Anda di halaman 1dari 10

JURNAL TUGAS AKHIR

ALOKASI KEBUTUHAN ALAT BERAT PADA


PROYEK PELEBARAN JALAN A.P. PETTARANI
MAKASSAR

DISUSUN OLEH :

DISUSUN OLEH :
NAZLY MUTRIF
D111 08 306

JURUSAN SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
“ALOKASI KEBUTUHAN ALAT BERAT PADA PROYEK PELEBARAN JALAN
A.P. PETTARANI MAKASSAR”

H. Witanto Wisal1, R.Usman Latief1, N. Mutrif2

ABSTRAK
Alokasi, penjadwalan, dan pemilihan peralatan untuk setiap jenis pekerjaan sangat penting agar kemampuan operasinya
bisa optimal dan saling menunjang terhadap peralatan lainnya. Mengingat bahwa alat berat sangat mahal dan
konstribusinya cukup dominan pada proyek pelebaran jalan A.P.Pettarani Makassar, maka sangat diperlukan tindakan
efisiensi dengan cara mendayagunakan sumber daya alat tersebut. Sehingga studi ini dimaksudkan untuk menganalisa
alokasi alat berat dan penjadwalan. Pengamatan dilakukan dengan menghitung kapasitas produksi setiap alat berat, agar
diperoleh nilai produktivitasnya dan alokasi kebutuhan alat berat yang diperlukan pada proyek yang ditinjau. Kemudian
dengan menggunakan metode Line of Balance, maka dapat diplot pengalokasian alat berat untuk masing-masing jenis
pekerjaan sesuai dengan kebutuhan alat yang lebih efisien, sehingga penggunaannya bisa dikontrol agar lebih efektif.
Dari hasil perhitungan, diperoleh kebutuhan dump truck sebanyak 7 unit, motor grader 1 unit, wheel loader 2 unit,
tandem roller 1 unit, vibrator roller 2 unit, water tank truck 2 unit, excavator 1 unit, pneumatic tire roller 1 unit, asphalt
sprayer 1 unit, asphalt mixing plant 1 unit dan asphalt finisher 1 unit.
Kata kunci : Alokasi, Penjadwalan, dan Produktivitas

