Fakultas Kedokteran Universitas Krida Wacana Alamat Jalan Arjuna Utara No.6 Jakarta
Barat 11530
Abstrak: Jantung merupakan salah satu organ dalam tubuh manusia yang termasuk dalam
sistem sirkulasi dan penting dalam kelangsungan hidup kita. Jantung memompa darah ke
seluruh tubuh untuk menghantarkan bahan-bahan metabolisme dan mengangkut sisa-sisa
metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh. Selain itu, jantung menyediakan oksigen beserta
zat-zat lain untuk kepentingan seluruh sel dalam tubuh kita. Karena kepentingan itu jantung
terus menerus berkontraksi memompa darah tanpa henti sepanjang hidup. Banyak faktor yang
mempengaruhi kerja jantung dan penyebab dari faktor tersebut. Dengan menggunakan alat
elektrocardiograf (EKG) kita bisa mendapatkan hasil kerja jantung.
Kata kunci: Jantung merupakan salah satu organ, faktor yang mempengaruhi kerja jantung,
alat elektrocardiograf (EKG)
Abstract: The heart is one organ in the human body, including the circulatory system akind
is necessary for our survival. The heart pumps blood throughout the body to deliver the
materials metabolism and transport the remains to be removed from the body's metabolism.
In addition, cardiac oxygen supply and its other substances for the benefit of all the cells in
our body. Because of the interest of continuous heart contracts to pump blood throughout life
endlessly. Many factors affect the heart and cause of these factors. By using
elektrocardiograf (ECG) we can get the work of the heart.
Keywords: The heart is one organ, the factors that affect the heart, elektrocardiograf tool
(ECG)
Pendahuluan
Jantung adalah organ berongga dan memiliki empat ruang yang terletak antara kedua
paru-paru di bagian tengah rongga thorax. Dua pertiga jantung terletak di sebelah kiri garis
midsternal. Jantung dilindungi mediastinum. Jantung berukuran kurang lebih sebesar kepalan
tangan pemiliknya. Bentuknya seperti kerucut tumpul. Ujung atas yang melebar (dasar)
mengarah ke bahu kanan; ujung bawah yang mengerucut (apeks) mengarah ke panggul kiri.
Pembahasan
Struktur Jantung
Jantung terletak di dalam mediastinum media pars inferior, di sebelah ventral, ditutupi
oleh sternum dan cartilage costalis II/III-V/VI. Dua pertiga jantung terletak di sebelah kiri
garis midsternal.1
Ukuran jantung panjangnya kira-kira 12 cm, lebar 8-9 cm seta tebal kira-kira 6 cm. Berat
jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425 gram dan sedikit lebih besar dari kepalan
tangan. Setiap harinya jantung berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung
memompa 2000 galon darah atau setara dengan 7.571 liter darah.1
Struktur Makroskopis Jantung
Mediastinum
Mediastinum adalah ruangan yang terletak di antara pleura mediatinalis sinistra dan
dextra.
Batas-batas mediatinum:
Ventral : sternum
Dorsal : columna vertebralis
Lateral : pleura mediastinalis kanan dan kiri
Cranial : apertura thoracis superior
Inferior : diaphragm
Mediastinum dibagi oleh bidang khayal yang terbentang dari angulus sternalis ke tepi
bawah corpus vertebra thoracalis IV melewati tepi atas pericardiuam menjadi 2 bagian,
yakni:
Mediastinum superior
Bagian retrosternal
Thymus, jaringan lymphoid yang terdiri dari atas dua lobus yang dihubungkan
oleh jaringan ikat.
Vena-vena besar
V. anonyma
Sinistra, merupakan persatuan V. jugularis interna dextra dan V. subclavia
sinistra yang menerima darah dari vena-vena bagian sinistra kepala, leher, dan
ekstermitas superior.
Dextra, dibentuk oleh pertemuan V. jugularis interna dan V. subclavia dextra di
posterior ujung Clavicula dextra.
V. cava superior
V. cava superior extra pericardial
Terletak dalam mediatinum superior. Pada sisi dextra berjalan N. Phrenicus.
V. cava superior intra pericardial
Terletak di anterior radix pulmonum dextra di dalam mediastinum inferior.
bagian tengah
Arcus aortae, letak : setinggi angulus sternalis berjalan ke posterior tepi bawah
vertebra thoracalis IV.
