Anda di halaman 1dari 18

OLAHRAGA SEBAGAI SARANA PEMERSATU BANGSA DAN UPAYA

PERDAMAIAN DUNIA

Jerry Indrawan, Muhammad Prakoso Aji


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
jerry.indrawan@upnvj.ac.id

ABSTRACT
As part of a national development benchmark, sports can play an important role as a means of unifying a nation. The
sports achievements of a nation can foster a nation's spirit of nationalism. Values in sports, such as discipline,
sportsmanship, unyielding nature, cooperative spirit, mutual respect, courage to make decisions, loyalty, pride, and
honor, also help a nation‟s spirit of unity. The world‟s great nations are nations with great sporting achievements. In
addition, sports can be used as a means of promoting world peace by building a sense of shared identity, including
creating friendships among groups that would otherwise have a tendency to threaten each other with mistrust,
hostility, and violence. This paper will focus on answering two issues, namely how sports are used as a means of
unifying a nation and how sports can play a role in world peace efforts.

Keywords: Sports, nationalism, unification, world peace

1. Pendahuluan
Olahraga adalah bagian dari tolok harus digunakan sebagai alat perjuangan
ukur keberhasilan pembangunan nasional. bagi pemersatu bangsa. Di tengah
Pembinaan dan pengembangan olahraga kemajemukan bangsa Indonesia dalam ras,
harus ditempatkan dalam pengarusutamaan suku, etnis, budaya dan agama tersebut,
berbagai kebijakan pemerintah dan olahraga merupakan salah satu alat
pemerintah daerah pada semua lini dan pemersatu bangsa. Dapat kita amati
tingkatan dalam kerangka spirit of the bagaimana masyarakat kita yang sangat
nation. Sejarah perjalanan bangsa Indonesia majemuk ini berkompetisi dalam satu arena,
membuktikan bahwa olahraga tidak saja baik saat berlawanan dengan sesama bangsa
sarana peningkatan pola hidup sehat dan Indonesia, ataupun dengan bangsa-bangsa
prestasi, tetapi sekaligus sebagai media lain dari belahan dunia. Semuanya berbaur
perjuangan dan sarana menyatukan bangsa menjadi satu.
yang besar ini. Prestasi olahraga menjadi Itulah indahnya olahraga. Kompetisi
salah satu indikasi pembangunan nasional, dilakukan secara sehat, bahkan ketika
sehingga pembinaan dan pengembangan pesertanya berasal dari ras, etnis, budaya,
olahraga harus ditempatkan sebagai alat agama, latar belakang yang sangat berbeda
pemersatu bangsa. Selain tentunya dalam sekalipun. Itulah pluralisme Indonesia,
kehidupan bermasyarakat, olahraga dapat itulah Indonesia. Bayangkan bagaimana
dijadikan gaya hidup sehat dan bugar olahraga dapat menjadi sarana pemersatu
manusia Indonesia.1 yang sangat pas bagi kemajemukan tersebut.
Cikal bakal rasa nasionalisme bangsa Olahraga tidak hanya menjadikan tubuh
yang besar dengan beragamnya suku bangsa yang sehat. Namun, olahraga dapat
yang tersebar dari Sabang sampai Merauke menumbuhkan karakter yang baik bagi
seseorang seperti jujur, adil, kompetisi yang
1
Viva Borneo. (2011, September 9). Olahraga sehat, sikap gotong-royong, memiliki rasa
sebagai media perjuangan dan pemersatu bangsa. persaudaraan yang tinggi, serta dapat
Viva Borneo. Retrieved from membawa terhadap timbulnya perdamaian,
http://www.vivaborneo.com/?p=12475

69
seperti yang akan penulis bahas di dalam rakyat bersatu mendukung para atlet
bagian terakhir dalam tulisan ini. bulutangkis kita. Di saat itulah, bendera
Hubungan nasionalisme dan merah putih dan lagu Indonesia raya
olahraga secara kasat mata terlihat ketika berkibar dan dinyanyikan sebagai negara
sebuah cabang olahraga dipertandingkan peraih medali emas. Bangganya luar biasa,
dalam kejuaraan yang bersifat internasional. karena tidak semua negara yang
Bendera negara, sekaligus lagu berpartisipasi di Olimpiade dapat merasakan
kebangsaannya pasti dinaikkan dan meraih medali emas.
diperdengarkan. Nasionalisme muncul Yang paling anyar adalah ketika
ketika bendera merah putih dan lagu seluruh bangsa dibuat tersentak oleh
kebangsaan Indonesia Raya “dikerek” dan pasangan Tontowi Ahmad dan Liliyana
dikumandangkan di ajang olahraga tingkat Natsir yang berhasil meraih emas di
internasional. Jangankan para atlet yang Olimpiade Rio Brasil bertepatan dengan hari
bertanding, setiap kita yang menonton pasti kemerdekaan kita yang ke-71, tanggal 17
merasa terharu dan bangga, sampai jatuh air Agustus 2016 lalu. Sebuah kehormatan yang
mata kita. Hanya ada dua kesempatan di luar biasa dapat meraih prestasi tepat di hari
tingkat internasional ketika bendera sebuah yang sangat bersejarah bagi bangsa ini. Owi
negara dinaikkan dan lagu kebangsaannya dan Butet tidak hanya membawa prestasi di
diperdengarkan, yaitu ketika presiden negara tingkat olahraga bagi Indonesia, tetapi
tersebut berkunjung dan ketika kontingen pasangan pebulutangkis ganda campuran ini
olahraganya bertanding. Jadi, bisa menghadirkan semangat persatuan dan
dibayangkan betapa powerful semangat kesatuan bangsa, yang secara langsung pasti
nasionalisme yang bisa dihadirkan kepada meningkatkan rasa nasionalisme bangsa ini.
masyarakat Indonesia melalui olahraga. Berjuang tidak harus dengan mengangkat
Tidak hanya itu, olahraga telah senjata. Owi dan Butet mengajarkan pada
menumbuhkan rasa persaudaraan serta kita bahwa perjuangan demi bangsa dan
nasionalisme yang tinggi bagi masyarakat. negara itu bisa dilakukan siapa saja, dengan
Kondisi yang dapat kita jumpai ketika cara apa saja, asalkan merah putih menjadi
negara kita bertanding melawan negara lain, harum namanya dan Indonesia Raya
di cabang olahraga manapun. Kita diperdengarkan ke seluruh penjuru bumi.
menyaksikan bagaimana masyarakat kita Contoh lain, di tengah mati surinya
dari seluruh pelosok negeri bersatu berteriak prestasi tim nasional sepakbola Indonesia,
memberi dukungan pada para pemain sebuah cerita tentang nasionalisme juga
Indonesia. Tidak peduli yang bermain dari harus kita dengar. Sekalipun sepanjang
ras, etnis, agama manapun, selama bermain sejarah belum mampu melahirkan prestasi
menggunakan merah putih dan Garuda di dunia bagi Indonesia, tetapi kehadiran
dada, seluruh rakyat pasti mendukung. timnas sepakbola kita selalu mengundang
Perasaan terharu, bangga, dan atensi masyarakat yang sangat tinggi. Setiap
menangis tadi akan bertambah berkali lipat kali timnas bertanding, tidak hanya di
jika kontingen olahraga kita meraih stadion utama Gelora Bung Karno di
kemenangan. Sebagai contoh, di cabang Jakarta, tetapi di seluruh Indonesia,
olahraga bulutangkis sejak tahun 1992 di penonton pasti berbondong-bondong
Barcelona Indonesia selalu meraih medali menonton untuk memberi dukungan secara
emas Olimpiade (kecuali tahun 2012 di langsung kepada timnas. Secara serempak
London). Momen tersebut menjadi “moment mereka menyanyikan lagu-lagu perjuangan,
of magic” bagi Indonesia, di saat seluruh seperti "Garuda di dadaku" dan lain-lainnya,

70
tanpa dikomando atau dilatih terlebih anak bangsa dari ujung timur sampai barat.
dahulu. Setiap orang Indonesia merasa memiliki
Yang perlu digarisbawahi, passion timnas, dari mana pun ia berasal. Timnas
masyarakat kita terhadap sepakbola sangat menjadi simbol persatuan, sekaligus
besar. Potensi ini sangat memungkinkan pelampiasan. Inilah budaya damai yang kita
dijadikan energi positif menghadapi perlukan. Persatuan karena mampu
berbagai persoalan bangsa, terutama menjembatani bermacam-macamnya
banyaknya konflik vertikal maupun identitas orang Indonesia (suku, agama,
horizontal di seantero nusantara. Kita masih bahasa, domisili, dan lain-lain). Pelampiasan
ingin Piala Asia 2007, ketika Indonesia karena dengan semangat persatuan itu,
pertama kali menjadi tuan rumah. Dalam sejenak kita mampu melupakan semua
setiap kesempatan timnas kita bermain di masalah yang ada. Masyarakat mampu
Gelora Bung Karno, penonton selalu mengonversi semua penderitaan dan
membludak. Kita pun masih ingat ketika kesulitan sehari-hari, menjadi energi positif,
euforia masyarakat membahana menyambut yang disalurkan secara positif pula.
Timnas U-23 masuk final SEA Games 2011 Masalahnya, selama ini energi yang
di Jakarta. Terakhir, di Sidoarjo dan dihasilkan masyarakat adalah energi negatif,
Senayan ketika Timnas U-19 bertanding, yang berujung tindak kekerasan dan
serta di Myanmar ketika Timnas U-23 konflik.4
kembali lolos ke final SEA Games. Pelampiasan model ini menjadi
Ekspektasi masyarakat sangat tinggi, positif untuk semangat perdamaian di
sekalipun kedewasaan tentunya harus diuji Indonesia, karena tidak bersifat liar, tidak
saat timnas gagal mewujudkannya.2 terkotak-kotak, dan pastinya tidak membawa
Tanpa dikomandoi, selama kurang maut. Semua pelampiasan masyarakat
lebih 2 jam, masyarakat terbuai oleh disimpan dalam sebuah wadah besar
fanatisme dukungan yang tak henti kepada bernama Timnas Indonesia, dan digunakan
timnas kita. Politik, pemilu, korupsi, sebesar-besarnya untuk mendukung mereka.
ekonomi, debat, kemiskinan, sampai konflik Konflik terjadi karena ada kebutuhan yang
(yang biasanya menghiasi pemberitaan di tidak dipenuhi dan perlu penyaluran agar
media-media kita) sunyi senyap hilang tak kebutuhannya tetap didapatkan. Kita tidak
berbekas. Semua seperti sepakat melepas butuh suguhan gontok-gontokan ala
baju perbedaan, lalu sama-sama Menpora vs PSSI misalnya. Masyarakat
mengenakan kaos persatuan dengan butuh isu pemersatu.
lambang Garuda di dada. Semua bersatu- Kekompakan para suporter bola ini
padu demi 11 pemain yang ada di lapangan. terjadi karena kecintaan yang besar terhadap
Semua bersatu-padu demi berjayanya merah timnas sepakbola kita. Kecintaan yang
putih. Dan, semua bersatu-padu demi nantinya melahirkan sebuah semangat
sepakbola, tak peduli kalah atau menang.3 nasionalisme yang dapat mempersatukan
Sepakbola menyentuh nurani kita bangsa ini. Perbedaan warna kulit, ras,
sebagai sebuah bangsa yang satu. Timnas agama, geografis, dll bukanlah masalah
menggunakan simbol Burung Garuda, ketika kita sama-sama mendukung merah
dengan jersey merah, dikenakan oleh anak- putih bertanding. Nasionalisme yang
menggebu-gebu adalah akibat dari kecintaan
2
Suara Karya. (2015, May 27). Konflik, sepakbola, pada salah satu elemen bangsa yang
dan perdamaian. Retrieved from bernama sepakbola. Sekalipun dalam
http://www.suarakarya.id/
3 4
Suara Karya. (2015, May 27). Suara Karya. (2015, May 27).

71
beberapa kasus di dunia, konsep dalam olahraga itu sendiri. Hal-hal tersebut
nasionalisme dalam sepakbola sering terlihat harus ditumbuhkembangkan dalam setiap
berlebihan, tetapi semangat olahraga ini lapisan masyarakat agar dapat menjadi
punya potensi besar bagi kemajuan sebuah sarana untuk memupuk semangat
negara.5 nasionalisme tadi. Hal ini karena dengan
Atas dasar contoh-contoh heroik di olahraga masyarakat dapat belajar mengenai
bidang olahraga Indonesia itulah, maka kedisiplinan, sportifitas, sifat pantang
penulis ingin membahas keterkaitan antara menyerah, semangat bekerjasama, saling
olahraga dengan nasionalisme, yang menghargai, berani mengambil keputusan,
diejawantahkan dalam konteks olahraga kesetiaan, kebanggaan, dan kehormatan.
sebagai alat pemersatu bangsa dan Suatu bangsa akan menjadi bangsa
perdamaian dunia. Jadi, olahraga bukan yang besar jika mampu membangun seluruh
hanya dapat menyatukan bangsa kita, tetapi aspek kehidupannya, diantaranya adalah
dapat membantu dunia ini mewujudkan nasionalisme, sumber daya manusia dan
perdamaian abadi. Secara garis besar, tulisan kedisiplinan. Hal tersebut dapat
ini akan berfokus pada upaya-upaya untuk diapresiasikan melalui dunia olahraga baik
mewujudkan dua hal tersebut. yang bersifat nasional maupun internasional.
Dengan prestasi yang diraih dalam dunia
2. Hasil dan Diskusi olahraga tersebut, tentu akan mampu
2.1. Olahraga sebagai Pemersatu Bangsa membangkitkan kebanggaan dan rasa
Olahraga terbukti dapat nasionalisme sebagai suatu bangsa.
meningkatkan semangat nasionalisme Olahraga adalah unsur penting dalam cikal
bangsa, yang kemudian membawa bangsa bakal nasionalisme bangsa karena melalui
ini kepada rasa persatuan dan kesatuan. Dua olahraga segala perbedaan dapat ditepis.
contoh dari cabang olahraga bulutangkis dan Olahraga juga merupakan kegiatan positif
sepakbola pada bagian pendahuluan di atas yang dapat menghindari pertentangan sosial
menunjukkan bahwa ternyata olahraga dapat dan mempersempit perselisihan. Itu semua
mempersatukan kita. Olahraga dapat dapat dicapai tentunya jika pelaku olahraga
membuat kita larut dalam suasana emosional menjunjung nilai-nilai positif yang
yang dalam semangat yang membara dan terkandung dalam berolahraga, seperti
menggelora, sehingga potensi-potensi disiplin, pantang menyerah, dan sportivitas
terjadinya konflik diantara sesama anak dalam bertanding.
bangsa pun hilang. Yang muncul adalah Nasionalisme sendiri berasal dari
semangat persatuan demi membela kata "nasional" dan "isme", yaitu paham
bangsanya. kebangsaan yang mengandung makna
Selain menjadi penonton dan kesadaran dan semangat cinta tanah air.
pendukung tim olahraga Indonesia Rasa nasionalisme juga identik dengan
bertanding, sebaiknya masyarakat pun harus memiliki rasa solidaritas. Nasionalisme juga
berolahraga di dalam kehidupannya sehari- mengandung makna persatuan dan kesatuan.
hari. Terbukti bahwa olahraga adalah sarana Dari beberapa makna tersebut, pengertian
yang memegang peranan penting dalam nasionalisme adalah paham yang
memupuk semangat nasionalisme bangsa menciptakan dan mempertahankan
melalui budaya, semangat, dan nilai-nilai di kedaulatan sebuah negara (nation) dengan
mewujudkan satu konsep identitas bersama
5
Foer, F. (2006). Memahami dunia lewat sepakbola: untuk sekelompok manusia. Pengertian
Kajian tak lazim tentang sosial-politik globalisasi. nasionalisme dapat juga diartikan sebagai
Tangerang, Indonesia: Marjin Kiri.

72
formalisasi (bentuk) dari kesadaran nasional membentuk karakter seseorang. Olahraga
berbangsa dan bernegara sendiri.6 dengan formula “virtues and absence of
Nasionalisme lebih merupakan vices”, misalnya, dapat melahirkan tanggung
sebuah fenomena budaya daripada fenomena jawab, disiplin, kejujuran. Olahraga jenis ini
politik karena dia berakar pada etnisitas dan melahirkan suatu moral-universal, empati,
budaya post-modern.7 Karena fenomena merawat tradisi atau budaya melalui
budaya itulah olahraga sangat pas untuk olahraga permainan (play), mengembangkan
dikaitkan dengan nasionalisme. Olahraga pengetahuan dan keahlian. Maka peran
pasti terkait dengan budaya dan kebiasaan negara, pemerintah, tim-kerja, pelatih,
suatu masyarakat atau bangsa. Semangat orangtua, guru, dan pemangku kepentingan
nasionalisme membuat seseorang merasa olahraga sangat penting dalam rangka
memiliki bangsa dan negaranya (sense of pembentukan karakter melalui pendidikan
belonging) sehingga memacu atlet atau dan pelatihan fisik.8
olahragawan untuk berusaha sekuat tenaga Olahraga apabila dilakukan secara
demi kemajuan bangsa dan negaranya. Rasa baik dan teratur, maka dapat mendorong,
cinta tersebutlah yang membuat membangkitkan, membina potensi-potensi
olahragawan menjadi merasa ringan jasmaniah dan rohaniah seseorang yang
berkorban untuk bangsa dan negaranya. tinggi. Juga ditanamkan sikap mental yang
Melalui nasionalisme, seorang olahragawan baik, seperti kejujuran, keberanian,
akan termotivasi untuk memberikan yang semangat juang, sportifitas dan kerjasama
terbaik bagi bangsa dan negaranya yang antarsesama. Nilai-nilai positif olahraga
nantinya akan berpengaruh terhadap prestasi tersebut tentu bila diimplementasikan
olahraga di suatu negara. dengan pemahaman wawasan nusantara,
Sejak lama olahraga telah menjadi akan semakin memperkokoh tali
simbolisasi dari semangat jiwa manusia. Hal persaudaraan antara sesama anak bangsa,
ini penting dan real karena dalam dapat bekerjasama membangun negeri dan
berolahraga akan timbul kesadaran dalam menjaganya dalam bingkat keutuhan Negara
diri kita untuk berorientasi pada satu tujuan. Kesatuan Republik Indonesia, sehingga
Jika kita amati dalam skala kecil, ia akan tujuan nasional, seperti persatuan dan
menjadi usaha manusia untuk menjaga kesatuan bangsa yang diamanatkan dalam
kesehatan, meningkatkan raga dan pikiran, Pembukaan UUD 1945, dapat terwujud.
sekaligus cara yang ampuh untuk melawan Olahraga juga telah mempersatukan
penyakit. Dalam skala yang lebih besar, ia bangsa ini sejak kemerdekaan. Salah satu
mengandung makna yang terkait dengan upaya pendiri bangsa kita untuk
kemanusiaan, persaudaraan, dan semangat mempersatukan Indonesia pasca proklamasi
hidup, sehingga lima lingkaran dalam kemerdekaan adalah melalui olahraga, yaitu
bendera Olimpiade pun melambangkan hal melalui diselenggarakannya PON tahun
tersebut. 1948 yang bertujuan mempererat rasa
Berbagai riset ilmiah hingga awal persatuan dan kesatuan bangsa. Setelah itu,
abad 21, menemukan bahwa olahraga dapat Indonesia mulai berpartisipasi di ajang-ajang
olahraga internasional, seperti Sea Games,
6
Rahayu, M. (2007). Pendidikan kewarganegaraan: Asian Games, Olimpiade, sampai Ganefo.
Perjuangan menghidupi jati diri bangsa. Jakarta, Ajang tersebut belum termasuk ajang per
Indonesia: Grasindo.
cabang olahraga, seperti Piala Thomas dan
7 Hutchinson, J., & Smith, A. D. (2000).
Nationalism: Critical concepts in political science.
8
London, England: Routledge. Suratman, T. (2015). Strategi olahraga nasional
abad 21. Jakarta, Indonesia: Verbum Publishing.

73
Uber di cabang Badminton, Piala Davis di mampu mempersatukan bangsa, tetapi tanpa
Tenis, Piala Asia, Piala AFF, dll di cabang tataran implementatif dan tindakan yang
Sepakbola, dan juga pastinya di cabang- jelas di lapangan, semua konsep-konsep
cabang olahraga lainnya. mulia tadi tetap akan sulit dijalankan.
Indonesia juga melakukan kegiatan Olahraga dapat digunakan menjadi
untuk mempersatukan bangsa melalui sarana implementatif tadi. Dalam kasus
pembentukan perhimpunan olahraga. Dua menjaring atlet tadi, selain kita mengadakan
contohnya adalah PSSI dan Pelti yang sudah ajang-ajang olahraga nasional, seperti PON
lahir jauh sebelum kita merdeka, yaitu tadi, untuk mempersatukan bangsa,
sekitar tahun 1930-an. Sekalipun saat itu penjaringan atlet-atlet berbakat di seluruh
belum berpikir untuk menyatukan bangsa Indonesia juga adalah upaya positif untuk
ini, paling tidak upaya ini terus dilakukan mempersatukan bangsa. Itulah tugas induk-
sampai akhirnya Indonesia merdeka pada induk olahraga untuk melakukan pembinaan
tahun 1945. Perhimpunan olahraga menjadi di daerah, dan seterusnya mempersiapkan
cikal bakal lahirnya induk-induk olahraga di putra-putri terbaik daerah untuk disatukan di
Indonesia pasca kemerdekaan, yang pusat dan berlaga atas nama merah putih.
nantinya digunakan untuk menjaring atlet- Bicara merah putih dan Garuda di dada, kita
atlet berbakat di seluruh Indonesia. tidak lagi bicara primordialisme, tetapi
Penjaringan atlet ini tentunya terkait semangat nasionalisme dengan satu kata,
masalah pembinaan atlit. Hal ini karena Indonesia!
pembinaan atlit merupakan salah satu Itulah mengapa olahraga menjadi
program penting pemerintah untuk sarana penting untuk mempersatukan
melahirkan prestasi. Ini tentunya melibatkan bangsa. Semua konsep-konsep indah bangsa
berbagai upaya penelusuran, pembinaan, ini yang dirumuskan para founding fathers
pengembangan dan pelatihan guna tidak akan efektif tanpa
melahirkan atlet yang andal di masa datang. pengejawentahannya. Olahraga menjadi
Induk olahraga adalah stakeholder yang bahasa yang sangat pas dan sesuai untuk hal
sangat penting dalam konteks pembinaan itu. Olahraga dapat diterima semua lapisan
ini.9 masyarakat di Indonesia, serta secara
Upaya menjaring atlet ini adalah tradisional pasti dikenal. Setiap wilayah dan
bagian dari kegiatan mempersatukan bangsa daerah di Indonesia pasti memiliki olahraga
Indonesia. Inilah alasan mengapa penulis tradisional dalam bentuk apapun. Jadi,
melihat bahwa olahraga dapat menjadi ajang tidaklah sulit untuk mempersatukan bangsa
pemersatu bangsa. Dengan luas wilayah ini melalui olahraga.
5.193.250 km dan lebih dari 17.000 pulau Semangat universal dan partikular
bisa dibayangkan betapa sulitnya bangsa ini yang ada dalam olahraga dapat memperkuat
untuk dipersatukan. Belum lagi ragam rasa nasionalisme dan kebanggaan kita
bahasa, budaya, adat, agama, dll yang yang sebagai bangsa, seperti yang sudah
sangat plural, semakin mempersulit upaya disinggung sedikit sebelumnya.
persatuan bangsa. Memang kita memiliki Pembuktiannya dapat kita lihat dengan fakta
konsep Bhinneka Tunggal Ika dan semangat bahwa prestasi di bidang olahraga mampu
Sumpah Pemuda yang secara konseptual mengangkat derajat, harkat, dan martabat
suatu bangsa meskipun dalam keadaan yang
9 terpuruk. Penulis ingin mengambil contoh di
Diskominfo Kaltimprov. (2014, March 13).
Olahraga sebagai alat pemersatu bangsa. Retrieved cabang olahraga sepakbola, saat timnas
from https://diskominfo.kaltimprov.go.id/sigit- Argentina pernah berhasil mempecundangi
olahraga-sebagai-alat-pemersatu-bangsa/

74
timnas Inggris di Piala Dunia Sepakbola Berolahraga tidak hanya memainkan
tahun 1986 yang dianggap sebagai sebuah permainan yang datang dari luar,
pembalasan dengan cara lain atas kekalahan tetapi banyak permainan tradisional
Argentina oleh Inggris di Perang Malvinas, Indonesia yang sudah dipertandingkan
beberapa tahun sebelumnya, yang berakibat sebagai cabang olahraga resmi. Bahkan,
jatuhnya Kepulauan Malvinas ke Inggris. beberapa olahraga tradisional sudah
Argentina kemudian berhasil menjadi juara dimainkan di ajang nasional dan
pada perhelatan turnamen empat tahunan internasional, seperti di PON. Contohnya
tersebut. adalah Pencak Silat dan Sepak Takraw.
Penulis pun masih ingat ketika Pencak Silat sejak tahun 1987 telah
menyaksikan Piala Asia tahun 2007 yang dimainkan di Sea Games, sedangkan Sepak
diselenggarakan di Jakarta, di mana saat itu Takraw malah sudah dimainkan di ajang
timnas sepakbola Irak berhasil menjadi juara Asian Games (termasuk di Indonesia tahun
dengan mengalahkan Arab Saudi di final. 2018 ini), selain tentunya di Sea Games.
Irak adalah negara yang tercabik-cabik Dua olahraga ini juga sudah dimainkan
karena perang berkepanjangan sejak era secara mandiri di level internasional dan
Saddam Husein jatuh oleh kekuatan pasukan memiliki induk olahraga internasionalnya
koalisi AS. Akan tetapi, keberhasilan dan sendiri.
perjuangan timnas Irak sepanjang turnamen Budaya olahraga di Indonesia pada
menyatukan rakyat Irak dalam sebuah dasarnya sudah mengakar di masyarakat.
keadaan yang sulit dipercaya. Masyarakat Sebagaimana masyarakat Indonesia yang
Irak yang dilanda konflik, dengan bom-bom majemuk dalam budaya, etnis, ras, macam
dan serangan-serangan yang hampir terjadi olahraga yang berkembang di masyarakat
setiap hari, ternyata sepanjang timnas Irak juga sangat berwarna. Tidak hanya bulu
bertanding sampai final dan menjadi juara, tangkis, basket, renang, voli serta cabang
suasana di Irak berubah menjadi damai. olahraga pada umumnya, namun juga
Tidak ada serangan atau ledakan bom terjadi olahraga tradisional-tradisional tadi.
sepanjang timnas Irak bermain. Ini adalah Olahraga-olahraga seperti ini harus
sebuah hal yang luar biasa, yang dilestarikan karena membawa ciri khas
menunjukkan bagaimana olahraga mampu bangsa kita di dunia internasional.
menyatukan sebuah negeri yang hancur Kemudian, jargo Orde Baru terkait
karena perang. olahgara, “memasyarakatkan olahraga dan
Untuk itulah, olahraga menjadi hal mengolahragakan masyarakat”, harus
yang sangat penting untuk terus dilakukan dihidupkan kembali agar masyarakat
karena dengan mempraktekkannya, kita Indonesia dibiasakan untuk berolahraga.
tidak hanya mendapat manfaat secara Pemerintah juga harus fokus pada sektor
pribadi, tetapi rasa kebangsaan, olahraga. Jargon tersebut bisa
nasionalisme, dan semangat persatuan kita bertumbuhkembang di era Pak Harto karena
pun akan meningkat. Dengan demikian, pemerintah menempatkan efforts yang luar
upaya-upaya mempersatukan bangsa akan biasa agar jargon tersebut berhasil. Untuk
semakin mudah karena sarana untuk itu, pemerintah melalui Kementerian
melakukan itu sudah tersedia, yaitu Pemuda dan Olahraga harusnya menjadi
berolahraga. Tidak hanya tersedia, tetapi garda terdepan untuk kembali
tersedia dengan sangat mudah karena praktis “memasyaratkan olahraga dan
akses untuk berolahraga sangat terbuka luas. mengolahragakan masyarakat”. Sebuah

