Anda di halaman 1dari 40

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Personal Higiene

Hygiene adalah ilmu pengetahuan tentang kesehatan dan pemeliharaan


kesehatan. Hygiene personal adalah perawatan diri dengan cara melakukan beberapa
fungsi seperti mandi,toileting,hygiene umum, dan berhias( keperawatan klinis,2009).
Perawatan diri atau personal hygine adalah salah satu kemampuan dasar
manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan
kehidupannya,kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya.
(Depkes,2000). Menurut Potter Perry (2005) personal hygine adalah suatu tindakan
untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis.
Maka kesimpulannya hygiene adalah persoalan yang sangat pribadi dan di
tentukan oleh berbagai faktor, termasuk nilai-nilai dan praktik individual. Hygiene
meliputi perawatan kulit,rambut,kuku,gigi,rongga mulut, hidung,mata telinga dan
area perineum/genital. Sangat penting bagi perawat untuk mengetahui dengan tepat
berapa banyak bantuan yang diperlukan oleh klien dalam melakukan perawatan
higienis. Klien mungkin memerlukan bantuan setelah berkemih atau defekasi,setelah
muntah, dan kapanpun klien menjadi kotor karena drainase luka atau karena keringat
berlebihan.
Perawat umumnya menggunakan istilah-istilah berikut ini untuk menjelaskan
jenis perawatan hiegenis:
1. Perawatan dini hari (early morning care)
Diberikan kepada klien setelah mereka bangun pada pagi hari. Perawatan ini
yaitu memberikan urinal atau pispot kepada klien yang menjalani tirah baring,
mencuci wajah dan tangan, dan memberikan perawatan mulut pada klien.

4
2. Perawatan pagi hari (morning care)
Seringkali dilakukan setelah klien sarapan, meskipun dapat dilakukan sebelum
sarapan. Perawatan ini biasanya mencangkup pemberian urinal atau pispot
(kepada klien yang tidak dapat ambulasi), mandi, perawatan perineum (masas
punggung), dan perawatan kuku, dan rambut. Membenahi tempat tidur klien
merupakan bagian dari perawatan pagi hari.
3. Perawatan sore hari (afternoon care ) seringkali, meliputi pemberian pispot
atau urinal,mencuci tangan dan wajah, dan membantu perawatan mulut agar
klien merasa segar.
4. Perawatan saat waktu tidur (Hour of sleep care) di berikan kepada klien
sebelum mereka tidur dimalam hari. Peralatan biasanya mencangkup
menyediakan kebutuhan untuk eliminasi,mencuci wajah dan
tangan,memberikan perawatan mulut,dan meberikan masase sepunggung.
5. Perawatan sesuai kebutuhan diberikan bila diminta oleh klien. Sebagai
contoh,klien yang diaphoresis (keringat berlebihan) mungkin perlu mandi
serta sering mengganti pakaian dan sprei.

2.2 Mandi dan perawatan kulit


Mandi menghilangkan akumulasi minyak,keringat,sel-sel kulit mati, dan
beberapa bakteri. Perawat dapat menyadari kuantitas minyak dan sel-sel kulit mati
yang di hasilkan saat mengobservasi kulit. Akan tetapi, mandi yang berlebihan dapat
mengganggu efek pelumas sebum yang di harapkan sehingga menyebabkan
kekeringan kulit. Hal ini merupakan pertimbangan penting pada lansia, yang
menghasilkan sebum terbatas(sekresi lemak dari kelenjar sebasea).
Selain membersihkan kulit mandi juga merangsang sirkulasi. Menggosok
secara kuat mempunyai efek yang sama. Menggosok dengan gerakan halus dan
panjang dari bagian distal keproksimal ekstermitas (dari titik terjauh tubuh ke titik
terdekat) sangat efektif dalam memfasilitasi aliran darah vena. Mandi juga
memeberikan rasa nyaman dan bahagia. Mandi menyegarkan dan membuat rileks dan
5
sering kali meningkatkan rasa percaya diri, penampilan, dan penghargaan diri.
Beberapa orang melalukan mandi pagi agar merasa segar dan terstimulasi. Orang lain
memilih mandi sore agar merasa rileks. Efek tersebut lebih terbukti saat seseorang
sakit sebagai contoh, merupakan hal umum bagi klien yang telah mengalami
kegelisahan atau kurang tidur pada malam hari merasa rileks, nyaman, dan
mengantuk setelah mandi pagi.
Katagori mandi
Terdapat 2 katagori mandi untuk klien:
Kebersihan dan terapeutik. Mandi kebersihan dilakukan untuk higienis dan meliputi
tipe-tipe berikut ini.
1. Mandi di tempat tidur dengan bantuan total (complete bed bath). Perawat
memandikan seluruh tubuh klien dependen di tempat tidur.
2. Mandi di tempat tidur dengan bantuan persial (self help bed bath) klien
tirah baring dapat mandi sendiri tetapi perawat membantu untuk mengelap
punggung atau mungkin kaki klien.
3. Mandi persial (partial bath) hanya bagian tubuh klien yang mungkin
menimbulkan ketidaknyamanan atau bau jika tidak di bersihkan :
wajah,tangan,aksila,area perineum, dan punggung. Lengan, dada,
abdomen,tungkai dan kaki dapat di abaikan. Perawat memberikan
perawatan ini untuk klien dependen dan membantu klien tirah baring dan
mengelap punggung mereka. Beberapa klien yang dapat ambulasi
cenderung melakukan mandi persial di bak cuci.
Mandi teurapeutik diberikan untuk mendapatkan efek fisik, seperti
menyejukan kulit yang teriritasi atau mengobati suatu area. Obat-obatan dapat
dicampur dengan air.

2.3 Proses keperawatan : mandi dan keperawatan kulit.


a. Pengkajian
Kaji :
6
 Kondisi kulit (warma,tekstur, dan turgor,adanya bintik-bintik
berpigmen,suhu,lesi,ekskoriasi,dan abrasi)
 Keletihan
 Adanya nyeri dan kebutuhan tindakan bantuan(mis,pemberian
analgesic) sebelum mandi
 Semua aspek kesehatan lain yang dapat memengaruhi proses mandi
klien
 Kebutuhan penggunaan sarung tangan diposibel selama mandi

2.4 Oral hygiene (membersihkan mulut pasien)


Definisi
Membersihkan mulut adalah membersihkan rongga mulut, lidah dan gigi dari
semua kotoran atau sisa makanan dengan menggunakan kain kasa atau kapas
yang dibasahi air bersih.

Indikasi
1.      Pada pasien lumpuh
2.      Pada pasien sakit berat
3.      Pada pasien apatis
4.      Pada pasien stomatitis
5.      Pada pasien yang mendapatkan oksigenasi dan Naso Gastrik Tube
(NGT),
6.      Pada pasien yang lama tidak menggunakan mulut
7.      Pada pasien yang tidak mampu melakukan perawatan mulut secara
mandiri.
8.      Pada pasien yang giginya tidak boleh di gosok dengan sikat gigi
misalkan karena stomatitis hebat
9.      Pasien sesudah operasi mulut atau yang menderita patah tulang rahang.

7
Kontraindikasi
1.      Perhatikan perawatan mulut pada pasien yang menderita penyakit
diabetes dapat beresiko stomatitis ( penyakit yang disebabkan oleh
kemoterapi, radiasi dan itubasi selang nase gratik )
2.      Luka pada gusi jika terlalu kuat membersihkannya

Pelaksanaan
1.      Alat dan bahan
a.       Pengalas (perlak dan kain)
b.      Bengkok 1 buah (2 buah jika pasien sadar)
c.       Kasa tebal lembab yang dibasahi dengan NaCl 0,9%
d.      Sudip lidah (Spatel) yang telah di balut dengan kasa (tidak perlu
pada pasien yang sadar)
e.       Pinset anatomi 1 buah
f.       Tisu pada tempatnya
g.      Boraks gliserin (jika perlu)
i.        Lidi kapas (jika perlu)
j.        Air untuk berkumur dalam gelas (jika pasien sadar)
2. Cara kerja
a.       Kaji kebutuhan pasien
b.      Jelaskan perihal tindakan yang akan dilakukan.
c.       Siapkan alat-alat sesuai kebutuhan pasien pada troli
d.      Dekatkan alat-alat ke tempat tidur pasien.
e.       Cuci tangan
f.       Atur posisi (miringkan kepala pasien)
g.      Pasang pengalas dibawah dagu.
h.      Letakkan bengkok dibawah dagu pasien.
8
i.        Ambil kasa tebal yang telah dilembabkan dengan NaCl 0,9%
atau air garam.
j.        Minta pasien untuk membuka mulut
k.      Membersihkan mulut

Bersihkan langit-langit mulut dengan cara menariknya dari arah dalam


ke luar. Bersihkan gusi bagian dalam atas sebelah kanan dan kiri.Bersihkan
gigi bagian dalam atas sebelah kanan dan kiri. Gusi bagian dalam bawah
sebelah kanan dan kiri. Gigi bagian dalam bawah sebelah kanan dan kiri. Gusi
bagian luar atas sebelah kanan dan kiri. Gigi bagian luar atas sebelah kanan
dan kiri. Gusi bagian luar bawah sebelah kanan dan kiri. Gigi bagian luar
bawah sebelah kanan dan kiri. Dinding mulutLidah bagian atas dan bawah.

l.        Keringkan bibir dengan tisu


m.    Oleskan gliserin/gentian violet pada bibir
n.      Keringkan bibir dengan tisu
o.      Angakt bengkok dan pengalas
p.      Atur posisi pasien
q.      Rapikan alat-alat
r.        Cuci tangan
s.       Observasi keadaan pasien
t.        Catat tindakan yang dilakukan dan hasilnya.

2.5 Memandikan klien di tempat tidur


Adapun tujuan dari prosedur mandi secara umum antara lain :
a) Membersihkan kulit
Pembersihan mengurangi keringat, beberapa bakteria,sebum dan sel kulit mati
yang meminimalkan iritasi kulit dan mengurangi kesempatan infeksi.
b) Stimulasi sirkulasi
9
Sirkulasi yang baik ditingkatkan melalui penggunaan air hangat dan usapan
yang lembut pada ekstremitas
c) Peningkatan citra diri
Mandi meningkatkan relaksasi dan perasaab segar kembali dan kenyamanan.
d) Pengurangan bau badan.
Sekresi keringat yang berlebihan dari kelenjar aprokin berlokasi di area aksila
dan pubik menyebabkan bau badan yang tidak menyenangkan. Mandi dan
penggunaan antiperspirant meminimalkan bau.
e) Peningkatan rentang gerak
Gerakan ekstremitas selama mandi mempertahankan fungsi sendi.

PERSIAPAN ALAT Untuk Memandikan Klien

a. 1 handuk mandi
b. Dua waslap badan
c. 2 Baskom mandi (diisi air hangat 2/3 bagian)
d. Sabun dan tempat sabun.
e. Selimut mandi atau penutup (untuk mandi lengkap atau sebagian
ditempat tidur)
f. Baju atau piyama bersih
g. Alat bantu higienis, seperti air pengangkt kulit, salep pelembab kulit ,
deodoran, dan bedak.
h. Bedpan atau urinial atau kertas toilet.
i. Keranjang linen atau tas laundry
j. Sarung tangan sekali pakai
k. Linen tempat tidur

INDIKASI
1.      Pada pasien bed rest
2.      Pada pasien yang tidak dapat dan tidak diizinkan mandi sendiri
3.      Pada pasien baru yang dalam keadaan kotor.

10
KONTRAINDIKASI
1.      Pada pasien luka bakar
2.      Hindari tindakan yang menimbulkan rasa malu pada pasien dan tetap
menjaga kesopanan.
3.      Pada pasien yang koma
4.      Pada pasien yang terpasang alat-alat kesehatan
     
PERSIAPAN KLIEN

Pasien diberi penjelasan kemuadian tanyakan apakah ingin melakukan Buang


air atau tidak(Bila klien sadar). Apabila ia anjurkan klien untuk BAK atau BAB
terlebih dahulu. Jika kondisi memungkinkan,libatkan klien dalam melakukan
tindakan.

Berikut merupakan prosedur dari memandikan klien di tempat tidur beserta rasionalnya.

Langkah – Langkah Rasional


1. Jelaskan presedur dan tanya klien Menigkatkan parstisipasi dan perasaan
saran atau cara mempersiapkan nyaman
bahan-bahan. Jika akan melakukan
mandi sebagian, tanya seberapa
banyak mandi klien yang Mencegah kehilangan panas tubuh
diharapkan untuk selesai. secara cepat selama mandi. Pastikan
2. Atur temperatur ruangan dengan privasi.
ventilasi, dan tutup pintu ruangan
maupun jendela.tutup gorden
sekitar tempat tidur. Pisahkan anduk dan waslap yang
3. Siapkan peralatan dan bahan yang digunakan untuk wajah klien dan tubuh
diperlukan: untuk menambah perasaan bersih.
l. 1 handuk mandi
Handuk mandi mempertahankan
m. Dua waslap badan
kehangatan klien selama presedur.
n. 2 Baskom mandi (diisi air

11
hangat 2/3 bagian) Untuk digunakan klien sebelum mandi.
o. Sabun dan tempat sabun.
Mencegah kontak dengan sekresi tubuh
p. Selimut mandi atau
yang potensial terinfeksi.
penutup (untuk mandi
lengkap atau sebagian
ditempat tidur)
q. Baju atau piyama bersih
r. Alat bantu higienis, seperti
air pengangkt kulit, salep
pelembab kulit , deodoran,
dan bedak.
s. Bedpan atau urinial atau
kertas toilet.
t. Keranjang linen atau tas
laundry
u. Sarung tangan sekali pakai
v. Linen tempat tidur
(tambahan)
Klien akan merasa lebih nyaman setelah
4. Tawarkan klien bedpan atau
berkemih. Mencegah interupsi selama
urinal.
mandi.

5. Cuci tangan Gunakan sarung Mengurangi tranmisi mikroorganisme.


tangan
6. Rendahkan rel samping yang Membantu perawat akses pada klien,
terdekat pada perawat dan bantu Memelihara kenyamanan klien.
klien dalam mengambil posisi
yang nyaman untuk

12
mempertahankan kesejahteraan
tubuh.
Perawat tidak harus mengjangkau
7. Bawa klien ke arah sisi terdekat
seberang tempat tidur sehingga
perawat. Letakan tempat tidur
meminimalkan ketegangan pada otot
pada posisi yang tinggi.
belakang.

8. Pindahkan pakaian atau piyama


Memberikan pemaparan penuh dari
klien selama menjaga privasi. Jika
bagian tubuh selama mandi . tidak
ekstermitas mengalami cedra atau
berpakaian pada sisi yang tidak sakit
penurunan mobilisasi, mulai
pertama kali akan memudahkan
melepaskan dari sisi yang tidak
manipulasi baju dan bagian tubuh yang
sakit. Jika klien dipasang selang
mengalami penurunan rentang gerak.
intervena (IV), lepaskan pakaian
dari tangan yang tanpa IV pertama
kali, lalu rendahkan wadah IV dan
luncurkan pakaian yang menutupi
tangan yang sakit diatas selang dan
wadah.gantung kembali wadah IV
dan priksa kecepatan aliran .
Meninggikan penghalang tempat tidur
9. Tarik rel sisi ke atas, isi kom memelihara keselamatan ketika perawat
dengan air hangat dua pertiga meninggalkan tempat tidur. Air hangat
penuh. Disiapkan sebelum melepas menigkatkan kenyamanan dan mencegah
baju klien kedinginan. Pengujian suhu mencegah
luka bakar yang tidak sengaja pada kulit
klien. Pelihara kehangatan losion untuk
pengunakan pada kulit.

