Anda di halaman 1dari 5

SMANSTARANTROPOLOGIKELAS X BAHASA

BAB II B. Wujud Kebudayaan


KEBUDAYAAN Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu:

A. Pengertian Kebudayaan 1. Idea system

Kata “kebudayaan” berasal dari bahasa Sansekerta “buddhayah” yaitu bentuk yaitu kesatuan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma dan peraturan. Sifatnya

jamak dari “buddhi” yang berarti “budi atau akal”. Dengan demikian kebudayaan abstrak karena berada dalam alam pikiran manusia.

dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Dalam bahasa 2. Social system

Inggris kebudayaan berarti “culture” yang berasal dari bahasa latin “colere” yang yaitu kesatuan aktivitas serta tindakan berpola yang dilakukan manusia dalam

berarti “mengolah atau memelihara” terutama mengolah tanah atau bertani. suatu masyarakat tertentu. Sifatnya konkret karena aktivitasnya bias dilihat dan

Sedangkan pendapat menurut beberapa ahli sebagai berikut: diamati.

 Ralph Linton 3. Physical system (artefact)

yaitu Keseluruhan dari pengetahuan, sikap, dan perilaku yang dimiliki dan yaitu kesatuan benda-benda hasil karya manusia. Sifatnya paling konkret karena

diwariskan oleh masyarakat tertentu. bisa dilihat, diraba dan dipegang.

 A.L. Kroeber Sifat-sifat kebudayaan:

yaitu Keseluruhan realisasi gerak, kebiasaan, tata cara, gagasan dan nilai-nilai 1. Abstrak

yang dipelajari dan diwariskan serta perilaku yang ditimbulkannya. 2. Menuntun dan mengarahkan

 Herkovits 3. Dimiliki manusia

yaitu Bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia. 4. Dimiliki masyarakat

 E.B. Tylor 5. Diwariskan

yaitu sesuatu yang meliputi pengetahuan, kepercayaan,seni, kesusilaan, hukum, 6. Berubah

adat istiadat, kesanggupan serta kebiasaan yang dipelajari manusia sebagai C. Unsur-unsur Kebudayaan
anggota masyarakat. Tujuh unsur kebudayaan (Cultural Universals) menurut C. Kluckhohn dalam
 W. A. Haviland bukunya yang berjudul Universal Categories of Culture yaitu;
yaitu Seperangkat peraturan dan standar yang menghasilkan perilaku yang layak 1. Sistem Religi Þ meliputi Kepercayaan, sistem nilai, pandangan hidup, atau
dan dapat diterima oleh para anggotanya. upacara keagamaan
 Koentjaraningrat 2. Sistem Organisasi Sosial / Kemasyarakatan Þ meliputi Kekerabatan, kenegaraan,
yaitu keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam kesatuan hidup
rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.

mj_japara@yahoo.comPage 1
SMANSTARANTROPOLOGIKELAS X BAHASA
3. Sistem Pengetahuan Þ meliputi Pengetahuan flora fauna, waktu, ruang, bilangan, Untuk memperoleh pengetahuan tersebut di atas manusia melakukan 3
tubuh manusia, perilaku antarsesama cara, yaitu:
4. Bahasa Þ meliputi Lisan maupun tulisan 1) Melalui pengalaman dalam kehidupan sosial.
5. Kesenian Þ meliputi Seni patung/pahat, relief lukis dan gambar, seni rias, vokal, 2) Berdasarkan pengalaman yang diperoleh melalui pendidikan formal maupun

musik, bangunan, sastra atau drama non-formal.

6. Sistem Mata Pencaharian Hidup (Ekonomi) Þ meliputi Berburu, mengumpulkan 3) Melalui petunjuk-petunjuk yang bersifat simbolis yang sering disebut

makanan, bercocok tanam, peternakan, perikanan dan perdagangan sebagai komunikasi simbolik.

7. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi Þ meliputi Produksi, distribusi, 2. Sistem Nilai Budaya

transportasi, peralatan komunikasi, pakaian, perhiasan, perumahan atau senjata Menurut Koentjaraningrat, sistem nilai budaya terdiri atas konsep-konsep
yang hidup dalam pikiran sebagian besar warga masyarakat. Oleh karena itu,
D. Isi / Substansi Budaya
suatu sistem nilai budaya biasanya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi
Substansi (isi) utama kebudayaan merupakan wujud abstrak dari segala
kelakuan manusia. Haryati Soebadio, seorang ahli kebudayaan, memberikan
macam ide dan gagasan manusia yang bermunculan di dalam masyarakat yang
deskripsi kerja tentang sistem nilai budaya sebagai nilai gagasan utama (vital).
memberi jiwa kepada masyarakat itu sendiri, baik dalam bentuk atau berupa sistem
Sistem nilai dan gagasan itu dapat mendominasi keseluruhan kehidupan para
pengetahuan, nilai, pandangan hidup, kepercayaan, persepsi, dan etos kebudayaan.
pendukungnya dalam arti mengarahkan tingkah laku mereka di dalam
1. Sistem Pengetahuan
masyarakatnya.
Melalui sistem pengetahuan, manusia mampu beradaptasi untuk
Nilai adalah konsep-konsep abstrak yang dimiliki oleh setiap individu
menyesuaikan hidupnya dengan alam sekitarnya. Melalui sistem pengetahuan
tentang apa yang dianggap baik atau buruk, benar atau salah, patut atau tidak
juga manusia mampu meningkatkan produktivitas kebutuhan hidupnya. Sistem
patut. Menilai berarti menimbang, yaitu kegiatan manusia untuk
pengetahuan yang dimiliki manusia sebagai makhluk sosial merupakan suatu
menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain untuk dijadikan
akumulasi dari perjalanan hidupnya dalam hal berusaha memahami:
pertimbangan dalam mengambil keputusan. Keputusan nilai dapat menentukan
a. Alam sekitar;
sesuatu berguna atau tidak berguna, benar atau salah, baik atau buruk, religius
b. Alam flora di daerah tempat tinggal;
atau sekuler, sehubungan dengan cipta, rasa dan karsa manusia. Sesuatu
c. Alam fauna di daerah tempat tinggal;
dikatakan mempunyai nilai apabila berguna dan berharga (nilai kebenaran),
d. Zat-zat bahan mentah, dan benda-benda dalam lingkungannya;
indah (nilai estetis), baik (nilai moral atau etis), religius (nilai agama). Prof. Dr.
e. Tubuh Manusia;
Notonegoro membagi nilai menjadi tiga bagian yaitu:
f. Sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia;
a. Nilai material, yaitu segala sesuatu (materi) yang berguna bagi manusia.
g. Ruang dan Waktu

mj_japara@yahoo.comPage 2
SMANSTARANTROPOLOGIKELAS X BAHASA
b. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat akibat atau refleksi ketidakmampuan manusia dalam menghadapi tantangan-
mengadakan kegiatan dan aktivitas tantangan hidup, dan hanya yang Maha Tinggi saja yang mampu memberikan
c. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang bisa berguna bagi rohani kekuatan dalam mencari jalan keluar dari permasalahan hidup dan kehidupan.
manusia. 5. Persepsi

3. Pandangan Hidup Persepsi atau sudut pandang ialah suatu titik tolak pemikiran yang

Pandangan hidup merupakan pedoman bagi suatu bangsa atau masyarakat tersusun dari seperangkat kata-kata yang digunakan untuk memahami kejadian

dalam menjawab atau mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya. Oleh atau gejala dalam kehidupan.

karena itu, pandangan hidup merupakan nilai-nilai yang dianut oleh suatu Persepsi merupakan tanggapan seseorang terhadap suatu masalah,

masyarakat dengan dipilih secara selektif oleh individu, kelompok atau bangsa. kejadian atau gejala. Persepsi terdiri atas:

Dengan demikian, pandangan hidup adalah kristaliasi dari nilai-nilai yang  Persepsi sensorik, yaitu persepsi yang terjadi tanpa menggunakan salah satu

dimiliki oleh suatu bangsa, yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan dari panca indera manusia.

tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya.  Persepsi clairvoyance, adalah kemampuan melihat peristiwa atau kejadian

Pandangan hidup biasanya disebut juga sudut pandang dari seorang di tempat lain, jauh dari tempat orang yang bersangkutan.

individu atau kelompok masyarakat mengenai suatu hal atau suatu masalah.  Persepsi telepati, adalah kemampuan mengetahui kegiatan mental individu.
Dalam hal tertentu, sering terjadi persepsi yang satu berbeda dengan persepsi 6. Etos Kebudayaan
yang lain. Akibatnya, akan terjadi konflik atau ketegangan, mulai dari hal yang Menurut Koentjaraningrat, etos adalah watak khas dari suatu kebudayaan
sederhana sampai yang serius. Contoh perbedaan persepsi: Seseorang yang tampak (dari luar). Contoh etos antara lain, gaya tingkah laku, kegemaran,
menganggap bahwa keberhasilan pembangunan suatu negara ditentukan oleh atau benda-benda hasil budaya yang khas. Menurut Clifford Geertz, etos
stabilitas politik di negara yang bersangkutan. Sementara orang lain budaya adalah sifat, watak, dan kualitas kehidupan sekelompok masyarakat
menganggap atau memandang bahwa keberhasilan pembangunan suatu negara atau bangsa. Termasuk ke dalam cakupan etos adalah moral, sikap perilaku, dan
ditentukan oleh kemampuannya mengelola SDM di negara yang bersangkutan. gaya estetika atau kepekaan seseorang terhadap seni dan keindahan. Berikut ini
Contoh lainnya: adanya kepercayaan bersifat takhayul menyangkut sakitnya contoh etos budaya orang Jawa. Watak khas orang Jawa penuh ketenangan dan
seseorang. kepasrahan diri. Disamping itu, pada pribadi orang Jawa terpancar adanya
keselarasan, moral yang tinggi, kejujuran, dan dapat menerima keadaan
4. Kepercayaan sebagaimana adanya. Di balik sikapnya yang serba sederhana itu, orang Jawa
Pada dasarnya, manusia yang memiliki naluri untuk menghambakan diri terkenal ulet, rajin bekerja, dan tahan menderita. Mereka juga pencinta seni
kepada yang Mahatinggi, yaitu dimensi lain di luar diri dan lingkungannya, terutama seni karawitan atau gamelan, seni tari, dan seni pewayangan.
yang dianggap mampu mengendalikan hidup manusia. Dorongan ini sebagai
mj_japara@yahoo.comPage 3
SMANSTARANTROPOLOGIKELAS X BAHASA
E. Nilai Budaya berusaha banyak. Sebaliknya ,banyak pula kebudayaan lain yang
C. Kluchohn mengemukakan, bahwa yang menentukan orientasi nilai memandang alam sebagai lawan manusia dan mewajibkan manusia untuk
budaya manusia di dunia adalah lima dasar yang bersifat universal, yaitu: selalu berusaha menaklukan alam. Kebudayaan lain masih ada yang
1) Masalah mengenai hakekat dari hidup manusia (disingkat MH) menganggap bahwa manusia dapat berusaha mencari keselarasan dengan
Ada kebudayaan yang memandang hidup manusia itu pada hakekatnya alam.
suatu hal yang buruk dan menyedihkan .Pada agama Budha misalnya,pola- 5) Masalah mengenai hakekat hubungan manusia dengan sesamanya (disingkat
pola tindakan manusia akan mementingkan segala usaha untuk menuju arah MM)
tujuan bersama dan memadamkan hidup baru. Adapun kebudayaan- Ada kebudayaan yang memntingkan hubungan vertikal antara manusia
kebudayaan lain memandang hidup manusia dapat mengusahakan untuk dengan sesmanya. Tingkah lakunya akan berpedoman pada tokoh-tokoh
menjadikannya suatu hal yang indah dan menggembirakan. pemimpin. Kebudayaan lain mementingkan hubungan horizontal antara
2) Masalah mengenai hakekat dari karya manusia ( disingkat MK) manusia dan sesamanya, dan berusaha menjaga hubungan baik dengan
Kebudayaan memandang bahwa karya manusia bertujuan untuk tetangga dan sesamanya merupakan suatu hal yang penting dalam hidup.
memungkinkan hidup, kebudayaan lain menganggap hakekat karya manusia Kecuali pada kebudayaan lain yang tidak menganggap manusia tergantung
itu untuk memberikannya kehormatan, ada juga kebudayaan lain yang pada manusia lain, sifat ini akan menimbulkan individualisme.
menganggap karya manusia sebagai suatu gerak hidup yang harus
Masalah dasar Orientasi Nilai Budaya
menghasilkan lebih banyak karya lagi.
dalam hidup
3) Masalah mengenai hakekat dari kedudukan manusia dalam ruang dan waktu Hakekat hidup (HK) Hidup itu buruk Hidup itu baik Hidup itu buruk
(disingkat MW) tetapi manusia wajib
Kebudayaan memandang penting dalam kehidupan manusia pada masa berikhtiar supaya
lampau, keadaan serupa ini orang akan mengambil pedoman dalam hidup itu menjadi
tindakannya contoh-contoh dan kejadian-kejadian dalam masa lampau. baik
Hakekat Karya Karya itu untuk Karya itu untuk Karya itu untuk
Sebaliknya ada kebudayaan dimana orang hanya mempunyai suatu
(MK) nafkah hidup kedudukan, menambah karya
pandangan waktu yang sempit. Dalam kebudayaan ini perencanaan hidup
kehormatan, dsb
menjadi suatu hal yang sangat amat penting.
Perspsi manusia Orientasi ke masa Orientasi ke masa Orientasi ke masa
4) Masalah mengenai hakekat hubungan manusia dengan alam sekitarnya
tentang waktu kini lalu depan
(disingkat MA)
(MW)
Kebudayaan yang memandang alam sebagai suatu hal yang begitu Pandangan manusia Manusia tunduk Manusia berusaha Manusia berhasrat
dahsyat sehingga manusia hanya dapat bersifat menyerah tanpa dapat dengan alam (MA) pada alam yang menjaga keselarasan menguasai alam
mj_japara@yahoo.comPage 4
SMANSTARANTROPOLOGIKELAS X BAHASA
dahsyat dengan alam
Hakekat hubungan Orientasi kolateral Orientasi vertical Individualisme
manusia dengan (horizontal), rasa rasa ketergantungan menilai tinggi usaha
sesamanya (MM) ketergantungan terhadap tokoh- atas kekuatan
kepada sesamanya tokoh, atasan yang sendiri
(berjiwa gotong berpangkat
royong)
Tabel kerangka Kluckhohn mengenai lima masalah dasar dalam hidup yang
menentukan
orientasi nilai budaya manusia

mj_japara@yahoo.comPage 5

Anda mungkin juga menyukai