Anda di halaman 1dari 21

Shiritsu Bakelaya Koukou : Another Story

Para Karakter cowok :

 Sato Ryuga – Ryuga [Leader] (Bi Shonen)


- Pemimpin, Ceroboh, Tegas
 Iwasaki Taisho –Taisho (Bi Shonen)
- Normal, Netral
 Yuto Takahashi – Yupi (HiHi Jets)
- Berisik, Penakut
 Ryo Hashimoto – Ryo (HiHi Jets)
Pemberani, Mesum
 Michieda Shunsuke – Michi (Naniwa Danshi)
- Misterius, Pendiam
 Nagao Kento – Kenken (Naniwa Danshi)
- Licik, Usil
 Nakamura Reia – Reia [Co Leader] (7 MEN Samurai)
- Serius, Pemikir

Para Karakter cewek :

 Oguri Yui – Yuiyui [Leader] (AKB48)


- Ramah, Tegas
 Kubo Satone – Satoppi (AKB48)
- Pemalu, Ceroboh
 Umeyama Cocona – Cocona (NMB48)
- Seksi, Pemarah
 Yamamoto Mikana – Mikanyan (NMB48)
- Lucu, Periang
 Suenaga Oka – Oochan (SKE48)
- Berisik, Jujur
 Nojima Kano – Kanochan (SKE48)
- Pendiam
 Takino Yumiko – Yumirin [Co Leader] (STU48)
- Pemikir, Ahli bela diri

Latar Belakang : Shiritshu Bakelaya Koukou


Story Line

Sembilan tahun telah berlalu penggabungan SMA Bakada dan SMA Cattleya banyak hal
telah terjadi dari masa Tatsuya dan Fumie dan kawan-kawannya yang mempertentangkan
penggabungan sekolah meraka.

Telah banyak siswa-siswi yang telah lulus dari SMA gabungan ini, siswa-siswi tahun
ajaran baru pun berangsur masuk dan mulai melupakan cerita dibalik sekolah merka dimana
terbentuk menjadi sekolah normal dengan pelajar laki-laki dan perempuan berada dalam satu
lingkungan.

Tahun ini pun sama sampai dimana sekumpulan pelajar pria tahun kedua dimana meraka
ingin mengembalikan keaadan dimana zaman Tatsuya dan Tetsuya memimpin dan melahirkan
para Yankee yang dapat bertarung mempertahankan sekolah mereka dan tidak dianggap lemah
karena penggambungan dengan pelajar wanita.

Sama seperti tahun sebelumnya pemilihan Ketua Osis diumukan diupacara penyambutan
para pealajar baru, “Baiklah para murid sekalian seperti biasanya pemilihan Ketua Osis yang
baru akan diadakan lagi bagi siapa yang ingin melanjutkan organisasi ini silahkan mengajukan
permohonan ke pihak yang bersangkutan, sekian dan terimakasih” Pembina Upacara pagi itu.

Pada waktu istirahat tujuh pelajar pria berunding di suatu ruangan di SMA tersebut
membahas tentang pemilihan ketua osis yang baru.

”Nee,,, kalian dengarkan tadi kalau posisi ketua osis sekarang kosong?” Ryuga dengan
semangatnya memulai pembahasan dengan enam temannya.

“Iyaa kami semua dengar apakah kau tertarik dengan pengumuman tadi?”. Reia

“TENTU SAJA!! Ini kesempatan bukan kali ini kita harus mulai rencana kita dan
mengembalikan masa kejayaaan Tatsuya senpai yang telah mempertahankan prinsip dia dan
tidak ingin berdamai dengan para pelajar cewek”. Ryuga

“Apakah kau yakin para pelajar cewek tidak akan menentang rencana ini, lagian ini sudah
tahun berlalu dari masa Tatsuya dan semua orang sudah melupakan cerita ini”. Taisho yang
berhenti memaikan hpnya.

“Tentu saja ini akan ditentang bahkan pihak sekolah pun akan menentang ini tapi
bukankah hal ini menarik dimana era kita akan ada sejarah baru dan tidak terpaku pada obrolan
dengan seseorang di media sosial”. Kento sambil senyum mengganggu ke Taisho.

Taisho pun terdiam dan merasa curiga kalau dia telah diketehaui berhubungan dengan
salah satu siswi di sekolah mereka.
Yupi pun manyaut. “Benar juga kata Kenken, ini sangat menarik saya pun merasa bahwa
ada hal yang menarik menanti kita”.

“Jadi?”. Michi yang tidak suka pembahasan yang berbebelit.

“Jadi, salah satu dari kita harus mencalonkan diri menjadi Ketua osis yang baru kan
Ryuga?”. Reia yang langsung menyambung pembicaraan.

“Yap benar sekali dengan ini kita bisa membuat aturan kita yang baru dan mealukan apa
yang kita inginkan tanpa diatur oleh para perempuan di sekolah ini”. Ryuga dengan yakin
menjawab.

“Terus siapa yang ingin mencalokan dirinya, saya pribadi malas terikat dengan hal-hal
seperti aktivitas sekolah. Ryo yang menyaut setelah melihat majalah gravure bersama Yupi.

“Sejauh ini kita sudah tau karakter kita masing-masing kan kalau begitu kenapa bukan
Reia saja?”. Kata Yupi.

“Secara pengetahuan si Reia memang tepat sejauh ini.” Kenken.

“Bukannya saya tidak mau tapi dari awal Ryuga yang sangat antusias dengan hal ini
bukannya lebih baik dia saja yang maju, dan juga ku merasa lebih baik dibelakang dia agar dia
tidak gegabah dalam bertindak. Reia dengan seriusnya.

“Jadi kalian semua setuju dengan Ryuga dan akan diwakili oleh Reia?”. Kenken menutup
diskusi hari ini.

Semuanya pun setuju. Termaksud Michi yang keluar dari ruangan setelah tahu inti
pembahasan.

“Semuanya terimakasih kalian memang yang terbaik dalam hal ini dengan ini tujuan kita
telah dimulai”. Ryuga dengan semanngatnya.

Ditempat yang lain diwaktu istirahat yang sama para gadis yang sangat ramah dan elegan
yang masih melanjutkan tradisi SMA Cattleya berdiskusi hal yang sama juga.

