PELAKSANAAN PEKERJAAN
3.1 ALAT
Peralatan konstruksi adalah semua alat yang mendukung
dalam pelaksanaan kegiatan proyek. Peralatan konstruksi sangat
penting untuk berlangsungnya proses pelaksanaan proyek tersebut.
Alat atau peralatan konstruksi merupakan sumber daya yang
wajib ada dalam suatu proyek pembangunan, pelaksanaan suatu
proyek pembangunan dapat berjalan dengan baik harus didukung
oleh sarana dan prasarana yang baik pula termasuk peralatan
konstruksi di dalamnya.
1. Keadaan alat
2. Kebutuhan pelayanan
3. Ketersediaan suku cadang
4. Kemudahan pemeliharaan
5. Kemampuan alat dengan kondisi lapangan
6. Kemudahan mobilisasi alat
7. Prospek masa depan untuk pekerjaan
8. Permintaan akan alat dan harga penjualan kembali
9. Tenggang waktu penyerahan alat (bila menyewa)
38
39
Kegunaan
No. Jenis Alat Spesifikasi Gambar
Field of view:
1°30′ Memetakan
Method: lapangan,
Absolute menentukan
1. Theodolite Reading tinggi tanah
Detecting: 2 dengan sudut
horizontal mendatar dan
sides, 1 sudut tegak.
vertical sides.
Type: Komatsu
Model: Untuk
Cummins pekerjaan
2. Excavator N855C galian, dan
Daya : 134,2 pekerjaan
kw konstruksi.
Bucket: 1 m3.
3. Dump Hino 500 Untuk
truck P:490 L:240 mengangkut
40
T:160 (cm)
bahan
PxLxT =19 m3
material dari
Hino 300
quary menuju
P: 360 L:190
lokasi proyek.
T:120 (cm)
PxLxT =9 m3
Alat untuk
Type: SAKAI memadatkan
SV525D hasil
Daya: 90 kW timbunan
Power dengan cara
4. Vibro roller
measured pemampatan
@2200 rpm yang
Max speed 10 digunakan
kmph. ialah efek
getaran.
Type: Alat untuk
KOMATSU meratakan
D65E tanah,
Flywheel menggali dan
5. Bulldozer
Power: 115,6 merubuhkan
kW pohon saat
Kapasitas proses land
Silinder: 55L. clearing.
6. Sheep Type: SAKAI Alat untuk
Foot Roller SV513TF memadatkan
Operating tanah, alat ini
Weight: 13.000 khusus
kg digunakan
41
jika tanah
yang
Power: 85,5
dipadatkan
kw.
kurang stabil.
Alat untuk
Type:
meratakan
MITSUBISHI
jalan,
MG330
membentuk
Power
Motor jalan
7. measured
Grader (grading),
@2000 rpm
pengupasan
Lebar Pisau:
lapisan atas
3,7 m.
yang hendak
dibuang.
Type: ISUZU
Power: 98 Hp / Digunakan
Water 72 kW untuk
3.2 BAHAN
Bahan atau material yang digunakan harus sesuai dengan
RKS (Rencana Kerja dan Syarat- syarat Teknis) dan telah mendapat
persetujuan dari konsultan dengan menunjukkan contoh-contohnya.
Pihak konsultan memeriksa bahan/material yang datang secara
42
langsung, apakah bahan itu sesuai dengan syarat teknis atau tidak.
Jika disetujui, maka pekerjaan dapat dilanjutkan, namun jika tidak,
maka diganti sesuai dengan permintaan konsultan atau sesuai
dengan RKS.
Penyimpanan bahan-bahan bangunan juga perlu mendapat
perhatian khusus, mengingat bahan yang sangat peka terhadap
kondisi lingkungan, seperti semen dan tulangan yang sangat
dipengaruhi oleh air dan udara. Penempatan bahan yang tepat dan
seefisien mungkin juga perlu diperhatikan untuk dapat mempercepat
dan mempermudah pekerjaan. Di samping itu, penempatan bahan
yang baik dan tertata rapi akan mendukung efektifitas kerja dan
keselamatan kerja. Pengaturan penyimpanan bahan-bahan
bangunan dan peralatan pada suatu proyek menjadi tanggung jawab
bagian logistik (material management) dan gudang (warehouse).
Material yang dibutuhkan dalam pekerjaan Pembangunan
Jalan Tol Pejagan-Pemalang Seksi 3 dan 4 (Sta.290+250 – 300+700
dan Sta. 300+700 - 327+604) meliputi :
No Jenis
Spesifikasi Kegunaan Gambar
. Bahan
Sebagai material
timbunan yang
Tanah Tanah merah baik karena
Merah dengan nilai memiliki sifat
1.
(Timbuna CBR minimal kepadatan yang
n Biasa) mencapai 6% lebih bagus dari
jenis tanah
lainnya.
Pasir Batu Pasir batu Untuk
(Tanah dengan nilai mendukung
Timbunan CBR paling pekerjaan dalam
Pilihan) sedikit 10% akses
pekerjaan dan
43
meningkatkan
daya dukung
tanah dasar.
Ukuran
agregat kelas
A Untuk konstruksi
Terbesar
Agregat lapisan pondasi
4. 37,5 mm
Kelas A bawah dengan
Terkecil
beban tinggi.
0,075 mm
Sebagai
pelindung
Ukuran
Agregat agregat kelas lapisan tanah
Kelas B B dasar dari roda
Terbesar
alat berat saat
awal pekerjaan
Ac base-
Asphalt
Concrete – sebagai pondasi
Base (AC – konsturksi jalan
Base) Tebal :
7,5 cm Ac bc- untuk
Asphalt mengurangi
Concrete –
Binder Coarse ketegangan
5. Hot Mix
(AC-BC) Tebal akibat beban
: 6 cm
Asphalt lalu lintas
Concrete – Ac wc- sebagai
Wearing
Coarse (AC- lapisan aus, dan
WC) Tebal 4 menambah daya
cm
dukung layanan
7. Lime Nilai CBR Menstabilkan
yang minimal
Stone tanah agar lebih
bisa mencapai
25% mudah
dikerjakan,
Tidak lengket
dengan roda
44
truck. Sehingga
kondisi tanah
bisa dilalui tanpa
menunggu tanah
kering.
3.3.1.2 Mobilisasi
45
3. Vibro roller
4. Dumptruck
γ x 100
γ=
100+W
γd Lap
D= x 100 %
γd Lab
2. Penghamparan
Lapis Pondasi Agregat dihamparkan dengan
menggunakan Bulldozer dan dibantu dengan Motor Grader.
3. Pemadatan
Segera setelah pencampuran dan pembentukan akhir,
setiap lapisan harus dipadatkan sepenuhnya dengan Vibro
Roller. Permukaan yang telah selesai, harus padat dan rata.
Kelembaban material tersebut harus merata secara
keseluruhan. Material kerikil untuk lapis pondasi agregat (sub-
base) harus dihamparkan merata sehingga ketebalannya setelah
dipadatkan tidak lebih dari 25 cm.
.
Gambar 3.16. Tahap Penghamparan Wet Lean Concrete
Alat dan bahan yang ada pda pekerjaan rigid pavement yakni:
1. Slipform concrete paver
2. Truck mixer
3. Wheel excavator
4. Groover
5. Plastik Bekisting
6. Tulangan dowel
7. Batang pengikat tie bar
8. Beton Ready Mix
16. Setelah bersih daerah cutting diisi dengan material sealent. Pada
perkerasan kaku sambungan antar segmen umumnya
64