Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN

DINAS PEMUDA, OLAH RAGA DAN PARIWISATA


Jl. Marsma R. Iswahyudi Nomor 121 (Gunung Bakaran), Telepon: (0542) 761111 Faksmili: (0542) 763768,
Pos Elektronik : dpopumum@gmail.com - Laman: http://disporapar.balikpapan.go.id/ - Kode Pos: 76114
BALIKPAPAN

NOTULEN RAPAT

Hari,Tanggal : Rabu, 06 Januari 2021


Waktu : 13.00-15.00 Wita
Media : Zoom Meeting
Acara : Rapat Pembahasan Retribusi Pelaku Usaha di Pantai
Manggar
Pimpinan Rapat : Kepala Dinas Pemuda,Olahraga dan Pariwisata
Moderator : Kepala Bidang Pariwisata
Notulis : Kepala Seksi Pengembangan Destinasi Pariwisawa
Peserta Rapat : (daftar hadir terlampir)
I. DASAR :
 Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 10 Tahun 2011 tentang
Retribusi Jasa usaha.
 Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 05 Tahun 2017 tentang
Perubahan atas Perda Nomor 10 Tahun 2011.
 Tindak Lanjut Permohonan Usulan Tarif Retibusi Tempat Rekreasi dan
Olahraga ke BPPDRD dengan Surat Nomor : 974/0959/DPOP tanggal 09
November 2020.
 Tindak Lanjut Hasil Koordinasi dengan Bagian Hukum Setdakot dan
BPPDRD Kota Balikpapan Tanggal 19 November 2020 Tentang Aturan
Dasar Pemungutan Obyek Retribusi di Pantai Manggar yang dikelola
pihak ketiga.
 Surat Dinas Pemuda,Olahraga dan Pariwisata Kota Balikpapan Nomor :
005/0001/DPOP Tanggal 04 Januari Perihal Pembahasan Retribusi
Usaha di Pantai Manggar Segara Sari

II. PEMBAHASAN
 Rapat ini bertujuan untuk membahas usulan retribusi tempat rekreasi
yang dikelola pelaku usaha di Pantai Manggar Segara Sari untuk dapat
ditarik retribusinya dengan aturan yang jelas sebagai dasar pemungutan
sehingga dapat memberikan pemasukan Pendapatan Asli Daerah Kota
Balikpapan.
 Adapun beberapa obyek retribusi /obyek pajak daerah yang
dikelola/dimiliki pelaku usaha dan belum ada aturan atau dasar
pemungutannya adalah sebagai berikut :
a. Sewa Sepeda Rekreasi
b. Sewa Tikar
c. Sewa Ban Untuk Berenang
d. Sewa Kuda Wisata
e. Sewa Mobil-mobilan anak
f. Sewa Perahu
g. Sewa Kereta
h. Sewa Paralayang
i. Sewa Lamin
 Sedangkan obyek retribusi sewa kios pujasera ( pujasera merupakan aset
Disporapar Tahun 2019 ) namun belum masuk sebagai obyek Retribusi
Tempat Rekreasi di Perda Nomor 05 Tahun 2017 tentang Perubahan atas
Perda Nomor 10 Tahun 2011 yang ada adalah obyek retribusi sewa
kedai sebesar Rp.250.000/bulan sedangkan kios pujasera berbeda
dengan sewa kedai tersebut karena kios pujasera memiliki beberapa
fasilitas seperti dilengkapi AC, toilet dan bangunan permanen, namun
belum ada aturan atau dasar pemungutannya.
 Telah dihadiri oleh beberapa Pejabat terkait pada Badan Pengelola Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah sebagai koordinator Retribusi Daerah di
Kota Balikpapan dan Penyusun Rancangan Perundang-undangan pada
Bagian Hukum Setdakot Balikpapan sebagai penyusun kebijakan di
Pemerintah Kota Balikpapan serta beberapa pelaku usaha dan pejabat di
UPTD Pantai Manggar Segara Sari serta pejabat Disporapar terkait.
 Ada beberapa permasalahan tentang obyek retribusi di Pantai Manggar
Segara yang diusahakan untuk dicari titik temu baik oleh Pemerintah Kota
Balikpapan dalam hal ini Dinas Pemuda,Olahraga dan Pariwisata yang
mengelola Pantai Manggar maupun untuk pelaku usaha yang selama ini
berusaha di wilayah pantai manggar.
 Terdapat beberapa masukan dari Bagian Hukum Setdakot Balikpapan
dan arahan dari BPPDRD Kota Balikpapan terkait permasalahan tersebut.
 Berikut dapat dipetakan permasalahan dan solusi yang diberikan oleh
BPPDRD dan Bagian Hukum Setdakot Balikpapan.

