BUKU PANDUAN
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS
SAKA WIRA KARTIKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
a. Bela Negara sebagai kewajiban dasar manusia juga merupakan kehormatan bagi
setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan
rela berkorban bagi bangsa dan negara Kesatuan Republik Indonesia. Kesadaran Bela
Negara harus dibangun, dibina dan ditumbuhkembangkan dalam diri setiap warga negara
sejak usia dini melalui pendidikan seumur hidup dalam bentuk proses pembelajaran
interaktif, partisipatif dan progresif sepanjang hayat. Dalam usaha menjaga integritas
bangsa dan negara, perlu meningkatkan pembinaan pemberdayaan partisipasi
masyarakat sesuai dengan tuntutan keadaan dewasa ini. TNI AD melalui fungsi
pembinaan teritorial berusaha membangkitkan, mendorong, mengarahkan serta
mengendalikan keinginan, semangat dan daya masyarakat terutama bagi generasi muda,
dalam rangka peningkatan pembinaan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan
Kesadaran Bela Negara sesuai amanat pasal 30 ayat (2) UUD 1945.
c. Satuan Karya Wira Kartika merupakan bagian integral dari Gerakan Pramuka dan
jajaran Kwartir Gerakan Pramuka yang merupakan wadah pendidikan guna menyalurkan
minat, mengembangkan bakat dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, ketrampilan
dan pengalaman Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam berbagai bidang
kejuruan/ teknologi, serta memotivasi mereka untuk melaksanakan kegiatan karya nyata
dan produktif sehingga dapat memberi bekal bagi kehidupan dan pengabdiannya kepada
masyarakat, bangsa dan negara, sesuai dengan aspirasi pemuda Indonesia dan tuntutan
perkembangan pembangunan dalam rangka peningkatan ketahanan nasional.
Keberadaan dan kegiatan operasional dari Saka Wira Kartika sebagai kepanjangan
proses pendidikan progresif sepanjang hayat Kepramukaan yang berlandaskan pada
Anggaran Dasar dan Anggaran rumah Tangga Gerakan Pramuka.
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Buku Panduan Syarat Kecakapan Khusus Saka
Wira Kartika yang disusun dengan tata urut sebagai berikut :
a. Pendahuluan.
b. Krida Navigasi Darat.
c. Krida Pioneer.
d. Krida Mountainering.
e. Krida Survival.
f. Krida Penanggulangan bencana.
g. Penutup.
3
4. Dasar.
c. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan
Pramuka.
d. Keputusan Presiden RI Nomor 104 tahun 2004 tentang anggaran dasar Gerakan
Pramuka.
f. Peraturan Bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka Nomor Perkasad 182 / X / 2007 dan Nomor 199 tahun 2007 tentang kerjasama
dalam usaha pembinaan dan pengembangan Pendidikan Bela Negara dan Kepramukaan.
h. Keputusan Ketua Kwartir Nasional Nomor 086 Tahun 2005 tentang Anggaran
Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
i. Keputusan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 182 tahun 2006
tentang petunjuk penyelenggaraan Pokok-pokok Organisasi Gerakan Pramuka.
j. Keputusan Ketua Kwartir Gerakan Pramuka Nomor 188 Tahun 2006 tentang
Petunjuk Penyelenggaraan Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka.
k. Keputusan Ketua Kwartir Gerakan Pramuka Nomor 205 Tahun 2009 tentang
Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Karya Pramuka.
4
BAB II
N
W E
S
NAVRAT
GPS
WW
E E
W W
E E
2) Pramuka Penggalang.
3) Pramuka Penegak.
4) Pramuka Pandega.
b. Pokok Bahasan.
b) Peta Tematik. Adalah peta yang berisi gambaran satu atau dua
tema khusus yang disusun berdasarkan data statistik seperti peta jenis
tanah dan peta perairan.
(1) Peta Jenis Tanah adalah peta yang hanya menjelaskan jenis
tanah yang terdapat pada suatu wilayah (jenis tanah alluvial endapan
sungai, tanah liat berpasir dan tanah lempung). Contoh sebagai
berikut :
, , , PETA : 05,
106 44 106 45 0 Jkt 106 50 106 52
, P E TA JE NIS TA NA H ,
06 11 W IL AYA H K O DIM 0 5 0 4 /JA K S E L 06 11
Kedar 1 : 90.000
0 1.8 3.6 Km
0501
KO DIM 0501/JP
0504 0505
06
04 05 01
02
07 03
CILANDAK
0504 0505
052 051 PASAR MING G U KO DIM 0505/JT
04 07
KO DIM 0506/TG R
07 03
03
08
0504
0508 J AG AKARSA
0508 0504
, ,
06 20 06 20
0504 0505
Keterangan
Al uv i al Endapan Sungai
(Keri k i l , Kerak al ) 0504
Tanah Li at Berpas i r
0508
(Latos ol Cok el at Kemerahan)
, ,
06 22 06 22
Tanah Lempung ( Hi dromorf Kel abu ) KO DIM 0508/DPK
, , , ,
106 44 106 45 0 Jkt 106 50 TOPD A M J AYA 106 52
= Titik triangulasi
= Danau
8
= Jalan
= Bangunan
Contoh :
= Perkampungan
31 100
90
80
70 Co. 2343 3056
60
50
40
30
20
10
30 X
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
23 24
9
JP JP
K= JM = JP = JM x K
JM K
Keterangan : K = Kedar
JM = Jarak Mendatar di Medan
JP = Jarak di Peta
Contoh soal :
Diketahui : JP = 2 cm
JM = 1000 m
Jawab :
10
JP
K=
JM
K = 2 cm
1000 m
= 1000 m = 100.000 cm
K = 2 cm
100.000 cm
K = 1:50.000
Selisih Tinggi
Rumus Sudut Tanjakan =
Jarak Mendatar
25
Maka besar sudut tanjakan =
100
= 1/4
B
Tanjakan sebenarnya
Selisih Tinggi = 25 m
A C
Jarak Mendatar = 100 m
11
Selisih Tinggi
Rumus Sudut Tanjakan = x 57,3 o
Jarak Mendatar
25
= X 57,3 o
100
1
= X 57,3 o
4
= 14 19 I 30 II
o
Catatan :
1) Pramuka Siaga.
2) Pramuka Penggalang.
3) Pramuka Penegak.
4) Pramuka Pandega.
b. Pokok Bahasan.
2) Pramuka Penggalang.
3) Pramuka Penegak.
4) Pramuka Pandega.
b. Pokok Bahasan.
(1) Pilih dua titik tanda yang sudah dikenali di lapangan dan juga
di peta.
Contoh : Titik 1 Menara (Arah kompas 146o ).
(2) Dari arah kompas 146o ditarik garis Back Azimuth (bidikan
arah balik/ke belakang) sebesar 326o.
Contoh : Titik 2 Pura (Arah kompas 248o ).
(3) Dari arah kompas 248o ditarik garis Back Azimuth (arah balik)
sebesar 68o.
16
o
68 o 146
Kedudukan sendiri
o o
326 248
(1) Pilih dua titik tanda yang sudah dikenali di medan dan di peta.
Contoh : - Titik 1 Menara (Arah kompas 146 o).
o o
146 248 Kedudukan pihak lain
2) Pramuka Penggalang.
3) Pramuka Penegak.
4) Pramuka Pandega.
b. Pokok Bahasan.
1) Kegunaan Alat Global Position System (GPS). GPS adalah alat untuk
menentukan posisi suatu tempat secara teliti dengan bantuan Satelit yang ada dan
dapat digunakan untuk melaksanakan navigasi.
18
b) Jika alat belum dapat menjejak sinyal Satelit, maka akan keluar layar
konfigurasi angka-angka berupa gambar dua lingkaran dan beberapa tanda
nomor Satelit.
19
d) Pilih country, tekan Enter daftar negara akan muncul, lalu dengan
tombol besar, panah ke atas dan ke bawah, pilih Indonesia tekan enter
kemudian tunggu.
e) Layar status Satelit akan muncul dan alat sedang mencari sinyal
Satelit yang nomornya tergambar di layar.
20
Keterangan. :
Sinyal
g) Setelah jumlah minimum sinyal satelit dapat terjejak, maka alat akan
menampilkan layar posisi secara otomatis seperti gambar :
21
BAB III
PENUTUP
9. Penutup. Demikian Buku Panduan Krida Navrat beserta Syarat Kecakapan Khusus
Saka Wira Kartika dibuat dengan harapan dapat membantu dan sebagai pedoman bagi para
pembina, instruktur dan pamong dalam penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan Saka
Wira Kartika di wilayah, semoga Tuhan YME senantiasa memberikan bimbingan dan rahmat
terhadap kelancaran kegiatan Kepramukaan, khususnya pembinaan dan pengembangan Saka
Wira Kartika.
Jul Effendi
Mayor Jenderal TNI
22