MENINGKATKAN KEAKTIFAN
PESERTA DIDIK DALAM PROSES
PEMBELAJARAN JARAK JAUH DI
SMK NEGERI 1 ANGGANA
PELATIHAN DASAR
CPNS GOLONGAN III ANGKATAN VIII
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
2021
Page 1
2021
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh:
Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Latsar Golongan III Angkatan VIII CPNS
Provinsi
Kalimantan Timur Tahun 2021
Coach Mentor
Zuhriah, S.Pt, M. Si
NIP. 19740205 200212 2 005
Page 2
2021
BIODATA PENULIS
PT UNIV. MULAWARMAN
(2009-2013)
Page 3
2021
DAFTAR ISI
Halaman
PROFIL SEKOLAH
Page 4
2021
PROFIL SEKOLAH
Page 5
2021
Page 6
2021
Rohmawati,
M.Pd
DEWAN GURU
Page 7
2021
1. Visi
“Berani untuk Kalimantan Timur Berdaulat”
2. Misi
a. Berdaulat dalam pembangunan, sumber daya manusia yang berakhlak
mulia dan berdaya saing, terutama perempuan, pemuda dan penyandang
disabilitas.
b. Berdaulat dalam pemberdayaan ekonomi wilayah dan ekonomi kerakyatan
yang berkeadilan.
c. Berdaulat dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur kewilayahan.
d. Berdaulat dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
e. Berdaulat dalam mewujudkan birokrasi pemerintahan yang bersih,
professional dan berorientasi pelayanan publik.
Page 8
2021
LATAR BELAKANG
Page 9
2021
peraga tersebut perlu dicarikan solusi yang terbaik, entah dengan cara pengadaan
dari sekolah, membuat sendiri, membuat dengan bantuan dari peserta didik.
Isu yang kedua yaitu kurangnya keaktifan peserta didik dalam
pembelajaran jarak jauh, saya menyimpulkan hal ini karena masih banyak peserta
didik malas untuk memerhatikan dan justru cenderung menggunakan smartphone
untuk game atau bermain sosial media. Lamanya masa pembelajaran jarak jauh
juga menyebabkan peserta didik jenuh karena pembelajaran yang begitu-begitu
saja, dan tidak adanya pegawasan dalam pembelajaran. Tak hanya itu, terkadang
pembelajaran jarak jauh ini hanya berisi tugas yang diberikan oleh guru lalu
dikumpulkan setelah selesai melalui WhatsApp (WA). Maka dari itu, kurangnya
keaktifan peserta didik dalam pembelajaran jarak jauh perlu dicarikan solusi yang
terbaik, dengan cara pembelajaran melalui aplikasi online seperti Zoom atau
Google Meet agar ada interaksi langsung antara peserta didik dengan guru serta
didukung dengan aplikasi Google Class Room untuk pengumpulan tugas.
Isu yang ketiga adalah kurangnya minat peserta didik dalam membaca,
saya menyimpulkan hal ini karena hasil diskusi dengan guru di SMK Negeri 1
Anggana jarangnya peserta didik berada diperpustakaan disaat jam istirahat atau
jam kosong pada saat sebelum terjadinya pandemic COVID-19. Mereka lebih
senang ke kantin atau bercanda dengan teman dikelasnya. Untuk sekarang
terkadang peserta didik diberikan informasi melalui pesan atau WhatsApp (WA)
di grup kelas, mereka tidak membaca informasi yang diberikan oleh guru atau
wali kelasnya. Bagaimana dapat mengetahui bahwa peserta didik kurang
membaca, dari peserta didik yang bertanya mengenai informasi tersebut padahal
informasi tersebut sangat jelas. Mengapa peserta didik kurang suka untuk
membaca? Mungkin kurang menarik atau membosankan, terpengaruh dengan
game, banyak hiburan seperti youtube dan pengaruh social media. Maka dari itu,
isu ini menarik untuk dibahas dan dicarikan solusi agar siswa menjadi lebih
tertarik untuk membaca.
Page 10
2021
PENETAPAN ISU
Dalam pemilihan isu yang akan dipecahkan, tentu juga harus melalui
metode yang dapat dipertanggung jawabkan. Dari beberapa metode cara
pemilihan isu, penulis memilih untuk menggunakan metode USG (Urgency,
Seriousness, Growth). Isu dengan skor tertinggi akan dipilih menjadi isu utama
atau prioritas yang akan diselesaikan. USG terdiri dari tiga (3) unsur yakni
sebagai berikut:
1. URGENCY Seberapa mendesaknya isu tersebut harus dibahas dengan
tekanan waktu yang ada dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak
masalah tersebut diselesaikan dengan solusi terbaik yang ada.
2. SERIOUSNESS Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas sehubungan
dengan jika ditundanya pembahasan masalah tersebut yang berpeluang
menyebabkan timbulnya masalah – masalah lainnya.
3. GROWTH Seberapa besar kemungkinan isu tersebut akan berkembang jika
tidak segera dibahas dan diselesaikan.
Metode ini dilakukan dengan menggunakan tingkat urgensi, keseriusan
dan perkembangan isu dengan menentukan angka skala (1 s/d 5). Isu yang
memiliki skor tertinggi merupakan isu utama yang akan diselesaikan. Adapun
kriteria penilaian USG adalah sebagai berikut:
Skala Nilai
5 Sangat Berpengaruh
4 Berpengaruh
3 Cukup Berpengaruh
2 Kurang Berpengaruh
1 Tidak Berpengaruh
Tabel 1. Indikator Isu
Page 11
2021
Page 12
2021
Page 13
2021
Page 14
2021
(Akuntabilitas)
Penulis memberikan
3. Menginformasikan Meeting ID dan
Meeting ID dan Passcode melalui grup
Passcode WhatApp (WA) kelas
dan wali kelas untuk
pelaksanaan
pembelajaran dengan
menggunakan Bahasa
yang sopan dan
santun. (Etika Publik)
3. Membuat Poster 1. Membuat konsep Poster Rumus Penulis dan guru
Rumus Matematika poster rumus Matematika matematika berdiskusi
matematika terkait materi yang
akan dibuat kedalam
poster dengan bahasa
yang sopan dan
Page 15
2021
Penulis menyiapkan
2. Menyiapkan alat dan alat dan bahan secara
bahan untuk membuat cermat disesuaikan
poster rumus dengan kebutuhan.
matematika. (Etika Publik)
Page 16
2021
Jargonometri (Jari
Trigonometri).
(Akuntabilitas)
Page 17
2021
Page 18
2021
Page 19
2021
Page 20
2021
Publik)
Page 21
2021
Page 22
2021
Pelaksanaan habituasi sebagai aktualisasi rancangan kegiatan yang telah dibuat akan dilaksanakan selama 30 hari kerja sejak
tanggal 4 Maret sampai dengan 10 April 2021.
Februari Maret April
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1 Melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh Melalui Zoom
2 Membuat Poster Rumus Matematika
3 Membuat Jargonometri (Jari Trigonometri)
4 Membuat Rotasi Trigonometri Sempurna
5 Membuat Modul Matematika
6 Pemberian Evaluasi Pembelajaran Menggunakan Aplikasi
Quizizz
Page 23
2021
Page 24