Anda di halaman 1dari 3

Evidence Based Pratice (EBP)

Penulis Judul Penelitian Tahun Penelitian Besar Sampel Metode Penelitian Outcome
Wahyuningsih Pengaruh Terapi 2019 Jumlah sampel dalam Desain : Quasy Eksperiment Ada perbedaan yang
Safitri dan Relaksasi Progresif penelitian ini adalah 18 dengan one group pre and post test signifikan antara rata-rata
Rahajeng Terhadap Kadar responden design kadar gula darah pasien
Putriningrum Gula Darah Pasien diabetes tipe 2 pada
Diabetes Mellitus Teknik pengambilan Alat pengumpul data: glucometer kelompok perlakuaan dan
Tipe 2 sampel : Purposive Sampling dan lembar observasi kelompok kontrol dengan
nilai p = 0,001
Durasi pemberian intervensi: 15- 20
menit sebanyak 2 kali sehari selama
satu minggu
Rini Meilani, Efektivitas 2020 Jumlah sampel dalam Desain : Quasy Eksperiment Ada perbedaan yang
Fauzan Alfikrie, Relaksasi Otot penelitian ini sebanyak 24 dengan pre and post test with signifikan antara kelompok
dan Aryanto Progresif Terhadap responden yang dibagi control group design yang diberikan terapi
Purnomo Kadar Gula Darah: menjadi 2 kelompok yaitu 12 relaksasi otot progresif
Penelitian Quasi intervensi dan 12 kelompok Alat pengumpul data: glucometer dengan kelompok kontrol
Eksperimen Pada kontrol dan lembar observasi dengan nilai p = 0,000
Penderita Diabetes
Militus Tipe 2 Usia Teknik pengambilan Durasi pemberian intervensi: 25
Produktif sampel : Purposive Sampling menit
Junaidin Pengaruh Relaksasi 2018 Jumlah sampel dalam Desain : Quasy Eksperiment Terdapat pengaruh relaksasi
Otot Progresif penelitian ini sebanyak 9 dengan pre and post test with otot progresif terhadap
Terhadap responden yang dibagi control group design penurunan gula darah pada
Penurunan Kadar menjadi 2 kelompok yaitu 5 pasien diabetes mellitus
Gula Darah Pada intervensi dan 4 kelompok Alat pengumpul data: glucometer (DM)
Pasien Diabetes kontrol dan lembar observasi
Melitus Di Wilayah
Puskesmas Woha – Teknik pengambilan Durasi pemberian intervensi: 15
Bima sampel : Consecutive Menit selama 3 hari dengan
Sampling frekuensi latihan 2 kali sehari
Artikel pertama, penelitian yang dilakukan oleh Wahyuningsih Safitri dan Rahajeng
Putriningrum (2019) yang berjudul Pengaruh Terapi Relaksasi Progresif Terhadap Kadar
Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus Tipe. Desain penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu Quasy Eksperiment dengan tipe one group pre and post test design.
Dengan jumlah sampel sebanyak adalah 18 responden, dimana rancangan ini menggunakan
satu kelompok sampel yang diukur kadar gula darah puasa sebanyak dua kali, yaitu sebelum
diberikan terapi relaksasi progresif (pretest) dan sesudah diberikan terapi relaksasi progresif
(posttest). Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Alat pengumpul
data dalam penelitian ini menggunakan glucometer yang telah terkalibrasi dan lembar
observasi. Durasi pemberian intervensi terapi relaksasi progresif dalam penelitian ini yaitu
selama 15- 20 menit sebanyak 2 kali sehari selama satu minggu.
Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji paired simple t test. Dari hasil
penelitian ini menunjukkan kadar gula darah sebelum perlakuan didapatkan rata-rata sebesar
173,07 mg/dL; Hasil pengukuran kadar gula darah sesudah perlakuan didapatkan data rata-
rata sebesar 161,68 mg/dL. Sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh signifikan terapi
relaksasi progresif terhadap kadar gula darah penderita diabetes mellitus tipe 2 dengan nilai p
value = 0,001.
Artikel kedua yaitu penelitian yang berjudul Efektivitas Relaksasi Otot Progresif
Terhadap Kadar Gula Darah: Penelitian Quasi Eksperimen Pada Penderita Diabetes Militus
Tipe 2 Usia Produktif oleh Rini Meilani, Fauzan Alfikrie dan Aryanto Purnomo (2020).
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu quasi experiment pre test and post
test with control group design dengan sampel berjumlah 24 responden yang dibagi menjadi
dua kelompok (12 responden untuk kelompok intervensi yang diberikan terapi relaksasi otot
progresif dan 12 responden untuk kelompok kontrol) yang dipilih secara porposive sampling
berdasarkan kriteria yaitu; pasien diabetes melitus tipe 2 usia produktif (15-64 tahun), tidak
terdapat komplikasi seperti gangguan penglihatan, penyakit jantung, penyakit gagal ginjal,
hipertensi, atau penyakit ulkus diabetikum dan tidak mengkonsumsi obat-obatan sebelum
menjalani terapi. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu pada bulan Maret sampai
dengan April 2019. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu alat pengecekan
kadar gula darah sewaktu dan lembar observasi gula darah sebelum dan setelah terapi.
Intervensi relaksasi otot progresif pada penelitian ini diberikan selama 25 menit.
Hasil dari uji statistik menggunakan uji independent sample t-test ini menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan rata-rata nilai gula darah pada kelompok intervensi setelah latihan
relaksasi otot progresif dengan p value 0,000 (α 0,05) dimana terdapat penurunan kadar gula
darah pada kelompok intervensi sebesar 45,0 mg/dl yaitu rata-rata kadar gula darah sewaktu
sebelum diberikan terapi relaksasi otot progresif yaitu 240,5 mg/dl, rata-rata menjadi 195,0
mg/dl setelah diberikan intervensi relaksasi otot progresif. Sedangkan pada kelompok
kontrol terjadi kenaikan kadar gula darah sebesar 1,41 mg/dl dimana Rata-rata nilai kadar
gula darah sebelum perlakuan kelompok kotrol yaitu 209,5 mg/dl dan rata-rata setelah
perlakuan kelompok kontrol yaitu 210,9 mg/dl. Maka, hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok yang diberikan terapi relaksasi
otot progresif dengan kelompok kontrol dengan nilai p = 0,000.
Artikel ketiga yaitu penelitian yang dilakukan oleh Junaidin (2018) yang berjudul
Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Pasien
Diabetes Melitus Di Wilayah Puskesmas Woha – Bima. Penelitian ini menggunakan metode
kuasi eksperimen dengan pre and post control group. Jumlah sampel dalam penelitian ini
sebanyak 9 responden yang dipilih menggunakan teknik Consecutive Sampling, responden
dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 5 kelompok intervensi dan 4 kelompok kontrol. Alat
pengumpul data: glucometer dan lembar observasi. Intervensi relaksasi otot progresif pada
penelitian ini diberikan selama 15 Menit selama 3 hari dengan frekuensi latihan 2 kali sehari.
Berdasarkan hasil uji statistik t-test dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan signifikan kadar
gula darah sebelum intervensi dan sesudah intervensi sebesar 0,056 pada tingkat kepercayaan
95%. dimana kadar gula darah tertinggi sebelum intervensi adalah 260 dan kadar gula
terendah adalah 225, sedangkan kadar gula tertinggi sesudah intervensi adalah 240 dan kadar
gula terendah adalah 159.
Dari ketiga artikel diatas dapat disimpulkan bahwa Relaksasi Otot Progreif memiliki
pengaruh yang signifikan untuk mengurangi kadar glukosa darah. Relaksasi Otot Progresif
merupakan salah satu aktivitas fisik yang dapat mempengaruhi nilai kadar gula darah sewaktu
jika dilakukan secara teratur dan kontin karena pada saat istirahat ambilan glukosa oleh otot
jaringan membutuhkan insulin sedangkan pada otot aktif walaupun terjadi peningkatan
kebutuhan glukosa, tetapi kadar insulin tidak meningkat. Hal ini disebabkan karena
peningkatan kepekaan dan perubahan permeabilitas membran sel pada saat melakukan
aktivitas terapi relaksasi otot progresif. Pemberian terapi relaksasi otot progresif merupakan
salah satu aktivitas fisik yang ringan dan mudah dilakukan secara mandiri sehingga dapat
diajarkan kepada pasien diabetes mellitus agar dapat dilakukan mandiri secara kontinu.

Anda mungkin juga menyukai

  • Inc Kel 2
    Inc Kel 2
    Dokumen82 halaman
    Inc Kel 2
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • Askep Meningitis PDF
    Askep Meningitis PDF
    Dokumen40 halaman
    Askep Meningitis PDF
    Roy Ulahaijanan
    Belum ada peringkat
  • LP Fraktur (Revisi) - Ratih A.H
    LP Fraktur (Revisi) - Ratih A.H
    Dokumen29 halaman
    LP Fraktur (Revisi) - Ratih A.H
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • Askep Kel 2 Cempaka
    Askep Kel 2 Cempaka
    Dokumen17 halaman
    Askep Kel 2 Cempaka
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • Harga Diri
    Harga Diri
    Dokumen7 halaman
    Harga Diri
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • Sap Hipertensi
    Sap Hipertensi
    Dokumen6 halaman
    Sap Hipertensi
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • Sejarah Rsu Kabupaten
    Sejarah Rsu Kabupaten
    Dokumen2 halaman
    Sejarah Rsu Kabupaten
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • SPTK SP 1 HDR
    SPTK SP 1 HDR
    Dokumen3 halaman
    SPTK SP 1 HDR
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • Sap Hipertensi
    Sap Hipertensi
    Dokumen6 halaman
    Sap Hipertensi
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • Sap Hipertensi
    Sap Hipertensi
    Dokumen6 halaman
    Sap Hipertensi
    Noviwinri
    Belum ada peringkat
  • Lampiran
    Lampiran
    Dokumen30 halaman
    Lampiran
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • SPTK SP 1 HDR
    SPTK SP 1 HDR
    Dokumen4 halaman
    SPTK SP 1 HDR
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • SPTK SP 1 HDR
    SPTK SP 1 HDR
    Dokumen3 halaman
    SPTK SP 1 HDR
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • Jiwa Bu Laila
    Jiwa Bu Laila
    Dokumen4 halaman
    Jiwa Bu Laila
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • Keperawatan Jiwa
    Keperawatan Jiwa
    Dokumen53 halaman
    Keperawatan Jiwa
    Cella
    Belum ada peringkat
  • Selling Point
    Selling Point
    Dokumen10 halaman
    Selling Point
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Stroke Hemoragiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
    Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Stroke Hemoragiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
    Dokumen29 halaman
    Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Stroke Hemoragiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • LP Isos
    LP Isos
    Dokumen8 halaman
    LP Isos
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • SPTK SP 1 HDR
    SPTK SP 1 HDR
    Dokumen4 halaman
    SPTK SP 1 HDR
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • Pengkajian
    Pengkajian
    Dokumen7 halaman
    Pengkajian
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • Peng Kaji An
    Peng Kaji An
    Dokumen38 halaman
    Peng Kaji An
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • Job Interview
    Job Interview
    Dokumen16 halaman
    Job Interview
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • LP Anc
    LP Anc
    Dokumen18 halaman
    LP Anc
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • Tata Wiraga Oke
    Tata Wiraga Oke
    Dokumen34 halaman
    Tata Wiraga Oke
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • Vulva Hygiene
    Vulva Hygiene
    Dokumen5 halaman
    Vulva Hygiene
    yuliana
    Belum ada peringkat
  • Imunisasi Dasar
    Imunisasi Dasar
    Dokumen6 halaman
    Imunisasi Dasar
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • LP Anc
    LP Anc
    Dokumen18 halaman
    LP Anc
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • Konsep Asuhan Keperawatan Inc
    Konsep Asuhan Keperawatan Inc
    Dokumen12 halaman
    Konsep Asuhan Keperawatan Inc
    Thyka Mayasari
    Belum ada peringkat
  • Pemberian Napas Buatan Fixxxxx-1
    Pemberian Napas Buatan Fixxxxx-1
    Dokumen27 halaman
    Pemberian Napas Buatan Fixxxxx-1
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat