Anda di halaman 1dari 38

LOGBOOK TUTORIAL

BLOK BIOMEDIK 3

SKENARIO II

Jessica Prissilya Wattimena

NPM: 61119103

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
SKENARIO 2
“OPERASI JANTUNG”

Rifki, seorang anak laki-laki berusia 6 tahun ke rumah sakit dengan kelainan pada
jantungnya yang diderita sejak masih bayi.
Sebelumnya Rifki sering mengeluh sesak napas dan mudah capek bila bermain. Dan pernah
terlihat biru-biru pada tubuh Rifki bila sesak napas. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang lainnya, Dokter mendiagnosis bahwa Rifki mengalami gangguan pada
katup jantungnya. Dokter telah menyarankan kepada Orang tua Rifki agar dapat dilakukan
operasi jantung, namun karena masalah biaya, operasi nya masih tertunda.
Secara anatomi Jantung manusia memiliki 2 buah ruang ventrikel jantung dan 2 buah ruang
atrium. Jantung memompa darah keluar dari ruang ventrikel kiri melalui pembuluh darah aorta
ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung. Selama berobat Rifki selalu dilakukan
pemeriksaan rekam jantung dengan menggunakan alat ekokardiografi (EKG) untuk menilai
aktivitas listrik pada jantung dan menilai irama jantung. Ketika dokter memeriksa bunyi jantung
Rifki terdengar suara bising (murmur) pada jantungnya dengan menggunakan alat stetoskop.
Dokter juga sempat menyebutkan beberapa penyakit kelainan jantung bawaan yang lainnya
selain yang dialami oleh Rifki. Bagaimana Anda menjelaskan tentang struktur anatomi, histologi
dan fisiologi jantung secara normal

TA
1. Jantung : Organ dalam yang tersusun atas otot jantung, berfungsi untuk mempertahankan
sirkulasi darah (Doorland ed 29 hal 353)
2. Katup : Lipatan membran di dalam saluran atau kanal yang mencegah aliran balik bahan
yang melalui saluran tersebut (Doorland ed 29 hal 819)
3. Ventrikal : Rongga atau ruang kecil, seperti pada otak atau jantung (Doorland ed 29 hal 835)
4. Atrium : Ruangan yang memberikan jalan masuk pada struktur lain atau organ, terutama
kavitas bagian atas dan lebih kecil (a. cordis) pada kedua sisi jantung, yang menerima darah
dari vena pulmonalis (left a.) atau vena kava (right a.) dan membawanya ke ventrikel pada
sisi yang sama (Doorland ed 29 hal 83)
5. Operasi : Setiap tindakan yang dilakukan dengan alat atau dengan tangan seorang ahli bedah
(Doorland ed 29 hal 552)
6. Aorta : Arteri besar yang berasal dari ventrikel kiri, merupakan cabang utama asal mulanya
sistem arteri sistemik (Doorland ed 29 hal 55)
7. Pembuluh darah : Salah satu pembuluh yang membawa darah, terdiri dari arteri, kapiler, dan
vena (Doorland ed 29 hal 838)
8. Ekokardiografi : Perekaman posisi dan gerakan dinding jantung atau struktur internal jantung
melalui gema yang diperoleh dari pancaran gelombang ultrasonik yang diarahkan lewat
dinding toraks (Doorland ed 29 hal 256)
9. Murmur : Bunyi auskultasi, terutama bunyi periodik berdurasi singkat dan berasal dari
jantung atau pembuluh darah (Doorland ed 29 hal 491)
10. Stetoskop : Alat untuk melakukan auskultasi tak-langsung (Doorland ed 29 hal 721)

RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan struktur anatomi dari organ-organ peredaran darah! (rezki)
2. Jelaskan tentang struktur fisiologi dari organ-organ peredaran darah! (ridho)
3. Macam macam penyakit jantung (brahyuna)
4. Gejala penyakit pada kelainan jantung (mirda)
5. Penyebab dan Faktor Risiko Penyakit Jantung (nabita)

HIPOTESA
1. Jantung adalah organ otot yang berongga dan berukuran sebesar kepalan tangan. Fungsi
utama jantung adalah memompa darah ke pembuluh darah dengan kontraksi ritmik dan
berulang. Jantung normal terdiri dari empat ruang, 2 ruang jantung atas dinamakan atrium
dan 2 ruang jantung di bawahnya dinamakan ventrikel, yang berfungsi sebagai pompa.
Dinding yang memisahkan kedua atrium dan ventrikel menjadi bagian kanan dan kiri
dinamakan septum.
Batas-batas jantung:
o Kanan : vena cava superior (VCS), atrium kanan, vena cava inferior (VCI)
o Kiri : ujung ventrikel kiri
o Anterior : atrium kanan, ventrikel kanan, sebagian kecil ventrikel kiri
o Posterior : atrium kiri, 4 vena pulmonalis
o Inferior : ventrikel kanan yang terletak hampir horizontal sepanjang diafragma sampai
apeks jantung
o Superior : apendiks atrium kiri
Darah dipompakan melalui semua ruang jantung dengan bantuan keempat katup yang
mencegah agar darah tidak kembali ke belakang dan menjaga agar darah tersebut mengalir ke
tempat yang dituju. Keempat katup ini adalah katup trikuspid yang terletak di antara atrium
kanan dan ventrikel kanan, katup pulmonal, terletak di antara ventrikel kanan dan arteri
pulmonal, katup mitral yang terletak di antara atrium kiri dan ventrikel kiri dan katup aorta,
terletak di antara ventrikel kiri dan aorta. (SITI)

2. Jantung dapat dianggap sebagai 2 bagian pompa yang terpisah terkait fungsinya sebagai
pompa darah. Masing-masing terdiri dari satu atrium-ventrikel kiri dan kanan. Berdasarkan
sirkulasi dari kedua bagian pompa jantung tersebut, pompa kanan berfungsi untuk sirkulasi
paru sedangkan bagian pompa jantung yang kiri berperan dalam sirkulasi sistemik untuk
seluruh tubuh. Kedua jenis sirkulasi yang dilakukan oleh jantung ini adalah suatu proses yang
berkesinambungan dan berkaitan sangat erat untuk asupan oksigen manusia demi
kelangsungan hidupnya. Ada 5 pembuluh darah mayor yang mengalirkan darah dari dan ke
jantung. Vena cava inferior dan vena cava superior mengumpulkan darah dari sirkulasi vena
(disebut darah biru) dan mengalirkan darah biru tersebut ke jantung sebelah kanan. Darah
masuk ke atrium kanan, dan melalui katup trikuspid menuju ventrikel kanan, kemudian ke
paru-paru melalui katup pulmonal. Darah yang biru tersebut melepaskan karbondioksida,
mengalami oksigenasi di paru-paru, selanjutnya darah ini menjadi berwarna merah. Darah
merah ini kemudian menuju atrium kiri melalui keempat vena pulmonalis. Dari atrium kiri,
darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katup mitral dan selanjutnya dipompakan ke aorta.
Tekanan arteri yang dihasilkan dari kontraksi ventrikel kiri, dinamakan tekanan darah
sistolik. Setelah ventrikel kiri berkontraksi maksimal, ventrikel ini mulai mengalami relaksasi
dan darah dari atrium kiri akan mengalir ke ventrikel ini. Tekanan dalam arteri akan segera
turun saat ventrikel terisi darah. Tekanan ini selanjutnya dinamakan tekanan darah diastolik.
Kedua atrium berkontraksi secara bersamaan, begitu pula dengan kedua ventrikel.
3. 1. Aritmia
2. Kardiomiopati
3. Gagal jantung
4. Seranganbawaan
5. Penyakit katup jantung
6. Tumor jantung
7. Serangan jantung

4. Beberapa gejala penyakit jantung, antara lain:


a) Gejala penyakit jantung di pembuluh darah (penyakit aterosklerosis) Aterosklerosis
adalah penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri akibat penumpulkan plak
pada dinding pembuluh darah.
Gejala penyakit jantung akibat aterosklerosis mungkin berbeda untuk pria dan wanita.
Misalnya, pria lebih mungkin mengalami nyeri dada, sedangkan wanita lebih cenderung
mengalami gejala lain bersamaan dengan ketidaknyamanan dada, seperti sesak napas,
mual, dan kelelahan ekstrem. Beberapa gejala penyakit jantung akibat pembuluh darah
arteri tersumbat ini antara lain, yakni: Nyeri dada, sesak dada, tekanan dada dan
ketidaknyamanan dada (angina) Sesak napas Nyeri, mati rasa, lemah atau dingin di kaki
atau lengan jika pembuluh darah di bagian tubuh menyempit Nyeri di leher, rahang,
tenggorokan, perut bagian atas atau punggung
b) Gejala penyakit jantung yang disebabkan oleh detak jantung tidak normal (aritmia
jantung) Aritmia jantung adalah detak jantung yang tidak normal. Di mana, jantung Anda
mungkin berdetak terlalu cepat, terlalu lambat atau tidak teratur. Gejala aritmia jantung
dapat meliputi: Detak jantung berdebar kencang (takikardia) Detak jantung lambat
(bradikardia) Nyeri dada atau ketidaknyamanan Sesak napas Sakit kepala ringan Pusing
Pingsan (sinkop) atau hampir pingsan
c) Gejala penyakit jantung yang disebabkan oleh kelainan jantung bawaan Cacat jantung
bawaan yang serius biasanya terlihat segera setelah lahir.
Gejala cacat jantung pada anak-anak bisa meliputi: Warna kulit abu-abu pucat atau biru
(sianosis) Bengkak di kaki, perut, atau area di sekitar mata Pada bayi, sesak napas saat
menyusui, menyebabkan kenaikan berat badan yang buruk Cacat jantung bawaan yang
tidak terlalu serius seringkali tidak terdiagnosis sampai masa kanak-kanak atau selama
masa dewasa. Tanda dan gejala kelainan jantung bawaan yang biasanya tidak langsung
mengancam nyawa meliputi: Mudah sesak napas saat berolahraga atau beraktivitas
Mudah melelahkan saat berolahraga atau beraktivitas Bengkak di tangan, pergelangan
kaki, atau kaki
d) Gejala penyakit jantung (kardiomiopati dilatasi) yang disebabkan oleh otot jantung yang
lemah Pada tahap awal kardiomiopati, seseorang mungkin tidak akan memiliki gejala
atau keluhan. Saat kondisinya memburuk, gejala kardiomiopati yang mungkin terjadi,
termasuk: Sesak napas saat beraktivitas atau saat istirahat Pembengkakan pada tungkai,
pergelangan kaki dan kaki Kelelahan Detak jantung tidak teratur yang terasa cepat, atau
berdebar-debar Pusing, pusing, dan pingsan
e) Gejala penyakit jantung yang disebabkan oleh infeksi jantung Endokarditis adalah infeksi
yang mempengaruhi selaput dalam yang memisahkan bilik dan katup jantung
(endokardium).
Gejala infeksi jantung dapat meliputi: Demam, Sesak napas, Kelemahan atau kelelahan
Bengkak di kaki atau perut, Perubahan irama jantung , Batuk kering atau terus menerus
dan Ruam kulit atau bintik yang tidak biasa.

5. Penyebab dan Faktor Risiko Penyakit Jantung


Penyebab dan faktor risiko dari penyakit jantung tergantung pada jenis gangguan yang
diidap, antara lain:
a. Penyakit jantung koroner, disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah di jantung.
Beberapa faktor risikonya, antara lain gaya hidup tidak sehat, seperti makan makanan
tinggi karbohidrat atau lemak, obesitas, jarang melakukan aktivitas fisik, serta kebiasaan
merokok.
b. Penyakit jantung bawaan, hingga saat ini tidak diketahui dengan pasti penyebabnya.
Beberapa faktor risikonya, antara lain ibu terinfeksi rubella saat hamil, ibu mengonsumsi
obat tertentu saat hamil, atau adanya kelainan gen
c. Infeksi jantung (endokarditis), umumnya disebabkan oleh virus atau bakteri. Bakteri yang
paling umum ditemui sebagai penyebabnya adalah infeksi bakteri Streptococcus beta
hemolyticus grup A.
d. Gagal jantung, umumnya disebabkan oleh penyakit jantung koroner, infeksi, atau adanya
kelainan katup jantung.
e. Aritmia, umumnya disebabkan oleh kelainan bawaan, adanya otot jantung yang mati
karena penyakit jantung koroner, konsumsi alkohol atau kafein yang berlebihan, stres,
atau efek samping obat tertentu.

LO
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan struktur anatomi dari jantung
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan struktur fisiologi dari jantung
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan histologi dari jantung
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan proses peredaran darah
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan macam-macam penyakit jantung

PEMBAHASAN
Anatomi Jantung

Jantung secara makroskopis terdiri dari beberapa bagian yaitu perikardium, ruang-ruang
jantung, katup-katup pada jantung dan persarafan serta perdarahan jantung :

 Perikardium

Perikardium terdiri dari komponen fibrosa dan serosa. Perikardium fibrosa adalah lapisan
kuat yang menyelimuti jantung. Lapisan ini bergabung dengan pangkal pembuluh besar di
atasnya dan dengan tendon sentral diafragma di bawahnya. Perikardium serosa melapisis
pericardium fibrosa (lapisan parietalis) dan pada pangkal pembuluh darah membalik untuk
menutupi permukaan jantung (lapisan viseralis). Perikardium serosa merupakan permukaan halus
sebagai bantalan bagi jantung. Dua sinus yang penting terletak di antara lapisan parietalis dan
viseralis, yaitu:

a. Sinus transversus: terletak antara v. cava superior dan atrium kiri di posterior serta trunkus
pulmonalis dan aorta di anterior.
b. Sinus obliquus: di belakang atrium, sinus dibatasi oleh v. cava inferior dan vv.pulmonalis.
Pasokan darah perikardium dari cabang-cabang perikardiacophrenicus dan a.thoracalis
interna. Perikardium fibrosa dan lapisan parietalis dari perikardium serosa dipersarafi oleh
n. phrenicus.

 Ruang-ruang pada Jantung

Jantung dibagi oleh septa vertikal menjadi empat ruang: atrium kanan, atrium sinstrum,
ventrikel kanan, dan ventrikel kiri. Atrium kanan terletak anterior terhadap atrium kiri dan
ventrikel kanan anterior terhadap ventrikel kiri. Dinding jantung tersusun atas otot jantung,
miokardium, yang di luar terbungkus oleh perikardium serosum, yang disebut epikardium, dan di
bagian dalam diliputi oleh selapis endothel, disebut endokardium.

1. Atrium kanan
Atrium kanan yang berdinding tipis ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan darah dan
sebagai penyalur darah dari vena-vena sirkulasi sistemik yang mengalir ke ventrikel kanan.
Darah yang berasal dari pembuluh vena ini masuk ke dalam atrium kanan melalui vena kava
superior, vena kava inferior dan sinus koronarius. Dalam muara vena kava tidak terdapat
katup-katup sejati. Yang memisahkan vena kava dari atrium jantung ini hanyalah lipatan
katup atau pita otot yang rudimenter. Oleh karena itu, peningkatan tekanan atrium kanan
akibat bendungan darah disisi kanan jantung akan dibalikan kembali ke dalam vena
sikulasisistemik. Sekitar 75% aliran balik vena kedalam atrium kanan akan mengalir secara
pasif kedalam ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis. 25% sisanyaakan mengisi
ventrikel selama kontraksi atrium. Pengisian ventrikel secara aktif ini disebut atrialkick.
Hilangnya atrialkick pada disritmia jantung dapatmenurunkan pengisian ventrikel sehingga
menurunkan curah ventrikel.

2. Atrium kiri

Atrium kiri menerima darah teroksigenasi dari paru-paru melalui keempat vena
pulmonalis. Antara vena pumonalis dan atrium kiri tidak terdapat katup sejati. Oleh karena
itu, perubahan tekanan atrium kiri mudah membalik secara retrograd ke dalam pembuluh
paru-paru. Peningkatan akut tekanan atrium kiri akan menyebabkan bendungan paru. Atrium
kiri memiliki dinding yang tipis dan bertekanan rendah. Darah mengalir dari atrium kiri ke
dalam ventrikel kiri melalui katup mitralis.
3. Ventrikel kanan

Ventrikel kanan berhubungan dengan atrium kanan melalui ostium atrioventriculare


kanan dan dengan truncus pulmonalis melalui ostium trunci pulmonalis. Waktu rongga
mendekati ostium trunci pulmonalis bentuknya berubah menjadi seperti corong, tempat ini
disebut infundibulum. Dinding ventrikel kanan jauh lebih tebal dibandingkan dengan atrium
kanan dan menunjukkan beberapa rigi menonjol ke dalam, yang dibentuk oleh berkas-berkas
otot. Rigi-rigi yang menonjol ini menyebabkan dinding ventrikel terlihat seperti busa dan
dikenal sebagai trabeculae carneae. Trabecula carneae terdiri atas tiga jenis. Jenis  pertama
terdiri atas musculi papillares, yang menonjol ke dalam, melekat melalui basisnya pada
dinding ventrikel, dan bebas pada bagian tengahnya. Salah satu di antaranya adalah trabecula
septomarginalis, menyilang rongga ventrikel dari septa ke dinding anterior. Trabecula
septomarginalis ini membawa fasciculus atriventricularis crus kanan yang merupakan bagian
dari sistem konduksi jantung. Jenis ketiga hanya terdiri atas rigi-rigi yang menonjol.

Valva tricuspidalis melindungi ostium atrioventriculare dan terdiri atas tiga cuspis yang
dibentuk oleh lipatan endokardium disertai sedikit jaringan fibrosa yang meliputinya: cuspis
anterior, septalis, dan inferior (posterior). Cuspis anterior terletak di anterior, cuspis septalis
terletak berhadapan dengan septum intraventriculare dan cuspis inferior atau posterior
terletak di inferior. Basis cuspis melekat pada cincin fibrosa rangka jantung, sedangkan ujung
bebas dan permukaan ventrikularnya dilekatkan pada chorda tendineae. Chorda tendineae
menghubungkan cuspis dengan musculi papilares. Bila ventrikel berkontraksi, musculi
papilares berkontraksi dan mencegah agar cuspis tidak terdorong masuk ke dalam atrium dan
terbalik waktu tekanan intraventrikular meningkat. Untuk membantu proses ini, chrdae
tendineae dari satu musculus papilaris dihubungkan dengan dua cuspis yang berdekatan.

