0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
23 tayangan1 halaman
Mahasiswa UIN Walisongo mengajak ibu-ibu PKK untuk mempelajari cara membuat sabun cuci piring herbal dari daun pandan secara mandiri. Kegiatan sosialisasi dan demonstrasi pembuatan sabun ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat akan potensi tanaman sekitar sebagai bahan sabun dan memberdayakan ekonomi rumah tangga. Proses pembuatan sabun meliputi penghalusan daun pandan, penyaringan filtrat, pencampuran b
Mahasiswa UIN Walisongo mengajak ibu-ibu PKK untuk mempelajari cara membuat sabun cuci piring herbal dari daun pandan secara mandiri. Kegiatan sosialisasi dan demonstrasi pembuatan sabun ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat akan potensi tanaman sekitar sebagai bahan sabun dan memberdayakan ekonomi rumah tangga. Proses pembuatan sabun meliputi penghalusan daun pandan, penyaringan filtrat, pencampuran b
Mahasiswa UIN Walisongo mengajak ibu-ibu PKK untuk mempelajari cara membuat sabun cuci piring herbal dari daun pandan secara mandiri. Kegiatan sosialisasi dan demonstrasi pembuatan sabun ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat akan potensi tanaman sekitar sebagai bahan sabun dan memberdayakan ekonomi rumah tangga. Proses pembuatan sabun meliputi penghalusan daun pandan, penyaringan filtrat, pencampuran b
Jalani KKN dari Rumah, Mahasiswa UIN Walisongo Ajak Ibu-Ibu PKK Membuat Sabun
Cuci Piring Herbal
Mahasiswa Pendidikan Kimia UIN Walisongo Semarang yang sedang mengikuti
program KKN Reguler 75 dari Rumah melakukan sosialisasi dan demonstrasi pembuatan sabun cuci piring herbal dari daun pandan. Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu PKK di Sanur, Jotosanur, Tikung, Kabupaten Lamongan pada Kamis, 28 Oktober 2020. Kegiatan sosialisasi dan demonstrasi pembuatan sabun cuci piring ini dimaksudkan untuk mengedukasi masyarakat khususnya ibu rumah tangga akan adanya potensi tanaman sekitar yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan alternatif pembuatan sabun cuci piring. Mengingat sabun cuci piring merupakan kebutuhan vital rumah tangga yang diperlukan setiap harinya, pengetahuan tentang cara membuat sabun cuci piring ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh ibu-ibu PKK untuk memproduksi sabun cuci piring secara mandiri di rumah, karena sabun cuci piring herbal ini dinilai lebih ekonomis dan ramah lingkungan, bahkan pengetahuan ini dapat dimanfaatkan sebagai inovasi dalam berwirausaha di sektor rumah tangga untuk menambah penghasilan. Pada kegiatan sosialisasi dan demonstrasi, mahasiswa KKN UIN Walisongo mempraktikkan cara membuat sabun cuci piring mulai dari tahap persiapan alat dan bahan, proses pembuatan, hingga proses pengemasan. Diantara bahan dan alat yang dibutuhkan, contohnya: blender, alat penyaring, daun pandan, air, jeruk nipis, surfaktan, minyak esensial, dsb. Sedangkan proses pembuatan didahului dengan menghaluskan daun pandan, lalu menyaring daun pandan yang sudah halus untuk diambil filtratnya, kemudian mencampurkan setiap bahan yang telah disiapkan, dan mendiamkan campuran sabun tersebut selama sehari semalam. Sabun cuci piring yang dihasilkan selanjutnya dikemas dan dibagikan kepada ibu- ibu PKK yang mengikuti sosialisasi dan warga sekitar agar dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya. “Saya merasa mendapat pengetahuan baru setelah mengikuti kegiatan ini”, ungkap salah satu ibu PKK yang mengikuti kegiatan sosialisasi dan demonstrasi pembuatan sabun cuci piring herbal. Mahasiswa KKN juga sangat berterima kasih atas antusiasme ibu-ibu PKK yang telah mengikuti jalannya kegiatan, disamping kesibukan mereka mendampingi belajar anak di rumah.
Peningkatan Pendapatan Ekonomi Masyarakat Melalui Penyuluhan Kewirausahaan Dan Pelatihan Pembuatan Tempe Di Desa Undrus Binangun Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi