Anda di halaman 1dari 11

2 Jawaban

2.1 Sekolah sebagai sebuah intitusi pendidikan merupakan wadah atau


tempat terlaksananya proses pendidikan, memiliki sistem yang kompleks
dan dinamis. Sekolah bukan hanya tempat bertemunya guru dan siswa tetapi
lebih dari itu yaitu sebagai suatu tatanan yang memungkinan terjadinya
transmisi kebudayaan.
Pada tahun 2045 Indonesia akan mencapai usia 100 tahun, dimana
diprediksi manusia pada usia produktif lebih banyak daripada usia bukan
kerja. Kondisi ini tidaklah serta merta memberikan dampak positif bagi
bangsa Indonesia jika tidak disikapi dengan serius. Oleh karena itu melalui
pendidikan, sekolah memiliki peranan penting dalam menciptakan sumber
daya manusia agar mampu bersaing dan lahir generasi emas 2045.
Kebudayaan tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan karena
keduanya memiliki keterkaitan yang erat. Mantan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa
kebudayaan merupakan katalisator dalam proses pendidikan nasional yang
dapat membentuk generasi muda Indonesia menjadi insan yang tak hanya
berilmu, namun memiliki karakter positif dan berbudi pekerti luhur. Oleh
karena hal-hal pokok yang perlu diperhatikan dalam pengembangan
kurikulum sebagai isi kebudayaan adalah sebagai berikut :
1. Tujuan kurikulum. Hal ini menyangkut pada tujuan pendidikan secara
nasional, tujuan secara institusional dan tujuan secara umum.
2. Isi kurikulum. Kurikulum sebagai isi kebudayaan menyangkut tentang
berpusat pada pengetahuan dan keterampilan akademis serta tingkah
laku sosial.
3. Kondisi Masyarakat. Kebudayaan dijadikan sebagai dasar bagaimana
pendidikan itu dilaksanakan di dalam suatu masyarakat.

2 Guru memainkan peranan penting dalam proses pendidikan. Guru


adalah garda terdepan dalam membangun bangsa. Menjadi guru tidaklah
gampang namun tugas sebagai guru adalah profesi yang mulia. Terciptanya
sumber daya manusia yang berkualitas sangat dipengaruhi oleh kualitas
guru. Guru berangkat dengan jiwa pengabdian dan inspirasi membangun
bangsa.
Namun saat ini kita tidak bisa menampik bahwa berbagai masalah
masih menghantui kualitas guru di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh : 1)
ketidaksesuaian disiplin ilmu dengan yang diajarkan, 2) kualifikasi guru
yang belum sesuai dari yang ditentukan, 3) rekruitmen guru yang tidak
selektif, 4) kebijakan yang tidak memihak guru, 5) program peningkatan
keprofesian berkelanjutan yang rendah.
Dengan kondisi seperti ini maka guru sebagai aktor dari perubahan
kebudayaan dalam menyambut generasi emas 2045 harus berbenah dan
memperbaiki diri. Perlu upaya dalam meningkatkan kompetensi guru yang
melibatkan guru itu sendiri dan seluruh pihak yang berkepentingan seperti
pemerintah.
Komitmen yang kuat harus diniatkan dan dilaksanakan guru dengan
meningkatkan kompetensi guru yang meliputi kompetensi sosial, pedagogik,
profesional dan kepribadian. Begitu juga pemerintah memiliki
tanggungjawab untuk meningkatkan kualitas guru di Indonesia dengan
berbagai kebijakan yang berpihak pada perbaikan guru. Dengan demikian
ketika guru mampu memainkan peranannya sesuai dengan kompetensi yang
dimiliki dipadukan pada berbagai kebijakan yang bagus maka generasi emas
Indonesia 2045 dapat terwujud.
1 Jawaban
1 Kebudayaan yang hidup di dalam suatu masyarakat tentunya akan
memberikan dampak, baik positif dan negatif.
Tentunya tidak ada masalah terhadap transmisi kebudayaan yang bersifat
positif, namun beda hal ketika transmisi kebudayaan yang lebih cepat
dibandingkan proses pendidikan justru menghadirkan dampak negatif. Oleh
karena itu pembelajaran sosial diharapkan mampu menjadi sarana transmisi
kebudayaan yang baik.
Namun di dalam kenyataannya ternyata justru banyak terdapat permasalahan
di dalam pembelajaran sosial. pembelajaran sosial seperti ips terpadu,
sejarah, sosiologi, ekonomi, antropologi dan sebagainya yang seharusnya
adalah jalan bagi guru untuk membangun peserta didik yang baik justru
acapkali menemukan permasalahan di dalam proses perencanaan,
pelaksanaan maupun penilaian. Berikut permasalahan yang dihadapi guru di
dalam hal tersebut :
- Perencanaan.
 Ketidakmampuan guru memahami materi khususnya yang
mengampu ips terpadu. Dengan berbagai fusi ilmu-ilmu sosial
banyak guru yang bingung dalam mengorganisasikan materi ajar
terutama yang bukan bidangnya.
 Ilmu sosial yang bersifat dinamis memiliki perubahan yang cepat,
pada kasus ini guru tidak update terhadap setiap fenomena sosial
yang terjadi.
 Terbatasnya sumber bahan dan sumber ajar.
 Terbatasnya pedoman yang dimiliki oleh guru dalam membuat
pemetaan materi. Hal ini sangat erat kaitan dengan berbagai
perubahan di dalam kurikulum yang belum diketahui atau dikuasi
oleh semua guru.
 Minimnya inovasi dan kreativitas guru dalam mendesain rencana
pembelajaran.
 Adanya sebagian dari guru yang sulit untuk beranjak dari zona
nyaman. Dalam artian guru sulit untuk menerima perubahan yang
terjadi.

