Anda di halaman 1dari 4

Pertemuan: LEMBARAN KERJA 2 SKS : 3

III MATA KULIAH PROFESI Kode :


Hari/ Tanggal: KEPENDIDIKAN Waktu : 10.00-13.00
Rabu/ 24 Februari
2021
Materi: Hakikat Profesi Kependidikan

Judul/Tema Pembahasan: Konsep Dasar Profesi Kependidikan

Topik Pembahasan: “Jenis-jenis Profesi di bidang pendidikan”

Inti sari pembahasan


1. Guru
2. Kepala sekolah
3. Konselor
4. Pustakawan
5. Tantangan guru abad 21
Pertanyaan yang diajukan:
1. Klasifikasikan jenis-jenis profesi dibidang pendidikan
Jawab:
Jenis profesi dalam bidang pendidikan dibagi menjadi dua yaitu tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003
khususnya Bab I Pasal 1 ayat (5) menyebutkan bahwa tenaga kependidikan adalah anggota
masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan. Selanjutnya pada ayat (6) dijelaskan pendidik adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instructor, fasilitator
dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan
pendidikan.
Tenaga kependidikan terdiri dari:
a. Kepala Satuan Pendidikan
1. Kepala Sekolah
2. Rektor
b. Wakil/Kepala Urusan
c. Tata Usaha
d. Laboran
e. Pustakawan
f. Pelatih Ekstrakurikuler
g. Petugas keamanan, petugas kebersihan, dan lainnya.
Tenaga Pendidik terdiri dari:
a. Guru
b. Dosen
c. Konselor
d. Pamong Belajar
e. Widyaiswara
f. Fasilitator
g. Tutor
h. Instruktor
2. Jelaskan perbedaan antara tenaga pendidik dengan tenaga kependidikan
Jawab:
Perbedaan antara pendidik dengan tenaga kependidikan. Guru jelas adalah pendidik. Di dalam
Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) BAB XII, Tahun 2005 Pasal 139, Pasal 1 dinyatakan bahwa
pendidik mencakup guru, dosen, konselor, pamong belajar, pamong widyaiswara, tutor, instruktur,
fasilitator, pelatih, dan sebutan lain dari profesi yang berfungsi sebagai agen pembelajaran peserta
didik. Adapun, mengenai tenaga kependidikan dinyatakan di dalam Pasal 140 Ayat 1 (RPP, Bab
XII/2005) sebagai berikut. Tenaga kependidikan mencakup pimpinan satuan pendidikan, penilik
satuan pendidikan nonformal, pengawas satuan pendidikan formal, tenaga perpustakaan, tenaga
laboratorium, teknisi sumber belajar, tenaga lapangan pendidikan, tenaga administrasi, psokolog,
pekerja sosial, terapis, tenaga kebersihan sekolah, dan sebutan lain untuk petugas sejenis yang bekerja
pada satuan pendidikan.

3. Jelaskan syarat dan ciri-ciri tenaga pendidik yang profesional


Jawab:
Menurut Robert W. Richey  ciri-ciri profesionalisasi jabatan guru adalah sebagai berikut :
1. Guru akan bekerja hanya semata-mata memberikan pelayanan kemanusiaan daripada usaha untuk
kepentingan pribadi.
2. Guru secara hukum dituntut untuk memenuhi berbagai persyaratan untuk mendapatkan lisensi
mengajar serta persyaratan yang ketat untuk menjadi anggota organisasi guru.
3. Guru dituntut memiliki pemahaman serta keterampilan yang tinggi dalam hal bahan pengajar,
metode, anak didik, dan landasan kependidikan.
4. Guru dalam organisasi profesional, memiliki publikasi profesional yang dapat melayani para guru,
sehingga tidak ketinggalan, bahkan selalu mengikuti perkembangan yang terjadi.
5. Guru, selalu diusahakan untuk selalu mengikuti kursus-kursus, workshop, seminar, konvensi, serta
terlibat secara luas dalam berbagai kegiatan “in service”.
6. Guru diakui sepenuhnya sebagai suatu karier hidup (a life career).
7. Guru memiliki nilai dan etika yang berfungsi secara nasional maupun secara lokal.

Adapun syarat-syarat menjadi pendidik yang profesional antara lain :


1. Umur
Agar mampu menjalankan tugas mendidik, pendidik seharusnya dewasa terlebih dahulu. Batas ukuran dewasa
menurut negara kita ialah berumur 18 tahun atau sudah kawin. Menurut ilmu pendidikan seorang dikatakan
dewasa untuk laki-laki sudah berusia 21 tahun dan 18 tahun untuk wanita. Yang dituju dalam pendidikan
adalah kedewasaan anak. Tidaklah mungkin membawa anak-anak kepada kedewasaannya jika pendidik
sendiri tidak dewasa. Kedewasaan yang diharapkan adalah kedewasaan yang bersifat jasmani maupun psikis.

2. Kesehatan
Pendidik wajib sehat jasmani maupun rohani. Jasmani tidak sehat menghambat jalannya pendidikan, bahkan
dapat membahayakan bagi anak didik. Kesehatan jasmani bagi seorang pendidik sangat mempengaruhi
semangat kerja. Pendidik yang sakit-sakitan kerap kali absen dan tentunya akan merugikan anak didik.

3. Keahlian atau skill


Syarat mutlak yang menjamin berhasil baik bagi semua cabang pekerjaan adalah kecakapan atau keahlian pada
pelaksanaan itu. Proses pendidikan itu pula akan berhasil bilamana para pendidik mempunyai keahlian,
mempunyai skill, dan mempunyai kecakapan yang memenuhi persyaratan untuk melaksanakan tugas-
tugasnya.

4. Kesusilaan dan dedukasi


Tuntutan dari dalam diri pendidik sendiri untuk memiliki kesusilaan atau budi pekerti yang baik, mempunyai
pengabdian yang tinggi. Hal ini adalah sebagai konsekuensi dari rasa tanggung jawab, agar mampu
menjalankan tugasnya, mampu membimbing anak didik menjadi manusia susila, menjadi manusia yang
bermoral. Bagi pendidik yang profesional dituntut memiliki surat keterangan berkelakuan baik yang diberikan
oleh pihak yang berwenang.

5. Sikap dan sifat pendidik


Sebagai manusia dewasa yang bermoral pancasila diharapkan pendidik mempunyai sikap hidup yang sehat,
yaitu tepat dalam menghadapi dan mengamalkan pancasila, dengan kelima sila-silanya.
Sifat-sifat yang dimaksud ialah ;
a. Rasa tanggung jawab dan dedikasi
b. Kecintaan kebijaksanaan dan kesabaran
c. Senantiasa bergaul dengan lingkungan sekitar
d. Tidak mudah lekas marah dan serata cepat berprasangka buruk
e. Tidak mudah kecewa
Dan sifat-sifat yang lain. Karena jika seorang pendidik itu bersikap yang tidak baik, maka anak didik akan
mudah menirunya.

6. Mentalitas
Seorang pendidik harus orang yang beragama serta mampu bertanggung jawab atas kesejahteraan agamanya.

7. Kecakapan serta pengetahuan dasar


1. Pendidik harus mengenal setiap anak didik yang dipercayakan kepadanya. Yaitu mengetahui secara khusus
sifat, kebutuhan, minat, pribadi serta aspirasi anak didik.
2. Pendidik harus memiliki kecakapan memberi bimbingan sesuai dengan taraf tingkatan perkembangan anak
didik.
3. Pendidik harus memiliki dasar pengetahuan yang luas tentang tujuan pendidikan sesuai tahap-tahap
pembangunan.
4. Pendidik harus memiliki pengetahuan yang bulat dan baru mengenai ilmu yang diajarkan.
5. Pendidik harus mempunyai kecakapan dalam mengajar dan bijaksana dalam perbuatannya.
6. Pendidik harus memiliki ilmu mendidik sebaik-baiknya sehingga segala tindakannya dalam mendidik
disesuaikan dengan jiwa anak didik.

4. Jelaskan bagaimana guru professional menghadapi masalah dan tantangan abad 21 pada era
rovolusi industri 4.0
Jawab:
Sebagai guru yang professional harus selalu meningkatkan pengetahuan baik materi bidang kompetensinya
atau pengetahuan teknologinya, sikap, dan keterampilan secara terus menerus. Selain itu, guru harus
mengembangkan kompetensi siswanya dengan beberapa hal berikut:
1. Educational competence, kompetensi mendidik atau pembelajaran berbasis internet of thing sebagai basic
skill.
2. Competence for technological commercialization, punya kompetensi membawa siswa memiliki sikap
entrepreneurship (kewirausahaan) berbasis teknologi dan hasil karya inovasi siswa.

3. Competence in globalization, dunia tanpa sekat, tidak gagap terhadap berbagai budaya, kompetensi hybrid
dan keunggulan memecahkan masalah (problem solver competence).

4. Competence in future strategies, dunia mudah berubah dan berjalan cepat, sehingga punya kompetensi
memprediksi dengan tepat apa yang akan terjadi di masa depan berikut strateginya.

5. Conselor competence, mengingat ke depan masalah anak bukan pada kesulitan memahami materi ajar, tapi
lebih terkait masalah psikologis, stres akibat tekanan keadaan yang makin kompleks dan berat, dibutuhkan
guru yang mampu berperan sebagai konselor/psikolog. Kenapa dibilang guru karena anggapan beberapa orang
semua bidang guru harus kuasai walaupun terkadang kita tidak dapat membohongi diri sendiri, jika semua
bidang harus kita kuasai kemungkinan kita tidak akan mampu, namun tidak ada salahnya apabila kekurangan
tersebut harus ditutupi dengan cara belajar sepanjang hayat. Seperti ilmu psikologi guru harus mempunyai itu,
agar dalam menghadapi problem siswa guru dapat memberikan pencerahan yang berguna bagi siswa.

Nama: Daniel Martua Sitorus


NIM: 4203131055
Kelas: PSPK 20D

Anda mungkin juga menyukai