Anda di halaman 1dari 4

Triger Case:

Data dapat ditambahkan sesuai dengan rasionalisasi kondisi dan berdasarkan WOC
penyakit.
1. Ulkus diabetikum (hayu)
Ny. G usia 45 tahun di rawat di RS Unair dengan keluhan luka pada kaki kiri, kurang lebih 1 bulan
pasien mengeluh luka di tumit kaki kiri yang semakin hari semakin melebar, luka diawali dengan
luka bakar akibat menggunakan alat terapi panas tanpa alas kaki. Awalnya hanya berupa
kemerahan dan bengkak namun semakin lama muncul luka melepuh dan keluar cairan bening,
pasien mengobati luka dengan obat merah dan salep dari dokter namun tak kunjung sembuh, luka
mengelupas dan muncul nanah. Riwayat kencing manis ±10 tahun, rutin kontrol ke dokter spesialis
penyakitdalam dan diberi obat 3 macam pasien lupa nama obatnya. Hasil pemeriksaan fisik
menunjukkan Keadaan Umum: lemah, Kesadaran: compos mentis, GCS: E4M6V5=15 Tanda
vital: TD :130/70 mmHgN : 100 x / menit, reguler, isi dan tegangan cukup, RR : 22 x / menit,
napas Kussmaul (-), Suhu: 38,20 C (axiller), Status gizi: BB: 47 kg TB: 150 cm.
Pulsasi arteri dorsalis pedis dan arteri popliteal + / +
Status Lokalis:Regio calcaneus sinistraInspeksi: ulkus (+), dasar otot dan tendo, vesikel (+), darah
(+), pus (+)Palpasi: pulsasi (+), sensibilitas (-)
Kesan: Kaki Diabetik Grade IV PEDIS
Klasifikasi Wagner:
Kaki Diabetik Regio Calcaneus Sinistra Wagner III
Ulkus dalam hingga otot dan tendo dengan tanda-tanda infeksi
Pemeriksaan Penunjang tanggal 7 Agustus 2020:
Hemoglobin 7,4 g/dl
Hematokrit 20,7 %
Eritrosit 2,5 juta/mmk
Leukosit 17,7 ribu/mmk

2. Sirosis Hepatis (widiyas)


Tn. R usia 46 tahun di rawat di RS Unair dengan keluhan mual-mual namun tidak ada yang
dimuntahkan, disertai rasa panas dari perut hingga ke dada dan juga kembung, pasien juga merasa
perutnya membesar, pasien pernah muntah darah namun hanya 2 kali yg tidak berlanjut lagi. Selain
itu pasien juga mengeluhkan kakinya bengkak, BAB cair dengan frekuensi 2-10 kali sehari, pasien
mengatakan dalam BABnya berwarna hitam, pasien merasa badannya lemas dan sedikit pusing.
Pasien mengatakan keluhan seperti bukan hanyakali ini namun sudah sering atau kambuhan dan
kontrol setiap bulannya. Riwayat Penyakit Keluarga : Hipertensi dan diabetes (+)
Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan Keadaan Umum kesadaran compos mentis(GCS 456), status
gizi kesan cukup. Tanda VitalTensi : 110/80 mmHg, Nadi : 78 x / menit, reguler, isi cukup,
Pernafasan : 20 x /menit, Suhu : 37,4
Abdomen Inspeksi : perut tampak membesar, pembesaran hepar dan lien sulit dievaluasiPalpasi :
Supel (+), Nyeri tekan (-), tes undulasi(+), edeme pitting (+) Perkusi : hypertympani Auskultasi :
bising usus (+) normal
Pemeriksaan penunjang menunjukkan: Albumin : 3,04, USG : Sirosis Hepatis
Terapi yang didapatkan: IVFD RL 12 tpm, Inj. Furosemid 2x1 amp IV, Letonal 1-0-0, Loperamid
3 x 1, Transfusi Albumin fl