13
Mencegah handuk kotor dan
10. Letakan handuk mandi di atas
memudahkan akses ke handuk .
dada klien.
Sabun mengiritasi mata, gunakan bagian
11. Cuci mata klien dangan air hangat yang berbeda dari bentuk sarung tangan
biasa. Gunakan bagian yang untuk mengurangi transmisi infeksi.
berbeda dari bentuk sarung tangan Membersihkan mata dari kanthus
untuk setiap mata. Pindahkan kesebelah dalam kesebelah luar
bentuk sarung tangan dari dalam mengcegah sekresi duktus
dan luar kantung . nasolakrimalis . tekanan dapat
menyebabkan cedra internal.

12. Tanya klien tentang pilihan dalam Sabun cenderung untuk mengeringkan
penggunaan sabun untuk muka wajah lebih cepat karena wajah lebih
,cuci ,bilas dan keringkan jidat,pipi terpapar dengan udara daripada bagian
hidung, leher dan telinga dengan tubuh yg lain
baik. Ulangi sampai tiga kali/
(laki-laki mungkin akan berharap
untuk untuk mencukur pada
langkah ini atau sesudah mandi.)
13. Lalu keringkan dengan handuk
yang ada di bagian dada.
14. Pindahkan selimut mandi dari
Mencegah tempat tidur kotor
tangan klien yang terjauh..letakkan
handuk mandi memanjang di
bawah tangan. Bersihkan dari

14
bagian yg terdekat dari perawat sabun menurunkan tegangan permukaan
dan memfasilitasi pengangkatan debris
15. Mandikan tangan dengan sabun dan bakteri ketika mengunakan friksi
dan air dengan gerakan yang selama mandi. Gosokan yang panjang ,
panjang dan tegas dari area distal tegas menstimulasi sirkulasi.
ke proksimal ( jari-jari ke axila ). Pergerakan lengan membuka aksila dan
Angkat dan sokong lengan ke atas melatih sendi rentang gerak normal.
kepala (jika ) ketika membersihkan
aksila dengan teliti.
sisa alkalin dari sabun mengurangi
pertumbuhan bakteri kulit yang normal
16. Kemudian bilas dan keringkan (Barnes, 1987).kelembaban yang
keseluruhan lengan dan aksila. berlebihan menyebabkan maserasiatau
Jika klien menyukai gunakan pelunakan kulit. Deodoran mengontrol
deodorant atau bedak tabur. bau badan.

Mempertahankan kehangatan privasi.


Sekresi dan kotoran berkumpul dengan
17. Bersihkan dada dengan gerakan
mudah di daerah lipatan kulit yang rapat.
yang panjang dan tegas. Berikan
perhatian khusus untuk
membersihkan lipatan kulit
dibawah payudara klien wanita,
angkat payudara jika perlu, plihara
dada tetap tertutup selama priode
pembersihan dan pembilasan
dengan cara mengeringkannya
dengan baik.
18. Bantu klien untuk berbaring

15
miring (sesuai yang dapat
diaplikasikan )letakan handuk
sepanjang sisi klien.
Mempertahankan kehangatan dan
19. Jaga klien tetap tertutup dengan
mencegah permukaan yang tidak perlu.
meletakan selimut diatas bahu dan
paha.

Arah ini bergerak dari bersih ke


20. Bersihkan, bilas dan keringkan
kontaminasi , lipatan kulit dekat bokong
punggung dari leher ke kogsigis
dan anus mungkin mengandung sekresi
mengunakan gosokan yang
fekal yang merupakan tempat
panjang dan tegas.
mikroorganisme.

21. Kenakan baju atau piyama bersi.


Mempertahankan kehangatan dan
Jika satu ekstermitas cedera atau
kenyamanan klien
imobilisasi , selalu pakaikan sisi
yang sakit dahulu. Seperti bila
terpasang infus.

22. Ganti air untuk memandikan


bagian bawah pasien.. mencegah transfer mikroorganisme dari
Buka pakaian bagian bawah / daerah anal ke genetalia.
celana. Lakukan dari sisi yg
terjauh dari perawat kemudian dari
yg terdekat. Pastikan perineum
tertutup ( menggunakan
bovenlaken)

16
23. Tekuk lutut klien dengan
meletakan tangan anda dibawah
Mencegah linen tempat tidur kotor.
tungkai. Saat memegang tumit
Mendukung sendi dan ekstermitas
klien, tinggikan tungkai dari
selama pengangkatan mencegah
matras sedikit dan geserkan
keteganagn pada struktur
handuk mandi memanjang dibawa
musculoskeletal.
tungkai dibagian terjauh. Lakukan
3kali.

24. Kemudian lakukan kembali cara


seperti diawal.

25. Kecuali ada kontra indikasi,


gunakan gosokan yang panjang,
Meningkatkan arus balik vena , gosokan
tegas dalam membersihkan dari
yang panjang tegas sebaiknya tidak
matakaki ke lutut dan dari lutut ke
digunakan bagi klien yang mengalami
paha. Keringkan dengan baik ,
klot darah jaga epidermis terlubikasi.
berikan pelembab jika perlu.

26. Bersihkan kaki, pastikan untuk


membersihkan diantara kaki , sekresi dan kelembapan miungkin ada
(prosedur 40-4)keringkan dengan antara jari kakai lotion membantu
baik , jika kulit kering gunakan menahan kelembaban dan melunakan
lation. tubuh

27. Tinggikan penghalang tempat tidur

17
dan pindahkan ke sisi lain tempat Masukan kedalam suhu air selama
tidur. Turunkan penghalang tempat mandi menyebabkan kedinginan .air
tidur.ulangi langkah untuk tungkai bersih mengurangi transmisi
dan kaki yang lain. mikroorganisme..

28. Tutupi klien dengan selimut


mandi, tinggikan penghalang
samping tempat tidur untuk
Mempertahankan privasi klien
keamanan klien.
29. Tanyakan kepada klien untuk
membersihkan bagian
genitalia,apabila klien dapat
melakukannya secara mandiri ,beri
arahan pada klien untuk
membersihkan sendiri.
30. Kemudian lanjutkan dengan
membersihkan area genitalia.
31. Buang sarung tangan pada
tempatnya dan cuci tangan Mencegah transmisi mikrorganisme.

32. Gunakan lation tubuh tambahan


lotion pelembap mencegah kulit kering
atau minyak jika diinginkan.
33. Bantu klien berpakaian
34. Sisir rambut klien , wanita
mungkin ingin memakai tatarias.
35. Rapikan linen tempat tidur klien Menyediakan lingkungan yang bersih.
(presedur 40-10 dan 40-11)

36. Pindahkan linen kotor dan letakan Mencegah transmisi infeksi,lingkungan


yang bersik meningkatan kenyaman .

18
didalam keranjang linen kotor. memelihara lampu pemangil dan bahan
Bersihkan dan letakkan kembali perawatan berbeda dalam jangkauan
peralatan mandi. Tinggalkan menigkatkan keselamatan.
ruangan dalam keadaan bersih dan
senyaman mungkin.

