Anda di halaman 1dari 25

RENCANA USULAN

KERJA
(RUK)
PONKESDES JOTOSANUR
PUSKESMAS TIKUNG

TAHUN 2020
PUSKESMAS TIKUNG
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah,atas limpahan dan karunia


– Nya sehingga penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Ponkesdes
Jotosanur UPT Puskesmas Tikung dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusunan Rencana Kegiatan (RUK) ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan manajemen Puskesmas dalam menyusun
perencanaan kegiatan tahunan berdasarkan fungsi dan azas
penyelenggaraanya,serta demi tercapainya program sesuai dengan yang
diamanatkan dalam SPM.
Didalam penyusunan RUK ini tentunya berkat bantuan dari semua
pihak,untuk itu kepada kepada semua pihak yang membantu menyelesaikan
pembuatan RUK ini kami sampaikan terima kasih.
Semoga perencanaan yang telah di susun dapat dilaksanakan dan
dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat sesuai yang kita harapkan.Kritik dan saran membangun kami
harapkan untuk penyusunan perencanaan yang akan datang.

Tikung,Tgl 2020
Penanggung jawab Ponkesdes
Jotosanur

MUJIATI,AMd.Keb
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam


UUD 1945 alinea ke 4 adalah untuk melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.Untuk
mencapai tujuan tersebut di selenggarakan Program Pembangunan
Nasional secara berkelanjutan,terencana dan terarah.
Pembangunan kesehatan marupakan bagian integral dan
terpenting bagi Pembangunan Nasional.Tujuan di selenggarakannya
pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan
kesadaran,kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal,keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting
dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia
indonesia.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut
diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara
menyeluruh,berjenjang dan terpadu.Puskesmas adalah penanggung
jawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat
pertama.Dalam penyelenggaraan upaya kesehatan tersebut,bagi
setiap puskesmas wajib untuk menyusun rencana usulan
kegiatan(RUK) dimana secara umum perencanaan tersebut adalah
suatu proses penyusunan yang sistematis mengenai kegiatan-kegiatan
yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah – masalah yang di
hadapi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan.Sehingga puskesmas dapat mewujudkan tujuan
pembangunan kesehatan diwilayah kerjannya yaitu tercapainya
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya dalam rangka
mewujudkan indonesia sehat.

1.2 TUJUAN PENYUSUNAN RUK


1.2.1 Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan manajemen puskesmas dalam
mengelola kegiatannya dalam upaya meningkatkan fungsi
puskesmas sebagai pusat pengembangan,pembinaan dan
pelaksanaan upaya kesehatan di wilayah kerjanya.

1.2.2 Tujuan Khusus


a. Dapat disusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas
yang akan dilaksanakan pada tahun berikutnya .Dalam rangka
meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan sesuai
dengan kebutuhan dan keadaan di Ponkesdes Jotosanur
b. Meningkatkan pelayanan kesehatan di Ponkesdes Jotosanur
yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

BAB II
ANALISIS SITUASI

2.1 GAMBARAN UMUM


2.1 .1 Kualifikasi Sumber Daya
Sumber Daya Manusia yang ada di Unit Pelayanan
Ponkesdes jotosanur Puskesmas Tikung terdiri dari tenaga perawat
dan bidan.

2.1.2 Distribusi Ketenagaan


Adapun distribusi ketenagaan di Unit Pelayanan Ponkesdes
Jotosanur dan Puskesmas Tikung adalah sebagai berikut :
No Jenis Petugas Jumlah Pendidikan
1 Bidan 1 DIII Kebidanan
2 Perawat 1 DIII Keperawatan
Jumlah Petugas 2

2.2.3 Data pelayanan di Ponkesdes Jotosanur tahun 2018


PENYAKIT TERBANYAK ANGKA RIIL
OTOT 154
ISPA 112
DERMATITIS 44
ANEMIA 36
DM 28
HIPERTENSI 22
DEMAM TYPOID 15
DIARE 15
GASTRITIS 14
GIGI 14

