DISUSUN
OLEH :
Anggota Kelompok :
2020
TELAAH JURNAL
Deskripsi Jurnal
Hasil Penelitian :
Dari 353 pasien (rawat jalan, 192; rawat inap, 161) yang diteliti, usia rata-rata
adalah 54 tahun (kisaran, 20 sampai 88 tahun), dan 177 (50,1%) adalah
perempuan. Tingkat positif dari total, rawat jalan, dan rawat inap, adalah 19,0%
vs 7,6%, 7,3% vs 6,3%, dan 32,9% vs9,3% pada swab nasofaring dan orofaring
(Tabel 1). Tingkat positif dari swab nasofaring dan orofaring pada pasien rawat
jalan menurun drastis menjadi kurang dari 10%, jauh lebih rendah dari awal
wabah COVID-19 merebak (Wang et al., 2020). Angka positif gabungan
dihitung jika hasil swab nasofaring dan orofaringeal positif, dan meningkat
menjadi 21,5%, 9,9%, dan 35,4% secara total, rawat jalan, dan rawat inap,
sedikit lebih tinggi dari hasil swab nasofaring, swab dapat menyebabkan hasil
negatif palsu yang luar biasa dan menyebabkan keluarnya pasien yang
terinfeksi dari rumah sakit. Pasien laki-laki menunjukkan angka positif yang
lebih tinggi secara signifikan pada total populasi laki-laki dibandingkan total
populasi perempuan, dan pada pasien rawat jalan laki-laki dibandingkan pasien
rawat jalan perempuan dari swab nasofaring tetapi bukan orofaring (Tabel 2).
Di antara 27 hasil positif pada swab orofaring, 18 kasus juga positif pada swab
nasofaring, terhitung 66,7%, dan sisanya 9 pasien termasuk 5 pasien rawat jalan
dan 4 pasien rawat inap. Di antara 67 hasil positif pada swab nasofaring, 49
kasus negatif pada swab orofaring, terhitung 73,1%. Konsistensi antara swab
nasofaring dan orofaringeal buruk (Tabel 3).
Kesimpulan Penelitian :
TELAAH JURNAL
Dari kutipan diatas diketuhai bahwa tes RT-PCR dengan spesimen saluran
pernapasan yang diperlukan untuk evaluasi dan usapan orofaring adalah sampel
yang paling umum, ternyata hasilnya kurang akurat yang mengakibatkan hasil
tes tidak tepat. Fokus utama dari review ini cukup jelas, yaitu untuk mengetahui
perbandingan keefektifan hasil SWAB RT-PCR pada Nasofaring dan Orofaring
untuk mendeteksi SARS CoV2.
1. Gaya Penulisan
2. Penulis
3. Judul
4. Abstrak
Masalah dan Tujuan dalam penelitian ini sudah dicantumkan dengan jelas pada
bagian latar belakang.
Sudah ditulis dengan baik, dimulai dari Judul, Abstrak, Pendahuluan, Metode,
Hasil, Diskusi, Kesimpulan, Konflik Kepentingan, Persetujuan Etis dan
Referensi.
Kerangka Teori :
Dalam jurnal ini tidak disebutkan secara jelas teori apa yang digunakan oleh
penulis untuk mendeskripsikan kerangka referensi atau teori yang digunakan
dalam mengkaji permasalahan.
Dalam jurnal ini tidak disebutkan secara jelas Pertanyaan Penelitian dan
Hipotesis.
Sasaran :
Sasaran dari Jurnal ini yaitu para Petugas Kesehatan dan Mahasiswa Kesehatan
Pertimbangan Ethical :
Dalam penelitian ini menganut etika yang digunakan dalam penelitian dan
seharusnya ada dalam penilitian
Definisi Operasional :
Usap nasofaring dikumpulkan dari lubang hidung tunggal menurut video rinci
dalam penelitian yang diterbitkan sebelumnya (Baden et al., 2009). Usap
oropharyngeal diambil dari kedua sisi tenggorokan menurut video yang
diterbitkan oleh Chinese Society of Laboratory Medicine
(http://www.cslm.org.cn/cn/news.asp?id=74. Html). Usap nasofaring dan usap
orofaringeal untuk setiap pasien diambil pada waktu yang sama satu sama lain,
dan dikirim ke tes SARS-CoV-2 RT-PCR secara bersamaan.
METODE
Desain Penelitian :
CARA PEMILIHAN :
Pemilihan sampel dilakukan dengan cara menggunakan teknik
pengambilan sampel Probability sampling, dan metode Cluster sampling.
Variabel Penelitian :
Variabel bebas
Berupa pengumpulan data-data yang meliputi usia, jenis kelamin, dan hasil
SARS-CoV-2 RT-PCR yang diekstraksi dari rekam medis elektronik hingga 2
Maret 2020.