N. vagus.
Sebagian terletak di mediatinum superior dan sebagian di mediatinum posterior.
N. Phrenicus
Nervus ini berjalan di anatar A.V.subclavia di sebelah lateral dari N. Vagus dan
berjalan di seblah lateral truncus thyreocervicalis untuk berjalan bersama dengan
A. Peripericardiacophrenica ke arah caudal, di sebelah ventral radix pulmoinum.
Bagian prevertebralis
Mediastinum inferior
Mediastinum anterior : jaringan lemak dan lymphonodi.
Mediastinum media:
- Pericardium yang meliputi cor.
- Pangkal pembuluh darah besar dari dan ke jantung
Mediastinum posterior
- Aorta thoracica.
- Ductus thoracicus.
- V. azygos dan hemiazygos.
- Esophagus.
Lapisan Jantung
Pericardium
Merupakan kantung serofibrosa, berbentuk conus, berisi jantung dan pangkal
pembuluh darah besar. Perikardium terdiri dari komponen fibrosa dan serosa. Perikardium
fibrosa adalah lapisan kuat yang menyelimuti jantung. Lapisan ini bergabung dengan pangkal
pembuluh besar di atasnya dan dengan tendon sentral diafragma di bawahnya. Perikardium
serosa melapisis perikardium fibrosa (lapisan parietalis) dan pada pangkal pembuluh darah
membalik untuk menutupi permukaan jantung (lapisan viseralis). Perikardium serosa
merupakan permukaan halus sebagai bantalan bagi jantung. Dua sinus yang penting terletak
di antara lapisan parietalis dan viseralis, yaitu:2
1. Sinus transversus: terletak antara v. cava superior dan atrium kiri di posterior serta
trunkus pulmonalis dan aorta di anterior.
2. Sinus obliquus: di belakang atrium, sinus dibatasi oleh v. cava inferior dan vv.
pulmonalis.
Dinding Jantung
Dinding Jantung terdiri dari 3 lapisan, yaitu :3
Epicardium, merupakan lamina visceralis pericardium serosum, lapisan terluar dinding
jantung.
Myocardium, merupakan lapisan tengah dinding jantung, terdiri dari kumpulan sel otot
jantung yang tersusun dalam pola sirkular dan spiral.
Endocardium, merupakan lapisan terdalam dinding jantung, berupa lapisan
endothelium yang melekat pada selapis jaringan ikat.
Bagian Jantung
Jantung dibagi oleh septa vertikal menjadi empat ruang: atrium kanan, atrium
sinstrum, ventrikel kanan, dan ventrikel kiri. Atrium kanan terletak anterior terhadap atrium
kiri dan ventrikel kanan anterior terhadap ventrikel kiri.3
Atrium dextrum
Atrium kanan yang berdinding tipis ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan darah
dan sebagai penyalur darah dari vena-vena sirkulasi sistemik yang mengalir ke ventrikel
kanan. Darah yang berasal dari pembuluh vena ini masuk ke dalam atrium kanan melalui
vena kava superior, vena kava inferior dan sinus koronarius. Dalam muara vena kava
tidak terdapat katup-katup sejati. Yang memisahkan vena kava dari atrium jantung ini
hanyalah lipatan katup atau pita otot yang rudimenter. Oleh karena itu, peningkatan
tekanan atrium kanan akibat bendungan darah disisi kanan jantung akan dibalikan
kembali ke dalam vena sikulasisistemik. Sekitar 75% aliran balik vena kedalam atrium
kanan akan mengalir secara pasif kedalam ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis.
25% sisanyaakan mengisi ventrikel selama kontraksi atrium. Pengisian ventrikel secara
aktif ini disebut atrialkick. Hilangnya atrialkick pada disritmia jantung dapatmenurunkan
pengisian ventrikel sehingga menurunkan curah ventrikel.
Atrium sinistrum
Atrium kiri menerima darah teroksigenasi dari paru-paru melalui keempat vena
pulmonalis. Antara vena pumonalis dan atrium kiri tidak terdapat katup sejati. Oleh
karena itu, perubahan tekanan atrium kiri mudah membalik secara retrograd ke dalam
pembuluh paru-paru. Peningkatan akut tekanan atrium kiri akan menyebabkan
bendungan paru. Atrium kiri memiliki dinding yang tipis dan bertekanan rendah. Darah
mengalir dari atrium kiri ke dalam ventrikel kiri melalui katup mitralis.
