PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Berdasarkan penelitian WHO di seluruh dunia terdapat kematian
ibu sebesar 50.000 jiwa per tahun dan kematian bayi khususnya
neonatus sebesar 10.000 jiwa per tahun. Pada tahun 1998 kematian
maternal dan bayi tersebut terutama di negara berkembang sebesar 99
%. Kendatipun jumlahnya sangat besar, tetapi tidak menarik perhatian
karena kejadiannya tersebar, berbeda dengan kematian yang terjadi
akibat bencana alam. Sebenarnya kematian ibu dan bayi mempunyai
peluang yang sangat besar untuk dihindari dengan meningkatkan kerja
sama antara pemerintah, swasta dan badan sosial lainnya.
WHO memperkirakan jika ibu hanya melahirkan rata-rata 3 bayi
maka kematian ibu dapat diturunkan menjadi 300.000 jiwa dan
kematian bayi sebesar 5.600.000 jiwa per tahun. Sebab kematian ibu di
Indonesia bervariasi antara 130 sampai 780 dalam 100.000 persalinan
hidup. Kendatipun telah dilakukan usaha yang insentif, kematian ibu di
Indonesia berkisar 307/100.000 kelahiran hidup (Survei Demografi,
2003).
Di Indonesia angka kematian maternal dan perinatal masih cukup
tinggi. Padahal jumlah pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan di
Indonesia. Asuhan bersalin Normal (APN ) diperlukan dalam periode ini
karena merupakan masa kritis ibu maupun bayinya. Diperkirakan
bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan
dan 50% kematian pada masa nifas 24 jam pertama
(Saiffudin,dkk;2002).
Mortalitas dan mordibitas pada wanita bersalin adalah masalah
besar di negara berkembang. Kematian saat melahirkan biasanya
menjadi faktor utama mortalitas wanita muda pada puncak
produktifitasnya. Tahun 1996 WHO memperkirakan lebih dari 585.000
ribu ibu pertahunnya meninggal saat hamil atau bersalin
(Saiffudin,dkk;2002).
Pada saat ini angka kematian ibu dan angka kematian perinatal
masih sangat tinggi. Menurut survey Demografi dan Kesehatan
Indonesia ( 2005 ) angka kematian kematian perinatal adalah 307
/10.000 kelahiran hidup.
Lima benang merah dalam asuhan persalinan dasar adalah :
1. Aspek pemecahan yang diperlukan untuk menentukan
pengambilan keputusan klinik ( clinik decicion making)
2. Aspek sayang ibu yang berarti sayang anak
3. Aspek pencegahan infeksi
4. Aspek pencatatan
5. Aspek rujukan
Persalinan yang aman yaitu memastikan bahwa semua penolong
mempunyai pengetahuan, keterampilan dan alat untuk memberikan
pertolongan yang aman dan bersih, serta memberikan pelayanan nifas
kepada ibu dan bayi (Saiffudin,dkk;2002).
Persalinan merupakan suatu proses alami yang akan berlangsung
dengan sendirinya, tetapi persalinan pada manusia setiap saat
terancam penyulit yang membahayakan ibu maupun janinnya sehingga
memerlukan pengawasan, pertolongan dan pelayanan dengan fasilitas
yang memadai. Persalinan dibagi menjadi empat tahap penting dan
kemungkinan penyulit dapat terjadi pada setiap tahap tersebut
( Manuaba, IG, 1999 )
Pada persalinan terjadi perubahan fisik yaitu : ibu akan merasa
sakit pinggang, sakit perut, merasa kurang enak, capai, lesu, tidak
nyaman, tidak bisa tidur nyenyak. Dan perubahan psikis yang terjadi
yaitu merasa ketakutan sehubungan dengan diri sendiri, takut kalau
terjadi bahaya terhadap dirinya pada saat persalinan, takut tidak dapat
memenuhi kebutuhan anaknya, takut yang dihubungkan dengan
pengalaman yang sudah lalu, misalnya mengalami kesulitan pada
persalinan yang lalu, ketakutan karena anggapan sendiri bahwa
persalinan itu merupakan hal yang membahayakan ( Ibrahim,C, 1993 )
Ibu merupakan kesatuan dari Bio Psikososial Spiritual maka perlu
perhatian khusus dari bidan yang dalam menyiapkan fisik dan mental
guna meningkatkan serta mencegah komplikasi lebih lanjut. Bidan
merupakan salah satu tenaga dari team pelayanan kesehatan yang
keberadaannya paling dakat dengan ibu yang mempunyai peran
penting dalam mengatasi masalah melalui asuhan kebidanan. Dalam
melaksanan asuhan kebidanan bidan dituntut memiliki wawasan yang
luas, trampil dan sikap profesional, karena tindakan yang kurang tepat
sedikit saja dapat menimbulkan komplikasi. Oleh karenanya diharapkan
semua persalinan yang dialami ibu dapat berjalan normal dan terjamin
pula keselamatan baik ibu dan bayinya. Dalam hal ini Penulis mencoba
melakukan study kasus pada Ny. “H” G2PoA0 umur 25 tahun di PKM
Jumpandang Baru, Makassar.
B. Tujuan penulisan
Mahasiswa Akademi Kebidanan Makassar diharapkan mampu
melakukan asuhan kebidanan pada ibu inpartu fisiologis dengan
pendekatan manajemen kebidanan menurut metode 7 langkah Varney
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian persalinan
Inpartu adalah seorang wanita yang sedang dalam keadaan
persalinan (Prawirohardjo, 2001 : 180).
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin
+ uri) yang dapat hidup ke dunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau
dengan jalan lain (Mochtar, 1998 : 91).
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan
melalui jalan lahir, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan
sendiri) (Manuaba, 1998 : 157).
No.register : 30 / I / 30 / 2016
Tanggal Masuk : 13 Januari 2016, pukul 11.00 wita
Tanggal Pengkajian : 13 Januari 2016, pukul 11.15 wita
Tanggal Partus : 13 Januari 2016, pukul 12.15 wita
Nama Pengkaji : RAMLA R. NUR
Jenis Anak
N Tempat Kehamil
Tahun persalina Keada
o persalinan an JK BB
n an
1. Puskesmas 2013 pertama Normal lk 2800 gr Hidup
F. Riwayat KB
Ibu pernah menjadi akseptor KB suntik 3 bulan pada tahun 2014
G. Riwayat reproduksi
1. Riwayat haid
a. Menarche : 14 tahun
b. Siklus haid : 28-30 hari
c. Lamanya haid : 5-7 hari
d. Disminore : tidak ada.
2. Riwayat ginekologi
Tidak ada riwayat penyakit serius seperti tumor, kanker, kista, dan
penyakit menular seksual.
H. Riwayat kesehatan.
1. Ibu tidak ada riwayat penyakit jantung, asma, hipertensi, DM,
dan TBC.
2. Tidak ada penyakit yang menyertai kehamilan seperti sakit
kepala hebat dan kejang.
3. Tidak ada penyakit keturunan dan kanker.
4. Tidak ada riwayat alergi dan ketergantungan obat-obatan, rokok
dan alcohol
L. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan umum.
a. Penampilan : baik
b. Kesadaran : komposmetis
c. Ekspresi wajah : ibu tampak meringis kesakitan saat
terjadi kontraksi
d. BB sebelum hamil : 50 kg
e. BB sekarang : 61 kg
f. Tinggi badan : 156 cm
g. LILA : 25 cm
Kriteria :
1. Kala I fase aktif berlangsung dari pembukaan 4 cm hingga
pembukaan 10 cm (lengkap) dengan kecepatan rata-rata 1 cm per
jam (nulipara atau primigravida) atau lebih dari1 cm hingga 2 cm
(multipara).
2. Keadaan ibu baik ditandai dengan TTV dalam batas normal
Tekanan darah : Sistol : 100-130 mmHg
Diastol : 60-90 mmHg
Nadi : 60 – 90 ×/menit
Pernapasan : 16 - 24 ×/menit
Suhu : 36,5oC – 37,5 oC
3. Keadaan janin baik ditandai dengan DJJ dalam batas normal yaitu
antara 120 -160 ×/menit
4. Kontraksi dikatakan adekuat/memadai jika terjadi 3 kali atau lebih
dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau
lebih.
5. Ibu dapat beradaptasi terhadap perubahan fisiologis pada masa
persalinan.
Rencana tindakan :
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan.
Rasional : Ibu dapat mengetahui keadaan janinnya.
2. Jelaskan pada ibu penyebab nyeri.
Rasional : Agar ibu dapat beradaptasi dengan nyeri yang
dirasakan.
3. Anjurkan ibu untuk relaksasi dan pengaturan nafas saat ada his
Rasional : Relaksasi merupakan salah satu cara untuk mengurangi
rasa sakit.
4. Anjurkan ibu untuk memilih posisi yang menguntungkan (miring kiri)
dan menyenangkan.
Rasional : Dapat meningkatkan oksigenisasi janin karena tidur
miring, mencegah penekanan pada vena cava inferior
oleh uterus yang membesar, dapat juga mengurangi
suplai darah ibu ke jantung dan akan mempengaruhi
output janin Dengan member suplai O₂ yang cukup bagi
janin.
5. Beri support dan motivasi pada ibu dan tidak meninggalkannya.
Rasional : Agar ibu tetap semangat dan optimis mengahadapi
persalinan serta kelahiran bayinya dan selama itu ibu
merasa diperhatikan oleh petugas.
6. Anjurkan ibu untuk berkemih tiap ada rangsangan untuk berkemih.
Rasional : Output yang seimbang akan memperlancar proses filtrasi
glomelurus ginjal sehingga mencegah terjadinya
penumpukan bahan metabolik dan toksik yang dapat
mengakibatkan kerusakan ginjal karena pada saat
uterus berkontraksi terjadi peningkatan metabolisme
tubuh.
7. Anjurkan pada keluarga untuk memberi makanan dan minuman
saat rasa nyeri ibu (his) berkurang.
Rasional : Intake yang adekuat dapat memperlancar metabolisme.
Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, mencegah
dehidrasi, memberi tenaga bagi ibu dalam persalinan
dapat berjalan dengan lancar
8. Observasi his dan DJJ tiap 30 menit.
Rasional : Kontraksi uterus merupakan tanda inpartu dan kemajuan
persalinan serta memantau keadaan janin
9. Observasi TTV ibu tiap 4 jam (nadi setiap 30 menit).
Rasional : Untuk memantau keadaan umum ibu.
10. Bersihkan vulva dengan kapas DTT sebelum VT.
Rasional : Untuk mencegah kuman masuk ke jalan lahir.
11. Vt tiap 4 jam atau < 4 jam bila ada indikasi.
Rasional : Untuk mengetahui kemajuan persalinan dan tindakan
selanjutnya
12. Pantau kemajuan persalinan dengan partograf.
Rasional : Merupakan standarisasi pelayanan kebidanan dan
menilai kemajuan persalinan, keadaan ibu dan janin
serta memudahkan dalam mengambil keputusan klinik
serta asuhan selanjutnya.
LANGKAH VI IMPLEMENTASI
No.register : 30 / I / 30 / 2016
Tanggal Masuk : 13 Januari 2016, pukul 11.00 wita
Tanggal Pengkajian : 13 Januari 2016, pukul 11.15 wita
Tanggal Partus : 13 Januari 2016, pukul 12.15 wita
Nama Pengkaji : RAMLA R. NUR
Identitas istri/suami
Nama : Ny. ”H” / Tn.”Z”
Umur : 25 tahun / 31 tahun
Nikah : 1 x ± 3 tahun
Suku : Makassar / Makassar
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : IRT / Karyawan swasta
Alamat : Jl. Barawaja I Lr. 2 No. 3
ASSESMENT (A)
Diagnosa : Inpartu kala I fase aktif, keadaan ibu dan janin baik
PLANNING (P)
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan
Hasil : Ibu mengerti dan tahu keadaan janinnya serta kemajuan
persalinannya
2. Menjelaskan penyebab nyeri yang dirasakan oleh ibu yaitu karena
tekanan ujung-ujung saraf sewaktu uterus berkontraksi dan tegangnya
serviks.
