Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

A. DEFINISI
Harga diri rendah merupakan perasaan tidak berharga, tidak berarti, rendah diri, yang
menjadikan evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri (keliat, 2011)
Harga diri rendah merupakan evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri
yang negative terhadap diri sendiri, hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal
dalam mencapai keinginan(Herman, 2011).
Harga diri rendah merupakan keadaan dimana individu mengalami evaluasi diri negatif
tentang kemampuan dirinya(Fitria, 2013).
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa harga diri rendah yaitu dimana individu
mengalami gangguan dalam penilaian terhadap dirinya sendiri dan kemampuan yang
dimiliki, yang menjadikan hilangnya rasa kepercayaan diri akibat evaluasi negatif yang
berlangsung dalam waktu yang lama karena merasa gagal dalam mencapai keinginan.

B. ETIOLOGI
a. Faktor predisposisi
Faktor yang mempengaruhi gangguan harga diri meliputi penolakan orang tua,
harapan orang tua yang tidak realistis, kegagalan yang berulang kali, kurang
penghargaan, pola asuh yang salah, pesaingan antar saudara, dan ideal diri yang tidak
realitas.

b. Faktor presipitasi
Faktor presipitasi terjadinya harga diri rendah biasanya adalah kehilangan bagian
tubuh, perubahan penampilan/bentuk tubuh, kegagalan atau produktivitas yang
menurun.
Secara umum, gangguan konsep diri harga diri rendah ini dapat terjadi secara
situsional atau kronik. Secara situsional misalnya karena trauma yang muncul secara
tiba-tiba misalnya harus dioperasi, kecelakaan, perkosaan atau dipenjara termasuk
dirawat dirumah sakit bisa menyebabkan harga diri rendah disebabkan karena penyakit

1
fisik atau pemasangan alat bantu yang membuat klien tidak nyaman. Penyebab lainnya
adalah harapan fungsi tubuh yang tidak tercapai serta perlakuan petugas kesehatan yang
kurang menghargai klien dan keluarga. Harga diri rendah kronik, biasanya dirasakan
klien sebelu sakit atau sebelum dirawat klien sudah memiliki pikiran negatif dan
meningkat saat dirawat.
Baik faktor predisposisi maupun presipitasi di attas bila memengaruhi seseorang
dalam berpikir, bersikap maupun betindak, maka dianggap akan memengaruhi terhadap
koping individu tersebut sehingga menjadi tidak efektif (mekanisme koping individu
tidak efektif). Bila kondisi pada klien tidak dilakukan intervensi lebih lanjut dapat
menyebabkan klien tidak mau bergaul dengan orang lain (isolasi sosial : menarik diri),
yang menyebabkan klien asik dengan dunia dan pikirannya sendiri sehingga dapat
muncul risiko perilaku kekerasan.

c. Tanda & Gejala


1. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan terhadap
penyakit. Misalnya: malu dan sedih karena rambut menjadi botak setelah menjalani
terapi kemoterapi pada kanker.
2. Rasa bersalah terhadap diri sendiri. Misalnya: ini tidak akan terjadi jika saya segera
ke rumah sakit, menyalahkan/ mengejek dan mengkritik diri sendiri.
3. Merendahkan martabat, misalnya: saya tidak bisa, saya orang bodoh & tidak tau apa-
apa
4. Gangguan hubungan social, seperti menarik diri. Klien tidak ingin bertemu dengan
orang lain, lebih suka menyendiri.
5. Percaya diri kurang. Klien sukar mengambil keputusan misalnya memilih alternatif
tindakan
6. Mencederai diri. Akibat harga diri rendah disertai harapan yang suram, mungkin
dengan mengakhiri hidupnya.

2
C. RENTANG RESPON
Konsep diri dipelajari mulai kontak social dan pengalaman berhubungan dengan orang
lain. Pandangan individu tentang dirinya dipengaruhi oleh begaimana individu mengartikan
pandangan orang lain tentang dirinya. Konsep diri seseorang terletak pada suatu rentang
respons antara ujung adaptif dan ujung maladaptif, yaitu aktualisasi diri, konsep diri positif,
harga diri rendah, kekacauan identitas, dan depersonalisasi.

a. Aktualisasi diri adalah pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan latar
belakang pengalaman nyata yang sukses dan dapat diterima.
b. Konsep diri positif apabila individu mempunyai pengalaman yang positif dalam
beraktualisasi diri dan menyadari hal-hal positif maupun yang negatif dari dirinya.
c. Harga diri rendah adalah individu cenderung untuk menilai dirinya negatif dan merasa
lebih rendah dari orang lain.
d. Identitas kacau adalah kegagalan individu mengintegrasikan aspek-aspek identitas masa
kanak-kanak kedalam kematangan aspek psikososial kepribadian pada masa dewasa
yang harmonis.
e. Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistis dan asing terhadap diri sendiri
yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan
dirinya dengan orang lain.

