Kti 2017 Ara
Kti 2017 Ara
SKRIPSI
Diajukan oleh
Aramadhandia
30101206574
FAKULTAS KEDOKTERAN
SEMARANG
2017
SKRIPSI
Aramadhandia
30101206574
dr. Agung Sulistyanto, Sp. THT-KL dr. Hj. Shelly Tjahyadewi, Sp.THT-KL, M.Kes
Pembimbing II
dr. Menik Sahariyani, M.Sc Dr. dr. H. Taufiq. R. Nasihun, M. Kes, Sp. And
ii
SURAT PERNYATAAN
Nama : Aramadhandia
NIM : 30101206574
tindakan plagiasi atau mengambil alih seluruh atau sebagian besar karya tulis
plagiasi, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Aramadhandia
iii
PRAKATA
Assalamu‘alaikum Wr.Wb.
1. Dr. dr. H. Setyo Trisnadi, SH., Sp.KF, selaku Dekan Fakultas Kedokteran
penelitian ini.
iv
5. Dr. dr. H. Taufiq. R. Nasihun, M. Kes, Sp. And, selaku dosen penguji kedua,
ini.
6. Rumah Sakit Islam Sultan Agung yang telah membantu dalam penelitian ini.
7. Kedua orang tua tercinta Bapak (H. Supran) dan Ummi (Hj. Sumarmi), Adik
(Intan Ardia, Abdillah) serta keluarga besar , terima kasih atas doa, perhatian,
cinta dan kasih sayang, nasihat, kesabaran, fasilitas, dan dukungan yang tiada
8. Keluarga besar saya Arterio 2012, terimakasih atas dukungan, nasihat, dan
doanya.
Akhir kata penulis berharap semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
SURAT PERNYATAAN.......................................................................................iii
PRAKATA..............................................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR SINGKATAN........................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................x
INTISARI...............................................................................................................xi
BAB 1PENDAHULUAN........................................................................................1
1.3. Tujuan........................................................................................................3
1.4. Manfaat......................................................................................................4
BABIITINJAUAN PUSTAKA................................................................................5
2.1. Tinitus........................................................................................................5
vi
2.1.3. Diagnosis Tinitus...............................................................................6
2.2. Hipertensi..................................................................................................7
2.2.1. Definisi...............................................................................................7
2.2.3.2. Hormonal......................................................................................10
2.6 Hipotesis..................................................................................................16
3.3.1. Hipertensi.........................................................................................17
vii
3.4. Populasi dan Sampel...............................................................................18
3.4.1. Populasi............................................................................................18
3.4.2. Sampel..............................................................................................18
4.2 Pembahasan.............................................................................................26
5.1. Kesimpulan..................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................31
viii
DAFTAR SINGKATAN
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
INTISARI
Tinitus merupakan salah satu bentuk gangguan pendengaran berupa sensasi suara
tanpa adanya rangsangan dari luar, berupa sinyal mekanoakustik maupun listrik.
Sensasi suara yang dikeluarkan berupa bunyi mendenging, menderu, mendesis,
atau berbagai macam bunyi yang lain. Penyebab tinnitus sampai saat ini belum
diketahui secara pasti karena sebagian besar kasus tidak diketahui penyebabnya.
Beberapa penelitan mengatakan tinitus disebabkan oleh hipertensi. Tujuan
penelitian ini untuk Mengetahui hubungan hipertensi terhadap kejadian tinitus.
Jenis penelitian observasi analitik dengan rancangan Cross Sectional
menggunakan 108 sampel. Sampel adalah pasien yang melakukan pemeriksaan
dibagian THT-KL di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang yang memenuhi
kriteria inklusi. Pengambilan data dilakukan dengan mengambil data dibagian
rekam medis Rumah Sakit Islam Sultan Agung. Analisis data menggunakan uji
Chi-Square.
Hasil penelitian didapatkan hasil sebanyak 108 pasien, yang menderita tinitus
mempunyai hipertensi sebanyak 47 sampel (46%), dan 36 sampel (30%) dengan
riwayat tinitus non hipertensi, sedangkan untuk 108 pasien yang tidak menderita
tinitus didapatkan sebanyak 4 sampel (7,3%) menderita hipertensi, dan 21 sampel
(20%) tanpa riwayat hipertensi. Berdasarkan analisis data denganChi-Squaredi
dapatkan nilai p = 0,000.