2.6 Prosedur Perineum Hygine


Langkah Rasional
1 Identifikasikan klien beresiko untuk perkembangan Sekresi yang menumpuk pada
infeksi, genitalia, saluran urinarius, atau saluran permukaan kulit sekitar
reproduksi (mis. Keberadaan kateter yang tetap, genitalia wantia, dan pria
inkontinensia fekal, atau insisi bedah). bertindak sebagai reservoair
infeksi. Jaringan yang
traumatic memberikan jalan
masuknya organisme
penginfeksi.
2 Jelas prosedur dan tujuan pada klien. Membantu meminimalkan
kecemasan selama prosedur
yang sering kali memalukan
bagi perawat dank lien.
3 Persiapan peralatan dan bahan yang diperlukan : Digunakan bila memberikan
a. Baskom mandi ditempat tidur
b. Sabun dan tempatnya
c. 2 atu 3 waslap
d. Handuk mandi
e. Selimut mandi Digunakan untuk menutupi
f. Alas tahan air atau bedpan klien
g. Tisu toilet Mencegah kotornya linen
h. Sarung tangan sekali pakai tempat tidur

19
Mencegah kontak dengan
mikroorganisme dalam skresi
Bahan bahan tambahan bila perineum diberikan tubuh
selama waktu dilluar mandi :
a. Bola kapas atau lidi kapas
b. Botol larutan yang diisi dengan air hangat Digunakan untuk wanita yang
atau larutan pembersih yang di resepkan sedang menstruasi atau sekitar
c. Kantong tahan air kateter yang tetap
Untuk tempat pembuangan
bola kapas

4 Atur peralatan disamping tempat tidur Memastikan prosedur sesuai


urutan
5 Cuci tangan Mengurangi transmisi
mikroorganisme
6 Tarik tirai sekitar tempat tidur atau tutup pintu Mmpertahan kan privasi klien.
kamar. Tinggikan tempat tidur sampai pada posisi Memfasilitasi mekanika tubuh
kerja yang nyaman yang baik
7 Turunkan penghalang tempat tidur dan bantu klien Jika klien dengan
dalam posisi tidur miring, letakkan handuk ketergantungan total
sepanjang sisi badan klien dan pertahankan klien memerlukan bantuan untuk
agar tertutup dengan selimut mandi semaksimal menyanggah klien pada posisi
mungkin miring
8 Kenalan sarung tangan sekali pakai Mencegah ontak dengan tubuh
9 Jika ada feses, ambil popok dengan tisu basah dan Pembersihan mengurangi
bersihkan dengan usapan sekali buang. Bersihkan trasmisi mikroorganisme dari
bokong dan anus dari depan kebelakang (lihat anus ke uretra atau genitalia
gambar). Bersihkan dan bilas dengan teliti,
keringkan secara lengkap. Pindahkan dan buang
popok dan ganti dengan yang baru.
10 Berikan perawatan perineum :

20
a. Peralatan perineum wanita :
Ganti sarung tangan jika sudah kotor
1. Ganti sarung tangan jika sudah
kotor Melindungi linen tempat tidur
2. Letakkan popok tahan air dibawah dari kotoran
bokong klien dan posisi klien supine Memudahkan akses kegenetalia
3. Bantu klien dalam posisi dorsal Membuka daerah perineum
rekumben untuk aksesibilitas yang mudah
4. Lipat linen tempat tidur paling atas
ke arah kaki tempat tidur dan angkat Mencegah bahaya jatuh suhu
baju klien sampai ke daerah air yang sesuai mencegah
genitalia terbakarnya perineum
5. Naikkan penghalang tempat tidur.
Isi baskom dengan air hangat.
Letakkan diatas meja tempat tidur
Mencegah terbukanya bagian
6. Turunkan penghalang dan bantu tubuh yang tidak diperlukan
klien memfleksi lututnya dan dan mempertahankan
pisahkan kedua kaki terbuka kehangatan dan kenyamanan
7. Lipat ujung bawah selimut mandi klien
diantara kedua tungkai klien kearah Menyediakan terbukanya
abdomen secara penuh genitalia wanita

Mempertahankan klien
8. Bersihkan dan keringkan paha atas berbungkus sampai prosedur
klien dimulai meminimalkan
kecemasan
Terbentuknya sekresi perineum

21
9. Bersihkan labia mayora. Gunakan dapat menyebabkan permukaan
tangan yang tidak dominan untuk kulit sekitar kotor
membuka labia secara lembut dari Lipatan kulit dapat berisi
paha; dengan tangan dominan, sekresi tubuh yang menyiman
bersihkan secara hati-hati lipatan mikroorganisme. Usapan dari
kulit. Usapan dari arah perineum ke perineum kerektum
rectum. Ulangi pada sisi yang mengurangi peluang
berlawanan, gunakan bagian waslap perpindahan organisasi feses
yang berbeda. Bilas dan keringkan meatus urinarius
daerah tersebut secara merata.
10. Pisahkan labia dengan tangan tidak
dominan untuk membuka meatus Metode pembersihan
uretra dan orivisium vagina. Dengan mengurangi perpindahan
tangan dominan bersihkan kearah mikroorganisme ke meatus
bawah dari pubis kearah rectum urinarius (untuk wanita atau
dengan satu kali usapan (lihat kliea yang sedang menstruasi
gambar). Gunakan bagian waslap dengan kateter urin yang tetap,
yang berbeda untuk setiap usapan. bersihkan dengan bola kapas)
Bersihkan secara merata bagian
labia minora, klitoris, dan orifisium Pembilasan mengangkat sabun
vagina. dan mikroorganisme lebih
11. Jika klien berada diatas pispot, Lembab yang tertahan
siram air hangat diatas daerah merupakan tempat
perineum mikroorganisme efektif dari
pada pengusapan
12. Keringkan daerah perineum secara
merata Posisi baring miring
menyediakan akses untuk

22
pembersihan

13. Lipat ujung bawah selimut mandi


kembali diatas kaki klien dan diatas
perineum. Minta klien untuk
menurunkan kaki dan memperoleh Handuk mencegah lembab
posisi nyaman yang berkumpul pada daerah
inguinal
b. Perawatan perineum pria :
1. Ganti sarung tangan jika sudah kotor
2. Turunkan penghalang, turunkan ujung Penanganan yang lembut
atas selimut menjadi dibawah perineum mengurangi peluang klien
klien secara lembut angkat penis dan ereksi. Sekresi membuat
letakkan handuk mandi dibawahnya mikroorganisme berkumpul
3. Cara lembut raih tangkai penis. Jika dibawah lipatan kulit.
klien tidak disirkumsisi tarik kulit
luarnya. Jika klien ereksi, tangguhkan Arah pembersihan mulai dari
prosedur. daerah yang paling sedikit
terkontaminasi ke daerah yang
paling banyak terkontaminasi,
mencegah mikroorganisme
4. Cuci kepala penis pertama-tama pada masuk uretra.
meatus uretra. Gunakan gerakan
melingkar, bersihkan dari meatus Retraksi kulit luar dapat
kearah luar dan kebawah tangkai (lihat mengetatkan sekitar kepala
gambar). Cuci waslap lalu bersihkan penis, dapat menyebabkan
penis sampai bersih. Bilas dan edema local dan ketidak
keringkan seara lembut. nyamannan.

23
Pijatan yang keras dari penis
5. Kembalikan kulit keluar posisi semula . dapat menyebabkan ereksi,
yang dapat meyababkan malu
bagi klien dan
perawat.permukaan sebelah
bawah penis memiliki
akumulasi sekresi yang
6. Cuci tangkai penis dengan usapan terbesar.
lembut tetapi tegas kearah bawah. Beri
perhatian khusus pada permukaan Abduksi tungkai memudahkan
bawah penis. akses ke jaringan skrotum.

