Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH STIMULASI MENYUSUI DINI SECARA INTENS

TERHADAP KEBERHASILAN DAYA ISAP PADA BAYI BBLR

( Studi Wilayah Syarifah Ambami Rato Ebhu -Bangkalan )

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Dalam Rangka Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan


Menjadi Sarjana Terapan Kebidanan

Oleh :

EKA DIANITA PUTRI


NIM. 19153020013

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
2020
HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH STIMULASI MENYUSUI DINI SECARA INTENS


TERHADAP KEBERHASILAN DAYA ISAP PADA BAYI BBLR

( Studi Wilayah Syarifah Ambami Rato Ebhu -Bangkalan )

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh :

EKA DIANITA PUTRI


NIM. 19153020013

Telah disetujui pada Tanggal :

Selasa, 13 Juli 2020

Pembimbing

Dr. ENY SUSANTI,M.Keb


NIDN 0707058302
PENGARUH STIMULASI MENYUSUI DINI SECARA INTENS
TERHADAP KEBERHASILAN DAYA ISAP PADA BAYI BBLR
( Studi Wilayah Syarifah Ambami Rato Ebhu -Bangkalan )

Eka Dianita Putri


Program Studi Diploma IV Kebidanan Stikes Ngudia Husada Madura
Email :

Abstrak

Bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu factor
resiko yang mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa prenatal.
Berdasarkan data yang diperoleh dari rekam medic diRSUD Syarifa Ambami rato Ebu
-Bangkalan yang mengalami BBLR pada bulanJuli2019(47%) dan padabulan Agustus 2019
mengalami peningkatan sebanyak (54%). tujuan penelitian Menganalisis pengaruh stimulasi
menyusui dini secara intens terhadap keberhasilan daya isap pada bayi BBLR

Penelitian ini menggunakan penelitian analitik desain One GroupPretest Posttest


Design. Menganalisis pengaruh stimulasi menyusui dini secara intens terhadap
keberhasilan daya isap pada bayi BBLR. Pada 36 responden dengan menggunakan teknik
samplingmenggunakan porposive Sampling, pengumpulan data tanggal 19 februari 2020
menggunakan data primer yaitu melakukan stimulasi dan observasi secara langsung
kepada bayi BBLR, kemudian data di olah menggunakan uji Wilcoxon Rank. Variable
Independent Stimulasi Menyusui Dini secara intents dan DependentDaya isap pada BBLR.
Dengan taraf kesalahan 0,05 (α).
Hasil Penelitian menunjukkan daya isap sebelum skor 3 ada 20 (55,6%) dengan
keterangan lemah, sedangkan setelah diberi stimulasi skor 4 ada 17 (47,2%) dengan
keterangan naik Hasil uji statistic menunjukkan ada perbedaan antara sebelum dan sesudah
di berikan stimulasi menyusui dini secara intens terhadap keberhasilan daya isap pada bayi
BBLR, dengan p Value (0,00) < α 0,05. Sehingga dapat di simpulkan bahwa ada pengaruh
pemberian stimulasi Dini secra intens terhadap keberhasilan daya isap pada bayi BBLR.

Kata kunci : BBLR, daya isap, stimulasi menyusui


ABSTRACT
Infants low birth weight (LBW) is one of the risk factors that has contributed to infant
mortality, especially during the prenatal period. Based on data obtained from the medical
records at RSUD Syarifa Ambami rato Ebu -Basket which experienced LBW in July2019
(47%) and in August 2019 it increased by (54%).
This study uses analytic research design One Group
Pretest Posttest Design. Analyzing the effect of intense early breastfeeding stimulation on the
success of suction in LBW infants. In 36 respondents using sampling techniques using
porposive sampling, data collection on 19 February 2020 uses primary data that is doing
stimulation and direct observation to LBW infants, then the data is processed using the
Wilcoxon Rank test. Variable Independent Stimulation of Early Breastfeeding in Intents and
Dependent Suction on LBW. With an error level of 0.05 (α).
The results showed suction before score 3 there were 20 (55.6%) with weak
information, whereas after being given a stimulation score 4 there were 17 (47.2%) with an
increase in information The statistical test results showed there were differences between
before and after being given stimulation intense early breastfeeding on the success of suction
power in LBW infants, with a p value (0.00) <α 0.05. So it can be concluded that there is an
effect of giving early intense stimulation to the success of suction in LBW infants.
Suggestions in this study are to improve MCH services especially antenatal care and
infant care services to prevent LBW events. Always pay attention, add insight into growth
and development, and breastfeeding techniques so that mothers know how to overcome them
and are expected to be able to meet the physical and psychological needs of children.

Keywords: low birth weight, suction power, lactation stimulation

PENDAHULUAN
Bayi lahir dengan berat badan lahir di Afrika yaitu sekitar 55 per 1.000
rendah (BBLR) merupakan salah satu kelahiran hidup, dimana angka tersebut
faktor resiko yang mempunyai kontribusi lima kali lebih tinggi dari Eropa yang
hanya sekitar 10 per 1.000 kelahiran hidup
terhadap kematian bayi khususnya pada
(WHO, 2016).
masa prenatal. Selain itu BBLR juga dapat Di provinsi jawa timur AKB 25,95
mengalami gangguan mental dan fisik per 1000 kelahiran hidup (BPS,2012)
pada usia tumbuh kembang selanjutnya dengan penyebab terbanyak karena BBLR
sehingga membutuhkan biaya perawatan (37%). Asfiksia (30%),kelainan bawaan
yang tinggi (Eka,2014). (7%),trauma lahir (2%),infeksi
Bayi BBLR kurang bulan sering (13%),tetanus neonatorum (2%), lain-lain
mengalami kesulitan oral feeding, yang (3%) data dinkes (laporan LKA, 2014).
disebabkan oleh imaturitas organ yang Berdasarkan data yang di peroleh dari
akan berdampak pada gagalnya perawatan rekam medik di RSUD Syarifa Ambami
bayi BBLR. masalah BBLR pada dasarnya rato Ebu Bangkalan yang mengalami
berhubungan dengan banyak faktor, BBLR pada bulan Juli 2019 (47%) dan
diantaranya faktor internal dan ekternal, pada bulan Agustus 2019 mengalami
pada faktor internal meliputi umur ibu peningkatan sebanyak (54%) .
kurang dari 20 tahun atau lebih 35 Tindakan yang dilakukan untuk
tahun,jarak dua kehamilan terlalu menurunkan angka kematian BBLR adalah
dekat,status gizi ibu karena KEK dengan mengatasi masalah yang terjadi
(kekurangan energi kronis atau lila<23 cm, dengan reflek hisap yang lemah, yaitu
faktor lainnya (riwayat kelahiran dengan memberikan stimulasi menyusui
prematur ,perdarahan antepartum, sejak dini berupa sentuhan pemijatan
kurangnya nutrisi pada masa kehamilan terhadap jaringan otot disekitar mulut
ibu,hidramnion,penyakit kronik,faktor sehingga akan mengalami daya hisap yang
janin jugamerupakan yang menyebabkan lemah sedangkan pada BBLR sangat
BBLR sedangkan pada faktor ekternal dibutuhkan nutrisi yang lebih untuk
keadaan siosial ekonomi, kebiasan , dan menstabilkan keadaan bayi.
keadaan lingkungan (Sarwono
2005).Dampak dari bayi lahir dengan METODE
BBLR dengan Daya Isap yang tidak Penelitian ini menggunakan
adekuat akan mengalami kesulitan penelitian analitik desain One Group
sinkronisasi menghisap dan menelan Pretest Posttest Design. Menganalisis
dengan menggunakan nafas, pertumbuhan pengaruh stimulasi menyusui dini secara
dan perkembangan janin terganggu serta intens terhadap keberhasilan daya isap
meningkatkan kematian perinatal. pada bayi BBLR. Pada 36 responden
Angka kematian bayi dan ibu di dengan menggunakan teknik sampling
dunia serta di Indonesia masih merupakan menggunakan porposive Sampling,
suatu masalah yang serius dikarenakan pengumpulan data tanggal 19 februari
angka tersebut merupakan suatu indikator 2020 menggunakan data primer yaitu
kesehatan nasional. Angka kematian bayi melakukan stimulasi dan observasi secara
di dunia menurut WHO (World Health langsung kepada bayi BBLR, kemudian
Organization) pada tahun 2015 mencapai data di olah menggunakan uji Wilcoxon
75% dari semua kematian balita. Risiko Rank. Variable Independent Stimulasi
tertinggi seorang anak meninggal Menyusui Dini secara intents dan
sebelum.menyelesaikan usia tahun pertama DependentDaya isap pada BBLR. Dengan
taraf kesalahan 0,05 (α).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Data Umum
Tabel 1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia bayi baru lahir rendah (BBLR) di
RSUD Syrifah Ambami Rato Ebu kab. Bangkalan pada bulan
No Umur Bayi Frekuensi Persentase (%)

1 I hari 12 33
2 2 hari 10 28
3 3 hari 11 31
4 4 hari 2 6
5 5 hari 1 2
TOTAL 36 100

Berdasarkan hasil penelitian Analisa Univariat


didapatkan bahwa dari36 bayi yang
mengalami usia bayi baru lahir Tabel 2 Distribusi frekuensi
rendah12 (33%) berumur 1 hari(BBLR) responden berdasarkan
di RSUD Syrifah Ambami Rato Ebu krarakteristik bayi baru
kab. Bangkalan pada bulan. lahir di RSUD Syrifah
Ambami Rato Ebu kab.
Bangkalan pada bulan

No Berat badan lahir Frekuensi persentase (%)

1 1600 3 8
2 1700 7 19
3 1800 6 17
4 1900 5 14
5 2000 6 17
6 2100 2 6
7 2200 1 3
8 2300 3 8
9 2400 3 8
TOTAL 36 100

Berdasarkan hasil penelitian denga hasil Uji wilcoxon signed rank


didapatkan bahwa dari 36 bayi yang test Pvalue (0,000) < α (0.05). Jadi
mengalami hasil daya isap sebelum kesimpulannya ada pengaruh stimulasi
dan setelah diberi stimulasi, hasil daya menyusui dini secara intens terhadap
isap sebelum skor 3 ada 20 (55,6%) keberhasilan daya isap pada bayi
dengan keterangan lemah, sedangkan BBLR di RSUD Syrifah Ambami Rato
setelah diberi stimulasi skor 4 ada 17 Ebu, Kabupaten Bangkalan.
(47,2%) dengan keterangan naik,
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
Negative Ranks 0a .00 .00
Positive Ranks 20b 10.50 210.00
setelah IMD - sebelum IMD
Ties 16c
Total 36

Berdasarkan Tabel di atas minum. Bayi yang mempunyai refleks


perhitungan dilakukan dengan rumus cepat terhadap suatu rangsang tertentu,
Wilcoxon sign rank test, adalahpostif akan lebih baik perkembangan otaknya
Rank karena hasil post test lebih tinggi daripada yang refleksnya lambat. Bayi
dari hasil pretes yaitu ada peningkatan yang memiliki refleks menghisap dan
daya hisap pada BBLR yang dilkaukan menelan lambat, biasanya akan
stimulai menyusu dini Secara intens dari berpengaruh pada kemampuan makan dan
pada sebelum dilakukan stimulasi. perkembangan bicara (dalam
Campbell,2020)
Pembahasan Hasil penelitian didapatkan bahwa
dari 36 bayi setelah diberi stimulasi skor 4
Gambaran Daya Isap Sebelum dan ada 17 (47,2%) dengan keterangan naik di
sesudah dilakukan Stimulasi Menyusui RSUD Syrifah Ambami Rato Ebu kab.
Secara Intens Bangkalan pada bulan februari.
Berdasarkan hasil penelitian Penelitian ini sejalan dengan hasil
didapatkan bahwa dari36 bayi yang penelitian Sholikhah dkk (2019),
mengalami hasil daya isap sebelum dan menunjukkan bahwa sesudah dilakukan
setelah diberi stimulasi, hasil daya isap stimulasi oral terjadi peningkatan reflek
sebelum skor 3 ada 20 (55,6%) dengan hisap cukup yaitu sebanyak 18 responden
keterangan lemah di RSUD Syrifah (64%).
Ambami Rato Ebu kab. Bangkalan pada Bayi Setelah memberikan stimulasi
bulan februari. oral sejak dini berupa sentuhan
Penelitian ini sejalan dengan hasil pemijatan terhadap jaringan otot
penelitian Fatmawati dkk (2019), disekitar mulut. Melalui sentuhan dan
menunjukkan bahwa reflek hisap stimulasi terutama jaringan otot daerah
sebelum pemberian stimulasi oral sekitar mulut yang dapat meningkatkan
menunjukkan reflek hisap kurang yaitu peredaran darah meningkatkan fungsi
sebanyak 15 responden (54%). otot dan merangsang reflek hisap pada
Bayi sebelum dilakukan stimulasi bayi terutama Bayi Berat Lahir Rendah
menyusui secara intens tidak mampu untuk serta dapat meningkatkan fungsi organ
melakukan aktifitas minum, sehingga tubuh yang lainnya.
mempunyai masalah pertumbuhan dan Menurut Utami (2016), terapi
perkembangan, dan memungkinkan sentuhan atau stimulasi yang dilakukan
mempunyai kesempatan kecil untuk hidup sendiri oleh ibu bayi mempunyai makna
bila tidak dijaga lebih intensif. dan sangat berpengaruh terhadap
Kemampuan minum pada bayi hubungan batin atau hubungan kejiwaan
dipengaruhi oleh keberadaan antara ibu dan bayinya. Bagi bayi terapi
refleks rooting (mencari), sucking (menghi sentuhan atau stimulasi dari ibu dapat
sap) dan swallowing (menelan) yang akan dirasakan sebagai sentuhan kasih sayang
berubah menjadi terkendali mulai usia 3 yang sangat berarti untuk pembentukan
bulan dan fungsinya menjadi berkembang, kepribadian positif di lain hari
yaitu kemampuan untuk makan dan meningkatkan kemampuan menghisap,
membantu terbentuknya hubungan antara Berdasarkan uji statistik wilcoxon
perasaan kenyang dan puas dengan signed rank test dengan tingkat signifikan
gerakan mulut, dan membantu 0.05 diperoleh Asymp.sig (2- tailed) 0,00.
pembentukan pola oral motor. Dengan demikian maka didapatkan p < α
Menghisap adalah salah satu daya (0,00< 0,05) sehingga H0 ditolak dan H1
refleks paling penting yang dimiliki oleh diterima. Pada BBLR di RSUD Syarifah
bayi ,terutama bila dipasangkan dengan Ambami Rato Ebu- Bangkalan. Artinya
refleks mencari, pada bayi BBLR sering ada pengaruh stimulasi menyusui dini
mengalami tidak stabilnya organ –organ secara intens terhadap daya isap BBLR.
yang belum matang. Proses menghisap
melibatkan struktur dan fungsi di area KESIMPULAN DAN SARAN
ronggga mulut, bibir, lidah, palatum lunak Kesimpulan:
dan keras serta rahang. Otot yang berperan
1. Stimulasi oral mempengaruhi reflek
penting yaitu otot lidah dan
hisap pada bayi. Reflek hisap
pharyngeal.Ototsetelah dilakukan stimulasi
sebelum dilakukan stimulasi oral
oral mempunyai reflek hisap yang cukup.
sebagian besar mempunyai reflek
Namun ada beberapa responden masih
hisap yang kurang. Reflek hisap
dalam rentang kurang tetapi sudah
setelah dilakukan stimulasi oral
meningkat reflek hisapnya dibandingkan
mempunyai reflek hisap yang naik di
awal perawatan.
RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu-
Komponen refleks menghisap sudah
Bangkalan.
mulai ada sejak usia kehamilan 28 minggu,
2. Terdapat pengaruh bayi BBLR setelah
namun sinkornisasi masih tidak teratur,
dilakukan stimulasi secara intens
dan bayi mudah mengalami
terhadap daya isap dengan metode
kelelahan.Menghisap pada bayi prematur
observasi dan penyuluhan pada bayi
ditandai dengan munculnya permasalahan
BBLR. Namun ada beberapa
oral feeding yang akan menyebabkan
responden masih dalam rentang
keterlambatan dalam menyusui, berat
kurang tetapi sudah meningkat reflek
badan rendah dan dehidrasi selama awal
hisapnya dibandingkan awal perawatan
minggu pasca kelahiran. Kelemahan
di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu-
menghisap ini dikaitkan dengan
Bangkalan.
kematangan struktur saraf bayi dan
kekuatan otot mulut (Lau, 2006).
Saran:
Asumsi peneliti dari beberapa reflek
yang dinilai pada bayi BBLR dilakukan
1. Bagi Bidan dan Praktisi Kesehatan
tapi tidak maksimal. Seperti reflek
Ibu dan Anak (KIA)
mencari, reflek menghisap, reflek menelan
Disarankan untuk
sedangkan pada ibu bayi BBLR kurang
meningkatakan pelayanan KIA
mengetahui teknik menyusui dengan benar
khususnya antenatal care serta
seperti persiapan sebelum menyusui,
pelayanan bayi balita untuk
mencuci tangan, membersihkan puting
mencegah terjadinya kejadian
payudara, posisi saat akan menyusui dan
BBLR.Kemudian dianjurkan untuk
posisi bayi yang akan disusukan. Dan
mengajarkan pasien untuk
lakukan pengamatan dengan posisi puting
menstimulasi menyusui secara
pada mulut bayi kebutuhan nutrisi sangat
intens pada bayi BBLR supaya
penting untuk kebutuhan perkembangan
daya isap bayi bertambah baik.
tetapi gerakan reflek isap sangat lemah
2. Bagi Ibu
sehingga nutrisi kurang terpenuhi, dari
Disarankan untuk melakukan
reflek yang dinilai skor reflek pada bayi
stimulasi kepada ibu dengan
BBLR kurang dari 4.
metode penyuluhan agar
menambah wawasan tentang Initiation and Duration of
Pertumbuhan dan perkembangan, Exclusive and any Breastfeeding in
serta teknik menyusui sehingga Acute and Primary Health Care
bayi BBLR mempunyai daya isap Settings, (Online). Maternal &
yang baik.Disarankan untuk dapat Child Nutrition Journal. Vol.8,
memperhatikan, menambah No.2Blackwell Publishing Ltd.,
wawasan tentang Pertumbuhan dan Oxford
perkembangan, serta teknik
menyusui sehingga ibu mengetahui Bobak. 2010. Maternity and Gynecology
cara penanggulangannya serta Care, 5th.ed. Philadelphia: Mosby.
diharapkan mampu mencukupi
kebutuhan fisik maupun psikologis Budiharja.2011. Peningkatan Pemberian
anak. ASI Eksklusif Bagi Bayi Dalam
3. Bagi Peneliti Selanjutnya Mendukung SMDGs.
Untuk penelitian selanjutnya
disarankan supaya menambah Burby, L. 2011.101 Reasons To
factor lain terhadap daya isap bayi Breastfeed Your Child. ASI
BBLR sehingga menghasilkan Eksklusif.Pada Bayi 6-11 Bulan Di
penelitian yang lebih berkembang Kelurahan Pa’baeng-baeng,
sebagai bentuk penyempurnaan MakassarEGC

Chapman, et al. 2010.Review:


DAFTAR PUSTAKA
Breastfeeding Peer Counseling:
From Efficacy Through Scale-Up,
Aidam, et al. 2011.Lactation Counseling
(Online), Journal Of Human
Increases Exclusive Breast-
Lactation,Vol. 26, No. 3
Feeding Rates in Ghana, (Online),
Journal Of Human Lactation,Vol. Cooper, p., 2012.Manajemen Masalah
135, No. 7 bayi Baru lahir, JakartaEGC
Alvarado, B.E. 2011.Growth Trajectories Cordova, L. 2010. Factors Associated with
are Influenced by Breast-feeding Low Incidence of Exclusive
and Infant Health in an Afro- Breastfeeding or the First 6
colombian Community. Months. Women's Health Nursing
Vol 34 hal. 3.
Amiruddin, R. 2012. Promosi Susu
Formula Menghambat Pemberian Departemen Kesehatan R.I. 2011.
ASI Eksklusif. Kebijakan Departemen Kesehatan
Tentang Peningkatan Pemberian
Amiruddin, R., Rostia. 2012. Promosi
Air Susu Ibu (ASI) Pekerja Wanita,
Susu Formula Menghambat
(Online), (PusatKesehatan Kerja
Pemberian ASI Eksklusif Pada
Depkes R.I2012, Manajemen
Bayi 6-11 Bulan Di Kelurahan
Asuhan bayi baru lahir. Jakarta:
Pa’baeng-baeng Makassar.
EGC
Bartick. 2010. The Real View of Free
Diharjo, dkk.2011. Masalah di Seputar
Formula Samples.ASI Eksklusif.
Perilaku Pemberian ASI Secara
Beake, et al. 2011.A Systematic Review of Eksklusif.
Structured Compared With Non-
Eka Y., 2010. Penyakit Pada Neonatus
Structured Breastfeeding
dan Balita. Yogyakarta:Fitramaya
Programmes to Support The
Fikawati, S. Syafiq, A. 2010. Kajian Marni dan Kukuh Rahardjo., 2014.
Implementasi Dan Kebijakan Air Asuhan Neonatus, bayi dan Balita
Susu Ibu Eksklusif Dan Inisiasi Anak prasekolah.Selembeka.
Menyusui Dini di Indonesia Pustaka Medika
(Online), Makara, Kesehatan, Vol.
14, No. 1, Wulandari,Fitri, Fitriyndi Eka., 2014 .
Hubungan karakteristik ibu Hamil
Kuswanti, I.dam Fitria Melina., dengan Kejadian BBLR di RSUD
2013.,Askeb II persalinan. Penembahan.Senopti Bantul
Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Volume 3, pp8-10
(diakses tanggal 28 September
Latief,Fitri, Fitriyndi., 2017 . Determinan 2019)
Penyebab BBLR di RSUD
Penembahan. Senopti Bantul Kristiyansari Weni, 2009,ASI, Menyusui &
Yogyakarta. Volume 3, pp8-10 (12 Sadari, Nuha Medika. Yogyakarta
Oktober 2019). Suradi, Rululina dkk,2008, Manfaat Asi
dan Menyusui,Fakultas Kedokteran
Marmi., 2014. Asuhan Kebidanan Pada Universirtas Indonesia. Jakarta
Ibu Hamil. Yogyakarta. Pustaka ECG
Pelajar.
Kartika, 2008. Sehat Setelah Melahirkan.
Majalah Kesehatan Masyarakat, XXVI, Cetakan ke-1. Yogyakarta: Kawan Kita.
April No.3
Roesli Utami,2001,Asi Ekslusif, Pustaka
Manuaba, IAC, I bagus, dan IB Gde., Bunda.Jakarta ECG
2010. Ilmu Kebidanan Penyaki FKUI, Buku Pedoman Praktis
Kandungan dan KB Untuk Pelayanan   Kesehatan   Maternal
PendidikanBidan. Edisi Kedua. dan Neonatal, Cetakan 1, 2002,
Jakarta ECG. Yayasan Bina Pustaka: Jakarta ECG

Anda mungkin juga menyukai