1
Dosen, Universitas Hasanuddin,Jl.Perintis Kemerdekaan KM 10 Makassar, INDONESIA
²
Mahasiswi S1, Universitas Hasanuddin, Jl. Perintis Kemerdekaan KM 10 Makassar, INDONESIA
PENDAHULUAN 1. Pekerjaan tanah yang meliputi pekerjaan
galian, pekerjaan timbunan, dan
Dalam pelaksanaan suatu proyek
penyiapan badan jalan.
dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya
yang akan diperlukan, termasuk pula dalam 2. Pekerjaan perkerasan berbutir meliputi:
proyek pembangunan jalan raya. Lapis pondasi agregat kelas A dan Lapis
Ketersediaan tersebut dapat mempengaruhi pondasi agregat kelas B.
efektifitas dan efisiensi pelaksanaan suatu 3. Pekerjaan perkerasan aspal meliputi:
proyek, baik dalam hal biaya maupun waktu Lapis resap pengikat, Lapis perekat,
pelaksanaan proyek. Salah satu sumber daya Laston lapis aus (AC-WC), Laston lapis
yang berperan penting adalah alat berat. Oleh antara (AC-BC), dan Laston lapis pondasi
karena konstribusi alat berat terhadap (AC-Base).
pelaksanaan proyek yang cukup penting serta
biaya penggunaan alat berat yang relatif
mahal, maka dibutuhkan suatu manajemen
yang baik dalam mendayagunakan sumber Tabel 1. Jenis Alat Berat yang Digunakan
daya alat berat ini. Uraian
No. Jenis Alat yang Digunakan
Pekerjaan
Dalam menggunakan alat-alat berat
untuk pembuatan konstruksi jalan perlu 1. Galian Biasa Excavator PC 200
diperhatikan jenis konstruksi jalan, alat-alat Dump Truck Hino FM 260
2. Timbunan Excavator PC 200
berat yang dipakai, pengetahuan tentang
Biasa Dump Truck Hino FM 260
kapasitas dan kemampuan alat berat agar
Motor Grader GD 405A
memenuhi syarat penggunaan yaitu tidak
Vibrator Roller 212D
menimbulkan pemborosan tenaga kerja,
3. Timbunan Wheel Loader WA200
modal, produktivitas serta memenuhi
Pilihan Dump truck Hino FM 260
kebutuhan keselamatan. Motor Grader GD 405A
Alokasi, penjadwalan, dan pemilihan Tandem Roller BW141
peralatan secara seksama pada setiap jenis Water Tank Truck Dyna
pekerjaan sangat penting agar kemampuan 4. Penyiapan Motor Grader GD 405A
operasinya bisa optimal. Badan Jalan Water Tanker Truck Dyna
Vibrator Roller 212D
5. Lapis Pondasi
Wheel Loader WA200
METODE PENELITIAN Agregat
(Kelas A&B) Dump Truck Hino FM 260
Gambaran Umum Proyek Motor grader GD 405A
Proyek kontruksi jalan nasional ini Vibrator Roller 212D
diidentifikasi dengan nama “Proyek Water Tanker Truck Dyna
Pelebaran Jalan A.P. Pettarani Makassar”. 6. Lapis Resap Asphalt Sprayer Kasprindo
Proyek ini dilaksanakan oleh PT. Sinar Pengikat Compressor Airman
Agung Jaya Lestari sebagai Kontraktor dan Dump Truck Hino FM 260
PT. Deserco Development Services sebagai 7. Lapis Perekat Asphalt Sprayer Kasprindo
Konsultan dengan panjang jalan ± 1.340 m. Compressor Airman
Dump Truck Hino FM 260
Dana yang dibutuhkan untuk proyek 8. Asphalt Wheel Loader WA200
peningkatan jalan ini adalah Concrete AMP Azp 1000
Rp.18.985.801.794,86 dengan waktu
Dump Truck Hino FM 260
pelaksanaan 22 Maret 2012 sampai dengan
Asphalt Finisher Nigata
16 November 2012 ( 240 hari kerja ).
Tandem Roller BW141
Pekerjaan yang dilaksanakan pada P. Tire Roller Sakai
proyek ini adalah : 9. Pembongkaran Wheel Loader WA200
Pasangan Batu Dump Truck Hino FM 260 Produktivitas Alat
Compressor Airman
Produktivitas atau kapasitas alat adalah
10. Pembongkaran Wheel Loader WA200
besarnya keluaran (output) volume pekerjaan
Beton Dump Truck Hino FM 260 tertentu yang dihasilkan alat per-satuan
11. Camp. Aspal Wheel Loader WA200 waktu. Untuk memperkirakan produktivitas
Panas Untuk AMP Azp 1000 alat, diperlukan :