DENAH PONKESDES JOTOSANUR

TOILET

KURSI TIMBAN

MEJA
REKA
M
MEDIS
KURSI

MEJA
ANAMNESA

KURSI

MEJA SAMPA
TOILE H
PEMERIKSAAN
SAMPAH
LEM
NON
ARI KURSI KURSI MEDIS
OBA
T

TEMPAT
OBAT

TEMPAT
TIDUR
TEMPAT TIDUR
PERIKSA
PRIKSA

Ukuran ruangan : 6 x 12 m

2.2 FASILITAS DAN SARANA

Ruangan Ponkesdes Jotosanur terdiri dari 3 (tiga) meja,1 untuk


meja pendaftaran pasien,1 meja pemeriksaan pasien dan 1 meja rekam
medis.
Peralatan Ponkesdes Jotosanur adalah sejumlah alat medis yang
dipergunakan untuk melaksanakan pelayanan kesehatan di Ponkesdes
Jotosanur.

N STANDART KINERJA KRITERIA ADA/TIDAK


O ADA
1 Fasilitas set pemeriksaan Anuskop Tidak ada
Baki logam tempat alat steril Tidak ada
umum.
tertutup
Bingkai uji - coba untuk Tidak ada
pemerik saan refraksi
Buku ishihara Tes Tidak ada
Corong telinga / Speculum Tidak ada
telinga ukuran keci, sedang,
besar
Nierbeken besar Tidak ada
Garputala 512 Hz, 1024 Hz, Tidak ada
2084 Hz
Handle kaca laring Tidak ada
Handle kaca nasofaring Tidak ada
Kaca laring ukuran 2,4,5,6 Tidak ada
Kasa nasopharing ukuran 2,4, Tidak ada
5,6
Kaca pembesar untuk diagnos Tidak ada
tik
Lampu kepala/ Hand lamp Tidak ada
Lampu senter untuk periksa / Tidak Ada
pen light
Lensa uji – coba untuk peme Tidak ada
riksaan refraksi
Lup binokuler (lensa pembe Tidak ada
sar) 3-5 dioptri
Metline( pengukur lingkar ping Tidak ada
gang)
Opthalmoscope Tidak ada
Otoscope Tidak ada
Palu reflek Tidak ada
Pelilit kapas/Catton applicator Tidak ada
Skinfold calliper Tidak ada
Snellen chart 2 jenis(E Chart + Ada
Alphabet chart)
Speculum vagina (cocor Tidak ada
bebek) sedang
Speculum hidung dewasa Tidak ada
Sphygmomanometer untuk Tidak ada
dewasa
Stetoskop untuk dewasa Ada
Spatula lidah logam panjang Tidak ada
12 cm
Spatula lidah logam panjang Tidak ada
16,5 cm
Tempat tidur periksa dan Tidaak ada
perlengkapannya
Termometer untuk orang Tidak ada
dewasa
Timbangan dewasa Ada
Tonometer Schiotz Tidak ada
Tensimeter air raksa atau Ada
tensimeter tanpa air raksa
2 Fasilitas bahan habis Alkohol Ada
pakai Povidone iodine/Betadine Tidak ada
Podofilin Tinctura 25% Tidak ada
Kapas Tidak ada
Kasa non steril Tidak ada
Kasa steril Tidak ada
Masker wajah Tidak ada
Sabun tangan atau antiseptic Ada
Sarung tangan steril Tidak ada
Sarung tangan non steril Tidak ada
3 Fasilitas perlengkapan Bantal Tidak Ada
Baskom cuci tangan Tidak ada
Kasur Ada
Lampu spiritus Tidak ada
Lemari alat Tidak ada
Meja instrumen Tidak ada
Meteran tinggi badan Ada
Perlak Tidak ada
Pispot Tidak ada
Sarung bantal Tidak ada
Sprei Tidak ada
Sikat untuk membersihkan Tidak ada
peralatan
Stop watch Tidak ada
Tempat sampah tertutup yang Ada
dilengkapi dengan injakan
pembuka penutup( medis dan
non medis)
Fasilitas meubelair Kursi kerja Ada
Lemari arsip Tidak ada
Meja tulis 1/2 biro Ada
Fasilitas pencatatan dan Buku register pelayanan Ada
Formulir dan surat keterangan Ada
pelaporan
lain sesuai kebutuhan
pelayanan yang diberikan
Formulir informed concent Ada
Formulir rujukan Tidak Ada
Kartu resep Ada
Surat keterangan sakit Tidak Ada
Surat keterangan sehat Tidak Ada
Fasilitas yang dimiliki Ruang tunggu dengan kursi Ada
Ruang pemeriksaan Ada
sumber daya fisik untuk
Toilet/WC umum Ada
memberikan pelayanan
Air tersedia Wastafel Ada
Fasilitas mempunyai System/alur klien untuk Ada
System/alur klien Memudahkan klien
Ruang periksa dilengkapi Ventilasi yang baik Ada
Penerangan yang baik Ada
mebel/ perlengkapan yg
Wastafel dg kran Ada
diperlukan Meja kerja Ada
Kursi untuk petugas Ada
Kursi untuk klien Ada
Kursi untuk pendamping klien Ada
Tangga bangku untuk naik TT Ada
Sketsel / korden Ada