“Jadi kalian semua sepakakan kalau Yuiyui akan mencalonkan sebagai ketua osis yang
baru?”. Oochan yang telah membuka diskusi saat itu.

“Tentu saja dia orang yang pantas melanjutkan posisi itu, dan ku yakin pasti dari para
pelajar pria sudah memilih calon mereka”. Cocona dengan seriusnya.

“Hahaha Cocona jangan bilang kau masih percaya dengan dongeng lama sekolah kita
ini?”,Mikanyan dengan wajah yang diimut-imutkan ke Cocona.
“Menurutku yang dikatakan Cocona itu benar apalagi sekolah kita ini ceritanya memang
seperti itu bisa saja para pelajar pria sudah bertindak juga”. Yumirin denga Serius.

“Anoo akupun merasa seperti itu tapi bukannya lebih baik kita tidak terlalu
mengkhawatirkan cerita itu”. Satoppi yang berbicara dengan gugupnya.

“Benar kata Satoppi ini sudah zaman yang berbeda tapi kita tidak boleh lemah dalam hal
ini kapan saja para pelajar pria akan memberontak lagi jadi kita harus siap dalam kondisi apapun
untung melanjutkan semangat Fumie-san dan teman-temannya. Yuiyui dengan tegas
meyakinkan.

“Baiklah keputusan sudah ada dan Yuiyui akan maju sebagai kandidat agar tidak goyah
kita calonkan juga Yumirin sebagai wakilnya”. Oochan yang mengambil keputusan.

“Aku setuju!”. Kanochan dengan lantangnya bersuara.

“Wah jarang-jarang Kanochan mengeluarkan suaranya artinya dia sangat yakin dengan
diskusi hari ini. Mikanyan.

“Baiklah keputusan akhir sudah ada juga kembali lagi aturan berhubungan dengan para
para pria akan tetap diterapkan akupun setuju berada dibelakang Yuiyui mendukungnya.
Yumirin dengan seriusnya.

“Terima kasih semuanya apa yang kalian percayakan padaku akan aku pertanggung
jawabkan mohon kerja samanya”.Yuiyui dengan senyumnya kemudian membungkkuk dengan
sopan.

Begitulah keadaan kedua belah pihak yang mulai memikirkan persaingan perebutan
posisi ketua osis dan mempertahankan idealis mereka masing-masing.

Jauh sebelum itu di masing-masing pihak ada yang tidak menyukai perseteruan ini
mereka cuma terpaksa melakukan hal ini karena takut soal hubungan meraka tersebar dan
menjadi penyebab mereka dianggap memihak ke pihak lawan.

“Nee,,,Taisho-kun apakah kau tidak khawatir soal teman-teman kita yang mulai
memikirkan nasib sekolah kita?”. Satoppi yang khawatir sambil memegang minumannya.

“Saya pun khawatir soal itu bagaimana pun sulit untuk menghentikan mereka jika kita
terlalu jauh ikut campur hubungan kita akan jadi imbasnya”. Taisho dengan wajah cemas.

Terus melanjutkan pembicaraan “ Selagi kita masih menjaga rahasia hubungan kita
semua ini akan baik-baik saja jadi mari tetap menjaga rahasia ini bersama”. Taisho yang
menggenggam tangan Satoppi.
Setelah melakukan percakapan soal Ryuga dan Yuiyui yang akan mencalonkan sebagai
ketua osis Taisho dan Satoppi pun berjalan pulang bersama dan didalam perjalan Satoppi merasa
melupakan sesuatu di sekolah.

“Ehh! Ada barang ku yang tertinggal di kelas saya harus segara mengambilnya”, Satoppi
yang tiba-tiba panic.

“Sepenting itu? Baiklah ayo segera mengambilnya bersama’. Sahut Taisho

“Tidak apa-apa lebih baik aku saja yang mengambilnya bisa jadi masalah kalau ada
teman yang melihat kita bersama”. Sambung Satoppi

“Kau yakin? Baiklah saya akan menunggu Sato-chan disini segera lah pergi ambil”.
Lanjut Taisho

Satoppi pun berlari menuju kembali ke sekolah meninggalkan Taisho, Tapi sejam berlalu
dan Satoppi tak kunjung balik menemui Taisho.

“Kenapa Sato-chan belum sampai juga”. Gumam Taisho.

Taisho yang merasa khawatir pun menyusul Satoppi. Ternyata keterlambatan Satoppi
disebankan dihadang nya dia dengan Geng Scorpion karena Satoppi tidak sengaja menabrak
salah satu anggota Geng scorpion tersebut.

Melihat Satoppi yang ketakutan Taisho pun mencoba melindungi Satoppi tapi karena
jumlah anggota Geng yang dilawannya cukup banyak Taisho pun kalah telak dan luka parah.

“Taisho-kun bertahanlah”. Satoppi yang menangis

“Apakah kau tidak apa-apa” Taisho dengan suara yang pelan menahan sakit

Akibat perkelahian itu Taisho pun harus dirawat dirumah sakit. Besoknya karena merasa
bersalah Satoppi pun melaporkan kejadian ini ke teman-teman Taisho, tanpa dia sadari dia
diikuti oleh Mikanyan.

“Hmm bukannya itu Satoppi kenapa dia keruangan para pelajar pria?” Mikanyan yang
berbisik dalam hati.

Satoppi pun bertemu dengan Ryuga dan lainnya.

“Anoo,,, apakah kalian sudah tahu kalau Taisho-kun masuk rumah sakit”. Satoppi dengan
gugupnya.

“HAA! Taisho sakit? dia kenapa dan kenapa kau yang melaporkannya ke kami”. Ryuga
dengan spontan menjawab.
“Tunggu sebentar pantas saja hari ini dia tidak hadir tanpa keterengan, apakah kau tau
sesuatu tentang dia”. Sahut Reia.

“Ma,,maaf sebelumnya ini kesalahan ku Taisho-kun terluka karena mencoba melindungi


ku dari anggota Scorpion yang tidak sengaja aku tabrak” Satoppi merunduk sedih.

“Melindungi alasan kenapa Taisho mau saja melindungi dari sekumpulan orang dan
melawannya sendriian” Sahut Ryo.

“Tentu saja karena mereka,,,”. Jawaban Kenken yang langsung dipotong.