Pekerjaan Dump Truck Hino FM 260
- kinerja alat yang diberikan oleh pabrik
Minor Asphalt Finisher Nigata
pembuat alat.
Tandem Roller BW141
P. Tire Roller Sakai - Faktor efisiensi alat, operator, kondisi
Lanjutan Tabel 1. Jenis Alat Berat yang lapangan dan material.
Digunakan Produktivitas alat dihitung berdasarkan
Uraian volume per-siklus waktu dan jumlah siklus
No. Jenis Alat yang Digunakan dalam satu jam.
Pekerjaan
12. Marka Dump Truck Hino FM260 Q = q x N x E ………….….. pers. (1)
Jalan Dimana :
Compressor Airman
Thermoplastic
13. Kerb Dump Truck Hino FM Q = produksi alat per jam (m³/jam)
260 q = produksi alat per siklus (m³/siklus)
Pracetak
E = faktor efisiensi kerja total
N = jumlah siklus per jam, yaitu :
Uraian dan Volume Pekerjaan
Besarnya volume pekerjaan pada proyek ………………….. pers. (2)
ini adalah berdasarkan data yang diperoleh
dari kontraktor, yaitu sebagai berikut: Ws = waktu siklus ( menit )
1. Pekerjaan tanah Dengan demikian, produktivitas alat
Galian biasa : 5.449,54 m³ dapat dihitung dengan :
Timbunan Biasa : 351,85 m3
Timbunan Pilihan : 671,00 m3 Q = q x 60 x E ……………… pers. (3)
Penyiapan Badan Jalan : 10.000,00 m2 Ws
2. Pekerjaan perkerasan berbutir
Masing-masing alat berat mempunyai
Lapis pondasi agregat kelas A: 2.720,70 m³
Lapis pondasi agregat kelas B: 3.400,88 m³ produktivitas spesifik sesuai dengan
kapasitas produksinya :
3. Pekerjaan perkerasan aspal
Lapis peresap pengikat : 16.115,10 ltr 1. Produksi Wheel Loader (m³/jam)
Lapis perekat : 9.522,45 ltr Q = q x 60 x E ……..…. pers. (4)
Asphalt Concrete : 2.471,48 Ton
Ws
4. Pekerjaan Struktur
Dimana :
Pembongkaran Pas.Batu : 150,00 m³
Pembongkaran Beton : 186,00 m³ Q = produksi alat per jam (m³/jam)
q = produksi tiap siklus (m3) = q1 x k
5. Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor q1 = kapasitas bucket (m3)
Campuran Aspal Panas : 100,63 m³ k = faktor bucket
Marka Jalan Thermoplastic : 1650,00 m³
E = faktor efisiensi kerja total
Kerb Pracetak : 20237,00 bh
Ws = waktu siklus
METODE PENJADWALAN DAN 2. Produksi Excavator (m³/jam)
ALOKASI Q = q x 60 x E …………pers. (5)
Ws Ws = waktu siklus
Dimana : 5. Produksi Alat Pemadat ( m³/jam )
Q = produksi alat per jam (m³/jam) Q = W x V x H x E ……...pers. (10)
q = kapasitas per siklus (m³) = q1 x k N
q1 = kapasitas bucket ( m³)
k = faktor bucket Dimana :
E = faktor efisiensi kerja total Q= produksi alat per jam (m³/jam)
Ws = waktu siklus (menit) V= kecepatan kerja (km/ jam)
= wg + 2(wp) + wb W= lebar efektif compactor (m)
Wg = waktu menggali (menit) H= tebal lapisan pemadatan (antara
Wp = waktu putar (menit) 0,2– 0,5 m)
Wb = waktu buang/ muat (menit) E = faktor efisiensi kerja total
3. Produksi Dump Truck (m³/jam) N = jumlah lintasan compactor
P = C x 60 x E ………... pers. (6) 6. Produksi Water Tank Truck (m³/jam)
Ws Q = C x N x E ………..…pers. (11)
Wc
Dimana :
P = produksi alat per jam (m³/jam) Dimana :
C = kapasitas dump truck (m3) Q = produksi alat per jam (m³/jam)
E = faktor efisiensi kerja total C = kapasitas bak/volume tangki (m³)
n = pengisian tangki perjam
D 1+---+t
Cmt= (n x Cms)+ ---+t D 2…. pers.(7) E = faktor efisiensi kerja total
V
1 V2 Wc = kebutuhan air/m³ material padat
n = jumlah rit pengisian oleh pemuat
7. Produksi Asphalt Sprayer (m³/jam)
C
n = ----------- C
= ----…………. pers. (8) Q = q x E ……………... pers. (12)
q1 x k q
Ws
q1 = kapasitas alat pemuat (m3) Dimana :
Ws = waktu siklus alat pemuat (menit) Q = produksi alat per jam (m³/jam)
D = jarak (m) q = kapasitas tangki sprayer (m³)
V1 = kecepatan angkut rata-rata (m/menit) E = faktor efisiensi kerja total
V2=kecepatan kembali rata-rata Ws = waktu siklus (menit)
(m/menit)
t1= waktu bongkar (menit) 8. Produksi Asphalt Finisher (m³/jam)
t2= waktu maneuver memuat kembali Q = w x V x H x E………. pers.(13)
(menit) Dimana :
4. Produksi Motor Grader (m³/jam) Q = produksi alat per jam (m³/jam)
w = lebar penghamparan (m)
Q = V x (Le-Lo) x H x E … pers. (9) V = kecepatan kerja (m/menit)
Ws H = tebal lapisan (m)
E = faktor efisiensi kerja total
Dimana :
9. Produksi Air Compressor (m³/jam)
Q = produksi alat per jam (m³/jam)
V= kecepatan kerja (m/ jam) Q = q x Ap .………….......pers.(14)
Le = panjang efektif blade (m) Dimana :
Lo = lebar overlap = 0,3 m Q = produksi alat per jam (m³/jam)
E= faktor efisiensi kerja total q = kapasitas kerja alat
N = jumlah trip Ap = aspal perekat/pengikat (spec)
10. Kapasitas Produksi Asphalt Mixing Barchart adalah diagram alur
Plant (m3/jam) pelaksanaan pekerjaan yang dibuat untuk
menunjukkan waktu penyelesaian yang
dibutuhkan. Hal-hal yang ditampilkan dalam
Q= ……….. pers.(15) barchart adalah jenis pekerjaan, durasi/waktu
pelaksanaan pekerjaan maupun stasiun/lokasi
Dimana : pelaksanaan pekerjaan.
Q = produksi alat per jam (m³/jam)
C = kapasitas batch (ton) HASIL DAN PEMBAHASAN
E = faktor efisiensi kerja total
Ws = waktu siklus (menit) Pekerjaan Galian Biasa
Berdasarkan rekapitulasi hasil
Analisa Kebutuhan Peralatan pengamatan maka kapasitas produksi alat
Kebutuhan peralatan dipengaruhi oleh: excavator dan dump truck pada pekerjaan ini
dapat dihitung sebagai berikut:
1. Volume pekerjaan : m3
2. Durasi : hari 1. Excavator PC200
3. Jenis alat
4. Kapasitas produksi alat
5. Jam efektif alat : waktu yang dibutuhkan Q =
oleh alat untuk menghasilkan pekerjaan
dalam jam
= 0,72 x 60 x 0,81
Durasi = Volume pekerjaan (m ) 3
_ 0,85
Kapasitas produksi alat (m3/jam)
= 41,17 m3/jam (Loosened Condition)
Kebutuhan alat = Volume pekerjaan (m3) _ = 41,17 x 0,80
Kapasitas produksi alat xDurasi = 32,94 m3/jam (Bank Condition)
2. Dump Truck Hino FM 260
Perencanaan Schedule Peralatan
Line of Balance (LOB)
Line of balance adalah suatu diagram P =
sederhana untuk menunjukkan lokasi (stasiun
kerja) dan waktu di mana alat/tenaga kerja = 10,00 x 60 x 0,75
akan bekerja pada suatu item pekerjaan 26,25
tertentu.
= 17,14 m3/jam (Loosened Condition)
Tujuan dari metode line of balance
= 17,14 x 0,80
adalah untuk menjamin bahwa sumber daya
= 13,71 m3/jam (Bank Condition)
yang diperlukan baik dalam bentuk material
ataupun tenaga kerja selalu tersedia dalam Perhitungan Kebutuhan Alat Berat
jumlah yang tepat pada waktu yang Pekerjaan Galian Biasa
diperlukan sesuai dengan penjadwalan
masing-masing aktivitas pekerjaan setiap Kebutuhan peralatan untuk pekerjaan galian
unit. Sehingga tidak terjadi penumpukan biasa:
material, peralatan atau tenaga kerja yang Volume pekerjaan = 5.449,54 m3
berlebihan ataupun kekurangan yang dapat Jam kerja efektif per hari = 7 jam kerja
mengakibatkan penundaan waktu kerja 1 bulan = 25 hari kerja
proyek. Alat yang digunakan pada pekerjaan galian
Barchart (Bagan Balok) biasa:
1. Excavator PC200
Produksi per jam = 41,17 m3/ jam -
= 288,19 m3/ hari
Durasi = Volume / Kapasitas produksi 2. Timbunan Biasa
29,65 0,08
= 5.449,54 m3 / 41,17 m3/ jam Excavator m3
= 132,37 jam Dump Truck m3 4,29 0,56
= 18,91 hari Motor Grader m 3
49,05 0,05
Durasi pekerjaan untuk galian biasa
Vibrator m3 0,31
berdasarkan perencanaan = 21 hari Roller 7,80
Sehingga diperoleh jumlah kebutuhan alat
berat pada pekerjaan galian biasa adalah
3. Timbunan Pilihan
sebagai berikut:
14,36
Wheel Loader m3 0,48

Kebutuhan alat = Dump Truck m 3 4,29 1,60


3
Motor Grader m 49,05 0,14
= Tandem Roller m 3
0,26
= 0,90 ≈ 1 unit 26,00
3
Water Tank m 0,15
2. Dump Truck Hino FM 260 Truck 46,88
Produksi per jam = 17,14 m3/ jam
= 119,98 m3/ hari 4. Penyiapan Badan Jalan
Durasi = Volume / Kapasitas Produksi Lanjutan Tabel 2.Rekapitulasi Produktivitas
= 5.449,54 m3 / 17,14 m3/ jam Alat Berat
= 317,94 jam
= 45,42 hari No. Uraian Sat. Kapasitas Time
Durasi pekerjaan untuk galian biasa Pekerjaan Produksi Factor
berdasarkan perencanaan = 21 hari Motor m3 185,25 0,31
Grader
Sehingga diperoleh jumlah kebutuhan
Vibrator m3
dump truck pada pekerjaan galian biasa 39,00 1,47
Roller
adalah sebagai berikut: m3
Water Tank
Kebutuhan alat = Truck 46,88 1,22

5. Lapis Pondasi Agregat Kelas A


= Wheel m3 65,61 0,19
Loader
= 2,16 ≈ 3 unit m3
Dump Truck
6,85 1,77
Perhitungan kebutuhan alat berat untuk Motor m3
tahapan pekerjaan lainnya disajikan dalam Grader
bentuk tabel. Vibrator m3 65,49 0,19
Roller
Tabel 2. Rekapitulasi Produktivitas Alat m3
Water Tank 11,70 1,04
Berat Truck

Uraian Kapasitas Time 46,88 0,26


No. Sat.
Pekerjaan Produksi Factor 6. Lapis Pondasi Agregat Kelas B
1. Galian Biasa Wheel m3 65,61 0,19
Loader
Excavator m3 41,17 0,90
Dump Truck
Dump Truck m 3
17,14 2,16 m3 6,85 1,77
Motor m3 82,10 0,18 Dump Truck m3 24,26 0,04
Grader
6,93 0,15
m3 m3
14,63 1,04 Asphalt
Vibrator Finisher m3
Roller 22,50 0,05
m3
m3
Tandem
Water Tank 46,88 0,32 Roller 31,20 0,03
Truck
P.Tire Roller
48,67 0,02
Lapis Resap Pengikat
Asphalt m3 405,00 0,23 12. Marka Jalan (Thermoplastic)
Sprayer
m3 Dump Truck m3 17,14 0,98
Compressor
160,00 0,56
Dump Truck m3 m3
405,00 0,23 Compressor 160,00 0,11
Lapis Perekat
Asphalt Kerb Pracetak
Sprayer m3 405,00 0,13
3
Dump Truck 21,46 1,80
Lanjutan Tabel 2.Rekapitulasi Produktivitas Analisa Penjadwalan dengan Metode Line of
Alat Berat Balance
Pada proyek ini pelaksanaan pekerjaan
No. Uraian Sat. Kapasitas Time
dilakukan hanya berdasar pada schedule
Pekerjaan Produksi Factor
Kurva’S’, agar lebih mendetail analisa
Compressor m3 160,00 0,91 dilakukan menggunakan metode penjadwalan
Dump Truck m 3
405,00 0,13 linear (line of balance) dengan memplot
9. Asphalt Concrete
durasi perencanaan yang ada di analisa
perhitungan jumlah alat berat terhadap
Wheel m3 38,47 0,29
Loader
stasiun kerja dilapangan sehingga diperoleh
diagram vektor untuk setiap jenis pekerjaan
AMP
m3 56,25 0,20 seperti dibawah ini.
Dump Truck 3
m 15,94 0,69
Asphalt 3
Finisher m 51,75 0,21
3
Tandem m 71,76 0,15
Roller
m3
P.Tire Roller 111,95 0,10

10. Pembongkaran Pasangan Batu


Wheel m3 15,80 0,19
Loader
m3
10,67 0,29
Dump Truck m3
Compressor
60,00 0,05

11. Pembongkaran Beton


Wheel m3 16,73 0,06 Gambar 1. Diagram Vektor LOB
Loader Dari hasil analisa perhitungan,
AMP m3 perencanaan alokasi kebutuhan alat berat dan
penjadwalan di atas diperoleh total 2. Jumlah kebutuhan alat berat diplot ke
kebutuhan alat berat yang efektif yang dalam vektor Line of Balance sehingga
dibutuhkan di lapangan, sebagai berikut : dapat diketahui posisi penempatan alat
berdasarkan waktu pelaksanaan, jadi
Tabel 4.3. Total Kebutuhan Alat Berat
penggunaan alat dapat dikontrol agar lebih
No. Jenis Alat Berat Total Kebutuhan Unit efektif.
1 Excavator 1 3. Beberapa pekerjaan memiliki time factor
2 Dump Truck 7 peralatan yang kecil, dikarenakan durasi
3 Wheel Loader 1
kerja yang panjang dan faktor lokasi
proyek yang berada dalam salah satu
4 Motor Grader 1
daerah yang memiliki kepadatan
5 Tandem Roller 1
kendaraan yang cukup tinggi
6 Vibrator Roller 2 4. Durasi hari kerja bisa dipercepat dengan
7 Water Tanker Truck 2 meningkatkan produktivitas sumber daya
8 Asphalt Sprayer 1 peralatan dan tenaga kerja.
9 Compressor 1
SARAN
10 Asphalt Finisher 1

11 Pneumatic Tire Roller 1


1. Tersedianya perencanaan alokasi
kebutuhan alat berat sangatlah penting
Berdasarkan tabel diatas diperoleh dalam suatu proyek sehingga tidak
jumlah alat berat yang digunakan. Untuk menimbulkan pemborosan tenaga kerja,
Dump Truck diperoleh 7 unit sedangkan modal, produktivitas serta memenuhi
jumlah pada perencanaan awal sebanyak 10 kebutuhan keselamatan.
unit, Wheel Loader 2 unit sedangkan pada 2. Penjadwalan dengan menggunaan metode
perencanaan awal 1 unit, Excavator diperoleh Line of Balance akan lebih efektif jika
1 unit sedangkan jumlah pada perencanaan 2 data yang tersedia untuk membuat
unit, Water tanker diperoleh 2 unit sedangkan penjadwalan lebih mendetail. Selain itu
pada perencanaan 1 unit. Untuk alat berat dapat pula lebih memudahkan dalam
lainnya diperoleh jumlah yang sama dengan monitoring pelaksanaan pekerjaan.
perencanaan awal yaitu Wheel loader 1 unit, 3. Produktivitas pekerjaan dalam suatu
Motor Grader 1 unit, Vibrator Roller 2 unit proyek sangat dipengaruhi oleh umur
Tandem Roller 1 unit, Pneumatic Tire roller ekonomis peralatan. Oleh karena itu,
1 unit, Asphalt Mixing Plant 1 unit, Asphalt disarankan agar jika umur alat berat yang
Finisher 1 unit, Aspal Sprayer 1 unit dan digunakan pada suatu jenis pekerjaan
Compressor 1 unit. telah melebihi umur ekonomis maka
KESIMPULAN sebaiknya alat berat tersebut tidak
digunakan lagi agar waktu dan hasil
Dari hasil pengamatan dan analisa data pekerjaan dapat terkontrol dengan baik
maka dapat disimpulkan bahwa : sehingga mengurangi faktor-faktor biaya
1. Produktivitas peralatan dipengaruhi oleh yang tidak perlu.
kapasitas produksi alat berat pada setiap
jenis pekerjaan. Semakin besar kapasitas DAFTAR PUSTAKA
produksi suatu alat maka koefisien alat Anonim. 2012. Cara Membuat Barchart
semakin kecil sehingga biaya yang Proyek. http://www.ilmusipil.com/cara-
dikeluarkan semakin kecil pula. Hal ini membuat-bar-chart-proyek.html. Diakses
disebabkan karena peralatan yang tanggal 15 Desember 2012.
digunakan pada setiap jenis pekerjaan
bekerja secara efektif. Asiyanto, Ir, MBA, IPM. 2008. Manajemen
Alat Berat Untuk Konstruksi, Penerbit
PT. Pradnya Paramita. Jakarta.
Gani, Muchtar, Ir, Msi. Bahan Kuliah
PTM/Alat Berat. Jurusan Sipil Fakultas
Teknik Universitas Hasanuddin.
Makassar.
Http://www.google earth.com.html. Di akses
tanggal 16 Januari 2013.
Iskandar. 2008. Metoda Schedule Linear
(Line of Balance).
http://iskandarmt.wordpress.com/2008/02/
28/metoda-schedule-linear-line-of-
balance.html. Diakses tanggal 17
Desember 2012.
Rochmanhadi, Ir, M.Sc. 1992. Alat-Alat
Berat dan Penggunaannya. Yayasan
Badan Penerbit Pekerjaan Umum. Jakarta.
Sosrodarsono, Suyono, Ir. 1985. Perhitungan
Biaya Pelaksanaan Pekerjaan Dengan
Menggunakan Alat-Alat Berat. Yayasan
Badan Penerbit Pekerjaan Umum. Jakarta.
Saodang, Hamirhan, Ir, MSCE. 2009. Edisi 3
Struktur dan Konstruksi Jalan Raya.
Penerbit Nova. Bandung.
Sukirman, Sulfiah. 1992. Perencanaan
Perkerasan Lentur. Penerbit Nova.
Bandung.
Mangunsewang & Karmila. 2011.
Penjadwalan Dan Alokasi Alat Berat Pada
Proyek Peningkatan Jalan Poros
Bantaeng-Bulukumba. Makassar : Skripsi
Teknik Sipil Universitas Hasanuddin.
Yaghootkar, Kazem. 2010. Line of Balance
(LOB). http://project-management-
review.blogspot.com/2007/09/line-of-
balancelob.html. Di akses tanggal 17
Desember 2012.

Anda mungkin juga menyukai