Ventrikel dextrum
Ventrikel kanan berhubungan dengan atrium kanan melalui ostium atrioventriculare
kanan dan dengan truncus pulmonalis melalui ostium trunci pulmonalis. Waktu rongga
mendekati ostium trunci pulmonalis bentuknya berubah menjadi seperti corong, tempat
ini disebut infundibulum.3
Dinding ventrikel kanan jauh lebih tebal dibandingkan dengan atrium kanan dan
menunjukkan beberapa rigi menonjol ke dalam, yang dibentuk oleh berkas-berkas otot.
Rigi-rigi yang menonjol ini menyebabkan dinding ventrikel terlihat seperti busa dan
dikenal sebagai trabeculae carneae. Trabecula carneae terdiri atas tiga jenis. Jenis
pertama terdiri atas musculi papillares, yang menonjol ke dalam, melekat melalui
basisnya pada dinding ventrikel, dan bebas pada bagian tengahnya. Salah satu di
antaranya adalah trabecula septomarginalis, menyilang rongga ventrikel dari septa ke
dinding anterior. Trabecula septomarginalis ini membawa fasciculus atriventricularis
crus kanan yang merupakan bagian dari sistem konduksi jantung. Jenis ketiga hanya
terdiri atas rigi-rigi yang menonjol.3
Valva tricuspidalis melindungi ostium atrioventriculare dan terdiri atas tiga cuspis
yang dibentuk oleh lipatan endokardium disertai sedikit jaringan fibrosa yang
meliputinya: cuspis anterior, septalis, dan inferior (posterior). Cuspis anterior terletak di
anterior, cuspis septalis terletak berhadapan dengan septum intraventriculare dan cuspis
inferior atau posterior terletak di inferior. Basis cuspis melekat pada cincin fibrosa
rangka jantung, sedangkan ujung bebas dan permukaan ventrikularnya dilekatkan pada
chorda tendineae. Chorda tendineae menghubungkan cuspis dengan musculi papilares.
Bila ventrikel berkontraksi, musculi papilares berkontraksi dan mencegah agar cuspis
tidak terdorong masuk ke dalam atrium dan terbalik waktu tekanan intraventrikular
meningkat. Untuk membantu proses ini, chrdae tendineae dari satu musculus papilaris
dihubungkan dengan dua cuspis yang berdekatan.3
Valva trunci pulmonalis melindungi ostium trunci pulmonalis dan terdiri atas tiga
valvula semilunaris yang dibentuk dari lipatan endocardioum disertai sedikit jaringan
fibrosa yang meliputinya. Pinggir bawah dan samping setiap cuspis yang melengkung
melekat pada dinding arteri. Mulut muara cuspis mengarah ke atas, masuk ke dalam
truncus pulmonalis. Tidak ada chordae tendineae atau musculi papillares yang
berhubungan dengan cuspis valva ini; perlekatan sisi-sisi cuspis pada dinding arteri
mencegah cuspis turun masuk ke dalam ventrikel. Pada pangkal truncus pulmonalis
terdapat tiga pelebaran yang dinamakan sinus, dan masing-masing terletak diluar dari
setiap cuspis.3
Ketiga valvula semilunaris tersusun sebagai satu yang terletak posterior (valvula
semilunaris kiri) dan dua yang terletak anterior (valvula semilunaris anterior dan kanan).