Tekanan pada jaringan skrotum


dapat menyakitkan klien.
Sekresi berkumpul di antara
lipatan kulit.permukaan di
7. Bilas dan keringkan penis secara bawah skrotum dapat
merata. Instuksikan klien untuk berkembang menjadi luka
membuka kaki sedikit. tekan.

8. Secara lembut bersihkan skrotum. Pembungkusan meningkatkan


Angkat secara hati-hati dan bersihkan kenyamanan dan
lipatan bawah kulit di bawahnya.bilas meminimalkan kecemasan.
dan keringkan. Posisi baring miring dapat
memberi akses ke daerah anal.

24
9. Lipat kembali selimut mandi di atas
perineum dan bantu klien kembali ke
posisi yang nyaman.
11 Jika klien mengalami inkontinesia feses dan/ urine, Melindungi kulit dari kelebihan
gunakan lapisan pelindung kulit yang berisi lembab dan toksin dari urine
petrolatum atau zink oksida pada anus dan kulit dan feses. (maklebust, 1991).
perineum.
12 Buka sarung tangan sekali pakai dan buang pada Lembab dan sekresi tubuh pada
tempatnya. sarung tangan dapat membawa
mikroorganisme.
13 Bantu klien memperoleh posisi yang nyaman dan Kenyamanan klien
tutup dengan selimut . meminimalkan stress ,
emosional dan prosedur.
14 Angkat selimut mandi dan buang semua linen Mengurangi transmisi infeksi
tempat tidur yang kotor. Kembalikan peralatan
yang tidak digunakan pada tempat penyimpanan.
15 Tinggikan penghalang dan turunkan posisi tempat Mencegah klien bahaya jatuh.
tidur pada ketinggan yang sesuai.kembali ruangan Lingkungan yang bersih
pada posisi sebelum prosedur. menambah kenyamanan klien.
16 Cuci tangan Mengurangi transmisi infeksi.
17 Inspeksi permukaan genetalia eksternal dan kulit Sekresi yang tebal dapat
sekitar pada kemerahan, bengkak, kotoran dan menutupi lesi kulit yang ada di
iritasi, setelah pembersihan. bawahnya atau daerah yang
terluka. Evaluasi dapat
menentukan kebutuhan akan
terapi tambahan.
18 Jika kateter yang tetap berada pada tempatnya,
pastikan kateter di amankan dengan perekat.
19 Catat prosedur dan segala temuan yang tidak Memastikan keakuratan dan

25
normal (mis. Pengeluaran atau kondisi genitalia). ketepatan waktu dokumentasi
perawatan.

2.7 Merapikan Tempat tidur


Tempat tidur harus di rancang untuk kenyamanan, keamanan, kemampuan
adaptasi dalam mengubah posisi. Ciri khas tempat tidur rumah sakit terdiri dari
matras keras pada rangkaian mental yang dapat di naikan dan di turunkan secara
horizontal. Rangkaian di bagi menjadi tiga bagian, sehingga operator dapat menaikan
atau menurunkan kepala dan kaki tempat tidur, selain itu untuk menurunkan semua
tempat tidur dengan menaikan dan menurunkan papan bagian kepala. Tabel 40-9
memuat daftar posisi tempat tidur yang umum.

Dilakukan sepanjang hari, biasanya dilakukan setelah klien mandi, selama


klien mandi atau showering, atau ketika klien keluar ruangan untuk tes atau prosedur
untuk memastikan linen tempat tidur bersih, kering, dan bebas kerutan sehingga
meminimalkan iritasi pada kulit klien. Ketika mengganti linen tempat tidur, perawat
mengikuti prinsip asepsis dengan menjauhkan linen kotor dari seragam dan yang
paling baik untuk meletakkan linen kotor dalam kantong khusus sebelum membuang
ke keranjang. Jangan menghibas linen untuk menghindari arus udara yang
menyebarkan mikroorganisme dan jangan meletakkan linen kotor di lantai untuk
mencegah transmisi infeksi.

INDIKASI dalam Merapikan Tempat Tidur

1. Pasien tidak sadar.


2. Pasien lemah/intoleransi aktivitas.

3. Pasien yang mempunyai sesak nafas.

26
4. Pada semua pasien yang dirawat.

5. Bila diperlukan sewaktu-waktu.        

KONTRA INDIKASI Merapikan Tempat Tidur

Tidak dilakukan apabila pasien tidak menginginkan untuk dirapikan tempat


tidurnya karena kadang ada pasien yang beranggapan bahwa apabila dia banyak
bergerak tubuhnya akan merasa bertambah sakit.

PERSIAPAN KLIEN
1. Bina hubungan saling percaya.
2. Dukung privacy klien.

3. Bila memungkinkan, ajak klien bekerja sama dalam prosedur ini.

4. Apabila klien berada di tempat tidur dalam keadaan duduk tegak jelaskan
pada klien bahwa perawat hendak merapikan tempat tidur. Dan tanyakan pada
klien apakah merasa mampu duduk di kursi atau tidak. Jika mampu bantu
klien untuk duduk ke kursi dan apabila tidak mampu rebahkan pasien ke
tempat tidur.

5. Pertahankan posisi kesejajaran tubuh dengan baik. Minta bantuan perawat lain
jika perlu untuk memastikan keamanan klien.

6. Gerakkan klien secara perlahan dan hati-hati. Gerakan yang kasar dapat
mengganggu kenyamanan klien.

Tabel 40-9
Posisi Tempat Tidur yang Umum

Posisi Uraian Kegunaan

Fowler Kepala tempat tidur Disukai bila klien makan

27
ditiggikan sampai sudut 45 Digunakan selama
derajat atau lebih; posisi pemasukan selang
setengah duduk nasotrakhea

Meningkatkan ekspansi paru

Semi-Fowler Kepala tempat tidur Meningkatkan ekspansi paru


ditinggikan kira-kira 30
derajat; kecondongan kurang
dari posisi Fowler

Trendelenburg Keseleruhan tempat tidur Digunakan untuk drainase


ditiggikan dengan kepala postural
tempat tidur di bawah
Memfasilitasi vena balik
pada klien yang mengalami
perfusi perifer yang buruk

Reverse Trendelenburg Keseluruhan tempat tidur Jarang digunakan


ditinggikan dengan kaki
Meningkatkan pengosongan
tempat tidur dibawah
lambung

Mencegah refluks esofagus

Datar Keseluruhan tempat tidur Digunakan untuk klien yang


secara horizontal paralel cedera vertebra dan tranksi
dengan lantai servikal

Digunakan bagi klien


hipotensi

Umumnya disukai klien


untuk kegiatan tidur

28
Tempat tidur terdiri dari sejumlah alat keamanan. Kunci pada roda atau pengail
digunakan ketika tempat tidur berada tetap tak bergerak untuk mencegah bergerak selama
melakukan prosedur. Pagar tempat tidur,yang terdapat di kedua sisi tempat tidur, melindungi
klien dari jatuh. Perawat jangan meninggalkan samping tempat tidur apabila posisi pagar
tempat tidur turun dan klien berada di tempat tidur.

Linen tempat tidur yang basah atau kotor harus diganti. Ketika mengganti
linen tempat tidur, perawat mengikuti prinsip asepsis dengan menjauhkan linen kotor dari
seragam. Untuk menghindari arus udara yang menyebarkan mikroorganisme maka perawat
jangan mengibas linen. Linen kotor jangan pernah diletakkan di lantai untuk mencegah
transmisi infeksi. Jika linen bersih menyentuh lantai, maka segera mengganti linen.

Perawat harus menggunakan mekanika tubuh yang tepat selama merapikan tempat
tidur. Tempat tidur harus ditinggikan sampai ke ketinggian kerja yang nyaman ke arah pusat
gravitasi perawat sebelum mengganti linen sehingga perawat tidak harus membungkuk atau
membentang diatas tempat tidur. Ketika merapikan tempat tidur yang terpakai, perawat juga
harus menggunakan prinsip mekanika tubuh ketika memutar atau memposisikan kembali
klien.

Privasi, kenyamanan, dan keamanan klien semuanya adalah penting dalam


merapikan tempat tidur. Menggunakan pagar tempat tidur, mempertahankan lampu
pemanggil dalam jangkauan klien, dan memelihara posisi tempat tidur yang tepat membantu
meningkatkan kenyamanan dan keamanan. Setelah merapikan tempat tidur, perawat harus
selalu mengembalikan ke posisi horizontal terendah untuk mencegah jatuh.

Penggantian linen yang lengkap tidak selalu diperlukan. Perawat dapat menggunakan
kembali alas matras, seprai, selimut, dan penutup seprai untuk klien yang sama jika tidak
basah ataupun kotor.

Prosedur Merapikan Tempat Tidur yang Tidak Dipakai (tanpa pasien di atasnya)

Langkah Rasional

1. Kaji klien terhadap potensial Menentukan kebutuhan untuk lapisan


inkontentinensia atau mengeluarkan pelindung tahan air atau selimut mandi di

29
drainase yang berlebihan pada linen tempat tidur. Menentukan tingkat aktivitas
tempat tidur. Kaji pesan aktivitas dan yang diperbolehkan, termasuk apakah klien
mobilisasi fisik klien bisa turun dari tempat tidur.

2. Apabila klien berada di tempat tidur, Klien seharusnya tidak merasa tidak nyaman
jelaskan bahwa perawat hendak dengan prosedur. Klien akan merasa cemas
merapikan tempat tidur sementara klien jika tidak nyaman atau lelah.
duduk tegak. Tanyakan apakah klien
merasa mampu duduk di kursi. Bantu
klien ke kursi jika perlu.
3. Persiapkan peralatan dan persediaan Pengumpulan linen dari atas ke bawah secara
yang diperlukan berurutan memudahkan untuk merapikan
a. Kantong linen tempat tidur tanpa hambatan.

b. Alas matras (hanya perlu diganti


ketika kotor)
c. Seprai bawah (rata atau berkaret) Digunakan untuk membantu mengangkat atau
d. Drawshee / steeklaken memindahkan klien dan melindungi seprai
bawah dari kotoran.

e. Seprai atas (rata atau berkaret pada


kaki) / bovenlaken
f. Selimut
g. Bantalan anti air atau selimut mandi
Sarung bantal
Digunakan untuk berada di bawah klien tempat
h. Kursi atau meja di samping tempat
drainase. Mengurangi kotoran pada linen
tidur
tempat tidur .
i. Sarung tangan sekali pakai

30
Digunakan untuk meletakkan linen yang
digunakan.

4. Cuci tangan Mengurangi transmisimikroorganisme.

5. Kumpulkan dan atur peralatan di kursi Menyediakan prosedur yang berurutan dan
atau meja di sebelah samping tempat memastikan kenyamanan klien. Meletakkan
tempat tidur. Pindahkan semua peralatan linen pada permukaan bersih yang
yang tidak diperlukan , seperti meja di meminimalkan penyebaran infeksi.
atas tempat tidur.
6. Turunkan rel samping pada sisi tempat Menyediakan kemudahan akses ke tempat
tidur dan pindahkan lampu pemanggil. tidur. Meminimalkan ketegangan punggung
Atur ketinggian tempat tidur pada posisi dan otot.
kerja yang nyaman.
7. Pada sisi tempat perawat, longgarkan Memudahkan untuk melepaskan linen.
linen dimulai dari atas tempat tidur.
Pindahkan sepanjang sisi dan kemudian
ke bawah ke arah kaki. Pindah ke sebelah
sisi tempat tidur yang lain, turunkan rel
samping,dan longgarkan semua linen.
8. Pindahkan selimut dengan melipat Mengurangi transmisi mikroorganisme.
menjadi lipatan kotak dan masukkan ke
kantyong linen jika tidak digunakan.
Jangan biarkan seragam perawat kontak
dengan linen kotor. Hindari mengipas
atau mengebut linen.
9. Jika selimut akan digunakan lagi, lipat Memfasilitasi penggantian dan mencegah
masing-masing dengan menggenggam kerutan.
tepi atas dengan ke dua tangan, satu
tangan di pusat, tangan lain di ujung.
Lipat tepi atas ke bawah, rata dengan tepi
bawah. Ambil selimut yang berada di
pusat dan lipat sehingga sisi yang terjauh
menjadi rata dengan sisi terdekat. Bawa

31
tepi atas dan bawah bersatu lagi.
Letakkan selimut yang dilipat di atas
punggung kursi.
10. Lepas sarung bantal kotor dengan Bantal keluar dengan mudah, meminimalkan,
memegang ujung tertutup dengan satu peluang kontak dengan linen kotor.
tangan dan melepaskan bantal keluar
dengan tangan yan lain. Buang sarung
tersebut ke kantong linen dan letakkan
bantal di meja.
11. Lipat tiap sisa lembar linen tempat tidur Mencoba untuk melipat semua linen kotor
menjadi bola atau lipatan kotak dan sekali jadi menciptakan gumpalan besar yang
buang ke kantong linen. Jangan sulit dibuang dan mudah kontak dengan
meletakkan linen di lantai. seragam.

12. Rapikan zeil (alas) dan steeklaken (sprei


bawah)
13. Berdiri pada sisi tempat tidur tempat Waktu dapat di hemat dengan merapikan
meletakkan linen. Bentangkan alas tempat tidur separuhnya terlebih dahulu, lalu
matras di atas matras ??. Ratakan alas berpindah ke sisi yang berlawanan. Kerutan
dari semua kerutan. atau lipatan linen adalah sumber iritasi kronik
terhadap kulit klien.

14. Saat berdiri di kepala tempat tidur, buat Ujung bersudut akan tidak mudah longgar.
sudut atas dari seprai atas (bovenlaken):
a. Menghadap diagonal ke kepala
tempa tidur. Letakkan tangan yang
jauh dari kepala tempat tidur di
bawah ujung atas matras dekat
dengan tepi matras dan angkat.
b. Dengan tangan yang lain, masukkan
tepi atas dari seprai bawah secara
merata dibawah matras sehingga tepi
sisi seprai diatas dan dibawah matras
akan bertemu jika dibawa

32
bersamaan.
c. Menghadap sisi tempat tidur dan
ambil bagian tepi atas seprai kira-
kira 45 cm ke bawah dari atas
matras.
d. Angkat dan letakkan seprai di atas
matras untuk membentuk lipatan
triangular yang rapi, dengan alas
bawah segitiga rata dengan tepi sisi
matras.
e. Masukkan tepi terbawah seprai,
gantungkan bebas di bawah matras.
Masukkan dengan telapak tanagan
perawat ke bawah. Lakukan ini
tanpa menarik lipatan triangular.
f. Pegang bagian seprai yang menutupi
tepi sisi matras pada tempatnya
dengan satu tangan. Dengan tangan
yang lain, tarik bagian atas lipatan
triangular linen dan bawa ke bawah
ke sisi matras. Masukkan bagian
seprai ini di bawah matras.
15. Masukkan bagian s isa seprai ke bawah Lipatan pada linen dapat mengiritasi kulit
matras. Pertahankan linen tetap halus. klien.

16. Pindah sisi tempat tidur yang Satu sisi tempat tidur telah diselesaikan
berlawanan. sebelum perawat pindah ke sisi yang lain.

