Anda di halaman 1dari 26

PERTEMUAN KE 7 –BANK DAN LKL

ASSALAMU ALAIKUM WW

BANK SENTRAL
BANK INDONESIA
BANK SENTRAL


1. Konsep dan Pengertian
2. Fungsi dan Tugas Bank Sentral
3. Bank Sentral dan Kebijakan Moneter
• 4. Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Negara
Republik Indonesia.
PENDAHULUAN
• LEMBAGA KEUANGAN, YANG PALING BESAR DAN BERPENGARUH DI
DALAM SUATU PEREKONOMIAN ADALAH BANK SENTRAL.
• APA YANG DIPUTUSKAN BANK SENTRAL , YAITU PERIHAL KEBIJAKAN
MONETER, AKAN MEMPENGARUHI JUMLAH UANG BEREDAR DAN
TINGKAT BUNGA. YANG PADA AKHIRNYA MEMPENGARUHI KINERJA
PEREKONOMIAN
• URAIAN MATERI PADA PERKULIAHAN INI , AKAN MEMBERIKAN
PENJELASAN TENTANG APA SEBENARNYA BANK SENTRAL, BAGAIMANA
MEKANISME KERJANYA DAN MENGAPA BANK SENTRAL SANGAT
DIBUTUHKAN DALAM PEREKONOMIAN MODERN. SELANJUTNYA AKAN
DILKUKAN PEMBAHASAN MENGENAI BANK INDONESIA SEBAGAI BANK
SENTRAL REPUBLIK INDONESIA, MENGACU PADA UU NO. 23 TAHUN 1999
DAN UU NO. 3 TAHUN 2004 TENTANG BANK INDONESIA.
KONSEP DAN PENGERTIAN
Bank Sentral adalah Lembaga Keuangan Perbankan yang berbentuk
Badan Hukum. Karenanya Bank Sentral merupakan Lembaga
Kruangan Formal.
Sebagai sebuah Bank, maka Bank sentral mempunyai beberapa
Kesamaan dengan Bank Pada Umumnya, antara lain adalah;
1. Melakukan Fungsi Intermediasi 2. Mengumpulkan Dana 3. Asetnya
didominasi oleh Aset Finansial 4. Motivasi Utama pendirian Bank Sentral
bukan memperoleh Laba 5. Mempunyai Hak Monopoli Mengedarkan
Uang Kertas dan Logam 6. Berkedudukan di Ibu Kota Negara
FUNGSI DAN TUGAS BANK SENTRAL
• Tugas Utama Bank Sentral Umumnya adalh menjaga Stabilitas
Moneter Perekonomian Sebuah Negara.
• Dalam Konteks Global Bank sentral sebuah Negara seringkali harus
bekerjasama dengan Bank Sentral Negara-Negara Lain untuk menjaga
Stabilitas Perekonomian Dunia.
• Untuk dapat menjaga Tugas tersebut. Dalam kehidupan nyata , fungsi
Bank Sentral lebih luas disbanding hanya mengetur jumlah uang
beredar, melalui Kebijakan Moneter.
BEBERAPA FUNGSI UTAMA
YANG BIASA DILAKUKAN SEBUAH BANK SENTRAL
1. Agen Fiscal Pemerintah (Fiscal Agent Of Government)
2. Banknya Bank (Bankers Of Bank atau Lander of last Resort)
3. Penentu dan Pelaksana Kebijakan Moneter (Monetary Policy Market)
4. Pengawasan, Evaluasi dan Pembinaan Perbankan (Supervision,
Examination, and Regulation of Members Bank)
5. Penanganan Transaksi Giro (The Clearing and collection of Checks)
6. Riset-Riset Ekonomi
AGEN FISCAL PEMERINTAH (FISCAL AGENT OF GOVERNMENT)

• Sebagai Agen Fiscal Pemerintah, Bank Sentral berfungsi sebagai Penasehat dan memberikan
Bantuan untuk mengelola berbagai masalah /Transaksi Keuangan Pemerintah, misalnya
menyimpan Aset-aset milik Pemerintah, ada juga Bank Sentral yang diizinkan untuk memberi
Pinjaman Kepada Pemerintah.
BANKNYA BANK (BANKERS OF BANK ATAU LANDER OF LAST RESORT)
Sebagai Banknya Bank , Bank Sentral memberikan bantuan kepada Bank-Bank Umum yang
mengalami kesulitan Likuiditastetapi sulit mendapatkan Dananya dai Sumber dana lain , tetapi
tidak semua kesulitan dana yang boleh mendapat bantuan Bank Sentral’
Dalam Konteks Indonesia misalnya Bank-Bank yang mengalami kesulitan Dana karena
Kesalahan Manajemen tidsk otomatis yang bo;eh mendapatkan Bantuan Dana .
Dalam Kasus seperti ini Bank Indonesiamelakukan Tindakan-Tindakan sesuai dengan
peraturan dan mengevaluasi apakah Bank tersebut masih boleh beroperasi atau tidak.
PENENTU DAN PELAKSANA KEBIJAKAN MONETER (MONETARY POLICY
MARKET)

• Sebagai Penentu dan PelaksanaKebijakan Moneter Bank Indonesia bertugas mengendalikan


Jumlah Uang beredsrr (dan tingkat bunga) dengan menggunakan Instrumen –Instrumen
Kebijakan Moneter.
PENGAWASAN, EVALUASI DAN PEMBINAAN PERBANKAN (SUPERVISION,
EXAMINATION, AND REGULATION OF MEMBERS BANK)
Kesehatan dan KestabilanSektor Perbankan akan memberikan Kontribusi yang sangat besar
terhadap Stabilitas Sektor Keuangan. Karena itu, pengawasan, evaluasi dan pembinaan
Perbankan oleh Bank sentral Sangat Penting.
Salah satu alas an yang mendasar adalah ketidaksempurnaan informasi
yang menimbulkan eksternalitas yang merugikan.
Dalam Melaksanakan evaluasinya Bank Sentral menggunakan ukuran-ukuran Obyektif,
Misalnya Pengukuran Kinerja dan Kesehatan Perbankan dengan menggunakan Indikator-
Indikator dari angka-angka Pada laporan keuangan Terutama pada Neraca dan Laporan Laba-
Rugi.
PENANGANAN TRANSAKSI GIRO
• Dengan Fungsi in Bank Sentral mengontrol dan mengelola kegiatan-kegiatan Transaksi
yang menggunakan alat pembayaran Giro, sebab transaksi-transaksi tersebut terjadi
dalam jumlah yang sangat besar, antar Bank, antar wilayah, dan antar Negara.
• Tanpa bantuan Bank sentral, Bank-Bank secara Individu tidak dapat menyelesaikan
transaksi – transaksi tersebut.
• BANK SENTRAL DAN KEBIJAKAN MONETER
• KEBIJAKAN MONETER ADALH KEBIJAKAN EKONOMI UNTUK
MENGARAHKAN PEREKONOMIAN MAKRO KE KONDISI YANG LEBIH BAIK
DAN ATAU DIINGINKAN DENGAN JALANMENGUBAH-UBAH JUMLAH UANG
YANG BEREDAR
TUJUAN DAN KEBIJAKAN MONETER
• Tujuan yang ingin dicapai dan pelaksanaan Kebijakan moneter adalah
ekonomi Makro yang lebih baik ,
kondisi tersebut dapat dievaluasi dengan menilai perkrmbangan indicator-indicator ekonomi makro,
terutama yang berikut ini:
a. Stabitas Pertumbuhan Ekonomi
b. Terciptanya Lapangan kerja yang akan menurunkan Tingkat Pengangguran
c. Stabiltas harga umum (terkendalinya Inflasi
d. Stabiltas nilai tukar mata uang
Untuk mencapai tujuan tersebut maka yang harus tercapai terlebih dahulu, adalah pengendalian jumlah
uang yang beredar dsn tinkkat bunga.
Untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar Pemerintah mengguankan beberap Instrumen Kebijakan
Moneter.
•.
INSTRUMEN KEBIJAKAN MONETER

• INSTRUMEN-INSTRUMEN UTAMA KEBIJAKAN MONETER


YANG DIGUNAKAN PEMERINTAH
a. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
b. Tingkat Bunga Diskonto ( Discount rate)
c. Giro wajib Minimun ( Reserve Requirement Ratio)
d. Imbauan Moral (Moral Persuasion)
OPERASI PASAR TERBUKA
• Jika Pemerintah Ingin mengendalikan jumlah uang beredar dengan OPT, maka
pemerintah menjual dan membeli surat-surat berharga milik pemerintah.
• Di Indonesia salah satu SEKURITAS yang sering digunakan BI untuk mengendalikan
jumlah Uang beredar adalah Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang dikeluarkan BI.
• Kepada setiap pemikik SBI Bank Indonesia memberikan Balas jasa berupa Pendapatan
Bunga
• Jika BI mengurangi Jumlah Uang beredar (Kebijakan Uang Ketat –Tight Money Policy)
maka Pemerintah menarik jumlah uang beredar dari masyarakat , membuat masyarakat
semakin banyak membeli SBI.
• Agar masyarakat semakin tertarik membeli SBI, maka BI meneikkan Tingkat Bungan
SBI .
• Jika Pemerintah ingin menambah jumlah uang beredar , maka BI melakukan hal yang
sebaliknya, yaitu menarik SBI yang ada di tangan masyrakat dengan cara membelinya ,
dengan menurunkan Tingkat Bunga SBI
TINGKAT BUNGA DISKONTO
• Untuk Membantu Bank umum yang mengalami kesulitan Dana dalam rangka Ekspansi
Kredit, Bank Sentral dapat memberi Pinjaman.
• Pinjaman yang diberikan oleh Bank Sentral Kepada Bank Umum , disebut Fasilitas Diskonto.
• Jika Pemerntah ingin menambah jumlah Uang beredar, maka daya Ekspansi Kredit Bank
umum harus ditingkatkan, ceteris paribus , maka dana yang dimilik Bank Umum harus
ditambah.
• Bank sentra dapat bantuan Dana melalui Fasilitas Diskonto.
• Jika bank Sentral menginginkan Bank Umum lebih Ekspansif , maka tingkat Bunga Pinjaman
Fasilitas Diskonto (discount rate) harus diturunkan
• Dengan cara ini Pinjaman Bank Umum kepada bank Sentral akan meningkat, demikian pula
sebaliknya.
GIRO WAJIB MINIMUN
• Prosentase Cadangan wajib Minimun (Reserve Requirement Rasio-RRR) memenuhi
daya Ekspansi Kredit, Jika Bank sentral menurunkan RRR maka daya ekspans Kredit
Bank Umum akan meningkat sehingga jumlah uang beredar bertambah, demikian pula
sebalikny, jika RRR dimaksimalkan maka daya ekspansi Kredit Bank Umum menurun
dan jumlah Uang beredar Berkurang.
• IMBAUAN MORAL
Bank Sentral dapat pula melakukan Imbauan Moral , instrument ini sangat kualitatif
sifatnya dan tidak menuntut bank umum untuk menaatinya.
Biasanya imbauan Moral, merupakan Pernyataan Bank sentral (misalnya oleh Gubernur
BI ) yang bersifat mengarahkan atau memberi informasi yang lebih bersifat makro untuk
dijadikan masukan bagi bank-Bank Umum dalam pengelolaan Aset dan Kewajibannya.
BANK INDONESIA SEBAGAI BANK
SENTRAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Posisi Bank Indonesia Sebagai Bank Sentral RI didasarkan pada Undang-undang Bank
sentral.
Dasar Hukum pendirian Bank Indonesia , adalah Undang-Undang nomor 11 tahun 1953.
Sejak dididrikan UU Bank Sentral telah mengalami beberapa kali perubahan,
Perubahan pertama dilakukan berdasrkan UU nomor 13 tahun 1968, perubahan kedua
berdasarkan UU nomor 23 tahun 1999, kemudian dilakukanperubahan lagi atas UU ini
ke dalam UU Nomor 3 tahin 2004.
Berdasarkan UU no. 23 tahun 1999, tentang Bank Indonesia, terdiri dari 11 Bab dan 72
Pasal, yang mengatur tentang fungsi , tugas dan kedudukan BI, kemudian
disempurnakan dalam UU Nomor 3 tahun 2004
STATUS DAN TUJUAN BI

STATUS
 LEMBAGA INDEPENDEN
 PEMERINTAH ATAU PIHAK LAIN TIDAK BOLEH INTERVENSi
 BI WAJIB MENOLAK INTERVENSI
TUJUAN BANK INDONESI
 Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah
= Internal // inflasi
= Eksternal // kurs
INDEPENDENSI BANK INDONESIA
Sesuai dengan UU 23/1999 yang telah diamandemen denga UU 3/2004, BI mempunyai:
Instrument independence:
BI diberikan kewenangan untuk menetapkan sasaran-sasaran dan instrumen Kebijakan
moneter untuk mencapai sasaran inflasi yang ditetapkan, dengan mempertimbangkan
dampaknya thd perkembangan ekonomi dan keuangan.
Personal independence :
Pihak lain dilarang mencampuri kebijakan moneter BI.
 Masa jabatan Dewan Gubernur lima tahun, dengan akhir jabatan secara
berjenjang, dan dapat diangkat kembali.
 Dewan Gubernur diusulkan dan diangkat Presiden dengan persetujuan
oleh DPR.

 BI tidak mempunyai goal independence karena sasaran inflasi ditetapkan oleh


Pemerintah setelah berkoordinasi dengan BI.
TUGAS BANK INDONESIA

• UNTUK MENCAPAI TUJUAN MENSTABILKAN


RUPIAH, BI MEMILIKI 3 TUGAS:
 MENETAPKAN DAN MELAKSANAKAN KEBIJAKAN
MONETER
 MENGATUR DAN MENJAGA KELANCARAN
SISTEM PEMBAYARAN
 MENGATUR DAN MENGAWASI BANK
1. TUGAS PENETAPAN DAN PELAKSANAAN
KEBIJAKAN MONETER

• Menetapkan sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju


inflasi;
- BI menetapkan sasaran inflasi dengan memperhatikan perkemba
ngan dan prospek ekonomi makro, terutama perkembangan harga
- Untuk mencapai sasaran inflasi tersebut, BI menetapkan besaran-
besaran moneter atau likuiditas perekonomian.
 Mengatur dan Mengawasi Bank
 BI Tetap berfungsi sebagai lender of lastresort yang memungkin
kan BI membantu kesulitan pendanaan jangka pendek yang diha-
dapi bank
• Mengatur dan menjaga kelancaransistem pembayaran
 Pengendalian moneter menggunakaninstrumen kebijakan
moneter
- Penetapan tagihan diskonto
- Pengaturan kredit dan pembiayaan
- Penetapan cadangan minimal
- Operasi pasar terbuka
 Mengelola cadangan devisa

• Melaksanakan kebijakan nilai tukar


berdasarkan sistem yg ditetapkan -
UU Lalu Lintas Devisa
 Mengelola Cadangan Devisa Negara
Dengan Syarat:
- Security
- Liquidity
- Profitability
2.TUGAS PENGATURAN DAN PENYELENGGARAAN
SISTEM PEMBAYARAN
• Mencetak , mengedarkan, mencabut, menarik, danmemusnahkan rupiah dari
peredaran
• Mengatur sistem kliring antar bank
• Melaksanakan dan memberi izin atas penyelenggaran jasa
sistem pembayaran
• Menetapkan penggunaan alat pembayaran
3.TUGAS MENGATUR DAN MENGAWASI BANK


 Menetapkan peraturan berdasarkan prinsip prudential banking
 Memberikan dan mencabut izin kelembagaan dan kegiatan usaha
bank
 Melaksanakan pengawasan
 Melaksanakan pemeriksaan
 Memberikan sanksi
 Tugas pengawasan akan dialihkan kepada pengwas sektor jasa
keuangan
HUBUNGAN DENGAN PEMERINTAH

PEMEGANG KAS PEMERINTAH


MENGELOLA KEWAJIBAN PEMERINTAH THD LUAR NEGERI
MEMBANTU PENERBITAN SURAT HUTANG
TIDAK BOLEH MEMBERI PINJAMAN KEPADA PEMERINTAH
MEMBERI PENDAPAT DAN PERTIMBANGAN MENGENAI RAPB

HUBUNGAN INTERNASIONAL

 KERJASAMA DENGAN BANKSENTRAL NEGARA LAIN, ORGANISASI DAN LEMBAGA


INTERNASIONAL
 BBRTINDAK ATAS NAMA PEMERINT
AKUNTABILITAS DAN ANGGARAN

• Menyampaikan informasi kepada masyarakat.


= Evaluasi kebijakan moneter
= Rencana kebijakan moneter
• BPK dapat melakukan pemeriksaan khusus
• Sisa surplus usaha BI diserahkan kepada pemerintah
AMANDEMEN UNDANG-UNDANG BANK
INDONESIA (UU N0 3 TH 2004)

• Penetapan Sasaran Inflasi oleh Pemerintah


• Penundaan Pengalihan Tugas Pengawasan Bank
• Pengaturan Fasilitas Pembiayaan Darurat Bagi Perbanka
• Peneyempurnaan Mekanisme Pencalonan Dewan Gubernur
• Penguatan Akuntabilitas dan Transparansi
• Pembentukan Badan Supervisi
SENGKU
• TERIMA KASIH
•THANK YOU FOR ATTENTION
AND ASALAMU ALAIKUM WW.

Anda mungkin juga menyukai