“Itu tidak penting artinya Geng Scorpion menantang kita, ini tidak bisa dibiarkan kita
harus membalaskan perbuatan mereka”. Sambung Ryuga

“Ini artinya kita sudah dianggap lemah karena penggabungan sekolah ini, bagaimana pun
kita tidak bisa diam saja”. Lanjut Ryuga dengan kesal

“Maaf Sato-san terimakasih atas informasinya kau bisa meninggalkan kami sekarang”.
Sahut Reia.

Satoppi pun meninggal para pelajar pria tadi dengan perasaan cemas, bisa saja hal yang
dia sampaikan akan menjadi konflik yang baru lagi. Kemudia para pelajar pria melanjutkan
obrolan mereka

“Jangan terlalu ambil suasana kita tau kan Geng Scorpion itu dikalahkan Tatsuya senpai
pada zamannya karena mereka memang kuat dengan temannya apa kau yakin bisa melakukan
hal yang sama”. Sambung Reia.

“Tentu saja kita bisa…”. Michi yang dating melanjutkan obrolan.

“Dari segi jumlah kita memang kalah tapi ingat tidak cerita Tatsuya senpai dan teman-
temanya mereka menang karena mereka juga menggunakan strategi”. Kenken yang melanjutkan
Michi.

“Benar kata Michi dan Kento, tentu saja kita bisa mengulangi hal yang sama”. Sambung
Ryuga dengan percaya.

“Saya pun sudah lama tidak memukul orang”. Sahut Ryo.

“Ehh tapi kalian kalian yakin kan akan menang?.” Sambung Yupi

“Jangan khawatir ini akan menjadi kesempatan kita untuk membuktikkan kalau kita tidak
pernah melemah dari zaman Tatsuya senpai sampai sekarang”. Lanjut Ryo

“Baiklah kalau kalian semua siap melakukan hal ini. Saya punya rencana yang tepat
mengatasi hal ini dengan jumlah kita yang ada”. Sambung Reia.
“Seperti yang diharapkan Reia memang ahlinya dengan kondisi seperti ini, Taisho jangan
khawatir luka mu akan kami balaskan segera”. Ryuga dengan penuh amarah

Tanpa di ketahui oleh pelajar pria Mikanyan yang tadi merasa curiga dengan Satoppi
diam-diam mengikuti dan mendengarkan percakapan mereka tentang perkelahian.

“Ini hal yang gawat saya harus segera melaporkan masalah ini ke yang lainnya” Gumam
Mikanyan yang lekas pergi dari tempat.

Berita ini pun sampai ke Yuiyui dan yang lainnya mereka mulai merasa khawatir mereka
pun mendiskusikan ini.

“Jadi seperti itu ceritanya”. Mikanyan yang selesai bercerita.

“Apakah kau yakin tidak salah dengar biasanya kau suka bercanda dalam keadaan
apapun”. Cocona dengan tidak yakin.

“Ini beneran loh,,, aku menceritakan semua yang saya dapatkan, kalau kalian tidak
percaya silahkan Tanya ke Satoppi”. Mikanyan dengan kesalnya.

“Apakah itu benar Sato-chan? Kenapa kau melaporkannya ke mereka apakah kami tidak
bisa diandalkan”. Oochan

“Tidak pasti ada alasan dia tidak ingin menceritakanya ke kita apalagi ini menyangkut
para pelajar pria, bukan begitu Satoppi”. Yuiyui mencoba menenangkan keadaan.

“Tidak apa Satochan kami masih percaya padamu”. Kanochan yang mencoba
menenangkan Satoppi.

“Semuanya maaf membuat keributan tapi yang dibilang Mikanyan itu benar apanya saya
kemarin tidak sengaja menabrak anggota scorpion sampai dihadang tapi saya tertolong oleh
Taisho-kun”. Satoppi yang mencoba menjeleskan dengan sedih.

“Saya bukannya tidak ingin menceritakannya ke kalian tapi saya takut kalian akan terlibat
dalam malah kami, juga aku menceritakan masalah ini ke pelajar pria pasti mereka
mempertanyakan Taisho yang tidak hadir. Satopppi melanjutkan penjelasannya.

“Baiklah kita sudah mendengarkan cerita Satoppi tapi kurasa para pelajar pria pasti akan
melakukan tindakan yang dikatakan Mikanyan”. Sahut Yumirin

“Benar kita harus menghentikan mereka sebelum ada yang terluka dan menjatuhkan
nama sekolah ini lagi”.Sambung Yuiyui

Berita ini pun telah sampai ke Yuiyui dan teman-temannya mereka pun tidak akan tinggal
diam dan mencoba melerai para pelajar pria. Dan para pelajar wanita berniat bertemu dengan
pelajar pria membahas masalah ini.
Keesokan harinya mereka pun berkumpul di aula sekolah dan membahas pertengkaran
dengan Geng Scorpion dan lukanya Taisho.

“Selamat siang semuanya tentu saja kalian sudah tau apa yang kita akan bahas di
pertemuan ini, yap benar sekali rencana pertengkaran kalian para pelajar pria melawan Geng
Scorpion”. Yumirin yang membuka diskusi.

Para pelajar pria pun terkejut akan yang disampaikan Yumirin barusan.

“Maaf sebelumnya yang kalian maksud apa terus jadi tujuan kalian mengumpulkan kami
disini kalian ingin melarai kami dengan kabar yang kalian dengar”. Reia dengan satai merespon

“Tentu saja ya kan perbuatan kalian akan mencemari nama sekolah dan juga akan ada
lagi korban, apa kalian mau bernasib sama dengan teman kalian.” Cocona menyaut dengan
tajam.

“Itu bukan urusan kalian lagian kalian tidak akan paham jika teman kalian dilukai dan
kalian tinggal diam saja, juga Taisho orangnya tidak akan bertindak gegabah itupun juga
melindungi salah satu teman kalian seharusnya kalian berterima kasih”. Ryuga dengan
lantangnya berbicara

“Bukannya kami tidak menghargai jasa Taisho tapi sebaiknya kalian tidak bertindak lebih
dari ini”. Sahut Yuiyui.

“Ckk!, Sepertinya tidak ada solusi dari perdebatan ini lebih baik kita keluar dari ini dan
melakukan yang kita anggap benar”. Kenken dengan kesalnya

“Maaf saja kalau usaha kalian tidak ada akan berguna pemilhihan ketua osis baru akan
segera dilaksanakan bukannya kalian sudah memilih kandidat?”. Yumirin menyambung
pembicaraan.

