Anda di halaman 1dari 22

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, PENGENDALIAN

INTERN, SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN DAN BUDAYA


ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

PROPOSAL TOR

Oleh :
Alfia Aksha
2017320022
Peminatan BISNIS

Diajukan untuk memenuhi


syarat pengajuan TOR

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
JAKARTA
2020
DAFTAR ISI
BAB I.............................................................................................................................3
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................3
B. Rumusan Masalah Penelitian..............................................................................5
C. Tujuan Penelitian................................................................................................6
D. Manfaat Penelitian..............................................................................................7
E. Teknis Penulisan.................................................................................................7
BAB II...........................................................................................................................9
A. Tinjauan Literatur...............................................................................................9
B. Penelitian Terdahulu.........................................................................................11
C. Kerangka Berpikir............................................................................................11
D. Hipotesis Penelitian..........................................................................................12
BAB III........................................................................................................................15
A. Tempat dan Waktu Penelitian...........................................................................15
B. Jenis dan Sifat Penelitian..................................................................................15
C. Sumber Data.....................................................................................................15
D. Teknik dan Pengambilan Sampel.....................................................................15
E. Teknik Analisis Data........................................................................................16
1. Statistik Desktiptif........................................................................................16
2. Uji Kualitas Data...........................................................................................16
3. Uji Asumsi Klasik.........................................................................................17
4. Uji Hipotesis.................................................................................................17
5. Operasional Variabel....................................................................................18
DAFTAR REFERENSI...............................................................................................21
3

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pengukuran kinerja manajerial merupakan salah satu faktor yang sangat
penting bagi perusahaan. Perusahaan yang baik minimal memiliki kinerja
yang baik pula dan juga dapat memberikan solusi pemecahan masalah yang
mungkin dihadapi kedepannya. Sehingga kinerja manajerial dapat
dikategorikan sebagai indicator dalam menentukan bagaimana usaha
perusahaan untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi. (Ratih
Kusumastuti, 2019). Buruknya kinerja BUMN khususnya dalam kinerja
manajerial dapat diartikan sifat industri dari BUMN tersebut masuk dalam
kategori industri senja atau industri masa lalu yang ke depannya tidak dapat
dikembangkan lagi. Namun Dahlan Iskan tak bersedia menyebutkan nama-
nama BUMN tersebut. Dahlan Iskan mengungkapkan buruknya kinerja dari
BUMN dapat terlihat dari bagaimana para manajerial memakai kinerjanya
untuk mengandalikan salah satunya waktu penyelesaian suatu projek yang
memakan waktu cukup lama. Buruknya kinerja manajerial di BUMN terdapat
dalam kasus pembangunan jalan tol di Surabaya yang memakan waktu hingga
12 tahun. Jika projek yang digarap oleh BUMN mampu diselesaikan lebih
cepat akan memberikan keuntungan bagi negara ratusan miliar rupiah. Dahlan
berharap nantinya tidak ada para kinerja manajerian BUMN yang memiliki
kinerja buruk, apalagi kedepan Indonesia memerlukan pembangunan
infrastruktur secara besar-besaran dan cepat guna memacu pertumbuhan
ekonomi, (voaindonesia 21/12/11). Dirut PT Jasamarga Bali Tol Ir. Akhmad
Tito Karim menegaskan khusus mengenai kinerja Jasamarga diperuntujkan
kinerja manajerialnya dalam mengendalian internalnya dimana pembangunan
infrastruktur jalan tol sebenarnya telah sesuai target. Dalam penyelesaiannya
yang sering menjadi masalah dan hambatan adalah terkait pembebasan lahan.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana akan
4

mengevaluasi secara menyeluruh kinerja para direksi dan komisaris


perusahaan milik negara yang memiliki kinerja buruk, sebagai salah satu cara
untuk membenahi BUMN, mengevaluasi menyeluruh terhadap para direksi
diperlukan untuk mencari tahu mengapa perusahaannya tidak berkembang.
(voaindonesia 21/12/11). Dalam TQM dimana komitmen total dari
manajemen dimana komitmen ini harus disebarluaskan pada seluruh
karyawan dan pada semua level atau departemen dalam organisasi. Sukses
tidaknya implementasi TQM sangat ditentukan oleh kompetensi SDM
perusahaan untuk merealisasikannya. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa TQM adalah suatu alat yang digunakan oleh manajemen suatu
perusahaan yang melibatkan seluruh personel dalam perusahaan dalam
melakukan perbaikan secara terus-menerus atas produk, pelayanan,
lingkungan yang berhubungan dengan produk perusahaan, dan manajemen
perusahaan melalui metode ilmiah yang inovatif(Wawan Darmawan, 2017).
Dari fenomena tersebut, menyiratkan perlunya optimalisasi kinerja manajerial
agar tetap sesuai dengan tujuan perusahaan. Ada beberapa faktor yang
berpengaruh terhadap kinerja manajerial diantaranya salah satunya seperti
lemahnya pengendalian intern yaitu manajemen dan pelaksana belum
sepenuhnya mematuhi ketentuan yang berlaku serta kurang cermat dalam
melaksanakan tugas. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi pelaksanaan
pengendalian dan pengawasan intern belum berjalan optimal karena tidak
dipatuhinya aturan dan kurangnya kecermatan dari para pelaksana 4 dan
pengawasan pengendalian intern dalam proses kerja. (Narsa dan Yuniawati
(2003). Pengambilan keputusan yang salah oleh manajemen karena informasi
yang diberikan perusahaan kepada manajer tidak andal dan tidak tepat waktu,
sehingga manajer tidak melakukan perencanaan dalam proses kerja dan tidak
dapat mencapai tujuan dengan efektif dan efisien. Agar tidak terjadi lagi yang
telah di bicarakan oleh Anggota Komisi VI DPR RI Daeng Muhammad yang
meminta kepada Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk agak memperhatikan
kinerja manajerialnya untuk mementingkan konsep ekonomis dan efesiensi
5

pembangunan infrastruktur dalam perihal pembanguan jalan tol. Daeng


selama ini melihat jalan tol yang dibangun sangat panjang, ujung-ujungnya
tidak memiliki nilai guna berkelanjutan, sehingga membahayakan bagi Jasa
Marga sendiri.(aspek.id 30/06/2020). Hal ini perlu diperhatikan manajer untuk
pengambilan keputusan dalam hal pengendalian internal. Buruknya kinerja
manajemen dalam BUMN ini juga diakibatkan oleh kapasitas sumber daya
manusia yang kurang baik, pegawai kurang memahami jobdescription yang
ada sehingga kurang bertanggung jawab dalam pekerjaannya serta kurangnya
kerjasama dan koordinasi antar pegawai lah yang membuat kinerja
manajemen menjadi buruk (Marzuki 2013). Ada beberapa faktor yang
berpengaruh terhadap kinerja manajerial ini difokuskan kepada total quality
management, sistem informasi akuntansi manajemen, pengendalian intern,
budaya organisasi (Jeni Kamase, 2018). Adapula suatu teori yaitu teori
kontijensi dalam sistem akuntansi manajemen juga memberikan gambaran
kerangka berfkir untuk mengidentifikasi sistem pengendalian, faktor
pendukung dalam menentukan pengendalian manajemen adalah lingkungan ,
teknologi, ukuran organisasi, dan strategi perusahaan. (Mardiyah 2005).
Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, penelitian kali ini dirasa
penting karena, penulis bertujuan untuk membuktikan bahwa variabel-variabel
seperti total quality management, pengendalian intern, system akuntansi
manajemen dan budaya organisasi pada kinerja manajerial dapat disimpulkan
jika penulis melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH TOTAL
QUALITY MANAGEMENT, PENGENDALIAN INTERN, SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN DAN BUDAYA
ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL”

B. Rumusan Masalah Penelitian


1. Apakah Total Quality Manajemen berpengaruh terhadap Kinerja
Manajerial?
2. Apakah Pengendalian Internal berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial?
6

3. Apakah Sistem Informasi Akuntanasi Manajemen berpengaruh terhadap


Kinerja Manajerial?
4. Apakah Budaya Organisasi berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial?
5. Apakah Total Quality Manajemen, Pengendalian Internal, Sistem
Informasi Akuntansi Manajemen, dan Budaya Organisasi berpengaruh
secara bersama-sama terhadap Kinerja Manajerial?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan proposal
ini sebagai berikut :

1. Untuk menguji pengaruh Total Quality Manajemen terhadap Kinerja


Manajerial
2. Untuk menguji pengaruh Pengendalian Intern terhadap Kinerja
Manajerial
3. Untuk menguji pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja
Manajerial
4. Untuk menguji pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Manajerial
5. Untuk menguji pengaruh TQM, Pengendalian Internal, Sistem Informasi
Akuntansi Manajemen, dan Budaya Organisasi secara bersama-sama
terhadap Kinerja Manajerial.
7

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a) Hasil dari penelitian dapat memberikan kontribusi dalam
pengembangan literature di bidang akuntansi
b) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi dan
sumbangan konseptual bagi peneliti selanjutnya maupun civitas
akademika di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhamadiyah Jakarta
2. Manfaat Praktisi
a) Bagi Peneliti
Untuk dapat menjadi sumber informasi, pengetahuan, dan
pemahaman baru terhadap penelitian dapat mengetahui pengaruh
Total Quality Manajemen (TQM), pengendalian intern, sistem
akuntansi manajemen, dan budaya organisasi terhadap Kinerja
Manjerial.
b) Manfaat bagi peneliti selanjutnya
Untuk dapat dijadikan bahan referensi atau acuan dalam penulisan
bagi peneliti lain dengan materi yang berhubungan dengan
permasalahan yang diteliti oleh penulis. Dan dapat mengembangkan
masalah-masalah baru dalam bidang akuntansi perilaku terkait yang
dapat mempengaruhi kinerja manajerial bagi peneliti selanjutnya.

E. Teknis Penulisan
1. BAB I Pendahuluan terdiri dari sub bab: latar belakang, perumusan
masalah penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian
2. BAB II teridiri dari sub bab: Tinjauan Literatur, Kerangka Berpikir dan
Hipotesis
3. BAB III Metode Penelitian terdiri dari sub bab: desain penelitian,
Operasional Variabel, Sumber Data, Termpat, dan Waktu Penelitian,
8

Populasi dan Sample, Metode Pengumpulan Data dan Metode Analisis


Data
4. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri dari sub bab: Refleksi
Tauhid
5. BAB V Penutup terdiri dari sub bab : kesimpulan, implikasi,
keterbatasan, Saran
9

BAB II

TINJAUAN LITERATUR, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Literatur
1. Teori Kotijensi
Dalam meningkatkan kinerja maka salah satu upaya yang
dilakukan adalah memperkuat sistem pengendalian internal. Hal ini
karena sistem pengendalian internal memegang peran yang sangat
penting. Dengan demikian kinerja manajerial dapat berjalan secara
efektif dan efisien(Nanik Hidayati, 2017). Teori kontijensi dalam
akuntansi manajemen merupakan identifikasi, yang mempengaruhi
hasil hubungan antara penerapan TQM terhadap kinerja manajerial.
Apabila sistem akuntansi manajemen fit dengan konteks dan kondisi
organisasi maka diproposisikan akan menimbulkan kinerja
superior(Hariadi, 2002). Salah satu faktor pendukung dalam
menentukan pengendalian manajemen adalah budaya organisasi
seperti lingkungan , teknologi, ukuran organisasi, dan strategi
perusahaan. (Mardiyah, 2005). Penelitian yang dilakukan oleh
Rachmawati (2009), Anggraeni (2010), dan Cahyati(2013)
memberikan bukti empiris mengenai pentingnya desain suatu sistem
akuntansi manajemen sebagai faktor kontijensi dalam upaya
meningkatkan kinerja. Dengan memasukan faktor kontijensi seperti
TQM, sistem pengendalian intern, sistem akuntansi manajemen dan
budaya organisasi.
2. Total Quality Manajemen
Total Quality Management (TQM) adalah sebuah sistem yang
dirancang kemudian dikembangkan sehingga menjadi sebuah proses
pendekatan yang dilakukan oleh perusahan dalam menjalankan bisnis
usahanya untuk memaksimalkan daya saing dengan berbagai macam
cara seperti adanya peningkatan dan perbaikan dalam hal produk atau
10

jasa yang dihasilkan beserta SDM(Sri Mulyani, 2017). M.N. Nasution


(2015:17) menyatakan Total Quality Management adalah suatu
pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk
memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-
menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses, dan lingkungannya.

3. Sistem Pengendalian Intern


Sistem pengendalian intern merupakan kumpulan-kumpulan dari
bagian bagian yang tidak terpisah yang dijalankan oleh semua pihak
yang ada di dalam organisasi tersebut sehingga tujuan akhir yang
ditetapkan bersama berjalan efektif dan efisien(Rizki Darmawan,
2016)
4. Sstem Informasi Akuntansi Manajemen
Sistem akuntansi manajemen merupakan sistem formal yang
dirancang untuk menyediakan informasi bagi manajer. Perencanaan
sistem akuntansi manajemen perlu mendapat perhatian, sehingga dapat
diharapkan akan memberikan kontribusi positif dalam mendukung
keberhasilan manajer dalam menghasilkan keputusan yang tepat (Anik
Irawati, 2018), sistem informasi akuntansi manajemen adalah
membantu manajer dalam memberikan arahan serta mengatasi
masalah-masalah yang timbul pada suatu organisasi (Wahyu
Handayani, 2018)
5. Budaya Organisasi
Budaya organisasi merupakan sistem penyebaran kepercayaan dan
nilai-nilai yang berkembang dalam suatu organisasi dan mengarahkan
perilaku anggotaanggotanya (Ghaliyah Nimassita Triseptya, 2017),
budaya organisasi juga suatu kebiasaan yang telah berlangsung lama
dan dipakai serta diterapkan dalam kehidupan aktivitas kerja sebagai
salah satu pendorong untuk meningkatkan kualitas kerja para
karyawan dan manajer perusahaan. Atas dasar pengertian tersebut
11

dapat pula dijelaskan bahwa budaya organisasi merupakan nilai-nilai


yang diciptakan oleh suatu organisasi kemudian dianut bersama oleh
semua pihak yang ada dalam organisasi (Niko Silitonga, 2018).
6. Kinerja Manajerial
Wibowo (2007:9) menyatakangaya manajemen dalam mengelola
sumbedaya yang berorientasi pada kinerja yang melakukan proses
komunikasi secara terbuka dan berkelanjutan dengan menciptakan visi
bersama dan pendekatan strategis serta terpadu sebagai kekuatan
pendorong untuk mencapai tujuan organisasi.Hasibuan(2006:94)
menayatakan kinerjaadalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang
dalam melakukan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan
atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu.

B. Penelitian Terdahulu
1. Faeisal Ananta Pertiwi (2016): menghasilkan penelitian dengan alat ukur
SPSS. Maka di peroleh adanya pengaruh pada TQM pada Kinerja
Manajerial dan Dianing Ratna Wijayani (2017): Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa TQM berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
manajerial.
2. Mely Haristiani (2015): Dapat disimpulkan dari penelitian ini bahwa
Sistem Informasi Akuntansi Manajemen dan Rico Ardianshah (2018):
Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi
manajemen memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja
manajerial.
3. Cecilia Lelly Kewo (2017): Dalam Penelitian ini menghasilkan
pengendalian intern berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial dan
Deka Efalba (2019) : Dalam penelitian ini menghasilkan bahwa
Pengendalian internal berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
manajerial.
12

4. Niko Silitonga (2018): Dalam penelitian ini menghasilkan bahwa budaya


organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial dan Alicia
Pratiwi (2019): Dalam penelitian ini menghasilkan bahwa budaya
organisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
C. Kerangka Berpikir

TQM (X1)
H1
Kinerja Manajerial (Y)
Pengendalian Intern
H2
(X2)

H3
Sistem Informasi
Akuntansi H4
Manajemen (X3)

Budaya Organisasi
(X4) Parsial
H5
Simultan

D. Hipotesis Penelitian
1. Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial

Karena dengan adanya penerapan Total Quality Management,


perusahaan akan selalu memperbaiki sistem-sistem yang ada secara
berkelanjutan dan mengembangkan potensipotensi sumber daya manusia
di dalam perusahaan sehingga hal ini akan berdampak pada peningkatan
kinerja manajerial dari suatu perusahaan. Terdapat penelitian terdahulu
yang menguji hubungan antara TQM terhadap kinerja manajerial antara
lain: Brian R. Lamato (2017) dengan hasil bahwa penerapan total TQM
memiliki pengaruh terhadap kinerja manajerial. Merlyn Mourah Karuntu
(2017) menyimpulkan bahwa TQM memiliki pengaruh terhadap kinerja
manajerial.

Oleh karena itu peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut.


13

H1 : Total Quality Management Berpengaruh Terhadap Kinerja


Manajerial
2. Pengaruh Pengendalian Intern Terhadap Kinerja Manajerial

Pengendalian intern yang efektif dapat memberikan keyakinan


terhadap pengambilan keputusan seorang manajer, tindakan apa yang
harus dilakukan guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi operasional
perusahaan. Penelitian sebelumnya oleh Nunuy Nur Afiah (2017)
menunjukan bahwa pengendalian intern berpengaruh terhadap kinerja
manajerial. Rizky Darmawan (2016) membuktikan bahwa pengendalian
intern berpengaruh terhadap kinerja manajerian. peneliti merumuskan
hipotesis sebagai berikut.

H2 : Pengendalian Intern Berpengaruh Terhadap Kinerja Manajerial

3. Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja


Manajerial

Manajer memerlukan informasi lebih banyak untuk pengambilan


keputusan mereka. Membuktikan bahwa sistem informasi akuntansi
manajemen berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Terbukti pada
penelitian sebelumnya, Irma Wulandari (2016)

H3 : Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Berpengaruh Terhadap


Kinerja Manajerial
4. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial

Menjelaskan bahwa budaya organisasi adalah suatu kebiasaan yang


telah berlangsung lama dan dipakai serta diterapkan dalam kehidupan
aktivitas kerja sebagai salah satu pendorong untuk meningkatkan kualitas
kerja para karyawan dan manajer. Dalam penelitian sebelumnya (Wibowo,
2016) bahwa ada pengaruh signifikan dari budaya organisasi terhadap
kinerja manajerial dan pada penelitian (Irham Fahmi, 2017) menunjukan
adanya pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja manajerial
14

H4 : Budaya Organisasi Berpengaruh Terhadap Kinerja Manajerial

5. Pengaruh Total Quality Manajemen, Pengendalian Internal, Sistem


Informasi Akuntansi Manajemen, dan Budaya Organisasi Terhadap
Kinerja Manajerial

Pada penelitian Faeisal Ananta Pertiwi (2016) di peroleh adanya


pengaruh pada TQM, Budaya Organisasi pada Kinerja Manajerial dengan
penelitian Mely Haristiani (2015) dari penelitian ini bahwa Sistem
Informasi Akuntansi Manajemen , Pengendalian Intern berpengaruh
terhadap kinerja manajerial.
H5 : Diduga Total Quality Manajemen, Pengendalian Internal, Sistem
Informasi Akuntansi Manajemen dan Budaya Organisasi Berpengaruh
secara bersama-sama (simultan) Terhadap Kinerja Manajerial.
15

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Adapun tempat dan pengambilan objek dalam penelitian ini adalah
manajer dari berbagai level (Manajer tingkat atas, Manajer tingkat menengah,
Manajer tingak bawah) yang bertugas di Perusahaan BUMN yang bergerak di
bidang penyelenggara jalan tol di wilayah DKI Jakarta dan terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.

B. Jenis dan Sifat Penelitian


Penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian kuantitatif, yaitu
penelitian yang dilakukan terhadap data yang diperoleh dari kuisoner dan
penelitian ini bersifat asosiatif yaitu bertujuan untuk mengetahuin hubungan
antara dua variabel atau lebih [ CITATION Sug14 \t \l 14345 ].
Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan
dilanjutkan dengan prosedur pengumpulan serta pengolahan data. Penelitian
ini memperoleh data dengan angket tertutup dengan skala likert. Dengan
kriteria SS,S, R , TS, STS. Kemudian mempunyai nilai SS (5), S (4), R (3),
TS (2), dan STS (1) [CITATION Sug10 \t \l 14345 ].
C. Sumber Data
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu berupa angka-angka
dan pengolahannya melalui statistic. Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer.

D. Teknik dan Pengambilan Sampel


Penelitian ini mengambil objek Manajer tingkat atas, Manejer tingkat
menengah, Manajer tingkat bawah yang bertugas di perusahaan BUMN yang
bergerak dibidang penyelenggara jalan tol di DKI Jakarta yang berjumlah 44
Manajer. Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini dengan
menggunakan Teknik Purposive Sampling yang telah menjabat 1 tahun
16

dengan asumsi bahwa manajer tersebut memegang kendali atas keputusan


dalam mancapai tujuan perusahaan.

E. Teknik Analisis Data


Menganalisis data merupakan salah satu proses penyederhanaan data ke
dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan di interpretasikan.

1. Statistik Desktiptif

Statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara


mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum atau generalisas analisis deskriptif dalam penelitian ini
diolah dengan SPSS (Sugiyono, 2017:147)

2. Uji Kualitas Data

a) Uji Validitas digunakan untuk menunjukan derajat ketepatan antara


data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang
dikumpulkan oleh peneliti untuk mencari validitas item. Jika
koefisien antara item dengan total item sama atau diatas 0,3 maka
item tersebut dinyatakan valid, tetapi jika nilai korelasinya dibawah
0,3 maka item terebut dinyatakan tidak valid. (Sugiyono, 2016:177)
b) Uji Realibilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan
menggunakan objek yang sama, akan menghasilkan data yang
sama(Sugiyono, 2016) yang dimana alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
Dalam pengujian reliabillitas ini, peneliti menggunakan metode
statistik Cronbach Alpha dengan signifikansi yang digunakan sebesar
> 0,70 dimana jika nilai Cronbach Alpha dari suatu variabel > 0,70
maka butir pertanyaan yang diajukan dalam pengukuran instrumen
tersebut memiliki reliabilitas yang memadai dan sebaliknya apabila
17

nilai cronbach alpha dari suatu variabel < 0,70 maka reliabilitasnya
kurang memadai (Ghozali, 2011:47).

3. Uji Asumsi Klasik

a) Uji Normalitas di mana akan menguji data variabel bebas (X) dan
data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan.
Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel
bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau
normal sama sekali (Danang Sunyoto, 2016).
b) Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Indikator model regresi yang baik adalah tidak adanya korelasi di
antara variabel independen (Imam Ghozali, 2013:105).
c) Uji Heteroskedasitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scatterplot antara ZPRED dan SRESID dimana
sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah
residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah distudentized.
Homoskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titik hasil
pengolahan data antara ZPRED dan SRESID menyebar dibawah
maupun di atas titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak
mempunyai pola yang teratur. (Imam Ghozali, 2013)

4. Uji Hipotesis

a) Uji Regresi Berganda digunakan bila jumlah variabel independennya


minimal 2, analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji
apakah variabel independen memiliki pengaruh terhadap variabel
dependen secara simultan maupun parsial(Sugiyono, 2014)
b) Analisis Koefisien Determinasi(R²) untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model yang dibentuk dalam menerangkan variasi
variabel independen. Nilai R² yang kecil mengindikasikan variabel
18

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan


untuk dilakukannya prediksi terhadap variabel dependen (Imam
Ghozali, 2011: 97).
c) Uji Parsial atau uji t ini menunjukkan seberapa jauh pengaruh
variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Pada
akhirnya akan diambil suatu kesimpulan H0 ditolak atau Hα diterima
dari hipotesis yang telah dirumuskan, Uji signifikan terhadap
hipotesis yang telah ditentukan dengan menggunakan uji t(Sugiyono,
2017:184)
d) Uji Simultan atau Uji F pada pengujian ini akan diuji pengaruh semua
variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel
dependen. Uji statistic yang digunakan pada pengujian simultan
adalah Uji F atau yang biasa disebut dengan Analysis of varian
(ANOVA). (Sugiyono, 2017:192)
e) Rumusan Hipotesis Pengujian ini dinyatakan hipotesis yang saling
berlawanan yaitu apakah hipotesis awal (nihil) diterima atau ditolak.
Dilakukan pengujian hargaharga statistik dari suatu sampel karena
hipotesis tersebut bisa merupakan pernyataan benar atau pernyataan
salah(Danang Sunyoto, 2016).

5. Operasional Variabel

Variabel Dimensi Indikator Alat ukur


Variabel Independen
1. Hubungan Inter-
a. Hubungan
personal
Inter-personal
TQM (X1),
b. Kerjasama Tim Skala Likert
M.N. Nasution (2015:17)
c. Komitmen
jangka panjang
Pengendalian Intern(X2), 1. Lingkungan a. Ketegasan Skala Likert
COSO (2013:3) Pengendalian untuk
2. Informasi dan mendorong
Komunikasi akuntabilitas
19

b.Manajemen
melakukan
menginformasika
n pemeriksaan
terhadap
pelaksana
an
kebijakan
dan
prosedur
yang
ditetapka
n
perusahaa
n
c.
Pengelolaan
risiko
d.meneta
pkan
3. Penilaian Risiko tujuan
dengan
kejelasan
yang
cukup
a. Penundaan waktu
antara kejadian yang
terjadi dengan
penyampaian
Sistem Informasi
1. Aksesibilitas informasi yang relevan
Akuntansi Manajemen
2. Formalisasi dan terhadap manajer
(X3), Skala Likert
Kekayaan media b. Informasi yang
Chenhall dan Morris
dibutuhkan ketika
(1986)
diminta
c. Informasi tentang
kejadian dimasa
datang
Budaya Organisasi (X4), 1. Budaya Organisasi a. Kepatuhan dalam Skala Likert
Robbins dan Coulter memenuhi jam kerja
(2010) yang ditetapkan
b. Kejelasan dalam
memenuhi tugas yang
dibebankan
perusahaan
20

c. Sikap kerja sama


dan tanggung jawab di
antara angota
perusahaan
d. Bersaing secara
sehat dalam
pencapaian tujuan
perusahaan
e. Sarana hiburan
Variabel Dependen
a.Penentuan tujuan
kebijakan dan
tindakan,
penjadwalan kerja,
merancang
prosedur, serta
pemrograman
b.Mengumpulkan
dan menyiapkan
informasi untuk
1. Perencanaan catatan dan laporan
2. Koordinasi c.Tukar-menukar
Kinerja Manajerial (Y), 3. Evaluasi informasi dengan
(Anggraeni Brenda orang di bagian Skala Likert
Tendean, dkk 2018) organisasi yang lain
guna mengaitkan
dan menyesuaikan
program.
d. Menilai dan
mengukur kinerja
yang diamati dan
dilaporkan (seperti
penilaian pegawai).
Dilakuan
pengarahan dan
pengembangan
terhadap pegawai.
21

DAFTAR REFERENSI
Darmawan, W. 2017. Pengaruh Total Quality Management terhadap Sistem
Pengukuran Kinerja pada Fajar Group. Jurnal Economix Volume 5
Nomor 1
Darmawan, R. 2016. Pengaruh Akuntabilitas Publik, Kejelasan Sasaran
Anggaran, Desentralisasi dan Sistem Pengendalian Intern terhadap Kinerja
Manajerial di SKPD Kabupaten Benkalis. Jurnal JOM Fekon. Vol.3, No.1
Dauhan, J. 2013. Total Quality Management, Budaya Organisasi Pengaruhnya
Terhadap Kinerja Manajerial. Jurnal EMBA Vol.1 No.4
Hidayati, W. dkk. 2017. Pengendalian Internal sebagai Variabel Moderasi pada
Pengaruh antara Desentralisasi Terhadap Kinerja Manajerial. Jurnal
Berkala Akuntansi dan Keuangan Indonesia(BaKi). Vol.2, No.2
Hikmah, M, D (2019), Pengaruh informasi akuntansi manajemen dan sistem
pengukuran kinerja karyawan terhadap kinerja manajerial (Studi kasus
pada CV. Putra Semi Mandiri).
Indrijawati, Aini. 2017. Pengaruh Partisipasi Anggaran, Komitmen dan Budaya
Organisasi terhadap Kinerja Manajerial dengan Gaya Kepemimpinan
sebagai Moderasi). Jurnal Manajemen dan Bisnis. Vol.1, No.1
Karuntu, Merlyn Mourah, dkk. 2019. Analisis Total Quality Management
terhadap Kinerja Manajerial pada Dinas Perhubungan Kota Manado.
Jurnal EMBA Vol.7 No.1
Kewo, Cecilia Lelly, dkk. 2017. Pengaruh Penganggaran Partisipatif, Kejelasan
Sasaran Anggaran dan Implementasi Pengendalian Intern terhadap Kinerja
Manajerial Instansi Pemerintah Daerah Serta Implikasinya pada
Akuntabilitas Keunagan. [e-jurnal] ISSN-2252-3936
Kurniani. 2002. Total Quality Management (TQM) : Suatu Pendekatan Baru
untuk Menciptakan Keunggulan Bersaing Yang Berkelanjutan, Maksi Vol.
2, No. 3, Februari 2002: 42-46.
Kurniawan, Sandy dan Kamase, Jeni. 2018. Pengaruh Total Quality
Management, Sistem Penghargaan dan Ketidakpastian Lingkungan
terhadap Kinerja Manajerial pada Beberapa Perusahaan Manufaktur di
Kawasan Industri Makassar. Jurnal Economix Volume 6 Nomor 2
Laksamana, Arsono dan Muslichah,. 2002. Pengaruh Teknologi Informasi, Saling
Ketergantungan, Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen terhadap
Kinereja Manajerial. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 4 No. 2.
Lamato, Brian R. 2017. Analisis Total Quality Management terhadap Kinerja
Manajerial pada PT. Asegar Murni Jaya Desa Tumaluntung
Kab.Minahasa Utara. Jurnal EMBA Vol.5 No.2
22

Lubis, Henny Zurika. 2008. Pengaruh Total Quality Management terhadap


Kinerja Manajerial dengan Sistem Pengukuran Kinerja Sebagai Variabel
Moderating (Studi pada Perusahaan Manufaktur dik KIM). Jurnal RISET
AKUNTANSI DAN BISNIS Vol. 8No. 1
Mardiyah, Aida Ainul dan Listianingsih, 2005, Pengaruh Sistem Pengukuran
Kinerja, Sistem Reward, dan Profit Center Terhadap Hubungan Antara
Total Quality Management Dengan Kinerja Manajerial, Simposium
Nasional Akuntansi VIII : hal 565-585.
Mulyana, Zidnie Tadzikiya, dkk. 2017. Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi
Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Kompetensi Sumber
Daya Manusia Sebagai Variabel Moderating. e-Journal: Jurnal
Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Bussines.
Pratiwi, Alicia, dkk. 2019. Pengaruh Total Quality Management, Budaya
Organisasi, Gaya Kepemimpinan dan Komitmen Organisasi terhadap
Kinerja Manajerial(Studi pada PT. Bank Rakyat Indonesia di Kota
Jambi). [e-Journal]: Journal of Applied Managerial Accounting, Vol.3,
No.2.
Silitonga, Niko. 2018. Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Manajemen dan
Budaya Organisasi terhadap Kinerja Manajerial Bank. Jurnal Analisa
Akuntansi dan Perpajakan. Vol.2, No.2
Sonia, Silma. 2017. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kualitas Sistem
Informasi Akuntansi Manajemen serta Implikasinya terhadap Kinerja
Manajerial. Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem informasi(JaSa). Vol.1,
No.3
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta, CV
Veithzal, Rivai. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan
Dari Teori Ke Praktek. Rajagrafindo persada. Bandung.
Wulandari, Irma. 2017. Pengaruh Desentralisasi dan Karakteristik Sistem
Informasi Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial Studi pada
Balai Besar PULP dan Kertas. Jurnal Akuntansi, Audit, dan Sistem
Informasi Akuntansi(JaSa)

Anda mungkin juga menyukai