Anda di halaman 1dari 14

Terapi Bermain Anak Usia Toddler

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

dosen pengampu Yusi Sofiyah, M.Kep., Ns., Sp. Kep. An.

Di susun oleh :

ENDANG PUJIASTUTI 102017012

NETI HERAWATI 102017029

TIANSI BRILIANI 102017047

FATIR MUHAMMAD 1020170

AZIS HARDIANSYAH 1020170

SASHA AMANDA 102017042

SITI HAJAH 1020170

PROGRAM STUDI VOKASI DIPLOMA 3 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH


BANDUNG

Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng Dalam) No. 6. Bandung

2019

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat


rahmat dan karunia-Nya, penyusun dapat menyelesaikan Makalah yang
berjudul “Terapi Bermain pada Usia Toddler” ini dengan baik. Penyusunan
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Keperawatan Anak.
Selain itu tujuan dari penyusunan Makalah ini juga untuk menambah
pengetahuan tentang terapi pada anak usia toddler.
Makalah ini tidak akan terselesaikan dengan baik, tanpa bantuan dari
semua pihak. Penulis menyadari bahwa Makalah ini sangat jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis
menerima saran dan kritik yang bersifat membangun agar penyusunan
makalah ini menjadi lebih baik.

Bandung, 18 Februari 2019

Penyusun

i
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1

1.3 Tujuan Masalah..............................................................................................1

BAB II TINJAUAN TEORI....................................................................................2

2.1 Konsep Dasar Toddler....................................................................................2

2.2 Mainan Untuk Toddler...................................................................................6

2.2.1 Permainan Usia 1-2 Tahun....................................................................6

2.2.2 Permainan Usia 2-3 Tahun....................................................................6

2.2.3 Permainan Usia 2-3 Tahun....................................................................7

BAB III PENUTUP...............................................................................................10

3.1 Kesimpulan...................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seperti halnya orang dewasa, anak-anak juga dapat jatuh sakit dan
membutuhkan hospitalisasi untuk diagnosis dan pengobatan penyakitnya.
Akan tetapi pada anak-anak kondisi tersebut berbeda, mereka bukanlah orang
dewasa kecil. Anak-anak dapat berbeda dari segi usia, uuran tubuh, dan tahap
perkembangannya. Jika seorang anak sakit dan dirawat di rumah sakit,
penyakitnya akan memengaruhi seluruh keluarga. Keluarga merupakan
bagian yang penting dari kehidupan anak tanpa menghiraukan usia anak.
Perawat anak harus berupaya meminimalkan stress pada anak saat
mereka dirawat di rumah sakit. Selain itu, perawat juga harus memiliki
pengetahuan tentang bagaimana cara mendekati anak dan berinteraksi dengan
mereka, serta cara agar mereka kooperatif terhadap pengobatan yang sedang
diberikan. Dengan terapi bermain dan kerja sama orang tua yang baik, maka
dapat meminimalkan atau menurunkan stress pada anak selama dirawat.
Bermain merupakan aktivitas yang menyenangkan bagi anak-anak. Bermain
tidak hanya sekadar mengisi waktu, tetapi juga merupakan kebutuhan anak
seperti haknya makanan, perawatan, perhatian, kasih sayang dsb. Anak
memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik, mental, dan
perkembangan emosinya. Melalui bermain anak mendapatkan pengalaman
hidup yang nyata sertamenemukan kekuatan dan kelemahannya sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
a. bagaiman tahap perkembangan usia toddler ?

b. bagaimana terapi bermain bagi usia toddler ?


1.3 Tujuan Masalah
a. untuk mengetahui bagaimana perkembangan anak usia toddler.
b. untuk memahami bagaimana cara terapi bermain bagi anak usia
toddler.
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Toddler


adalah usia antara 1-3 tahun, dimana seorang anak mulai belajar
menentukan arah perkembangan dirinya, suatu fase yang mendasari
bagaimana derajat kesehatan, perkembangan emosional, derajat pendidikan,
kepercayaan diri, kemampuan bersosialisasi serta kemampuan diri seorang
anak di masa mendatang.
Perkembangan anak usia toddler (1-3 tahun)
Usia Motorik/Bermain Bahasa Sosial/Kognisi
12-15 Motorik kasar  Mengatakan empat  Menoleransi
bulan  Berjalan tanpa sampai enam kata perpisahan dengan
bantuan  Meminta objek orang tua
 Memanjat tangga dengan  Dapat meniru orang
 Berlutut tanpa menunjukannya tua membersihkan
sokongan  Memahami rumah (menyapu,
Motorik halus perintah sederhana mengelap, melipat
 Senang  Menggunakan kata pakaian)
menjatuhkan benda “Tidak” meskipun  Makan sendiri dan
ke lantai menyetujui sedikit tumpah
 Dapat membangun permintaan  Mencium dan
menara dari dua memeluk orang tua,
kotak gambar dalam buku
 Melepaskan butir-  Ekspresi emosi,
butir ke dalam tempertantrum
leher botol yang
sempit
 Menggunakan
cangkir dengan
baik
16-18 Motorik kasar  Mengatakan 10 kata  Peniru yang baik
bulan  Berlari kikuk dan lebih  Mengatur sendok
3

sering jatuh  Menunjukan objek dengan baik


 Berjalan naik umum seperti sepatu  Melepaskan sarung
tangga dengan satu atau bola dan dua tangan, kaus kaki, dan
tangan atau tiga bagian risleting
berpegangan tubuh  Mulai sadar
 Menarik dan kepemilikan
mendorong mainan “mainanku”
 Melompat dengan  Mengembangkan
kedua kaki ketergantungan
 Duduk sendiri pada objek transisi
dikursi seperti “selimut
 Melempar bola keamanan”
dari satu tangan ke
tangan yang lain
tanpa jatuh
Motorik halus
 Membangun
menara 3-4 kotak
 Membalik halaman
buku dua/tiga
lembar sekaligus
 Dalam
menggambar
membuat tekanan
sesuai tiruan
19-24 Motorik kasar  Perbendaharaan  Tempertantrum
bulan  Naik turun tangga kata kira-kira 300 menurun
sendiri dengan kata  Mendorong orang
dua kaki pada  Menggunakan 2-3 untuk menunjukan
setiap langkah. kata dalam kalimat sesuatu pada mereka.
 Berlari sembang  Menggunakan kata  Peningkatan
dengan lagkah ganti saya, kamu, kemandirian
lebar dan aku.  Berpakaian sendiri
4

 Menangkap objek  Memahami  Tahap permainan


tanpa jatuh perintah langsung paralel
Motorik Halus  Menyebut nama  Mempunyai lapang
 Menendang bola pertama dengan perhatian lanjut.
dengan baik menunjukan
 Membangun dirinya
menara dengan 6-  Mengungkapkan
7 kotak kebutuhan untuk
 Menyusun 2 atau makan,minum, dan
lebih kotak toileting.
menyerupai  Bicara dengan
kereta tidak terputus-
 Membalik satu putus.
halaman buku
24-30 Motorik Kasar  Menyebutkan  Dapat di pisahkan dari
bulan  Melompat Nama pertama dan ibu dengan lebih
dengan kedua nama terakhir. mudah.
kaki  Menunjuk pada diri  Dalam bermain,
 Melompat atau sendiri dengan kata membantu
melangkah dari ganti yang tepat menyingkirkan sesuatu,
kursi  Menggunakan kata dapat membawa barang
 Berdiri sebentar jamak pecah belah,
pada satu kaki  Menyembutkan mendorong dengan
 Mengambil dua satu warna kendali yang baik.
langkah pada  Mulai mengakui
ujung ibu jari perbedaan jenis
kaki kelamin sendiri
Motorik Halus  Dapat ketoilet sendiri
 Membangun kecuali bercebok.
menara delapan
kotak
 Koordinasi jari
baik, memegang
5

krayon dengan
jari bukan
menggenggam
30-36 Motorik kasar  Menggunakan kata  Mencoba membedakan
bulan  Mencoba menjaga ganti aku,kamu dan bendadari tinggi dan
menjaga saya dengan benar. bersamanya meski
keseimbangan diri  Siap mendengar belum tentu bener
dengan berjalan di cerita yang lebih  Menurunkan cerita
atas balok atau kompleks dengan cerita sederhanan dari
jembatan kayu. karekter lebih hasil imajinasi
 Mulai dapat beragam  Dapat mengingat apa
memainkan papan  Mulai memahami yang dilakukan pada
luncur tata bahasa masa lalu dan
 Mulai mencoba sederhana dalam menceritakannya
mengayuh sepedah mengucapkan kata
roda tiga pendek.
Motorik halus
 Dapat menyusun
menara dengan
delapan kotak.
 Dapat
mengguntingdenga
n gunting yang
besarnya sesuai
dengan telapak
tangannya.

2.2 Mainan Untuk Toddler


1. Toddler terlibat dalam permainn paralel, yaitu bermain berdampingan
tetapi tidak bermain dengan yang lain. Meniru adalah salah satu bentuk
permainan yang paling umum
2. Rentang perhatian yang pendek menyebabkan toddler sering mengganti
gnti mainan.
6

2.2.1 Permainan Usia 1-2 Tahun


Tujuan Bermain
1. Mencari sumber suara atau mengikuti sumber suara.
2. Memperkenalkan sumber suara
3. Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.
4. Melatih imajinas.
5. Melatih melakukan kegiatan sehari-hhari dalam bentuk kegiatan yang
menarik.
Alat Bermain Yang Dianjurkan
1. Drum, bola dengan kerincingan di dalamnya.
2. Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.
3. Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga, balok besar warna-
warni, kardus-kardus besar, buku bergambar, kertas dan krayon/pensil
berwarna.
2.2.2 Permainan Usia 2-3 Tahun
Tujuan Bermain
1. Menyalurkan emosi atau perasaan anak.
2. Mengembangkan keterampilan berbahasa.
3. Memilih motorik kasar dan halus.
4. Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal, dan
membedakan warna).
5. Melatih kerja sama mata dan tangan.
6. Melatih daya imajinasi.
7. Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.
Alat Permainan yang Dianjurkan
1. Stetoskop, masker, dan sarung tangan merupakan mainan rumah sakit
yang baik karena membantu toddler mengatasi rasa takutnya.
2. Lilin (malam) yang dapat dibentuk.
3. Alat-alat untuk menggambar.
4. Puzzle sederhana.
5. Manik-manik ukuran besar.
6. Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda.
7

7. Bola.
2.2.3 Permainan Usia 2-3 Tahun
Tujuan Bermain
1. Menyalurkan emosi atau perasaan anak.
2. Mengembangkan keterampilan berbahasa.
3. Memilih motorik kasar dan halus.
4. Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal, dan
membedakan warna).
5. Melatih kerja sama mata dan tangan.
6. Melatih daya imajinasi.
7. Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.
Alat Permainan yang Dianjurkan
1. Stetoskop, masker, dan sarung tangan merupakan mainan rumah sakit
yang baik karena membantu toddler mengatasi rasa takutnya.
2. Lilin (malam) yang dapat dibentuk.
3. Alat-alat untuk menggambar.
4. Puzzle sederhana.
5. Manik-manik ukuran besar.
6. Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda.
7. Bola.
Permainan Anak Usia 1-2 Tahun
1. Arsitek menara
Persiapan
a. Meja dan kursi.
b. Beberapa kotak/kubus/balok warna-warni dengan ukuran yang
sama.
Cara bermain
a. Susun kotak setinggi mungkin.
b. Perlihatkan kepada anak, lalu robohkan.
c. Ajak anak menyusun kotak yang sama sebanyak mungkin.
d. Mengenalkan hitungan dengan menyebutkan hitungan kotak yang
tersusun.
8

e. Anak mulai belajar bagaimana menyusun kotak agar tidak roboh.


f. Pujilah setiap anak berhasil melakukannya. Pengakuan terhadap
prestasi baginya sangat penting
Manfaat:
a. Meningkatkan kreativitas dan inisiatif anak.
b. Mengenalkan hitung-hitungan dan angka pada anak.
2. Tebak gambar
Persiapan:
a. Gambar aneka binatang, aneka kendaraan, aneka profesi, dan
sebagainya.
b. Meja dan kursi/ ditempat tidur.
Cara bermain:
a. Perlihatkan gambar kepada anak, misalnya gambar binatang seperti
burung, gajah, jerapah, ikan, dan lain-lain.
b. Jelaskan dahulu kepadanya mengenai ciri-ciri binatang tersebut.
c. Berikut acara tebak-tebakan. Berilah anak pertanyaan, misalnya
“yang mana gajah? yang mana jerapah?”.
d. Tanyakan berulang-ulang pada anak karena anak tidak akan
langsung menghafal semua gambar dalam waktu singkat.
Manfaat:
a. Meningkatkan daya ingat anak.
b. Mengenalkan pada macam-macam binatang.
Permainan Anak Usia 2-3 Tahun
1. Menyusun puzzle
Persiapan:
a. Meja dan kursi anak-anak atau boleh dilakukan ditempat tidur.
b. Berbagai puzzle sederhana (gambar binatang, kendaraan, profesi,
dan lain-lain).
Cara bermain:
a. Letakkan puzzle diata meja di depan anak.
b. Pisahkan setiap kepingan atau potongan puzzle .
c. Beri contoh pada anak cara menyusun puzzle.
9

d. Minta anak untuk mencoba melakukan.


e. Berikan pujian apabila anak berhasil menyusun puzzle.
f. Apabila anak masih ingin bermain, ulangi lagi permainan, boleh
menggunakan puzzle yang lain.
Manfaat
a. Meningkatkan kesadaran ruang
b. Mengenal bentuk-bentuk dan menggabungkannya
c. Melatih keterampilan motorik halus sekaligus koordinasi mata-
tangan
2. cerita dongeng
Persiapan
Buka dongeng atau tidak perlu buku bila sudah hafal dengan
dongeng yang akan diceritakan.
Cara bermain
a. Bacakan dongeng kepada anak
b. Anak sangat suka jika namanya disebu, maka gantilah nama tokoh
utama dalam cerita tersebut menjadi namanya
c. Anak akan sangat senang dan dongeng tersebut akan menarik
perhatiannya
Manfaat :
a. Menyampaikan nilai moral kepada anak
b. Menanamkan kepercayaan diri pada anak
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bermain adalah cara untuk memperoleh kesenangan tanpa
mempertimbangkan hasil akhir. Tujuan bermain untuk melatih keterampilan
kognitif dan afektif, anak bebas mengekspresikan perasaannya, orang tua
dapat mengetahui situasi hati anak, memahami kemampuan diri, kelemahan
dan tingkah laku terhadap orang lain, merupakan alat komunikasi terutama
bagi anak yang belum dapat mengatakan secara verbal.
DAFTAR PUSTAKA

Nora. 2009. Permainan kreatif untuk menggali kecerdasan anak. Yogyakarta:


Totalita Publisher
Soetjaningsih. 1998. Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC
Hurlock. 1991. Perkembangan anak jilid 1. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai