Anda di halaman 1dari 9

KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PENYAKIT TIDAK MENULAR 

Makalah dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebijakan Kesehatan Nasional yang diampu
oleh Bapak Sawab S.Kep Ns M.Kep

Kelompok 3 :

1. Aska Fauzan Abrianto P1337420617028


2. Achmad F aozi P1337420617047
3. Yanda Octa Herliani P1337420617053
4. Anisa P1337420617063
5. Sapna L uthfiana P1337420617073
6. Diah Ayu Putri Anggraini P1337420617079
7. Afninda Nafariska P1337420617081
8. Erneta Ismilania P1337420617082
9. Alifia Jaya Wandira P1337420617085

PRODI S1 TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
2019

PENGESAHAN PEMBIMBING
1. Judul Makalah : Kebijakan Pemerintah Terhadap Penyakit Tidak Mneular
2. Ketua Tim
a. NamaLengkap : Achmad Faozi
 b. Program Studi : S1 Terapan Keperawatan
Semarang c. NIM : P 1337420617047
3. Pembimbing
a. NamaLengkap : Bapak Sawab S.Kep Ns M.Kep
 b. NIP : 197606172003121004

Semarang, 05 Maret 2019

Pembimbing, Ketua T im,

Bapak Sawab S.Kep Ns M.Kep Ahcmad Faozi


 NIP.197606172003121004 P1337420617047

KATA PENGANTAR 

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul :

“Kebijakan Pemerintah Terhadap Penyakit Tidak Mneular”

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini dapat diselesaikan berkat bimbingan
dan bantuan sejumlah pihak. Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat.
ii
Semarang,05 Maret 2019

Penulis

DAFTAR ISI

JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..................................................................................................... 1
iii
1.2 Tujuan Penulisan..................................................................................................3

BAB II PERMASALAHAN
2.1 Program P2PTM...................................................................................................4

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Strategi dan pencegahan........................................................................................9
3.2 Strategi yang lainnya.............................................................................................12

BAB IV PENUTUP
  4.1Kesimpulan........................................................................................................... 17
  4.2Saran.................................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 18

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kecenderungan penyakit menular terus meningkat dan telah mengancam sejak usia
muda. Selama dua dekade terakhir ini, telah terjadi transisi epidemiologis yang
signifikan, penyakit tidak menular telah menjadi beban utama, meskipun beban penyakit
menular masih berat juga. Indonesia sedang mengalami double burden penyakit, yaitu
 penyakit tidak menular dan penyakit menular sekaligus. Penyakit tidak menular utama
meliputi jantung, stroke, hipertensi, diabetes melitus, kanker dan Penyakit Paru
Obstruktif Kronik (PPOK). Jumlah kematian akibat PTM terus meningkat dari 41,75%
 pada tahun 1995 menjadi 59,7% di 2007.
Oleh karena itu deteksi dini harus dilakukan dengan secara proaktif mendatangi
sasaran, karena sebagian besar tidak mengetahui bahwa dirinya menderita penyakit
tidak menular. Dalam rangka pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) antara
lain dilakukan melalui pelaksanaan Pos Pembinaan Terpadu Pengendalian Penyakit
Tidak Menular (Posbindu-PTM) yang merupakan upaya monitoring dan deteksi dini
faktor risiko penyakit tidak menular di masyarakat. Sejak mulai dikembangkan pada
tahun 2011 Posbindu¬PTM pada tahun 2015 telah berkembang menjadi 11.027 Posbindu
di seluruh
Indonesia.
a. Gambaran Morbiditas Dan Mortalitas Penyakit Tidak Menular 
Permasalahan penyakit tidak menular cenderung meningkat dalam beberapa
dekade terakhir ini baik secara global maupun nasional. Morbiditas maupun
mortalitas beberapa penyakit tidak menular utama cenderung meningkat di
hampir semua negara. Persepsi bahwa PTM merupakan masalah di negara maju
ternyata tidak benar. Estimasi penyebab kematian terkait PTM yang dikembangkan
oleh WHO menunjukkan bahwa penyakit kardiovaskular merupakan peyebab
tertinggi kematian di negara-negara Asia Tenggara, termasuk di Indonesia sebesar 37
%. Lebih dari 80 % dari kematian disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler dan
diabetes serta 90 % dari kematian akibat penyakit paru obstruktif kronik terjadi di
negara-negara
 berpendapatan menengah ke bawah. Disamping itu dua per tiga dari kematian karena

