HARMINI
(P0204208532)
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011
1
SRATEGI PENGEMBANGAN PROGRAM PERTANIAN
TANAMAN PANGAN DI DISTRIK SEMANGGA
KABUPATEN MERAUKE
Tesis
Proram Studi
Perencanaan Pengembangan Wilayah
Harmini
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011
2
SRATEGI PENGEMBANGAN PROGRAM PERTANIAN
TANAMAN PANGAN DI DISTRIK SEMANGGA
KABUPATEN MERAUKE
HARMINI
Nomor Pokok P. 0204208532
Menyetujui
Komisi Penasihat,
Prof. Dr. Ir. Darmawan Salman, M.S Dr. Ir. Junaedi Muhidong, M.Sc
Ketua Anggota
3
PERYATAAN KEASLIAN TESIS
Nama : Harmini
terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan tesis ini
hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut.
Yang menyatakan
HARMINI
4
PRAKATA
5
telah menunjukkan perhatian dan memberikan kemudahan
pelayanan yang sangat baik dalam rangka penuntasan studi pada
Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin.
3. Bapak Prof. Dr. Ir. Darmawan Salman, M.S selaku pembimbing I
dan Dr. Ir. Junaedi Muhidong, M.Sc selaku pembimbing II yang
telah banyak memberikan arahan mulai penyusunan hingga
selesainya proposal tesis ini.
4. Para penguji Prof. Dr. Ir. Sitti Bulkis, MS ; Dr. Ir.A. Nixia
Tenriawaru, M.Si ; Prof. Dr. Ir. Budimawan, DEA atas semua
saran dan koreksi.
5. Kepala PSKMP Universitas Hasanuddin, beserta Staff fungsional
dan staf administrasi yang telah banyak memberikan perhatian,baik
secara teknis maupun akademis, selama proses perkuliahan
hingga terselesainya tesis ini.
6. Rektor Universitas Musamus dan Jajarannya yang telah
memberikan kemudahan pelayanan yang sangat baik dalam proses
perkuliahan hingga tersusunnya tesis ini.
Penulis menyadari sebagai makluk ciptaan Al-Khalik
senantiasa diliputi kekurangan dan kekhilapan. Oleh karena itu,
segala urusan selayaknya disandarkan kepadanya dan penulis
berharap semoga tesis ini bermanfaat. Amin.
Penulis
6
ABSTRAK
7
ABSTRACT
8
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN iii
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS iv
PRAKATA v
ABSTRAK vii
ABSTRACK viii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR GRAFIK xiv
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Pertanyaan Penelitian 5
D. Tujuan Penelitian 6
E. Kegunaan Penelitian 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 7
A. Program Pembangunan Pertanian 7
B. Lingkungan Strategis, Permasalahan dan tantangan 13
Program Pembangunan Pertanian dalam Negeri.
1. Dinamika Permintaan Pangan dan Bahan Baku 13
Industri
2. Kelangkaan dan Degradasi Kualitas SDA 15
3. Manajemen Pembangunan 18
9
F. Teknik Evaluasi Program dan Pengembangan Strategi 34
G. Kerangka Pikir Penelitian 36
F. Analisis Data 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 46
B. SARAN 104
10
DAFTAR TABEL
Tabel. Halaman
1 Luas Wilayah Distrik Semangga Kabupaten Merauke 47
Propinsi Papua Tahun 2010.
2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan 49
Semangga, Kabuten Merauke, Propinsi Papua Tahun
2010.
3 Jumlah Penduduk Menurut KelompoK Umur di 50
Kecamatan Semangga, Kabupaten Merauke, Propinsi
Papua tahun 2010.
4 Jumlah Penduduk Menurut Mata pencaharian di 51
kecamatan Semangga, Kabupaten Merauke, Propinsi
Papua.
5 Luas Lahan Pertanian menurut Penggunaannya di 52
Kecamatan Semangga, Kabupaten Merauke, Propinsi
Papua, Tahun 2008, 2009 dan 2010.
6 Jumlah Alat dan Mesin Olah Tanah di Distrik Semangga, 53
Kabupaten Merauke, Propinsi Papua, Tahun 2008, 2009
dan 2010.
7 Jumlah Alat dan Mesin Panen di Distrik Semangga, 53
Kabupaten Merauke, Propinsi Papua, Tahun 2008, 2009
dan 2010.
8 Produksi Tanaman Pangan di Distrik 54
Semangga,Kabupaten Merauke, Propinsi Papua, Tahun
2008, 2009 dan 2010.
9 Jumlah Ternak di Distrik Semangga, Kabupaten Merauke, 55
Propinsi Papua, Tahun 2008, 2009, dan 2010
10 Data produktifitas padi program SLPTT dan non SLPTT di 58
distrik Semangga
11 Pendamping SLPTT pada Distrik Semangga. 63
12 Luas Areal Tanam, Realisasi Tanam, dan Realisisi Panen 65
Program SL-PTT di Distrik Semangga.
13 Kampung Penerima Program Bantuan Alsintan 68
14 Kelompok Tani Penerima Bantuan Alsintan di Distrik 68
Semangga.
15 Program Bantuan Alsintan 69
16 Optimalisasi lahan pertanian di Distrik Semangga 74
Kabupaten Merauke Tahun 2009 - 2010
17 Kelompok Tani Penerima program Optimalisasi Lahan di 75
11
Distrik Semangga Kabupaten merauke tahun 2009 –
2010.
18 Pelaksanaan program Unit Pengolahan Pupuk Organik 82
Tahun 2010.
19 Pendamping SLPTT pada kampung penerima program 90
SL-PTT di distrik Malind
20 Produktifiitas sesudah dan Sebelum Program SL-PTT di 91
Distrik Malind
21 Luas Areal Tanam, Realisasi Tanam, dan Realisisi Panen 93
Program SL-PTT di Distrik Malind
22 Produktivitas sesudah dan Sebelum Program SL-PTT di 94
Distrik Malind
23 Analisis Program Andalan Dinas Tanaman Pangan dan 96
Hortikultura di distrik Semangga
24 Pelaksanaan Program Pembangunan Pertanian Di Distrik 100
Semangga dan Distrik Malind
12
DAFTAR GAMBAR
Tabel. Halaman
1 Kerangka Pikir Penelitian 39
13
DAFTAR GRAFIK
Tabel. Halaman
1 Peningkatan Produksi Padi 59
14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang diberikan menjadi tinggi. Akhir dari kondisi ini adalah komoditas yang
15
lain petani kesulitan dalam memperoleh benih unggul bersertifikat yang
berimbang dan panen tidak tepat waktu. Alat dan mesin pertanian
dimiliki petani terbatas tidak sebanding dengan luasan areal yang ada.
lahan yang telah dimanfaatkan sekitar 25.459 ha. Pada sisi lain kebutuhan
16
pangan di Kabupaten Merauke meningkat seiring dengan kebutuhan
Bantuan Alsintan; f). program Optimalisasi Lahan dan h). Program Unit
17
Pelaksanaan program pembangunan pertanian telah dibuktikan
yaitu sebesar 101.161 ton yang sebelumnya pada tahun 2008 produksi
B. Rumusan Masalah
baik.
pasca panen.
belum optimal.
18
5. Rendahnya kesadaran masyarakat petani dalam menggunakan pupuk
C. Pertanyaan Penelitian
D. Tujuan Penelitian
tujuan :
19
1. Menganalisis tingkat pencapaian program-program pembangunan
E. Kegunaan Penelitian
penelitian selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
20
pengentasan kemiskinan, penyediaan lapangan kerja dan peningkatan
(Adisasmita R. 2006)
dan mampu pulih lebih cepat dibanding sektor lain, selain berperan
Moh.1997)
21
telah berada pada fase percepatan pertumbuhan menuju pertumbuhan
selanjutnya.(Anonimous,2000)
22
kerja di pusat dan setiap subsektor berjalan masing-masing, sehingga
masyarakat).(Anonimous,2000)
23
1. Program Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU)
SLPTT pada tahun 2009 pada areal seluas 17.550 ha telah berhasil
sebesar 23,18% dari dari 95.666 ton meningkat menjadi 105.565 ton
GKG.
tiga distrik yaitu Distrik Tanah Miring, Distrik Semangga, dan Distrik
Kurik.
24
Menyediakan acuan pelaksana SLPTT padi untuk mendukung
Kabupaten Merauke.
Nasional.
25
pertanian, intensitas pertanaman, kenyamanan kerja, penurunan susut
hasil selama panen dan pasca panen, serta biaya usahatani. Peranan
26
peningkatan pemanfaatan sumber daya lahan yang sementara tidak
fisik dan kimiawi tanah serta sarana dan prasarana lainnya dalam
tanah.
masa mendatang, dalam kaitan ini ada 3 (tiga) aspek yang perlu
27
infrastruktur ekonomi). Meningkatnya permintaan terhadap produk-
(Sigoyono. 2002)
di Kabupaten Merauke.
rent antar wilayah (jawa vs luar jawa; kota vs desa; sawah vs lahan
28
terkonsentrasi dijawa, di lahan sawah dan di perkotaan. Kedua,
Indonesia menurun dari 65% dari total daratan pada tahun 1985
karena hak ulayat tanah di daerah ini masih sangat kuat sehingga
29
merupakan faktor penghambat yang sangat krusial, selain
30
sehingga pemdapatan petani disektor pertania padi dapat
bajak sapi dan alat mesin pertanian seperti Traktor roda 2 (dua).
daerah yang telah dimulai sejak tahun 2001, telah terjadi beberapa
31
pertanian. Pembangunan pertanian pada era otonomi daerah akan
32
penyelesaian secara adat juga. Hal ini adalah salah satu tantangan
permasalahan, yaitu :
dan air terbatas dan bahkan semakin menurun. Luas baku lahan
meningkat.
33
Sistem adopsi atau alih teknologi dinilai masih lemah karena
peneliti, penyuluh, dan petani dinilai masih lemah. Oleh karena itu,
34
yang sebagian besar adalah petani gurem dan kecil dihadapkan
35
melemahkan posisi tawar mereka. Upaya pemerintah memberikan
pemerintah.
proteksi dan promosi yang telah diterapkan selama ini perlu terus
36
bisnis luas. Selain itu banyak petani menjadi sangat tergantung
Pusat Statistik.2008)
37
Pembentukan kelompok tani seringkali tidak sesuai dengan
kebutuhan petani.
38
Kebijakan pemerintah yang belum memihak sektor
stakeholders lainnya.
39
teknologi, dan kelembagaan petani, yang masih memerlukan
misalnya konversi lahan sawah irigasi adalah sebesar satu juta ha.
terjadi penurunan luas sawah irigasi yang tidak terkendali maka akan
padi. Lebih dari itu jika proses degradasi kualitas jaringan irigasi terus
40
Data empiris menunjukkan bahwa untuk mencapai
dibutuhkan dalam peningkatan produksi padi. Hal ini dapat dilihat dari
harga yang dapat dilihat dari peninjauan HPP setiap tahun. Hasil
41
petani khususnya rumah tangga petani padi dan palawija meningkat
sebesar 4,06%.
42
Perbedaan strategi dengan kebijakan hanya terletak dalam
.1986)
43
Tujuan jangka menengah pembangunan pertanian (2005-2009)
44
infrastruktur; (2) Penguatan kelembagaan; (3) Perbaikan sistem
plan dan road map, f) penguatan Sistem Monitoring dan Data Base.
2008; (c) kedele dengan sasaran swasembada tahun 2015; (d) gula
kepada:
45
1. Pembangunan kelembagaan yang dapat mempercepat proses
berkelanjutan.
pedesaan pada khususnya pada masa orde baru (sampai tahun 1997)
46
kelemahan birokrasi yang terlalu panjang dan tumpang tindih akibat
unggulan dalam jumlah yang besar, dengan demikian daya saing yang
47
buatan, mekanisme pertanian, irigasi teknis, dan intensifikasi
secara signifikan.
evaluasi terhadap kebijakan dan program yang bersifat top down dan
48
Evaluasi yang bersifat insidentil ini diperlukan, mengingat sitem
49
G. Kerangka Pikir Penelitian
moneter.
kepada petani agar dapat memiliki alat dan mesin pertanian seperti
50
mesin Hand traktor, Power threser dan Pompa air; d). program
51
Program
Rencana Implementasi
52
Capaian
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
deskriptif.
liii
Marga Mulya, kampung Kuper, Kampung Kuprik, Kampung
pengambil kebijakan.
liv
D. Objek Penelitian
lv
yang sama untuk dijadikan sampel penelitian. Untuk menghitung
0,1.
Keterangan
N : populasi
e : tingkat kelonggaran
Data yang dikumpulkan dalam studi ini terdiri dari data primer
lvi
Sejalan dengan permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini,
tujuan penelitian.
F. Analisis Data
pengembangan strategi.
lvii
strategi kemudian dibagi atau menelaah melalui penguatan program
BAB IV
1. Kondisi Geografis
a. Letak Geografis
lviii
Distrik Semangga adalah salah satu Distrik dari 20 Distrik yang
sebagai berikut:
Luas wilayah Distrik Semangga yaitu 1.042 km2 atau 2.3% dari total
lix
10. Matara 47,68 4,57
Total 1.042 100,00
Sumber : Distrik Semangga dalam Angka, 2010.
sedangkan yang luasnya paling kecil adalah Desa Kuper yang hanya
sekitar 28,34 km2. Empat desa terluas yaitu desa Muram Sari,
total luas 71,87% dari total luas wilayah Distrik Semangga dijadikan
sapi.
hujan rata-rata per bulan adalah 840 mm. Adapun perbedaan antara
bulan basah dan bulan kering yaitu BB : Desember sampai Maret dan
dengan ketinggian 4-20 meter diatas permukaan air laut yang sebagian
2. Kondisi Demografi
lx
Jumlah penduduk Distrik Semangga adalah 13.738 jiwa atau
Terdiri dari 7.246 jiwa laki-laki dan 6.492 jiwa perempuan, data
lxi
b. Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur
tahun), produktif (15 – 54) tahun dan tidak produktif (55 tahun ke atas).
lxii
Mata pencaharian berkaitan dengan penghasilan yang akan
perekonomian keluarga.
3. Kondisi Pertanian
lxiii
perkantoran, sekolah, pemakaman maupun untuk prasarana lainnya.
lxiv
Tabel 6. Jumlah Alat dan Mesin Olah Tanah di Distrik Semangga,
Distrik Merauke, Provinsi Papua, Tahun 2008,2009 dan 2010.
dan garu sapi mengalami penurunan hal ini disebabkan petani Distrik
lxv
panen power threser dapat menghemat tenaga, biaya dan menekan
Kacang Hijau, Ubi Kayu, Ubi Jalar. Karateristik kampung yang berbeda,
Jumlah (ton)
No. Jenis Produksi Pertanian
2008 2009 2010
1 Padi 40,367 50,374 60,374
2 Jagung 10,37 13,42 15,75
3 Kedelai 1,22 1,26 1,30
4 Kacang hijau 0,7 0,7 0,7
5 Ubi kayu 8 8 8
Tabel 8. menunjukkan peningkatan produksi pada komoditas
padi tercatat 60.374 ton pada tahun 2010, ini menggambarkan bahwa
lxvi
Usaha sub sektor peternakan cukup berkembang di Distrik
banyaknya jumlah ternak yang tersebar di daerah ini. Antara lain, Sapi,
Kambing, Kuda, Babi, Ayam Kampung, Bebek, dan Itik manila. Berikut
disajikan data jumlah ternak yang ada di Distrik Semangga pada tabel
sebagai berikut :
yaitu tercatat 59373 ekor. Kemudian diikuti oleh ternak bebek dan sapi,
masing-masing sebesar 4323 ekor dan 3050 ekor. Hal ini terjadi
Jawa.
lxvii
1. Pelaksanaan Program-Program di Distrik Semangga
BLBU.
Input program
lxviii
Target program benih sebanyak 59.100 kg dengan jumlah petani
Output program
Mulya ,Kuprik, Kuper dan Sirapu yang terdiri dari 76 kelompok dengan
lxix
Meningkatkan produksii dan produktifitas padi di Distrik Semangga,
berikut ini :
Tabel 10. Data produktifitas padi program SLPTT dan non SLPTT di
Distrik Semangga.
No. Kampung Tah Produktivitas Produktivitas
un sesudah (Kw/Ha) Sebelumnya
(Kw/ha)
SL LL
1 Semangga 2008 30.00 35.00 29.00
Jaya 2009 32.00 35.00 28.00
2010 36.30 46.50 35.60
2 Sidomulyo 2008 29.00 34.40 30.00
2009 33.00 39.00 30.00
2010 38.50 43.00 32.20
3 Marga 2008 31.50 34.00 30.00
Mulya 2009 45.00 42.00 35.00
2010 41.00 44.50 40.00
4 Kuprik 2008 33.00 35.00 30.00
2009 37.60 39.00 35.78
2010 40.00 41.00 40.00
5 Kuper 2008 29.00 30.00 25.00
2009 30.00 35.00 26.00
2010 32.00 39.50 31.50
6 Urumb 2008 30.00 32.00 25.00
2009 31.50 35.60 28.00
2010 33.50 42.50 32.00
Sumber : Dinar Tanaman Pangan dan Hortikultura, 2010
Keteranngan:
SL: Sekolah Lapangan
LL: Laboratorium Lapangan
lxx
45.00
40.00
35.00
30.00
25.00
20.00 2008
15.00
10.00 2009
5.00
0.00 2010
Permasalahan program
Program Bantuan
antuan Langsung Benih Unggul sebagai berikut :
program BLBU
menyalurkan
n BLBU tidak mampu menyediakan
menyediakan benih dengan
jenis:varietas
varietas Inpari,Cigeules dan Cimelati,daya
Cimelati, tumbuh diatas 80
80%
lxxi
wawancara dengan PPK ( Pejabat Pembuat Komitmen ) program
Lapangan (PPL).
Strategi
lainnya.
lxxii
Pengkajian Tanaman Pangan ( BPTP ) 1 (satu) orang,dan petugas dari
lxxiii
Pendampingan ( fasilitator ) SLPTT, oleh PPL, PHP, BPTP, PBT
pengawas benih 1(satu) orang, dan tim teknis dari Dinas Tanaman
tabel 11.
5 Pemupukan BPTP
7 Panen PBT
lxxiv
8 Pasca panen Tim tehnis
Mulia ,Kuprik, Kuper dan Sirapu yang terdiri dari 76 kelompok dengan
Permasalahan program
Tingkat kehadiran petani rendah jumlah yang hadir 40% dari jumlah
lxxv
tanam petani memilih lebih baik bekerja di lahan sendiri informasi
Strategi
SLPTT.
Tabel 12. Luas Areal Tanam, Realisasi Tanam, dan Realisisi Panen
Program SLPTT di Distrik Semangga.
No. Kampung Tahun Luas Jumlah Jumlah Realisasi Realisasi
lxxvi
Areal kelompok petani Tanam Panen
(Ha) tani (Ha) (Ha)
1 Semangga 2008 789 24 340 780 775
Jaya 2009 850 24 340 820 800
2010 933 24 340 900 879
2 Sidomulyo 2008 210 22 320 209 209
2009 219 22 320 219 219
2010 232 22 320 232 230
3 Marga 2008 870 23 330 869 869
Mulya 2009 887 23 330 880 880
2010 897 23 330 892 890
4 Kuprik 2008 190 3 90 185 184
2009 187 3 90 187 185
2010 189 3 90 189 179
5 Kuper 2008 68 2 30 60 55
2009 70 2 30 70 60
2010 71 2 30 71 70
6 Sirapu 2008 35 1 30 30 29
2009 40 1 30 40 40
2010 42 1 30 42 42
Sumber : Dinar Tanaman Pangan dan Hortikultura, 2010
luas areal panen terbesar adalah Kampung Marga Mulya. Dari hasil
masyarakat lokal atau putra assli Papua. Kampung ini pada umumnya
program karena bertujuan untuk mengubah pola hidup dan pola pikir
lxxvii
Pendampingan masyarakat lokal yang dilakukan lebih intensif
keluarga.
Dampak program
Jaya, Sido Mulyo, Marga Mulia ,Kuprik, Kuper dan Sirapu yang terdiri
lxxviii
Dalam pelaksanakan program alat dan mesin Pertanian Dinas
Jumlah Unit
No. Nama Kampung
Tahun Hand traktor Pompa Power
(unit) Air threser (unit)
3 Serapu 2010 7 3 5
Jumlah 2010 26 16 16
Sumber : Dinas Tanaman Pangandan Hortikultura, 2010.
lxxix
Data kelompok tani penerima program Alsintan ditunjukan pada
tahun 2010 berupa hand traktor 26 unit pompa air 16 unit dan
lxxx
percepatan pengolahan tanah 340 ha pada petani yang terkena
petani.
Permasalahan program
lxxxi
Permasalahan dalam pelaksanaan bantuan alat mesin pertanian
Kabupaten merauke.
Suku cadang hand traktor, power threser dan pompa air tidak
alsintan.
lxxxii
Kemampuan hand 15 ha per musim tanam,power threser 15 ha per
musim tanam dan pompa air 15 ha per musim tanam kelompok tani
Strategi
power threser, pompa air tidak sebanding dengan luas lahan yang
alat dan mesin pertanian terutama alat pengolahan tanah (Hand traktor)
lxxxiii
Dampak program
Muram Sari hand traktor 150 unit ,power threser 93 unit ,pompa air 110
unit, kampung Marga Mulya hand traktor 160 unit ,power threser 98 unit
,pompa air 113 unit kampung Sirapu hand traktor 15 unit ,power threser
12 unit ,pompa air 12 unit kampung Waninggap Kai hand traktor 170
lxxxiv
peternakan melalui upaya perbaikan dan peningkatan daya dukung
pedesaan.
lxxxv
Sasaran (Ha)
Nama
No.
Kampung
Tahun 2009 Tahun 2010
2 Serapu 20 100
3 Kuprik 10 -
4 Kuper 25 -
5 Sidomulyo 35 -
Total 90 250
program Optal dari pusat bahwa kampung penerima optal tidak boleh
pada tahun 2009- 2010 menerima program optal hal ini karena
program optal tetapi pada tahun 2010 tidak menerima optal hal ini
lxxxvi
Tabel 17. Kelompok Tani Penerima program Optimalisasi Lahan di
Distrik Semangga Kabupaten merauke tahun 2009 – 2010.
Nama Nama Kelompok Tani Luas
No.
Kampung 2009 2010 Lahan(Ha)
1 Kuprik Sari Agung - 10
2 Kuper Jaya - 25
Makmur
3 Sirapu Serapu Urum, notabuk, urum II, 120
Jaya Kalitakum, Mbai Izakod
Make Sasahi
4 Sidomulyo Srigati - 35
5 Muram Sari Sumber Makmur, Karya 150
Mukti, Sido Rukun,
Sejahtera, dan Sumber
Rejeki, serta Gotong
Royong
Sumber : Laporan Tahunan Dinas Tanaman Pangan, Tahun
2009 – 2010.
Kuprik sebanyak 1 (satu) kelompok tani yakni kelompok tani Sari agung
luas lahan optal seluas 25 hektar. Kampung Sirapu pada tahun 2009
satu kelompok tani yakni Sirapu jaya dengan jumlah anggota 30 orang
tani Mbai Izakod Make Sasahi dengan jumlah anggota 125 orang
dengan luas lahan optal seluas 100 hektar. Kampung Sido Mulyo
lxxxvii
Kampung Muram Sari sebanyak 8 (delapan) kelompok tani yakni
tani Sido Rukun, kelompok tani Sejahtera dan kelompok tani Sumber
Rejeki serta kelompok tani Gotong Royong dengan jumlah anggota 150
lxxxviii
Dana yang diberikan bagi kegiatan optimalisasi lahan ini diberikan
Permasalahan program
lxxxix
Jadwal pelaksanaan optal pada kegiatan pembelian sarana
pada tahun anggaran 2009 tidak tersedia dana untuk SID pada
Strategi
Dampak program
xc
Dampak yang terjadi dari program optimalisasi lahan adalah
dan sifat fisik dan kimia tanah. Untuk memperoleh produksi yang tinggi
seluruhnya terdiri dari bahan organik yang berasal dari tanaman atau
xci
tersebar di 4 (empat) Distrik yaitu pada Distrik Merauke, Distrik Tanah
Marga mulya dengan jumlah kelompok 3 (tiga) unit, alokasi dana untuk
xcii
Pelaksanaan Program Unit Pengolahan Pupuk Organik ditunjukkan
lain :
Sri gati 1 (satu ) orang,kelompok tani setia tani 1 (satu) orang dan
xciii
Keluaran (Output) program
Organik ini adalah memberikan wadah atau solusi bagi petani sebanyak
60 orang dari kelompok tani Srigati,Setia Tani dan Bina Tani dalam
sebanyak 9 orang.
Permasalahan program
berikut:
xciv
Strategi
Dampak program
xcv
Program Bantuan Langsung Benih Unggul merupakan program
Maju yang terdiri dari 42 kelompok dengan jumlah anggota 832 petani.
Input program
Kumbe, Rawasari, Padang Raharja dan Suka maju yang terdiri dari
Keluaran(Output) program
xcvi
Keluaran dari kegiatan pelaksanaan bantuan langsung benih
Kumbe, Rawasari, Padang Raharja dan Suka maju yang terdiri dari
Malind.
Permasalahan program
daya tumbuh benih yang rendah dibawah 50%, benih yang dapat
xcvii
wawancara dengan ketua kelompok dan sekretaris kelompok dari
SLPTT
Strategi
xcviii
Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu adalah pusat
lainnya.
organik.
dikembangkan.
terus berkembang dan tingkat kehilangan hasil pada saat dan setelah
xcix
Untuk itu upaya peningkatan produksi padi dikaitkan dengan
spesifik lokasi.
Suka Maju.
c
Bantuan pembelian pupuk kepada petani sebanyak 73 orang
Urea 100 kg per hektar, NPK 300 kg per hektar, dan Pupuk Organik
benih 1 (satu) orang, dan tim teknis dari Dinas Tanaman Pangan 1
berikut :
5 Pemupukan BPTP
ci
6 Pengendalian OPT Tim tehnis
7 Panen BPT
berikut :
cii
4. Kumbe 2010 30,00 30,50 29,00
5. Rawasari 2010 37,00 38,00 36,50
6. Padang Raharja 2010 37,00 38,00 36,50
7. Suka maju 2010 38,00 39,50 36,50
Sumber : Dinar Tanaman Pangan dan Hortikultura, 2010
Permasalahan program
tanaman terpadu :
PPL.
Strategi
ciii
kesejahteraan patani. Data hasil pelaksanaan program SLPTT dan
Tabel 21. Luas Areal Tanam, Realisasi Tanam, dan Realisisi Panen
Program SLPTT di Distrik Malind
No Kampung Tahun Luas Areal Realisasi Realisasi
. (Ha) Tanam(Ha) Panen (Ha)
1 Onggari 2010 100 80 75
2 Kaiburse 2010 60 60 60
3 Domande 2010 100 100 98
4 Kumbe 2010 50 50 49
5 Rawasari 2010 576 576 576
6 Padang raharja 2010 445 445 442
7 Suka Maju 2010 500 500 498
Sumber : Dinar Tanaman Pangan dan Hortikultura, 2010
domisili oleh masyarakat lokal atau Putra Asli Papua. Kampung ini pada
civ
peramu. Pemerintah daerah melalui instansi terkait yaitu melalui Dinas
maupun regional.
cv
5. Rawasari 2010 37,00 38,00 36,50
6. Padang 2010 37,00 38,00 36,50
Raharja
7. Suka maju 2010 38,00 39,50 36,50
Sumber : Dinar Tanaman Pangan dan Hortikultura, 2010
cvi
Tanaman Pangandan Hortikultura secara keseluruhan dapat di lihat
cvii
Sasaran Program
cviii
Sasaran Program
Buttom Up.
cix
Sistem pemanfaatan program Top Down, adalah sistem
cx
cxi
E. Strategi perbaikan Program - Program Pembangunan Pertanian.
(SLPTT).
Komitmen (PPK).
PanganKabupaten Merauke.
cxii
Peningkatan sistem pengelolaan kegiatan optimalisasi lahan yang
Pembuat Komitmen.
pupuk organik.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
cxiii
1. Pelaksanaan kelima program andalan telah berjalan dengan baik
Optimalisasi lahan.
B. Saran
cxiv
dengan implementasi program andalan yang ada di Kabupaten
Merauke.
DAFTAR PUSTAKA
cxv
Adisasmita R. 2006. Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan. Graha
Ilmu. Yogyakarta.
Ali, Moh. 1997. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Tarsito.
Bandung.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosdur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
Cetakan ke 8, Rineka Cipta. Yogyakarta.
Biro Pusat Statistik. 2008. Statistik Sosial Kabupaten Merauke. Biro Pusat
Statistik Kabupaten Merauke. Papua
Daldjoli, N. 1977. Penduduk, Lingkungan dan Masa Depan. Penerbit
Alumni, Bandung.
Dinas Tanaman Pangandan Hortikultura. 2008. Laporan Tahunan
Pertanian. Dinas Tanaman Pangandan Hortikultura Kabupaten
Merauke. Papua.
Handari, Nuwawi dan Hartini Handari. 1995. Ilmu Administrasi. Galia
Indonesia.
Nazir, Moh. 1988. Metodologi Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Riduwan. 2008. Metode dan Teknik Penyusunan Tesis. Alfabeta.
Bandung.
Soehardjo A. dan Dahlan Patong. 1982. Sendi-sendi Usahatani.
Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Soejadmoko, 1984. Etik dalam Perumusan Strategi Penelitian Ilmu-Ilmu
Sosial.’dalam A. Kristyanto, ed. Metodologi Penelitian Pedesaan:
Koreksi dan Pembenaran. Rajawali Press. Jakarta.
Soekartawi. 1986. Ilmu Usahatani. UI-Press. Jakarta.
Sigoyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. ALFABETA. Bandung.
Wahab, SA. 1990. Pengantar Analisis Kebijakan Negaya. Rineka Cipta,
Jakarta.
cxvi
Saran perbaikan dosen pembimbaing dan panguji
lebih abstra
cxvii
Lampiran 1 : Pedoman Wawancara Proggram andalan Pembangunan
Pertanian.
Judul Penelitian:
Strategi Pengembangan Program Pertanian Tanaman Pangan di
cxviii
7. Apakah pertumbuhan padi yang bapak/ibu tanam pertumbuhannya
baik
(seragam)?...............................................................................................
.................................................................................................................
..............................................
8. Apakah setelah menggunakan benih padi unggul produksi dan
produktifias tanaman padi bapak/ibu
meningkat?..........................................................................................
cxix
4. Jenis alsintan apa yang bapak/ibu pernah terima dari program bantuan
alsintan dari dinas?........................
5. Apakah setiap tahunnya bapak/ibu menerima bantuan alsintan dari
dinas?.............
6. Apakah alsintan yang bapak/ibu teruma cukup membantu kegiatan
pertanian bapak/ibu saat terutama ini?...............
7. Apakah bapak ibu pernah mendapatkan bantuan alsintan lebih dari satu
jenis alsintan dalam satu tahun program?.............
8. Apakah program bantuan alsintan masih perlu dilaksanakan kembali
untuk tahun-tahun
berikutnya?...................................................................................................
.......................................................................................................................
...................................
9. Apakah sistem bantuan alsintan yang laksanakan oleh dinas sudah cukup
baik menurut bapak/ibu? Sudah/belum,
mengapa……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………..
cxx
.......................................................................................................................
...........................................
6. Apakah dalam pemanfaatan dana optal ini, pihak instansi masih
memantau alokasi dana
tersebut?.......................................................................................................
.......................................................................................................................
..................................
7. Apakah program Optal ini sangat membantu usahatani petani di daerah
ini?.................................................................................................................
.......................................................................................................................
......................
8. Apakah program bantuan alsintan masih perlu dilaksanakan kembali
untuk tahun-tahun
berikutnya?...................................................................................................
.......................................................................................................................
...................................
9. Apakah sistem bantuan alsintan yang laksanakan oleh dinas sudah cukup
baik menurut bapak/ibu? Sudah/belum,
mengapa……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………..
cxxi
4. Apakah program ini sudah berjalan efektif selama ini? sudah/belum,
Mengapa?......................................................................................................
.......................................................................................................................
....................................
Jumlah
No Item Jawaban Informan pendapat
(orang)
cxxii
1. Program BLBU
cxxiii
c. Apakah penyuluh dan tim SLPTT. 75
teknis menguasai Materi
SLPTT. Tidak semua pendamping
menguasai Materi.
d. Apa yang bapak ibu peroleh 75
selama mengikuti kegiatan
SLPTT. Yang saya peroleh selama mengikuti
SLPTT menambah pengetahuan
cara olah tanah sempurna, jarak
tanam,waktu tanam,tehnik
pengendalian OPT dan cara panen
e. Apakah Kegiatan SLPTT tepat waktu. 82
mengganggu kegiatan
Bapak Ibu sebagai petani. Ya mengganggu karena jadwal
SLPTT bertepatan dengan kegaiatn
f. Apakah Bapak ibu masih tanam dillahan saya sendiri. 75
menginginkan program
SLPTT berjalan untuk tahun Ya
berikutnya.
cxxiv
dari dinas sudah cukup.
Bantuan alsintan dari Dinas masih
i. Apakah Bapak dan Ibu tahu kurang. 5
cara mengoperasionalkan
alsintan. Saya belum tahu cara
mengoperasional alsintan.
j. Kalau terjadi kerusakan 5
siapa yang memperbaik.
Tidak ada mekanik dan suku cadang
4. Program Optimalisasi dilokasi.
Lahan.
cxxv
Lampiran 3 : Rangkuman Hasil Wawancara Dengan Pengambil
Kebijakan.
cxxvi
No Item Jawaban Informan Jumlah
pendapat
(orang)
cxxvii
cxxviii