Valva trunci pulmonalis melindungi ostium trunci pulmonalis dan terdiri atas tiga valvula
semilunaris yang dibentuk dari lipatan endocardioum disertai sedikit jaringan fibrosa yang
meliputinya. Pinggir bawah dan samping setiap cuspis yang melengkung melekat pada
dinding arteri. Mulut muara cuspis mengarah ke atas, masuk ke dalam truncus pulmonalis.
Tidak ada chordae tendineae atau musculi papillares yang berhubungan dengan cuspis valva
ini; perlekatan sisi-sisi cuspis pada dinding arteri mencegah cuspis turun masuk ke dalam
ventrikel. Pada pangkal truncus pulmonalis terdapat tiga pelebaran yang dinamakan sinus,
dan masing-masing terletak diluar dari setiap cuspis.

Ketiga valvula semilunaris tersusun sebagai satu yang terletak posterior (valvula
semilunaris kiri) dan dua yang terletak anterior (valvula semilunaris anterior dan kanan).
Selama sistolik ventrikel, cuspis-cuspis valva tertekan pada dinding truncus pulmonalis oleh
darah yang keluar. Selama diastolik, darah mengalir kembali ke jantung dan masuk ke sinus;
cuspis valve terisi, terletak berhadapan di dalam lumen dan menutup ostium trunci
pulmonalis.

Gambar 1. Letak valva tricuspidalis dan valva


trunci pulmonalis

4. Ventrikel kiri
Ventrikel kiri berhubungan dengan atrium kiri melalui ostium atrioventriculare kiri dan
dengan aorta melalui ostium aortae. Dinding ventrikel kiri tiga kali lebih tebal daripada
dinding ventrikel dexter. Pada penampang melintang, ventrikel kiri berbentuk sirkular;
ventrikel dexter kresentik (bulan sabit) karena penonjolan septum interventriculare ke dalam
rongga ventrikel dexter. Terdapat trabeculae carneae yang berkembang baik, dua buah
musculi papillares yang besar, tetapi tidak terdapat trabecula septomarginalis. Bagian
ventrikel di bawah ostium aortae disebut vestibulum aortae.
Valva mitralis melindungi ostium atrioventriculare. Valva terdiri atas dua cuspis, cuspis
anterior dan cuspis posterior, yang strukturnya sama dengan cuspis pada valva tricuspidalis.
Cuspis anterior lebih besar dan terletak antara ostium atrioventriculare dan ostium aortae.
Perlekatan chordae tendineae ke cuspis dan musculi papillares sama seperti valva
tricuspidalis.
Valva aortae melindungi ostium aortae dan mempunyai struktur yang sama dengan
struktur valva trunci pulmonalis. Satu cuspis terletak di anterior (valvula semilunaris kanan)
dan dua cuspis terletak di dinding posterior (valvula semilunaris kiri dan posterior). Di
belakang setiap cuspis dinding aorta menonjol membentuk sinus aortae. Sinus aortae anterior
merupakan tempat asal arteria coronaria kanan, dan sinus posterior kiri tempat asal arteria
coronaria kiri.

 Katup pada Jantung

Darah mengalir melalui jantung dalam satu arah tetap dari vena ke atrium ke ventrikel ke
arteri. Adanya empat katup jantung satu arah memastikan darah mengalir satu arah. Katup-
katup terletak sedemikian rupa sehingga mereka membuka dan menutup secara pasif karena
perbedaan tekanan, serupa dengan tekanan pintu satu arah. Gradient tekanan ke arah depan
mendorong katup terbuka, seperti anda membuka pintu dengan mendorong salah satu sisinya,
sementara gradient tekanan ke arah belakang mendorong katup menutup, seperti anda
mendorong ke pintu sisi lain yang berlawanan untuk menutupnya. Perhatikan bahwa gradient
ke arah belakang dapat mendorong katup menutup, tetapi tidak dapat membukanya. Keempat
katup jantung berfungsi untuk mempertahankan aliran darah searah melalui bilik – bilik
jantung. Ada 2 jenis katup: katup atrioventrikularis (AV), yang memisahkan atrium dengan
ventrikel dan katup semilunaris,yangmemisahkan arteria pulmonalis dan aorta dari ventrikel
yang bersangkutan. Katup- katup ini membuka dan menutup secara pasif, menanggapi
tekanan dan volume dalam bilik dan pembuluh darah jantung.

1. Katup Atrioventrikularis (AV)


Katup atrioventrikularis terdiri dari katup trikuspidalis dan katub mitralis. Daun-daun
katup atrioventrikularis halus tetapi tahan lama. Katup trikuspidalisyang terletak antara
atrium dan ventrikel kanan mempunyai 3 buah daun katup.Katup mitralis yang
memisahkan atrium dan ventrikel kiri, merupakan katup bikuspidalis dengan dua buah
daun katup. Daun katup dari kedua katup initertambat melalui berkas-berkas tipis
jaringan fibrosa yang disebutkordatendinae. Kordatendinae akan meluas menjadi otot
kapilaris, yaitu tonjolanotot pada dinding ventrikel. Kordatendinae menyokong katup
pada waktukontraksi ventrikel untuk mencegah membaliknya daun katup ke dalam
atrium.Apabila kordatendinae atau otot papilaris mengalami gangguan (rupture,
iskemia),darah akan mengalir kembali ke dalam atrium jantung sewaktu ventrikel
berkontraksi. Pencegahan pembalikan katup AV, pembalikan katup AV dicegah oleh
ketegangan pada daun katup yang timbulkan oleh korda tendine sewatktu otot papilaris
berkontraksi.
2. Katup Semilunaris
Kedua katup semilunaris sama bentuknya; katup ini terdiri dari 3 daun katup simetris
yang menyerupai corong yang tertambat kuat pada annulus fibrosus. Katup aorta terletak
antara ventrikel kiri dan aorta, sedangkan katup pulmonalis terletak antara ventrikel
kanan dan arteria pulmonalis. Katup semilunaris mencegah aliran kembali darah dari
aorta atau arteria pulmonalis ke dalam ventrikel, sewaktu ventrikel dalam keadaan
istirahat. Tepat di atas daun aorta, terdapat kantung menonjol dari dinding aorta dan
arteria pulmonalis, yang disebut sinus valsalva. Muara arteria koronaria terletak di dalam
kantung-kantungtersebut. Sinus-sinus ini melindungi muara koronaria tersebut dari
penyumbatanoleh daun katup, pada waktu katup aorta terbuka.

Gambar 2. Katup jantung

 Vaskularisasi Jantung

Jaringan otot jantung mendapat suplai darah dari arteri coronaria, percabangan langsung dari
aorta ascendens tepat diatas valva aortae. Arteri coronaria bercabang menjadi dua sesuai dengan
arahnya, yakni arteri coronaria dextra (kanan) dan arteri coronaria sinistra (kiri). Arteri coronaria
dan cabang-cabang utamanya terdapat pada permukaan jantung, dalam jaringan ikat
subepicardial. Antara cabang-cabang arteri coronaria biasanya terdapat anastomosis
(perhubungan) yang berguna untuk membantu suplai darah (sirkulasi kolateral). Apabila salah
satu arteri coronaria tersumbat, suplai darah ke daerah tersebut akan dibantu oleh anastomosis
yang bersangkutan. Walau begitu, anastomosis ini tidak dapat menyediakan suplai darah yang
cukup apabila salah satu cabang besar tersumbat oleh penyakit.

Gambar 3. Arteri Coronaria

Arteri coronaria dextra berasal dari sinus anterior aortae dan berjalan ke depan di antara
truncus pulmonalis dan aurikula kanan. Arteri ini berjalan turun dalam sulcus atrioventriculare
dextra, dan pada pinggir bawah jantung, pembuluh ini berlanjut ke belakang. Setelah melewati
sulcus atrioventricularis, beranastomosis dengan ateria coronaria sinistra dalam sulcus
interventricularis posterior. Cabang-cabang arteria coronaria dextra mendarahi atrium dan
ventrikel dextra, sebagian atrium dan ventrikel kiri, dan septum atrioventriculare.

Arteri coronaria sinistra biasanya lebih besar dari arteri coronaria dextra, mendarahi sebagian
besar jantung, termasuk septum interventriculare dan sebagian besar atrium dan ventrikel kiri..
Arteri ini berasal dari bagian bawah kiri aorta ascendens dan berjalan ke depan antara truncus
pulmonalis dan aurikula sinistra. Kemudian pembuluh ini berjalan di sulcus atrioventricularis
dan bercabang dua menjadi ramus interventricularis anterior dan ramus circumflexus.

Sebagian besar darah dari dinding jantung mengalir ke atrium kanan melalui sinus
coronarius, yang terletak pada bagian belakang sulcus atrioventricularis dan merupakan lanjutan
dari vena cardiaca magna. Pembuluh ini bermuara ke atrium kanan, sebelah kiri vena cava
inferior. Vena cardiaca parva dan vena cardiaca media merupakan cabang sinus coronarius.
Sisanya dialirkan ke atrium dextrum melalui vena ventriculi dextri anterior dan melalui vena-
vena kecil yang bermuara langsung ke ruang-ruang jantung.

Histologi Jantung

Jantung dilapisi oleh lapisan yang disebut sebagai pericardium. Perikardium adalah
kantong berdinding ganda yang dapat membesar dan mengecil. Pada perikardium terdapat dua
macam lapisan, yaitu lapisan fibrosa luar pada perikardium yang tersusun dari serabut kolagen
yang membentuk lapisan jaringan ikat untuk melindungi jantung. Lapisan yang kedua adalah
lapisan serosa dalam yang terdiri dari dua lapisan yaitu membran visceral yang menutup
permukaan jantung dan membran parietal yang melapisi permukaan bagian dalam fibrosa
perikardium. Selain itu terdapat rongga perikardial yang dimana merupakan ruang potensial
antara membran visceral dan parietal. Ruang ini mengandung cairan perikardial yang disekresi
lapisan serosa untuk melumasi membran. Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu lapisan
epikardium, miokardium dan endokardium.

1. Epikardium
Epikardium merupakan lapisan bagian luar yang tersusun dari lapisan sel-sel
mesotelial yang berbeda di atas jaringan ikat. Epikardium terdiri dari 3 lapisan yaitu
perikardium visceral, lapisan subepikardial dan perikardial parietal. Perikardium visceral
terdiri dari mesothelium. Lapisan subepikardial terdiri dari jaringan ikat longgar dengan
pembuluh darah koroner, saraf dan ganglia sedangkan lapisan perikardium parietal terdiri
dari mesothelium dan jaringan ikat.
2. Miokardium
Miokardium merupakan lapisan bagian tengah yang terdiri dari jaringan yang
berkontraksi untuk memompa darah. Ketebalah dari miokardium bervariasi dari satu ruang
ke ruang lainnya. Miokardium terdiri dari otot polos. Kontraksi dari miokardium menekan
darah keluar ruang menuju arteri besar. Miokardium pada ventrikel kiri lebih tebal
dibandingkan dengan miokardium pada ventrikel kanan.
3. Endokardium
Endokardium merupakan lapisan bagian dalam yang tersusun dari lapisan endotelial
yang terletak di atas jaringan ikat. Lapisan ini melapisi jantung, katup, dan menyambung
dengan lapisan endotelial yang melapisi pembuluh darah yang memasuki dan
meninggalkan jantung. Endokardium homolog dengan tunika intima pada pembuluh darah.
Endokardium terdiri dari endotelium dan lapisan subendokardial. Endotelium pada
endokardium merupakan epitel selapis pipih dimana terdapat occluding junction dan gap

junction. Lapisan subendokardial terdiri dari jaringan ikat longgar. Di lapisan


subendokrdial terdapat vena, saraf, dan sel purkinye.

Gambar 4 . Dinding Jantung

Fisiologi Jantung

Jantung bekerja melalui mekanisme secara berulang dan berlangsung terus menerus yang
juga disebut sebagai sebuah siklus jantung sehingga secara visual terlihat atau disebut sebagai
denyut jantung. Melalui mekanisme berselang-seling, jantung berkonstraksi untuk
mengosongkan isi jantung dan melakukan relaksasi guna pengisian darah. Secara siklus, jantung
melakukan sebuah periode sistol yaitu periode saat berkontraksi dan mengosongkan isinya
(darah), dan periode diastol  yaitu periode yang melakukan relaksasi dan pengisian darah pada
jantung. Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga
mengendur dan berkontraksi secara bersamaan pula untuk melakukan mekanisme tersebut.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari
seluruh tubuh mengalir melalui dua vena cava, yaitu vena cava superior dan vena cava inferior
menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke
dalam ventrikel kanan. Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke
dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang
sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan
melepaskan karbondioksida selanjutnya dialirkan.
Selanjutnya darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke
atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut
sirkulasi pulmoner. Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel kiri, yang
selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri
terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-
paru.
Sel otot jantung melakukan kontraksi dengan tujuan untuk memompa darah yang dicetuskan
oleh sebuah potensial aksi dan menyebar melalui membrane sel otot. Ketika melakukan
kontraksi, jantung menjadi berdenyut secara berirama, hal ini akibat dari adanya potensial aksi
yang ditimbulkan oleh kegiata jantung itu sendiri. Kejadian tersebut diakibatkan karena  jantung
memiliki sebuah mekanisme untuk mengalirkan listrik yang ditimbulkannya sendiri untuk
melakukan kontraksi atau memompa dan melakukan relaksasi. Mekanisme aliran listrik yang
menimbulkan aksi tersebut dipengaruhi oleh beberapa jenis elektrolit seperti K+, Na+, dan Ca2+. ,
6,13,15
Sehingga apabila didalam tubuh terjadi gangguan pada kadar elektrolit tersebut maka akan
menimbulkan gangguan pula pada mekanisme aliran listrik pada jantung manusia.
Otot jantung menghasilkan arus listrik dan disebarkan ke jaringan sekitar jantung dan
dihantarkan melalui cairan-cairan yang dikandung oleh tubuh. Sehingga sebagian kecil aktifitas
listrik ini mencapai hingga ke permukaan tubuh misalnya pada permukaan dada, punggung atau
pada pergelangan atas tangan, dan hal ini dapat dideteksi atau direkam dengan  menggunakan
alat khusus yang disebut dengan ElectroKardioGram (EKG). Jadi fungsi EKG adalah merekam
aktifitas listrik di cairan tubuh yang dirangsang oleh aliran listrik jantung yang muncul hingga
mencapai permukaan tubuh.
Berbagai komponen pada rekaman EKG dapat dikorelasikan dengan berbagai proses spesifik
di jantung. EKG dapat digunakan untuk mendiagnosis kecepatan denyut jantung yang abnormal,
gangguan irama jantung, serta kerusakan otot jantung. Ini disebabkan oleh karena adanya
aktivitas listrik yang dapat memicu aktivitas secara mekanis, sehingga apabila terjadi kelainan
pola listrik, maka biasanya juga akan disertai adanya kelainan mekanis atau otot jantung
manusia.

Proses Peredaran Darah


Sirkulasi jantung
Sistem sirkulasi jantung merupakan sistem tubuh yang berfungsi untuk mempertahankan
homeostasis. Dimana homeostasisnya adalah sistem sirkulasi berkontribusi bagi homeostasis
dengan mengangkut O2, CO2, zat sisa, elektrolit, dan hormon dari satu bagian tubuh ke bagian
lain. Dari keadaan homeostasis ini akan bermaanfaat bagi kelangsungan hidup sel yang ada di
dalam tubuh, sehingga sel tersebut dapat membentuk sistem tubuh. Secara garis besar sirkulasi
darah ditubuh ada dua yaitu sirkulasi paru atau sirkulasi pulmoner dan sirkulasi sistemik.

1. Sirkulasi Pulmoner

Gambar 5. Sirkulasi Pulmoner

Darah yang kembali dari sirkulasi sistemik (dari seluruh tubuh) masuk ke atrium kanan
melalui vena besar yang dikenal sebagai vena kava. Darah tersebut telah diambil O2-nya dan
ditambahi dengan CO2. Darah yang miskin akan oksigen tersebut mengalir dari atrium kanan
melalui katup trikuspidalis ke ventrikel kanan, yang memompanya keluar melalui arteri
pulmonalis ke paru. Dengan demikian, sisi kanan jantung memompa darah yang miskin oksigen
ke sirkulasi paru. Di dalam paru, darah akan kehilangan CO 2-nya dan menyerap O2 segar
sebelum dikembalikan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis. Darah kaya oksigen yang kembali
ke atrium kiri ini melalui katub bikuspid atau mitral kemudian mengalir ke dalam ventrikel kiri ,
bilik pompa yang memompa atau mendorong darah ke semua sistim tubuh kecuali paru.

2. Sirkulasi Sistemik

Darah kaya oksigen kemudian mengalir ke dalam ventrikel kiri, bilik pompa yang memompa
atau mendorong darah ke semua sistim tubuh kecuali paru melalui arteri besar yang membawa
darah menjauhi ventrikel kiri yag disebut aorta. Aorta bercabang menjadi arteri besar dan
mendarahi berbagai jaringan tubuh.

Darah arteri yang sama tidak mengalir dari jaringan ke jaringan. Jaringan akan mengambil O2
dari darah dan menggunakannya untuk menghasilkan energi. Dalam prosesnya, sel-sel jaringan
akan membentuk CO2 sebagai produk buangan atau produk sisa yang ditambahkan ke dalam
darah. Kemudian darah yang menjadi kekurangan O2 dan mengandung CO2 berlebih akan
kembali ke sisi kanan jantung dan memasuki siklus paru. Selesailah satu siklus dan terus
menerus berulang siklus yang sama setiap saat.

Kedua sisi jantung akan memompa darah dalam jumlah yang sama. Volume darah yang
beroksigen rendah yang dipompa ke paru oleh sisi jantung kanan memiliki volume yang sama
dengan darah beroksigen tinggi yang dipompa ke jaringan oleh sisi kiri jantung. Sirkulasi paru
adalah sistim yang memiliki tekanan dan resistensi rendah, sedangkan sirkulasi sistemik adalah
sistim yang memiliki tekanan dan resistensi yang tinggi. Oleh karena itu, walaupun sisi kiri dan
kanan jantung memompa darah dalam jumlah yang sama, sisi kiri melakukan kerja yang lebih
besar karena ia memompa volume darah yang sama ke dalam sistim dengan resistensi tinggi.
Dengan demikian otot jantung di sisi kiri jauh lebih tebal daripada otot di sisi kanan sehingga sisi
kiri adalah pompa yang lebih kuat.