75
tantangan yang sangat berat untuk untuk meningkatkan harkat dan martabat
pemerintah saat ini. bangsa, mengenalkan serta mengharumkan
Untuk menjawab tantangan tersebut, nama Indonesia dengan prestasi-prestasi
penulis mengusulkan agar pemerintah olahraga di dunia internasional.10 Dengan
membuat Gerakan Olahraga Nasional. berprestasi, maka dengan sendirinya bangsa
Gerakan ini pada prinsipnya sama dengan ini akan menjadi bangsa yang besar dan
jargon “memasyaratkan olahraga dan berpotensi menjadi bangsa yang menentukan
mengolahragakan masyarakat”, dengan di kancah percaturan global. Ingat, semua
berfokus pada upaya meningkatkan bangsa yang besar di dunia ini pasti
partisipasi masyarakat untuk berolahraga. memiliki tim olahraga yang tangguh, yang
Salah satu contoh Gerakan Olahraga sering berprestasi di tingkat dunia, seperti
Nasional, misalnya pada setiap hari jumat, Olimpiade, dan ajang-ajang lainnya.
seluruh masyarakat di setiap instansi Bicara Olimpiade, ajang ini juga
pemerintah, swasta, sekolah, universitas, awalnya dibuat sebagai sarana pemersatu. Di
sampai di rumah tangga melakukan olahraga Yunani abad 8 pra-Masehi (SM) hingga
bersama. Olahraga tersebut dilakukan secara abad 4 Masehi (M), gagasan dan penerapan
serentak, misalnya jam 6 atau 7 pagi. prinsip Republik, Kedaulatan Rakyat dan
Olahraga ini wajib dilakukan di seluruh Negara-Hukum juga berkembang. Namun,
Indonesia, seminggu sekali. Saat ini baru Yunani tidak hanya menggunakan gagasan
beberapa instansi pemerintah saja yang Republik, Demorkasi dan Konstitusi untuk
melaksanakan kegiatan olahraga pada jumat menciptakan perdamaian atau menghentikan
pagi, termasuk sivitas akademika UPN permusuhan. Meskipun gagasan Republik
“Veteran” Jakarta, selaku institusi penulis. berasal dari Yunani. Yunani memusatkan
Jika hal ini bisa dilakukan, maka perhatian pada penciptaan tata-masyarakat
akan membawa dampak yang luar biasa bagi damai (peaceable society). Programnya
kesatuan dan persatuan bangsa, termasuk antara lain adalah tradisi gencatan senjata
sebagai bagian dari pembangunan bangsa. dan penghentian permusuhan melalui
Masyarakat sehat berarti kita turut olahraga, yang kemudian dinamakan
membangun bangsa. Kita pun ikut Olimpiade.11
berkontribusi terhadap bangsa dan negara Orang Yunani memiliki dua tradisi.
karena tidak harus lagi ke rumah sakit atau Pertama, adalah tradisi Ekecheiria atau
dokter, yang mana pasti akan menghabiskan gencatan senjata sebelum dan selama
anggaran negara untuk membiayai sakit kita Olympic Games, kira-kira tiga bulan, guna
tersebut. Sehat juga bisa diartikan prestasi di menjamin kota Elis, tempat Olimpiade pra-
dunia olahraga. Semakin banyak orang Masehi, tidak diserang dan atlet-atlet, serta
sehat, maka potensi atlet-atlet berkualitas penonton aman berpergian ke Olimpiade
pun semakin bermunculan. Menjadi sehat dan kembali ke negaranya. Tradisi
sama dengan membangun bangsa. Bangsa Ekecheiria menerapkan 4 (empat) jenis
menjadi besar otomatis membuat konflik aturan-main atau ketentuan (rules), yakni
berkurang dan semangat persatuan terjaga. kesepakatan resmi pihak bertikai
Karena itulah, setelah 71 tahun menghentikan perang (armistice); tentara
merdeka sebagai bangsa Indonesia, sudah
seharusnya kita bangga dan mendukung 10
olahraga sebagai sebuah alat pemersatu Suara Jakarta. (2015, September 9). Olahraga,
unity in diversity. Retrieved from
bangsa di tengah kemajemukan masyarakat http://suarajakarta.co/ekstra/jurnalis-warga/olahraga-
Indonesia, mendukung olahraga sebagai alat unity-in-diversity/
11
Suratman, T. (2015).

76
dilarang mengancam Olimpiade; sangketa penonton, dan peserta Olimpiade di kota
hukum dihentikan; dan hukuman mati Olympia. Maka Olimpiade dianggap lebih
dilarang. Inti tradisi Ekecheiria yaitu truce bernilai dan lebih sakral daripada perang
(gencatan senjata), armistice (kesepakatan antara negara-kota. Pada zaman modern,
resmi berhenti berperang), dan cessation of Olimpiade disertai oleh dukungan dari PBB
hostilities (penghentian permusuhan).12 sejak 1993 agar para atlet mengesampingkan
Kedua, tradisi Xenia. Orang-orang perbedaan pilihan politik guna mengikuti
Yunani abad 8 SM–4 M bersaing dan Olimpiade. Gencatan senjata singkat di
bertanding secara damai, bahkan dengan Bosnia selama Lillehammer Games,
lawan-lawan atau musuhnya. Spirit ini misalnya, memungkinkan vaksinasi sekitar
berakar jauh ke tradisi sangat tua Yunani. 10.000 anak. Selain itu, Atlet Korea Utara
Yakni Xenia, tradisi istimewa zaman dan Korea Selatan dapat bertanding bersama
Helenik. Tradisi ini mengajarkan sikap pada ajang Olimpiade, termasuk ajang-ajang
ramah dan baik terhadap orang-orang asing olahraga internasional lainnya.15
atau tamu (hospitality). Xenia mewajibkan Mitos Olimpiade masuk ke kultur
orang-orang Yunani untuk menyambut Eropa sejak era Renaisans. Istilah olympien
ramah dan bersikap santun serta melayani sangat lazim bagi pemikir klasik Jerman
kebutuhan dasar orang-orang asing, jauh seperti Lessing, Goethe, Schiller, Herder,
sebelum mereka mengetahui apa pun Kant dan Humboldt. Winckelma melihat sisi
tentang orang-orang asing itu. Ini seperti estetika dan kekuatan moral Olimpiade
suatu kesepakatan dan perjanjian (pacta) sebagai satu jenis seni klasik. Akhir abad 18,
tidak tertulis antara manusia tentang pelancong Eropa Utara mendatangi kota
kewajiban kepada orang asing, seperti Ellis, Yunani. Arkeolog Jerman, Ernst
halnya para tamu, yang diyakini oleh orang Curtius, mendapat izin dari Pemerintah
Yunani, ditegakkan oleh dewa Zeus. Yunani tahun 1875-1881 untuk menggali
Olimpiade diadakan oleh orang Yunani situs-situs Olympia, khususnya atlis, situs
untuk menghormati dewa Zeus.13 sakral di pusat Olimpiade. Hasil penemuan
Tradisi Xenia menunjukkan Curtius dirilis oleh jurnal-jurnal ilmiah
pentingnya mengatasi atau menganggulangi Eropa dan Amerika Serikat tahun 1880-
sentimen unik dan umum manusia seperti 1890-an. Tahun 1892, Coubertin merilis
ketakutan dan curiga menyambut orang gagasan revitalisasi Olympic Games. Ini hal
asing. Xenia melahirkan penghentian baru masa itu, sebelumnya, Costwold Games
permusuhan antara-manusia. Menurut diprakarsai oleh Robert Dover awal abad 17
Immanuel Kant, pengusul “universal M, disebut Olympic Games. Ini merupakan
hospitality”, untuk melahirkan perdamaian festival atletik modern pertama yang
abadi (perpetual peace) di bumi, tradisi berkaitan dengan Olimpiade Yunani.16
mulia ini tidak perlu hanya terbatas pada Baron Piere de Fredi Coubertin,
ruang dan waktu festival Olimpiade tetapi seorang warga Perancis, pada tahun 1890
perdamaian abadi. Sebab semua manusia terinspirasi untuk mendirikan Komite
sama-sama memiliki dan hidup dari bumi Olimpiade Internasional (International
dan menghirup udara yang sama.14 Olympic Committee/IOC). Coubertin punya
Ekecheiria (truce) menjamin ide untuk menyelenggarakan suatu ajang
keamanan dan keselamatan para atlet, Olimpiade internasional setiap empat tahun
sekali berdasarkan kegiatan Olimpiade kuno
12
Suratman, T. (2015).
13 15
Suratman, T. (2015). Suratman, T. (2015).
14 16
Suratman, T. (2015). Suratman, T. (2015).

