Anda di halaman 1dari 5

Tugas Tindak Pidana dalam KUHP

Analisis Perbedaan dan Persamaan Pengaturan Pertahanan


Bangunan Negara dalam RKUHP dan KUHP

Nama Anggota : 1. Abdulloh azzam istifan (18040704012)


2. M. Fajar Tricahyono (18040704028)
3. M. Billva Byantoro (18040704036)
4. Eka Maulan ni’mah (18040704049)
5. Tomy Triatmojo (18040704070)
6. Arina Nur Fazila (18040704105)

Univesitas Negeri Surabaya


2019
Analisis Perbedaan dan Persamaan Pengaturan Pertahanan Bangunan Negara dalam
RKUHP dan KUHP
A. Fakta Hukum
RKUHP
1. Pasal 202
Dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan
atau pidana denda paling banyak kategori II, Setiap Orang yang tanpa wewenang:
a. memasuki wilayah yang sedang dibangun untuk keperluan pertahanan
keamanan negara dalam jarak kurang dari 500 (lima ratus) meter, kecuali pada
jalan besar untuk lalu lintas umum;
b. memasuki bangunan angkatan darat, angkatan laut, atau angkatan udara, serta
pesawat atau kapal perang melalui jalan lain dari jalan Masuk biasa; c
c. membawa alat pemotret ke dalam suatu bagian lapangan yang dilarang oleh
ketentuan peraturan perundang-undangan; atau
d. mempunyai hasil pemotretan, gambar, atau uraian dari proyek pertahanan
keamanan negara dari seluruh atau sebagian lapangan sebagaimana dimaksud
pada huruf c.
KUHP
` Pasal 117
Diancam dengan pidana penjara paling lama enam bulan atau denda paling
banyak empat ribu lima ratus rupiah, barang siapa tanpa wenang:
a. Mendekati suatu pekerjaan pertahanan dalam jarak kurang dari limaratus
meter,kecuali pada jalan besar untuk lalu lintas.
b. Memasuki sebuah bangunan angkatan darat atau laut atau sebuah alat pelayar
perang melalui jalan lain daripada tempat masuk yang biasa.
c. Berada dengan alat pemotretan dalam suatu bagian lapangan yang terlarang
oleh atau atas nama presiden,diluar jalan untuklalu lintas kendaraan,jalan
kereta api atau tram.
d. Mempunyai hasil pemotretan atau sesuatu gambar dari pekerjaan untuk
pertahanan atau sebagian nya atau dari lapangan yang dimaksudkan pada ayat
(c) atau sebagian darinya.
Pasal 118
Diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun atau denda
sembilan ribu rupiah, barang siapa tanpa wenang, sengaja membuat,
mengumpulkan, mempunyai, menyimpan, menyembunyikan atau petunjuk-
petunjuk lain mengenai sesuatu hal yang bersangkutan dengan kepentingan
tentara.
Pasal 119
Diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun:
a.barang siapa memberi pondokan kepada orang lain, yang diketahuinya
mempunyai niat atau sedang mencoba untuk mengetahui benda-benda rahasia
seperti tersebut dalam pasal 113, padahal tidak wenang untuk itu, atau mempunyai
niat atau sedang mencoba untuk mengetahui letak, bentuk, susunan, persenjataan,
perbekalan, perlengkapan mesin, atau kekuatan orang dari bangunan pertahanan
atau sesuatu hal lain yang bersangkutan dengan kepentingan tentara;
b. barang siapa menyembunyikan benda-benda yang diketahuinya
behawa dengan cara apapun juga, akan diperlukan dalam melaksanakan niat seperti
tersebut pada ke-1.
Pasal 120
Jika kejahatan tersebut pasal 113, 115, 117, 118, 119 dilakukan dengan akal
curang seperti penyesatan, menyamakan, pemakaian nama atau kedudukan palsu,
atau dengan menawarkan atau menerima, membayangkan atau menjanjikan hadiah,
keuntungan atau upah dalam bentuk apapun juga, atau dilakukan dengan kekerasan
atau ancaman kekerasan, maka pidana hilang kemerdekaan dapat diperberat lipat
dua.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana analisis tentang Perbedaan dan Persamaan Pengaturan Pertahanan
Bangunan Negara dalam RKUHP dan KUHP?

C. Analisis Hukum
1. RKUHP
a. Subjek : Orang
b. Perbuatan :
1) memasuki wilayah yang sedang dibangun untuk keperluan pertahanan
keamanan negara dalam jarak kurang dari 500 (lima ratus) meter, kecuali
pada jalan besar untuk lalu lintas umum;
2) memasuki bangunan angkatan darat, angkatan laut, atau angkatan udara,
serta pesawat atau kapal perang melalui jalan lain dari jalan Masuk biasa;
3) membawa alat pemotret ke dalam suatu bagian lapangan yang dilarang
oleh ketentuan peraturan perundang-undangan; atau
4) mempunyai hasil pemotretan, gambar, atau uraian dari proyek pertahanan
keamanan negara dari seluruh atau sebagian lapangan sebagaimana
dimaksud pada huruf c.
c. Aturan : Pasal 202
d. Kesalahan : Dengan Sengaja, tahu, tidak ada yang
memaksa.
e. Waktu, tempat, keadaan : Jika telah terjadi dan dapat diketahui.
f. Hukuman : pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 6
(enam) bulan atau pidana denda paling banyak kategori II
2. KUHP
a. Subjek : Orang
b. Perbuatan :
Pasal 117 : Memasuki, mendekati, memegang foto,gambar,atau lukisan bangunan
dengan tidak biasa.
Pasal 118 : Mengukur atau menggambar
Pasal 119 : Memberi tempat penghunian
Pasal 120 : Menipu, memperdaya, menyamar, memakai nama atau kedudukan
palsu yang berkaitan dengan pasal 113, 115, 117, 118 dan 119

c. Aturan : Pasal 117-120


d. Kesalahan : Dengan Sengaja
e. Waktu,tempat,keadaan : Jika telah terjadi dan dapat diketahui
f. Hukuman :
Pasal 117 :Diancam dengan pidana penjara paling lama enam bulan atau denda
paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.
Pasal 118 : Diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun atau denda
sembilan ribu rupiah.
Pasal 119 : Diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun.
Pasal 120 : Pemberatan dua kali lipat pidana.
D. Analisis perbedaan dan persamaan Pasal
Dengan analisis yang kami lakukan dengan membandingkan dua pasal
yang mengatur bangunan pertahan negara., kami dapat menyimpulkan analisis
kami sebagai berikut :
a) Perbedaan
1. Bunyi Pasal pada RUUKHP menjelaskan lebih
ringkas dan padat dengan hanya ada satu pasal saja
yang mengatur tentang bangunan pertahan negara
yaitu pasal 202, hal ini berbeda dengan KUHP yang
menjelaskan tentang bangunan pertahanan negara
lebih panjang dengan 4 pasal mulai dari 117-120
yang mengatur dari perbuatan hingga perbuatan.
2. Sanksi yang diberikan pada RUUKUHP lebih
kompleks karena hanya ada satu pasal yang
mengatur maka juga hanya ada satu pidana yang
diberikan kepada terdakwa dan juga ada sanksi
denda yang diberikan pada kategori II berbeda
dengan KHUP yang sanksi pidananya berbeda –
beda setiap perbuatan yang diatur dalam pasal –
pasalnya selain itu juga terdapat sanksi denda yang
nominalnya sudah ditentukan berbeda dengan
RUUKUHP yang menggunakan sistem kategori.
3. Dalam RUUKUHP tidak ada pasal pemberatan
untuk perbuatan – perbuatan yang dianggap
berat,berbeda dengan KUHP yang mengatur
pemberatan perbuatan pada pasal 120.
4. Pada RUUKUHP tidak mengatur tentang perbuatan
memberikan pondokan atau hunian berkaitan
dengan orang yang melakukan pidana kejahatan
terhadap bangunan pertahan negara, berbeda dengan
KUHP yang mengatur aturan tersebut dan ada
sanksi pidan tersendiri.
b). Persamaan
1. Esensi dari isi pasal yang mengatur tentang bangunan
pertahanan negara dalam RUUKHP dan KUHP relatif
sama.
2. Subyek dari pasal bangunan pertahanan negara dalam
RUUKUHP maupun KUHP sama – sama individu atau
perorangan.
3. Bentuk kesalahan yang diatur dalam RUUKUHP dan
KUHP tentang bangunan pertahanan negara sama –
sama berbentuk dengan kesengajaan.
4. Baik RUUKUHP maupun KUHP mempunyai obyek
hukum yang sama, sehingga obyeknya meskipun terjadi
pembaharuan peraturan tidak diperluas maupun
dipersempit.
E. PENUTUP
Dengan adanya RUUKUHP yang akan menggantikan KUHP sebagai sumber hukum
di negara Indonesia diharapakan peraturan yang telah dibuat pada RUUKUHP telah
disesuaikan dengan kepribadian bangsa dan nilai – nilai luhur bangsa indonesia,sehingga
sesuai dengan masyarakat indonesia yang mempunyai budaya – budaya beraneka ragam.
Selain itu menyesuaikan dengan keadaan bangsa indonesia pada saat ini. Sehingga pertauran
yang ada didalam RUUKUHP lebih efektif dan efisien. Salah satunya adalah peraturan
tentang bangunan pertahahan negara yang telah diubah beberapa poinya disesuaikan dengan
keadaan bangsa agar tercipta hukum yang adil bagi masyarakat, pasal tentang bangunan
pertahanan negara telah diubah menjadi lebih komprehensif yang sesuai dengan masyarakat
dan perkembangan zaman, selain itu sanksi pidana juga telah direvisi agar lebih lebih sesuai
dengan perkembangan zaman baik pidana penjara maupun pidana denda,dengan demikian
diharapkan aturan tersebut menjadi lebih efektif pada penerapannya, dan tercipta suatu
hukum yang adil bagi siapapun.

Anda mungkin juga menyukai