Darah mengalir melalui jantung dalam satu arah tetap yaitu dari vena ke atrium ke ventrikel
ke arteri. Adanya empat katup jantung satu arah memastikan darah mengalir satu arah. Katup
jantung terletak sedemikian rupa sehingga mereke membuka dan menutup secara pasif karena
perbedaan gradien tekanan. Gradien tekanan ke arah depan mendorong katup terbuka sedangkan
gradien tekanan ke arah belakang mendorong katup menutup.
Gambar 6. Sirkulasi Sistemik

Macam-Macam Penyakit Jantung

LOGBOOK TUTORIAL

BLOK BIOMEDIK 3

SKENARIO II
Jessica Prissilya Wattimena

NPM: 61119103

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
SKENARIO 2
“OPERASI JANTUNG”

Rifki, seorang anak laki-laki berusia 6 tahun ke rumah sakit dengan kelainan pada
jantungnya yang diderita sejak masih bayi.
Sebelumnya Rifki sering mengeluh sesak napas dan mudah capek bila bermain. Dan pernah
terlihat biru-biru pada tubuh Rifki bila sesak napas. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang lainnya, Dokter mendiagnosis bahwa Rifki mengalami gangguan pada
katup jantungnya. Dokter telah menyarankan kepada Orang tua Rifki agar dapat dilakukan
operasi jantung, namun karena masalah biaya, operasi nya masih tertunda.
Secara anatomi Jantung manusia memiliki 2 buah ruang ventrikel jantung dan 2 buah ruang
atrium. Jantung memompa darah keluar dari ruang ventrikel kiri melalui pembuluh darah aorta
ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung. Selama berobat Rifki selalu dilakukan
pemeriksaan rekam jantung dengan menggunakan alat ekokardiografi (EKG) untuk menilai
aktivitas listrik pada jantung dan menilai irama jantung. Ketika dokter memeriksa bunyi jantung
Rifki terdengar suara bising (murmur) pada jantungnya dengan menggunakan alat stetoskop.
Dokter juga sempat menyebutkan beberapa penyakit kelainan jantung bawaan yang lainnya
selain yang dialami oleh Rifki. Bagaimana Anda menjelaskan tentang struktur anatomi, histologi
dan fisiologi jantung secara normal

TA
11. Jantung : Organ dalam yang tersusun atas otot jantung, berfungsi untuk mempertahankan
sirkulasi darah (Doorland ed 29 hal 353)
12. Katup : Lipatan membran di dalam saluran atau kanal yang mencegah aliran balik bahan
yang melalui saluran tersebut (Doorland ed 29 hal 819)
13. Ventrikal : Rongga atau ruang kecil, seperti pada otak atau jantung (Doorland ed 29 hal 835)
14. Atrium : Ruangan yang memberikan jalan masuk pada struktur lain atau organ, terutama
kavitas bagian atas dan lebih kecil (a. cordis) pada kedua sisi jantung, yang menerima darah
dari vena pulmonalis (left a.) atau vena kava (right a.) dan membawanya ke ventrikel pada
sisi yang sama (Doorland ed 29 hal 83)
15. Operasi : Setiap tindakan yang dilakukan dengan alat atau dengan tangan seorang ahli bedah
(Doorland ed 29 hal 552)
16. Aorta : Arteri besar yang berasal dari ventrikel kiri, merupakan cabang utama asal mulanya
sistem arteri sistemik (Doorland ed 29 hal 55)
17. Pembuluh darah : Salah satu pembuluh yang membawa darah, terdiri dari arteri, kapiler, dan
vena (Doorland ed 29 hal 838)
18. Ekokardiografi : Perekaman posisi dan gerakan dinding jantung atau struktur internal jantung
melalui gema yang diperoleh dari pancaran gelombang ultrasonik yang diarahkan lewat
dinding toraks (Doorland ed 29 hal 256)
19. Murmur : Bunyi auskultasi, terutama bunyi periodik berdurasi singkat dan berasal dari
jantung atau pembuluh darah (Doorland ed 29 hal 491)
20. Stetoskop : Alat untuk melakukan auskultasi tak-langsung (Doorland ed 29 hal 721)

RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan struktur anatomi dari organ-organ peredaran darah! (rezki)
2. Jelaskan tentang struktur fisiologi dari organ-organ peredaran darah! (ridho)
3. Macam macam penyakit jantung (brahyuna)
4. Gejala penyakit pada kelainan jantung (mirda)
5. Penyebab dan Faktor Risiko Penyakit Jantung (nabita)

HIPOTESA
6. Jantung adalah organ otot yang berongga dan berukuran sebesar kepalan tangan. Fungsi
utama jantung adalah memompa darah ke pembuluh darah dengan kontraksi ritmik dan
berulang. Jantung normal terdiri dari empat ruang, 2 ruang jantung atas dinamakan atrium
dan 2 ruang jantung di bawahnya dinamakan ventrikel, yang berfungsi sebagai pompa.
Dinding yang memisahkan kedua atrium dan ventrikel menjadi bagian kanan dan kiri
dinamakan septum.
Batas-batas jantung:
o Kanan : vena cava superior (VCS), atrium kanan, vena cava inferior (VCI)
o Kiri : ujung ventrikel kiri
o Anterior : atrium kanan, ventrikel kanan, sebagian kecil ventrikel kiri
o Posterior : atrium kiri, 4 vena pulmonalis
o Inferior : ventrikel kanan yang terletak hampir horizontal sepanjang diafragma sampai
apeks jantung
o Superior : apendiks atrium kiri
Darah dipompakan melalui semua ruang jantung dengan bantuan keempat katup yang
mencegah agar darah tidak kembali ke belakang dan menjaga agar darah tersebut mengalir ke
tempat yang dituju. Keempat katup ini adalah katup trikuspid yang terletak di antara atrium
kanan dan ventrikel kanan, katup pulmonal, terletak di antara ventrikel kanan dan arteri
pulmonal, katup mitral yang terletak di antara atrium kiri dan ventrikel kiri dan katup aorta,
terletak di antara ventrikel kiri dan aorta. (SITI)

7. Jantung dapat dianggap sebagai 2 bagian pompa yang terpisah terkait fungsinya sebagai
pompa darah. Masing-masing terdiri dari satu atrium-ventrikel kiri dan kanan. Berdasarkan
sirkulasi dari kedua bagian pompa jantung tersebut, pompa kanan berfungsi untuk sirkulasi
paru sedangkan bagian pompa jantung yang kiri berperan dalam sirkulasi sistemik untuk
seluruh tubuh. Kedua jenis sirkulasi yang dilakukan oleh jantung ini adalah suatu proses yang
berkesinambungan dan berkaitan sangat erat untuk asupan oksigen manusia demi
kelangsungan hidupnya. Ada 5 pembuluh darah mayor yang mengalirkan darah dari dan ke
jantung. Vena cava inferior dan vena cava superior mengumpulkan darah dari sirkulasi vena
(disebut darah biru) dan mengalirkan darah biru tersebut ke jantung sebelah kanan. Darah
masuk ke atrium kanan, dan melalui katup trikuspid menuju ventrikel kanan, kemudian ke
paru-paru melalui katup pulmonal. Darah yang biru tersebut melepaskan karbondioksida,
mengalami oksigenasi di paru-paru, selanjutnya darah ini menjadi berwarna merah. Darah
merah ini kemudian menuju atrium kiri melalui keempat vena pulmonalis. Dari atrium kiri,
darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katup mitral dan selanjutnya dipompakan ke aorta.
Tekanan arteri yang dihasilkan dari kontraksi ventrikel kiri, dinamakan tekanan darah
sistolik. Setelah ventrikel kiri berkontraksi maksimal, ventrikel ini mulai mengalami relaksasi
dan darah dari atrium kiri akan mengalir ke ventrikel ini. Tekanan dalam arteri akan segera
turun saat ventrikel terisi darah. Tekanan ini selanjutnya dinamakan tekanan darah diastolik.
Kedua atrium berkontraksi secara bersamaan, begitu pula dengan kedua ventrikel.
8. 1. Aritmia
2. Kardiomiopati
3. Gagal jantung
4. Seranganbawaan
5. Penyakit katup jantung
6. Tumor jantung
7. Serangan jantung

9. Beberapa gejala penyakit jantung, antara lain:


f) Gejala penyakit jantung di pembuluh darah (penyakit aterosklerosis) Aterosklerosis
adalah penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri akibat penumpulkan plak
pada dinding pembuluh darah.
Gejala penyakit jantung akibat aterosklerosis mungkin berbeda untuk pria dan wanita.
Misalnya, pria lebih mungkin mengalami nyeri dada, sedangkan wanita lebih cenderung
mengalami gejala lain bersamaan dengan ketidaknyamanan dada, seperti sesak napas,
mual, dan kelelahan ekstrem. Beberapa gejala penyakit jantung akibat pembuluh darah
arteri tersumbat ini antara lain, yakni: Nyeri dada, sesak dada, tekanan dada dan
ketidaknyamanan dada (angina) Sesak napas Nyeri, mati rasa, lemah atau dingin di kaki
atau lengan jika pembuluh darah di bagian tubuh menyempit Nyeri di leher, rahang,
tenggorokan, perut bagian atas atau punggung
g) Gejala penyakit jantung yang disebabkan oleh detak jantung tidak normal (aritmia
jantung) Aritmia jantung adalah detak jantung yang tidak normal. Di mana, jantung Anda
mungkin berdetak terlalu cepat, terlalu lambat atau tidak teratur. Gejala aritmia jantung
dapat meliputi: Detak jantung berdebar kencang (takikardia) Detak jantung lambat
(bradikardia) Nyeri dada atau ketidaknyamanan Sesak napas Sakit kepala ringan Pusing
Pingsan (sinkop) atau hampir pingsan
h) Gejala penyakit jantung yang disebabkan oleh kelainan jantung bawaan Cacat jantung
bawaan yang serius biasanya terlihat segera setelah lahir.
Gejala cacat jantung pada anak-anak bisa meliputi: Warna kulit abu-abu pucat atau biru
(sianosis) Bengkak di kaki, perut, atau area di sekitar mata Pada bayi, sesak napas saat
menyusui, menyebabkan kenaikan berat badan yang buruk Cacat jantung bawaan yang
tidak terlalu serius seringkali tidak terdiagnosis sampai masa kanak-kanak atau selama
masa dewasa. Tanda dan gejala kelainan jantung bawaan yang biasanya tidak langsung
mengancam nyawa meliputi: Mudah sesak napas saat berolahraga atau beraktivitas
Mudah melelahkan saat berolahraga atau beraktivitas Bengkak di tangan, pergelangan
kaki, atau kaki
i) Gejala penyakit jantung (kardiomiopati dilatasi) yang disebabkan oleh otot jantung yang
lemah Pada tahap awal kardiomiopati, seseorang mungkin tidak akan memiliki gejala
atau keluhan. Saat kondisinya memburuk, gejala kardiomiopati yang mungkin terjadi,
termasuk: Sesak napas saat beraktivitas atau saat istirahat Pembengkakan pada tungkai,
pergelangan kaki dan kaki Kelelahan Detak jantung tidak teratur yang terasa cepat, atau
berdebar-debar Pusing, pusing, dan pingsan
j) Gejala penyakit jantung yang disebabkan oleh infeksi jantung Endokarditis adalah infeksi
yang mempengaruhi selaput dalam yang memisahkan bilik dan katup jantung
(endokardium).
Gejala infeksi jantung dapat meliputi: Demam, Sesak napas, Kelemahan atau kelelahan
Bengkak di kaki atau perut, Perubahan irama jantung , Batuk kering atau terus menerus
dan Ruam kulit atau bintik yang tidak biasa.

10. Penyebab dan Faktor Risiko Penyakit Jantung


Penyebab dan faktor risiko dari penyakit jantung tergantung pada jenis gangguan yang
diidap, antara lain:
f. Penyakit jantung koroner, disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah di jantung.
Beberapa faktor risikonya, antara lain gaya hidup tidak sehat, seperti makan makanan
tinggi karbohidrat atau lemak, obesitas, jarang melakukan aktivitas fisik, serta kebiasaan
merokok.
g. Penyakit jantung bawaan, hingga saat ini tidak diketahui dengan pasti penyebabnya.
Beberapa faktor risikonya, antara lain ibu terinfeksi rubella saat hamil, ibu mengonsumsi
obat tertentu saat hamil, atau adanya kelainan gen
h. Infeksi jantung (endokarditis), umumnya disebabkan oleh virus atau bakteri. Bakteri yang
paling umum ditemui sebagai penyebabnya adalah infeksi bakteri Streptococcus beta
hemolyticus grup A.
i. Gagal jantung, umumnya disebabkan oleh penyakit jantung koroner, infeksi, atau adanya
kelainan katup jantung.
j. Aritmia, umumnya disebabkan oleh kelainan bawaan, adanya otot jantung yang mati
karena penyakit jantung koroner, konsumsi alkohol atau kafein yang berlebihan, stres,
atau efek samping obat tertentu.

LO
6. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan struktur anatomi dari jantung
7. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan struktur fisiologi dari jantung
8. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan histologi dari jantung
9. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan proses peredaran darah
10. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan macam-macam penyakit jantung

PEMBAHASAN
Anatomi Jantung

Jantung secara makroskopis terdiri dari beberapa bagian yaitu perikardium, ruang-ruang
jantung, katup-katup pada jantung dan persarafan serta perdarahan jantung :

 Perikardium

Perikardium terdiri dari komponen fibrosa dan serosa. Perikardium fibrosa adalah lapisan
kuat yang menyelimuti jantung. Lapisan ini bergabung dengan pangkal pembuluh besar di
atasnya dan dengan tendon sentral diafragma di bawahnya. Perikardium serosa melapisis
pericardium fibrosa (lapisan parietalis) dan pada pangkal pembuluh darah membalik untuk
menutupi permukaan jantung (lapisan viseralis). Perikardium serosa merupakan permukaan halus
sebagai bantalan bagi jantung. Dua sinus yang penting terletak di antara lapisan parietalis dan
viseralis, yaitu:

c. Sinus transversus: terletak antara v. cava superior dan atrium kiri di posterior serta trunkus
pulmonalis dan aorta di anterior.
d. Sinus obliquus: di belakang atrium, sinus dibatasi oleh v. cava inferior dan vv.pulmonalis.
Pasokan darah perikardium dari cabang-cabang perikardiacophrenicus dan a.thoracalis
interna. Perikardium fibrosa dan lapisan parietalis dari perikardium serosa dipersarafi oleh
n. phrenicus.

 Ruang-ruang pada Jantung

Jantung dibagi oleh septa vertikal menjadi empat ruang: atrium kanan, atrium sinstrum,
ventrikel kanan, dan ventrikel kiri. Atrium kanan terletak anterior terhadap atrium kiri dan
ventrikel kanan anterior terhadap ventrikel kiri. Dinding jantung tersusun atas otot jantung,
miokardium, yang di luar terbungkus oleh perikardium serosum, yang disebut epikardium, dan di
bagian dalam diliputi oleh selapis endothel, disebut endokardium.

5. Atrium kanan
Atrium kanan yang berdinding tipis ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan darah dan
sebagai penyalur darah dari vena-vena sirkulasi sistemik yang mengalir ke ventrikel kanan.
Darah yang berasal dari pembuluh vena ini masuk ke dalam atrium kanan melalui vena kava
superior, vena kava inferior dan sinus koronarius. Dalam muara vena kava tidak terdapat
katup-katup sejati. Yang memisahkan vena kava dari atrium jantung ini hanyalah lipatan
katup atau pita otot yang rudimenter. Oleh karena itu, peningkatan tekanan atrium kanan
akibat bendungan darah disisi kanan jantung akan dibalikan kembali ke dalam vena
sikulasisistemik. Sekitar 75% aliran balik vena kedalam atrium kanan akan mengalir secara
pasif kedalam ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis. 25% sisanyaakan mengisi
ventrikel selama kontraksi atrium. Pengisian ventrikel secara aktif ini disebut atrialkick.
Hilangnya atrialkick pada disritmia jantung dapatmenurunkan pengisian ventrikel sehingga
menurunkan curah ventrikel.

6. Atrium kiri

Atrium kiri menerima darah teroksigenasi dari paru-paru melalui keempat vena
pulmonalis. Antara vena pumonalis dan atrium kiri tidak terdapat katup sejati. Oleh karena
itu, perubahan tekanan atrium kiri mudah membalik secara retrograd ke dalam pembuluh
paru-paru. Peningkatan akut tekanan atrium kiri akan menyebabkan bendungan paru. Atrium
kiri memiliki dinding yang tipis dan bertekanan rendah. Darah mengalir dari atrium kiri ke
dalam ventrikel kiri melalui katup mitralis.
7. Ventrikel kanan

Ventrikel kanan berhubungan dengan atrium kanan melalui ostium atrioventriculare


kanan dan dengan truncus pulmonalis melalui ostium trunci pulmonalis. Waktu rongga
mendekati ostium trunci pulmonalis bentuknya berubah menjadi seperti corong, tempat ini
disebut infundibulum. Dinding ventrikel kanan jauh lebih tebal dibandingkan dengan atrium
kanan dan menunjukkan beberapa rigi menonjol ke dalam, yang dibentuk oleh berkas-berkas
otot. Rigi-rigi yang menonjol ini menyebabkan dinding ventrikel terlihat seperti busa dan
dikenal sebagai trabeculae carneae. Trabecula carneae terdiri atas tiga jenis. Jenis  pertama
terdiri atas musculi papillares, yang menonjol ke dalam, melekat melalui basisnya pada
dinding ventrikel, dan bebas pada bagian tengahnya. Salah satu di antaranya adalah trabecula
septomarginalis, menyilang rongga ventrikel dari septa ke dinding anterior. Trabecula
septomarginalis ini membawa fasciculus atriventricularis crus kanan yang merupakan bagian
dari sistem konduksi jantung. Jenis ketiga hanya terdiri atas rigi-rigi yang menonjol.

Valva tricuspidalis melindungi ostium atrioventriculare dan terdiri atas tiga cuspis yang
dibentuk oleh lipatan endokardium disertai sedikit jaringan fibrosa yang meliputinya: cuspis
anterior, septalis, dan inferior (posterior). Cuspis anterior terletak di anterior, cuspis septalis
terletak berhadapan dengan septum intraventriculare dan cuspis inferior atau posterior
terletak di inferior. Basis cuspis melekat pada cincin fibrosa rangka jantung, sedangkan ujung
bebas dan permukaan ventrikularnya dilekatkan pada chorda tendineae. Chorda tendineae
menghubungkan cuspis dengan musculi papilares. Bila ventrikel berkontraksi, musculi
papilares berkontraksi dan mencegah agar cuspis tidak terdorong masuk ke dalam atrium dan
terbalik waktu tekanan intraventrikular meningkat. Untuk membantu proses ini, chrdae
tendineae dari satu musculus papilaris dihubungkan dengan dua cuspis yang berdekatan.

Valva trunci pulmonalis melindungi ostium trunci pulmonalis dan terdiri atas tiga valvula
semilunaris yang dibentuk dari lipatan endocardioum disertai sedikit jaringan fibrosa yang
meliputinya. Pinggir bawah dan samping setiap cuspis yang melengkung melekat pada
dinding arteri. Mulut muara cuspis mengarah ke atas, masuk ke dalam truncus pulmonalis.
Tidak ada chordae tendineae atau musculi papillares yang berhubungan dengan cuspis valva
ini; perlekatan sisi-sisi cuspis pada dinding arteri mencegah cuspis turun masuk ke dalam
ventrikel. Pada pangkal truncus pulmonalis terdapat tiga pelebaran yang dinamakan sinus,
dan masing-masing terletak diluar dari setiap cuspis.

Ketiga valvula semilunaris tersusun sebagai satu yang terletak posterior (valvula
semilunaris kiri) dan dua yang terletak anterior (valvula semilunaris anterior dan kanan).
Selama sistolik ventrikel, cuspis-cuspis valva tertekan pada dinding truncus pulmonalis oleh
darah yang keluar. Selama diastolik, darah mengalir kembali ke jantung dan masuk ke sinus;
cuspis valve terisi, terletak berhadapan di dalam lumen dan menutup ostium trunci
pulmonalis.

Gambar 1. Letak valva tricuspidalis dan valva


trunci pulmonalis

8. Ventrikel kiri
Ventrikel kiri berhubungan dengan atrium kiri melalui ostium atrioventriculare kiri dan
dengan aorta melalui ostium aortae. Dinding ventrikel kiri tiga kali lebih tebal daripada
dinding ventrikel dexter. Pada penampang melintang, ventrikel kiri berbentuk sirkular;
ventrikel dexter kresentik (bulan sabit) karena penonjolan septum interventriculare ke dalam
rongga ventrikel dexter. Terdapat trabeculae carneae yang berkembang baik, dua buah
musculi papillares yang besar, tetapi tidak terdapat trabecula septomarginalis. Bagian
ventrikel di bawah ostium aortae disebut vestibulum aortae.
Valva mitralis melindungi ostium atrioventriculare. Valva terdiri atas dua cuspis, cuspis
anterior dan cuspis posterior, yang strukturnya sama dengan cuspis pada valva tricuspidalis.
Cuspis anterior lebih besar dan terletak antara ostium atrioventriculare dan ostium aortae.
Perlekatan chordae tendineae ke cuspis dan musculi papillares sama seperti valva
tricuspidalis.
Valva aortae melindungi ostium aortae dan mempunyai struktur yang sama dengan
struktur valva trunci pulmonalis. Satu cuspis terletak di anterior (valvula semilunaris kanan)
dan dua cuspis terletak di dinding posterior (valvula semilunaris kiri dan posterior). Di
belakang setiap cuspis dinding aorta menonjol membentuk sinus aortae. Sinus aortae anterior
merupakan tempat asal arteria coronaria kanan, dan sinus posterior kiri tempat asal arteria
coronaria kiri.

 Katup pada Jantung

Darah mengalir melalui jantung dalam satu arah tetap dari vena ke atrium ke ventrikel ke
arteri. Adanya empat katup jantung satu arah memastikan darah mengalir satu arah. Katup-
katup terletak sedemikian rupa sehingga mereka membuka dan menutup secara pasif karena
perbedaan tekanan, serupa dengan tekanan pintu satu arah. Gradient tekanan ke arah depan
mendorong katup terbuka, seperti anda membuka pintu dengan mendorong salah satu sisinya,
sementara gradient tekanan ke arah belakang mendorong katup menutup, seperti anda
mendorong ke pintu sisi lain yang berlawanan untuk menutupnya. Perhatikan bahwa gradient
ke arah belakang dapat mendorong katup menutup, tetapi tidak dapat membukanya. Keempat
katup jantung berfungsi untuk mempertahankan aliran darah searah melalui bilik – bilik
jantung. Ada 2 jenis katup: katup atrioventrikularis (AV), yang memisahkan atrium dengan
ventrikel dan katup semilunaris,yangmemisahkan arteria pulmonalis dan aorta dari ventrikel
yang bersangkutan. Katup- katup ini membuka dan menutup secara pasif, menanggapi
tekanan dan volume dalam bilik dan pembuluh darah jantung.

3. Katup Atrioventrikularis (AV)


Katup atrioventrikularis terdiri dari katup trikuspidalis dan katub mitralis. Daun-daun
katup atrioventrikularis halus tetapi tahan lama. Katup trikuspidalisyang terletak antara
atrium dan ventrikel kanan mempunyai 3 buah daun katup.Katup mitralis yang
memisahkan atrium dan ventrikel kiri, merupakan katup bikuspidalis dengan dua buah
daun katup. Daun katup dari kedua katup initertambat melalui berkas-berkas tipis
jaringan fibrosa yang disebutkordatendinae. Kordatendinae akan meluas menjadi otot
kapilaris, yaitu tonjolanotot pada dinding ventrikel. Kordatendinae menyokong katup
pada waktukontraksi ventrikel untuk mencegah membaliknya daun katup ke dalam
atrium.Apabila kordatendinae atau otot papilaris mengalami gangguan (rupture,
iskemia),darah akan mengalir kembali ke dalam atrium jantung sewaktu ventrikel
berkontraksi. Pencegahan pembalikan katup AV, pembalikan katup AV dicegah oleh
ketegangan pada daun katup yang timbulkan oleh korda tendine sewatktu otot papilaris
berkontraksi.
4. Katup Semilunaris
Kedua katup semilunaris sama bentuknya; katup ini terdiri dari 3 daun katup simetris
yang menyerupai corong yang tertambat kuat pada annulus fibrosus. Katup aorta terletak
antara ventrikel kiri dan aorta, sedangkan katup pulmonalis terletak antara ventrikel
kanan dan arteria pulmonalis. Katup semilunaris mencegah aliran kembali darah dari
aorta atau arteria pulmonalis ke dalam ventrikel, sewaktu ventrikel dalam keadaan
istirahat. Tepat di atas daun aorta, terdapat kantung menonjol dari dinding aorta dan
arteria pulmonalis, yang disebut sinus valsalva. Muara arteria koronaria terletak di dalam
kantung-kantungtersebut. Sinus-sinus ini melindungi muara koronaria tersebut dari
penyumbatanoleh daun katup, pada waktu katup aorta terbuka.

Gambar 2. Katup jantung

 Vaskularisasi Jantung

Jaringan otot jantung mendapat suplai darah dari arteri coronaria, percabangan langsung dari
aorta ascendens tepat diatas valva aortae. Arteri coronaria bercabang menjadi dua sesuai dengan
arahnya, yakni arteri coronaria dextra (kanan) dan arteri coronaria sinistra (kiri). Arteri coronaria
dan cabang-cabang utamanya terdapat pada permukaan jantung, dalam jaringan ikat
subepicardial. Antara cabang-cabang arteri coronaria biasanya terdapat anastomosis
(perhubungan) yang berguna untuk membantu suplai darah (sirkulasi kolateral). Apabila salah
satu arteri coronaria tersumbat, suplai darah ke daerah tersebut akan dibantu oleh anastomosis
yang bersangkutan. Walau begitu, anastomosis ini tidak dapat menyediakan suplai darah yang
cukup apabila salah satu cabang besar tersumbat oleh penyakit.

Gambar 3. Arteri Coronaria

Arteri coronaria dextra berasal dari sinus anterior aortae dan berjalan ke depan di antara
truncus pulmonalis dan aurikula kanan. Arteri ini berjalan turun dalam sulcus atrioventriculare
dextra, dan pada pinggir bawah jantung, pembuluh ini berlanjut ke belakang. Setelah melewati
sulcus atrioventricularis, beranastomosis dengan ateria coronaria sinistra dalam sulcus
interventricularis posterior. Cabang-cabang arteria coronaria dextra mendarahi atrium dan
ventrikel dextra, sebagian atrium dan ventrikel kiri, dan septum atrioventriculare.

Arteri coronaria sinistra biasanya lebih besar dari arteri coronaria dextra, mendarahi sebagian
besar jantung, termasuk septum interventriculare dan sebagian besar atrium dan ventrikel kiri..
Arteri ini berasal dari bagian bawah kiri aorta ascendens dan berjalan ke depan antara truncus
pulmonalis dan aurikula sinistra. Kemudian pembuluh ini berjalan di sulcus atrioventricularis
dan bercabang dua menjadi ramus interventricularis anterior dan ramus circumflexus.

Sebagian besar darah dari dinding jantung mengalir ke atrium kanan melalui sinus
coronarius, yang terletak pada bagian belakang sulcus atrioventricularis dan merupakan lanjutan
dari vena cardiaca magna. Pembuluh ini bermuara ke atrium kanan, sebelah kiri vena cava
inferior. Vena cardiaca parva dan vena cardiaca media merupakan cabang sinus coronarius.
Sisanya dialirkan ke atrium dextrum melalui vena ventriculi dextri anterior dan melalui vena-
vena kecil yang bermuara langsung ke ruang-ruang jantung.

Histologi Jantung

Jantung dilapisi oleh lapisan yang disebut sebagai pericardium. Perikardium adalah
kantong berdinding ganda yang dapat membesar dan mengecil. Pada perikardium terdapat dua
macam lapisan, yaitu lapisan fibrosa luar pada perikardium yang tersusun dari serabut kolagen
yang membentuk lapisan jaringan ikat untuk melindungi jantung. Lapisan yang kedua adalah
lapisan serosa dalam yang terdiri dari dua lapisan yaitu membran visceral yang menutup
permukaan jantung dan membran parietal yang melapisi permukaan bagian dalam fibrosa
perikardium. Selain itu terdapat rongga perikardial yang dimana merupakan ruang potensial
antara membran visceral dan parietal. Ruang ini mengandung cairan perikardial yang disekresi
lapisan serosa untuk melumasi membran. Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu lapisan
epikardium, miokardium dan endokardium.

4. Epikardium
Epikardium merupakan lapisan bagian luar yang tersusun dari lapisan sel-sel
mesotelial yang berbeda di atas jaringan ikat. Epikardium terdiri dari 3 lapisan yaitu
perikardium visceral, lapisan subepikardial dan perikardial parietal. Perikardium visceral
terdiri dari mesothelium. Lapisan subepikardial terdiri dari jaringan ikat longgar dengan
pembuluh darah koroner, saraf dan ganglia sedangkan lapisan perikardium parietal terdiri
dari mesothelium dan jaringan ikat.
5. Miokardium
Miokardium merupakan lapisan bagian tengah yang terdiri dari jaringan yang
berkontraksi untuk memompa darah. Ketebalah dari miokardium bervariasi dari satu ruang
ke ruang lainnya. Miokardium terdiri dari otot polos. Kontraksi dari miokardium menekan
darah keluar ruang menuju arteri besar. Miokardium pada ventrikel kiri lebih tebal
dibandingkan dengan miokardium pada ventrikel kanan.
6. Endokardium
Endokardium merupakan lapisan bagian dalam yang tersusun dari lapisan endotelial
yang terletak di atas jaringan ikat. Lapisan ini melapisi jantung, katup, dan menyambung
dengan lapisan endotelial yang melapisi pembuluh darah yang memasuki dan
meninggalkan jantung. Endokardium homolog dengan tunika intima pada pembuluh darah.
Endokardium terdiri dari endotelium dan lapisan subendokardial. Endotelium pada
endokardium merupakan epitel selapis pipih dimana terdapat occluding junction dan gap

junction. Lapisan subendokardial terdiri dari jaringan ikat longgar. Di lapisan


subendokrdial terdapat vena, saraf, dan sel purkinye.

Gambar 4 . Dinding Jantung

Fisiologi Jantung

Jantung bekerja melalui mekanisme secara berulang dan berlangsung terus menerus yang
juga disebut sebagai sebuah siklus jantung sehingga secara visual terlihat atau disebut sebagai
denyut jantung. Melalui mekanisme berselang-seling, jantung berkonstraksi untuk
mengosongkan isi jantung dan melakukan relaksasi guna pengisian darah. Secara siklus, jantung
melakukan sebuah periode sistol yaitu periode saat berkontraksi dan mengosongkan isinya
(darah), dan periode diastol  yaitu periode yang melakukan relaksasi dan pengisian darah pada
jantung. Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga
mengendur dan berkontraksi secara bersamaan pula untuk melakukan mekanisme tersebut.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari
seluruh tubuh mengalir melalui dua vena cava, yaitu vena cava superior dan vena cava inferior
menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke
dalam ventrikel kanan. Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke
dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang
sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan
melepaskan karbondioksida selanjutnya dialirkan.
Selanjutnya darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke
atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut
sirkulasi pulmoner. Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel kiri, yang
selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri
terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-
paru.
Sel otot jantung melakukan kontraksi dengan tujuan untuk memompa darah yang dicetuskan
oleh sebuah potensial aksi dan menyebar melalui membrane sel otot. Ketika melakukan
kontraksi, jantung menjadi berdenyut secara berirama, hal ini akibat dari adanya potensial aksi
yang ditimbulkan oleh kegiata jantung itu sendiri. Kejadian tersebut diakibatkan karena  jantung
memiliki sebuah mekanisme untuk mengalirkan listrik yang ditimbulkannya sendiri untuk
melakukan kontraksi atau memompa dan melakukan relaksasi. Mekanisme aliran listrik yang
menimbulkan aksi tersebut dipengaruhi oleh beberapa jenis elektrolit seperti K+, Na+, dan Ca2+. ,
6,13,15
Sehingga apabila didalam tubuh terjadi gangguan pada kadar elektrolit tersebut maka akan
menimbulkan gangguan pula pada mekanisme aliran listrik pada jantung manusia.
Otot jantung menghasilkan arus listrik dan disebarkan ke jaringan sekitar jantung dan
dihantarkan melalui cairan-cairan yang dikandung oleh tubuh. Sehingga sebagian kecil aktifitas
listrik ini mencapai hingga ke permukaan tubuh misalnya pada permukaan dada, punggung atau
pada pergelangan atas tangan, dan hal ini dapat dideteksi atau direkam dengan  menggunakan
alat khusus yang disebut dengan ElectroKardioGram (EKG). Jadi fungsi EKG adalah merekam
aktifitas listrik di cairan tubuh yang dirangsang oleh aliran listrik jantung yang muncul hingga
mencapai permukaan tubuh.
Berbagai komponen pada rekaman EKG dapat dikorelasikan dengan berbagai proses spesifik
di jantung. EKG dapat digunakan untuk mendiagnosis kecepatan denyut jantung yang abnormal,
gangguan irama jantung, serta kerusakan otot jantung. Ini disebabkan oleh karena adanya
aktivitas listrik yang dapat memicu aktivitas secara mekanis, sehingga apabila terjadi kelainan
pola listrik, maka biasanya juga akan disertai adanya kelainan mekanis atau otot jantung
manusia.

Proses Peredaran Darah


Sirkulasi jantung
Sistem sirkulasi jantung merupakan sistem tubuh yang berfungsi untuk mempertahankan
homeostasis. Dimana homeostasisnya adalah sistem sirkulasi berkontribusi bagi homeostasis
dengan mengangkut O2, CO2, zat sisa, elektrolit, dan hormon dari satu bagian tubuh ke bagian
lain. Dari keadaan homeostasis ini akan bermaanfaat bagi kelangsungan hidup sel yang ada di
dalam tubuh, sehingga sel tersebut dapat membentuk sistem tubuh. Secara garis besar sirkulasi
darah ditubuh ada dua yaitu sirkulasi paru atau sirkulasi pulmoner dan sirkulasi sistemik.

2. Sirkulasi Pulmoner

Gambar 5. Sirkulasi Pulmoner

Darah yang kembali dari sirkulasi sistemik (dari seluruh tubuh) masuk ke atrium kanan
melalui vena besar yang dikenal sebagai vena kava. Darah tersebut telah diambil O2-nya dan
ditambahi dengan CO2. Darah yang miskin akan oksigen tersebut mengalir dari atrium kanan
melalui katup trikuspidalis ke ventrikel kanan, yang memompanya keluar melalui arteri
pulmonalis ke paru. Dengan demikian, sisi kanan jantung memompa darah yang miskin oksigen
ke sirkulasi paru. Di dalam paru, darah akan kehilangan CO 2-nya dan menyerap O2 segar
sebelum dikembalikan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis. Darah kaya oksigen yang kembali
ke atrium kiri ini melalui katub bikuspid atau mitral kemudian mengalir ke dalam ventrikel kiri ,
bilik pompa yang memompa atau mendorong darah ke semua sistim tubuh kecuali paru.

3. Sirkulasi Sistemik

Darah kaya oksigen kemudian mengalir ke dalam ventrikel kiri, bilik pompa yang memompa
atau mendorong darah ke semua sistim tubuh kecuali paru melalui arteri besar yang membawa
darah menjauhi ventrikel kiri yag disebut aorta. Aorta bercabang menjadi arteri besar dan
mendarahi berbagai jaringan tubuh.

Darah arteri yang sama tidak mengalir dari jaringan ke jaringan. Jaringan akan mengambil O2
dari darah dan menggunakannya untuk menghasilkan energi. Dalam prosesnya, sel-sel jaringan
akan membentuk CO2 sebagai produk buangan atau produk sisa yang ditambahkan ke dalam
darah. Kemudian darah yang menjadi kekurangan O2 dan mengandung CO2 berlebih akan
kembali ke sisi kanan jantung dan memasuki siklus paru. Selesailah satu siklus dan terus
menerus berulang siklus yang sama setiap saat.

Kedua sisi jantung akan memompa darah dalam jumlah yang sama. Volume darah yang
beroksigen rendah yang dipompa ke paru oleh sisi jantung kanan memiliki volume yang sama
dengan darah beroksigen tinggi yang dipompa ke jaringan oleh sisi kiri jantung. Sirkulasi paru
adalah sistim yang memiliki tekanan dan resistensi rendah, sedangkan sirkulasi sistemik adalah
sistim yang memiliki tekanan dan resistensi yang tinggi. Oleh karena itu, walaupun sisi kiri dan
kanan jantung memompa darah dalam jumlah yang sama, sisi kiri melakukan kerja yang lebih
besar karena ia memompa volume darah yang sama ke dalam sistim dengan resistensi tinggi.
Dengan demikian otot jantung di sisi kiri jauh lebih tebal daripada otot di sisi kanan sehingga sisi
kiri adalah pompa yang lebih kuat.

Darah mengalir melalui jantung dalam satu arah tetap yaitu dari vena ke atrium ke ventrikel
ke arteri. Adanya empat katup jantung satu arah memastikan darah mengalir satu arah. Katup
jantung terletak sedemikian rupa sehingga mereke membuka dan menutup secara pasif karena
perbedaan gradien tekanan. Gradien tekanan ke arah depan mendorong katup terbuka sedangkan
gradien tekanan ke arah belakang mendorong katup menutup.
Gambar 6. Sirkulasi Sistemik

Macam-Macam Penyakit Jantung

Anda mungkin juga menyukai