Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA

Kegiatan : Pembentukan /Penguatan Forum Kota Sehat Kabupaten Timor Tengah Utara
Program : Kesehatan Lingkungan
Pelaksana : Seksi kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah raga
Penanggungjawab : Kepala Dinas kesehatan Kab. TTU
Waktu : Jumat, 18 Desember 2020
Biaya : Rp.10.000.000.-

1. LATAR BELAKANG

Pengertian Kawasan Sehat adalah suatu kondisi wilayah yang bersih, nyaman, aman dan
sehat bagi pekerja dan masyarakat, melalui peningkatan suatu kawasan potensial dengan
kegiatan yang terintegrasi dan disepakati masyarakat, kelompok usaha, dan pemerintah
daerah. Tatanan Kawasan Sehat merupakan salah satu indikator pelaksanaan kegiatan
penyehatan lingkungan dalam Renstra 2015-2019.
Mengacu pada Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor
34 Tahun 2005 dan Nomor 1138 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Kabupaten/Kota
Sehat, Kabupaten/Kota Sehat (KKS) adalah suatu kondisi Kabupaten/Kota yang bersih,
nyaman, aman, dan sehat untuk dihuni penduduk, yang dicapai melalui terselenggaranya
penerapan beberapa tatanan dengan kegiatan yang terintegrasi yang disepakati masyarakat
dan pemerintah daerah.Berdasarkan kawasan dan permasalahan khusus, Tatanan
Kabupaten/Kota sehat dikelompokkan menjadi :
1. Kawasan permukiman, sarana, dan prasarana umum,
2. kawasan sarana lalu lintas tertib dan pelayanan transportasi,
3. kawasan pertambangan sehat,
4. kawasan hutan sehat,
5. kawasan industri dan perkantoran sehat,
6. kawasan pariwisata sehat,
7. ketahanan pangan dan gizi,
8. kehidupan masyarakat yang mandiri,
9. kehidupan sosial yang sehat.
Penyelenggaraan Kabupaten Sehat dilakukan melalui berbagai kegiatan dengan
memberdayakan masyarakat yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten untuk
mewujudkan Kabupaten/Kota Sehat. Penyelenggaraan Kabupatan/Kota Sehat dilaksanakan
melalui forum dan atau memfungsikan lembaga masyarakat yang ada. Forum di
Kabupaten/Kota disebut forum Kabupaten/Kota Sehat atau sebutan lainnya, tingkat
kecamatan disebut forum komunikasi Desa/Kelurahan atau sebutan lain dan tingkat
desa/kelurahan disebut kelompok kerja atau sebutan lain. Kabupaten/Kota Sehat
diselenggarakan dengan membentuk Tim Pembina Kabupaten/Kota Sehat untuk
menyelaraskan kebutuhan masyarakat sesuai dengan arah pembangunan daerah. Tim
pembina diketuai oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggota
dari instansi terkait dan ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Kabupaten/Kota sehat yang
memenuhi kriteria akan diberikan Penghargaan Kabupaten Sehat (Swasti Saba) dalam
periode dua tahun sekali. Seleksi penghargaan ini dilakukan oleh Gubernur yang
pelaksanaannya dilakukan oleh Tim Pembina Provinsi. Penilaian Kabupaten/Kota sehat
dapat dievaluasi oleh Tim Pembina pusat, sesuai dengan perkembangan penyelenggaraan
Kabupaten sehat. Penghargaan ini terdiri dari 3 kategori, yaitu penghargaan Padapa
diberikan kepada Kabupaten untuk taraf pemantapan, Wiwerda untuk taraf pembinaan, dan
Wistara untuk taraf pengembangan.

Pertumbuhan penduduk kota di dunia masih menunjukkan lonjakan yang cukup


fenomenal, terutama penduduk kota di negara-negara berkembang. Pertumbuhan penduduk
tersebut menimbulkan berbagai masalah, seperti kepadatan lalu-lintas, pencemaran udara,
perumahan yang kurang sehat dan pelayanan masyarakat yang kurang layak termasuk
kriminal, kekerasan dan penggunaan obat-obat terlarang menjadi masalah yang digeluti oleh
masyarakat perkotaan. Sementara itu pelayanan kesehatan yang ada belum memenuhi
kebutuhan baik dari keterjangkauan, pemerataan dan kemudahannya.
Melihat perkembangan fakta tersebut, lingkungan fisik, sosial, ekonomi dan budaya
perkotaan berada pada situasi yang rawan. Apabila kecenderungan tersebut tidak
dikendalikan, maka ketahanan daya dukung daerah perkotaan tidak akan mampu menerima
beban permasalahan tersebut, dan berdampak kepada kesehatan masyarakat. Pada hal
sebahagian besar penyebab kesakitan dan kematian dipengaruhi oleh kondisi lingkungan.
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2018, penyebab utama kematian adalah
penyakit infeksi. Berdasarkan penyelenggaraan Kabupaten Sehatan sampai dengan tahun
2019, diperoleh dampak positif yaitu percepatan dalam pencapaian indicator pembangunan
kesehatan. Jika dilihat dari hasil analisa data Riskesdas tahun 2018 diperoleh perbedaan
yang signifikan dalam pencapaiakn indicator program, untuk Kab/Kota yang belum ikut
KKS maka capaian program selalu lebih kecil dibanding Kab/Kota yang ikut KKS, dan
semakin tinggi katagori penghargaan swasti saba maka lebih tinggi pula capain
indikatornya. KKS juga menyatukan berbagai sector dan lintas program untuk sama-sama
menurunkan kasus STUNTING, sehingga KKS juga merupakan media konvergensi lintas
sector dan lintas program.

2. DASAN HUKUM

a. Undang-Undang No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular


b. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
c. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah;
d. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025;
e. Undang-Undang No: 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
f. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
g. Undang Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
h. Peraturan Bersama Mendageri No. 34 Tahun 2005 dan Menkes No.
1138/Menkes/PB/VII/2005 tentang Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat;
i. Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
j. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota;
k. Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan;
l. Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat;
m. Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
n. Peraturan Menteri Kesehatan No. 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat;
o. Peraturan Menteri Kesehatan No. 13 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Lingkungan di Puskesmas;
p. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1202 Tahun 2003 tentang Indikator Provinsi Sehat dan
Kabupaten/Kota Sehat;
q. Peraturan bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor : 34 Tahun
2005 dan Nomor: 1138/MENKES/PB/VIII/2005 tentang PENYELENGGARAAN
KABUPATEN SEHAT. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 64 Tahun 1958
tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa
Tenggara Timur;

3. TUJUAN (UMUM DAN KHUSUS)

a. Tujuan Umum

Membahas secara utuh draf : 1. Peraturan Bupati Tentang Kabupaten Sehat Kabupaten
Timor Tengah utara dalam pengelolaan KKS ; 2. Draf SK KKS ; 3, Perencanaan
Kegiatan KKS Tahun 2021 bagi pengelola program di Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan sektor terkait.
b. Tujuan Khusus

1) Peserta mempelajari dan ikut menyusun draf Peraturan Bupati Tentang Kabupaten
Sehat Kabupaten Timor Tengah utara dalam pengelolaan KKS.
2) Peserta mempelajari dan ikut menentukan Anggota TIM KKS.
3) Peserta mengetahui rencana aksi Tim KKS tahun 2021.
4. OUTPUT / LUARAN

Terselenggaranya kegiatan Pembahasan Peraturan Bupati tentang KKS, Pembentukan


Forum KKS dan ikut mempelajari rencana Aksi Tim KKS Tahun 2021 di Kabupaten
Timor Tengah Utara,

5. SASARAN
Adalah Peserta pertemuan sebanyak 50 orang yang terdiri dari:

No Asal Instansi/Badan Jumlah Tatanan Kota sehat


peserta
1 Bappelibangda 3 orang Semua Tatanan
2 Dinas Kesehatan (Kabid Kesmas, 20 orang Semua Tatanan
Promkes, KIA, Gizi, Kefarmasian,
Kabid Yankes, Kabid SDMK, Kabid
P2P)
3 Dinas Lingkungan hidup 2 orang Semua Tatanan
3 Dinas Pekerjaan umum dan tata 2 orang Kawasan Pemukiman, Sarana
ruang dan Prasarana Umum
4 Dinas Ketahanan Pangan 2 orang Kehidupan Masyarakat Sehat
yang Mandiri dan Ketahanan
Pangan
5 Dinas perindustrian dan Perdagangan 1 orang Kawasan Pasar
Kecamatan Kota 1 orang
KeLurahan Benpasi 1 orang
KeLurahan Kefa Tengah 1 orang
Penanggung jawab Pasar 2 orang
Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan 2 orang Kawasan Pendidikan
Olah Raga
Dinas sosial 2 orang Kehidupan Sosial yang Sehat
BPBD 2 orang dan Kesiapsiagaan Bencana
Dinas perhubungan 2 orang Kawasan Transportasi massal
dan tertib lalu lintas jalan raya
Dinas perindustrian dan Perdagangan 1 orang Kawasan Perkantoran dan
Perindustrian UMKM
Dinas Parawisata 2 orang Kawasan Wisata
Dekenat 1 orang Kawasan Tempat Ibadah
Klasis TTU 1 orang
MUI TTU 1 orang
PHDI 1 orang
Jumlah 50 orang

6. KERANGKA KERJA
a. Rincian Kegiatan (Lokasi dan Anggaran)
Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan agenda kegiatan berikut :
Waktu Materi Fasilitator/Narasumber

08.30 - 09.00 Pembukaan


Panitia
09.30 – 10.00 Snack Panitia

09.00 - 11.30 Penyampaian dan Pembahasan Draf Perbub Kabid Pemerintahan


KKS dan Pembangunan
Manusia
(Bapelitbangda)
11.30 - 13.30 Penyampaian dan Pembahasan Draft SK Kabid Pemerintahan
forum KKS dan Pemilihan/Pembentukan dan Pembangunan
Forum KKS Manusia
(Bapelitbangda)
13.30 – 14.30 Makan Siang

14.30 – 15.00 Penyampaian Rencana Kegiatan Forum Kasie Kesehatan dan


KKS tahun 2021 Pendidikan
(Bappelitbangda
15.00 – 16.00 RTL

16.00 – selesai Penutup

7. PENUTUP

Demikian kerangka acuan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan.

Kepala Dinas Kesehatan


Kabupaten Timor Tengah Utara

=Thomas J.M. Laka, SKM=


NIP 19670307 198803 1 013

Anda mungkin juga menyukai