3
D. POHON MASALAH

RESIKO PERILAKU KEKERASAN

GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI

HARGA DIRI
RENDAH KRONIS

KOPING INDIVIDU TIDAK EFEKTIF

E. MASALAH KEPERAWATAN
1. Koping Individu Tidak Efektif
2. Harga Diri Rendah
3. Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi
4. Resiko Perilaku Kekerasan

F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Harga Diri Rendah

4
G. INTERVENSI
Diagnosa
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Keperawatan
Harga Diri TUM : a. Setelah 2 x SP I p
Rendah Pasien mampu pertemuan pasien 1. Mengidentifikasi
mengatasi rendah mampu kemampuan dan aspek
yang dialaminya menyebutkan positif yang di miliki
kemampuan dan pasien
TUK 1 : aspek positif yang 2. Membantu pasien menilai
Mengidentifikasi di miliki kemampuan pasien yang
kemampuan dan b. Setelah 2 x masih dapat digunakan
aspek positif yang pertemuan pasien 3. Membantu pasien memilih
dimiliki mampu kegiatan yang akan di
menyebutkan latih sesuai dengan
TUK 2 : kemampuan yang kemampuan pasien
Menilai dimiliki dan dapat 4. Melatih pasien sesuai
kemampuan yang digunakan kemampuan yang dipilih
dapat di gunakan c. Setelah 1 x 5. Memberikan pujian yang
pertemuan pasien wajar terhadap
TUK 3 : mampu keberhasilan pasien
Memilih kegiatan merencanakan 6. Menganjurkan pasien
yang sesuai dengan kegiatan yang memasukkan dalam
kemampuan sesuai dengan jadwal kegiatan harian
kemampuan yang SP II p
TUK 4 : dimilikinya 1. Mengevaluasi jadwal
Melatih kegiatan d. Setelah 1 x kegiatan harian pasien
yang sudah di pilih pertemuan pasien 2. Melatih kemampuan
mampu melakukan kedua
TUK 5 : kegiatan sesuai 3. Menganjurkan pasien
Merencanakan jadwal yang sudah memasukkan dalam
kegiatan yang dibuat jadwal kegiatan harian
sudah di pilihnya
SP III p
1. Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian pasien
2. Melatih kemampuan
ketiga
3. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian

TUM : Setelah 2 x pertemuan SP I k


Keluarga mampu keluarga mampu 1. Mendiskusikan masalah
mengatasi harga a. Mengidentifikasi yang dirasakan keluarga
diri rendah yang kemampuan yang dalam merawat pasien

5
dialami pasien dimiliki pasien 2. Menjelaskan pengertian,
TUK I : b. Menyediakan tanda dan gejala harga diri
Keluarga mampu fasilitas untuk rendah yang dialami
merawat pasien pasien melakukan pasien beserta proses
dengan harga diri kegiatan terjadinya
rendah di rumah c. Membantu melatih 3. Menjelaskan cara-cara
pasien merawat pasien harga diri
TUK II : d. Memberikan rendah
Keluarga menjadi reinforcement saat
sistem pendukung pasien melakukan SP II k
yang efektif bagi kegiatan 1. Melatih keluarga
pasien e. Membantu mempraktekkan cara
menyusun jadwal merawat pasien dengan
kegiatan pasien harga diri rendah
Melatih keluarga melakukan
cara merawat langsung kepada
pasien harga diri rendah
SP III k
1. Membantu keluarga
membuat jadwal aktivitas
di rumah termasuk minum
obat (discharge planning.
2. Menjelaskan follow up
pasien setelah pulang

DAFTAR PUSTAKA

Muhith, Abdul. 2015. Pendidikan Keperawatan Jiwa: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi
Ah.Yusuf dkk. 2015. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika

Azizah, M,L. 2011. Keperawatan Jiwa Aplikasi Klinik. Yogyakarta: Graha Ilmu
6
Herdman, T.H. 2012. International Diagnosis Keperawatan. Buku Kedokteran. Jakarta: EGC

Keliat, B.A. 2011. Keperawatan Jiwa Komunitas. CNH. Buku Kedokteran. Jakarta: EGC

Fitria Nita. Dkk. 2013. Laporan Pendahuluan Tentang Masalah Psikososial. Jakarta:
SalembaMedika

Sari Kartika,2015,Panduan Lengkap Praktik Klinik Keperawatan Jiwa,Trans Info Media: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai

  • Inc Kel 2
    Inc Kel 2
    Dokumen82 halaman
    Inc Kel 2
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • Askep Meningitis PDF
    Askep Meningitis PDF
    Dokumen40 halaman
    Askep Meningitis PDF
    Roy Ulahaijanan
    Belum ada peringkat
  • Evidence Based Pratice
    Evidence Based Pratice
    Dokumen3 halaman
    Evidence Based Pratice
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • Askep Kel 2 Cempaka
    Askep Kel 2 Cempaka
    Dokumen17 halaman
    Askep Kel 2 Cempaka
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • LP Fraktur (Revisi) - Ratih A.H
    LP Fraktur (Revisi) - Ratih A.H
    Dokumen29 halaman
    LP Fraktur (Revisi) - Ratih A.H
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • Sap Hipertensi
    Sap Hipertensi
    Dokumen6 halaman
    Sap Hipertensi
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • Sejarah Rsu Kabupaten
    Sejarah Rsu Kabupaten
    Dokumen2 halaman
    Sejarah Rsu Kabupaten
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • SPTK SP 1 HDR
    SPTK SP 1 HDR
    Dokumen3 halaman
    SPTK SP 1 HDR
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • Sap Hipertensi
    Sap Hipertensi
    Dokumen6 halaman
    Sap Hipertensi
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • Sap Hipertensi
    Sap Hipertensi
    Dokumen6 halaman
    Sap Hipertensi
    Noviwinri
    Belum ada peringkat
  • Lampiran
    Lampiran
    Dokumen30 halaman
    Lampiran
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • SPTK SP 1 HDR
    SPTK SP 1 HDR
    Dokumen4 halaman
    SPTK SP 1 HDR
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • SPTK SP 1 HDR
    SPTK SP 1 HDR
    Dokumen3 halaman
    SPTK SP 1 HDR
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • Jiwa Bu Laila
    Jiwa Bu Laila
    Dokumen4 halaman
    Jiwa Bu Laila
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • Keperawatan Jiwa
    Keperawatan Jiwa
    Dokumen53 halaman
    Keperawatan Jiwa
    Cella
    Belum ada peringkat
  • Selling Point
    Selling Point
    Dokumen10 halaman
    Selling Point
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Stroke Hemoragiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
    Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Stroke Hemoragiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
    Dokumen29 halaman
    Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Stroke Hemoragiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • LP Isos
    LP Isos
    Dokumen8 halaman
    LP Isos
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • SPTK SP 1 HDR
    SPTK SP 1 HDR
    Dokumen4 halaman
    SPTK SP 1 HDR
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • Pengkajian
    Pengkajian
    Dokumen7 halaman
    Pengkajian
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • Peng Kaji An
    Peng Kaji An
    Dokumen38 halaman
    Peng Kaji An
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • Job Interview
    Job Interview
    Dokumen16 halaman
    Job Interview
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • LP Anc
    LP Anc
    Dokumen18 halaman
    LP Anc
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • Tata Wiraga Oke
    Tata Wiraga Oke
    Dokumen34 halaman
    Tata Wiraga Oke
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • Vulva Hygiene
    Vulva Hygiene
    Dokumen5 halaman
    Vulva Hygiene
    yuliana
    Belum ada peringkat
  • Imunisasi Dasar
    Imunisasi Dasar
    Dokumen6 halaman
    Imunisasi Dasar
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • LP Anc
    LP Anc
    Dokumen18 halaman
    LP Anc
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat
  • Konsep Asuhan Keperawatan Inc
    Konsep Asuhan Keperawatan Inc
    Dokumen12 halaman
    Konsep Asuhan Keperawatan Inc
    Thyka Mayasari
    Belum ada peringkat
  • Pemberian Napas Buatan Fixxxxx-1
    Pemberian Napas Buatan Fixxxxx-1
    Dokumen27 halaman
    Pemberian Napas Buatan Fixxxxx-1
    Ratih Apriyanti Herdianingsih
    Belum ada peringkat