Hasil : Ibu mengerti tenteng penyebab nyeri yang dialami.
3. Menganjurkan ibu cara berelaksasi dan mengatur nafas pada saat
kontraksi dengan cara menarik nafas melalui hidung dan dikeluarkan
melalui mulut.
Hasil : Ibu melakukan apa yang dianjurkan.
4. Menganjurkan ibu untuk berbaring miring kiri
Hasil : Ibu berbaring miring ke kiri
5. Memberikan support pada ibu agar lebih optimis menghadapi
persalinannya
Hasil : Ibu tidak mengeluh dan menjadi lebih semangat.
6. Menganjurkan ibu untuk berkemih,setiap ada rangsangan ingin
berkemih
Hasil : Ibu mau berkemih setiap kali merasa ingin kencing.
7. Menganjurkan keluarga untuk memberi makan dan minum saat rasa
nyeri berkurang.
Hasil : Ibu bersedia dan menghabiskan air putih, teh kotak dan
makanan yang sudah disediakan.
8. Menganjurkan ibu untuk mengganti sarungnya apabila kotor.
Hasil : Ibu mengikuti anjuran yang diberikan.
9. Mengobservasi TTV tiap 4 jam (nadi tiap 30 menit)
Hasil :
TEKANAN PERNAPASA
PUKUL NADI SUHU
DARAH N
11.10 WITA 120/80 mmHg 84×/i 24×/i 36,6oC
11.40 WITA 80×/i
12.10 WITA 80×/i
No.register : 30 / I / 30 / 2016
Tanggal Masuk : 13 Januari 2016, pukul 11.00 wita
Tanggal Pengkajian : 13 Januari 2016, pukul 11.15 wita
Tanggal Partus : 13 Januari 2016, pukul 12.15 wita
Nama Pengkaji : RAMLA R. NUR
Identitas istri/suami
Nama : Ny. ”H” / Tn.”Z”
Umur : 25 tahun / 31 tahun
Nikah : 1 x ± 3 tahun
Suku : Makassar / Makassar
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : IRT / Karyawan swasta
Alamat : Jl. Barawaja I Lr. 2 No. 3
ASSESMENT (A)
Diagnosa : Perlangsungan kala II
PLANNING (P)
1. Memantau adanya tanda gejala kala II
a. Terlihat ada dorongan untuk meneran
b. Adanya tekanan pada anus
c. Perineum menonjol
d. Vulva membuka
2. Menyiapkan alat partus dan alat heacting
a. Partus set berisi : 2 buah koher, 1 buah ½ koher, 1 buah gunting
tali pusat, Handscoen 1 pasang, Kasa steril
secukupnya,Penjepit /pengikat tali pusat.
b. Diluar bak partus : Dug steril, celemek, oxytosin 1 ampul, spoit 3
cc, bethadine, gelly, Larutan clorin 0,5 % dan air DTT, lenek, Deli,
serta tempat sampah basah dan kering, tempat plasenta.
3. Memakai celemek. Celemek sudah terpakai.
4. Melepas perhiasan kemudian mencuci tangan dengan sabun dibawah
air mengalir. Tangan dan lengan bersih.
5. Tangan kanan memakai sarung tangan kemudian mengisi spoid
dengan oksitosin 1 ampul.
Tangan kanan terlindungi.
6. Mengisi spoit dengan oxytoxin 10 U dengan tehnik satu tangan dan
meletakkan kembali di partus set/wadah disinfeksi tingkat tinggi atau
steril tanpa mengkontaminasi tabung suntik).
Spoit terisi oxytoxin.
