G DENGAN GANGGUAN
SISTEM PERNAPASAN : ASMA DI RUANG
AMARILIS RSDH CIANJUR
DI SUSUN OLEH
YEDIF TRISNAWAN
18200100062
I. BIODATA
A. Identitas Klien
1. Nama/Nama panggilan : An. G
2. Tempat tgl lahir/ usia : Cianjur,23 April 2017/4Tahun
3. Jenis kelamin : Laki-Laki
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : Belum sekolah
6. Alamat : Pawasari 05/ 01 Desa Gunungsari Kec.
Ciranjang Kab. Cianjur
7. Tanggal masuk RS : 09 Maret 2021
8. Tanggal pengkajian : 09 Maret 2021
9. Diagnosa Medik : Asma
B. Identitas Penanggungjawab
1. Ayah
a. Nama : Tn. R
b. Usia : 30 tahun
c. Pendidikan : SMK
d. Pekerjaan : Wiraswasta
e. Agama : Islam
f. Alamat : Pawasari 05/ 01 Desa Gunungsari Kec.
Ciranjang Kab. Cianjur
2. Ibu
a. Nama : Ny. B
b. Usia : 29 tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Wiraswasta
e. Agama : Islam
f. Alamat : Pawasari 05/ 01 Desa Gunungsari Kec.
Ciranjang Kab. Cianjur
II. PENGKAJIAN
A. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
1. Keluhan utama
Ibu pasien mengatakan anak nya sesak
2. Riwayat penyakit sekarang
Ibu pasien mengatakan pasien sesak nafas di sertai batuk sejak 1 hari
sebelum ke puskesmas, pasien tidak batuk, dan pasien ada alergi
dingin kemudian oleh ibunya diperiksakan di Puskesmas, menurut
hasil dari pemeriksaan, pasien didiagnosa asma sehingga pasien harus
menjalani pengobatan dan dokter menganjurkan agar pasien dibawa
ke Rumah Sakit. Pada tanggal 09 Maret 2021 pukul 09.30 WIB oleh
keluarga pasien dibawa ke UGD RSDH. Ibu pasien mengatakan
pasien sesak nafas sejak 2 hari SMRS, pasien tidak batuk, terdapat
tarikan dinding dada ke dalam, dan terdengar bunyi wheezing dan
ronchi. pasien tampak pucat dan gelisah. Ibu pasienn mengatakan
pasien ada alergi terhadap udara dingin. Di UGD TTV ; TD : 100/70
mmHg, Nadi : 82 x/menit, Suhu : 37,5˚C, dan RR : 32 x/menit.
B. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
1. Prenatal Care
Ibu pasien mengatakan selama kehamilan pasien merupakan kehamilan
ke 2 dan ibu pasien merasakan mual muntah/ morning sekness
dirasakan pada 3 bulan pertama. kehamilan selanjutnya ibu pasien
tidak mengalami mual muntah lagi. Ibu pasien mengatakan selalu
kontrol kehamilannya ke bidan terdekat atau ke puskesmas .
2. Natal Care
Ibu pasien mengatakan pada saat melahirkan pasien, usia kehamilan
sudah 9 bulan dan ibu pasien melahirkan di klinik bidan dengan proses
spontan. pasien lahir dengan BB lahir 3000 gram dan PB lahir 50 cm.
3. Post Natal
Ibu pasien mengatakan setelah anaknya lahir, pasien langsung
dilakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) oleh Bidannya dan pasien
menangis kuat.Ibu pasien hanya menginap 1 hari di klinik bidan dan
besoknya sudah boleh pulang.
b)
c)
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: Pasien
: hubungan
: serumah
3. Riwayat Psikososial
Anak tinggal bersama : orang tua
Hubungan antar anggota kelompok : harmonis
Lingkungan rumah : Bersih
Pengasuh anak : orang tua dan nene
4. Riwayat Spiritual
a. Support sistem dalam keluarga : Baik
b. Kegiatan keagamaan : Di rumah di ajarkan mengaji
5. Reaksi Hospitalisasi
a. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
Ibu membawa anaknya ke RS karena :
Anaknya sesak napas disertai batuk sudah 2 hari
Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak :
Ya, dokter memberitahu kondisi pasien(anak) saat ini dan
menyarankan anak untuk di rawat di Rumah Sakit
Perasaan orang tua saat ini :
Cemas karena anaknya sakit,dan di rawat di Rumah Sakit
Orang tua setelah berkunjung ke RS :
Ya
Yang akan tinggal dengan anak :
Orang Tua
c. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap : anak
memahami kalau sakit dan harus di rawat di rumah sakit.
3. Sistem Persyarafan
Nervus olfaktori : penciuman normal
Nervus opticus : pengihatan normal
Nervus okulomotorius : gerakan bola mata baik
Nervus trochearis : gerakan mata kedalam dan kebawah normal
Nervus trigeminus : gerakan mengunyah baik, wajah normal
Nervus abdusens :deviasi mata ke lateral baik
Nervus fasialis : ekspresi wajah normal
Nervus vestibulokoklearis : pendengaran dan keseimbangan baik
Nervus glossofaringeus : tidak ada penurunan sensasi rasa
Nervus vagus : reflex menelan baik
Nervus asseorius : gerakan bahu normal
4. Sistem Perkemihan
Tidak ada keluhan, BAK tidak terukur berapa kali sehari karena klien
memakai diapers
5. Sistem Pencernaan
Inspeksi : bentuk perut datar, tidak ada bekas luka operasi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : terdengar timpani
Auskultasi : bising usus normal (25 - 30 kali/menit)
6. Sistem Muskuloskeletal
Tidak ada keluhan pada sistem muskulosletal
7. Sistem Endokrin
Inspeksi : tidak tampak pembesaran pada kelenjar tiroid,
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada daerah leher, tidak teraba
pembesaran kelenjar tiroid
8. Sistem sensori persepsi/Pengideraan
Tidak ada keluhan pada sistem sensori persepsi dan pendengaran
9. Sistem integument
Turgor kulit elastis, tidak ada luka
10. Sistem imun dan hematologi
Suhu 37,5ºC, akral hangat
11. Sistem reproduksi
Anatomi kelamin laki-laki, pasien mengatakan tidak ada keluhan pada
alat kelamin
2. Nutrisi
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
Kurang baik Makan normal habis Makan habis ½ porsi
1 porsi bubur sumsum/nasi
tim
4. Eliminasi
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
Baik BAB dan BAK BAB dan BAK
normal normal
6. Personal hygiene
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
Baik Mandi 2 x dan sikat Mandi 2 x (pakai
gigi 2 x sehari waslap) dan sikat
gigi 2 x sehari
7. Aktivitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
Kurang baik Aktif bermain Bedrest di tempat
tidur
G. Pemeriksaan penunjang
1. Hasil pemeriksaan laboratorim
Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
09032021 Hematologi
Darah Lengkap
Haemoglobin 14.6 13.0 – 17.0
Leukosit 12.300 4000 – 10000
