(PDF) Kebijakan Pemerintah Terhadap Penyakit Tidak Menular
(PDF) Kebijakan Pemerintah Terhadap Penyakit Tidak Menular
Makalah dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebijakan Kesehatan Nasional yang diampu
oleh Bapak Sawab S.Kep Ns M.Kep
Kelompok 3 :
PENGESAHAN PEMBIMBING
1. Judul Makalah : Kebijakan Pemerintah Terhadap Penyakit Tidak Mneular
2. Ketua Tim
a. NamaLengkap : Achmad Faozi
b. Program Studi : S1 Terapan Keperawatan
Semarang c. NIM : P 1337420617047
3. Pembimbing
a. NamaLengkap : Bapak Sawab S.Kep Ns M.Kep
b. NIP : 197606172003121004
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul :
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini dapat diselesaikan berkat bimbingan
dan bantuan sejumlah pihak. Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat.
ii
Semarang,05 Maret 2019
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..................................................................................................... 1
iii
1.2 Tujuan Penulisan..................................................................................................3
BAB II PERMASALAHAN
2.1 Program P2PTM...................................................................................................4
BAB IV PENUTUP
4.1Kesimpulan........................................................................................................... 17
4.2Saran.................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 18
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
penyakit kanker terjadi di negara-negara berpendapatan menengah ke bawah. Berikut
tabel
2
2007 dan 2013 (93.6% dan 93.5%). Rata-rata konsumsi sayur dan buah di
Indonesia masih berkisar antara satu sampai dua porsi sehari dan sebesar 77.4
%mengkonsumsi sayur dan buah sebanyak satu sampai dua porsi sehari. Sementara
terkait faktor risiko
biologis, seperti obesitas sentral menunjukkan angka yang meningkat dari 18.8 % di
tahun 2007 menjadi 26.% di tahun 2013.
Konsumsi minuman beralkohol diketahui berkaitan erat dengan terjadinya risiko
abnormalitas fisiologis seperti profil lemak yang terganggu, obesitas dan peningkatan
tekanan darah. Meskipun perilaku konsumsi alcohol masih cukup rendah tetapi cukup
berdampak secara kesehatan, sosial dan ekonomi di masyarakat apabila dikonsumsi
dengan tidak benar. Masalah konsumsi alcohol di Indonesia adalah konsumsi tidak
benar yang mengarah pada cedera dan kematian. Hasil RISKESDAS 2007
menunjukkan angka prevalensi konsumsi alkohol adalah 4.3 % dengan angka
tertinggi di provinsi Sulawesi Utara (28.3%). Dari 4.6 % populasi yang
mengkonsumsi alcohol sebesar 13.4 % mengkonsumsi alcohol dalam jumlah yang
tinggi atau berbahaya (>= 5 standard per hari). Untuk angka prevalensi konsumsi
alkohol yang tinggi di populasi umum adalah sebesar 0.57 persen.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui kebijakan pemerintah yaitu strategi dan pencegahan terhadap
penyakit tidak menular
3
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Telah terjadi transisi epidemiologis yang signifikan, penyakit tidak menular telah
menjadi beban utama, meskipun beban penyakit menular masih berat juga. Indonesia
sedang mengalami double burden penyakit, yaitu penyakit tidak menular dan penyakit
menular sekaligus. Penyakit tidak menular utama meliputi jantung, stroke, hipertensi,
diabetes melitus, kanker dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Jumlah kematian
akibat PTM terus meningkat dari 41,75% pada tahun 1995 menjadi 59,7% di 2007.
Dengan adanya hal itu pemerintah Indonesia melakukan kebijksn atau membuat
suatu stratehi dan program untuk menegah adanya PTM. Diantaranya startegi 4 by 4 dan
POSBINDU dan yang lainnya.
4.2 Saran
Dengan mempelajari dan mendapatkan informasi mengenai kebijakan pemerintah
terhadap penyakit tidak menular mahasiswa mampu mengetahui bagaiaman angkah dan
stategi yang harus dilanjutkan sesuai dengan teori yang benar agar dapat meningkatkan
kesehatan di Indonesia.
15
DAFTAR PUSTAKA
p2ptm/latar- belakang/program-p2ptm-dan-indikator
p2ptm/latar- belakang/strategi-pencegahan-dan-pengendalian-ptm-di-indonesia
16