Anda di halaman 1dari 2

ABYAN X IPS

Jelasno maksud cuplikan tembang pangkur ing ngisor Iki! Mangkono ngelmu kang nyata,  

Sanyatane mung weh reseping ati,  

Bungah ingaran cubluk,  

 Sukeng tyas yen den ina, 

Nora kaya si punggung anggung gumrunggung,  

Ugungan sadina dina, 

Aja mangkono wong urip

JAWAB :

Demikianlah ilmu yang sejati,


Sebenarnya hanya menyenangkan hati,
Suka bila dianggap bodoh,
Senang hati bila dihina,
Tidak seperti si dungu yang sombong dan banyang suara,
Ingin dipuja setiap hari,
Jangan demikianlah hidup dalam pergaulan.

Mangkono (demikianlah) ngelmu (ilmu) kang nyata (sejati), sanyatane (sejatinya) mung (hanya)
weh (memberi) reseping (menyenangkan) ati (hati). Demikianlah ilmu sejati seperti yang
diuraikan pada bait-bait ke-1 sampai ke 4 terdahulu. Ilmu sejati ini hanya memberi rasa
menyenangkan hati, hati menjadi tenang, tanpa bergolak, tanpa berbolak-balik, pertanda hati
sudah mantap dalam keyakinan. Tidak mudah larut dalam arus (ombyaking swasana). Ini adalah
gambaran dari kesempurnaan hati seperti yang sering kita minta dalam do’a setiap hari

Bungah (suka) ingaranan (bila dianggap) cubluk (bodoh), sukeng (senang) tyas (hati) yen (jika)
denina (dihina). Hati yang telah mantap tadi tidak akan jika ada pendapat orang lain. Dia takkan
menjadi sedih bila dianggap bodoh. Kalimat “suka bila dianggap bodoh, senang hati jika dihina”
tidak berarti bahwa dia sengaja mencari penghinaan, tetapi sesuai konteks kalimat di atas lebih
bermakna anggapan bodoh dan penghinaan tidak akan membuat hati menjadi sedih. Justru dia
akan gembira karena kesempatan memperbaiki diri lebih mudah, lebih termotivasi untuk menjadi
lebih baik lagi.
Nora (tidak) kaya (seperti) si punggung (si bodoh) anggung gumrunggung (hanya banyak
bersuara saja), ugungan (mencari pujian) sadina-dina (sehari-hari). Aja (jangan) mangkono
(begitu) wong (orang) urip (hidup). Pada gatra ini kembali digambarkan watak orang bodoh yang
suka banyak berbicara. Gumrunggung secara harfiah berarti banyak bersuara tak jelas, seperti
suara tawon besar berdengung tak karuan, maknanya si bodoh walau banyak bicara namun tidak
ada pengertian (ilmu) yang di sampaikan karena memang orang bodoh tidak mempunyai ilmu
yang cukup, hanya bicara ngalor-ngidul berulang-ulang saja.

Anda mungkin juga menyukai