Anda di halaman 1dari 2

Satuan Pendidikan : MA Al-Ma’ruf Margodadi

Mata Pelajaran : PKWU (3)


Kelas : XII - Genap
Tahun Ajaran : 2020 - 2021
Guru : Dewi Rahmawati, S.Pd
WA : 0857-6822-1189

B. Perancangan dan Produksi Kerajinan untuk Pasar Global

Data tentang pasar sasaran dan potensi kerajinan yang terdapat di daerah sudah diketahui. Beberapa
kebutuhan dari pasar sasaran sudah pernah diamati dan didiskusikan dalam kelompok. Hal-hal tersebut
akan menjadi dasar bagi langkah selanjutnya, yaitu perancangan produk kerajinan untuk pasar global.
Proses perancangan produk diawali dengan pencarian ide, dilanjutkan dengan pembuatan gambar atau
sketsa ide. Ide terbaik kemudian dikembangkan menjadi model dari kerajinan yang akan dibuat,
dilanjutkan dengan persiapan produksi. Produksi adalah membuat produk dalam jumlah tertentu sehingga
siap menjadi komoditi yang akan dijual.

1. Mencari Ide Produk dengan Curah Pendapat

Produk yang akan dibuat adalah produk untuk pasar global, baik wisatawan yang datang maupun pasar
global yang dapat dijangkau oleh pemasaran online. Persyaratan produk, potensi daerah, dan selera pasar
sasaran telah diketahu melalui pembelajaran sebelumnya. Langkah selanjutnya adalah mencari ide produk
apa yang tepat untuk dikembangkan. Cara yang dapat dilakukan adalah melalui curah pendapat
(brainstorming) yang dilakukan dalam kelompok. Pada proses brainstorming ini, setiap anggota kelompok
harus membebaskan diri untuk menghasilkan ideide yang beragam dan sebanyak-banyaknya. Beri
kesempatan juga untuk munculnya ide-ide yang tidak masuk akal sekalipun. Tuangkan ide-ide tersebut ke
dalam sketsa. Kunci sukses dari tahap brainstorming dalam kelompok adalah jangan ada perasaan takut
salah, setiap orang berhak mengeluarkan pendapat, saling menghargai pendapat teman, boleh
memberikan ide yang merupakan perkembangan dari ide sebelumnya, dan jangan lupa mencatat setiap
ide yang muncul. Diskusi dapat dimulai berdasarkan temuan yang didapat dari Tugas 2 dan Tugas 3.

• Produk apa yang dapat dibuat dari potensi daerah yang ada? • Produk apa yang saat ini diminati secara
global? • Produk apa yang cocok dijadikan oleh-oleh wisatawan? • Produk apa yang unik yang akan
menarik pembeli online (melalui internet)?

2. Rasionalisasi
Rasionalisasi adalah proses mengevaluasi ide-ide yang muncul dengan beberapa pertimbangan
teknis, di antaranya, bagaimana cara menggunakan produk tersebut, apakah material yang ada
sudah tepat untuk mewujudkannya? Apakah memungkinkan untuk diproduksi dengan teknik
produksi yang ada saat ini? Bagaimana proporsi dan ukuran yang sesuai untuk produk tersebut
agar mudah dibawa atau mudah dikirim melalui paket? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya.
Perhatikan sketsa-sketsa yang telah dibuat, pilih ide-ide yang dianggap baik dan potensial untuk
membuat produk kerajinan untuk pasar global. Kembangkan ide-ide ini dengan rasional, dan
tuangkan ke dalam sketsasketsa selanjutnya.

3. Prototyping atau Membuat Studi Model


Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format dua dimensi, artinya hanya
digambarkan pada bidang datar. Produk kerajinan yang akan dibuat adalah berbentuk tiga
dimensi, maka studi bentuk selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi, yaitu dengan studi
model. Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya maupun bukan material
sebenarnya. Material sebenarnya adalah material yang akan digunakan pada produksi kerajinan.
Alat bantu yang dapat digunakan dalam pembuatan studi model adalah gunting, cutter, lem,
selotip (alat pemotong dan bahan perekat).

4. Penentuan Desain Akhir Hasil dari studi model dapat dipilih 3 sampai 5 alternatif desain akhir.
Penetapan desain akhir dapat dilakukan melalui diskusi atau evaluasi. Proses evaluasi
menghasilkan umpan balik yang bermanfaat dalam menentukan desain akhir yang terpilih.
Produksi
Produksi Kerajinan untuk Pasar Lokal
Tahapan produksi secara umum terbagi atas pengolahan bahan atau pembahanan, pembentukan,
perakitan, dan fi nishing. Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan baku agar siap
diproduksi. Pada limbah berbahan alami, proses pembahanan penting untuk menghasilkan produk
yang awet, tidak mudah rusak karena faktor cuaca dan mikroorganisme. Contohnya pada
penggunaan material bambu. Material bambu harus dipastikan betul-betul kering dan terbebas
dari kumbang bubuk, agar produk kerajinan yang dibuat dapat tahan lama. Tahapan proses
pembahanan dilanjutkan dengan proses pembentukan. Pembentukan bahan baku bergantung pada
jenis material, bentuk dasar material, dan bentuk produk yang akan dibuat. Secara umum,
material padat dapat dikelompokkan menjadi material solid dan tidak solid (lembaran dan serat).
Material solid seperti logam, kaca, plastik, atau kayu dapat dibentuk dengan cara dipotong,
dipahat sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Material solid juga dapat disusun dan direkatkan
dengan bantuan lem. Material berupa lembaran atau serat dapat dibentuk dengan cara digunting
sesuai bentuk yang diinginkan, dianyam atau dirangkai, dan direkatkan dengan bantuan lem.
Tahap berikutnya adalah perakitan dan fi nishing. Perakitan dilakukan apabila produk yang dibuat
terdiri atas beberapa bagian. Perakitan dapat memanfaatkan bahan pendukung, seperti lem, paku,
benang, tali atau teknik sambungan tertentu. Tahap terakhir adalah fi nishing. Finishing dilakukan
sebagai tahap terakhir sebelum produk tersebut dimasukkan ke dalam kemasan. Finishing dapat
berupa penghalusan dan/ atau pelapisan permukaan. Penghalusan yang dilakukan diantaranya
penghalusan permukaan kayu dengan amplas atau menghilangkan lem yang tersisa pada
permukaan produk. Finishing dapat juga berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan agar
produk yang dibuat lebih awet dan lebih menarik.

Metode Produksi dan Keselamatan Kerja


Produksi dapat dilakukan dengan metode tradisional atau modern. Pada metode tradisional, satu
orang melakukan setiap tahapan produksi, sedangkan pada metode modern satu orang hanya
melakukan satu tahap produksi. Metode modern ini sering juga disebut dengan metode ‘ban
berjalan’. Metode modern disebut metode ban berjalan karena metode ini serupa dengan kegiatan
produksi di pabrik yang menggunakan mesin ban berjalan atau conveyer. Pemanfaatan metode
modern lebih efi sien dalam penggunaan waktu, sehingga sesuai untuk produksi dalam jumlah
banyak. Metode tradisional kurang tepat digunakan untuk produksi dalam jumlah banyak karena
produk yang dihasilkan sulit untuk mencapai standar bentuk yang sama. Setiap orang memiliki
cara yang berbeda dalam membuat produk, sehingga detail bentuk produk yang dihasilkan akan
berbeda pula. Pemanfaatkan metode produksi dan pengaturan alur produksi mempengaruhi
kualitas produk dan kelancaran produksi.

Kelancaran produksi juga ditentukan oleh cara kerja yang memperhatikan K3 (Kesehatan dan
Keselamatan Kerja). Upaya menjaga kesehatan dan keselamatan kerja dibuat berdasarkan bahan,
alat, dan proses produksi yang digunakan. Proses pembahanan dan pembentukan material solid
seringkali menghasilkan sisa potongan atau debu yang dapat melukai bagian tubuh pekerjanya,
maka dibutuhkan alat keselamatan kerja berupa kaca mata melindung dan masker. Proses
pembahanan dan fi nishing, apabila menggunakan bahan kimia yang dapat berbahaya bagi kulit
dan pernafasan, maka pekerja harus menggunakan sarung tangan dan masker. Selain alat
keselamatan kerja, yang tak kalah penting adalah sikap kerja yang rapi, hatihati, teliti dan penuh
konsentrasi. Sikap tersebut akan mendukung kesehatan dan keselamatan kerja.

TUGAS SISWA:

1. Pahami dan tulislah materi di atas dalam buku mata pelajaran PKWU!
NB :
 Tugas di foto dikirim ke grup WA yang sudah dibuat masing-masing kelas, yang belum bergabung japri
admin kelas masing-masing!
 Grup digunakan hanya untuk mengirim tugas!
 Tulis di atas tugas NAMA, KELAS, HARI / TANGGAL, TUGAS KE: 3.
 Jika ada pertanyaan silakan japri!
 Untuk kelas XII tugas dikumpulkan pukul 10.00-11.00 WIB

Selamat mengerjakan semoga sukses!

Anda mungkin juga menyukai