3. Gastroenteritis (renee)
Tn. W Usia 56 tahun di rawat di RSUA dengan keluhan BAB cair, mual, muntah. Riwayat penyakit
klien dengan mual, muntah, badan lemas, diare 4-5 kali perhari, konsistensi cair, warna
kekuningan kemudian pasien dianjurkan rawat inap di RSUA dan pada saat dikaji pada tanggal 29
September 2020 pasien mengatakan mual, muntah, badan lemas, diare 4-5 kali perhari, konsistensi
cair, warna kekuningan.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran Composmentis, keadaan umum lemas, untuk tanda-
tanda vital, nadi 80 kali per menit, TD 130/80 mmHg, suhu 37, respirasi 22 kali per menit.
Abdomen inspeksi : simetris kanan dan kiri, auskultasi : terdengar peristatik usus 26 x/menit,
palpasi : suara tympani, perkusi : tidak ada nyeri tekan. selama sakit pasien BAB 4-5 x/hari dengan
konsistensi cair, bau khas feces, BAK 5-6 X perhari dengan bau urine seperti obat, minum air putih
habis + 4 gelas ( + 1000 cc )/ hari.
Dari data penunjang di dapat pemeriksaan laboratorium tanggal 1 september 2020. Ureum 2,5
mg/dl ( nilai normal 10-50 mg/dl ), Creatinin 4,1 mg/dl ( nilai normal p : 0,7-1,2, w : 0,5-0,9 mg/dl
), Kalium 5,1 mmol/L ( nilai normal serum : 3,5-5,1 mmol/ L ). Untuk terapi diberikan infus 0,9
% sodium chlorida 20 tpm, piralen 2 ml/6L, Ulceranin 2 ml/8 j, Amoxan 1 gr/8 J, Lasix 2 ml/12 J,
tonar 3x1 rendah kalium.
4. Demam Typoid (arlesiane)
Nn. Y usia 26 tahun di rawat di RSUA tanggal 28 September 2020 dengan keluhan Demam, sejak
2 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam naik turun dan dirasakan tinggi pada sore hingga
malam hari. Riwayat buang air kecil normal dan riwayat buang air besar belum bias sejak 2 hari
sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga mengeluh pusing didaerah kapala bagian depan,
terus menerus, mual dan muntah jika ada makanan yang masuk dan sudah >5x muntah isi
makanan, tidak ada darah dan lender. KU : Tampak lemah, Kesadaran : Compos mentis, Vital Sign
: TD : 120/80 mmHg, Nadi : 90X/menit, Suhu : 37,5 C, RR : 20x/menit, Kulit : Kulit tampak pucat,
Kepala : Normocephal, rambut hitam, distribusi merata, Wajah : Simetris, ekspresi gelisah.
Abdomen : I : Perut agak cembung, A : Bising usus (+) normal, P : Dinding perut supel, turgor
kulit baik, hepar teraba 2 jari dibawah arcus costae & lien tidak teraba membesar , P : Timpani.
Klien mendapatkan terapi: Inf RL 20 TPM, Inj Cefotaxim 1 gr/8 jam, Omeprazol 2x1 tab dan
Paracetamol 3 x 500 mg.
Berdasarkan pemeriksaan tanggal 29 September 2020 didapatkan:
Pemeriksaan laboratorium hematologi darah lengkap: Leukosit 3,6 Ribu, Eritrosit 4,32 Juta,
Trombosit 82 Ribu
Pemeriksaan laboratorium hematologi serologi: Anti Salmonella IgM 6.

5. PPOK (ipung)
Ny. K usia 59 tahun di RSUA tanggal 28 September 2020 dengan keluhan Sesak Napas. Pasien
juga mengeluhkan batuk yang bertambah parah sejak 2 hari yang lalu. dirasakan terus menerus
satu minggu terakhir. Batuk disertai dahak berwarna putih. Keluhan batuk dikatakan terus
menerus, dan tidak ada yang meringankan maupun memperberat keluhan. Keluhan demam juga
dialami oleh pasien 1 hari sebelum masuk rumah sakit, bersamaan dengan keluhan batuk yang
bertambah berat. Demam dikatakan hilang timbul. Keluhan demam membaik setelah meminum
obat penurun panas. Pasien di diagnosis dengan PPOK sejak 8 tahun yang lalu dan rutin
menggunakan Ventolin Inhaler setiap pasien merasakan sesak. Hasil Pemeriksaan Fisik Tekanan
darah : 110/70 mmHg, Nadi : 102 x/menit, Laju respirasi : 23 x/menit, Saturasi 02 : 80%, Suhu
Axilla : 37,6 C. hasil pemeriksaan penunjang tanggal 29 September 2020 Analisa Gas Darah
Kalium (K) 2,95 mmol/L, pO2 73,40 mmHg, HCO3- 27,3 mmol/L. Foto Thoraks Kesan :
Kardiomegali. Terapi farmakologis: O2 3 lpm nasal canul, Methylprednisone 62.5mg tiap 12 jam
intra vena, Nebulizer Combivent tiap 6 jam, IVFD NaCl 0.9 % ~ 20 tpm, Lansoprazole 1 x 30
mg IV.

Anda mungkin juga menyukai