2.3 TATA LAKSANA PELAYANAN PONKESDES JOTOSANUR

2.3.1 Petugas Penanggung Jawab

Bidan
2.3.2 Tata Laksana Pelayanan PONKESDES JOTOSANUR

2.3.2.1 Alur Pelayanan

ALUR PELAYANAN PONKESDES JOTOSANUR


PUSKESMAS TIKUNG

PENDAFTARAN

PEMERIKSAAN KESEHATAN

RUJUKAN PENYERAHAN OBAT

PASIEN PULANG
2.3.2.2 Proses Pelayanan

a) Memulai persiapan pelayanan


b) Pasien datang langsung menuju ke pendaftaran
c) Petugas meminta kartu kunjungan berobat/kartu
BPJS
d) Petugas melakukan pendaftaran
e) Petugas menerima rekam medis dari pendaftaran
f) Petugas memanggil pasien sesuai no. Urutan
g) Petugas melakukan anamnese
h) Petugas melakukan pemeriksaan fisik dan vital sign
i) Petugas memberikan rujukan untuk tindakan medis
( UGD dan atau laboratorium) jika diperlukan, jika
tidak lakukan sesuai dengan protap yang ada.
j) Petugas memberikan rujukan eksternal atau rujukan
internal jika diperlukan
k) Petugas menulis resep dan memberikan obat

2.4 TATA LAKSANA SISTEM RUJUKAN

2.4.1 Petugas Penanggung Jawab


- Perawat
2.4.2. Perangkat Kerja
Komputer
Formulir rujukan
2.4.3. Tata Laksana Sistim Rujukan
2.4.3.1 . Rujukan luar gedung
 Pasien/ keluarga pasien dijelaskan oleh petugas
mengenai keadaan pasien untuk dirujuk ke RS guna
pemeriksaan lebih lanjut.
 Perawat mengisi form rujukan dengan kelengkapan :
asal puskesmas, poli/ RS tujuan, Identitas pasien,
keluhan dan diagnos
2.4.3.2 Pemeriksaan Laboratorium
 Pasien / keluarga pasien dijelaskan oleh petugas jaga
mengenai tujuan pemeriksaan laboratorium.
 Petugas mengisi formulir pemeriksaan dan diserahkan
ke petugas laboratorium
 Petugas meminta petugas laboratorium untuk
melakukan pemeriksaan laboratorium di pelayanan
Ponkesdes jotosanur.
2.4.3.3 Rujukan dalam gedung
 Pasien / keluarga pasien dijelaskan mengenai tujuan
pemeriksaan/ tindakan lanjutan

2.5 TATA LAKSANA SISTEM PELAPORAN DAN


PENDOKUMENTASIAN
2.5.1 LANGKAH-LANGKAH ENTRY DATA KE SIKDA

 Setelah selesai pelayanan petugas mengentry data


diagnose pasien kunjungan hari ini di system informasi
(SIKDA)
 Dengan cara membuka file SIKDA – Klik - login
 Setelah masuk sikda pelayanan, masukan data sesuai
dengan data pasien.

2.5.2 LANGKAH-LANGKAH ENTRY DATA KE P-CARE

 Setelah selesai pelayanan petugas mengentry data


diagnose pasien kunjungan hari ini di P-CARE BPJS
 Dengan cara membuka internet primary BPJS dan login
kemudian isi
 Setelah masuk P care pelayanan,masukkan data sesuai
dengan data pasien.

2.5.3 MELENGKAPI REKAM MEDIS

 Setelah melakukan pelayanan petugas mengecek rekam


medis yang di isi.
 Apabila ada rekam medis yang kurang lengkap,petugas
segera melengkapi rekam medis tersebut.
 Setelah semua lengkap, buku rekam medis di serahkan
kepada petugas pendaftaran dengan membawa buku
ekspedisi.
2.5.4 LANGKAH LANGKAH PASCA PELAYANAN
 Setelah pelayanan petugas merapikan semua alat dan
bahan ketempat yang telah di sediakan.
 Kemudian merapikan ruangan

Sebelum petugas meninggalkan tempat,petugas


memastikan bahwa ruangan rapi dan kipas angin dalam
keadaan mati.
BAB III
RUMUSAN MASALAH

3.1 IDENTIFIKASI MASALAH


Dengan melihat uraian pada bab tersebut diatas masih ditemukan
permasalahan di Ponkesdes Jotosanur, yaitu:
1. Tingginya penyakit Persendian pada kunjungan di Ponkesdes Jotosanur
2. Kurangnya sarana dan prasarana

3.2 MENETAPKAN PRIORITAS MASALAH DENGAN USG


Dalam mengidentifikasi masalah, ada beberapa hal yang perlu di
perhatikan seperti kemampuan sumber daya manusia, biaya, tenaga,
teknologi. Untuk itu di lakukan penilaian prioritas masalah dari yang
paling mendesak hingga tidak terlalu mendesak. Dalam menentukan
prioritas masalah kami lakukan dengan menggunakan metode USG
(Urgency, Seriousness, Growth). Metode USG merupakan salah satu
cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring
1-5 dan dengan mempertimbangkan 3 komponen dalam USG.
NO PRIORITAS USG TOTAL
U S G RANKING
. MASALAH UxSxG
1. Tingginya penyakit
persendian pada
I
kunjungan 3 3 3 27
Ponkesdes jotosanur
2. Kurangnya sarana
II
dan prasarana 3 3 2 18

Dari hasil USG ditemukan Urutan Prioritas Masalah :


1. Tingginya penyakit MYALGIA pada kunjungan Ponkesdes jotosanur
2. Kurangnya sarana dan prasarana
3.3 MENENTUKAN AKAR PENYEBAB MASALAH
Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan menelusuri
faktor penyebab yang berpengaruh terhadap masalah tersebut baik
secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan alat
analisis Ishikawa atau diagram tulang ikan (Fish Bone Diagram).
Beberapa akar penyebab masalah tersebut dikelompokkan dalam faktor
Man (manusia), Material (bahan), Methode (metode), Equipment (alat)
dan Environment (lingkungan).
a. Petugas belum melakukan konseling tentang penyakit secara
maksimal
b. Kegiatan konseling tentang penyakit persendian kurang maksimal
c. Masyarakat belum memahami tentang pola hidup sehat
d. Brosur atau leaflet tentang penyakit persendian belum ada
1. DIAGRAM FISH BONE
Penyakit terbanyak adalah penyakit persendian

Manusia Metode

Kegiatan konseling
tentang penyakit
persendian kurang
maksimal
Petugas belum
melakukan konseling
tentang penyakit
persendian secara Tingginya
maksimal penyakit
persendian
dipelayanan
Ponkesdes
jotosanur

Brosur atau
leaflet tentang
penyakit
persendian Masyarakat belum
belum ada Minimnya memahami tentang pola
anggaran hidup sehat

Sarana
Dana Lingkungan
2.4 PENETAPAN CARA PENYELESAIAN MASALAH
Dalam menentukan alternatif penyelesaian masalah yang menjadi prioritas
kami menggunakan metode CARL (Capability, Accesibility, Readness,
Levarage) denda memberikan scor pada tiap alternatif penyelesaian masalah
dari 1 – 5 dimana 1 berarti kecil dan 5 berarti besar atau harus diprioritaskan.
Ada 4 komponen penilaian dalam metode CARL ini yang merupakan cara
pandang dalam menilai alternatif penyelesaian masalah, yaitu:
1. Capability; ketersediaan sumber daya seperti dana dan sarana
2. Accesibility; kemudahan untuk dilaksanakan
3. Readness; kesiapan dari petugas untuk melaksanakan program tsb
4. Leverage; seberapa besar pengaruh dengan yang lain

Tingginya penyakit persendian pada kunjungan pelayanan Ponkesdes jotosanur

N PENYEBAB SKOR HASIL RANGKIN


O MASALAH C A R L (CXAXRXL) G

1 Pengadaan brosur
atau leflet penyakit 2 2 2 2 16 1
persendian
2 Koseling penyakit
persendian 1 1 1 1 1 2

BAB IV
RENCANA KEGIATAN

4.1 RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)

Berdasarkan analisis data dan pemecahan masalah dalam pembahasan


sebelumnya maka rencana usulan kegiatan selama tahun 2020
diupayakan dapat merupakan solusi permasalahan kesehatan yang ada.
Rencana Usulan Kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK) PUSKESMAS
PONKESDES JOTOSANUR 2020

Kebutuhan
Upaya Target Penanggung Mitra Waktu Kebutuhan Indikator Sumber
No Kegiatan Tujuan Sasaran Sumber
Kesehatan Sasaran Jawab Kerja Pelaksanaan Anggaran Kinerja Pembiayaan
Daya
A. KEGIATAN PRIORITAS MASALAH

 20% dari
jumlah
Pasien yang pasien dg
Pengadaan Meningkatka  Petugas
berkunjung penyakit
Pelayanan leaflet atau n  Koordinato kesehatan
di persendian Alat, Dana, 08.00 wib JKN  JKN,
1. Ponkesdes brosur pengetahuan Ponkesdes unit  100 %
pelayanan yang SDM  -14.00 wib  Swadaya Swadaya
jotosanur penyakit pasien dan jotosanur pelayanan
Ponkesdes berkunjung
persendian keluarga lainnya
jotosanur di
Ponkesdes
jotosanur
B,KEGIATAN MAINTENANCE

Petugas
Menghindari Petugas
Pelayanan pendaftaran,le Seluruh
Pendaftaran kesalahan 100% dari pelayanan JKN Kepuasan JKN
1 Ponkesdes Pasien mbar rekam unit 07.30-12.00
pasien indtifikasi kunjungan Ponkesdes Swadaya pasien Swadaya
jotosanur medis,komput pelayanan
pasien jotosanur
er
Petugas
Pasien
pelayanan
mendapat Petugas Pelayanan
Pelayanan Ponkesdes
Pemerik kan 100% dari pelayanan laborat, 08.00- JKN Kepuasan JKN
2 Ponkesdes Pasien jotosanur,buku
saan pasien pelayanan kunjungan Ponkesdes pelayanan selesai Swadaya pasien Swadaya
jotosanur rekam
kesehatan jotosanur gigi,
medis,stetosko
yang tepat
p,Tensi.
Pasien
mendapatkan
obat sesuai
urutan dan
mendapatkan
Petugas Petugas
Pelayanan obat yang
Pengambi 100% dari pelayanan pelayanan Pelayanan 08.00- JKN Kepuasan JKN
3 Ponkesdes baik dan Pasien
lan obat kunjungan Ponkesdes Ponkesdes obat selesai Swadaya pasien Swadaya
jotosanur informasi
jotosanur jotosanur
aturan pakai
yang jelas

B. USULAN KETENAGAAN

No Jenis Tenaga Diusulkan


1. Tenaga perawat -
Tenaga medis (Dokter)
1 orang
C. USULAN SARANA DAN PRASARANA
No Jenis Sarana dan Prasarana Diusulkan

1. Anuskop -
2. Baki logam tempat alat steril tertutup -
3. Bingkai uji – coba untuk pemeriksaan refraksi 1
4. Buku ishihara Tes 1
5. Corong telinga/speculum telinga ukuran kecil,sedang,besar 1
6. Nierbeken besar 1
7. Garputala 512 Hz,1024 Hz,2084Hz -
8. Handle kaca laring -
9. Handle kaca nasofharing -
10. Kaca laring ukuran 2,4,5,6 -
11. Kaca nasopharing ukuran 2,4,5,6 -
12. Kaca pembesar untuk diagnostik -
13. Lampu kepala /Hand lamp 1
14. Lensa uji coba untuk pemeriksaan refraksi 1
15. Lup binokuler ( lensa pembesar) 3-5 dioptri -
16. Metline 1
17. Opthalmoscope -
18. Otoscope -
19. Palu refraksi 1
20. Pelilit kapas/catton applicator -
21. Skinfold calliper -
22. Speculum vagina sedang -
23. Speculum hidung dewasa -
Sphygnomanometer untuk dewasa -
Spatula lidah logam panjang 12 cm 1
Spatuls lidah logam panjang 16,5 cm -
Termometer untuk orang dewasa 1
Tonometer Schiotz -
Betadine 1
Podofilin tincura -
Kapas 1
Kasa steril 1
Kasa non steril 1
Masker wajah 1 box
Sarung tangan steril 1
Sarung tangaan non steril 1
Bantal 1
Baskom cuci tangan -
Lampu spiritus -
Lemari alat 1
Meja instrumen 1
Perlak 1
Pispot -
Sarung bantal 2
Sprei 2
Sikat untuk membersihkan peralatan 1
Stop watch -

Lemari arsip 1
Tangga bangku
1
D. USULAN PELATIHAN
No Jenis Jabatan JenisPelatihan
1. Pelaksana perawatan Ponkesdes jotosanur Seminar penyakit
BAB VII
PENUTUP

KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan di depan, prioritas utama dari masalah yang harus di atasi adalah
pelayanan di Ponkesdes jotosanur yang terlalu lama yang dampaknya bisa menimbulkan
ketidak sabaran pengunjung dan bisa berimbas pada kurangnya kunjungan ke Ponkesdes
jotosanur.

Disamping masalah lain yang tidak kalah pentingnya untuk di atasi juga, sehingga
dengan alternatif pemecahan masalah yang telah di uraikan, dapat pula di harapkan masalah
lain dari masing-masing kegiatan dapat di atasi.

SARAN

Demi teratasinya masalah dari Ponkesdes jotosanur dengan melihat penyebab yang
utama sangat di harapkan adanya kerjasama dan peninjauan kembali dari sektor dan program
terkait agar semua kegiatan program tercapai target sesuai dengan yang telah di tetapkan.

Anda mungkin juga menyukai