Selama sistolik ventrikel, cuspis-cuspis valva tertekan pada dinding truncus pulmonalis
oleh darah yang keluar. Selama diastolik, darah mengalir kembali ke jantung dan masuk
ke sinus; cuspis valva terisi, terletak berhadapan di dalam lumen dan menutup ostium
trunci pulmonalis.3
Ventrikel kiri
Ventrikel kiri berhubungan dengan atrium kiri melalui ostium atrioventriculare kiri
dan dengan aorta melalui ostium aortae. Dinding ventrikel kiri tiga kali lebih tebal
daripada dinding ventrikel dexter. Pada penampang melintang, ventrikel kiri berbentuk
sirkular; ventrikel dexter kresentik (bulan sabit) karena penonjolan septum
interventriculare ke dalam rongga ventrikel dexter. Terdapat trabeculae carneae yang
berkembang baik, dua buah musculi papillares yang besar, tetapi tidak terdapat trabecula
septomarginalis. Bagian ventrikel di bawah ostium aortae disebut vestibulum aortae.3
Valva mitralis melindungi ostium atrioventriculare. Valva terdiri atas dua cuspis,
cuspis anterior dan cuspis posterior, yang strukturnya sama dengan cuspis pada valva
tricuspidalis. Cuspis anterior lebih besar dan terletak antara ostium atrioventriculare dan
ostium aortae. Perlekatan chordae tendineae ke cuspis dan musculi papillares sama
seperti valva tricuspidalis.3
Valva aortae melindungi ostium aortae dan mempunyai struktur yang sama dengan
struktur valva trunci pulmonalis. Satu cuspis terletak di anterior (valvula semilunaris
kanan) dan dua cuspis terletak di dinding posterior (valvula semilunaris kiri dan
posterior). Di belakang setiap cuspis dinding aorta menonjol membentuk sinus aortae.
Sinus aortae anterior merupakan tempat asal arteria coronaria kanan, dan sinus posterior
kiri tempat asal arteria coronaria kiri.3
Vaskularisasi Jantung
Pendarahan jantung :
- coronaria dextra.
- a. coronaria sinistra.
Terletak pada sulcus coronaries
Dipercabangkan dari aorta ascendens
Darah mengalir melalui jantung dalam satu arah tetap dari vena ke atrium ke ventrikel ke
arteri. Adanya empat katup jantung satu arah memastikan darah mengalir satu arah. Katup-
katup terletak sedemikian rupa sehingga mereka membuka dan menutup secara pasif karena
perbedaan tekanan, serupa dengan tekanan pintu satu arah. Gradient tekanan ke arah depan
mendorong katup terbuka, seperti anda membuka pintu dengan mendorong salah satu sisinya,
sementara gradient tekanan ke arah belakang mendorong katup menutup, seperti anda
mendorong ke pintu sisi lain yang berlawanan untuk menutupnya. Perhatikan bahwa gradient
ke arah belakang dapat mendorong katup menutup, tetapi tidak dapat membukanya. Keempat
katup jantung berfungsi untuk mempertahankan aliran darah searah melalui bilik - bilik
jantung. Ada 2 jenis katup: katup atrioventrikularis (AV), yang memisahkan atrium dengan
ventrikel dan katup semilunaris, yang memisahkan arteria pulmonalis dan aorta dari ventrikel
yang bersangkutan. Katup- katup ini membuka dan menutup secara pasif, menanggapi
tekanan dan volume dalam bilik dan pembuluh darah jantung.
1) Katup Trikuspid
Katup trikuspid berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila katup ini terbuka,
maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan. Katup trikuspid
berfungsi mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan cara menutup
pada saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup trikuspid terdiri dari 3 daun
katup.
2) Katup pulmonal
Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam ventrikel kanan melalui
trunkus pulmonalis. Trunkus pulmonalis bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri
yang akan berhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri. Pada pangkal trunkus
pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari 3 daun katup yang terbuka bila
ventrikel kanan berkontraksi dan menutup bila ventrikel kanan relaksasi, sehingga
memungkinkan darah mengalir dari ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis.
3) Katup bikuspid
Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri menuju ventrikel
kiri.. Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada saat kontraksi ventrikel. Katup
bikuspid terdiri dari dua daun katup.