Simpulanhipertensi merupakan faktor resiko dari kejadian tinitus di Rumah Sakit
Islam Sultan Agung Semarang.
Kata kunci : hipertensi, tinitus
xi
BAB 1
PENDAHULUAN
THT terutama bidang audiologi. Tinitus adalah salah satu bentuk gangguan
pendengaran berupa sensasi suara tanpa adanya rangsangan dari luar, berupa
menjadi dua tipe, yaitu tinitus objektif dan tinnitus subjektif. Penyebab
tinnitus sampai saat ini belum diketahui secara pasti, sebagian besar kasus
Hipertensi yang dimaksud disini adalah tekanan darah sistol sama atau lebih
besar dari 140 mmHg dan/atau diastol sama lebih besar dari 90 mmHg
(Ricardo, 2016), namun menurut Park dan Moon (2014) kedua jenis tinitus
1
2
Indonesia dengan prevalensi yang cukup tinggi yaitu sekitar 25,8% sesuai
Penelitian tinitus yang dilakukan di inggris didapatkan 35% - 45% dari total
tinitus terus meningkat sampai tahun 2015 mencapai 70% - 80% pada
tubuh hal ini biasa terjadi pada pasien hipertensi (Nabil dkk, 2016). Vaskuler
permanen (penido dkk, 2014), akan tetapi penelitian yang dilakukan oleh
Nondahl (2010) penelitian ini dilakukan pada populasi daerah Beaver dam,
tinitus dari tahun (1993 -1995) sampel diamati selama 10 tahun dari
3
lanjut usia dan berkaitan dengan pola hidup individu masing masing.
tinitus.
sakit tersebut merupakan rumah sakit tipe B dan memiliki fasilitas poli THT
serta peralatan yang lebih lengkap, dan menjadi tempat rujukan puskesmas
1.3. Tujuan
tinitus.
1.4. Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinitus
a. Tinitus Objektif
5
dan kelaianan metabolik seperti (diabetes militus, displidemia,
b. Tinitus subjektif
6
6
2.2. Hipertensi
2.2.1. Definisi
Hipertension 2013.
9
penyebabnya :
pembuluh darah
2.2.3. PenyebabHipertensi
2009)
2009)
2.2.3.2. Hormonal
dari kenaikan darah pada organ atau karena efek tidak langsung,
nutrisi pada organ corti akibat kerusakan koklea organ corti tidak
Hipertensi
- Derajat 1
- Derajat 2
- Derajat 3
- Hipertensi terisolir
Tinitus
Patologis
1. Diabetes
mellitus
2. Otitis media
Hipertensi Tinitus
2.6 Hipotesis
METODOLOGI PENELITIAN
Sectional”
Hipertensi
Kejadian Tinitus
3.3.1. Hipertensi
Skala : Nominal
3.3.2 Tinitus
17
18
berbagai macam bunyi yang lain. Pasien tinitus adalah pasien yang
Skala : Nominal
3.4.1. Populasi
3.4.2. Sampel
Kriteria inklusi :
Kriteria ekslusi :
2. Pasien hamil
digunakan :
N = Z21-α/2 P ( 1- P)
D2
penelitian sebelumnya
hasil 32 %
0,12
= 0,83593216
0,01
1. Persiapan penelitian
2. Pelaksanaan penelitian
b. Pengumpulan data
Maret 2017
c. Sumber Data
dilakukan pengolahan.
e. Pengolahan data
program SPSS.
Pengajuan surat izin penelitian ke bagian rekam medik Rumah Sakit Islam
Sultan Agung Semarang
Surat Izin disetujui
Dilakukan pengambilan data awal
Penyusunan proposal penelitian
Pengumpulan data
Pengambilan sampel dengan consecutive sampling
Kriteria inklusi dan kriteria eksklusi
Entry data
Analisa data
Hasil
22
1. Analisa univariate
2. Analisa bivariate
sangat lemah jika (r= 0,00-0,199), lemah (r= 0,20-0,399), sedang (r=
timbulnya penyakit.