77
yang hanya diselenggarakan di Yunani. beragam, akan tetapi terminologi “damai
Tujuan Coubertin menghidupkan kembali negatif” dan “damai positif” menurut
Olimpiade adalah untuk mempersatukan penulis sesuai untuk dibahas di dalam
bangsa-bangsa di seluruh dunia. Coubertin tulisan ini. Damai negatif merujuk pada
memandang Olimpiade sebagai pola pikir (a tidak adanya konflik yang diikuti oleh
state of mind) yang “advocates a kekerasan, tetapi penyebab kekerasan
comprehensive sporting education (ketakutan, kebencian, dan intoleransi) dan
accessible to all, braided with manly valour struktur kekerasan (ketidakadilan,
and chivalrous spirit, implicated in aesthetic pengabaian hak sosial dan ekonomi, dan
and literary manifestations, serving as a diskriminasi) masih terjadi sehingga
motor to national life and a focus to civic kemungkinan terjadinya kekerasan masih
life.” Olimpiade adalah proses edukasi dan terbuka. Kekerasan struktural dapat timbul
kultivasi bakat seseorang melalui pendidikan karena tindakan atau kebijakan yang bersifat
dan pelatihan fisik, dalam frasa singkat lokal, nasional, atau internasional, bahkan
Didon, yakni Citius, Altius, dan Fortius.17 bisa juga sebagai akibat dari interaksi antar
Dewasa ini, olahraga merupakan ketiganya.20
praktek kegiatan fisik dan non-fisik sesuai Sebaliknya, damai positif merujuk
aturan-main tertentu. Olahraga pada tidak adanya konflik yang diikuti
membutuhkan peralatan dan fasilitas. dengan kekerasan, maupun kekerasan yang
Olahraga juga membutuhkan aturan-main sifatnya struktural, serta menawarkan
formal. Aturan-aturan tambahan merinci dan kondisi-kondisi yang optimal untuk
mengendalikan syarat-syarat olahraga. Ada pembangunan. Pembangunan perdamaian
pula ketentuan tentang peralatan dan yang positif melibatkan peran negara untuk
fasilitas dan aturan main masing-masing mengembangkan sistem demokrasi yang
olahraga. Manfaat dari aturan-main ini lebih adil, di mana kemiskinan, buta huruf,
antara lain menciptakan keteraturan, dan akar-akar konflik lainnya dapat
ketertiban, dan perdamaian.18 Olimpiade di dihilangkan. Secara ideal, konsep ini berarti
Yunani kuno menjadi ajang perdamaian dan menyelesaikan akar-akar konflik sebelum
persekutuan antar bangsa. Untuk itu, tidak mereka bereskalasi menjadi konflik dalam
bisa kita pungkiri bahwa olahraga skala besar.21
memainkan peran beragam dan penting di Olahraga adalah jembatan alami
dalam sejarah pertumbuhan, perkembangan, yang mempersatukan antara budaya, agama,
dan pemersatu masyarakat di hampir seluruh kelompok etnis, dan negara. Olahraga juga
dunia.19 menjadi dasar dari semua bahasa awal
tentang apa yang disebut “permainan”.
2.2. Olahraga untuk Perdamaian Sekjen PBB Ban Ki-Moon pernah berucap
Definisi perdamaian memang cukup dalam International Forum on Sport, Peace
banyak dan memiliki perspektif yang and Development di Markas Besar PBB,
Geneva, Swiss, bahwa olahraga adalah
17
Suratman, T. (2015). sebuah bahasa universal, sebuah persamaan
18
Suratman, T. (2015). umum yang menghancurkan segala tembok
19
Sports for Development and Peace International dan penghalang, serta alat yang kuat untuk
Working Group. (2008). Harnessing the power of
sports for development and peace: Recommendations
20
to governments. Canada: Right to Play. Retrieved Galtung, J. (1996). Peace by peaceful means.
from http://www.youthpolicy.org/library/wp- London, England: SAGE Publications.
21
content/uploads/library/2008_Harnessing_Power_Sp Galtung, J. (1996).
ort_Development_Peace_Eng.pdf

78
membawa perubahan dan pembangunan. terakhir”24 Pernyataan tersebut menguatkan
Ban menambahkan, olahraga adalah sebuah resolusi Majelis Umum PBB sebelumnya
industri yang mendunia dan memiliki yang menyatakan bahwa pemerintah-
dampak yang tersebar luas. Dengan pemerintah negara memiliki peran penting
menggunakan olahraga sebagai alat, PBB dalam memajukan dan menguatkan budaya
dapat mengimplementasikan berbagai perdamaian”25
kegiatan di seluruh dunia, seperti bantuan Di tahun 1999, Majelis Umum PBB
kemanusiaan, peacebuilding, pendidikan, mengeluarkan sebuah resolusi tentang hak
kesetaraan jender, lingkungan hidup, dan untuk mendapatkan perdamaian,
perjuangan menghadapi bahaya HIV- menegaskan perdamaian sebagai bagian dari
AIDS.22 hak asasi manusia, dan menyerukan kepada
Ajang olahraga besar seperti setiap negara dan organisasi internasional
Olimpiade juga dapat melahirkan sebuah untuk melakukan yang terbaik dalam
warisan perdamaian dunia, termasuk upayanya membantu implementasi hak
melestarikan budaya damai yang lahir dari untuk mendapatkan perdamaian, dengan
olahraga. Menjawab hal tersebut, PBB harus melakukan langkah-langkah yang tepat, baik
terlibat untuk memberikan akses bagi dalam tingkatan nasional maupun
26
olahraga dan pendidikan fisik sebagai internasional.
bagian dari indikator terhadap index Langkah-langkah di atas berakar dari
pembangunan manusia; sarana evaluasi pemahaman bahwa perdamaian, selain
untuk mengawasi dampak olahraga terhadap esensial dalam konteks keamanan dan
perkembangan sosial dan ekonomi; dan juga kesejahteraan manusia, adalah sebuah
PBB harus “memaksa” para anggotanya kondisi yang diperlukan untuk
untuk bekerja sama mematuhi dan pengembangan sosial, budaya, dan ekonomi
menjalankan kebijakan terkait olahraga ini. manusia, dan juga sebuah bangsa atau
Olahraga harus berkontribusi terhadap negara. Kita juga harus menyadari bahwa
kemajuan masyarakat dan memberi dampak konflik yang muncul bersama dengan
yang signifikan terhadapnya.23 kekerasan dapat dengan cepat
Perdamaian antar dan di dalam menghancurkan pembangunan yang sudah
negara adalah aspirasi dasar dan tujuan dilakukan selama puluhan tahun.
utama dari komunitas pembangunan global. Di dalam negara-negara yang terkena
Komitmen internasional kepada perdamaian dampak konflik bersenjata di wilayah
dan resolusi konflik tersebar luas dan secara perbatasannya, banyak institusi-institusi
jelas diartikulasikan di dalam Deklarasi masyarakat yang berhenti beroperasi,
Milenium (Millennium Declaration) yang pelayanan kesehatan dan sistem edukasi tak
diterapkan oleh PBB sejak 8 September
2000: “kami akan terus berupaya untuk 24
United Nations. (2000, September 8). United
membebaskan manusia dari penderitaan Nations General Assembly, United Nations
perang, baik di dalam maupun antar millennium declaration. Retrieved from
http://www.un.org/millennium/declaration/ares552e.h
negara, yang telah merenggut lebih dari 5 tm
juta nyawa manusia selama dekade 25
United Nations. (1999, October 6). United Nations
General Assembly, declaration and program of
action on a culture of peace. Retrieved from
22
The World Games. (2012). Peace through sports. http://www.un-documents.net/a53r243.htm
26
Retrieved from United Nations. (1984, November 12). United
https://www.theworldgames.org/news/The-World- Nations General Assembly, right of peoples to peace.
Games-17/Peace-Through-Sports-1135 Retrieved from
23
The World Games. (2012). http://www.un.org/documents/ga/res/39/a39r011.htm

79
berjalan, infrastruktur hancur, kegiatan hampir setiap tingkatan, tetapi konflik
pertanian terganggu, pasokan makanan membawa kekerasan yang berujung pada
menjadi langka, perdagangan dan kegiatan hilangnya nyawa manusia. Olahraga
bisnis menyusut, kemiskinan meningkat, menurut penulis dapat menjadi sarana yang
masyarakat kehilangan tempat tinggal, efektif untuk menjawab masalah tersebut.
epidemi penyakit menyebar, diskriminasi Sekalipun, memang sulit untuk benar-benar
terhadap masyarakat marjinal meningkat, menghilangkan konflik dari muka bumi ini,
dan kekerasan, serta kejahatan menyebar namun kehadiran olahraga dapat menjadi
luas. alternatif positif yang dapat digunakan siapa
Akibatnya, banyak orang kehilangan saja yang berkomitmen untuk melestarikan
nyawa karena kekerasan, kelaparan, atau perdamaian di dunia.
penyakit; penyintas mengalami luka Dalam konteks olahraga sebagai
psikologis yang permanen dan terkadang sarana membangun perdamaian, olahraga
mengalami cacat fisik; anggota keluarga dapat bekerja terutamanya dalam
saling terpisah; masyarakat kehilangan mata membangun jembatan hubungan melintasi
pencaharian; dan tak terhitung banyaknya perbedaan-perbedaan sosial, ekonomi, dan
anak-anak yang menjadi yatim piatu. Saat budaya di dalam masyarakat. Olahraga juga
ranjau darat digunakan, warga sipil terus dapat bekerja untuk membangun rasa
menerus terbunuh, luka berat, dan tidak identitas bersama, termasuk menciptakan
dapat kembali ke tanah mereka karena sudah persahabatan diantara kelompok-kelompok
tidak lagi produktif, bahkan jauh setelah yang jika tidak akan memiliki
perang berakhir. kecenderungan untuk mengancam satu sama
Tidak semua konflik berskala lain dengan ketidakpercayaan, permusuhan,
nasional. Banyak kelompok-kelompok sampai kekerasan.
masyarakat yang harus menghadapi Lederach memandang proses
ketegangan-ketegangan lokal dan konflik membangun hubungan sebagai komponen
yang terjadi antara faksi politik yang sentral dalam perdamaian. Ia pun
berbeda, diantara kelompok etnis yang menggarisbawahi pentingnya intervensi
berlainan, dan antara warga asli melawan yang secara eksplisit fokus pada strategi
warga pendatang. Sekalipun belum, atau jaringan untuk membangun hubungan.
tidak mengakibatkan terjadinya kekerasan Secara ideal, proses perdamaian
dalam skala besar, secara tidak langsung menciptakan sebuah jaringan hubungan-
kondisi ini melahirkan polarisasi di dalam hubungan yang mampu menopang
masyarakat, yang memelihara dendam, kerusakan lokal tanpa kehilangan
permusuhan, ketidakpercayaan, serta seluruhnya. Hal ini berarti pola hubungan
merusak kerjasama yang dibutuhkan antar masyarakat tidak semuanya terkait, atau
masyarakat untuk melakukan pembangunan. bergantung pada satu individu tertentu atau
sekelompok kecil individu-individu saja.
2.3. Membangun Hubungan antara Hal ini juga mencakup hubungan horisontal
Individu dan Masyarakat antarsesama kelompok, komunitas, dan
Setelah kita melihat bahwa dunia ini institusi dalam masyarakat, seperti halnya
dipenuhi oleh konflik yang beraneka ragam, hubungan vertikal untuk mempengaruhi
yang perlu dipikirkan adalah bagaimana pemimpin-pemimpin dan para pengambil
mengatasi masalah tersebut. Seperti yang
sudah disebutkan, konflik tidak hanya
menganggu tataran kehidupan manusia di

80
keputusan di luar kelompok masyarakat yang aman, para korban akan mampu
tersebut.27 membangun hubungan yang positif,
Salah satu lembaga yang dapat termasuk meningkatkan kembali rasa
melakukan hal tersebut adalah Lembaga percaya diri mereka.
Swadaya Masyarakat (LSM) atau yang Melalui popularitas dan
secara internasional lebih dikenal sebagai jangkauannya yang universal, olahraga juga
Non-Government Organization (NGO). menawarkan sarana untuk menjangkau dan
LSM berada dalam posisi yang baik untuk melibatkan kelompok-kelompok yang
memfasilitasi proses membangun hubungan terabaikan. Dalam kasus ini, kegiatan-
antarmasyarakat dengan mengajak mereka kegiatan olahraga terkadang adalah
untuk terlibat bersama dalam dialog-dialog penghubung awal yang membuka pintu
dan kegiatan-kegiatan lintas batas. Jika terhadap kesempatan-kesempatan untuk
didukung secara tepat, kegiatan-kegiatan menghubungkan masyarakat terhadap
olahraga dapat berperan penting dalam upaya-upaya bantuan bagi kelompok-
proses-proses menuju perdamaian tersebut kelompok ini.29
dengan menciptakan kesempatan lebih untuk Selanjutnya, olahraga-olahraga yang
menjalin hubungan sosial. Contohnya adalah dimainkan oleh para elit negara juga bisa
dengan membangun organisasi olahraga digunakan untuk membuka pintu bagi dialog
berbasis komunitas dengan partisipasi perdamaian, serta untuk meredakan
sukarela dari masyarakat. Kondisi ini dapat ketegangan politik antar negara. “Diplomasi
membangun ikatan sosial dan infrastruktur Ping-Pong” yang sangat terkenal antara
komunitas yang dapat membantu Republik Rakyat China dengan AS
menciptakan perdamaian dan stabilitas.28 diluncurkan pada tahun 1971 saat pemain
Olahraga dapat berperan sebagai alat nasional tenis meja AS ketinggalan bus
untuk mempercepat upaya demobilisasi dan untuk menuju tempat pertandingan, tetapi
perlucutan senjata, termasuk mendukung kemudian diundang untuk ikut ke dalam bus
upaya yang terkadang cukup menyulitkan, para pemain China. Salah satu pemain China
yaitu untuk melakukan reintegrasi terhadap menawarkan lukisan dari sutra kepada
para mantan kombatan, terutama mantan pemain AS tersebut sebagai ucapan salam.
kombatan anak-anak, agar dapat kembali Pemain AS tersebut kemudian memberikan
diterima ke dalam lingkungan mereka. sebuah baju kaus bertuliskan simbol
Kegiatan olahraga yang reguler dapat perdamaian dan kata-kata “Let it be” sebagai
membantu menyembuhkan trauma perang balasan. Peliputan media terhadap peristiwa
karena berolahraga dapat menyediakan ini berujung pada undangan bagi delegasi
ruang berkegiatan yang aman bagi para AS untuk mengunjungi China.30
korban perang dalam upaya memberikan Selain peristiwa antara AS dan China
kembali perasaan aman dan kondisi normal tersebut, istilah “diplomasi kriket” telah
bagi mereka. Di dalam ruang berkegiatan digunakan untuk menjelaskan peningkatan
hubungan antara India dan Pakistan, sebagai
27
Lederach, J. P. (1997). Building peace: Sustainable hasil dari undangan informal dari Perdana
reconciliation in divided societies. Washington, DC: Menteri India Manmohan Singh kepada
United States Institute of Peace. Jenderal Pervez Musharraf dari Pakistan
28
Norwegian Minsitry of Foreign Affairs. (2005).
Strategy for Norway’s culture and sports cooperation
29
with countries in the South. Retrieved from Sports for Development and Peace International
https://www.regjeringen.no/globalassets/upload/kilde Working Group. (2008).
30
/ud/rap/2005/0022/ddd/pdfv/265661-culture.pdf Sports for Development and Peace International
Working Group. (2008).

81
untuk menyaksikan pertandingan kriket hubungan sosial yang baik, bekerja sama,
internasional antara kedua negara. Karena dan saling mendukung satu sama lain. Jika
itu, olahraga di tingkat elit mulai sering masyarakat yang terlibat secara umum
digunakan dalam berbagai bentuk, untuk bersifat terbuka (inklusif), dimensi dari
mencegah konflik dan membangun olahraga dapat membantu menyatukan
perdamaian di negara-negara maju dan juga masyarakat dari latar belakang dan
negara-negara berkembang. perspektif yang berbeda, kemudian dapat
membangun ikatan bersama yang akan
2.4. Olahraga untuk Mencegah Konflik berkontribusi secara positif bagi terciptanya
dan Membangun Perdamaian kohesi sosial antarmasyarakat.31
Dukungan olahraga untuk Untuk alasan ini, olahraga telah lama
pembangunan dan perdamaian berakar dari digunakan sebagai sarana untuk memajukan
pengakuan bahwa olahraga memiliki sifat- semangat persatuan nasional dan harmoni di
sifat unik yang memungkinkannya dalam negeri, dan juga antarnegara. Selama
membawa nilai-nilai tertentu terhadap beberapa dekade terakhir, olahraga telah
perkembangan dan proses perdamaian. muncul sebagai hiburan global dan telah
Olahraga yang dilihat dan dinilai sebagai menjadi salah satu panggung komunikasi
penghubung sosial, adalah mungkin salah yang kuat dan memiliki jangkauan yang
satu sifat olahraga yang terkuat dalam sangat luas. Pertandingan olahraga global
konteks pembangunan. Pada dasarnya menawarkan kemampuan untuk menjangkau
olahraga adalah sebuah proses sosial untuk orang-orang di seluruh dunia. Karena itulah,
mendekatkan pemain, tim, pelatih, mereka adalah panggung yang sangat efektif
sukarelawan, dan penonton secara bersama. untuk melakukan edukasi publik dan
Olahraga menciptakan jaringan hubungan mobilisasi sosial. Sebagai tambahan, atlet-
horisontal (mendatar) yang ekstensif di atlet profesional yang berprestasi telah
tingkat masyarakat, dan juga jaringan menjadi selebritis dunia, seperti Maria
vertikal (tegak lurus) kepada pemerintah, Sharapova di tennis; Tiger Woods di golf;
federasi olahraga, dan organisasi Cristiano Ronaldo di sepakbola; Michael
internasional untuk mendapatkan pendanaan Jordan di basket; dll, sehingga mereka dapat
atau bentuk-bentuk dukungan lainnya. berperan sebagai duta, juru bicara, atau
Jaringan olahraga seperti itu adalah panutan yang sangat efektif untuk
sumber penting bagi jaringan sosial karena mengkampanyekan pembangunan dan
dapat membantu melawan penolakan langkah-langkah perdamaian.
terhadap masyarakat tertentu dan juga Kemudian, olahraga dapat menjadi
membantu kapasitas masyarakat untuk jalan pintas bagi pengembangan sarana-
bekerja secara kolektif, melihat kesempatan- sarana perdamaian. Penggunaan olahraga
kesempatan baru yang tersedia, dan untuk mempromosikan hidup sehat dan
menghadapi tantangan-tantangan yang mencegah penyakit; memperkuat daya tahan
menghadang. Kegiatan-kegiatan yang anak; perkembangan dan pendidikan kaum
menggambarkan nilai-nilai terbaik dari muda; membina keterbukaan sosial,
olahraga, seperti fair play, kerjasama tim, termasuk mengajak orang-orang yang
menghormati lawan, dan bersifat terbuka mengalami keterbatasan untuk berolahraga;
(inklusif), menguatkan proses-proses ini membuka lapangan pekerjaan dan
dengan membantu para partisipan untuk perkembangan ekonomi; dan tentunya
mendapatkan nilai-nilai dan keterampilan
yang konsisten dengan membangun 31
Sports for Development and Peace International
Working Group. (2008).

82
sebagai alat pencegahan konflik dan lingkungan masyarakat yang lebih luas,
membangun perdamaian sudah semakin yang memungkinkan setiap individu untuk
banyak dilakukan di seluruh dunia. mendapatkan akses terhadap sumber daya
Selanjutnya, bicara konflik pasti yang mereka butuhkan untuk menghadapi
bicara kekerasan. Kekerasan memiliki tantangan, serta meraih kesempatan dalam
beragam sebab, seperti kurangnya kehidupan mereka.32
kesempatan sebagai akibat peminggiran Kurangnya sumber daya dan modal
(exclusion) sosial dan ekonomi. Populasi sosial manusia adalah akibat dari struktur
masyarakat yang dipinggirkan biasanya dan dinamika sosial ekonomi yang
berjumlah cukup besar, akan tetapi membatasi pilihan-pilihan yang tersedia.
masyarakat yang dipinggirkan biasanya juga Bagi sekelompok orang, kondisi tersebut
terdiri dari penduduk asli, masyarakat adat, mengakibatkan terjadinya peminggiran
kelompok etnis minoritas, pencari suaka dan sosial di semua tingkatan dalam masyarakat.
pengungsi, perempuan dan anak-anak, orang Olahraga dapat digunakan untuk
dengan keterbatasan, tuna wisma, dan kaum meningkatkan taraf hidup masyarakat.
muda yang tidak sekolah dan menganggur. Karena popularitas universalnya, olahraga
Semua masyarakat yang hidup di dalam secara khusus dapat menjadi alat yang
kemiskinan yang ekstrim umumnya efektif untuk menghubungkan kelompok-
mengalami peminggiran sosial yang bisa kelompok yang terpinggirkan, yang
berujung pada terjadinya konflik di dalam umumnya sulit untuk dijangkau.
atau antarkelompok tersebut. Di level individu, olahraga dapat
Dalam konteks ini olahraga dapat membantu kesehatan dan kesegaran tubuh,
menjadi sarana yang tepat dan penting untuk termasuk kesehatan mental untuk
mengurangi ketegangan sosial dan konflik di mengurangi stres, kegelisahan, dan depresi.
tingkat masyarakat, maupun tingkat negara, Di dalam istilah psikologi, olahraga
dengan menghadapi masalah-masalah yang dipercayai memiliki potensi untuk
terkait peminggiran kelompok masyarakat meingkatkan empati, toleransi, keterampilan
tertentu dan juga menyediakan kesempatan sosial, dan kerjasama seseorang.
bagi siapa saja untuk terlibat di dalam Keuntungan-keuntungan ini dapat
kegiatan sosial dan ekonomi. Banyak faktor membantu individu-individu untuk
yang mengarah pada peminggiran, baik meningkatkan sumber daya dan modal sosial
dalam tingkatan individu atau masyarakat, mereka, termasuk mengurangi sikap
mengakibatkan banyak individu atau kekerasan dan intolerans.33
kelompok tertentu mengalami masalah- Jika penyelenggaraannya diatur
masalah yang beragam. sedemikian rupa, olahraga dapat membantu
Masalah dan kesulitan yang beragam kaum marjinal untuk mendapatkan
ini saling terkait satu sama lain, serta keterampilan dan kepercayaan diri yang
merupakan hasil dari sumber daya dan dibutuhkan untuk mengatasi batasan pribadi
modal sosial manusia yang kurang. Sumber dan juga menghilangkan batasan struktural
daya manusia adalah keterampilan,
pengetahuan, dan ciri khas pribadi 32 Sportanddev. (2005). The roles of sport and
(kepercayaan dan keyakinan terhadap diri education in the social inclusion of asylum seekers
sendiri, pendidikan, keterampilan and refugees: An evaluation of policy and practice in
the UK. Sportanddev. Retrieved from
ketenagakerjaan, dll) yang dimiliki setiap
https://www.sportanddev.org/sites/default/files/downl
individu. Modal sosial adalah jaringan oads/the_roles_of_sport_and_education_in_the_socia
sosial, koneksi, dan rasa memiliki terhadap l_inclusion_of_asylum_seekers_and_refuge.pdf
33
Sportanddev. (2005).

83
agar mereka dapat berpartisipasi juga di menggabungkan olahraga ke dalam
dalam masyarakat. Pengaturan dapat program-program kesehatan, pendidikan,
dilakukan dengan mengintegrasikan pembangunan dan perdamaian, serta
olahraga dengan kegiatan-kegiatan memanfaatkan olahraga sebagai alat untuk
masyarakat, seperti menghubungkan membangun bangsa. Olahraga untuk semua
masyarakat dengan pelayanan kesehatan, harus menjadi dasar bagi pemanfaatan yang
pendidikan, kesempatan bekerja, bahkan sistematis dalam olahraga untuk
bisa membantu masyarakat yang ingin perdamaian. Para stakeholder dituntut untuk
menjalankan usaha kecil-kecilan. menetapkan hubungan yang jelas antara
Peran olahraga dapat memajukan kesempatan untuk berpartisipasi dalam
jaringan-jaringan sosial dan kesadaran untuk olahraga dan pencapaian yang lebih luas
aktif dalam kegiatan masyarakat adalah hal dalam pembangunan berkesinambungan,
yang sangat penting. Penelitian serta perdamaian.
menunjukkan bahwa olahraga memiliki Untuk memaksimalkan pengaruh
potensi untuk mempromosikan identitas, positif olahraga, maka pemerintah didorong
koherensi, dan integrasi suatu komunitas. untuk mempromosikan olahraga melalui
Mereka yang secara aktif berolahraga akan legislasi dan kebijakan yang inklusif dan
lebih banyak terlibat di dalam kegiatan- koheren, termasuk langkah-langkah untuk
kegiatan masyarakat. Karena itulah, meningkatkan partisipasi orang-orang
olahraga dapat digunakan sebagai alat untuk dengan keterbatasan. Pemerintah juga harus
membangun komunitas dan modal sosial.34 menginvestasikan pembangunan olahraga
Modal sosial adalah elemen penting dan infrastruktur, termasuk institusi olahraga
untuk menanggapi masalah-masalah dasar, area bermain, relawan yang terampil
peminggiran sosial karena ia melayani tiga dan persediaan dana untuk membantu para
fungsi penting, yaitu mengikat, inisiatif lokal.
menjembatani, dan menghubungkan. Dari konteks nasional, pemerintah
Mengikat dapat diartikan sebagai upaya harus mendukung atlet-atlet muda berbakat
untuk membantu masyarakat terikat satu agar menyadari potensi mereka dan
sama lain secara sosial, yang biasanya melindungi mereka dari eksploitasi. Atlet-
melibatkan keluarga, teman, dan tetangga. atlet yang bertanding di tingkat internasional
Fungsi menjembatani melibatkan jaringan- dapat membantu memperkuat persatuan
jaringan yang menghubungan kelompok- nasional, mempromosikan dialog lintas
kelompok yang berbeda di dalam budaya, memberi inspirasi pada generasi
masyarakat, lalu menciptakan jembatan yang lebih muda agar bisa melampaui dan
diantara mereka. Terakhir, menghubungkan menciptakan rasa kebanggaan nasional.
berarti membangun jaringan kepada Terakhir, dari konteks internasional,
organisasi-organisasi dan sistem-sistem pemerintah harus terlibat lebih aktif dalam
yang dapat menolong masyarakat inisiatif dan kemitraan internasional untuk
mendapatkan akses sumber daya.35 memajukan olahraga untuk perdamaian.
Saran untuk pemerintah, karena Indonesia dapat berperan signifikan dalam
olahraga memiliki dampak yang strategis, hal ini karena kita selalu terlibat dalam
harus ada upaya strategis untuk lebih ajang-ajang olahraga internasional, termasuk
mengintegrasikan olahraga ke dalam agenda keterlibatan mengirimkan kontingen dalam
pembangunan. Upaya ini, seperti misi-misi perdamaian PBB di seluruh dunia,
sehingga eksistensi Indonesia diakui oleh
34
Sportanddev. (2005). komunitas internasional.
35
Sportanddev. (2005).

84
3. Kesimpulan tidaklah sulit untuk mempersatukan bangsa
Suatu bangsa akan menjadi bangsa ini melalui olahraga.
yang besar jika mampu membangun seluruh Semangat universal dan partikular
aspek kehidupannya. Olahraga adalah unsur yang ada dalam olahraga dapat memperkuat
penting dalam cikal bakal nasionalisme rasa nasionalisme dan kebanggaan kita
bangsa karena melalui olahraga segala sebagai bangsa, seperti yang sudah
perbedaan dapat ditepis. Olahraga juga disinggung sedikit sebelumnya.
merupakan kegiatan positif yang dapat Pembuktiannya dapat kita lihat dengan fakta
menghindari pertentangan sosial dan bahwa prestasi di bidang olahraga mampu
mempersempit perselisihan. Itu semua dapat mengangkat derajat, harkat, dan martabat
dicapai tentunya jika pelaku olahraga suatu bangsa meskipun dalam keadaan yang
menjunjung nilai-nilai positif yang terpuruk.
terkandung dalam berolahraga, seperti Olahraga adalah jembatan alami
disiplin, pantang menyerah, dan sportivitas yang mempersatukan antara budaya, agama,
dalam bertanding. kelompok etnis, dan negara. Olahraga juga
Olahraga telah mempersatukan menjadi dasar dari semua bahasa awal
bangsa ini sejak kemerdekaan. Salah satu tentang apa yang disebut “permainan”.
upaya pendiri bangsa kita untuk Dengan menggunakan olahraga sebagai alat,
mempersatukan Indonesia pasca proklamasi PBB dapat mengimplementasikan berbagai
kemerdekaan adalah melalui olahraga, yaitu kegiatan di seluruh dunia, seperti bantuan
melalui diselenggarakannya PON tahun kemanusiaan, peacebuilding, pendidikan,
1948 yang bertujuan mempererat rasa kesetaraan jender, lingkungan hidup, dan
persatuan dan kesatuan bangsa. Setelah itu, perjuangan menghadapi bahaya HIV-AIDS.
Indonesia mulai berpartisipasi di ajang-ajang Ajang olahraga besar seperti Olimpiade juga
olahraga internasional, seperti Sea Games, dapat melahirkan sebuah warisan
Asian Games, Olimpiade, sampai Ganefo. perdamaian dunia, termasuk melestarikan
Ajang tersebut belum termasuk ajang per budaya damai yang lahir dari olahraga.
cabang olahraga, seperti Piala Thomas dan Dalam konteks olahraga sebagai
Uber di cabang Badminton, Piala Davis di sarana membangun perdamaian, olahraga
Tenis, Piala Asia, Piala AFF, dll di cabang dapat bekerja terutamanya dalam
Sepakbola, dan juga pastinya di cabang- membangun jembatan hubungan melintasi
cabang olahraga lainnya. perbedaan-perbedaan sosial, ekonomi, dan
Itulah mengapa olahraga menjadi budaya di dalam masyarakat. Olahraga juga
sarana penting untuk mempersatukan dapat bekerja untuk membangun rasa
bangsa. Semua konsep-konsep indah bangsa identitas bersama, termasuk menciptakan
ini yang dirumuskan para founding fathers persahabatan diantara kelompok-kelompok
tidak akan efektif tanpa yang jika tidak akan memiliki
pengejawentahannya. Olahraga menjadi kecenderungan untuk mengancam satu sama
bahasa yang sangat pas dan sesuai untuk hal lain dengan ketidakpercayaan, permusuhan,
itu. Olahraga dapat diterima semua lapisan sampai kekerasan. Olahraga yang dimainkan
masyarakat di Indonesia, serta secara oleh para elit negara juga bisa digunakan
tradisional pasti dikenal. Setiap wilayah dan untuk membuka pintu bagi dialog
daerah di Indonesia pasti memiliki olahraga perdamaian, serta untuk meredakan
tradisional dalam bentuk apapun. Jadi, ketegangan politik antar negara.

85
REFERENCES

Diskominfo Kaltimprov. (2014, March 13). Olahraga sebagai alat pemersatu bangsa.
Diskominfo. Retrieved from https://diskominfo.kaltimprov.go.id/sigit-olahraga-sebagai-
alat-pemersatu-bangsa/
Foer, F. (2006). Memahami dunia lewat sepakbola: Kajian tak lazim tentang sosial-politik
globalisasi. Tangerang, Indonesia: Marjin Kiri.
Galtung, J. (1996). Peace by peaceful means. London, England: SAGE Publications.
Hutchinson, J., & Smith, A. D. (2000). Nationalism: Critical concepts in political science.
London, England: Routledge.
Lederach, J. P. (1997). Building peace: Sustainable reconciliation in divided societies.
Washington, DC: United States Institute of Peace.
Norwegian Minsitry of Foreign Affairs. (2005). Strategy for Norway’s culture and sports
cooperation with countries in the South. Retrieved from
https://www.regjeringen.no/globalassets/upload/kilde/ud/rap/2005/0022/ddd/pdfv/265661
-culture.pdf
Rahayu, M. (2007). Pendidikan kewarganegaraan: Perjuangan menghidupi jati diri bangsa.
Jakarta, Indonesia: Grasindo.
Sportanddev. (2005). The roles of sport and education in the social inclusion of asylum seekers
and refugees: An evaluation of policy and practice in the UK. Retrieved from
https://www.sportanddev.org/sites/default/files/downloads/the_roles_of_sport_and_educa
tion_in_the_social_inclusion_of_asylum_seekers_and_refuge.pdf
Sports for Development and Peace International Working Group. (2008). Harnessing the power
of sports for development and peace: Recommendations to governments. Toronto,
Canada: Right to Play. Retrieved from http://www.youthpolicy.org/library/wp-
content/uploads/library/2008_Harnessing_Power_Sport_Development_Peace_Eng.pdf
Suara Jakarta. (2015, September 9). Olahraga, unity in diversity. Retrieved from
http://suarajakarta.co/ekstra/jurnalis-warga/olahraga-unity-in-diversity/
Suara Karya. (2015, May 27). Konflik, sepakbola, dan perdamaian. Retrieved from
http://www.suarakarya.id/
Suratman, T. (2015). Strategi olahraga nasional abad 21. Jakarta, Indonesia: Verbum
Publishing.
The World Games. (2012). Peace through sports. Retrieved from
https://www.theworldgames.org/news/The-World-Games-17/Peace-Through-Sports-1135
United Nations. (1984, November 12). United Nations General Assembly, right of peoples to
peace. Retrieved from http://www.un.org/documents/ga/res/39/a39r011.htm
United Nations. (1999, October 6). United Nations General Assembly, declaration and program
of action on a culture of peace. Retrieved from http://www.un-
documents.net/a53r243.htm
United Nations. (2000, September 8). United Nations General Assembly, United Nations
millennium declaration. Retrieved from
http://www.un.org/millennium/declaration/ares552e.htm
Viva Borneo. (2011, September 9). Olahraga sebagai media perjuangan dan pemersatu bangsa.
Retrieved from http://www.vivaborneo.com/?p=12475

86

Anda mungkin juga menyukai