SENI BUDAYA

MUSIK

PENGERTIAN MUSIK

Pada pertemuan minggu lalu kalian sudah nonton sebuah tayangan d yutube
( bener ga nulisnya…) sebuah konser music karya John cage dengan judul 4’33’’ .
Berbagai pendapat dan ulasan muncul. Ada beberapa yang kesel.. ada yang
menyimak dengan baik .. ada yang memberikan pendapat dengan ok ... macem
macem pokoke… ya.. karena tayangan itu adalah konser music tanpa suara..
hehe.. maaf ya.. mg ga ada yang merasa kena prank… hihi.. karena ini akan
berhubungan dengan pembelajaran tentang pengertian music yang kita bahas.
Ada beberapa pendapat kalian yang berdasar pada penjelasan di tayangan itu
yakni John Cage ingin menyatakan bahwa tidak ada sunyi yang absolut.. selalu ada
bunyi walau saat tidak ada suara. Bahkan kektika tak ada suara, telinga kita
berdengung. Ok.. makanya pada tayang itu taka da suara dari alat music tapi ada
suara “ehem… “ , batuk.. bahkan suaara lain yang sangat pelan atau halus. Ok..
Pada kelanjutannya, banyak yang mempertanyakan karya tersebut. Apakah karya
tersebut dapat di sebut karya music..?
Kita bahas yaaaa….
Jika diperhatikan pd tayangan versi orchestra.. di hadapan kondakter.. ada
partitur music yang harus dimainkan. Hanya saja pada partitur itu tertulis
“TACET”… ini adalah istilah dalam music yang diakui secara internasional. Yang
artinya diam. Apa yang harus dilakukan oleh pemian music ketika menemukan hal
itu dalam partitur…? Ya diam.. cicing.. ngazedog.. jangan memebunyikan alat
musicnya. So.. diamlah mereka.. mereka diam selama 4 menit 33 detik. Itu
judulnya. Pada bebera versi tayangan diperlihatkan di sebelah partitur terdapat
jam untuk melihat waktu.
Selanjutnya. Yang jadi msalah adalah.. ko diam.. sekali lagi.. para pemain music
berdiam diri karena partitur memerintahkan hal tersebut.. yaitu tacet yang
artinya diam.. Tacet adalah istilah dalam music. Wah.. ko ada istilah music yang
mengharuskan diam.. padahal music menurut beberapa sumber, selalu
mensyaratkan bunyi.. misalkan dari buku paket.. music adalah bunyi yang bla…
bla.. music adalah suara yang bla..bla… bahkan ada yang mensyaratkan nada..
irama.. harmoni.. dll . tapi mereka tidak menyinggung sunyi.. atau diam… karena
pada music ada juga diamnya.. seperti tacet.. tanda istirahat.. 1ketuk.. 2 ketuk.. 4
ketuk. Ada istilah “break..” dll.. istilah atau lambang lambang itu juga diakui atau
ada dalam music.. sy jd berpendapat ternyata music tidak selalu mengelola
bunyi.. tp kadang juga mengelola sunyi.
Saya ber nyanyi.. “tanaaah ku yang ku cintai…….. engkau kuhargai…. “ ada bagian
lagu tersebut yang berhenti.. setelah kata “kucintai..” disana bias jadi break.. atau
fermata… ( ini juga istilah atau lambang dalam notasi balok/music..) so… diam
juga dikelola dalam music.. coba lkalian cari lagu atau karya music yang memakai
atau mengunakan hal dimaksud diatas.. seperti tacet… tanda istirahat.. break..
atau fermata.. dll. Bnyak …. Ya kan…? So.. sekali lagi.. yang dikelola oleh music
bukan hanya suara atau bunyi.. tp kadang ada juga diam.. atau sunyi. Tapi ada hal
yang besar yang harus juga disertakan pada bunyi dan/atau sunyi itu supaya
menjadi music.. yaitu TERATUR… jika tidak teratur bunyi dan/atau sunyi itu akan
acak acakan.. walupun mungkin enak didengar seperti suara burung.. atau suara
angin.. untuk lebih jauh coba kalian nonton tayangan clapping music di yutub ..
(tenaaang ada suaraan ini mah… ) ketika orang bertepuk tangan secara spontan..
riuh.. gemuruh.. apa music..? tapi ketika kita mengatur suara tepuk tangan itu
maka jadilah music.. urasan enak atau tidak itu subyektif… beberapa orang
menyukai music jazz… tapi orang lain menyebutnya” teu ngarti..” walaupun teu
ngarti tetep aja Jazz itu adalah music.
Jadi bukan rurusan” enak teu enak..” “ngarti teu ngarti…” tapi keteraturan bunyi
dan /atau sunyi…
Ini pendapat saya… trimakasih…
Dan untuk karya John Cage tadi.. silakan saja ambil kesimpulan sendiri. Itu music
atau bukan.. Karena tidak ada kesepakatan.. Asa “ teungteuingeun” music teh
euweuh suaranya… hihi…
Sekian pertemuan kita kali ini… moga bermanfaat… bye….
Wassalam…..