1
 penyakit kanker terjadi di negara-negara berpendapatan menengah ke bawah. Berikut
tabel

 b. Gambaran Faltpr Risiko Penyakit Tidak Menular 


Hasil RISKESDAS tahun 2013 menunjukkan beberapa faktor risiko penyakit
tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia adalah
faktor risiko perilaku atau gaya hidup seperti merokok, kurang aktifitas fisik serta
kurang konsumsi sayur dan buah. proporsi merokok sebesar 36.3 % yang meningkat
dibandingkan tahun 2007 (34.7%). Proporsi populasi dengan aktifitas fisik kurang
adalah sebesar 26.1 persen, yang menunjukkan penurunan dibandingkan tahun 2007.
Penurunan ini berkaitan dengan penggunanaan definisi yang berbeda antara 2007 dan
2013. Proporsi perilaku kurang konsumsi sayur dan buah masih sangat tinggi di tahun

2
2007 dan 2013 (93.6% dan 93.5%). Rata-rata konsumsi sayur dan buah di
Indonesia masih berkisar antara satu sampai dua porsi sehari dan sebesar 77.4
%mengkonsumsi sayur dan buah sebanyak satu sampai dua porsi sehari. Sementara
terkait faktor risiko
 biologis, seperti obesitas sentral menunjukkan angka yang meningkat dari 18.8 % di
tahun 2007 menjadi 26.% di tahun 2013.
Konsumsi minuman beralkohol diketahui berkaitan erat dengan terjadinya risiko
abnormalitas fisiologis seperti profil lemak yang terganggu, obesitas dan peningkatan
tekanan darah. Meskipun perilaku konsumsi alcohol masih cukup rendah tetapi cukup
 berdampak secara kesehatan, sosial dan ekonomi di masyarakat apabila dikonsumsi
dengan tidak benar. Masalah konsumsi alcohol di Indonesia adalah konsumsi tidak 
 benar yang mengarah pada cedera dan kematian. Hasil RISKESDAS 2007
menunjukkan angka prevalensi konsumsi alkohol adalah 4.3 % dengan angka
tertinggi di provinsi Sulawesi Utara (28.3%). Dari 4.6 % populasi yang
mengkonsumsi alcohol sebesar 13.4 % mengkonsumsi alcohol dalam jumlah yang
tinggi atau berbahaya (>= 5 standard per hari). Untuk angka prevalensi konsumsi
alkohol yang tinggi di populasi umum adalah sebesar 0.57 persen.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui kebijakan pemerintah yaitu strategi dan pencegahan terhadap
 penyakit tidak menular

3
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Telah terjadi transisi epidemiologis yang signifikan, penyakit tidak menular telah
menjadi beban utama, meskipun beban penyakit menular masih berat juga. Indonesia
sedang mengalami double burden penyakit, yaitu penyakit tidak menular dan penyakit
menular sekaligus. Penyakit tidak menular utama meliputi jantung, stroke, hipertensi,
diabetes melitus, kanker dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Jumlah kematian
akibat PTM terus meningkat dari 41,75% pada tahun 1995 menjadi 59,7% di 2007.
Dengan adanya hal itu pemerintah Indonesia melakukan kebijksn atau membuat
suatu stratehi dan program untuk menegah adanya PTM. Diantaranya startegi 4 by 4 dan
POSBINDU dan yang lainnya.
4.2 Saran
Dengan mempelajari dan mendapatkan informasi mengenai kebijakan pemerintah
terhadap penyakit tidak menular mahasiswa mampu mengetahui bagaiaman angkah dan
stategi yang harus dilanjutkan sesuai dengan teori yang benar agar dapat meningkatkan
kesehatan di Indonesia.

15
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI.Diakses tanggal 05 Maret 2019 dari : http://www.p2ptm.kemkes.go.id/profl-

p2ptm/latar- belakang/program-p2ptm-dan-indikator

Kemenkes RI.Diakses tanggal 05 Maret 2019 dari : http://www.p2ptm.kemkes.go.id/profl-

p2ptm/latar- belakang/strategi-pencegahan-dan-pengendalian-ptm-di-indonesia

Kemenkes RI.2015.Rencana Aksi Program Pengendalian Penyakit Penyehatan Lingkungan.  Direktorat

Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

16

Anda mungkin juga menyukai