Kirim
Tagih
1. Admin inkaso cek kelengkapan DO 3 (lampiran faktur) dari gudang – nama
relasi, ttd dan cap APJ, dll.
2. Berkas yang perlu di cek : lampiran faktur, lampiran PO, Receiving Report /
GRN (NKA), No. AWB (relasi luar kota)
3. Admin inkaso cetak Faktur Penjualan (FP), cab AAM dan minta ttd Kacab
4. Serah terima adm inkaso ke inkaso, inkaso scan kembali FP untuk
crosscheck fisik dengan sistem (fungsinya biar tidak ada FP yang terlewat)
5. Jenis faktur :
Dalam kota
Luar kota
Faktur metronik – konsinyasi (biasanya alkes)
Inter company (langsung dari NDC)
6. Inkaso scan FP, pisahkan sesuai rayon / per Salesman
7. Menyiapkan DHT
iCon
Manual (berfungsi untuk controlling piutang / tagihan luar kota)
8. Inkaso menerbitkan TTF (Tanda Terima Faktur) / Titip Faktur (Contrabond)
*ada relasi yang meminta TTF atau tidak
9. Admin inkaso melengkapi berkas DHT iCon
10. Kelengkapan berkas iCon :
Faktur
Tanda Terima Faktur (TTF)
Kwitansi Menyesuaikan Relasi
Faktur Pajak
11. Apabila relasi membayar via Virtual Account (VA), maka tidak masuk lagi
ke iCon, tetapi langsung ke Account Detail
12. Apabila relasi membayar via VA tetapi hanya sebagian, maka jumlah yang
ada di iCon hanya akan tertera sisa tagihan, tetapi pada Faktur tetap
jumlah tagihan utuh
13. Inkaso juga melakukan kontrol piutang, dengan cara :
Inkaso langsung visit relasi
Inkaso koordinasi dengan Salesman
14. AR Ending Balance – Kartu Piutang
15. Surat Konfirmasi Piutang, hanya boleh dibawa oleh Inkaso, KSA, SUP atau
Kacab
16. Salesman harusnya mengisi DHT setiap selesai mengunjungi satu relasi
17. Salesman mengembalikan dokumen-dokumen tagihan ke inkaso apabila
tidak ada relasi yang melakukan pembayaran / dokumen yang tidak
tertagih
18. Bukti transfer, giro ataupun uang cash diserahkan ke admin umum, inkaso
dilarang menerima uang
19. Admin umum mengecek kesesuaian hasil tagihan antara fisik dan sistem,
jika sesuai, maka admin umum print bukti setor (ttd admin umum +
salesman)
20. Lalu giro diserahkan ke Adm Inkaso untuk dilakukan Giro Opname / cek
mundur / pencairan (langsung / titip giro)
21. KSA cek & rekap DHT dan rekap daftar cek mundur
Retur
1. Salesman wajib cek kondisi dan ED barang yang diretur sesuai atau tidak
dengan regulasi dari principle
2. Jika relasi PKP minta relasi untuk upload bukti pajak terlebih dahulu,
kemudian proses retur baru bisa dilayani
3. Khusus NKA, Salesman wajib follow up proses retur, karena apabila terlalu
lama barang akan dimusnahkan oleh relasi
4. XPDC/Salesman membawa barang ke gudang
5. Kelengkapan Nota Retur :
Nama dan No. NPWP relasi
Nomor dan tanggal invoice yang diretur
Nomor dan tanggal faktur pajak
Nomor retur
Tanggal retur
Nama barang
Jumlah barang
Batch number
Reason retur
6. Kelengkapan Retur Relasi
Nota Retur Non PKP
Copy Faktur PKP
Bukti Upload Pajak
7. Kagud cek barang dan NR simpan barang di karantina, untuk relasi PKP –
Unordered Receipt, untuk relasi non PKP – CSO proses RMA Eksternal
8. Khusus barang Ethical wajib langsung diproses
9. Barang retur dari NKA biasanya tersimpan di Unordered Receipt selama 30
hari dikarenakan proses upload bukti pajak dari NKA yang lama
10. CSO input RMA, lalu terbit CN (Credit Note) yang merujuk pada invoice/DO
transaksi item tersebut, lalu sistem akan memotong sisa tagihan relasi.
(Apabila relasi tidak punya hutang/tagihan, maka CN Retur tersebut akan
memotong tagihan pada transaksi selanjutnya).
11. Admin gudang cek Unordered Receipt dari No. RMA, lalu proses BPM
(Barang Proses Masuk)
12. Admin umum proses nota retur dan CN (Credit Note)
13. Petugas gudang memindahkan barang ke locator
14. Jenis Retur AAM:
ED
Rusak
Recall
Batal
Harga (selisih diskon)
Konsinyasi (titip barang)
Pailit (relasi tutup/bangkrut), produk AAM akan ditarik kembali
untuk menutupi tagihan relasi
15. Proses Retur Tolakan (RMA Internal) :
CSO proses RMA Correction
Kagud terima dan cek barang dan dokumen, tanyakan reason
tolakan
Pindahkan barang ke karantina
Jika layak jual, Petugas Gudang memindahkan barang ke locator
Adm inkaso Scan Lampiran Faktur dan Cetak Faktur Penjualan jika
tolakan hanya sebagian
Klaim
1. Principle sebelumnya sudah melakukan deal dengan HO untuk program-
program yang akan berjalan
2. SUP submit program via TRACES, selanjutnya akan diapprove oleh BM
3. Setelah diapprove BM, program dieksekusi oleh SUP dan Salesman
4. Setelah program berjalan (biasanya periode per 3 bulan), SUP assign klaim
via TRACES
5. Mekanisme TRACES – AR Management (SUP) :
Expense Type (beban klaim AAM/Principle)
Principle Code
Start date – End date program
Program Type
Budget Type
6. Klaim program bundle :
SKP (Surat Kesepakatan Promosi)
No. Referensi
Print out Sell Out produk dari relasi
Kwitansi atas nama principle
Ttd + cap relasi
Ttd dari pihak principle
NPWP
Foto bukti (display)
7. Submit program via TRACES diawal bulan bertujuan jika seandainya
program dieksekusi dahulu sebelum submit TRACES, maka biaya yang
terpakai akan jadi beban personal
8. Jenis Klaim
No. Jenis Klaim Dokumen
1. Rafraksi Surat Kerjasama Promosi (SKP)
Faktur Pajak (jika PKP)
Kwitansi / invoice
Data sales /
2. Sewa Display Surat Kerjasama Promosi (SKP)
Faktur Pajak (jika PKP)
Kwitansi / invoice
Foto display
3. Mailer, Brosur dan Surat Kerjasama Promosi (SKP)
Flyer Faktur Pajak (jika PKP)
Kwitansi / invoice
Mailer periode program
4. Listing Fee Surat Kerjasama Promosi (SKP)
Faktur Pajak (jika PKP)
Kwitansi / invoice
Email approval dari Principle
5. Rebate / Disc Data selling out
Tambahan Faktur pajak (jika PKP)
Kwitansi / invoice
6. Grand Opening, Faktur Pajak (jika PKP)
Opening New Store Kwitansi / invoice