Anda di halaman 1dari 7

A.

Standar Audit Terkait Perikatan dan Penaksiran Risiko Audit

Form terkait dengan dokumen perikatan audit (audit engagement Letter)

Standar audit terkait perikatan terdapat dalam SA 210. Berikut ini Surat Perikatan
Audit (audit engagement letter) antara kami (auditor) dengan klien kami yaitu PT
Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. berdasarkan yang digariskan oleh
SA, sebagai berikut :

Kepada Manajemen atau Pihak yang bertanggungjawab atas Tata Kelola Perusahaan
yaitu PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.

Tujuan dan Ruang Lingkup Audit

Sebelumnya kami berterimakasih atas permintaan PT Ultrajaya Milk Industry &


Trading Company Tbk. atas kepercayaan kepada kami untuk mengaudit laporan PT
Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. yang terdiri dari laporan posisi
keuangan pada 31 Desember 2019, dan laporan laba rugi komprehensif, laporan
perubahan ekuitas, serta laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut. Audit kami dilaksanakan dengan tujuan untuk menyatakan suatu opini atas
laporan keuangan tersebut.

Tanggung Jawab Auditor

Kami akan melaksanakan audit berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh
institute Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk
mematuhi Kode Etik Profesi serta merencanakan dan melaksanakan audit agar
memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari kesalahan
penyajian material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-
bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
Prosedur yang dipilih tergantunt pada pertimbangan auditor, termasuk penaksiran atas
risiko kesalahan penyajian material, baik yang diakibatkan oleh kecurangan maupun
kesalahan. Audit juga mencakup penilaian atas ketetapan kebijakan akuntansi yang
digunakan dan memadainya estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta
penilaian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

Oleh karena adanya keterbatasan inheren dari suatu audit, Bersama dengan
keterbatasan inheren pengadilan internal, terdapat risiko yang tidak dapat dihindari
kemungkinan tidak terdeteksinya kesalahan penyajian material, meskipun audit telah
direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan Standar Perikatan Audit (SA).

Dalam melakukan penilaian risiko, kami mempertimbangkan pengendalian internal


yang relevan dalam penyusunan laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur
audit yang tepat sesuai dengan kondisi yang bersangkutan, namun tidak bertujuan
untuk menyatakan opini atas efektivitas pengendalian internal entitas. Namun, kami
akan mengomunikasikan secara tertulis defisiensi signifikan pada pengendalian
internal yang relevan dengan audit atas laporan keuangan, yang kami identifikasi
dalam pelaksanaan audit.

Tanggung jawab manajemen dan identifikasi kerangka penyusunan laporan


keuangan yang berlaku

Audit akan kami lakukan berdasarkan bahwa manajemen dan pihak yang
bertanggungjawab atas tata kelola perusahaan mengakui dan memahami bahwa
mereka bertanggung jawab atas :

a. Penyusunan dan penyajian laporan keuangan sesuai dengan Standar


Akuntansi Keuangan
b. Pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk Menyusun
laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik karena
kecurangan maupun kesalahan, dan
c. Memberikan kepada kami :
a) Akses terhadap semua informasi yang manajemen sadari bahwa
informasi tersebut relevan dalam penyusunan laporan keuangan
seperti catatan, dokumentasi, dan hal-hal lainnya
b) informasi tambahan yang mungkin kami minta dari manajemen untuk
tujuan audit
c) Akses tanpa batas kepada individu-individu dalam entitas yang kami
pertimbangkan perlu untuk memperoleh bukti audit

Sebagai bagian dari proses audit, kami menerima konfirmasi tertulis dari manajemen
dan jika relevan, pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola tentang representasi
yang dibuat dalam hubungannya dengan audit.

Representasi Manajemen
Pada akhir audit, manajemen Perusahaan akan menyediakan pernyataan tertulis
kepada kami,yang diantaranya menyangkut penegasan dari manajemen mengenai
tanggung jawab manajemen atas isi dan penyusunan laporan keuangan beserta catatan
atas laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia,
penyediaan catatan keuangan dan data yang berhubungan, kelengkapan dan
penyediaan seluruh risalah rapat manajemen dan ketiadaan kesalahan atau
ketidakberesan yang dilakukan oleh manajemen atau staf Perusahaan yang memegang
peranan penting dalam struktur pengendalian.

Pelaporan

Dengan berakhirnya tahap-tahap pemeriksaan dan sesuai dengan kesimpulan yang


dapat kami tarik dari hasil pemeriksaan kami, maka kami akan menyampaikan
Laporan Auditor Independen atas laporan keuangan PT Ultrajaya Milk Industry &
Trading Company Tbk. dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2019 Sesuai Standar Pemeriksaan yang berlaku, laporan auditor
independen akan menyatakan opini tanpa modifikasian (bentuk baku) jika kami dapat
menyimpulkan bahwa laporan keuangan disusun, dalam semua hal yang material,
sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.

Bentuk laporan auditor independen bentuk baku akan disajikan sesuai dengan Standar
Perikatan Audit yang berlaku, dengan struktur sebagai berikut:

a. Judul, yang mengindikasikan secara jelas bahwa laporan tersebut adalah


laporan seorang auditor independen
b. Pihak yang dituju, merupakan pihak yang mana laporan auditor tersebut
ditujukan sesuai dengan ketentuan perikatan
c. Paragraf pendahuluan, yang mengidentifikasi entitas yang diaudit, menyatakan
laporan keuangannya telah diaudit, mengidentifikasi judul setiap laporan yang
menjadi bagian dari laporan keuangan, merujuk pada ikhtisar kebijakan
akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya dan menyebutkan
tanggal atau periode yang dicakup dalam setiap laporan yang menjadi bagian
dari laporan keuangan.
d. Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan, yang menjelaskan
tanggung jawab pihak-pihak dalam organisasi yang bertanggung jawab atas
penyusunan laporan keuangan
e. Tanggung jawab auditor, yang menyatakan bahwa tanggung jawab auditor
adalah untuk menyatakan suatu pendapat atas laporan keuangan berdasarkan
audit yang dilaksanakan sesuai perikatan,
f. Opini auditor
g. Tanggung jawab pelaporan lainnya (jika diperlukan)
h. Tanda tangan auditor
i. Tanggal laporan auditor, dan
j. Bentuk dan isi laporan kami mungkin perlu diubah sesuai dengan temuan
audit kami.

Jangka Waktu Penugasan

Jangka waktu penugasan diperkirakan selama 60 (enam puluh hari) terhitung dari
ditandatanganinya proposal audit pada tanggal 16 Desember 2019, dengan asumsi
semua peryaratan yang kami ajukan dalam proposal dan perikatan audit ini dipenuhi
oleh perusahaan.

Persetujuan

Jika diperlukan, kami akan memberi penjelasan tambahan atas isi Perikatan Audit,
maka kami harapkan agar Bapak/lbu memberikan paraf pada setiap halaman surat ini
dan membubuhkan tanda tangan pada halaman terakhir Perikatan Audit ini serta
mengembalikannya kepada kami. Kami mengucapkan terima kasih atas kesempatan
yang telah diberikan kepada Kami untuk menyediakan jasa audit bagi Perusahaan dan
kami akan melaksanakan perikatan ini dengan perhatian sepenuhnya. Jika Perusahaan
memerlukan informasi lebih lanjut atau ingin mendiskusikan perikatan sebelum
menjawab, hendaknya tidak ragu-ragu menghubungi kami.

Proses Bisnis Klien

Proses bisnis pada entitas terdiri dari :

1. Proses Manajemen
Manajemen Strategi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company
Tbk.meliputi:
a. Analisis Lingkungan Eksternal, Dalam analisis lingkungan eksternal, ada
dua lingkungan yang harus dikaji yaitu lingkungan umum dan lingkungan
industri. Analisis Lingkungan Eksternal terdiri dari:
i. Faktor Ekonomi, misalnya PT Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk harus meningkatkan volume penjualan untuk
mendapatkan laba atau dapat mempertahankan kondisi keuangan
yang stabil dan baik.Kenaikan harga produk ini dimaksudkan untuk
mengantisipasi kenaikan bahan baku yang meningkat sebagai
akibat dari depresiasi nilai rupiah terhadap dolar AS khususnya.
ii. Faktor Sosial, yaitu dalam mempengaruhi keyakinan, nilai, sikap,
opini yang berkembang dan gaya hidup dari lingkungan dimana
perusahaan beroperasi, maka PT Ultrajaya Milk Industri & Trading
Company Tbk. mengadakan program pendidikan bagi masyarakat
Indonesia, termasuk bagi para profesional kesehatan dan para
medis lainnya, dan pendidikan kepada murid-murid sekolah dasar
yang berada di kota besar di Indonesia, tentang manfaat dan nutrisi
yang lebih baik bagi kesehatan bila mengkonsumsi produk susu
cair.
iii. Faktor Teknologi, yaitu dalam memproduksi produk-produk
makanan dan minuman yang berkualitas tinggi, PT Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk. menerapkan sistem yang
modern dan mutakhir untuk pemrosesan, pengemasan, logistik, dan
IT secara rutin dimutakhirkan agar terus berjalan dengan perubahan
dan peningkatan teknologi. Sedangkan pengelolaan persediaan
barang jadi dilakukan dengan suatu sistem yang terotomatisasi dan
komputerisasi secara penuh. Oleh karena itu, setiap perkembangan
teknologi yang bertujuan untuk meningkatkan teknik produksi
harus diperhatikan. Dengan demikian, perusahaan dapat memilih
dan mengarahkan penggunaan teknologi yang lebih modern,
automasi dan tepat guna, dengan biaya yang kompetitif.
iv. Demografi, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
telah mampu melakukan penjualan ke seluruh daerah di Indonesia,
sedangkan penjualan ekspor dilakukan ke beberapa negara di Asia
seperti Brunei Darussalam, Singapura, Korea Selatan, Kamboja,
China dan beberapa daerah di semenanjung Arab, serta ke
Australia dan Amerika Serikat.
b. Analisis Lingkungan Internal, analisis lingkungan internal merupakan
usaha perusahaan untuk mencari keunggulan strategis yang dipakai dalam
membedakan diri dari pesaing, dengan menentukan sumber daya,
kapabilitas, dan kompetensi inti. Analisis ini meliputi :
i. Sumber daya, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company
Tbk. yang unik dan membedakan diri dengan pesaing : yang
pertama adalah terletak pada peralatan produksi, yang kedua
mengenai keahlian pegawai, yang ketiga mengenai kinerja
keuangan dan yang terakhir hak paten.
ii. Kapabilitas, pendekatan yang digunakan untuk menganalisis
kapabilitas PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
yaitu pendekatan rantai nilai yang berkenaan dengan aktivitas
utama dan aktivitas pendukung.
iii. Kompetensi Inti, dalam hal ini maka PT Ultrajaya Milk Industry
& Trading Company Tbk. sudah terbukti mampu menambah nilai
dari produk maupun perusahaannya. Kemudian, produk dari PT
Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. sukar ditiru
2. Proses Operasional
Proses Operasional meliputi :
a. Proses Pembelian Bahan Baku, pembelian bahan baku dilakukan dengan
pembelian bahan baku lokal dan bahan baku import.

b. Proses Produksi, Perseroan mengolah produk-produk minuman dengan


menggunakan teknologi UHT (Ultra High Temperature) dan mengemasnya
dalam kemasan karton aseptik. Dengan teknologi pengolahan dan pengemasan
seperti ini minuman disterilkan dengan cara dipanaskan pada temperatur ±
140ºC selama 3 – 4 detik, kemudian dikemas dengan kemasan karton-steril
dibawah kondisi aseptik (aseptic packaging system), sehingga minuman
tersebut dapat tahan lama meskipun tanpa bahan pengawet. Perseroan
memproduksi beberapa jenis minuman dengan berbagai rasa seperti :
minuman susu cair yang antara lain dipasarkan dengan merk dagang Ultra
Milk, dan Ultra Mini, minuman teh yang dipasarkan dengan merk dagang The
Kotak, serta minuman tradisional dan minuman untuk Kesehatan lainnya yang
dipasarkan dengan merk dagang Sari Kacang Ijo dan Sari Asem. Produk
minuman ini dikemas dalam kemasan 1000ml, 500ml, 300ml, 250ml, 200ml,
dan 125ml. Perseroan juga memproduksi susu kental manis (sweetened
condensed milk) yang dipasarkan dengan merk dagang Ultra Milk dan Cap
Sapi, serta memproduksi produk susu bubuk (powder milk).

c. Proses Pemasaran, perseroan memasarkan dan menjual hasil produksinya


melalui berbagai jalur, termasuk melalui pengecer modern (yang terutama
terdiri atas supermarket, hypermarket, minimart, dan toko-toko kelontong),
pengecer tradisional (yang terutama terdiri atas pengecer independen kecil),
pedagang grosir, serta berbagai institusi di dalam negeri.

3. Proses Pendukung

Proses pendukung meliputi:

a. Sumber Daya Manusia, sumber daya manusia adalah aset yang memegang
peranan sangat penting bagi Perseroan dalam usahanya untuk mencapai
keberhasilan. Oleh karena itu, peningkatan kemampuan dan profesionalisme
SDM, serta pendayagunaannya secara optimal senantiasa menjadi perhatian
Perseroan. Untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas,
terampil, dan terlatih, Perseroan senantiasa menyelenggarakan pelatihan dan
pendidikan bagi para karyawan, sesuai dengan tingkat pendidikan dan jabatan
mereka. Pengembangan dan peningkatan kemampuan dan profesionalisme
SDM ini dilakukan melalui suatu program pendidikan dan pelatihan secara
reguler, baik yang dilakukan secara internal (in-house training) maupun yang
dilakukan diluar lingkungan Perseroan. Perseroan belum menentukan
anggaran tahunan untuk Pendidikan dan pelatihan karyawan, tapi biaya
pendidikan dan pelatihan karyawan dikeluarkan sesuai dengan keperluan.
Pada tanggal 31 Desember 2019 Perseroan memiliki ± 1099 orang karyawan.

Anda mungkin juga menyukai