“Kami tidak akan berhenti dalam hal itu juga sekalipun kami harus dikeluarkan kami
tetap akan membalas perbuatan anak-anak Scorpion”. Ryuga dengan kesal.

“Kami sudah tahu konsekuensi perbuatan kami dan kami juga tidak akan mundur dalam
pencalonan, sebaiknya kalian tidak menghalangi kami”. Sahut Reia.

“Baiklah jika itu kemauan kalian juga ini kesempatan kami jika kalian kalah maka kami
akan lebih berpeluang lagi dalam pemilihan ketua osis”. Sambung Yuiyui.

“Yuiyui tapi kan nama sekolah akan menjadi taruhannya”. Oochan dengan wajah gelisah.

“Tidak Oochan biar kan mereka bertindak sesuka mereka dan sebelumnya terimaksih
banyak telah menyelamatkan Satoppi waktu itu tolong sampaikan ke Taisho”. Yumiri dengan
serius.
“Baguslah kalau kalian berpikir seperti itu lagian kami melindungi apa yang kami anggap
benar dan kami akan mengembalikan sekolah ini seperti zaman Tatsuya senpai dan kawan-
kawannya”. Lanjut Ryuga

“Btw cewek bernama Cocona itu seksi juga”. Ryo yang berbisik ke Yupi.

“Kalian kalau tidak mau babak belur jangan bercanda sekarang”. Cocona yang
mendengar percakapan Ryo dan Yupi sambil marah.

“EH!!, Menakutkan kami sedang membahas masalah ini, mengerikan juga dia(Sambil
berbisik ke Ryo). Yupi yang panik.

Diskusi dari kedua kubu pun berakhir dan para pelajar wanita membiarkan para pelajar
pria bertindak sesuai kemauan mereka.

“Apa kau yakin soal ini Yuiyui?”. Sahut Yumirin

“Saya tidak yakin tapi apapun yang mereka lakukan akan berimbas kepada sekolah kita
disaat mereka terpuruk kita harus segara membantunya”.

“Ehh,,, bukannya kau tidak setuju dengan apa yang mereka lakukan kenapa tiba-tiba kau
berpihak pada mereka?”. Sambung Cocona.

“Bukan seperti itu kali ini saja sebelum pemilihan ketua osis dan mereka akan menerima
ganjaran yang juga teman mereka telah menolong Satoppi”.

Satoppi yang mendengar itu merasa terharu atas keputusan Yuiyui. Kemudian di hari
berikutnya diumumkan bahwa pemilihan ketua osis akan dibatalkan dan pengumuman yang
mengejutkan bahwa sekolah mereka akan kembali dipisahkan.

Berita akan pemisahan sekolah ini langsung tersebar ke penjuru sekolah bahkan telah
sampai oleh Ryuga dan Yuiyui. Kedua pihak ini pun langsung menemui pihak sekolah dan
mempertanyakan kejelasan pengumuman ini.

“Pak ini maksudnya apa kenpa tiba-tiba ada pengumuman seperti ini?”. Ryuga dengan
lantang bertanya kepada wakasek.

“Maaf sebelumnya pak atas keributan ini tetapi benar yang dikatakan Sato, apa yang
menjadi sebab sekolah dipisahkan sekarang”.

“Sudah kuduga kalian aka nada yang datang akan pengumuman ini tapi bapak tidak bisa
bertindak lebih dan pemisahan sekolah ini sudah direncana jauh sebelumnya”.

Jika diingat kembali julukan Bakelaya sudah melekat dinama SMA ini perlu diketahui
bahwa SMA ini dulunya SMA Bakada yang digabungkan dengan SMA Cattleya karena
mengalami keterpurukan pada zamannya.
“SMA Cattleya No.1 mengabarkan bahwa sekarang Cattleya No. 2 telah menjadi sekolah
yang normal dan stabil dan telah terlihat beberapa tahun ini”, Sambung Wakasek.

“Jadi maksudnya SMA ini akan kembali menjadi SMA Bakada?”. Sahut Yuiyui

“EH!! Benarkah itu pak, ini kabar baik buat kami para pelajar pria disekolah ini”. Ryuga
dengan senang mendengar kabar ini.

“Juga pembatalan pemilihan osis ini dikarenakan para kandidat akan mencalonkan di
sekolah masing-masing”. Lanjut Wakasek

Mendengar kabar ini Yuiyui langsung murung dan terdiam mendengarkan penjelasan
Wakase. Setelah itu keduanya pun keluar dari ruangan karena merasa aneh ekspresi Yuiyui,
Ryuga pun penasaran dan menanyakan perasaan dia mendegar kabar ini.

“Anoo,, kenapa kau terlihat murung setelah mendengar kabar ini bukan kah dengan
begini kau bisa leluasa mempertahakan prinsipmu?”. Tanya Ryuga.

“Kau tidak paham ini sama halnya kasus Fumie-san pada zamannya yang dimana waktu
itu renovasi Cattleya No.2 dan mereka dipindahkan sesaat ke Cattleya No.1 tentu saja ini akan
mengganguku dengan teman lainnya”. Yuiyui yang berjalan sambil merenung.

“Saya paham saya pernah mendengar cerita ini bahkan Tatsuya senpai kena masalah saat
dipindahkan dan sulit beradaptasi dengan lingkungan yang benar-benar Cattleya aslinya”.
Sambung Ryuga.

“Bisa saja waktu itu Fumie-san dapat melewati masalah itu tapi aku dan yang lainnya
bakal sulit juga kami dari awal sudah masuk di Cattleya No. 2 beda dengan Fumie-san yang
awalnya dari Cattleya No.1”. Lanjut Yuiyui bercerita.

“Bukannya bagus sekarang persaingan kita akan segera berakhir”. Yuiyui yang langsung
meninggalkan

Mendengar hal itu Ryuga langsung merasa tidak enak dan langsung menyampaikan pesan
ini ke teman-temannya.

“Begitulah yang disampaikan Wakasek tadi,,, juga cerita dari Oguri soal ketidaksukanya
akan berita hal ini”. Ryuga yang menjelaskan ke temannya.

