Anda di halaman 1dari 2

Bismillah juz 29

AL MULK
1. (Maha Suci Allah) Maha Suci dari sifat-sifat semua makhluk (Yang di tangan
kekuasaan-Nyalah) yang berada dalam pengaturan-Nyalah (segala kerajaan) segala
kekuasaan dan pengaruh (dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu).
2. (Yang menjadikan mati) di dunia (dan hidup) di akhirat, atau yang menjadikan mati
dan hidup di dunia. Nuthfah pada asalnya sebagai barang mati, kemudian jadilah ia
hidup; pengertian hidup ialah karena ia mempunyai perasaan. Pengertian mati adalah
kebalikannya. Pengertian lafal al-khalqu berdasarkan makna yang kedua ini berarti
memastikan (supaya Dia menguji kalian) atau mencoba kalian di dalam kehidupan ini
(siapa di antara kalian yang lebih baik amalnya) maksudnya yang paling taat kepada
Allah. (Dan Dia Maha Perkasa) di dalam melakukan pembalasan terhadap orang yang
durhaka kepada-Nya (lagi Maha Pengampun) kepada orang yang bertobat kepada-
Nya.
3. (Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis) yakni sebagian di antaranya
berada di atas sebagian yang lain tanpa bersentuhan. (Kamu sekali-kali tidak melihat
pada ciptaan Yang Maha Pemurah) pada tujuh langit yang berlapis-lapis itu atau pada
makhluk yang lain (sesuatu yang tidak seimbang) yang berbeda dan tidak seimbang.
(Maka lihatlah berulang-ulang) artinya lihatlah kembali ke langit (adakah kamu lihat)
padanya (keretakan?) maksudnya retak dan berbelah-belah.
4. (Kemudian pandanglah sekali lagi) ulangilah kembali penglihatanmu berkali-kali
(niscaya akan berbalik) akan kembali (penglihatanmu itu kepadamu dalam keadaan
hina) karena tidak menemukan sesuatu cacat (dan penglihatanmu itu pun dalam
keadaan payah) yakni tidak melihat sama sekali adanya cacat.
5. (Dan sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat) yang dekat dengan bumi
(dengan lampu-lampu) dengan bintang-bintang (dan Kami jadikan bintang-bintang itu
alat-alat pelempar) alat untuk melempar dan merajam (setan-setan) bilamana mereka
mencuri pembicaraan para malaikat dengan telinga mereka; umpamanya terpisah batu
meteor dari bintang-bintang itu yang bentuknya bagaikan segumpal api, lalu mengejar
setan dan membunuhnya atau membuatnya cacat. Pengertian ini bukan berarti bahwa
bintang-bintang itu lenyap dari tempatnya (dan Kami sediakan bagi mereka siksa
neraka yang menyala-nyala) yang besar apinya.
6. (Dan orang-orang yang kafir kepada Rabb mereka, memperoleh azab Jahanam. Dan
itulah seburuk-buruk tempat kembali) yakni neraka Jahanam.
7. (Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang
mengerikan) yaitu suara yang tidak enak didengar sebagaimana suara keledai (sedang
neraka itu menggelegar) yakni mendidih.
8. (Hampir-hampir neraka itu terpecah-pecah) menurut suatu qiraat lafal tamayyazu
dibaca tatamayyazu sesuai dengan asalnya, artinya terbelah-belah (lantaran marah)
karena murka kepada orang kafir. (Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan
orang) segolongan di antara orang-orang kafir (penjaga-penjaga neraka itu bertanya
kepada mereka) dengan pertanyaan yang mengandung nada celaan, ("Apakah belum
pernah datang kepada kalian seorang pemberi peringatan?") maksudnya seorang rasul
yang memberikan peringatan kepada kalian akan azab Allah swt.
9. (Mereka menjawab, "Benar ada, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang
pemberi peringatan, maka kami mendustakannya dan kami katakan, Allah tidak
menurunkan sesuatu pun; tidak lain) tiadalah (kamu hanyalah di dalam kesesatan yang
besar.") Kalimat in antum illaa fii dhalaalin kabiir dapat dianggap sebagai perkataan
para malaikat penjaga neraka kepada orang-orang kafir sewaktu mereka dijelaskan
sebagai orang-orang yang mendustakan rasul-rasul. Kalimat ini pun dapat pula
dianggap sebagai perkataan orang-orang kafir sebagai alasan mereka tidak percaya
kepada rasul-rasul.
10. (Dan mereka berkata, "Sekiranya kami mendengarkan) maksudnya mendengar yang
disertai pemahaman (atau memikirkan) memikirkan apa yang didengarnya, yaitu
peringatan rasul-rasul kepada mereka (niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-
penghuni neraka yang menyala-nyala").
11.

Anda mungkin juga menyukai