No Uraian Permasalahan Saran/Masukan Keterangan


.
1. Banyaknya pemilik tikar di 1. Menyediakan lahan 1. BPPDRD Kota
wilayah pantai manggar yang berupa spot untuk Balikpapan
tidak tertib dengan menaruh penyewaan ban dan tikar
tikar-tikar disekitar pantai didekat area memasuki
manggar seolah-olah telah wilayah pantai manggar
memiliki zona kekuasaan sehingga pengunjung
dengan meletakkan tikar dimudahkan untuk
tersebut di area tertentu agar menyewa di satu tempat,
menarik pengunjung untuk setelah membayar sewa
menggunakan tikar tersebut dan dan membawa ban atau
membayar sewa. tikar yang diperlukan
kemudian mencari lokasi
masing-masing dan
setelah selesai
menggunakan
mengembalikan barang
yang disewa tersebut baik
ban atau tikar ke spot
dimaksud
2. Pihak pengelola UPTD 2. UPTD PMSS
PMSS bersama tim
keamanan aktif
patroli/razia untuk
menertibkan pelaku
usaha ban dan tikar agar
tertib dengan tidak
sembarangan menaruh
tikar di area-area tertentu
dan mengarahkan untuk
menyewa spot dimaksud. 3. BPPDRD dan
3. Penyewaan Spot dapat Bagian Hukum
dikategorikan sewa lahan
atau Retribusi Pemakaian
Kekayaan Daerah (Sewa
lahan dan bangunan) dan
dasar pemungutan sesuai
Perda Nomor 5 Tahun
2017 dengan penyewa
menandatangi Surat
Perjanjian Kerjasama
/PKS/MOU dengan
Pemerintah Kota
Balikpapan dalam hal ini
UPTD PMSS (seperti
contoh perjanjian
kerjasama sewa kedai
yang ada selama ini)
2. Pemilik ban dan tikar  Pengelola UPTD PMSS UPTD PMSS
kebanyakan adalah juga sering kali melakukan
penyewa kedai di wilayah pantai monitoring dan
manggar atau penduduk sekitar penertiban, kedepannya
dan sering kali ditertibkan oleh harus lebih tegas dengan
pengelola UPTD PMSS namun memberikan batasan
tetap kembali seperti semula jumlah maksimum pelaku
beroperasi dengan cara mereka usaha ban dan tikar di
sendiri. wilayah pantai manggar
dan mendata atau
menginventarisir pelaku
usaha tersebut agar lebih
mudah ditertibkan dan
dibina untuk mengikuti
aturan yang berlaku.
 Pengelola UPTD PMSS
berwenang untuk
mengatur jumlah pelaku
usaha agar lebih tertib
dan tidak mengganggu
kenyamanan dan
keamanan pengunjung
3. Sepeda rekreasi dan kuda  Sepeda dan kuda BPPDRD Kota
wisata yang disewakan sebenarnya dapat masuk Balikpapan
merupakan obyek baru di akhir kategori obyek pajak
tahun 2019 dan pemilik atau hiburan dengan melihat
pelaku usaha bersedia definisi pajak hiburan
memberikan kontribusi ke sesuai perda Nomor 6
pemerintah Kota Balikpapan Tahun 2010 sebagai
sejenis Retribusi namun untuk berikut
pengenaan tarifnya diusahakan  Pajak Hiburan yang
tidak memberatkan pelaku selanjutnya disebut Pajak,
usaha atau saling adalah pajak atas
menguntungkan antara pelaku penyelenggaraan hiburan.
usaha dan Pemerintah Kota  Hiburan adalah semua
Balikpapan. jenis tontonan,
pertunjukan, permainan
dan/atau keramaian yang
dinikmati dengan
dipungut bayaran.
 Penyelenggara hiburan
adalah orang pribadi atau
badan yang
menyelenggarakan
hiburan baik untuk dan
atas namanya sendiri
atau untuk dan atas nama
pihak lain yang menjadi
tanggungannya.
 Namun dalam daftar
obyek pajak hiburan untuk
jenis Sepeda dan Kuda
belum termasuk yang ada
di Perda tersebut
sedangkan yang ada
adalah Sepeda Air dan
Pacuan Kuda
 Maka dapat mengusulkan
prolegda tahun 2021
untuk kategori tersebut.
4. Terdapat Lamin yang dikelola  Sewa Lamin yang BPPDRD Kota
swasta atau pihak ketiga namun dikelola swasta atau Balikpapan
belum dapat dikenakan karena pihak ketiga dapat masuk
untuk dasar pemungutan yang kategori obyek pajak
ada sesuai Perda Retribusi hotel dengan sebagai
Nomor 10 Tahun 2011 dan dasar pemungutan
sebagaimana telah diubah dengan tarif maksimal
nomor 5 tahun 2017 maka yang 10% sesuai Peraturan
dikenakan adalah sewa gazebo Daerah Kota Balikpapan
yang merupakan aset No. 4 Tahun 2010 
dinas/UPTD PMSS  Pajak Hotel adalah
pajak atas pelayanan
yang disediakan oleh
Hotel.
 Hotel adalah fasilitas
penyedia jasa
Penginapan/peristirahata
n termasuk jasa terkait
lainya dengan dipungut
bayaran, yang mencakup
juga motel, losmen,
gubuk pariwisata,
wisma pariwisata,
pesanggrahan, cottage,
villa, rumah penginapan
dan sejenisnya serta
rumah kos dengan jumlah
kamar lebih dari 10
(sepuluh).
5. Sewa kios pujasera ( pujasera  Mengusulkan BPPDRD dan
merupakan aset Disporapar prolegda tahun 2021 bagian Hukum
Tahun 2019 ) namun belum untuk kategori tersebut Setdakot
masuk sebagai obyek Retribusi dalam Perubahan Perda Balikpapan
Tempat Rekreasi di Perda Nomor 5 Tahun 2017
Nomor 05 Tahun 2017 tentang  Selama proses usulan
Perubahan atas Perda Nomor perda tersebut sebagai
10 Tahun 2011 yang ada dasar pemungutan belum
adalah obyek retribusi sewa terbit maka sementara
kedai sebesar dapat menggunakan
Rp.250.000/bulan sedangkan aturan sewa kedai
kios pujasera berbeda dengan 250.000/bulan
sewa kedai tersebut karena  Dengan membuat
kios pujasera memiliki perjanjian kerjasama
beberapa fasilitas seperti antara penyewa kios dan
dilengkapi AC, toilet dan UPTD PMSS selaku
bangunan permanen, namun pengelola pujasera
belum ada aturan atau dasar
pemungutannya.

III. KESIMPULAN
 Segera menyusun draft kontrak kerjasama (Perjanjian
kerjasama) dengan pelaku usaha di pantai manggar terkait sewa tersebut
diatas yang dapat dikenakan sewa lahan sebagai obyek retribusi
pemakaian kekayaan daerah (sewa lahan dan bangunan) dan sewa kios
pujasera sebagai obyek retribusi tempat rekreasi
 Untuk sewa lahan sebaiknya dapat berkoordinasi pula ke BPKD
sebagai koordinator aset daerah
 Untuk draft penyusunan kontrak kerjasama memohon arahan
atas konsepsi isi kontrak kerjasama tersebut oleh Bagian Hukum Setdakot
Balikpapan
 Sedangkan obyek lain yang tidak tertuang di Perda dapat
diusulkan di Prolegda tahun 2021 yang dikoordinir BPPDRD dalam waktu
dekat.
 Hal-hal teknis seperti tiket/karcis segera diatur kemudian
dengan berkoordinasi ke BPPDRD untuk porporasi dan lain sebagainya.
 Adapun terkait masalah lain oleh pelaku usaha yang bukan
tersebut diatas akan dibahas dilain kesempatan dengan tema pembahasan
yang lain bersama UPTD PMSS.
IV. PENUTUP
Demikian Notulen Ini Dibuat Untuk Dapat Diketahui Dan Ditindaklanjuti.

Pimpinan Rapat,

Kepala Dinas
Dinas Pemuda, Olahraga dan
Pariwisata

DOORTJE MARPAUNG

DOKUMENTASI KEGIATAN
RAPAT PEMBAHASAN RETRIBUSI USAHA DI PANTAI MANGGAR
RABU,06 JANUARI 2020

Anda mungkin juga menyukai