Anda di halaman 1dari 5

Integumen

Anatomi fisiologi

Sistem integumen atau kulit merupakan suatu masa atau jaringan terbesar di tubuh . kulit
bekerja melindungi sturuktur-struktur di bawahnya dan berfungsi sebagai cadangan kalori.

Kulit mencerminkan emosi dan stres yang kita alami , serta berdampak pada penghargaan
orang lain terhadap kita. Selama hidup, kulit dapat terpotong, tergigit , mengalami iritasi,
terbakar atau terinfeksi . Akan tetapi kulit memiliki kapasitas dan daya tahan yang luar biasa
untuk pulih .

Suatu kondisi stres psikologi pada keadaan sakit atau pada berbagai masalah pribadi , serta
keluarga pada umumnya akan bermanifestasi keluar sebagai masalah sistem integumen . Pada
kondisi klinik pasien yang dirawat di rumah sakit dapat secara tiba-tiba mengalami gatal-
gatal dan ruam yang terjadi sekunder akibat pengobatannya . Pada kondisi sisi sistemik
tertentu ,seperti hepatitis dan kanker , manifestasi gangguan integumen dapat menjadi tanda
pertama kelainan tersebut .

Sebagai sistem organ tubuh yang paling luas , kulit tidak bisa terpisah dari kehidupan
manusia . Kulit membangun sebuah barier yang memisahkan organ-organ internal dengan
lingkungan luar dan turut berpartisipasi dalam banyak fungsi tubuh yang vital.Kulit
tersambung dengan membran mukosa pada ostium eksternal sistem gastrointestinal ,
respiratorius dan urogenitalis . Oleh karena itu , kelainan kulit mudah terlihat ,keluhan sistem
integumen dapat menjadi alasan utama mengapa pasien mencari pelayanan kesehatan .

STRUKTUR KULIT

Kulit bukan hanya sekedar penutup tubuh manusia yang tipis dan tahan air , tapi merupakan
organ rumit yang terdiri atas sejumlah sel khusus . ketebalan kulit berbeda-beda , mulai dari
sekitar 0,5 mm didaerah halus seperti kelopak mata, sampai 5 mm atau lebih didaerah yang
mudah rusak, seperti telapak kaki. Kulit memiliki 2 lapisan struktural utama. Epidermis
bagian luar terutama yang bersifart protektif, dan dermis bagian dalam mengandung berbagai
jaringan dengan berbagai fungsi. Dermis mengandung ribuan mikro indera yang
memungkinkan sensasi raba , juga kelenjar dan pembuluh darah yang dapat diatur yang
berperan dalam pengaturan suhu tubuh. Dibawah dermis ada2 lapisan, kadang dianggap
sebagai bagian kulit yang disebut lemak subkutan. Lapisan ini berperan sebagai penyangga
dan memberikan tambahan penyekat suhu dari keadaan panas dan dingin berlebihan.

Kulit terdiri atas 3 lapisan , yang masing-masing memiliki jenis sel dan memiliki fungsi yang
bermacam-macam. Ketiga lapisan tersebut adalah epidermis, dermis, dan subkutis.

A. EPIDERMIS
Merupakan struktur lapisan kulit terluar. Sel-sel epidermis terus menerus mengalami
mitosis, dan berganti dengan yang baru sektar 30 hari. Epidermis mengandung
reseptor-reseptor sensorik untuk sentuhan, suhu, getaran ,dan nyeri. Komponen utama
epidermiss adalah protein keratin yang dihasilkan oleh sel-sel yang yang disebut
keratinosit. Keratin adalah bahan yang kuat dan memiliki daya tahan yang tinggi,
serta tidak larut dalam air. Keratain mencegah hilangnya air tubuh dan melindungi
epidermis dari iritan atau mikroorganisme penyebab infeksi. Keratin adalah
komponen utama apendik kulit : rambut dan kuku.
Melanosit(sel pigmen) terdapat dibagian dasar epidermis. Melanosit menyintesis dan
mengeluarkan melanin sebagai respon terhadap rangsangan hormon hipofisis anterior,
hormon perangsang melanosit. Melanosit merupakan sel-sel khusus epidermis yang
terutama yang telibat dalam produksi pigmen melanin yang mewarnai kulit dan
rambut. Semakin banyak melanin semakin gelap warnanya. Sebagian besar orang
yang berkulit gelap dan bagian-bagian kulit yang bewarna gelap pada orang yag
berkulit cerah(missalnya puting susu). Mengandung pigmen ini dalam jumlah yang
lebih banyak. Warna kulit yang normal bergantung pada ras dan bervariasi dari erah
muda yang cerah hingga cokelat.penyakit sistemik juga akan mempengaruhi warna
kulit sebagai contoh kulit akan tampak kebiruan bila terjadi oksigenasi darah yang
tidak mencukupi, bewarna kuning hijau pada penderita ikterus, atau merah atau
terlihat flushing bila terjadi inflmasi atau demam. Melanin diyakini dapat menyerap
cahaya ultraviolet dan dengan demikian akan melingdungi seseorang terhadap efek
pancaran cahaya ultraviolet dalam sinar matahari yang berbahaya.
Sel-sel imun yang disebu sel langerhans terdapat diseluruh epidermmis. Sel
langerhans mengenali partikel asing atau mikroorganisme yang masuk kekulit dan
membangkitkan suatu serangan imun. Sel langerhans mungkin bertanggung jawab
mengenal dan menyingkirkan sel-sel kulit displastik atau neoplastik. Sel langerhans
secara fisik berhubungan dengan sarsf-saraf simpatis, yang mengisaratkan adanya
hubungan antara sistem saraf dan kemampuan kulit melawan infeksi atau mencegah
kanker kulit.stres dapat mempengaruhi sel lengerhans dengan meningkatkan rangsang
simpatis. Radiassi ultraviolet dapat merusak sel langerhans,mengurangi
kemampuannya mencegah kanker.

B.Dermis
Dermis atau kutan merupakan lapisan kulit di bawah epidermis yang
membentuk bagian terbear kulit dengan memberikan kekuatan dan struktur pada
kulit . Lapisan papila dermis berada langsug di bawah epidermis dan tersusun
terutama dari sel-sel fibroblas yang dapat menghasilkan salah satu bentuk kolagen ,
yaitu suatu kompenen dari jaringan ikat . Dermis juga tersususn dari pembuluh darah
dan limfe , serabut saraf , kelenjar kerringat , dan sebasea , serta akar rambut . Suatu
bahan mirip gel , asam hialuronat , diseksresikan oleh sel-sel jaringan ikat .Bahan ini
mengelilingi protein dan menyebabkan kulit menjadi elastis dan memiliki turgor
( tegangan ) . Pada seluruh dermis di jumpai pembuluh darah saraf sensorik dan
simpatis , pembuluh limfe folikel rambut , serta kelenjar keringat dan palit( sebasea ) .
Sel mast yang mengelluarkan histamin selama cedera atau perdangan dan makrofag ,
yang memfagositosis sel-sel mati dan mikroorganisme , juga terdapat di dermis .
Pembulih darah di dermis menyuplai makan dan oksigen pada dermis dan
epidermis , serta membuang produk-produk sisa . Aliran darah dermis memungkinkan
tubuh mengontrol temperaturnya . Pada penurunan suhu tubuh saraf-saraf simpatis ke
pembuluh darah meningkatkan pelepsan norepinefrin . Pelepasan norepinefirn
menyebabkan kontraksi pembuluh sehingga panas tubuh dapat di pertahankan .
apabila suhu tubuh terlalu tinggi maka rangsangan simpatis terhadap pembuluh darah
dermis berkurang sehingga terjadi dilatasi pembuluh sehingga panas tubuh akan di
pindahkan ke lingkungan. Hubungan arteriovena ( AV) , yang disebut anastomosis ,
dijumpai pada sebagian pembuluh darah . Anastomosis AV mempermudah
pengaturan suhu tubuh oleh kulit dengan memungkinkan darah melewati bagian atas
dermis pada keadaan yang sangat dingin .saraf simpatis ke dermis juga mempersarafi
kelenjar keringat , kelenjar sebasea dan folikel rambut.

c. Lapisan subkutis
Terletak di bawah dermis. Lapisan ini terdiri dari lemak dan jaringan ikat yang
fungsinya untuk memberi bantalan antara lapisan kulit dan struktur internal seperti
otot dan tulang , serta sebagai peredam kejut dan insulator panas. Jaringan iini
memungkinkan mobilitas kulit , perubahan kontur kulit dan penyekatan panas tubuh
( Guyton , 1996 ) . Lemak yang tertumpuk dan tersebar menurut jenis kelamin
seseorang , secara parsial akan menyebabkan perbedaan bentuk tubuh antara lelaki
dan perempuan . Makanan yang berlebihan akan meningkatkan penimbunan lemak di
bawah kulit . Jaringan sub kutan dan jumlah lemak ynag tertimbun merupakan hal
terpenting dalam pengaturan suhu tubuh.

D. rambut
Rambut dibentuk dari keratin melalui proses diferensiasi yang sudah di
tentukan sebelumnya , sel-sel epidermis tertentu akan memebentuk folikel-foliikel
rambut . Folikel rambut ini di sokong oleh matriks kulit dan akan berdiferensiasi
menjadi rambut .Kemudian suatu saluran epitel akan terbentuk , memlalui saluran
inilah rambut akan keluar di permukaan tubuh . sistin dan metionin , yaitu asam
amino yang mengandung sulfur dengan ikatan kovalen yang kuat yang memberukan
kekuatan pada rambut.
Pada kulit kepala , keceptan pertumbuhan rambut biasanya 3 mm per hari .
setiap folikel rambut melewati siklus : pertumbuhan ( Rambut anagen ) , stadium
intermedia ( Rambut katagen ) , dan involunsi ( rambut telogen ) . Stadium Anagen
pada kult kepala dapat bertahan selama kurang lebih 3 tahun , sedangkan stadium
telogen hanya bertahan sekitar 3 bulan saja . Begitu folikel rambut mencapai stadium
telogen maka rambut akan rontok . Pada akhirnya folikel rmbut akan mengalami
menjadi stadium anagen dan akan terbentuk rambut baru .
Sekitar 90 % dari 100.000 folikel rambut pada kulit kepala yang normal
berada dalam fase pertumbuhan pada suatu saat . 50 hingga 100 lembar rambut pada
kulit kepala akan rontok setiap harinya . rambut pada bagian tubuh tertentu memiliki
fungsi yang bermacam-macam. Rambut pada bagian mata ( alis dan bulu mata ) ,
hidung , dan telinga menyaring debu , binatang kecil , serta kotoran yang terbawa
oleh udara .
Kuantitas dan distribusi rambut dapat di pengaruhi oleh kondisi endokrin
( hormon ) . Sebagai contoh , sindrom Cushing menyebabkan hirsutisme
( pertumbuhan rambut yang berlebihan khusnya pada wanita ); hipotiroidisme ( tiroid
yang kurang aktif ) , meyebabkan perubahan tekstur rambut . pada banyak kasus
,kemotrapi dan terapi radiasi pada kanker akan menyebabkan penipisan rambut atau
pelemahan batang rambut sehingga terjadi alopesia ( kerontokan rambuut ) yang
parsial atau total dari kuli kepala maupun bagian tubuh yang lain .

Anda mungkin juga menyukai