“Tunggu sebentar kenapa sekarang kau merasa kasihan ke dia”. Michi dengan wajah
kesalnya.

“Benar seklai apa jangan-jangan kau sudah terpengaruh oleh mereka?”. Lanjut Kenken
“Bukan begitu tapi benar yang diceritakan Ryuga kasus Fumie dan Tatsuya di Catlleya
No. 1 bisa saja terulang lagi tapi cuma para pelajar wanita yang akan merasakan hal ini.
Sambung Reia.

“Ckk! Kalian berdua kenapa tiba-tiba berpikiran seperti ini”. Michi yang mau
meninggalkan ruangan.

“Tunggu!,,, siapa bilang saya tidak senang mendengarkan kabar ini”. Ryuga yang
menghentikan Michi.

“Ini adalah SMA Bakada tapi kita akan mempertahankan nama sekolah ini tapi disatu sisi
saya tidak mau melihat para pelajar wanita sekolah ini ditindas di Cattleya. No 1.”Sahut Ryuga.

“Secara tidak langsung yang dikatakan Ryuga itu benar, Sekolah kita memang adalah
SMA Bakada, kasus Fumie dan kawan-kawannya dulu itu berbeda mereka yang pendatang
walaupun secara resmi nama Sekolah ini Cattleya No. 2, Yuiyui dan yang lainnya itu bukan
pindahan melainkan siswi asli sekolah kita”. Sambung Reia dengan meyakinkan.

“Jadi maksud kalian kalian ingin mempertahan kan Cattleya No. 2 dengan pelajar
wanita?”. Kenken yang langsung masuk inti pembicaraan.

“Tidak,,, bukan Cattleya No.2 tapi SMA Swasta Bakelaya!”. Ryuga dengan wajah serius.

“Wahh menarik ini sangat seru kan Ryo?” Sahut Yupi.

“Hmm benar sekali ini sekolah kita dengan pelajarnya kita tidak akan pernah di rombak
lagi dengan cerita lama”. Sambung Ryo.

“Benar sekali sepertinya saya mendapatkan jalan keluar dari permasalahan pemisahan
ini”. Reia dengan meyakinkan.

Kabar pemisahan sisa sebulan lagi diharpakan para pelajar telah mempersiapkan
pemindahan ini, tetapi berbeda dengan Yuiyui dan teman-temannya mereka semakin tertekan
dengan kondisi pemisahan ini.

Mereka pun berkumpul dikelas mereka yang dulunya bekas kelas Fumie dan Tatsuya
digabungkan sepulang sekolah.

“Apakah tekanan seperti ini yang dulu dirasakan oleh Fumie-san dan teman-temannya?

Bagaimana mereka bisa mengurus para pelajar pria pada waktu itu? Ini sangat
menggangguku”. Yuiyui yang mengeluarkan keluh kesahnya.

Tiba-tiba suara pintu didorong terdengar dan membuat Yuiyui dan teman-temannya
kompak menoleh.
“Ehh apakah kalian membicarakan ku?”. Fumie yang datang dan masuk kedalam kelas.

Pelajar wanita yang ada dalam kelas itupun terdiam dan heran.

“Wahh sangat nostalgia berada disini banyak yang telah berubah, ehh tapi bangku dari
Tatsuya dan lainnya masih ada disini”.

“Fumie-san!” Yuiyui yang spontan teriak.

“Jadi sekolah ini masih ada para Yankee ya?.” Lanjut Fumie.

“Kenapa anda bisa berada disini? Tanya Yuiyui.

“Ehh aku ada kerjaan dekat sini jadi kupikir baiknya saya mampir sebentar”. Jawab
Fumie

“Nee Fumie-san bagaimana kalian menghadapi masalah waktu itu?”. Lanjut Yuiyui

“Gawat saya terlambat, ahh soal itu saya yakin kalian bisa melewatinya juga ini bukan
soal kalian saja percayalah jika kalian merubah pemikiran kalian terhadap mereka, mereka juga
akan bersikap yang sama dengan kalian walaupun banyak saja masalah yang terjadi”. Jawab
Fumie.

“Baiklah saya permisi dulu aku telah ditunngu oleh yang lainnya, ingat sebagaimana pun
keras mereka dengan prinsipnya jika kalian saling mengerti hal seperti ini akan segara teratasi.
Fumie yang berjalan keluar kelas.

“Sampai jumpa semuanya dan juga Gokigenyou”. Fumie lekas meninggalkan mereka.

Mereka pun terdiam melihat Fumie yang tersenyum lebar ke mereka.

“Sangat cantik Fumie-san ternyata orangnya seperti itu” Oochan yang kagum.

“Seakan ada malaikat sesaat yang datang mendengarkan masalah kita” Lanjut Mikanyan.

“Itu lah mengapa aku sangat menghormati Fumie-san dia benar-benar memiliki aura yang
indah dan elegan”. Sambung Yuiyui dengan mata yang masih memandang tempat Fumie pergi.

“Sudah lama saya tidak melihat Yuiyui seperti ini” Sahut Yumirin.

Dalam hitungan menit suasana hati mereka langsung berubah dan mereka semua
tersenyum kembali.

Keesokan harinya para pelajar wanita ini bersikap ramah lagi seperti biasanya tanpa
memikirkan dan membuat para pelajar pria kebigungan.

“Selamat pagi.” Yuiyui yang menyapa Ryuga di depan gerbang sekolah denga senyum.
“Ahh,,, pagi”. Jawab Ryuga dengan wajah kebigungan.

Perlakuan para pelajar wanita pun semua berbeda dari biasanya.

“Ehh ada apa ini kenapa mereka semua bertingkah aneh?”. Yupi bertanya ke temannya.

“Mungkinkah mereka sudah menyadari ketampananan kita”. Sambung Ryo.

“Bodoh! Jangan termakan suasana pasti mereka merencanakan sesuatu”. Sahut Michi.

“Benar kata Michi pasti ada sesuatu yang mereka rencanakan bisa jadi ini tipu daya
mereka agar kita melupakan rencana kita”. Sambung Reia.

“Maaf sebelumnya jika kalian merasa aneh hal ini”. Yuiyui yang melanjutkan obrolan
mereka.

“Kalian para cowok memang tidak peka yah”. Sambung Mikanyan.

“Ehh kami peka kok apalagi soal lekukan dadamu”. Ryo yang menjawab dengan wajah
menjengkelkan.

