Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN

KOMPRES HANGAT
KEPERAWATAN DASAR PROFESI (KDP)

Dosen Pembimbing:

Ns. Nur Eni Lestari, S.Kep., M.Kep. Sp, An

Disusun Oleh :
Yedif Trisnawan
18200100062

PROGRAM STUDI NERS (PROPESI)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

JAKARTA
2020

ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN


KOMPRES HANGAT

A. Definisi

Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat kepada pasien untuk


mengurangi nyeri dengan menggunakan cairan yang berfungsi untuk melebarkan
pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah lokal dengan tujuan memberikan
kenyaamanan kapada pasien Sylvia (2005).

Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan
menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang
memerlukan. Tindakan ini selain untuk melancarkan sirkulasi darah juga untuk
menghilangkan rasa sakit, merangsang peristaltic usus, pengeluaran getah radang
menjadi lancer, serta memberikan ketenangan dan kesenangan pada klien.

B. Indikasi

1. Klien Hipertermi.
2. Klien dengan perut kembung.
3. Klien yang punya penyakit peradangan, seperti radang persendian.
4. Sepasme otot, Adanya abses, hematoma.

C. Tujuan Tindakan

1. Memperlancar sirkulasi darah


2. Menurunkan suhu tubuh
3. Mengurangi rasa sakit
4. Memberi rasa hangat,nyaman dan tenang pada klien
5. Memperlancar pengeluaran eksudat
6. Merangsang peristaltik usus
7. Mengurangi peradangan dan spasmus otot
8. Meningkatan aktivitas sel.
D. Masalah Keperawatan

Hipertermi

E. Prosedur Tindakan

1. Kompres Hangat Basah

a. ALAT DAN BAHAN

1) Kain kassa

2) Larutan kompres berupa air hangat 40 °C dalam wadahnya ( dalam kom )

3) Set ganti verban

4) Aquades

5) Bengkok

6) Sarung tangan

b. PROSEDUR KERJA

1) Periksa dan yakinkan tentang program pengobatan

2) Atur posisi pasien

3) Cuci tangan di air mengalir dengan sabun dan dikeringkan dengan

handuk

4) Siapkan peralatan

5) Siapkan lingkungan juga privasi pasien

6) Jelaskan prosedur pada pasien

7) Beri kesempatan pada pasien atau keluarganya untuk bertanya jika ada

yang kurang jelas

8) Siapkan alat dan dekatkan dengan pasien


9) Pasang sarung tangan

10) Siapkan air hangat dalam kom

11) Basahi kain pengompres dengan air, peras kain sehingga tidak terlalu

basah.

12) Letakkan kain pada daerah yang akan dikompres ( dahi, ketiak, perut,

leher belakang ).

13) Angkat kain kasa dan buang di bengkok

14) Apabila kain telah kering atau suhu kain relative menjadi dingin,

masukkan kembali kain kompres ke dalam cairan kompres dan letakkan

kembali di daerah kompres, lakukan berulang-ulang hingga efek yang

diinginkan dicapai

15) Evaluasi hasil dengan mengukur suhu tubuh klien setelah 20 menit

16) Setelah selesai, keringkan daerah kompres atau bagian tubuh yang basah

dan rapikan alat

17) Lepaskan sarung tangan

18) Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir

19) Dokumentasi

5. Kompres Hangat Kering Menggunakan Buli-Buli Panas

a. Persipan alat

1) buli-buli panas dan sarungnya

2) termos berisi air panas

3) termomerter air panas

4) lap kain
b. Prosedur

1) mempersiapan alat

2) mencuci tangan

3) melakukan pemasangan telebih dahulu pada buli-buli panas dengan cara :

mengisi buli-buli dengan air panas, mengencangkan penutupnya

kemudian membalik posisi buli-buli berulang-ulang, lalu mengosongkan

isinya. Menyiapkan dan mengukur air yang di inginkan (50-60ºc)

4) mengisi buli-buli dengan air panas sebanyak kurang lebih setengah

bagian dari buli-buli tesebut. Lalu mengeluarkan udaranya dengan cara

meletakkan atau menidurkan buli-buli di atas meja atau tempat datar.

Bagian atas buli-buli di lipat sampai kelihatan permukaan air di leher

buli-buli. Kemudian penutup  buli-buli di tutup dengan rapat/benar

5) memeriksa apakah buli-buli bocor atau tidak lalu mengeringkan dengan

lap kain dan memasukkan ke dalam sarung buli-buli

6) membawa buli-buli tersebut ke dekat klien

7) meletakkan atau memasang buli-buli pada area yang memerlukan

8) mengkaji secara teratur kondisi klien untuk mengetaui kelainan yang

timbul akibat pemberian kompres dengan buli-buli panas, seperti

kemerahan, ketidak nyamanan, kebocoran, dsb.

9) mengganti buli-buli panas setelah 30 menit di pasang dengan air panas

lagi, sesuai yang di kehendaki

10) membereskan alat-alat bila sudah selesai

11) mencuci tangan

12) mendokumentasikan tindakan ini beserta responnya


6. Hal-hal yang perlu di perhatikan

a. Buli-buli panas tidak boleh diberikan pada klien pendarahan

b. Pemakaian buli-buli panas pada bagian abdomen, tutup buli-buli mengarah

ke atas atau ke samping

c. Pada bagian kaki, tutup buli-buli mengarah ke bawah atau ke samping


d. Buli-buli harus di periksa dulu terkunci atau tidak pada penutupnya

F. Rasional Tindakan

No Tindakan Rasional
1 Mengucapkan salam Menciptakan komunikasi
Memperkenalkan diri terapeutik dan mengurangi ansietas
pada pasien
Menjelaskan tujuan tindakan
2 Mencuci tangan Menjaga kebersihan tangan dan
mencegah transmisi
mikroorganisme
3 Mempersiapkan alat Memastikan dalam melaksanakan
prosedur yang diselesaikan dengan
efektif dan efisien
4 Masukan kain kedalam air hangat Agar air tidak tercecer kemana-
yang sudah disiapkan, peras mana saat pengompresan
sehingga tidak terlalu basah
5 Ganti kain pengompres jika sudah Menciptakan tindakan yang efektif
teraba dingin, lakukan ulang
pengompresan sampai suhu tubuh
mencapai target normal
6 Setelah selesai lap bagian yang Untuk menjaga kenyamanan pasien
basah pada pasien
7 Evaluasi Suhu Untuk mengetahui nilai suhu tubuh
pasien
8 Rapihkan pasien dan alat Untuk menjaga rasa nyaman pasien
dan menjaga kelengkapan dan
kerapihan alat

9 Mencuci tangan Menjaga kebersihan tangan dan


mencegah transmisi
mikroorganisme

10 Dokumentasi Menerapkan etika keperawatan dan


sebagai pencatatan setelah tindakan

G. Kesenjangan Teori

Ada kesenjangan antara teori dan praktek yaitu dimana kompres hangat lebih

banyak dilakukan menggunakan waslap tidak menggunakan kain kasa dan untuk

suhu air tidak menggunakan alat pengukur suhu ( memakai indera peraba perawat).

Anda mungkin juga menyukai