7. Melakukan vulva hyegiene dengan menggunakan kapas atau kasa
yang sudah dibasahi air disinfeksi tingkat tinggi.
Vulva perineum sudah bersih.
8. Melakukan pemeriksaan dalam / VT untuk memastikan bahwa
pembukaan serviks sudah lengkap.
Pembukaan 10 cm, ketuban pecah, pelepasan lendir dan darah.
9. Mendekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan
yang masih memakai sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%
dan kemudian melepaskannya dalam eadaan terbalik serta
merendamnya di dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit..
Sarung tangan terlepas.
10. Mendengar DJJ setelah kontraksi berakhir.
DJJ teratur dengan frekuensi 136 x/menit.
11. Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan janin dalam
keadaan bayi.
Ibu mengetahui keadaan janinnya.
12. Meminta ibu dan keluarga menyiapkan posisi meneran.
Ibu meneran dengan posisi setengah duduk.
13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan kuat
untuk meneran serta mendukung dan memberi semangat atas usaha
ibu untuk meneran.
Ibu meneran bila ada kontraksi.
14. Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
meletakkan handuk bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan bayi.
handuk terpasang.
15. Meletakkan duk steril dilipat 1/3 bagian, di bawah bokong ibu.
Duk terpasang.
16. Membuka tutup partus set dan menyiapkan secara terbalik.
Partus set terbuka.
17. Memakai sarung tangan DTT/steril pada kedua tangan.
Sarung tangan DTT/steril terpasang.
18. Menyokong dan melindungi perineum saat kepala vulva membuka 5-6
cm dan lakukan tekanan yang lembut dan tidak menghambat pada
kepala bayi, membiarkan kepala keluar perlahan-lahan.
Tidak terjadi rupture perineum
19. Dengan lembut menyeka muka, mulut dan hidung bayi dengan kain
atau kasa yang bersih bayi dapat bernafas dengan baik.
20. Memeriksa adanya lilitan tali pusat.
Tidak ada lilitan tali pusat.
21. Menunggu kepala melakukan putaran paksi luar secara spontan.
Kepala melakukan putaran paksi luar dengan baik.
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, menempatkan kedua
tangan di masing-masing sisi muka bayi. Dengan lembut, melahirkan
bahu depan dan belakang secara biparietal.
Bahu depan dan belakang lahir.
23. Melahirkan badan dan lengan dengan sangga susur badan dan
lengan lahir.
24. Setelah tubuh dari lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di
atas (anterior) dari punggung ke arah kaki bayi untuk menyangganya
saat panggung dari kaki lahir. Memegang kedua mata kaki bayi
dengan hati-hati membantu kelahiran kaki.
Bayi lahir dan langsung menangis pada pukul 12.15 wita dengan jenis
kelamin perempuan.
25. Meletakkkan bayi di handuk diatas perut ibu sambil menilai bayi.
Bayi menangis spontan, kulit kemerahan, dan pergerakan aktif.
No.register : 30 / I / 30 / 2016
Tanggal Masuk : 13 Januari 2016, pukul 11.00 wita
Tanggal Pengkajian : 13 Januari 2016, pukul 11.15 wita
Tanggal Partus : 13 Januari 2016, pukul 12.15 wita
Nama Pengkaji : RAMLA R. NUR
Identitas istri/suami
Nama : Ny. ”H” / Tn.”Z”
Umur : 25 tahun / 31 tahun
Nikah : 1 x ± 3 tahun
Suku : Makassar / Makassar
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : IRT / Karyawan swasta
Alamat : Jl. Barawaja I Lr. 2 No. 3
ASSESMENT (A)
Diagnosa : Perlangsungan kala III
PLANNING (P)
27. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi.
Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu dan
memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama (ke arah ibu).
Tali pusat terjepit klem.
28. Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari
gunting dan memotong tali pusat di antara dua klem tersebut.
Tali pusat terpotong.
29. Mengganti handuk yang basah dan menyelimuti bayi dengan kain
atau selimut yang bersih dan kering, menutupi bagian kepala,
membiarkan tali pusat terbuka.
Bayi tidak kedinginan.
30. Memberikan bayi kepada ibunya dan menganjurkan ibu untuk
memeluk bayinya dan memulai IMD selama 60 menit.
31. Meletakkan kain yang bersih dan kering. Melakukan palpasi abdomen
untuk menghilangkan kemungkinan adanya bayi kedua.
Bayi lahir tunggal.
32. Memberitahu ibu bahwa akan disuntik oksitosin.
Oksitosin sudah disuntikkan.
33. Dalam waktu 2 menit setelah kelahiran bayi, memberikan suntikan
oksitosin 10 unit IM di 1/3 paha kanan atas ibu bagian luar, setelah
mengaspirasinya terlebih dahulu.
34. Pindakan klem pada tali pusat hingga berjarak 5- 10 cm dari vulva.
35. Meletakkan satu tangan diatas kain yang ada di perut ibu, tepat di atas
tulang pubis, dan menggunakan tangan ini untuk melakukan palpasi
kontraksi dan menstabilkan uterus. Memegang tali pusat dan klem
dengan tangan yang lain.
36. Menunggu uterus berkontraksi dan kemudian melakukan penegangan
ke arah bawah pada tali pusat dengan lembut. Lakukan tekanan yang
berlawanan arah pada bagian bawah uterus dengan cara menekan
uterus ke arah atas dan belakang (dorso kranial) dengan hati-hati
untuk membantu mencegah terjadinya inversio uteri.
37. Setelah plasenta terlepas, meminta ibu untuk meneran sambil menarik
tali pusat ke arah bawah dan kemudian ke arah atas, mengikuti kurve
jalan lahir sambil meneruskan tekanan berlawanan arah pada uterus.
38. Jika plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan kelahiran plasenta
dengan menggunakan kedua tangan. Memegang plasenta dengan dua
tangan dan dengan hati-hati memutar plasenta hingga selaput ketuban
terpilin. Dengan lembut perlahan melahirkan selaput ketuban tersebut.
39. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, melakukan masase
uterus, meletakkan telapak tangan di fundus dan melakukan masase
dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi
(fundus menjadi keras).
40. Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun
janin dan selaput ketuban untuk memastikan bahwa selaput ketuban
lengkap dan utuh. Meletakkan plasenta di dalam kantung plastik atau
tempat khusus.
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL
PADA NY “H” DENGAN KALA IV PERSALINAN
DI PUSKESMAS JUMPANDANG BARU
TANGGAL 13 Januari 2016
No.register : 30 / I / 30 / 2016
Tanggal Masuk : 13 Januari 2016, pukul 11.00 wita
Tanggal Pengkajian : 13 Januari 2016, pukul 11.15 wita
Tanggal Partus : 13 Januari 2016, pukul 12.15 wita
Nama Pengkaji : RAMLA R. NUR
Identitas istri/suami
Nama : Ny. ”H” / Tn.”Z”
Umur : 25 tahun / 31 tahun
Nikah : 1 x ± 3 tahun
Suku : Makassar / Makassar
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : IRT / Karyawan swasta
Alamat : Jl. Barawaja I Lr. 2 No. 3
PLANNING (P)
41. Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera
menjahit laserasi yang mengalami perdarahan aktif.
Perineum rupture derajat II dengan Heacting 5.
42. Menilai ulang uterus dan memastikannya berkontraksi dengan baik.
43. Mencelupkan kedua tangan yang memakai sarung tangan ke dalam
larutan klorin 0,5 %, membilas kedua tangan yang masih bersarung
tangan tersebut dengan air disinfeksi tingkat tinggi dan
mengeringkannya dengan kain yang bersih dan kering.
44. Menempatkan klem tali pusat disinfeksi tingkat tinggi atau steril atau
mengikatkan tali disinfeksi tingkat tinggi dengan simpul mati sekeliling
tali pusat sekitar 1 cm dari pusat.
45. Mengikat satu lagi simpul mati dibagian pusat yang berseberangan
dengan simpul mati yang pertama.
46. Melepaskan klem bedah dan meletakkannya ke dalam larutan klorin
0,5 % dan kemudian melakukan penanganan pada bayi
Pengukuran untuk bayi
Berat badan : 2900 gram
Panjang badan : 47 cm
Lingkar lengan : 10 cm
Lingkar dada : 31 cm
Lingkar perut : 29 cm
Memberi salep mata dan menginjeksi vitamin K, HB 0 diberikan
1 jam setelah pemberian vitamin K.
47. Menyelimuti kembali bayi dan menutupi bagian kepalanya.
Memastikan handuk atau kainnya bersih atau kering.
48. Menganjurkan ibu untuk memulai pemberian ASI.
49. Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus setiap 30 menit.
JAM KE WAKTU Kontraksi uterus
I 12.40 wita Baik
12.55 wita Baik
13.10 wita Baik
13.25 wita Baik
II 13.55 wita Baik
14.25 wita Baik
50. Mengajarkan pada ibu/keluarga bagaimana melakukan masase uterus
dan memeriksa kontraksi uterus.
51. Mengevaluasi kehilangan darah.
JAM KE Waktu Perdarahan
I 12.40 wita ± 20 cc
12.55 wita ± 20 cc
13.10 wita ± 20 cc
13.25 wita ± 10 cc
II 13.55 wita ± 10 cc
14.25 wita ± 10 cc
52. Memeriksa tekanan darah, nadi, TFU dan keadaan kandung kemih
setiap 15 menit selama satu jam pertama pasca persalinan dan setiap
30 menit selama jam kedua pasca persalinan serta memeriksa suhu
setiap 60 menit selama 2 jam.
JAM Kandung
Waktu Tekanan darah Nadi Suhu TFU
KE kemih
0
I 12.40 wita 120/80 mmHg 82×/i 36,6 C Stgg pst Kosong
12.55 wita 120/80 mmHg 82×/i Stgg pst Kosong
13.10 wita 120/80 mmHg 82×/i Stgg pst Kosong
13.25 wita 120/80 mmHg 82×/i Stgg pst Kosong
II 13.55 wita 120/80 mmHg 82×/i 36,60C Stgg pst Kosong
14.25 wita 120/80 mmHg 82×/i Stgg pst Kosong
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang
dapat hidup, dari dalam uterus melalui vagina atau jalan lain ke dunia
luar. Partus normal / partus biasa adalah bayi lahir melalui vagina
dengan letak belakang kepala / ubun-ubun kecil, tanpa memakai alat /
pertolongan istimewa, serta tidak melukai ibu maupun bayi (kecuali
episiotomi), berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam.
B. SARAN
Saran yang diberikan pada petugas kesehatan maupun keluarga
dalam menunjang proses persalinan dan nifas :
1. Saran untuk petugas kesehatan
a. Hendaknya memupuk kebersamaan dengan rekan sejawat
sehingga tercipta hubungan saling menunjang
b. Senantiasa meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan baik
yang didapat dari praktek lapangan maupun kursus, seminar
dan lain-lain
2. Saran untuk ibu dan keluarga
a. Dalam proses persalinan hendaknya ibu dapat kooperatif dan
keluarga perlu mendukung selama proses persalinan dan
nifas
b. Ibu atau keluarga mampu mengetahui tanda awal persalinan,
sehingga pertolongan yang tepat dan aman dapat segera
diberikan
c. Ibu dan keluarga mau melaksanakan aturan rumah sakit dan
penjelasan oleh petugas
DAFTAR PUSTAKA
http://clarahusna.blogspot.co.id/2013/04/asuhan-kebidanan-pada-ny-e-
dengan.html
http://qomariyahmidwiferyblog.blogspot.co.id/2012/06/askeb-ii-
persalinan.html
http://sehat-aja-yuk.blogspot.co.id/2011/02/makalah-asuhan-kebidanan-
ibu-bersalin.html
http://ayuistilah.blogspot.co.id/2012/01/askeb-inc-lengkap.html