“Kau kalau tidak mau mati sekarang jangan mancing emosi saya”. Cocona yang
mengepal tangannya megarahkan ke Ryo.

“Ehh menakutkan seperti biasa. Sahut Yupi.

“Ehem maaf tapi ini sebagai pelayanan kami untuk terakhir kalinya. Yumrin yang
memotong percakapan Ryo dan Mikanyan.

“Terakhir kali?”. Sambung Reia.

“Iya benar sekali karena kami tidak lama lagi akan dipindahkan setidaknya biar kan kami
membuat kalian risih dengan sikap kami untuk kedepanya”. Jawab Oochan.

“Apa maksudnya ini?”. Ryuga dengan wajah serius.

“Seperti kata Oochan kami akan dipindahkan dan kami sudah menerima keadaan ini dan
kami berusaha tidak akan kalah dengan kalian karena di Cattleya kami akan berusaha menjadi
osis yang baru”. Jawab Yuiyui.

“Kami juga akan mendukung rencana kalian melawan Geng Scorpion, jadi semangat buat
kalian”. Sambung Yumirin.

“Baiklah kami permisi dulu Gokigenyou!”. Yuiyui melekkukan lututnya kebelakang dan
menganggkat rok sedikit dan menundukkan kepala dengan senyum yang diikuti dengan teman
lainnya. Mereka pun meninggalkan para pelajar pria
Karena merasa hal ini tidak wajar terhadap kepada para pelajar pria mereka pun merasa
yakin untuk mempertahankan para pelajar wania di sekolah mereka.

“Oy Reia bukannya kau punya rencana kan masalah ini?”. Michi dengan wajah kesal.

“Ehh ada apa ini kenapa kau terlihat gelisah?”. Yupi yang nyegir ke Michi.

“Jangan salah paham dulu saya tidak suka melihat tingkah mereka terlebih wanita yang
bernama Kojima(Kanochan) itu yang tetiba menyapaku di perpustakaan”. Sambung Michi

“Mungkinkah ini kau sedang grogi ke wanita?” Kenken yang ikut-ikutan mengusik
Michi.

“Iya-iya saya sudah ada solusi tentang ini kalian tidak usah rebut lagi hari ini kita akan
melakukan aksi penolakan”. Sambung Reia.

“Aksi penolakan?! Maksud mu apa?. Sahut Ryuga.

“Jadi seperti ini kebetulan sekali kita masih ada dendam dengan Geng Scoprion jadi kita
bisa menggunakan kesempatan ini?

“Jangan bilang kau ingin semua pihak sekolah mengetahui rencana kita”. Sambung
Michi.

“Yap benar sekali”. Sahut Reia.

“Ha? Apa yang kalian bicarakan kami belum paham”. Ryo dengan wajah bingung.

“Jadi jika kita melakukan penyerangan dan pihak sekolah tahu tentu saja mereka tidak
akan tinggal diam mereka akan memikirkan kembali soal pemisahan.” Reia yang menjelaskan.

“Tunggu sebentar apa hubungannya dengan pemisahan ini?” Yupi dengan wajah
bingung.

“Bodoh,,, Tentu saja mereka akan mempertimbagkan lagi ingat sekolah ini digabungkan
karena apa selain dulu terpuruk pelajar lamanya juga tidak ada yang menaati aturan dan
sesukanya”. Sambung Michi dengan tegas.

“Sekali lagi yang dikatakan Michi itu benar tentu saja para pelajar wanita tidak akan diam
dan menghentikan kita, nah,,, disaat itulah kita melakukan penolakan”. Lanjut Reia.

“Seperti biasa Reia memang tepat dalam kondisi ini,,,”. Sambung Ryo yang kemudian
dipotong oleh Kenken

“Tunggu apa kau yakin hal ini tidak ada resikonya?” Sambung Kenken.
“Tentu saja ada dan jika kalian takut semua ini tidak akan berjalan dengan lancar”. Jawab
Reia.

“Tidak kita tidak boleh mundur jika cuma ini solusi dari masalah ini tidak ada salahnya
mencoba”. Ryuga meyakinkan yang lainnya.

“Bagaimana kalian mau melakukannya atau tidak?”. Tanya Reia.

“Ayo lakukan sekalipun kita dikeluarkan kita tetap akan kalah” Sahut Ryo.

Semuanya pun setuju hal ini dan tiba saatnya mereka melaksanakan rencana mereka.
Mereka pun mengumumkan rencana ini dengan mencoret dinding sekolah dan mengganti papan
nama sekolah menjadi SMA Bakada lagi.

Para pelajar wanita pun tidak tinggal diam dan mereka pun mencoba menhentikan para
pelajar pria dilapangan sekolah mereka pun berkumpul.

“Apa maksud kalian kami belum meninggalkan sekolah ini dan kalian sudah bertingkah
seperti bocah”. Yuiyui dengan penuh amarah.

“Ini bukan urusan kalian sebaiknya kalian tidak ikut campur hal ini lagian apa yang bisa
kalian lakukan sekarang?”. Balas Ryuga dengan tegas.

“Apakah kalian tidak memikirkan konsekuensi dari yang kalian lakukan?”. Sambung
Yumirin.

“Tidak ada waktu lagi mereka akan sekarang datang sebaiknya kalian meninggalkan
gedung sekolah ini”.

“Yumirin sebaiknya segera laporkan pihak sekolah agar semua guru meninggalkan
tempat ini!”. Perintah Yuiyui.

“Biar aku saja yang pergi”. Sahut Mikanyan.

Mikanyan pun berlari ke tempat para guru berkumpul dan menjelaskannya, karena tidak
adanya waktu para guru pun dan para pelajar lainnya cuma bersembunyi di aula sekolah.

“Sebaiknya kalian ikut mereka dan jangan keluar sampai semuanya selesai”. Ryuga
dengan serius.

“Tidak kami akan ikut!” Jawab Yuiyui.

“Yuiyui apa maksudmu?”. Tanya Cocona.

“Jika kami bisa mempertahakan sekolah kami sampai akhir kenapa tidak dari sekarang”.
Jawab Yuiyui.
“Benar kata Yuiyui, lagian apa yang bisa kita harapkan dari enam pelajar (pria) ini”.
Sambung Yumirin.

“Maaf kami bertujuh”. Taisho yang datang menghampiri mereka.

“Taisho-kun”. Satoppi dengan wajah terharu.

“Ehh? Taisho-kun apa maksudnya ini?”. Mikanyan yang menghampiri mereka selepas
dari aula sekolah dan bertanya.

“Heh! Kalian ternyata para wanita belum tahu ya kalau Taisho waktu itu melindungi
pacarnya”. Sambung Kenken yang sudah tahu hubungan mereka.

“Itu kita simpan saja nanti mereka segera datang segera masuk gedung sekolah dan saya
akan menjelaskan rencana ini. Reia yang memotong percakapan.

“Baiklah pastikan kalian tidak memaksakan diri” Ryuga yang meyakinkan pelajar wanita.

“Sebaiknya kau juga memikirkan dirimu”. Balas Yuiyui.

Setelah perdebatan tadi mereka pun akhirnya bekerjasama dalam melawan Geng
Scorpion. Reia pun menjelaskan rencana dan cara licik yang disiapkan Kenken kepada para
pelajar wanita.

Sampai tiba saatnya Geng Scorpion datang dan langsung menyerang masuk ke gedung
sekolah.

Satu persatu perangkap yang disiapkan pelajar Bakaleya pun berhasil menjatuhkan Geng
Scorpion.

“Yeahh! Berhasil mereka kena”. Mikanyan dan Conana yang senang rencana mereka
menjatuhkan Geng Scorpion.

Sedangkan di Perpustakaan.

“Kau ingat kan rencananya? Michi yang bertanya ke Kanochan

“Iya,,, mereka datang”. Sambung Kanochan.

“Hitungan ketiga tu,,,wa,,,ga!” Michi melapaskan perangkapnya dan menjebak para


Scorpion.

“Berhasil!”. Kanocha yang senyum bahagia ke Michi.

“Bodoh tentu saja” Michi yang malu dan membuang muka.

Sementara di koridor sekolah.


“Kau ingatkan Rencananya? jangan sampai lupa” Kenken ke Oochan.

“Kau pikir sedang berbicara dengan siapa”. Sahut Oochan

“Mereka datang kau cepat pancing mereka”. Sambung Kenken.

“Pengecut!,,, awas saja kau tidak menolongku”. Oochan dengan wajah kesal dan pergi
memancing para Scorpion agar mengikutinya.

“KENTO!!! Sekarang!”. Teriak Oochan yang dikejar Scorpion.

“Berisik sekali dia” Kenken melepaskan jaring yang disipakan dan menjebak para
Scorpion.

“Yeaahhh! Berhasil” Oochan yang spontan memeluk Kenken.

“Oyy! Apa-apan ini” Kenken yang tidak berdaya dipelukan Oochan.

“Ehh kau jangan ambil kesempatan ya!” Oochan yang panic dan melepas pelukannya.

“HA!,,, kau yang duluan,,,”. Kenken yang belum selesai bicara.

“Mesum!,,,,” Oochan yang langsung lari dengan malunya.

Sementara diatap gedung sekolah.

“Sato-chan ayo cepat mereka datang!” Sambil menarik tangan Satoppi dan berlari
menuju tangga mengarah atap sekolah.

“Iyaa,,, tapi apakah kau benar-benar sudah sembuh? Satoppi yang bertanya sambil
berlari.

“Jangan khawatir, kau ingatkan rencananya” Jawab Taisho.

“Iyaa ingat” Sahut Satoppi.

Mereka pun sampai diatas gedung sekolah dan bersembunyi dengan tali yang siap
menjerat kaki para Scorpion.

“Hitungan ketiga ( Sambil menghitung menggunkan jari)”. Taisho yang siap menarik tali.

“Umm”. Satoppi yang mengangguk.

“TARIK! Segera lemparkan jaringnya. Taisho yang melanjutkan rencana.

“Berhasil!”. Satoppi yang langsung memeluk Taisho.

“Syukurlah Taisho-kun kita bersama lagi”. Sambung Satoppi.


“Iya saya pun merindukanmu maaf tidak memberi tahumu kalau saya sudah sembuh”,
Jawab Taisho dan membalas pelukan Satoppi.

Sementara dikelas yang dulunya bekas kelas Tatsuya dan Fumie. Ryuga dan Reia
menunggu Ketua dan wakil Geng Scorpion untuk diajak duel.

“Kalian berdua tinggalkan kami dan lakukan rencana lainnya”. Ryuga yang memerintah
Yuiyui dan Yumirin.

“Tidak kami juga akan disini!”. Jawab Yuiyui.

“Mereka datang kalian berdua bersembunyi lah” Kata Reia.

Yuiyui dan Yumirin pun bersembunyi bersiap jika Ryuga dan Reia lengah dalam
perkelahian.

Ketua dan wakil Geng Scorpion masuk ruangan kelas dan menghina permainan yang
dikaukan siswa Bakaleya.

“Cuihh ternyata kalian bermain licik seperti pendahulu kalian kali ini akan beda cerita”
kata ketua Geng Scorpion.

“Kami bermain sesuai cara kami tapi dengan kalian berdua tangan kami yang akan
langsung menyelesaikanyanya”. Sambung Ryuga dengan kesal.

Keempatnya berkelahi dalam ruangan, namun ternyata walaupun Reia ahli dalam bela
diri Geng Scorpion pun masih kuat dari mereka. Ditengah perkelahian Ryuga dan Reia pun
dalam keadaan yang kurang menguntungkan.

Yuiyui dan Yumirn yang tadinya bersembunyi keluar dan menghentikan mereka.

“Hentikan!”. Yuiyui yang melerai mereka.

“Heh ternyata kalian menyiapkan para wanita buat kami” Ketua Geng Scorpion.

“Kalian larilah”. Sahut Ryuga.

“Kau meremehkan siswi Bakaleya” kata Yumirin.

“Kau mau apa,,, Akhh!” Wakil Scoprion yang belum selesai berbicara dan dipukul oleh
Yumirin.

“Wanita sialan!!”. Wakil Scorpion yang mencoba melawan balik kemudian dihadang
Reia.

“Kau lemah sekali ingin memukul perempuan”. Reia yang menahan pukulan wakil
scorpion. Di depan Yumirn.
“Apa yang kau lakukan,,, mari lakukan bersama” Sambung Yumirin dan menendang
perut wakil Scorpion.

