Vit B 6
Vit B 6
A. PENGERTIAN
Vitamin B6 merupakan kumpulan senyawa yang mengandung cincin pyridine
pada molekulnya dan merupkan vitamin larut air. Ada 6 bentuk vitamin B6: pyridoxal
(PL), pyridoxine (PN), pyridoxamine (PM), dan derivat fosfatnya: pyridoxal 5'-phosphate
(PLP), pyridoxine 5'-phosphate (PNP), dan pyridoxamine 5'-phospate (PMP). Piridoksin
merupakan isolat pertama dari vitamin B6 dan merupakan diet esensial terhadap
metabolisme asam amino serta untuk mengatur aktivitas sel (Moraes et al, 2003).
B. STRUKTUR DAN TATANAMA
Aktivitas vitamin B6 dihasilkan oleh 3 senyawa turunan piridin dimana ketiganya
hanya berbeda dalam gugus fungsional pada atom C ke empat. Ketiga senyawa tersebut
adalah piridoksal yang mengandung gugus aldehida, piridonksin atau piridoksal yang
merupakan nama umum untuk vitamin B6 dan piridoksamin yang mengandung gugus
amine. Struktur umum vitamin B6 adalah sebagai berikut :
Piridoksal : R = -CHO
Piridoksin : R = -CH2OH
Piridoksamin : R = -CH2NH2
Nama piridoksin pertama kali diusulkan oleh Gyorgy pada tahun 1939 dan pada
saat sekarang banyak dipakai diamerika serikat. Di Eropa piridoksin disebut juga
adermin. Disamping itu terdapat nama-nama lain untuk vitamin B6, antara lain : faktor
anti akrodinia tikus, faktor anti dermatitis tikus, faktor pertumbuhan khamir, faktor 1
lepkovsky dan faktor Y untuk anak ayam. Sedangkan nama kimia untuk senyawa
senyawa vitamin B6 adalah :
Piridoksal =3-hidroksi-4-aldehida-5-hidroksimetil-2metil-piridin
Piridoksin =3-hidroksi-4,5 dihidroksimetil-2-metil-piridin
Piridoksamin = 3-hidroksi-4-amino metil-5-hidroksi metil piridin
Senyawa di- atau tri asetat dari vitamin B6 (vutamin B6- tri-asetat) menunjukkan
aktivitas vitamin B6 secara penuh, karena ikatan esternya dapat dihidrolisa. Tetapi
vitamin B6 –benzoat bersifat tidak aktif. Demikian pula dengan vitamin B6 –metil-ester,
meskipun dapat aktif (sebagai vitamin) jika konsentrasinya 500 kali konsentrasi vitamin
B6 bebas. 4-desoksi-vitamin B6 ( 2,4-dimetil-3-hidroksi-5 hidroksi metil piridin (I)
mempunyai 1/50 aktivitas vitamin B6, dan 4,5-bis –desoksi-vitamin B6 (2,4,5-tri metil-3-
hidroksi piridin) (II) sama sekali tidak mempunyai aktivitas vitamin B6. Disamping itu,
sejumlah besar turunan piridin telah diteliti, tetapi tak satupun yang mempunyai aktivitas
vitamin B6.
1
C. SIFAT FISIKOKIMIA VITAMIN B6
1. ORGANOLEPTIS.
Vitamin B6 merupakan kristal tidak berwarna, mempunyai sedikit rasa pahit
dan meleleh pada 160°C.
2. KELARUTAN.
Vitamin B6 sangat mudah larut dalam air, alkahol dan aseton serta sedikit larut
dalam eter dan kloroform. Selain itu vitamin B6 dapat dianalisis dengan mudah.
Dikristalkan dalam bentuk garam, terutama garam hidroklorida yang mempunyai titik
leleh 204-206°C (dengan dekomposisi) dan garam pikrat. Vitamin B6 hidroklorida
larut dalam air (1 gram dalam 4,5 ml air) dan alkohol (1 gram dalam 90 ml alkohol)
dan sangat sedikit larut dalam aseton. Jika dilarutkan dalam air mempunyai pH sekitar
3,2. Vitamin B6 dijual secara komersial dalam bentuk garam hidroklorida, yang
berwarna putih, tidak berbau dan mempunayi rasa garam. Vitamin B6 hidroklorida
setabil terhadap panas, asam klorida pekat dan basa, tetapi tidak stabil terhadap
cahaya.
