NASKAH PUBLIKASI
Oleh :
NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh :
Pembimbing
Abstrak
Bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu factor
resiko yang mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa prenatal.
Berdasarkan data yang diperoleh dari rekam medic diRSUD Syarifa Ambami rato Ebu
-Bangkalan yang mengalami BBLR pada bulanJuli2019(47%) dan padabulan Agustus 2019
mengalami peningkatan sebanyak (54%). tujuan penelitian Menganalisis pengaruh stimulasi
menyusui dini secara intens terhadap keberhasilan daya isap pada bayi BBLR
PENDAHULUAN
Bayi lahir dengan berat badan lahir di Afrika yaitu sekitar 55 per 1.000
rendah (BBLR) merupakan salah satu kelahiran hidup, dimana angka tersebut
faktor resiko yang mempunyai kontribusi lima kali lebih tinggi dari Eropa yang
hanya sekitar 10 per 1.000 kelahiran hidup
terhadap kematian bayi khususnya pada
(WHO, 2016).
masa prenatal. Selain itu BBLR juga dapat Di provinsi jawa timur AKB 25,95
mengalami gangguan mental dan fisik per 1000 kelahiran hidup (BPS,2012)
pada usia tumbuh kembang selanjutnya dengan penyebab terbanyak karena BBLR
sehingga membutuhkan biaya perawatan (37%). Asfiksia (30%),kelainan bawaan
yang tinggi (Eka,2014). (7%),trauma lahir (2%),infeksi
Bayi BBLR kurang bulan sering (13%),tetanus neonatorum (2%), lain-lain
mengalami kesulitan oral feeding, yang (3%) data dinkes (laporan LKA, 2014).
disebabkan oleh imaturitas organ yang Berdasarkan data yang di peroleh dari
akan berdampak pada gagalnya perawatan rekam medik di RSUD Syarifa Ambami
bayi BBLR. masalah BBLR pada dasarnya rato Ebu Bangkalan yang mengalami
berhubungan dengan banyak faktor, BBLR pada bulan Juli 2019 (47%) dan
diantaranya faktor internal dan ekternal, pada bulan Agustus 2019 mengalami
pada faktor internal meliputi umur ibu peningkatan sebanyak (54%) .
kurang dari 20 tahun atau lebih 35 Tindakan yang dilakukan untuk
tahun,jarak dua kehamilan terlalu menurunkan angka kematian BBLR adalah
dekat,status gizi ibu karena KEK dengan mengatasi masalah yang terjadi
(kekurangan energi kronis atau lila<23 cm, dengan reflek hisap yang lemah, yaitu
faktor lainnya (riwayat kelahiran dengan memberikan stimulasi menyusui
prematur ,perdarahan antepartum, sejak dini berupa sentuhan pemijatan
kurangnya nutrisi pada masa kehamilan terhadap jaringan otot disekitar mulut
ibu,hidramnion,penyakit kronik,faktor sehingga akan mengalami daya hisap yang
janin jugamerupakan yang menyebabkan lemah sedangkan pada BBLR sangat
BBLR sedangkan pada faktor ekternal dibutuhkan nutrisi yang lebih untuk
keadaan siosial ekonomi, kebiasan , dan menstabilkan keadaan bayi.
keadaan lingkungan (Sarwono
2005).Dampak dari bayi lahir dengan METODE
BBLR dengan Daya Isap yang tidak Penelitian ini menggunakan
adekuat akan mengalami kesulitan penelitian analitik desain One Group
sinkronisasi menghisap dan menelan Pretest Posttest Design. Menganalisis
dengan menggunakan nafas, pertumbuhan pengaruh stimulasi menyusui dini secara
dan perkembangan janin terganggu serta intens terhadap keberhasilan daya isap
meningkatkan kematian perinatal. pada bayi BBLR. Pada 36 responden
Angka kematian bayi dan ibu di dengan menggunakan teknik sampling
dunia serta di Indonesia masih merupakan menggunakan porposive Sampling,
suatu masalah yang serius dikarenakan pengumpulan data tanggal 19 februari
angka tersebut merupakan suatu indikator 2020 menggunakan data primer yaitu
kesehatan nasional. Angka kematian bayi melakukan stimulasi dan observasi secara
di dunia menurut WHO (World Health langsung kepada bayi BBLR, kemudian
Organization) pada tahun 2015 mencapai data di olah menggunakan uji Wilcoxon
75% dari semua kematian balita. Risiko Rank. Variable Independent Stimulasi
tertinggi seorang anak meninggal Menyusui Dini secara intents dan
sebelum.menyelesaikan usia tahun pertama DependentDaya isap pada BBLR. Dengan
taraf kesalahan 0,05 (α).
1 I hari 12 33
2 2 hari 10 28
3 3 hari 11 31
4 4 hari 2 6
5 5 hari 1 2
TOTAL 36 100
1 1600 3 8
2 1700 7 19
3 1800 6 17
4 1900 5 14
5 2000 6 17
6 2100 2 6
7 2200 1 3
8 2300 3 8
9 2400 3 8
TOTAL 36 100