Oleh
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala karunia-Nya.
Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini kami susun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan dengan judul : “Model
Keperawatan Florence Nightingale” ini dalam waktu yang telah di tentukan.
1. Ibu B.M Siti Rahayu.,S.Kep selaku dosen pembimbing mata ajaran Konsep Dasar
Keperawatan (KDK) yang telah memberi arahan dalam penyusunan makalah ini.
2. Staff Perpusatakaan STIKes Santo Borromeus yang senantiasa membantu
menyediakan buku –buku sebagai referensi.
3. Juga bagi semua pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung
telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna perbaikan
makalah kami selanjutnya. Akhir kata, Penulis menyampaikan terima kasih dan berharap
semoga makalah yang kami susun ini berguna bagi pembaca.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Florence Nightingale adalah anak dari keluaga bangsawan inggris yang kaya, berada,
dan cita-cita yang tinggi. Ayahnya bernama William Edward Nightingale. Ia dilahirkan
tanggal 12 Mei 1820 di Florence (Italia). Florence Nightingale mendapat pendidikan dari
ayahnya sendiri. Ia belajar bermacam-macam bahasa dari ilmu pengetahuan. Sejak kecil
dia senang memelihara binatang-binatang yang sakit dan bersama ibunya pergi
mengunjungi orang miskin dan sakit. Walaupun ia seorang puteri tuan tanah, tetapi ia
lebih banyak keluar rumah dan membantu warga sekitar yang membutuhkan. Ia jatuh
cinta pada pekerjaan social keperawatan, namun oleh keluarganya ditentang karena pada
saat itu perawat dianggap hina disamakan dengan wanita tuna susila karena profesi
perawat banyak berhadapan langsung dengan tubuh terbuka, sehingga dianggap bukan
profesi sopan bagi wanita baik-baik.
Kemudian pecah perang Krim (1854-1856) antara Roma dan Turki. Banyak prajurit
yang gugur dalam pertempuran, namun menyedihkan lagi tidak ada perawat yang
mengobati prajurit tersebut. Kemudian ia menulis surat kepada Mentri Penerangan
Sidney Herbert, untuk menjadi sukarelawan, ia satu-satunya wanita yang mendaftar diri
dan diminta memimpin medis para sukarelawan. Maka pada tanggal 21 Oktober 1854, ia
mulai melaksanakan tugas tersebut. Di barak Hospital (Scutari) dengan kapasitas 1700
tempat tidur, ia ,memulai profesi keperawatannya dengan sarana serba kekurangan.
Dengan keperawatannya yang intensif, angka kematian menurun drastic dari 41%
menjadi 2% dalam tempo 6 bulan. Pekerjaan Nightingale membuatnya dikenal sebagai
”Lady of the Lamp” oleh kaum laki-laki. Sebutan ini diberikan karena ia selalu membawa
lentera lilin buatan Turki setiap kali melewati koridor-koridor yang dipenuhi oleh prajurit
yang terluka.
5. Mengarang sebuah buku tentang rumah sakit dan perbaikan tata cara di rumah
sakit.
8. Setelah perkumpulan perawat itu kuat maka diminta pengesahan dari pemerintah
untuk mendapatkan pengakuan berkenaan dengan jabatannya (Profesional
Freedom), dan berhasil diumumkan pada tahun 1919, sebagai Self Government
bagi perawat.
Buku catatan tentang keperawatan (Notes On Nursing) sebanyak 136 halaman ditulis
Florence Nightingale pada tahun 1860 dan menjadi acuan di sekolahnya, juga
diterbitkannya pula buku lanjutan tentang keperawatan bayi. Tahun 1869 Florence
Nightingale bersama Elizabeth Blackwell, mendirikan Universitas Medis Wanita.
Florence Nightingale dianugerahi Bintang Jasa The Order of Merit pada tahun 1907. Saat
itu umur beliau 87 tahun. Honorary Freedom of City di London di anugerahi kepada
Florence Nightingale pada tahun 1908. Florence Nightingale meninggal pada tanggal 13
Agustus 1910, genap umur 90 tahun dan dimakamkan di Gereja St. Margaret yang
letaknya di East Wellow Hampshire Inggris.
Nightingale membuat sebuah teori yang dikenal sebagai teori keperawatan modern.
Titik berat teori ini adalah pada aspek lingkungan dan akhirnya disebut dengan Teori
Environmental Nightingale. Nightingale meyakini bahwa kondisi lingkungan yang sehat
penting untuk penanganan perawatan yang layak. Komponen lingkungan yang
berpengaruh pada kesehatan terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis, dan
lingkungan social.
A. Lingkungan Fisik
B. Lingkungan Psikologi
C. Lingkungan Sosial
Klien
Perawat Kesehatan
Lingkungan
Teori menjadi konsep yang saling berkaitan dengan cara pandangan yang berbeda
pada fenomena yang berhubungan.
Teori harus berdasarkan logika atau keyakinan alam.
Teori harus bersifat umum dan sederhana.
Teori harus menjadi dasar untuk hipotesa yang dapat diakui, teori keperawatan
berbeda dengan kedokteran.
Teori berguna untuk meningkatkan kualitas praktek keperawatan.
Masyarakat
a. Pengkajian/pengumpulan data
Data pengkajian Florence lebih menitik beratkan pada kondisi lingkungan ( lingkungan
fisik, psikhis dan sosial )
b. Analisa data
Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial dan mental yang berkaitan
dengan kondisi klien yang berhubungan dengan lingkungan keseluruhan.
c. Masalah
d. Diagnosa Keperawatan
Berbagai masalah klien yang berhubungan dengan ligkungan antara lain faktor
lingkungan yang berpengaruh terhadap efektiftas asuhan, penyesuaian terhadap
lingkungan,pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan.
e. Implementasi
f. Evaluasi
2.8 Hubungan Teori Florence Nightingale dengan teori- teori Ilmu pengetahuan
a. Teori adaptasi.
b. Teori kebutuhan
Menurut Maslow pada dasarnya mengakui pada penekanan teori florence N, sebagi
contoh kebutuhan oksigen dapat dipandang sebagai udara segar, ventilasi dan
kebutuhan lingkungan yang aman berhubungan dengan saluran yang baik dan air yang
bersih. Teori Kebutuhan menekankan bagimana hubungan kebutuhan yang
berhubungan dengan kemampuan manusia dalam mempertahankan hidupnya.
c. Teori stres
Stres meliputi suatu anacaman atau suatu perubahan dalam lingkungan, yang harus
ditangani. Stres dapat positif atau negatiip tergantung pada hasil akhir. Stress dapat
mendorong individu untuk mengambil tindakan positif dalam mencapai keinginan
atau kebutuhan.
Stress juga dapat menyebabkan kelelahan jika stress begitu kuat sehingga individu
tiidak dapat mengatasi. Florence N, menekankan penempatan pasien dalam
lingkungan yang optimum sehingga akan menimumkan efek stressor, misalnya tempat
yang gaduh, membangunkan pasien dengan tiba-tiba, semuanya itu dipandang sebagai
suatu stressor yang negatif. Jumlah dan lamanya sitressor juga mempunyai pengaruh
kuat pada kemampuan koping individu.
1. Teori konsep dapat saling mengisi seperti sedemikian rupa untuk menciptakan cara
berbeda dalam memandang dalam suatu fenomena tertentu. Sebagai dimaksud
sebelumnya, empat konsep utama tidak eksplisit dalam teori Nightingale. Namun,
mereka menawarkan perawatan dengan cara tertentu memandang sebuah fenomena.
Hal ini terbukti dalam dua contoh yang dijelaskan dalam bab ini. Dilihat dengan
sangat sederhana, teori ini tidak menawarkan prediksi dalam kaitannya dengan hasil
asuhan keperawatan. Menciptakan lingkungan yang positif akan memungkinkan
manusia untuk menjadi sehat. Namun, kita tahu hari ini bahwa, meskipun lingkungan
manusia sangat penting dalam kaitannya dengan kesehatan, variable lain seperti juga
genetika yang signifikan.
2. Teori harus logis di alam. Hubungan antar masing-masing konsep adalah logis dan
konsisten dengan asumsi yang sama. Asumsi bahwa lingkungan mempengaruhi
konsistensi manusia dengan penjelasan Nightingale dari pupose dan tujuan
keperawatan dan arti kesehatan.
3. Teori harus relative sederhana namun digeneralisasikan. Teori nightingale meskipun
terbatas, memiliki banyak generalisasi. Hal ini dapat digunakan di rumah atau dimana
manusia dapat ditemukan. Ide-ide pada dasarnya juga singkat untuk menerapkan dan
mudah untuk mengukur hasil.
4. Teori dapat menjadi basis untuk hipotesis yang dapat diuji.
5. Teori berkontribusi dan membantu dalam meningkatkan tubuh secara umum
pengetahuan dalam disiplin melalui penelitian yang ditetapkan untuk memvalidasi
mereka.
6. Teori dapat digunakan oleh praktisi untuk membimbing dan meningkatkan praktek
mereka.
7. Teori harus konsisten dengan teori yang memvalidasi lainnya, hukum, dan prinsip-
prinsip akan meninggalkan pertanyaan tak terjawab terbuka yang perlu diselidiki.
Karena kesamaan, keempat karakteristik terakhir akan dibahas bersama-sama
karena mereka berhubungan dengan teori florence Nigthtingale. Terlepas dari
kesederhanaan dan generalisasi dari teorinya, keperawatan belum cukup dimasukkan
ke dalam banyak praktek atau penelitian. Misalnya, dengan cara, teorinya telah diteliti
oleh para ilmuwan seperti lingkungan. Artinya kita semakin menyadari bagaimana
polusi lingkungan mempengaruhi kesehatan kita dalam cara yang negatif . dari
perspektif yang luas, ini harus memberikan validasi teori Nightingale. Namun, kita
belum cukup divalidasi teori dalam konteks perawat kesehatan dan lingkungan
keperawatan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nightingale membuat sebuah teori yang dikenal sebagai teori keperawatan modern.
Titik berat teori ini adalah pada aspek lingkungan dan akhirnya disebut dengan Teori
Environmental Nightingale. Nightingale meyakini bahwa kondisi lingkungan yang
sehat penting untuk penanganan perawatan yang layak. Komponen lingkungan yang
berpengaruh pada kesehatan terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis, dan
lingkungan social.
3.2 Saran
Sebagai calon tenaga keperawatan hendaknya kita mengetahui dan memahai model-
model teori keperawatan, terutama model teori Florence Nightingale agar dapat
menerapkannya dalam proses keperawatan.
DAFFTAR PUSTAKA