3. STABILITAS.
Ketika 3 bentuk vitamin B6 bersifat stabil terhadap panas dalam larutan asam,
terdekomposisi oleh basa dan cahaya (pada pH netral dan basa). Bentuk peridoksal
merupakan yang paling stabil dan digunakan untuk fortifikasi kedalam bahan
makanan. Senyawa-senyawa tersebut dikonversi oleh iradiasi ultraviolet dengan
adanya oksigen menjadi produk-produk inaktif seperti asam-piridoksat. Reaksi ini
hanya penting didalam pengolahan susu.
Apabila satu larutan peridoksal dipanaskan dengan asam glutamat akan
menghasilkan campuran yang terdiri dari piridoksamin dan asam-ketoglutamat.
Ternyata pemanasan campuran asam-asam amino, piridoksal dan ion-ion logam
polivalen pada suhu 100°C pada berbagai kisaran pH menghasilkan senyawa yang
sama dengan senyawa yang dihasilkan dari konversi holoenzim.
Jika sistein dan piridoksal dibiarkan bereaksi pada kondisi yang sama dengan
kondisi pada proses sterilisasi, senyawa yang dihasilkan tidak memberikan aktifitas
vitamin B6 terhadap tikus percobaan dan hanya memberikan 20% aktivitas vitamin
B6 pada Saccharomyces carlbergenesis. Senyawa tersebut adalah bis 4- piridoksil-
disulfida,yang kemungkinan berasal dari tiazolidin.
Tahapan reaksi yang serupa mungkin pula terjadi apabila piridoksal bereaksi
dengan gugus sulfhihidril dari protein. Mengingat bahwa hasil reaksi antara B6
dengan gugus amino merupakan interkonversi antara piridoksal dan piridoksamin
( keduanya mempunyai keaktifan penuh sebagai vitamin B6) maka reaksi dengan
sistein mungkin merupakan faktor penting yang mempengaruhi stabilitas vitamin B6
dalam makanan yang mengalami proses pemanasan dalam pengolahannya.
Vitamin B6 dapat membentuk garam dengan mudah jika bereaksi dengan
asam, misalnya asam klorida ( membentuk vitamin B6-hidroklorida) dan asam pikrat.
Vitamin B6 hidroklorida akan berwarna oranye merah jika bereaksi dengan
ferriklorida. Jika vitamin B6 direaksikan dengan deasometana menghasilkan vitamin
B6 metil-eter yang tidak lagi menghasilkan senyawa berwarna jika direaksikan
dengan ferriklorida. Jika vitamin B6-metil-eter direaksikan dengan asam hidriodat
akan dihasilkan vitamin B6-metil iodat. Disamping menghasilkan vitamin B6 metil-
eter, reaksi antara diazometana dengan vitamin B6 juga menghasilkan senyawa N-
metil-vitamin B6 yang dapat membentuk senyawa berwarna jika direaksikan dengan
ferriklorida.
D. SUMBER VITAMIN B6
Vitamin B6 tersebar luas didalam tumbuh tumbuhan dan hewan dalam bentuk
garam fosfatnya. Piridoksal fosfat metupakan koenzim unruk bnayak tranformasi
enzimatik dari asam- asam amino ( misalnya: trans- aminasi, resemisasi dan reaksi-reaksi
dekarboksilat). Khamir dan beras sosoh kaya akan vitamin B6. Biji-bijian, misalnya
jagung dan gandum merupakan sumber vitamin B6 yang baik, terutama pada lembaga dan
integumennya. Molases, ikan dan hati ikan serta hati mamalia mengandung vitamin B2
dalam jumlah sedang, sedangkan susu, kuning telur, kobis, bayam dan lain-lain
mengandung sedikit vitamin B6.
Vitamin B6 bebas hanya sedikit terdapat dalam jaringan tanaman dan hewan,
misalnya dalam khamir dan otot ikan. Sebagian besar ( 60-80 % terikat secara kimia
dengan protein dan pati.