Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN BAYI DENGAN RESPIRATORY DISTRES SINDROME (RDS)

Disusun untuk memenuhi tugas laporan individu praktek profesi ners

Departemen Keperawatan Anak

di ruang ……….. RS ……….

Oleh:

Nama : Arista Jawamara

NIM : 200714901289

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES WIDYAGAMA HUSADA

MALANG

2020
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN BAYI RDS

A. PENGKAJIAN
a. Pengkajian
1. Identitas klien
Meliputi nama, jenis kelamin, suku bangsa, tanggal lahir, alamat, agama,
tanggal pengkajian.
2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat maternal
Menderita penyakit seperti diabetes mellitus, kondisi seperti
perdarahan plasenta, tipe dan lamanya persalinan, stress fetal atau
intrapartus.
b. Status infant saat lahir
Prematur, umur kehamilan, apgar score (apakah terjadi asfiksia), bayi
lahir melalui operasi caesar.
3. Data dasar pengkajian
1. Cardiovaskuler
 Bradikardia (< 100 x/i) dengan hipoksemia berat
 Murmur sistolik
 Denyut jantung DBN
2. Integumen
 Pallor yang disebabkan oleh vasokontriksi peripheral
 Pitting edema pada tangan dan kaki
 Mottling
3. Neurologis
 Immobilitas, kelemahan
 Penurunan suhu tubuh
4. Pulmonary
 Takipnea (> 60 x/i, mungkin 30-100 x/i)
 Nafas grunting
 Pernapasan cuping hidung
 Pernapasan dangkal
 Retraksi suprasternal dan substernal
 Sianosis
 Penurunan suara napas, crakles, episode apnea
5. Status behavioral
 Letargi
b. Diagnosa keperawatan
1. Bersihan jln napas tdk efektif b.d sekresi yang tertahan (SDKI:0001)
2. Gangguan pertukaran gas b,d perubahan membrane alveolus –kapiler
(SDKI:0003)
3. Resiko defisit nutrisi b.d ketidakmampuan menelan makanan SDKI:
0032
4. Pola napas tidak efektif b.d hambatan upaya napas SDKI:0005
B. TANDA DAN GEJALA
a. Gejala mayor
b. Pernapasan cepat
c. Pernapasan terlihat parodaks
d. Cuping hidung
e. Apnea
f. Murmur
g. Sianosis Pusat
b. Gejala minor
a. Kulit berwarna kebiruan
b. Kemerahan pada hidung
c. Napas yang cepat atau pendek
d. Urin yang keluarnya sedikit
e. Nafas yang berbunyi
C. PERENCANAAN
Intervensi menggunakan SDKI, SIKI, dan SLKI
N Dx Intervensi Implementasi Rasional Evaluasi
o keperawatan
1 Bersihan jalan SLKI: : Bersihan jalan nafas (L.01001) - Memonitoring pola napas - Penggunaan otot-otot Jalan
napas tdk efektif Indikator 1 2 3 4 5 (frekuensi, kedalaman) interkostal/abdominal/l napas
1. frekuensi
b.d sekresi yang napas - Memonitoring bunyi napas eher dapat sudah
tertahan 2. Pola napas tambahan (ronchi) meningkatkan usaha teratasi
(SDKI:0001) - Memonitoring sputum dalam bernafas. maka
Ket: (jumlah, warna aroma) - Pengembangan dada intervensi

1. Menurun - Memonitoring dapat menjadi batas dan


2. Cukup menurun. pertahankan kepatenan dari akumulasi cairan implemtasi
3. Sedang. jalan napas dan adanya cairan di hentikan
4. Cukup meningkat. - Memposisikan semi- dapat meningkatkan
5. Meningkat
fawler atau fawler fremitus.
Manajemen jalan nafas SIKI: I.01011 - Memberikan minum - Suara nafas terjadi
Observasi hangat karena adanya aliran
- Monitor pola napas (frekuensi, - melakukan pengisapan udara melewati batang
kedalaman) lendir kurang dari 15 tracheo branchial dan
- Monitor bunyi napas tambahan detik juga karena adanya
(ronchi) - memberikan oksigen jika cairan, mukus atau
- Monitor sputum (jumlah, warna perlu sumbatan lain dari
aroma) - menganjurkan asupan saluran nafas
Terapeutik cairan 200 ml/hari -
- Pertahankan kepatenan jalan - meng ajarkan teknik
napas batuk efektif
- Posisikan semi- fawler atau fawler
- Berikan minum hangat
- Lakukan pengisapan lendir kurang
dari 15 detik
- Berikan oksigen jika perlu
Edukasi
- Anjurkan asupan cairan 200 ml/hari
- Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran (jika
perlu)

2 Gangguan Kriteria 1 2 3 4 5 - Memonitor - memastikan posisi Gangguan


pertukaran gas hasil kecepatan aliran sesuai dengan yang pertukaran
b,d perubahan Dispnea oksigenoksegen diinginkan dan gas sudah
Bunyi
membrane - Memonitor posisi mencegah terjadinya teratasi
napas
alveolus –kapiler alat terapi oksigen distres pernafasan. maka
tambahan
(SDKI:0003) Gelisah - Memonitor tanda- - Menilai fungsi intervensi
SLKI: Pertukaran gas (L.01003 tanda hipoventilasi pemberian surfaktan. dan
- Memonitor tanda implemetas
dan gejala toksikasi i di
oksigen dan hentikan
atelectasis
- Memonitor integritas
mukosa hidung
akibat pemasangan
oksigen
- Membersihan secret
Ket: pada mulut,
1. Menurun. tenggorokan (jika
2. Cukup menurun. perlu)
3. Sedang.
- Mempertahankan
4. Cukup meningkat
5. Meningkat kepatenan jalan
napas siapkan dan
Terapi oksigen SIKI: 1.01026 atur peralatan
Observasi pemberian oksigen
- Monitor kecepatan aliran - Mengunakan
oksigenoksegen perangkat oksigen
- Monitor posisi alat terapi oksigen yang sesuai dengan
- Monitor tanda-tanda hipoventilasi mobilisasi pasien
- Monitor tanda dan gejala toksikasi - Mengkolaborasi
oksigen dan atelectasis penentuan dosis
- Monitor integritas mukosa hidung oksigen
akibat pemasangan oksigen - Mengkolaborasi
Terapeutik penggunaan oksigen
- Bersihan secret pada mulut, saat aktivitas/tidur.
tenggorokan (jika perlu)
- Pertahankan kepatenan jalan
napas siapkan dan atur peralatan
pemberian oksigen
- Gunakan perangkat oksigen yang
sesuai dengan mobilisasi pasien
Kolaborasi
- Kolaborasi penentuan dosis
oksigen
- Kolaborasi penggunaan oksigen
saat aktivitas/tidur.

3 Resiko defisit 1. SLKI: Status Nutrisi bayi (L.3031) - Mengidentifikasi - Mendeteksi adanya Asupan
nutrisi b.d Kriteria hasil 1 2 3 4 5 kesiapan dan penurunan atau nutrisi
ketidakmampua 1. kulit kuning kemapuan ibu atau peningkatan berat sudah
2. Membrane
n menelan mukosa kuning mengaruh menerima badan teratasi
makanan 3. Prematuritas informasi - Diperlukan maka
4. Pucat
SDKI: 0032 5. Kesulitan - Mengidentifikasi keseimbangan cairan intervensi
makan kemapuan ibu atau dan kebutuhan kalori dan
pengaruh - Berikan nutrisi adekuat implemetas
Ket:
menyediakan nutrisi menyebabkan i di
1. Menurun.
- Mnyediakan materi penurunan glukosa hentikan
2. Cukup menurun dan media dalam darah
3. Sedang
pendidikan
4. Cukup meningkat
5. Meningkat kesehatan
- Menjadwalkan
Edukasi nutrisi bayi SIKI: I. 12397
pendidikan
Observasi
kesehatan sesuai
- Idntifikasi kesiapan dan kemapuan
kesepakatan
ibu atau mengaruh menerima
- menjelaskan tanda-
informasi
tanda awal masa
- Identifikasi kemapuan ibu atau
lapar(mis, bayi
pengaruh menyediakan nutrisi
gelisah membuka
Terapiutik
mulut menggeleng-
- Sediakan materi dan media
gelengkan kepala,
pendidikan kesehatan
menjulur-julurkan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan
lidah, mengisap jari
sesuai kesepakatan
atau tangan
Edukasi
- mengajarkan cara
- Jelaskan tanda-tanda awal masa
memilihara sesuai
lapar(mis, bayi gelisah membuka
dengan usia bayi
mulut menggeleng-gelengkan
- Mengajarkan cara
kepala, menjulur-julurkan lidah,
mengatur frekuensi
mengisap jari atau tangan
makanan sesuai
- Ajarkan cara memilihara sesuai
usia bayi
dengan usia bayi
- Mengajurkan tetap
- Ajarkan cara mengatur frekuensi memberikan ASI
makanan sesuai usia bayi saat bayi sakit
- Anjurkan tetap memberikan ASI
saat bayi sakit

4 Pola napas tidak SLKI:Pola napas (L.01004) - Memonitoring pola napas - Mempertahankan gas Pola napas
efektif b.d Kriteria hasil 1 2 3 4 5 (frekuensi, kedalaman) darah optimal dan sudah
hambatan upaya 1. frekuensi - Memonitoring bunyi napas mengetahui perjalanan efektif,
nafas
napas tambahan (ronchi) penyakit. maka
2. kedalaman
SDKI:0005 nafas - Memonitoring sputum - Memudahkan intervensi
3. ekskursi dada (jumlah, warna aroma) memelihara jalan dan
- Memonitoring napas atas implemetas
pertahankan kepatenan - Mencegah turunnya i di
Ket:
jalan napas konsentrasi mekanik hentikan
1. Memburuk
2. Cukup memburuk - Memposisikan semi- dan kemungkinan
3. Sedang. fawler atau fawler terjadinya komplikasi
4. Cukup membaik
5. Membaik - Memberikan minum - Supaya bayi dapat
Manajemen jalan nafas 1.01011 hangat tidur dan memberikan
Observasi - melakukan pengisapan rasa nyaman
- Monitor pola napas (frekuensi, lendir kurang dari 15 - Mendeteksi dan
kedalaman) detik mencegah adanya
- Monitor bunyi napas tambahan - memberikan oksigen jika komplikasi.
(ronchi) perlu
- Monitor sputum (jumlah, warna - menganjurkan asupan
aroma) cairan 200 ml/hari
Terapeutik - meng ajarkan teknik
- Pertahankan kepatenan jalan batuk efektif
napas
- Posisikan semi- fawler atau fawler
- Berikan minum hangat
- Lakukan pengisapan lendir kurang
dari 15 detik
- Berikan oksigen jika perlu
Edukasi
- Anjurkan asupan cairan 200 ml/hari
- Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran (jika
perlu)

Anda mungkin juga menyukai