Anda di halaman 1dari 2

Nama : Eka Maulan Ni'mah

Nim : 18040704049

1. Siapa saja yang dapat beracara dihaper?

Jawaban : Pada azasnya setiap orang boleh berperkara di depan pengadilan namun ada pengecualian
yaitu untuk mereka yang belum dewasa dan orang yang sakit ingatan. Mereka itu tidak boleh berperkara
sendiri di depan pengadilan melainkan harus diwakili oleh orangtuanya atau walinya dan bagi mereka
yang sakit ingatan oleh pengampunya.

2. Bilamana suatu pihak dapat mengajukan gugatan ke pengadilan ?

Jawaban : Bilamana seseorang atau lebih yang merasa bahwa haknya atau hak mereka telah dilanggar
akan tetapi orang yang dirasa melanggar haknya atau hak mereka itu tidak mau secara sukarela
melakukan sesuatu yang diminta itu. Untuk memutuskan ( penentuan ) siapa yang benar dan berhak
maka yang wajib menentukan adalah pengadilan.

3.Suatu pihak dapat mengajukan gugatan perkara ke pengadilan harus dengan adanya tahap-tahap
pengajuan :

• Pendaftaran Gugatan

Tahap pertama yang harus dilakukan calon penggugat adalah mengajukan gugatan perdata dengan
melakukan pendaftaran gugatan ke pengadilan. Menurut Pasal 118 ayat (1) HIR, pendaftaran gugatan itu
diajukan ke Pengadilan Negeri berdasarkan kompetensi relatifnya.

• Membayar Panjar Biaya Perkara

Setelah pendaftan gugatan diterima oleh kantor kepaniteraan Pengadilan Negeri setempat, selanjutnya
Penggugat wajib membayar biaya perkara. Biaya perkara yang dibayarkan pada tahap ini disebut panjar
biaya perkara, yang merupakan biaya sementara yang finalnya akan diperhitungkan setelah
diputuskannya putusan pengadilan.

• Registrasi Perkara

Registrasi perkara adalah pencatatan gugatan ke dalam Buku Register Perkara untuk mendapatkan
nomor gugatan agar dapat diproses lebih lanjut, dilakukan setelah melakukan pembayaran panjar biaya
perkara.

• Pelimpahan Berkas Perkara Kepada Ketua Pengadilan Negeri

Setelah mendapatkan nomor perkara berdasarkan nomor urut dalam Buku Register Perkara, maka
perkara tersebut akan dilimpahkan kepada Ketua Pengadilan Negeri. Pelimpahan tersebut harus
dilakukan secepart mungkin agar tidak melanggar prinsip-prinsip penyelesaian perkara secara
sederhana, cepat, dan biaya ringan, selambat-lambatnya 7 hari dari tanggal registrasi.

• Penetapan Majelis Hakim Oleh Ketua Pengadilan Negeri

Setelah memeriksa berkas yang dilimpahkan ke Ketua Pengadilan Negeri, Ketua Pengadilan Negeri akan
menetapkan Majelis Hakim yang akan memeriksa dan memutus perkara selambat-lambatnya 7 hari
setelah berkas diterima. Majelis hakim terdiri dari sekurang-kurangnya 3 orang Hakim, dengan
komposisi satu orang Ketua Majelis Hakim dan 2 orang Hakim Anggota.

• Penetapan Hari Sidang

Setelah Majelis Hakim yang akan memeriksa dan mengadili perkara tersebut terpilih, maka Majelis
Hakim kemudian menetapkan hari sidang. Penetapan itu dituangkan dalam surat penetapan selambat-
lambatnya 7 hari setelah Majelis Hakim menerima berkas perkara. Kemudian Majelis Hakim akan
memanggil para pihak (Penggugat dan Tergugat) untuk hadir pada hari sidang yang telah ditentukan.
Kemudian proses persidangan akan dimulai sesuai dengan Hukum Acara Perdata yang berlaku.

Dengan enam tahap tersebut, memudahkan suatu pihak untuk melakukan proses perkaranya. Sehingga
pihak tersebut tidak perlu datang terlebih dahulu ke Pengadilan Negeri dengan tanpa membawa hasil
yang pasti.

4. Apa yang dilakukan Hakim (majelis) setelah menerima penugasan dari ketua pengadilan dalam
melaksanakan sidang?

Jawaban : Majelis Hakim akan menawarkan mediasi terlebih dahulu apabila mediasi yang ditawarkan
oleh hakim gagal Maka akan dilanjutkan dengan tergugat membuat surat jawaban dan hakim yang akan
memeriksa dan memutus perkara selambat-lambatnya 7 hari setelah berkas diterima. Majelis hakim
terdiri dari sekurang-kurangnya 3 orang Hakim, dengan komposisi satu orang Ketua Majelis Hakim dan 2
orang Hakim Anggota.

5. Apa yang dilakukan pengadilan jika pihak yang dipanggil ke muka persidangan tidak ditemukan
dialamat yang dimaksud ?

6.

Anda mungkin juga menyukai