(RPP) 1.3
A. Kompetensi Dasar
3.1 Menghubungkan sistem reproduksi pada manusia dan gangguan pada sistem reproduksi dengan
penerapan pola hidup yang menunjang kesehatan reproduksi.
4.1 Menyajikan hasil penelusuran informasi dari berbagai sumber terkait kesehatan dan upaya
pencegahan gangguan pada organ reproduksi
B. Tujuan Pembelajaran
1. Mengidentifikasi bagian bagian penyusun organ reproduksi wanita
2. Mendeskripsikan fungsi dari bagian organ reproduksi wanita
3. Menjelaskan proses oogenesis
4. Menjelaskan siklus menstruasi
5. Menjelaskan perkembangan embrio
C. Sumber Belajar : Internet , Buku Paket Kurikulum 2013 dan Lingkungan sekitar
D. Metode : Daring (Dalam Jaringan Via WA dan Messngger
E. Langkah-langkah pembelajaran
1. Pendahuluan
- Salam
- Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik berdoa sebelum belajar
- Guru menginstruksikan melalui grub wa kelas agar membuka akun quipper masing-masing
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
- Peserta didik membuka akun quipper masing-masing sesuai kode kelas yang sudah diberitahu guru
- Peserta didik mengamati vidio pembelahan organ reproduksi wanita, fungsi dari masing-masing
organ reproduksi, proses oogenesis, siklus menstruasi dan perkembangan embrio
- Setelah mengamati vidio pembelajaran, peserta didik mengerjakan LKS .
3. Penutup
- Peserta didik membuat kesimpulan pembelajaran hari ini
- Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa dan mengingatkan peserta didik untuk selalu menjaga
kesehatan dan kebersihan
- Menginformasikan kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya yaitu kelainan dan penyakit
sistim reproduksi.
F. Penilaian
- Penilaian sikap: kehadiran dan ke akttifan siswa selama pembelajaran daring
- Penilaian pengetahuan : Tes dan Penugasan
A. Ringkasan Materi
a. Ovarium/Indung Telur merupakan kelenjar kelamin yang memproduksi ovum (sel telur)
dan mensekresi hormone estrogen dan progesterone
b. Oviduk/ tuba fallopi Berfungsi menyalurkan sel telur ke uterus (rahim) dengan gerakan
peristaltik dan dibantu oleh gerakan silia pada dindingnya.
c. Infundibulum berfungsi untuk menangkap sel telur dari ovarium
d. Rahim Berfungsi sebagai tempat berkembangnya embrio. Selama kehamilan volume uterus
mampu mengembang 500 kali
e. Endometrium merupakan lapisan terdalam pada rahim dan tempatnya menempel ovum yang
telah dibuahi.
f. Vagina merupakan tempat penis pada saat kopulasi dan sebagai jalan keluar bayi pada
proses kelahiran
g. Serviks merupakan mulut rahim. Serviks memproduksi cairan berlendir (mucus) dan akan
menjadi banyak, elastis dan licin pada saat ovulasi
2. Oogenesis
Oogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin perempuan, yaitu sel telur atau ovum dan
terjadi di dalam organ yang disebut ovarium. Berbeda dengan spermatogenesis yang dimulai
ketika anak laki-laki mulai masuk masa pubertas, oogenesis dimulai sebelum anak perempuan
lahir. Tahukah kamu, pada saat baru lahir, anak perempuan sudah memiliki bakal sel ovum (sel
primordial) sebanyak 200.000 hingga 2.000.000. Namun, hanya sekitar 40.000 yang tersisa saat
anak perempuan masuk masa pubertas dan hanya 400 yang akan matang atau berkembang
sempurna. Satu sel telur yang matang diovulasikan (dikeluarkan dari ovarium) selama siklus
reproduksi (siklus menstruasi) perempuan.
3. Siklus Menstruasi
Jika setelah ovulasi sel telur tidak dibuahi sel sperma, jaringan dinding rahim yang telah menebal dan
mengandung pembuluh darah akan rusak dan luruh disebut haid (menstruasi).Peristiwa tersebut
terjadi pada wanita setiap ± 28 hari sekali.Luruhnya dinding rahim tersebut ditandai dengan keluarnya
darah melalui vagina. Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari.Siklus
ini terdiri atas 4 fase, yaitu:
a. Fase menstruasi,
Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum
menghentikan produksi hormone esterogen dan progesteron. Turunnya kadar esterogen dan
progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium yang disertai robek dan luruhnya
endometrium, sehingga terjadi pendarahan.
b. Fase pra-ovulasi
Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Hormon pembebas gonadotropin yang
dikeluarkan hipotalamus akan memacu hipofise untuk mengeluarkan FSH. FSH memacu
pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon esterogen. Adanya
esterogen menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan
kadar esterogen juga menyebabkan serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifat basa. Lendir
ini berfungsi untuk menetralkan suasana asam pada vagina se hingga mendukung kehidupan
sperma.
c. Fase ovulasi
Ovulasi terjadi pada hari ke 14. Peningkatan kadar esterogen menghambat pengeluaran FSH,
kemudian hipofise mengeluarkan LH. LH singkatan dari luternizing hormon. Peningkatan kadar
LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut ovulasi.
4. Perkembangan Embrio
Fertilisasi terjadi apabila sel telur dibuahi oleh sel sperma. Zigot yang terbentuk setelah terjadinya
fertilisasi akan melakukan pembelahan, selanjutnya berkembang menjadi embrio yang akan menuju
ke rahim, kemudian tertanam (implantasi) ke dalam endometrium. Pada kondisi ini seseorang
perempuan mengalami kehamilan. Tahukah kamu bagaimana perkembangan embrio selama dalam
kandungan? Embrio berkembang dalam kandungan sehingga menjadi bayi yang siap lahir selama 9
bulan 10 hari atau sekitar 37 minggu. Perkembangan embrio dalam kandungan dapat dibagi menjadi
beberapa periode. Pada materi ini kamu akan mempelajari perkembangan embrio dalam tiga periode
atau trimester yaitu sekitar 3 bulan pada setiap periodenya.
B. TUGAS
Mengidentifikasi Organ-Organ Penyusun Sistem Reproduksi pada Wanita
1. Perhatikan gambar alat reproduksi wanita berikut ini, dan isilah tabel berikut ini