- Pelaksanaan
 Tidak semua siswa siswa siap dan tertarik terhadap pembelajaran
sosial yang dianggap monoton.
 Kurangnya kreativitas guru dalam melaksanakan berbagai macam
metode, model dan teknik pembelajaran.
 Di eras globalisasi yang menuntut kemampuan penguasaan teknologi
justru membuat guru menjadi kaku.
 Alokasi waktu yang tidak cukup.

- Evaluasi
 Guru kesulitan dalam membuat berbagai macam instrumen penilaian.
 Banyak guru yang kesulitan dalam mengaplikasi instrumen penilaian
Kurikulum 2013 yang banyak dan terkesan ribet.
2 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim saat ini telah
mengeluarkan kebijakan dalam pendidikan yaitu Merdeka Belajar. Merdeka
belajar adalah suatu konsep memberikan kesempatan belajar sebebas-
bebasnya, senyaman-nyamannya kepada peserta didik untuk belajar dengan
tenang, santai dan gembira dengan memperhatikan bakat yang dimiliki oleh
siswa.
Konsep ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia. Namun dengan kondisi saat ini akan terdapat masalah dalam
penerapan Merdeka Belajar yaitu :
1. Pengadaan Buku
Sebenarnya buku bukanlah satu-satunya sumber belajar siswa karena
masih banyak terdapat sumber lain seperti internet dan sebagainya.
Namun pada situasi dan lokasi tertentu yang menjadikan buku sebagai
sumber utama akan menjadi masalah. Hal ini erat kaitan dengan
pengadaan buku, namun sumber keuangan sekolah sangat terbatas
dimana alokasi pengadaan buku hanya 20% dari dana bos.
2. Penyiapan Guru
Secara adminitrasi pembelajaran sebenarnya guru mendapatkan
kemudahan dalam Merdeka Belajar. Namun masih banyak guru yang
belum mampu lepas dari patron lama dalam proses pembelajaran. Guru
masih menerapkan pola konvensional dalam pembelajaran. Ditambah
upaya pemerintah dalam meningkatkan komptensi guru dan sekolah
belum menyentuh seluruh sekolah yang ada. Sehingga dibutuhkan usaha
keras untuk menyiapkan guru yang mampu menerapkan Merdeka
Belajar.
3. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran sangat erat kaitannya dengan kompetensi guru,
kondisi siswa dan ketersedian sarana pendukung. Jika ketiga hal ini
tidak terpenuhi dengan baik maka pembelajaran akan tetap berlangsung
seperti biasanya.