4) Katup Aorta
Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta. Katup ini akan
membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan mengalir keseluruh
tubuh. Sebaliknya katup akan menutup pada saat ventrikel kiri relaksasi, sehingga mencegah
darah masuk kembali kedalam ventrikel kiri.4
Persarafan Jantung
Jantung dipersarafi oleh serabut simpatis dan parasimpatis susunan saraf otonom
melalui plexus cardiacus yang terletak di bawah arcus aortae. Saraf simpatis berasal dari
bagian cervicale dan thoracale bagian atas truncus symphaticus, dan persarafan parasimpatis
berasal dari nervus vagus.3
Serabut-serabut postganglionik simpatis berakhir di nodus sinuatrialis dan nodus
atrioventricularis, serabut- serabut otot jantung, dan arteriae coronariae. Perangsangan
serabut-serabut saraf ini menghasilkan akselerasi jantung, meningkatnya daya kontraksi otot
jantung, dan dilatasi arteriae coronariae.3
Serabut-serabut aferen yang berjalan bersama saraf simpatis membawa impuls saraf
yang biasanya tidak dapat disadari. Akan tetapi, bila suplai darah ke miokardium terganggu,
impuls rasa nyeri dirasakan melalui lintasan tersebut. Serabut-serabut aferen yang berjalan
bersama nervus vagus mengambil bagian dalam refleks kardiovaskular.3
Pendarahan Jantung
Sebagian besar darah dari dinding jantung mengalir ke atrium kanan melalui sinus
coronarius, yang terletak pada bagian posterior sulcus atrioventricularis dan merupakan
lanjutan dari vena cardiaca magna. Pembuluh ini bermuara ke atrium dextrum sebelah kiri
vena cava inferior. Vena cardiaca parva dan vena cardiaca media merupakan cabang sinus
coronarius. Sisanya dialirkan ke atrium dextrum melalui vena ventriculi dextri anterior dan
melalui vena-vena kecil yang bermuara langsung ke ruang-ruang jantung.3
Epikardium
Epikardium adalah lapisan paling luar dari jantung, tersusun dari lapisan sel-sel
mesotelial yang berada di atas jaringan ikat. Pada epikardium terdapat perikardium.
Perikardium merupakan lapisan jantung sebelah luar yang merupakan selaputyang
membungkus jantung dimana teridiri antara lapisan fibrosa dan serosa, dalam cavum
pericardii berisi 50 cc yang berfungsi sebagai pelumas agar tidak ada gesekan antara
perikardium dan epikardium. Epikardium adalah lapisan paling luar dari jantung yang
dibentuk oleh lamina viseralis dari perikardium. Epikardium berupa membrana serosa
yang padat dengan ketebalan yang bervariasi, banyak mengandung serabut elastis yang
berbentuk lembaran, terutama dibagian provundal. Epikardium melekat erat pada
miokardium, membungkus vasa, nervi dan corpus adiposum, jaringan lemak banyak
ditemukan pada jantung. Kumpulan ganglion padat terdapat pada subepikardium
terutama pada tempat masuknya vena kava kranialis. Lamina parietalis perikardium juga
berupa membran serosa yaitu suatu membran yang terdiri dari jaringan ikat yang
mengandung jala serabut elastis, kolagen, fibroblast, makrofafiksans dan ditutup oleh
mesothelium. Epikardium tersusun atas lapisan sel-sel mesotelial yang berada diatas
jaringan ikat. Jantung bekerja selama kita masih hidup, karena itu membutuhkan
makanan yang dibawa oleh darah, pembuluh darah yang terpenting dan memberikan
darah untuk jantung dari aorta asendens dinamakan arteri coronaria.4
Miokardium
Miokardium, terdiri dari otot polos. Miokardium pada ventrikel kiri lebih tebal
dibandingkan pada ventrikel kanan. Sel otot yang khusus pada atrium dapat
menghasilkan atriopeptin, ANF (Atrial Natriuretic Factor kardiodilatin dan kardionatrin
yang berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit. Miokardium
terdiri dari 2 jenis serat otot yaitu serat kondukdi danserat kontraksi. Serat konduksi pada
jantung merupakan modifikasi dari serat otot jantung dan menghasilkan impuls. Serat
konduksi terdiri dari 2 nodus di dinding atrium yaitu nodus SA dan AV, bundle of HIS
dan serat purkinje. Serat purkinje merupakan percabangan dari nodus AV dan terletak
disubendokardial. Sel purkinje mengandung sitoplasma yang besar, sedikit miofibril,
kaya akanmitokondria dan glikogen serta mempunyai 1 atau 2 nukleus yang terletak di
sentral.Serat kontraksi merupakan serat silindris yang panjang dan bercabang. Setiap
serat terdirihanya 1 atau 2 nukleus di sentral. Serat kontraksi mirip dengan otot lurik
karena memiliki striae. Sarkoplasmanya mengandung banyak mengandung mitokondria
yang besar. Ikatan antara dua seratotot adalah melalu fascia adherens, macula adherens
(desmosom), dan gap junction.4
Endokardium
Endokardium, merupakan bagian dalam dari atrium dan ventrikel. Endokarium
homolog dengan tunika intima pada pembuluh darah. Endokardium terdiri dari
endotelium dan lapisan subendokardial. Endotelium pada endokardium merupakan epitel
selapis pipih dimana terdapat tight/occluding junction dan gap junction lapisan
subendokardial terdiri dari jaringan ikat longgar. Di lapisan subendokardial terdapat
vena, saraf, dan sel purkinje.4
Dalam keadaan normal, hanya sekitar separuh dari jumlah darah yang
terkandung di dalam ventrikel pada akhir diastol dipompa ke luar selama sistol. Jumlah darah
yang tersisa di ventrikel pada akhir sistol ketika fase ejeksi usai disebut sebagai volume
sistolik akhir (ESV), yang besarnya sekitar 65 mL. Ini adalah jumlah darah paling sedikit di
dalam ventrikel.5
Enzim Jantung
Apabila sel-sel jantung mati (nekrosis) ada enzim-enzim tertentu yang dikeluarkan ke
dalam darah. Enzim tersebut adalah keratin kinase (CK), serum asparate amino transferase
(AST) dulu adalah SGOT (serum glumatic-oxaloacetic transaminase), lactic acid
dehydrogenase (LDH). Pola peningkatan enzim-enzim ini setelah serangan infak miokrad
akut dapat membantu dalam penentuan diagnosis. Akan tetapi, penigkatan enzim-enzim ini
tidak terbatas pada kerusakan sel-sel miokardium, tetapi juga dapat meningkat apabila ada
kerusakan pada sel-sel hati, ginjal, otak, paru, vesika urinaria, atau usus. Agar pemeriksaam
enzim-enzim ini dapat spesifik, untuk sel-sel miokardium, enzim dipecahkan atau dijadikan
isoenzim. Misalnya, enzim CK1 terdapat pada otak, paru, vesika urinaria, atau usus; CK2
hanya terdapat pada sel-sel miokardium; CK3 akan terdapat pada seum pasien dalam 48 jam
setelah serangan IM akut transmural. LDH juga dipecahkan agar menjadi spesifik. Sel-sel
miokardium kaya dengan LDH1 sehingga kerusakan pada sel-sel miokardium akan membuat.
Analisis enzim jantung dalam plasma merupakan bagian dari profil diagnostic yang
meliputi riwayat,gejala,dan elektrokardiogram. Analisis enzim bertujuan untuk mendiagnosis
infrak miokardium. Enzim dilepaskan dari sel bila sel mengalami cedera dan membrannya
pecah. Kebanyakan enzim tidak spesifik dalam hubungannya dengan organ tertentu yang
rusak.
Laktat Dehidrogenase
Kreatinin Kinase
Karena enzim yang berbeda dilepaskan ke dalam darah dengan periode yang berbeda
setelah infrak miokardium, maka sangat penting mengevaluasi kadar enzim yang
dihubungkan dengan waktu awitan (onset) nyeri dada atau gejala lain. Kreatinin Kinase
(Creatinin Kinase-CK) dan isoenzimnya (CKMB) adalah enzim yang dianalisis untuk
mendiagnosis infrak miokardium akut, dan merupakan enzim pertama yang meningkat saat
terjadi infrak miokardium. Gangguan pada jantung selain infrak miokardium akut juga
dihubungkan dengan nilai kadar CK DAN CKMB total yang abnormal. Gangguan tersebut
termasuk perikarditis,miokarditis,dan trauma.
SGOT (Serum Glumatik Oksaloasetik Transaminase)
Merupakan enzim transaminase, yang berada pada serum dan jaringan terutama hati
dan jantung. Pelepasan SGOT yang tinggi dalam serum menunjukan adanya kerusakan pada
jaringan jantung dan hati.
Nilai normal: Pria = s.d. 37 U/L
Wanita = s.d. 31 U/L
Peningkatan SGOT <3x normal = terjadi karena radang otot jantung, sirosis hepatis,
infark paru, dan lain-lain.
Peningkatan SGOT 3-5x normal = terjadi karena sumbatan saluran empedu, gagal
jantung kongestif, tumor hati, dan lain-lain.
Peningkatan SGOT >5x normal = kerusakan sel-sel hati, infak miokrad (serangan
jantung), pankreatitis akut (radang pankreas), dan lain-lain.
Merupakan enzim transaminase yang keadaan normal berada dalam jaringan tubuh
terutama hati. Peningkatan dalam serum darah menunjukan adanya trauma atau kerusakan
hati.
Nilai normal: Pria = sampai dengan 42 U/L
Wanita = sampai dengan 32 U/L
Peningkatan .20x normal terjadi pada hepatitis virus, hepatitis toksis.
Peningkatan 3-10 x normal terjadi pada infeksi mono nuklear, hepatitis kronik aktif,
infrak miokrad (serangan jantung).
Peningkatan 1- 3x normal terjadi pada pankreatitis sirosis empedu.6
Impuls jantung berasal dari nodus SA, pemacu jantung, yang memiliki kecepatan
depolarisasi spontan ke ambang yang tertinggi. Setelah dicetuskan, potensial aksi menyebar
ke seluruh atrium kanan melalui traktus internodal dan ke atrium kiri, melalui branchman's
bundle. Sebagian penghantaran impuls tersebut dipermudah oleh jalur penghantar khusus,
tetapi sebagian besar melalui penyebaran impuls dari sel ke sel melalui gap junction. Impuls
berjalan dari atrium ke dalam ventrikel melalui nodus AV, satu-satunya titik kontak listrik
antara kedua bilik tersebut.
Potensial aksi berhenti sebentar di nodus AV, untuk memastikan bahwa kontraksi
atrium mendahului kontraksi ventrikel agar pengisian ventrikel berlangsung sempurna.
Impuls kemudian dengan cepat berjalan ke septum antarventrikel melalui berkas His (bundle
of His) dan secara cepat disebarkan ke seluruh miokardium melalui serat-serat Purkinje. Sel-
sel ventrikel lainnya diaktifkan melalui penyebaran impuls dari sel ke sel melalui gap
junction. Dengan demikian, atrium berkontraksi sebagai satu kesatuan, diikuti oleh kontraksi
sinkron ventrikel setelah suatu jeda singkat. Proses tersebut dapat disingkat seperti berikut :
- Traktus Internodal
- Brachman bundle
Potensial aksi ini terdiri dari 5 fase yang sesuasi dengan peristiwa electrofisiologi
tertentu, yaitu :
Pada keadaan istirahat maka, sel jantung memperlihatkan suatu perbedaan potensial listrik
atau voltase membran selnya. Bagian dalam sel relatif negatif sedangkan bagian luarnya
relatif positif, dengan demikian, sel tersebut mengalami Polarisasi. Perbedaan ini timbul
akibat permeabilitas relatif dari membran sel terhadap ion-ion disekitarnya, terutama K + dan
Na+.
Depolarisasi sel adalah akibat permeabilitas membran terhadap Na+ sangat meningkat.
Na+ yang terdapat di luar sel mengalir cepat masuk ke dalam sel melalui saluran cepat,
didorong oleh perbedaan kadar Na+ itu sendiri. Masuknya Na+ yang bermuatan positif,
mengubah muatan negatif di sepanjang membran sel, bagian luar dari sel menjadi negatif,
sedangkan bagian dalamnya menjadi positif.
Segera setelah terjadi depolarisasi, maka terjadi sedikit perubahan mendadak dari
kadar ion dan timbul suatu muatan listrik relatif. Tambahan muatan negatif di dalam sel itu
menyebabkan muatan positifnya agak berkurang. Sebagai efeknya, sebagian dari sel itu
mengalami repolarisasi. Fase ini diduga mencerminkan inaktivasi mendadak saluran cepat
Na+ yang memmungkinkan terjadinya influks cepat dari Na+.
Selama repolarisasi cepat, maka aliran muatan Ca2+ dan Na+ ke dalam sel secara
lambat diinaktifkan dan permeabilitas membran terhadap K + sangat meningkat. K+ keluar dari
dalam sel dengan demikian mengurangi muatan positif dalam sel. Bagian dalam sel akhirnya
kembali ke keadaan yang relatif negatif dan bagian luar sel kembali ke keadaan yang relatif
positif. Distribusi ion pada keadaan istirahat dipulihkan kembali melalui kegiatan kontinyu
pompa Na-K yang dengan aktif memindahkan K+ ke dalam sel dan Na+ ke luar sel.
Curah Jantung
Curah jantung (Cardiac Output, CO) adalah volume darah yang dipompa oleh tiap ventrikel
per menit. Hal ini disebabkan oleh kontraksi otot myocardium yang berirama dan sinkron,
sehingga darah pun dipompa masuk ke dalam sirkulasi pulmonary dan sistemik. Besar
cardiac output ini berubah-ubah, tergantung kebutuhan jaringan perifer akan oksigen dan
nutrisi. Cardiac output tergantung dari hubungan yang terdapat antara dua buah variable,
yaitu: frekuensi jantung (kecepatan denyut jantung) dan stroke volume (volume darah yang
dipompa per denyut). Cardiac output dapat dipertahankan dalam keadaan cukup stabil
meskipun dipengaruhi oleh salah satu variable, yaitu dengan melakukan penyesuaian pada
variable yang lain.7
Pembukaan tidak menimbulkan bunyi apapun. Bunyi timbul karena getaran yang
terjadi di dinding ventrikel dan arteri – arteri besar ketika katup menutup, bukan oleh derik
penutupan katup. Karena penutupan katup AV terjadi pada awal kontraksi ventrikel ketika
tekanan ventrikel pertama kali melebihi tekanan atrium, bunyi jantung pertama menandakan
awitan sistol ventrikel. Penutupan katup semilunaris terjadi pada awal relaksasi ventrikel
ketika tekanan ventrikel kiri dan kanan turun di bawah tekanan aorta dan arteri pulmonalis.
Dengan demikian bunyi jantung kedua menandakan permulaan diastol ventrikel.
Bunyi jantung keempat merupakan bunyi jantung pada keadaan patologis yaitu
terdengar sebelum unyi jantung pertama pada kontraksi atrium. Hal tersebut terjadi karena
darah yang masuk ventrikel dari atrium dengan jumlah besar, yaitu sering terjadi pada
pembesaran atrium.
Bunyi jantung abnormal, atau murmur (bising jantung), biasanya berkaitan dengan
penyakit jantung walaupun tidak selalu demikian. Murmur dapat terjadi akibat malfungsi
katup. Katup stenotik adalah katup yang kaku dan menyempit dengan kecepatan yang sangat
tinggi. Katup insufisien adalah katup yang tidak dapat menutup secara sempurna. Murmur
yang tidak berkatitan dengan patologi jantung, yang disebut murmur fungsional, lebih sering
dijumpai pada orang berusia muda. Suatu murmur yang terjadi antara bunyi jantung pertama
dan bunyi jantung kedua disebut sebagai murmur sistolik. Sedangkan murmur yang terjadi
antara bunyi jantung kedua dan bunyi jantung pertama dari siklus berikutnya disebut sebagai
murmur diastolik.
Pemeriksaan EKG
Alat ini merekam aktivitas listrik sel di atrium dan ventrikel serta membentuk
gelombang dan kompleks yang spesifik. Aktivitas listrik tersebut di dapat dengan
menggunakan elektroda di kulit yang dihubungkan dengan kabel ke mesin EKG. Jadi EKG
merupakan voltmeter yang merekam aktivitas listrik akibat depolarisasi sel otot jantung.8
Untuk menghasilkan perbandingan standar, rekaman EKG rutin terdiri dari dua belas
system elektroda konvensional, atau lead. Sewaktu sebuah mesinelektroda kardiogram
dihubungkan dengan elektroda pencatatan di dua titik pada tubuh, susunan spesifik dari tiap-
tiap pasangan koneksi itu disebut lead. Kedua belas lead tersebut masing-masing merekam
aktivitas listrik dijantung dari lokasi yang berbeda-enam susunan listrik dari ekstermitas dan
enam lead dada di berbagai tempat disekitar jantung. Kedua belas lead tersebut digunakan
secara rutin di semua rekaman EKG sebagai dasar untuk perbandingan dan untuk mengenali
adanya deviasi dari normal.9
Kesimpulan
Jantung yang berdebar – debar dipengaruhi oleh mekanis kerja jantung yang
mencakup aktivitas listrik jantung, siklus jantung, mekanisme pompa jantung, enzim pada
jantung, serta dipengaruhi oleh struktur makro maupun mikro jantung dan dapat diketahui
dengan pemeriksaan EKG.
DAFTAR PUSTAKA