Populasi pada penelitan ini adalah pasien yang telah melakukan pemeriksaan di
Penelitian ini melibatkan 108 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan
N %
Jenis kelamin
Perempuan 54 50,0
Laki-laki 54 50,0
Umur
11-20tahun 5 4,6
21-30 tahun 20 18,5
31-40 tahun 29 26,9
41-50 tahun 17 15,7
51-60 tahun 24 22,2
61-70 tahun 10 9,3
71-80 tahun 3 2,8
Hipertensi
Ya 47 43,5
Tidak 61 56,5
Diagnosis
Tinitus 83 76,9
Non Tinitus 25 23,1
24
25
tabel 4.1.2
Tinitus
P IK 95%
Ya Tidak
Hipertensi Hipertensi 47 (46,0%) 4 (7,4 %)
2,162 -
0,000
Tidak 36 (30%) 21 (20%) 21,734
hipertensi
Jumlah 83 25
26
Pada tabel 4.1.2 menunjukkan bahwa hasil uji Chi-Square antara riwatat
dengan kejadian tinitus. Jika melihat nilai IK 95% = 2,162 - 21,734 maka
4.2 Pembahasan
lemah. Pada penelitian ini tinitus yang dialami oleh penderita yang
turbulensi aliran darah pada arteri karotis sehingga aliran darah menuju
pada koklea.
penderita tinitus dan bukan tinitus sebagai kriteria inklusi, kelompok tidak
kriteria umur pada sampel yaitu diatas 18 tahun, sedangkan pada penelitian
ini menggunkan studi cross sectional, dan tidak terdapat kriteria umur
poli THT yang terdata pada data rekam medik. Pencarian sampel dengan
data rekam medik peneliti memilih kriteria inklusi yang telah ditetapkan
berupa tidak menderita diabetes mellitus, tidak menderita otitis media, dan
pasien tidak dalam keadaan hamil, dan kriteria eksklusi yaitu pasien
penelitian ini, melihat konsumsi obat anti hipertensi pada penderita tinitus
28
memperhatikan tipe atau jenis tinitus, yaitu tinitus subjektif maupun tinitus
objektif.
BAB V
5.1. Kesimpulan
2. Jumlah kejadian tinitus adalah sebanyak 83 dan yang tidak tinitus adalah
sebanyak 25, dengan yang memenuhi kriteria inklusi adalah sebanyak 46,
memenuhi kriteria inklusi pada data rekam medik periode Mei 2013 –
Agustus 2015 diperoleh sebanyak 108 pasien, dengan riwayat tinitus dan
riwayat tinitus tidak hipertensi, sedangkan dari 108 pasien yang tidak
sampel di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang periode Mei 2013 –
Agustus 2015.
29
30
5.2 Saran
2. Penelitian lebih lanjut khusus tentang obat - obat anti hipertensi yang
IlmuKesehatanTelinga-Hidung-TenggorokanKepaladanLeher. Edisi 6.
Subyektif dan Obyektif Pada Pasien Tinitus subyektif , 2007 – 2008. Divisi
20 april 2016.
45 No. 1.
31
32
2009;75(2):249-55
Makar, S.K., Kumar, S., Narayanan, P.S., dan Chatterjee, I., (2012). Status of the
2016;13(1). ISSN:1097-8135.
Nondahl, D. M., Cruickshank., Terry., Barbara., Ron, K., Ted S. (2010). The Ten
Park, R, j., and., Moon, J, D. (2014). Prevalence and Risk Factors of Tinitus. The
A Cross- Sectional Study. Clinical Otolaryngology, Vol. 39, No. 2 P, 89- 94.
10.1007/s00405-014-3277-y
33
Putra, V. (2013). Kualitas Hidup Penderita Tinitus pada Pekerja Pandai Besi
10.1007/s00405-014-3277-y
Serra, AV., Cerejeira, R., Paiva, S., Goncalves, R., Firmino. H., Paiva, A.
doi: 10.1097/MAO.0b013e31818de749.
Tessy, A., 2009. Hipertensi Pada Penyakit Ginjal. In: Sudoyo, A.W., Setiyobudi,
B., Alwi, I., Simadibarata, M., Setiati, S., 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam jilid II. 5th ed, Jakarta: Interna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu
Yang, p., Wenjun, MA., Yiqing, Z., Haidi,Y., Lin, H. (2015). A Systematic
HT : hipertensi
NT : normotensi atau prehipertensi
38
Analisis deskriptif
1. Usia awal
39
3. Jenis kelamin
4. Tekanan darah
5. Diagnosis tinitus
41
2. Koefisien Kontingensi
43
44
45
46