WANITA
ORGAN REPRODUKSI WANITA
Lekukan sempit pada bagian depan disebut fornix anterior dan yang di sisi-sisinya disebut fornix
lateral, sedangkan yang di belakang disebut fornix posterior vagina.
Selaput vagina tidak mempunyai kelenjar sehingga cairan yang selalu membasahi berasal dari
kelenjar rahim atau lapisan dalam rahim.
Sebagian dari rahim yang menonjol pada vagina disebut “porsio” (leher rahim).
Permukaan anterior vagina menyentuh basis kandung kencing dan uretra, sedangkan
dinding posteriornya menyentuh rektum dan kantong recto-vaginal (Cavum Douglas).
Seperempat sebelah bawah vagina menyentuh badan perineum.
Dinding vagina terdiri atas tiga lapis : Lapisan dalam adalah selaput lendir (membran
mukosa) yang dilengkapi lipatan-lipatan atau rugae, sehingga mempunyai rupa seakan-
akan ditutupi papilae (selaput lendir vagina terdiri atas sel epitel gepeng berlapis). Lapisan
luar adalah lapisan berotot yang terdiri atas serabut longitudinal dan melingkar, dan antara
kedua lapis ini terdapat sebuah lapisan dari jaringan erektil terdiri atas jaringan areorel,
pembuluh darah dan beberapa serabut otot tak bergaris.
Vagina
Vagina mempunyai fungsi penting sebagai jalan lahir bagian lunak, sebagai
sarana hubungan seksual, saluran untuk mengalirkan lendir dan darah
menstruasi.
Lendir vagina banyak mengandung glikogen yang dapat dipecah oleh Bakteria
Doderlein, sehingga keasaman cairan vagina sekitar 4,5 (bersifat asam).
Vagina
Uterus
Bentuk rahim seperti buah pir, dengan berat sekitar 30 gram.
Letak uterus sedikit anteflexi pada bagian lehernya dan anteversi (meliuk agak memutar ke depan) dengan
fundusnya terletak di atas kandung kencing.
Di bawah bersambung dengan vagina dan di sebelah atasnya tuba uterina masuk ke dalamnya.
Disetiap sisi uterus terdapat ovarium dan tuba uterina (tuba fallopii).
Persediaan darah didapatkan dari arteri uterina dan arteri ovaria.
Panjang uterus adalah 5 sampai 8 cm.
Lapisan otot rahim terdiri dari tiga lapis, yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh kembang sehingga
dapat memelihara dan mempertahankan kehamilan selama 9 bulan.
Uterus
Uterus terdiri dari :
Fundus uteri (dasar rahim); terletak antara pangkal saluran telur, Berbentuk cembung di
atas muara tuba uterina.
Corpus uteri; menyempit pada bagian inferior dekat ostium internum, dan berlanjut sebagai
cervix. Membesar pada kehamilan, berfungsi sebagai tempat janin berkembang. Rongga
yang terdapat pada korpus uteri disebut kavum uteri atau rongga rahim.
Cervix uteri; Ujung yang menuju puncak vagina disebut porsio, hubungan antara cavum
uteri dan canalis cervicalis disebut ostium uteri internum.
Uterus
Dinding uterus terdiri dari:
Endometrium (epitel, kelenjar, jaringan dan pembuluh darah). Merupakan lapisan dalam
uterus yang mempunyai arti penting dalam siklus haid. Seorang wanita pada masa
reproduksi, pada kehamilan endometrium akan menebal, pembuluh darah bertambah
banyak hal ini diperlukan untuk memberi makan pada janin.
Miometrium (lapisan otot polos). Tersusun sedemikian rupa sehingga dapat mendorong
isinya keluar pada waktu persalinan. Sesudah plasenta lahir akan mengalami pengecilan
sampai keukuran normal sebelumnya.
Uterus
Lapisan Serosa (peritonium viseral). Terdiri dari atas ligamentum yang menguatkan uterus yaitu:
• Ligamentum cardinale kiri dan kanan, mencegah supaya uterus tidak turun.
• Ligamentum sacro uterinum kiri dan kanan, menahan uterus supaya tidak banyak bergerak.
• Ligamentum rotundum kiri dan kanan, menahan uterus agar tetap dalam keadaan antofleksi.
• Ligamentum latum kiri dan kanan, ligamentum yang meliputi tuba.
• Ligamentum infundibulo pelvicum, ligamen yang menahan tuba falopii.
Rahim juga merupakan jalan lahir yang penting dan mempunyai kemampuan untuk mendorong janin lahir.
Segera setelah persalinan otot rahim dapat menutup pembuluh darah untuk menghindari perdarahan.
Setelah persalinan, rahim dalam waktu 42 hari dapat mengecil seperti semula
Uterus
Ovarium
Ovarium merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak di kiri dan kanan uterus di bawah tuba uterina
dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum uterus.
Ovarium dapat sibagi dalam bagian medula dan korteks. Bagian medula terdiri atas jaringan ikat dengan
banyak pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf. Korteks terdiri atas jaringan ikat (stroma) denan folikel-
folikel ovarium yaitu kantong-kantong kecil yang berdinding epitelium dan berisi ovum.
Ovarium merupakan sumber hormonal wanita yang paling utama sehingga mempunyai dampak kewanitaan
dalam pengatur proses menstruasi.
Ovarium berisi sejumlah besar ovum belum matang, yang disebut oosit primer. Setiap oosit dikelilingi
sekelompok sel folikel pemberi makanan.
Setiap bulan sebuah folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan pada saaat kira-kira pertengahan
hari ke 14.
Ovarium
Folikel tumbuh atas rangsangan FSH (follicle stimulating hormone) dari hipofisis anterior.
Umumnya belasan folikel bertumbuh setiap bulannya, namun hanya satu yang mencapai
kematangan sempurna (follicle Graaf) dan dilepaskan (ovulasi).
Sewaktu folikel graaf berkembang, perubahan terjadi di dalam sel-sel ini, dan cairan
memisahkan sel-sel dari membran granulosa menjadi beberapa lapis. Pada tahap inilah
dikeluarkan hormon estrogen.
Pada masa folikel Graaf mendekati pengembangan penuh atau pematangan letaknya dekat
permukaan ovarium, dan menjadi makin mekar karena cairan, sehingga membenjol, seperti
pembengkakkan yang menyerupai kista pada permukaan ovarium.
Tekanan dari dalam folikel menyebabkannya sobek dan cairan serta ovum lepas melalui
rongga peritoneal masuk ke dalam lubang yang berbentuk corong dari tuba uterina.
Bersamaan waktu hipofisis juga mengeluarkan LH (luteinizing hormone) yang membantu
FSH pada tahap akhir pertumbuhan dan ovulasi.
Ovum yang dilepaskan dari permukaan ovarium ditangkap oleh fimbriae dan dimasukkan ke
dalam lumen tuba uterina.
Ovarium
Pematangan folikel Graaf dan pengeluaran ovum disebut ovulasi.
Bila folikel Graaf sobek maka terjadi sedikit perdarahan, terjadi penggumpalan darah di
dalam ruangan folikel, dan sel-sel yang berwarna kuning yang berasal dari dinding folikel
tumbuh masuk ke dalam gumpalan itu dan membentuk korpus luteum atau badan kuning.
Bila ovum yang keluar itu dibuahi maka korpus luteum tumbuh terus sampai beberapa
bulan, menjadi sangat besar dan mulai atrofi setelah kira-kira 5 sampai 6 bulan kemudian.
Bila ovum tidak dibuahi maka korpus luteum bertahan hanya selama 12 sampai 14 hari,
sampai tepat sebelum permulaan masa menstruasi berikutnya, kemudian menjadi atrofik
dan di ganti oleh jaringan parut.
Suppl...
Ovarium memiliki tiga fungsi, yaitu:
memproduksi ovum
memproduksi hormon estrogen
memproduksi progesteron.