Oleh karena dibutuhkan sinergitas antara seluruh stake holder dan pihak
yang terkait dalam mempersiapkan berbagai hal terkait program Merdeka
Belajar.

3 Jawaban
3.1 - Komunikasi
Komunikasi adalah salah satu hal yang penting dalam proses
pendidikan. interaksi di dalam pembelajaran mengharuskan seorang
guru memiliki keterampilan komunikasi agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai. Melalui kemampuan berkomunikasi seorang guru bisa
memahami kebutuhan peserta didik. Kemampuan komunikasi guru
juga dapat menarik perhatian siswa. Selain itu kompetensi
komunikasi bagi guru juga dapat digunakan sebagai sarana interaksi
dengan berbagai pihak.
- Manajerial
Pembelajaran yang dilakukan oleh guru merupakan suatu hal yang
telah terencana. Sehingga diperlukan kemampuan bagi guru untuk
mendesain pembelajaran dari awal hingga akhir. Pembelajaran yang
berhasil adalah pembelajaran yang bermakna, kebermaknaan belajar
akan tercapai jika guru mampu mengelolanya.
- Kepribadian
Kepribadian guru sangatlah penting di dalam proses belajar mengajar
karena guru adalah role model bagi peserta didik. Tingkah laku guru
mempengaruhi tingkah laku peserta didik. Guru dituntut memberikan
contoh yang baik.
Ketiga hal tersebut telah mencakup 4 kompetensi yang harus dimiliki oleh
guru ataupun calon guru, yaitu kompetensi sosial, pedagogik, profesional
dan sikap.
3.2 - Perkembangan peserta didik
Seorang guru dituntut untuk memahami perkembangan peserrta
didik, hal ini akan berpengaruh terhadap proses pembelajaran.
Dengan mengetahui perkembangan peserta didik maka dapat
menjadi dasar bagi guru untuk mengambil suatu tindakan terhadap
proses pembelajaran.
- Landasan Pendidikan
Pendidikan adalah suatu hal yang terencana sehingga untuk
merencanakannya seorang calon guru atau guru mesti memahami
berbagai dasar dalam melaksanakan pembelajaran. Dengan
memperhatikan berbagai faktor seperti kebudayaan, ekonomi dan
sebagainya bisa dijadikan dasar bagi guru merencanakan
pembelajaran.
- Strategi Belajar Mengajar
Mengajar adalah bagaimana memproses terjadinya transfer ilmu dari
yang tidak tahu menjadi tahu. Proses ini bukanlah perkara yang
mudah sehingga seorang guru harus menguasai strategi belajar
mengajar karena kemampuan ini sangat mempengaruhi jalannya
proses pembelajaran.
3.3 Ketika seorang calon guru atau guru tidak dibekali dengan kemampuan
dasar pendidikan maka dalam praktik pendidikan akan banyak terdapat
kendala sehingga tujuan pendidikan tidak akan tercapai dan proses
pembelajaran menjadi tidak bermakna. Ilmu yang didapatkan oleh peserta
didik menjadi bekal di dalam kehidupan kedepannya sehingga guru yang
tidak memiliki kompetensi dapat menghancurkan proses itu semua.