17. Bentangkan seprai atas yang terlipat Kerutan menyebabkan iritasi.


terbalik perlahan-lahan pada tepi matras
dari kepala ke kaki tempat tidur
18. Buat sudut ujung atas seprai bawah. Pada Seprai yang rapi menghilangkan kerutan dan
saat memasukkan sudut, pastikan seprai lipatan yang menggesek kulit klien.

33
rapi.
19. Menghadap ke sisi tempat tidur,ambil Penggunaan mekanika tubuh yang tepat saat
tepi seprai atas yang tersisa, tarik ke memasukkan linen mencegah cedera.
belakang, pertahankan punggung perawat
tetap lurus, dan tarik pada saat perawat
memasukkan kelebihan seprai dengan
kuat ke bawah matras. Lakukan dari
kepala ke kaki tempat tidur (hindari
mengangkat matras selama pemasukan
untuk memasukkan keketatannya).
20. Pindah ke sisi tempat tidur tempat linen Penempatan memastikan distribusi seprai atas
berada . letakkan seprai atas di atas tempat tidur yang sama. Memposisikan seprai
tempat tidur dengan pusat lipatan vertikal dengan keliman diatas untuk mencegah iritasi
memanjang ke bawah bagian tengah kulit klien. Pengipasan menciptakan
tempat tidur. Buka seprai keluar dari pergerakan udara, yang menyebarkan
kepala sampai ke kaki, pastikan tepi atas mikroorganisme ke seluruh ruangan.
seprai tampak ke atas dan rata dengan
tepi atas matras. Buka kelebihan seprai
diatas tepi bawah matras (jangan
mengibas seprai diatas tempat tidur).
21. TAMBAHAN: Buat lipatan kaki Membiarkan pergerakan bebas kaki klien dan
horizontal; berdiri pada kaki tempat tidur mencegah friksi terhadap permukaan jari kaki.
dan dari lipatan dalam seprai 5-10 cm
sepanjang tempat tidur. Tarik seprai ke
atas dari bawah untuk membentuk
lipatan. Lipatan seharusnya kurang lebih
15 cm dari tepi bawah matras.
22. Buat modifikasi ujung bersudut dengan Sudut yang dimodifikasi mengamankan linen
seprai atas, selimut. angkat sisi seprai bagian atas tetapi menjaga rata pada tepi seprai
atas , selimut, kurang lebih 45 cm keluar atas, selimut dan spread yang menutupi
dari kaki matras. Angkat linen untuk matras.
membentuk lipatan triangular dan

34
letakkan ke tempat tidur. Masukkan tepi
yang longgar menggantung ke bawah di
bawah sisi matras. Angkat lipatan
triangular dan letakan ke matras, pegang
linen sepanjang sisi matras. Jangan
masukan ujung segitiga.
23. Kenakan sarung bantal bersih. Dengan Memudahkan pengeluaran sarung dengan
satu tangan, ambil sarung bantal pada perlahan dari bantal.
bagian tengah ujung yang menutup.
Kumpulkan sarung, balikkan sarung dari
bagian dalam keluar diatas tangan yang
memegangnya. Dengan tangan yang
sama, ambil bagian tengah satu bagian
ujung bantal. Tarik sarung bantal ke
bawah diatas bantal dengan tangan yang
lain. Pastikan ujung-ujung sarung pas
merata diatas bantal.
24. Letakkan bantal pada bagian tangan Mempertahankan penampilan yang rapi.
kepala tempat tidur.
25. Letakkan lampu pemanggil dalam Menyediakan keamanan bagi klien.
jangkauan klien dan kembalikan
ketinggian tempat tidur yang nyaman.
26. Lipat kembali penutup atas pada satu sisi Memudahkan klien untuk kembali ke tempat
atau lipat kedalam sampai sepertiga tidur.
bagian bawah tempat tidur.
27. Atur kembali furnitur dan letakkan Meningkatkan perasaan sejahtera.
barang-barang pribadi dalam jangkauan
yang mudah.
28. Buang linen kotor pada keranjang atau Mencegah transmisi mikroorganisme.
tempat peluncuran linen. Cuci tangan.
29. Evaluasi toleransi klien untuk duduk di Ketidakmampuan klien untuk mentoleransi
kursi ; bandingkan denyut jantung eksersi, bahkan pada latihan tingkat
dengan laju denyut sebelumnya pada saat rendah,dapat ditunjukan dalam perubahan

35
istrhat. Tanya klien apakah merasa tandsavital atau laporan seubjektif gejala-
lemah, pusing atau kelelahan; kaji gejala.
tekanan darah jika klien mengeluh
pusing atau lemah
30. Bantu klien kembali ke tempat tidur jika
diperlukan.

Merapikan Tempat tidur dengan klien di atasnya.


No Langkah Rasional
1 Tentukan klien berpotensial menjadi Menentukan kebutuhan alas
incontinensia atau memiliki drainase yang pelindung kedap air atau tambahan
berlebihan pada linen tempat tidur selimut mandi di tempat tidur
3 Jelaskan prosedur kepada klien, meminta klien Meminimalan kecemasan dan
untuk berpindah posisi dengan memutar diatas meningkatkan kerjasama dengan
linen klien
4 Persiapkan peralatan dan persediaan yang
diperlukan:
a. Kantong linen Mengumpulkan linen dari atas ke
bawah sesuai aturan penggunaan
memudahkan merapihkan tempat
b. Selimut mandi tidur tanpa adanya hambatan.
c. Alas matras (hanya perlu diganti ketika Memberikan kehangatan.
kotor)
d. Draw-sheet / Steek laken
e. Seprai atas / bovenlaken Digunakan untuk mengangkat atau
f. Selimut memindahkan klien dari tempat
g. Sarung bantal drainase diharapkan mengurangi
h. Kursi atau meja disamping tempat tidur kotoran pada linen tempat tidur.
i. Sarung tangan sekali pakai

36
Letakkan dibawah klien dari
tempat drainase diharapkan
mengurangi kotoran pada linen
tempat tidur
5 Cuci tangan Mengurangi transmisi
mikroorganisme
6 Kumpulkan dan atur peraatan diatas kursi yang Mengumpulkan menjadi satu
ada disamping tempat tidur atau meja. semua peralatan memberikan
Pindahkan peralatan yang tidak diperlukan kelancaran prosedur dan
meningkatkan kenyamanan.
Meletakkan linen pada permukaan
yang bersih meminimalkan
penyebaran infeksi.
7 Tarik gorden ruangan sekitar tempat tidur atau Menjaga privasi klien, sekaligus
tutup pintu. meningkatkan kenyamanan
emosional dan fisik
8 Atur ketinggian tempat tidur pada posisi kerja Meminimalkan ketegangan
yang nyaman. Rendahkan rel samping tempat punggung. Mempermudah
tidur disisi perawat. Pindahkan lampu pelepasan dan pemasangan linen
pemanggil. secara rata ditempat tidur pada
posisi datar. Mempermudah akses
ke tempat tidur dan linen.
9 Longgarkan seprai atas pada kaki tempat tidur Memudahkan pelepasan linen.
10 Pindahkan selimut dan letakan dalam kantong Mengurangi
( jika tidak di gunakan kembali) jangan transmisimikroorganisme.
biarkan seprai kontak dengan seragam. Jangan
mengipas atau mengibas linen.

