6 (391-400)
6 (391-400)
Tensoplast dewasa
Kegunaan: tensoplast digunakan untuk melakukan berbagai
metode traksi
393. Equispoon
Kegunaan: ditempel pada bagian luka dan akan menyerap
darah yang ada
395. Transofix
Kegunaan: alat tusuk cairan infus / untuk penyambung
antar plabot
396. Amiodaron 5mg/ml
Interaksi obat Glimepiride dapat menyebabkan hipoglikemia atau kadar gula darah rendah jika
dikonsumsi bersama dengan obat-obatan berikut ini:
Aspirin, Sulfonamida, Chloramphenicol, Clarithromycin, Warfarin, ACE inhibitor,
Fluoxetine, Quinolone, Beta blocker
Efektivitas glimepiride untuk menurunkan kadar gula darah akan berkurang jika
dikonsumsi bersamaan dengan jenis obat berikut ini:
Diuretik, Kortikosteroid, Phenytoin
Interaksi obat Glimepiride dapat menyebabkan hipoglikemia atau kadar gula darah rendah jika
dikonsumsi bersama dengan obat-obatan berikut ini:
Aspirin, Sulfonamida, Chloramphenicol, Clarithromycin, Warfarin, ACE inhibitor,
Fluoxetine, Quinolone, Beta blocker
Efektivitas glimepiride untuk menurunkan kadar gula darah akan berkurang jika
dikonsumsi bersamaan dengan jenis obat berikut ini:
Diuretik, Kortikosteroid, Phenytoin
Dosis Dosis awal: 1-2 mg, satu kali sehari - Dosis pemeliharaan: 1-4 mg, satu kali sehari, dosis
maksimum 8 mg, satu kali sehari. - Pada saat pemberian telah mencapai dosis 2 mg
maka kenaikan dosis tidak boleh melebihi 2 mg dengan interval 1-2 minggu tergantung
dari respon gula darah.
Interaksi obat Glimepiride dapat menyebabkan hipoglikemia atau kadar gula darah rendah jika
dikonsumsi bersama dengan obat-obatan berikut ini:
Aspirin, Sulfonamida, Chloramphenicol, Clarithromycin, Warfarin, ACE inhibitor,
Fluoxetine, Quinolone, Beta blocker
Efektivitas glimepiride untuk menurunkan kadar gula darah akan berkurang jika
dikonsumsi bersamaan dengan jenis obat berikut ini:
Diuretik, Kortikosteroid, Phenytoin
Dosis Dosis awal: 1-2 mg, satu kali sehari - Dosis pemeliharaan: 1-4 mg, satu kali sehari, dosis
maksimum 8 mg, satu kali sehari. - Pada saat pemberian telah mencapai dosis 2 mg
maka kenaikan dosis tidak boleh melebihi 2 mg dengan interval 1-2 minggu tergantung
dari respon gula darah.
400. Dobutamin
Komposisi Dobutamin
Indikasi mengobati gagal jantung akibat operasi atau melemahnya otot jantung
Kontraindikasi Hipersensitivitas, kardiomiopati obstruktif, perikarditis konstriktif, dan lainnya
Peringatan Hindari penggunaan dobutamin pada pasien yang sedang atau pernah
menderita kardiomiopati dan pheochromocytoma, hati-hati jika anda memiliki riwayat
penyakit jantung koroner, hipertensi, fibrilasi atrium, atau hipertiroidisme, lakukan
pemeriksaan tekanan darah secara rutin selama penggunaan obat ini, beri tahu dokter
jika tengah menerima obat-obatan lain, termasuk suplemen dan produk herba, segera
temui dokter apabila terjadi reaksi alergi atau overdosis.
Efek samping Demam, sakit kepala, mual dan muntah, kram kaki, nyeri dada, detak jantung cepat,
pusing seperti ingin pingsan, sesak napas, mengi, tekanan darah tinggi, yang
menimbulkan gejala berupa sakit kepala berat, penglihatan kabur, telinga
berdenging, kejang, kebingungan dan gelisah, serta detak jantung yang tidak beraturan.
Interaksi obat Meningkatkan risiko hipotensi dan takikardia, jika digunakan dengan obat
penghambat alfa seperti doxazosin.
Memicu gangguan irama jantung, jika digunakan dengan gas bius seperti
halothane, quindine, atau digoxin.
Meningkatkan risiko hipertensi dan aritmia, jika digunakan
dengan antidepresan trisiklik seperti amitriptylline.
Meningkatkan tekanan darah, jika digunakan dengan obat anti hipertensi
seperti obat golongan penghambat beta (misalnya atenolol) dan ARB (misalnya
losartan).
Meningkatkan risiko hipertensi dan bradikardia, jika digunakan dengan
penghambat beta non selektif (seperti propranolol).
Meningkatkan risiko munculnya efek samping dobutamin, jika digunakan
dengan entacapone.
Meningkatkan efek dobutamin, jika digunakan dengan oksitosin.
Dosis 0,5-1 mcg/kgBB per menit, dapat ditingkatkan 2-20 mcg/kgBB per menit. Dosis tidak
lebih dari 40 mcg/kgBB per menit.