4 Jawaban
4.1 perubahan sosial adalah proses berubahnya tatanan atau struktur dalam masyarakat
yang memengaruhi sistem sosialnya. Adapun sistem yang berubah tersebut
mencakup sikap, pola pikir, tindakan dan nilai-nilai di dalam masyarakat.
perubahan sosial tidak bisa dihindarkan sebagai akibat dari aktivitas sosial manusia.
Aktivitas tersebut menyentuh seluruh sendi kehidupan masyarakat sehingga bisa
berdampak baik ataupun buruk. Hal ini semakin didukung oleh globalisasi yang
seolah menjadikan dunia ini dalam putaran waktu dan tempat yang dekat.
Kebudayaan sebagai sebuah hasil cipta, rasa dan karsa manusia adalah keseluruhan
pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-
struktur sosial, religius, dan lain-lain yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
4.2 Perubahan sosial berawal dari respon masyarakat terhadap perkembangan
global dari segala lini kehidupan. Perubahan sosial adalah sebuah
keniscayaan karena kehidupan manusia bersifat dinamis.
Perubahan sosial budaya hal yang tidak bisa terelakkan dalam kehidupan
masyarakat dunia karena perubahan itu sendiri merupakan bagian dari usaha
masyarakat untuk mempertahankan diri. Pendidikan sebagai upaya
memperbaiki kualitas hidup manusia di dalamnya terdapat perubahan sosial
dan budaya.
Pendidikan memberikan kemajuan pemikiran umat manusia, sehingga taraf
hidup mereka meningkat. Dalam perkembangannya dari zaman ke zaman
pendidikan berubah menjadi suatu sistem. Perubahan sosial dan kebudayaan
yang terjadi bersifat cepat sehingga bisa memberikan dampak baik ataupun
buruk terhadap kehidupan sosial.
Melalui proses pendidikan peserta didik bisa memahami berbagai fenomena
perubahan sosial dan budaya sekaligus agen di dalam perubahan itu sendiri.
Melalui pendidikan peserta didik mampu mengatasi berbagai perubahan
sosial yang terjadi dengan kritis, inovatif dan berorientasi terhadap masa
depan.
4.3 Perubahan sosial dan budaya yang terjadi memerlukan sarana dalam
menyikapinya. Ketika perubahan sosial dan budaya berdampak baik maka
baguslah untuk individu atau masyarakat, namun ketika dampak perubahan
tersebut buruk maka akan mengancam sistem dan eksistensi masyarakat.
melalui pendidikan maka peserta didik akan mampu memahami perubahan
sosial dan budaya tersebut.
Berdasarkan hal tersebut ketika pendidikan mampu memfasilitasi perubahan
sosial dan budaya maka akan tercipta suatu kondisi individu dan masyarakat
yang peka terhadap kehidupan sosial. pendidikan akan mampu membimbing
masyarakat dalam menyikapi perubahan sosial dan budaya. Pada akhirnya
perubahan sosial dan budaya hanyalah sebuah proses yang membawa
manusia ke kehidupan yang lebih baik

5 Jawaban
5.1 Kebudayaan sebagai suatu hasil dari aktivitas manusia tidak dapat
dipisahkan dari proses pendidikan termasuk di dalamnya pembelajaran.
Dengan adanya perubahan kebudayaan maka akan terjadi pula perubahan
kurikulum.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan sebuah pengaturan
berkaitan dengan tujuan, isi, bahan ajar dan cara yang digunakan sebagai
pedoman dalam penyelenggaran kegiatan pembelajaran untuk mencapai
sebuah tujuan pendidikan.
Segala sesuatu yang terjadi di dunia selalu mengalami perubahan dengan
cepat, perubahan ini berpengaruh terhadap seluruh komponen kehidupan.
Oleh karena itu kurikulum yang disusun sebagai suatu perangkat acuan
pendidikan harus disusun mengikuti perkembangan zaman. Hal ini
merupakan sebagai suatu jawaban agar kurikulum menjadi jalan dalam
proses kehidupan.
Sebagai suatu contoh : penyusunan kurikulum pendidikan harus
mengakomodasi kondisi perubahan sosial budaya yang terjadi saat ini.
Kurikulum 1994 menekankan materi pelajaran yang cukup padat dengan
berorientasi pada materi ajar. Namun di era Revolusi Industri 4.0 penerapan
kurikulum yang tepat adalah kurikulum yang berorientasi kepada ranah
kompetensi peserta didik seperti kompetensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan sebagai suatu upaya mempersiapkan diri dalam globalisasi

5.2 Perubahan kebudayaan mempengaruhi kondisi pembelajaran, termasuk di


dalamnya proses penilaian. Untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian
terhadap tujuan pendidikan maka dibutuhkan penilaian. Hal ini tentu
berpengaruh terhadap sistem penilaian.
Agar pengukuran terhadap keselurahan proses pembelajaran dapat
dilaksanakan secara maksimal maka dibutuhkan penilaian yang lebih
komperehensif. Penilaian pendidikan tidak hanya terbatas pada proses
pengetahuan saja namun dilaksanakan secara menyeluruh.
Contoh :
Dulu kita mengenal penilaian pendidikan terbatas pada nilai raport berupa
angka saja. Namun saat ini ketika pendidikan berorientasi pada ranah sikap,
pengetahuan dan keterampilan, maka ketiga komponen ini menjadi ranah
penilaian. Sehingga dengan begitu muncul berbagai instrumen penilaian
yang sesuai dengan perkembangan.
5.3 Pendidikan sebagai suatu proses transfer ilmu yang melibatkan antara
guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik mengakibatkan
terjadinya interaksi di antara keduanya. Kemampuan komunikasi yang baik
oleh seluruh pihak sangat mempengaruhi keseluruhan proses pendidikan itu
sendiri.
Selama ini interaksi yang terjadi dalam proses pembelajaran sering
didominasi komunikasi satu arah oleh guru. Sehingga kesan yang terjadi
hanyalah proses transfer ilmu saja yang belum tentu dikuasai oleh peserta
didik.
Berdasarkan kondisi di atas maka interaksi yang baik di dalam proses
pembelajaran adalah interaksi yang bersifat dua arah. Menjawab kondisi ini
maka kurikulum saat ini telah mengakomodasi agar siswa lebih berperan
aktif di dalam proses pembelajaran. Sehingga berbagai potensi yang dimiliki
oleh siswa dapat terekplore.
Contoh : seorang guru akan menyusun dan melaksanakan
pembelajaran yang dapat mengembangkan seluruh potensi siswa melalui
interaksi pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan guru dengan menggunakan
model discovery dan pendekatan saintifik. Pada prosesnya hal ini akan
mempengaruhi pola interaksi guru dengan siswa dalam proses pembelajaran.

6 Jawaban
6.1
6.2
6.3 Perubahan sosial budaya hal yang tidak bisa terelakkan dalam
kehidupan masyarakat dunia karena perubahan itu sendiri merupakan bagian
dari usaha masyarakat untuk mempertahankan diri.

7 Jawaban
7 Landasan pendidikan adalah pijakan ataupun titik tolak bagaimana
pendidikan itu dilaksanakan. Dasar yang kokoh akan mempengaruhi
ketercapaian dari sebuah proses pendidikan yang dilaksanakan.
Salah satu landasan pendidikan adalah landasan sosial. Landasan sosiol
berangkat dari asumsi dari disiplin ilmu sosial yang memahami bahwa
manusia adalah mahluk individu sekaligus mahluk sosial. Manusia sebagai
mahluk individu dan mahluk sosial memiliki implikasi langsung di dalam
proses pendidikan. karakter individu dan masyarakat menjadi dasar
bagimana pendidikan itu dilaksanakan.
Contoh :
Kota Batam sebagai daerah yang multikultur menyebabkan begitu banyak
kebudayaan di dalam masyarakatnya. Sehingga dalam mendesain dan
melaksanakan pembelajaran, pihak sekolah ataupun guru mesti
memperhatikan nilai-nilai keberagamanan sehingga terjalin kebersamaan di
antara peserta didik yang multikultural.
Munadlir, Agus. 2016. Strategi Sekolah Dalam Pendidikan Multikultural. Jurnal
Pendidikan Sekolah Dasar. Vol. 2 (2) : 114-130.
Ramadhani. Karima, Muhammad Kaulan. 2018. Permasalahan Pembelajaran IPS
dan Strategi Jitu Pemecahannya. Ittihad. Vol. 11 (1) : 43-53.

Anda mungkin juga menyukai