Eritrosit 5.40 4.50 – 6.20
Hematokrit 42.1 40 – 54
Trombosit 170.000 150000 – 400000
Index Eritrosit
MCV 92,2 81.0 – 96.0
MCH 32,4 27.0 – 36.0
MCHC 35.4 31.0 – 37.0
RDW-CV 12.5 11.5 – 14.5
PDW 13 9 – 13
MPV 9,2 7.2 – 11.1
Differential
Neu% 70.6 39.3 – 73.7
Lym% 16.4 20 – 40
Mon% 7 2–8
Eos% 3 0–4
Bas% 2 0–1
Absolut
Neut# 1.65 1.8 – 6.98
Mon# 1.33 0.29 – 0.95
Lym# 2.40 1.26 – 3.35
Eos# 0.5 0-02 – 0.5
Bas# 0.25 1.1 – 0.07
2. Pemeriksaan diagnostik
Hasil rontgen thorax : bronkhopneumoni kanan
3. Program Therapi
Infus KaEn 3B 8tpm
Sanmol 3 x 100 mg IV
Inhalasi ventolin 4x2,5mg
Ruang : Amarilis
Ruang : Amarilis
Ruang : Amarilis
1. TD 110/85 mmHg
Nadi 86 x/menit
1. Memonitor nutrisi dan sumber energi Suhu 36,ºC
yang adekuat Respirasi 24x/menit
2. Memonitor pasien akan adanya SPO2 99%
kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan 2. pasien merasa lebih
3. Mengevaluasi pasien untuk tenang saat diberikan
mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan penkes oleh perawat
4. Mengevaluasi pasien untuk memilih 3. Pasien merasa lebih rileks
aktivitas konsisten yang sesuai dengan dan nyaman
kemampuan fisik, psikologi dan sosial 4. pasien bisa melakukan
5. Memonitor pola tidur dan lamanya fisioterapi dada mandiri
tidur/istirahat pasien tanpa dibantu oleh
6. Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas keluarga
yang disukai 5. pasien merasa lebih lega
dalam bernafas dan tidak
pengap lagi
6. Terdengar suara ronchi +/
+
7. pasien senang dengan
pengajaran batuk efektif
oleh perawat dapat
mengeluarkan sekret
secara mandiri.
8. pasien merasa lebih
nyaman dan lebih baik
dari sebelumnya.
VII.Evaluasi Keperawatan
Ruang : Amarilis
P : Lanjutkan Intervensi
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Monior k/u pasien
3. Monitor suara paru
4. Kaji warna sputum
5. Posisikan pasien untuk mengurangi rasa sesak
6. Ajarkkan teknik nafas dalam dengan tepat
7. Berikan oksigen tambahan
09-03- 8. Kolaborasi unttuk terapi
2021
S : Ibu pasien mengatakan anak nya cepat lemas dan lelah
O : k/u lemah, tampak sesak, wajah pasien tampak pucat, pasien terpasang
Intoleransi Aktivitas b.d O2 nasal kanul 3lpm, waktu istirahat dan tidur pasien pada malam hari kurang
Tirah Baring atau lebih 6 jam. Waktu tidur siang tidak menentu terkadang bisa tidur selama
imobilisasi kurang lebih 1-2 jam dan terkadang tidak bisa tidur dan dalam keadaan sakit
ibu pasien mengatakan waktu tidur malamnya tidak menentu sedangkan
waktu tidur siang sedikit terganggu karena kebisingan tetangga pasien.
TTV:
TD 120/85 mmHg
Nadi 95 x/menit
Suhu 36, 9ºC
Respirasi 29x/menit
SPO2 97%
A:
Indikator Skor Hasil target
kaji
Mampu 3 3 4
melakkan
aktivitas
sehari-hari
Keseimbangan 3 3 5
istirahat dan
aktivitas
Monitor TTV 3 3 5
P : intervensi dilanjutkan
1. Observasi adanya pembatasan pasien dalam melakukan aktivitas
2. Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan
09-03- 3. Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat
2021 4. Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan
5. Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien
6. Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalam merencanakan
progran terapi yang tepat.
P : Lanjutkan Intervensi
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Mmonitor suara paru
3. Posisikan pasien untuk mengurangi rasa sesak
4. Ajarkkan teknik nafas dalam dengan tepat
5. Berikan oksigen tambahan
6. Kolaborasi unttuk terapi
P : Lanjutkan Intervensi
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Monior k/u pasien
3. Monitor suara paru
4. Kaji warna sputum
5. Posisikan pasien untuk mengurangi rasa sesak
6. Ajarkkan teknik nafas dalam dengan tepat
7. Berikan oksigen tambahan
8. Kolaborasi unttuk terapi
A:
Indikator Skor Hasil Target
kaji
Frekuensi 2 3 5
Ketidakefektifan pola pernafasan
nafas b.d penurunan Batuk 3 3 5
energi/kelelahan Kemampuan 3 3 5
mengeluarkan
secret
Pneumonia 3 3 4
dengan
aktivitas
ringan
P : Lanjutkan Intervensi
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Mmonitor suara paru
3. Posisikan pasien untuk mengurangi rasa sesak
4. Ajarkkan teknik nafas dalam dengan tepat
5. Berikan oksigen tambahan
6. Kolaborasi unttuk terapi
11-03-
2021
S : Ibu pasien mengatakan batuk sudah berkurang
O : k/u lemah, sesak (-), wajah pasien tampak pucat, pasien terpasang O2
nasal kanul 3 lpm, adanya pernafasan cuping hidung, Pengunaan otot bantu
nafas, Bentuk dada simetris Kesadaran, Bentuk dada simetris, masih
terdengar sedikit suara ronchi +/-, ibu pasien mengatakan batuk sudah tidak
mengeluarkan dahak warna putih sedikit, kesadaran composmentis, GCS : 15
TTV:
TD 110/85 mmHg
Nadi 86 x/menit
Suhu 36,ºC
Respirasi 24x/menit
SPO2 99%
A:
Indikator Skor Hasil Target
kaji
Ketidak Efektipan Frekuensi 2 3 5
Bersihan Jalan Nafas pernafasan
b.d obstruksi jalan nafas Batuk 3 3 4
Kemampuan 3 3 5
mengeluarkan
secret
11-03- Pneumonia 3 3 5
2021 dengan
aktivitas
ringan
P : Lanjutkan Intervensi
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Monior k/u pasien
3. Monitor suara paru
4. Kaji warna sputum
5. Posisikan pasien untuk mengurangi rasa sesak
6. Ajarkkan teknik nafas dalam dengan tepat
7. Berikan oksigen tambahan
8. Kolaborasi untuk terapi
S : Ibu Pasien mengatakan anaknya cepat lemas dan lelah sudah berkurang
O : k/u lemah, tampak sesak, wajah Pasien tampak pucat, pasien terpasang
O2 nasal kanul 3 lpm, waktu istirahat dan tidur pasien pada malam hari
kurang lebih 6 jam.
TTV:
TD 110/85 mmHg
Nadi 86 x/menit
Suhu 36,ºC
Respirasi 24x/menit
SPO2 99%
A:
Indikator Skor Hasil target
kaji
Mampu 3 4 4
melakkan
aktivitas
Intoleransi Aktivitas b.d sehari-hari
Tirah Baring atau Keseimbangan 3 4 5
imobilisasi istirahat dan
aktivitas
Monitor TTV 3 3 5
P : intervensi teratasi sebagian intervensi dilanjutkan
1. Observasi adanya pembatasan pasien dalam melakukan aktivitas
2. mengevauasi adanya faktor yang menyebabkan kelelahan
3. Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat
4. Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan
5. Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien
6. Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalam merencanakan
progran terapi yang tepat.
S : ibu pasien mengatakan sesak sudah lebih membaik dan timbul sesekali
O : Ku Sedang Kes CM (GCS 15)
TD 110/85 mmHg
Nadi 86 x/menit
Suhu 36,ºC
Respirasi 24x/menit
SPO2 99%
A:
Indikator Skor Hasil Target
kaji
Frekuensi 2 3 5
pernafasan
Batuk 3 4 5
Kemampuan 3 4 5
mengeluarkan
secret
Pneumonia 3 4 5
dengan
aktivitas
Ketidakefektifan pola ringan
nafas b.d penurunan P : Lanjutkan Intervensi
energi/kelelahan 1. Monitor tanda-tanda vital
2. Posisikan pasien untuk mengurangi rasa sesak
3. Monitor teknik nafas dalam dengan tepat
4. Kolaborasi unttuk terapi