11 Jika selimut digunakan kembali, lipat dengan Metode melipat memfasilitasi


menyatukan tepi atas dan bawah selimut penempatan kembali dan mencegah

37
bersamaan. Lipat bagian sisi terjauh menuju kerutan.
tepi bawah yang lebih dekat. Bawa bagian tepi
atas dan tepi bawah bersamaan lagi. Letakan
lipatan linen di atas punggung kursi.
14 Posisikan klien di samping pada sisi tempat Memindahkan klien ke sisi adalah
tidur yang jauh, menghadap ke belakang. Atur untuk memberikan ruangan untuk
bantal berada di bawah kepala. Pastikan rel penggantian linen bersih . rel
samping naik. samping memastikan keamanan
klien.
15 Longgarkan linen bawah, pindahkan dari Menyiapkan pelepasan smua linen
bagian kepala sampai ke kaki bagian bawah secara simultan.
16 Lepaskan linen bawah : lipat seprei bawah dan Memberiakan ruang kerja
tari seprai menghadap klien : pertama Draw- maksimum untk meletakan linen
sheet, kemudian seprai bawah. Lipatan tepi bersih. Kemudian, ketika klien
seprai tepat dibawah pantat, punggung, dan memutar kesisi lain akan
bahu. Jangan lipat alat matras jika digunakan memdahkan pelepasan linen kotor.
kembali (lihat gambar dibawah).
17 Seka pelembab apapn dai paparan matras dan Mengurangi transmisi
handuk dan desinfektan yang tepat mikroorganisme.
18 Gunakan seprai bersih untuk menyingkap Penggunaan linen diatas tempat
sebagian tempat tidur : tidur pada lapsan yang berturut-
a. Letakan alas matras bersih ditempat turut meminimalkan penggunaan
tidur dengan melipat menurut lipatan energi dan waktu dalam merapikan
panjangnya dengan lipatan pusat tempat tidur.
berada ditengah tempat tidur. Lapisan
lpatan atas berada diatas matras.(jika
bantalan digunakan kembali haluskan
setiap kerutan) Posisi linen yang sesuai pada satu
b. Buka sprai bawah menurut panjangnya sisi memastikan baha seprai yang
sehingga lipatan tengah disituasikan cukup akan tersedia untuk

38
panjangnya sepanjang pusat tempat menutupi sisi tempat tidu yang
tidur. Lipat seperti kipas lapisan seprai berlawanan. Menjaga tepi keliman
atas kearah pusat temapt tidur kebawah mengurangi iritasi pada
sepanjang sisi klien. Haluskan lapisan kulit klien.
bawah seprai diatas matras dan bawah
tepi keatas dekat sisi matras (lihat
gamabr dibawah). Biarkan tepi seprai
menggantung 25cm diatas tepi matras.
Rendahkan keliman seprai bawah,
harus terletak kebawah dan rata dengan
tepi bawah matras
20 Lipat bagian seprai yang tersisa dibawah Lipatan seprai adalah sumber
matras, pindahlan menghadap kaki tempat iritasi.
tidur. Jaga linen tetap halus (lihat gambar
dibawah ini).
21 TAMBAHAN : buka draw-sheet sehingga Draw-sheet digunakan untuk
menjadi terlipat separuh. Letakan lipatan pusat mengankat dan memposisikan
lipatan sepanjang tengah tempat tidur, menurut kembali klien.penempatan dibawah
panjangnya dan posisikan seprai sehingga akan batang tubuh klien
berada dibawah pantat dan batang tubuh (lihat mendistribusikan kebanyakan berat
gamabar di hal. 1414). Lipat lapisan atas badan klien diatas seprai.
menghadap klien dengan tepi sepanjang
punggung. Perhalus lapisan bawah keluar
melewati matras dan lipat yang berlebihan
dibawah matras (jaga telapak tangan
menghadap kebawah).

23 Naikan rel samping pada areal sisi kerja dan Menjaga keamanan klien selama
pindah ke sisi lainnya. pemutaran.
24 Rendahkan rel samping. Bantu klien berguling Memaparkan sisi tempat tidur yang

39
perlahan ke sisi lainnya, di atas lipatan linen berlawanan untuk pelepasan linen
(lihat gambar di bawah). kotor dan pnempatan linen
bersih.memudahkan pelepasan
linen.
25 Longgarkan tepi linen yang kotor dari bawah Mengurangi transmisi
matras. mikrorganisme.
26 Pindahkan linen kotor dengan melipatnya Seprai yang halus tidak akan
menjadi buntalan atau kotak, dengan sisi yang mengiritasi kulit klien.
kotor berada di dalam.buang kedalam kantong
linen.
27 Bentangkan seprai bersih, lipatan linen secara Mempertahankan knyamanan
perlahan di atas tepi matras dan kepala ke kaki klien.
tempat tidur ( lihat ganbar di bawah).
28 Bantu klien berguling ke belakang ke posisi Kerutan dan lipatan dapat
terlentang. Bantal di posisikan kembali. menyebabkan iritasi mekanik pada
kulit.
38 Buat sudut miter yang di modifikasi dengan
ujung seprai, selimut:
a. Ambil sisi tepi atas seprai, selimut, dan Melindungi linen atas tetapi
sepreadkira-kira 45cm dari kaki mtras. menjaga rata tepi selimut dan
Angkat linen untuk membentuk lipatan seprai atas panjang mataras.
triangular dan letakan lipatan tersebut
di atas tempat tidur.
b. Lipat tepi terbawah yang menggantung
bebas di bawah matras, tepat di bawahn
ya. Jangan menarik lipatan triangular.
c. Angkat lipatan triangular ke bawah
melewati matras lama, memegang linen
pada tempatnya sepanjang sisi matras.
Jangan masukan ujung segitiga.

40
39 Naikan rel samping. Rapihkan k e sis tempat Rel samping melindungi klien dari
tidur yang lain : bentangkan seprai, selimut, jatuh yang tiba-tiba.
dan bedspread keluar dengan rata.
40 Ganti sarung bantal:
a. Minta klien mengangkat kepalanya Dorongan otot leher mencegah
selama mengangkat leher maka cidera selama leher fleksi dan
pindahkan bantal.minta klien ekstensi.
menurunkan kepalanya.
b. Lepaskan sarung kotor dengan Luncurkan bantal keluar dengan
menggengam bantal pada ujung yang mudah yang meminimalkan kontak
terluka dengan satu tangan dan menarik dengan linen kotor.
sarung keluar bantal dengan tangan
yang lain. Buang sarung ke dalam
kantong linen.
c. Genggam sarung bantal yang bersih
dengan pusat ujungnya terbuka. Memudahkan peluncuran sarung
d. Pastikan ujung bantal pas rata pada bantal di atas bantal.
ujung sarung bantal. Letakan bantal di Sarng yang kuran pas keketatannya
bawah kepala klien. memybabkan kesalahan konstriksi
dan ekspansi bantal. Meningkatkan
kenyamanan.
41 Letakan lampu pemangil dalam jangkauan Meyakinkan kenyamanan dan
klien dan kembalikan tempat tidur pada posisi keamanan.
yang nyaman. Turunkan tempat tidur.
42 Buka tirai ruangan . atur kembali furniture. Meningkatkan rasa sehat.
Letakan benda-benda pribadi dalam jangkauan
yang mudah di atas meja tempat tidu atau
berdiri samping tempat tidur. Kembalikan
tempat tidur pada ketinggian yang nyaman.
43 Buang linen yang kotor ke dalam keranjang Mencegah transmisi

41
atau peluncuran : cuci tangan. mikroorganisme.

42
BAB III
KESIMPULAN

Personal hygiene dilakukan demi menunjang kesehatan klien. Apabila


personal hygiene klien tidak terpenuhi dengan baik, maka klien dapat mengalami
suatu ketidaknyamanan bahkan menimbulkan penyakit. Perawat bertanggung jawab
untu memenuhi personal hygiene klien. Pemeliharaan hygine perorangan diperlukan
untuk kenyamanan individu, keamanan dan kesehatan. Karena perawatan hiegene
seringkali memerlukan kontak yang dekat dengan klien maka perawat menggunakan
keterampilan, komunikasi untuk meningkatkan hubungan terapeutik dan belajar
tentang kebutuhan emosional klien.

43

Anda mungkin juga menyukai