Sedangkan di satu sisi Ryuga dan Yuiyui menghadapi Ketua Geng Scorpion juga bekerja
sama.

“Jangan mengahalangiku”. Berbicara disamping Yuiyui.

“Sebaiknya kau yang tidak menghalangiku sudah lama aku tidak menggunakan skill- ku”.
Sambung Yuiyui.

“Apa maksudmu?”. Tanya Ryuga.

“Cukup pembicaraan pasangan sampah seperti kalian” Sahut Ketua Scorpion.

Yuiyui maju duluan dan memukul Ketua Geng Scorpion kemudian disusul Ryuga.
Perkelahian mereka berlangsung sengit dan akhirnya Ketua dan wakil Scorpion pun kalah telak
dibuat mereka berempat.

“Masih mau cari masalah dengan kami?” Tanya Yuiyui ke Scorpion.

“Bagaimana kalian bisa tahu cara berkelahi?”. Tanya Ryuga ke Yuiyui dan Yumirin.

“Kami adalah siswi Bakaleya berkelahi juga ada pada kami”. Jawab Yuiyui.

“Sekarang kalian para Scorpion jangan pernah mencari masalah dengan kami lagi jika
kalian masih ingin punya nama” Sambung Yumirin.

“Ternyata kami salahh menilai kalian tapi tetap saja pemahaman kita berbeda”. Sahut
Reia.

“Kami juga salah menilai kalian senang rasanya diakhir seperti ini kita bisa bekerja
sama” Sambung Yuiyui.

“Ini adalah sejarah baru kita pemahaman kita akhirnya bersatu saya pun senang mengenal
kalian di akhir seperti ini” Sahut Ryuga.

Tidak lama kemudia Polisi pun datang dan menangkap para Geng Scorpion.

Seminggu kemudia setelah kasus perkelahian para pelajar pun disuru berkumpul.

“Pasti ini soal perkelahian minggu lalu kan,,, pada akhirnya kita akan dikeluarkan” Yupi
yang panik.

“Dih! kalian para cowok tidak bisa berfikir positif ya? Diam dan dengarkan dulu”
Sambung Mikanyan dari barisan sebelah Yupi.
Pihak sekolah pun mengumumkan kabar yang mengejutkan.

“Karena kasus kemarin kami telah berdiskusi kepada pihak Cattleya dan kami
mengumumkan akan membatalkan pemisahan pelajar pria dan wanita” Kata salah satu guru yang
bebicara di depan semua pelajar.

“Juga karena kasus kemarin ternyata kabar dari Geng Scorpion akhir-akhir ini sering
meresahkan warga sekitar mereka pun diamankan oleh pihak berwajib”. Sambung guru tadi.

“Dan kami akan melanjutkan pemilihan ketua osis sekolah ini jadi kandidat kemarin bisa
melanjutkan aktivitas”. Pengumuman yang dilanjutkan.

“Kami juga akan member sanksi kepada pelajar agar membersihkan seluruh kekacacauan
yang mereka lakukan tapi kami juga berterima kasih atas usaha mereka beri tepuk tangan kepada
mereka” Guru yang menyampaikan pengumuman pun menutup pembicaran dan membubarkan
para pelajar.

Empat belas pelajar ini pun mejalani hukuman mereka.

“Hadeh coba kita tidak ikut campur” Mikanyan yang sedang berisitirahat.

“Dari awal kami tidak menyuruh kalian ikutan yaa”. Sahut Yupi.

“Diam kau cowok penakut” Cocona yang mengertak Yupi.

“Wahh dadanya keliatan makin besar” Sahut Ryo

“DIAM KAU!!” Cocona yang menjitak kepala Ryo.

“Hahah syukurlah semua berakhir dengan damai yaa Taisho-kun”. Satoppi yang tertawa
ke Taisho.

“Hmm,,, Syukurlah” Taisho membalas dengan senyum

“Bukannya sekolah kita melarang soal hubungan?”. Sahut Oochan.

“Karena Cuma kita yang tahu hubungan mereka lebih baik kita merahasiakan ini”.
Sambung Yumirin.

“Sepertinya bukan mereka saja”. Reia yang memandang Michi dan Kanochan yang
bersebelahan.

“Kalian jangan salah paham”. Michi yang mencoba tetap terlihat tenang.

“Kami Cuma berteman karena kami memiliki kesamaan” Kanochan dengan malu.

“Nee-neee kalian melihat Ryuga?”. Kenken yang melihat sekeliling.


“Benar juga kata si mesum Yuiyui pun tidak ada”. Sambung Oochan.

“Oii! Jangan samakan saya dengan Ryo, lagian kau duluan yang memelukku” Jawab
Kenken.

“Eh kalian berpelukan?”. Ryuga yang datang bersama Yuiyui.

“Oii Ryuga jangan ikut-ikutan,,,Akhhh!”. Sambung Kenken yang kena pukulan.

“KAU JUGA JANGAN ASAL BICARA” Oochan memukul perut Kenken

“Maaf kami pergi tadi sebentar karena ada yang mengusulkan kami”. Yuiyui memotong
percakapan.

“Megusulkan soal apa?” Tanya Yumirin.

“Kami diberi kesempatan untuk menjabat menjadi Ketua Osis dan Wakil Osis Bakaleya
selanjutnya.

“Sebentar yang ketua siapa?” Tanya Michi.

“Ketuanya Ryuga dan aku akan menjadi wakilnya bukan berarti aku mengalah”.

“Ehh apa maksudmu?” Sahut Ryuga.

“Apa kau yakin Yuiyui?”. Tanya Yumirin

“Menurutku itu tepat jikalau Ryuga melakukan hal aneh lagi saya sudah tidak kerepotan
lagi”.Jawab Reia.

“Oii Reia tentu saja saya masih membutuhkanmu.”. Sahut Ryuga.

“Dengan ini mohon kerja sama nya Ketua”.

“Hmm,,, Terimakasih dengan begini SMA Swasta Bakaleya tidak akan terkalahkan”.
Ryuga dengan penuh semnagat.

Pada akhinya para pelajar SMA Bakaleya pun bekerja sama dan menjadi akrab satu
dengan lainnya dan mereka akan terus melanjutkan prinsip masing-masing senior mereka.

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai