Anda di halaman 1dari 22

1

MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT


STAF UMUM TERITORIAL

BUKU PANDUAN
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS
SAKA WIRA KARTIKA

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Bela Negara sebagai kewajiban dasar manusia juga merupakan kehormatan bagi
setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan
rela berkorban bagi bangsa dan negara Kesatuan Republik Indonesia. Kesadaran Bela
Negara harus dibangun, dibina dan ditumbuhkembangkan dalam diri setiap warga negara
sejak usia dini melalui pendidikan seumur hidup dalam bentuk proses pembelajaran
interaktif, partisipatif dan progresif sepanjang hayat. Dalam usaha menjaga integritas
bangsa dan negara, perlu meningkatkan pembinaan pemberdayaan partisipasi
masyarakat sesuai dengan tuntutan keadaan dewasa ini. TNI AD melalui fungsi
pembinaan teritorial berusaha membangkitkan, mendorong, mengarahkan serta
mengendalikan keinginan, semangat dan daya masyarakat terutama bagi generasi muda,
dalam rangka peningkatan pembinaan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan
Kesadaran Bela Negara sesuai amanat pasal 30 ayat (2) UUD 1945.

b. Sesuai dengan Pasal 7 Ayat 1 Undang-Undang RI Nomor 34 tahun 2004


menyatakan bahwa tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara,
mempertahankan keutuhan wilayah NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan
gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Sedangkan pada ayat 2 menyatakan
bahwa tugas pokok TNI dilaksanakan melalui Operasi Militer Untuk Perang (OMP) dan
Operasi Militer Selain Perang (OMSP) serta pada butir 8 menyatakan Pemberdayaan
Wilayah Pertahanan dan pendukungnya secara dini sesuai dengan sistem pertahanan
Semesta. Sebagai aplikasi dari Pemberdayaan Wilayah Pertahanan, salah satunya
memberdayakan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat Indonesia, terutama
generasi potensial dalam wadah pembinaan Gerakan Pramuka.
2

c. Satuan Karya Wira Kartika merupakan bagian integral dari Gerakan Pramuka dan
jajaran Kwartir Gerakan Pramuka yang merupakan wadah pendidikan guna menyalurkan
minat, mengembangkan bakat dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, ketrampilan
dan pengalaman Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam berbagai bidang
kejuruan/ teknologi, serta memotivasi mereka untuk melaksanakan kegiatan karya nyata
dan produktif sehingga dapat memberi bekal bagi kehidupan dan pengabdiannya kepada
masyarakat, bangsa dan negara, sesuai dengan aspirasi pemuda Indonesia dan tuntutan
perkembangan pembangunan dalam rangka peningkatan ketahanan nasional.
Keberadaan dan kegiatan operasional dari Saka Wira Kartika sebagai kepanjangan
proses pendidikan progresif sepanjang hayat Kepramukaan yang berlandaskan pada
Anggaran Dasar dan Anggaran rumah Tangga Gerakan Pramuka.

d. Dalam mendukung operasional Saka Wira Kartika dibutuhkan Buku Panduan


Syarat Kecakapan Khusus yang merupakan kumpulan materi kegiatan dalam Saka Wira
Kartika yang harus dilakukan oleh peserta didik, sehingga apabila dinyatakan lulus dalam
materi kegiatan yang disyaratkan, maka peserta didik berhak memperoleh dan memakai
Tanda Kecakapan Khusus sesuai dengan bidang masing-masing. Buku Panduan Syarat
Kecakapan Khusus merupakan produk bersama sesuai hasil pengkajian Tim Pokja
Kwarnas Gerakan Pramuka dan Tim Pokja TNI AD. Dengan adanya panduan tersebut,
maka dapat membantu kelancaran para pelatih, instruktur dan Pamong dalam rangka
pembinaan dan pengembangan kegiatan Kepramukaan dalam wadah Saka Wira Kartika
di wilayah.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Sebagai pedoman dalam pembinaan dan pengembangan Saka Wira


Kartika di wilayah.

b. Tujuan. Meningkatkan dan memperlancar pelaksanaan pembinaan dan


pengembangan Saka Wira Kartika di wilayah.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Buku Panduan Syarat Kecakapan Khusus Saka
Wira Kartika yang disusun dengan tata urut sebagai berikut :

a. Pendahuluan.
b. Krida Navigasi Darat.
c. Krida Pioneer.
d. Krida Mountainering.
e. Krida Survival.
f. Krida Penanggulangan bencana.
g. Penutup.
3

4. Dasar.

a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan.

b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 tahun 2004 tentang Tentara


Nasional Indonesia ( TNI ).

c. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan
Pramuka.

d. Keputusan Presiden RI Nomor 104 tahun 2004 tentang anggaran dasar Gerakan
Pramuka.

e. Kesepakatan bersama antara Menteri Dalam Negeri, Menteri Pertahanan, Menteri


Pendidikan Nasional, Menteri Agama, Menteri Pemuda dan Olahraga dan Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka Nomor 118 tahun 2006, Nomor KB / 05 / M / X / 2006, Nomor
51 / X / KB/ 2006 Nomor 52 tahun 2006, Nomor 0145 / MENPORA / X / 2006, Nomor 161
tahun 2006 tentang peningkatan upaya Bela Negara melalui Gerakan Pramuka.

f. Peraturan Bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka Nomor Perkasad 182 / X / 2007 dan Nomor 199 tahun 2007 tentang kerjasama
dalam usaha pembinaan dan pengembangan Pendidikan Bela Negara dan Kepramukaan.

g. Surat Keputusan Bersama Dirjen Pothan Dephan dan Kakwarnas gerakan


Pramuka Nomor SKEP/ 27 / VII / 2006 098 Tahun 2006 tanggal 14 Juli 2006 tentang
Pengesahan Buku Panduan Pembinaan Kesadaran Bela Negara dalam Gerakan
Pramuka.

h. Keputusan Ketua Kwartir Nasional Nomor 086 Tahun 2005 tentang Anggaran
Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

i. Keputusan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 182 tahun 2006
tentang petunjuk penyelenggaraan Pokok-pokok Organisasi Gerakan Pramuka.

j. Keputusan Ketua Kwartir Gerakan Pramuka Nomor 188 Tahun 2006 tentang
Petunjuk Penyelenggaraan Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka.

k. Keputusan Ketua Kwartir Gerakan Pramuka Nomor 205 Tahun 2009 tentang
Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Karya Pramuka.
4
BAB II

KRIDA NAVIGASI DARAT

N
W E
S

NAVRAT

TKK PENGETAHUAN PETA & MEDAN TKK RESECTION DAN INTERSECTION

GPS

WW
E E

W W
E E

TKK JALAN KOMPAS SIANG DAN MALAM TKK PENGETAHUAN GPS


5

1. SKK PENGETAHUAN PETA DAN MEDAN

a. Target Kecakapan untuk masing-masing golongan Pramuka.

1) Pramuka Siaga. (Tidak diadakan).

2) Pramuka Penggalang.

a) Mengerti dan dapat menjelaskan tentang pengertian peta dan medan.


b) Mengerti dan dapat menjelaskan tanda-tanda peta.
c) Mengerti dan dapat menjelaskan bagian-bagian dan pengertian peta
Topografi.
d) Mengerti dan dapat menjelaskan bagian-bagian dan pengertian peta
Tematik.

3) Pramuka Penegak.

a) Memahami dan mampu menentukan koordinat peta.


b) Memahami dan mampu cara menyambung peta.
c) Memahami dan mampu menjelaskan fungsi peta dan simbol – simbol
peta.
d) Telah melatih sekurang-kurangnya 2 (dua) orang Pramuka
Penggalang sehingga memperoleh TKK Pengetahuan Peta dan Medan.

4) Pramuka Pandega.

a) Menguasai dan mahir menentukan koordinat peta.


b) Menguasai dan mahir cara menghitung kedar peta.
c) Menguasai dan mahir menghitung sudut tanjakan.
d) Menguasai dan mahir menjelaskan pengetahuan peta dan medan.
e) Telah melatih sekurang-kurangnya 2 (dua) orang Pramuka
Penggalang dan 2 (dua) orang Pramuka Penegak sehingga memperoleh
TKK Kompas Siang dan Kompas Malam.
6

b. Pokok Bahasan.

1) Pengertian Peta dan Medan. Peta adalah gambaran sebagian atau


seluruh permukaan bumi yang dipindahkan ke dalam bidang datar, baik benda
alam maupun benda buatan manusia yang dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya. Medan adalah bagian dari permukaan bumi dengan segala benda
yang tidak bergerak di atas permukaannya, baik benda alam maupun benda
buatan manusia. Jenis-jenis peta antara lain :

a) Peta Topografi. Peta Topografi adalah peta yang


menggambarkan posisi mendatar dan tegak dari semua benda medan yang
tidak bergerak di permukaan bumi.

b) Peta Tematik. Adalah peta yang berisi gambaran satu atau dua
tema khusus yang disusun berdasarkan data statistik seperti peta jenis
tanah dan peta perairan.

(1) Peta Jenis Tanah adalah peta yang hanya menjelaskan jenis
tanah yang terdapat pada suatu wilayah (jenis tanah alluvial endapan
sungai, tanah liat berpasir dan tanah lempung). Contoh sebagai
berikut :

, , , PETA : 05,
106 44 106 45 0 Jkt 106 50 106 52

, P E TA JE NIS TA NA H ,
06 11 W IL AYA H K O DIM 0 5 0 4 /JA K S E L 06 11
Kedar 1 : 90.000
0 1.8 3.6 Km

0501
KO DIM 0501/JP

KO DIM 0503/JB KO DIM 0501/JP 0504


SETIA BUDI

052 051 0501 0504


06 01 TEBET

0504 0505
06

04 05 01
02

, KEBAYO RAN LAMA 05 02


02 ,
06 15 MAMPANG PRAPATAN 06 15

KEBAYO RAN BARU


05 02

07 03
CILANDAK
0504 0505
052 051 PASAR MING G U KO DIM 0505/JT
04 07
KO DIM 0506/TG R

07 03

03

08
0504

0508 J AG AKARSA

0508 0504
, ,
06 20 06 20
0504 0505
Keterangan

Al uv i al Endapan Sungai
(Keri k i l , Kerak al ) 0504

Tanah Li at Berpas i r
0508
(Latos ol Cok el at Kemerahan)
, ,
06 22 06 22
Tanah Lempung ( Hi dromorf Kel abu ) KO DIM 0508/DPK

, , , ,
106 44 106 45 0 Jkt 106 50 TOPD A M J AYA 106 52

Gbr. Peta jenis tanah


7

(2) Peta Perairan adalah peta yang hanya menjelaskan unsur


perairan yang terdapat pada suatu wilayah (sungai, danau, rawa dan
waduk). Contoh sebagai berikut :

Gbr. Peta perairan

2) Pengertian Tanda – Tanda Peta. Tanda peta adalah sejumlah


gambar pengganti yang mewakili bagian medan, benda medan dan tanda medan.
Tanda-tanda peta dapat dibedakan menurut warna dan bentuknya.

a) Tanda peta menurut warna.

(1) Warna hitam. Untuk menunjukkan sebagian besar


benda-benda medan buatan manusia (misalnya jalan KA, tanda titik
ketinggian, batas daerah dan tumbuh-tumbuhan).
Contoh :

= Rel kereta api rangkap

= Titik triangulasi

b) Warna biru. Untuk menunjukkan tanda-tanda perairan (sungai,


sawah, danau).
Contoh :

= Sungai dan anak sungai.

= Danau
8

c) Warna merah. Untuk menentukan tanda-tanda peta berupa


konstruksi dari batu/bangunan, jalan keras.
Contoh :

= Jalan

= Bangunan

d) Warna hijau. Untuk menentukan tanda-tanda peta berupa


daerah/tempat yang didiami manusia (perkampungan).

Contoh :

= Perkampungan

e) Warna cokelat. Untuk menentukan tanda-tanda peta berupa


ketinggian (kontur, kedalaman permukaan bumi dan sebagian jalan keras
lebih rendah).
Contoh :
= Garis ketinggian/kontur

3) Pengertian Koordinat Peta. Titik koordinat adalah pertemuan antara


garis tegak dengan garis mendatar di atas peta. Pada setiap lembar peta terdapat
grid (garis tegak lurus) yang membentuk kotak bujur sangkar yang disebut karvak.
Menghitungnya dari Barat ke Timur (KI/KA), selanjutnya dari Selatan ke Utara
(BA/TAS).
Contoh : Koordinat 8 angka
Co. 2343 3056 artinya X = 2343
Y = 3056
Y

31 100
90
80
70 Co. 2343 3056
60
50
40
30
20
10
30 X
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

23 24
9

4) Tehnik Menyambung Peta. Bila daerah yang dipelajari luas, maka


peta yang digunakan terdiri dari beberapa lembar peta. Untuk menyambung peta-
peta tersebut dapat dilihat pada petunjuk nomor peta yang terdapat pada setiap
lembar peta di bagian kiri bawah (ada 9 kotak bujur sangkar kecil yang masing-
masing berisi nomor peta dan kotak yang di tengah diarsir).

PETUNJUK NOMOR HELAI PETA

5) Pengertian Kedar Peta. Kedar peta adalah perbandingan jarak men-datar


antara dua titik di peta dengan dua titik yang sama di medan. Untuk menghitung
kedar dapat kita gunakan rumus sebagai berikut :

JP JP
K= JM = JP = JM x K
JM K

Keterangan : K = Kedar
JM = Jarak Mendatar di Medan
JP = Jarak di Peta

Contoh soal :

Diketahui : JP = 2 cm
JM = 1000 m

Ditanya : Berapa kedarnya ?

Jawab :
10

JP
K=
JM

K = 2 cm
1000 m
= 1000 m = 100.000 cm
K = 2 cm
100.000 cm
K = 1:50.000

6) Pengertian Sudut Tanjakan. Sudut tanjakan adalah perbandingan


selisih dua titik ketinggian dengan jarak mendatarnya di medan. Bagi anggota
Pramuka sangat penting untuk mengetahui terjalnya suatu tanjakan karena dengan
mengetahui terjalnya suatu tanjakan tersebut kita dapat melakukan pergerakan
lanjutan di lapangan sebenarnya.

Selisih Tinggi
Rumus Sudut Tanjakan =
Jarak Mendatar

Untuk perbandingan antara selisih tinggi dengan jarak mendatar maka


satuan panjangnya harus sama (meter).

a) Perbandingan antara selisih tinggi dengan jarak mendatar.


Contoh : Selisih Tinggi = 25 meter, Jarak mendatar = 100 meter.

25
Maka besar sudut tanjakan =
100

= 1/4

B
Tanjakan sebenarnya

Selisih Tinggi = 25 m

A C
Jarak Mendatar = 100 m
11

b) Menyatakan selisih tinggi dengan jarak mendatar dalam derajat.

Selisih Tinggi
Rumus Sudut Tanjakan = x 57,3 o
Jarak Mendatar

25
= X 57,3 o
100
1
= X 57,3 o
4
= 14 19 I 30 II
o

Catatan :

(1) T radial = 57,3 o


(2) Rumus di atas dapat digunakan untuk sudut tanjakan yang
lebih kecil dari 30 o
(3) Perhitungan untuk lereng-lereng yang mendaki dinyatakan
dengan tanda Plus (+), sedangkan yang menurun dinyatakan dengan
tanda Minus (-) dalam penulisannya.

6. SKK KOMPAS SIANG DAN KOMPAS MALAM

a. Target Kecakapan untuk masing-masing golongan Pramuka.

1) Pramuka Siaga.

a) Mengetahui dan dapat menyebutkan arah mata angin.


b) Mengetahui dan dapat terbatas menyebutkan bagian-bagian dari
kompas.

2) Pramuka Penggalang.

a) Mengerti dan dapat menjelaskan bagian-bagian kompas prisma.


b) Mengerti dan dapat menggunakan kompas prisma pada siang dan
malam hari.
c) Mengerti dan dapat menentukan sudut besaran derajat.
12

3) Pramuka Penegak.

a) Memahami dan mampu menjelaskan bagian-bagian kompas prisma .


b) Memahami dan mampu melaksanakan orientasi peta dengan
kompas.
c) Memahami dan mampu menjelaskan kegunaan kompas prisma.
d) Memahami dan mampu menentukan besaran sudut jurusan pada
kompas prisma.
e) Telah melatih sekurang-kurangnya 2 (dua) orang Pramuka
Penggalang sehingga memperoleh TKK Kompas Siang dan Kompas Malam.

4) Pramuka Pandega.

a) Menguasai dan mahir bagian-bagian kompas prisma.


b) Menguasai dan mahir melaksanakan orientasi peta dengan kompas.
c) Menguasai dan mahir melaksanakan kompas siang dan kompas
malam.
d) Menguasai dan mahir menjelaskan tentang cara menentukan besaran
sudut jurusan pada kompas prisma.
e) Telah melatih sekurang-kurangnya 2 (dua) orang Pramuka
Penggalang dan 2 (dua) orang Pramuka Penegak sehingga memperoleh
TKK Kompas Siang dan Kompas Malam.

b. Pokok Bahasan.

1) Pengertian Kompas. Kompas adalah alat yang umum digunakan untuk


menentukan arah dan sudut di lapangan. Bagian-bagian kompas adalah sebagai
berikut :
13

2) Orientasi Peta dengan Kompas. Sebelum peta digunakan terlebih


dahulu peta harus diorientasi sehingga peta tersebut terletak horisontal dalam
kedudukan utara/selatan peta sesuai dengan utara selatan medan. Cara
mengorientasi peta dengan kompas :
a) Buka peta dan letakkan di atas bidang datar.
b) Buka kompas dan letakkan di atas peta.
c) Himpitkan garis rambut dan tanda baca yang bercahaya pada
kompas sejajar dengan garis grid utara selatan pada peta.
d) Putar peta dan kompas sehingga jarum kompas searah dengan garis
utara magnit.
e) Dengan demikian peta telah terorientasi ke arah utara.

3) Pengertian Kompas Siang dan Kompas Malam.

a) Pengertian Kompas Siang. Kompas siang adalah suatu cara


yang digunakan untuk menentukan arah/menuju sasaran yang telah
ditentukan pada siang hari. Langkah-langkah penggunaan Kompas
Siang adalah :
(1) Buka tutup kompas hingga berdiri tegak
(2) Letakkan/angkat prisma ke atas kaca kompas.
(3) Masukkan ibu jari ke dalam cincin kompas, dan luruskan
telunjuk ke depan sehingga rapat pada bagian tutup kompas dengan
maksud agar pada waktu kompas dibidikkan tidak bergerak.
(4) Dari tiang bidikan, kedua kaki rapat/sikap sempurna dan
menghadap penuh ke sasaran.
(5) Bawa kompas ke depan mata dan langsung membidik, mata
yang tidak membidik dipejamkan.
(6) Lihat standar melalui prisma.
(7) Luruskan garis rambut pada tutup kompas dengan sasaran.
(8) Baca garis-garis/angka derajat dalam kompas melalui prisma
yang sejajar dengan garis rambut pada kaca kompas dan sasaran.
(9) Itulah sudut yang dimaksud.
(10) Melaksanakan Back Azimuth (Bidikan ke belakang) sebagai
koreksi sudut jurusan.

b) Pengertian kompas malam. Kompas malam adalah suatu cara yang


digunakan untuk menentukan arah/menuju sasaran yang telah ditentukan
yang dilaksanakan pada malam hari. Langkah-langkah penggunaan
Kompas pada malam hari adalah :
14

(1) Buka tutup kompas hingga rata.


(2) Kendorkan sekrup pengapit.
(3) Putar kaca kompas sesuai sudut yang dikehendaki.
(4) Kencangkan sekrup pengapit.
(5) Kompas dibawa ke depan dada.
(6) Putar badan dan kompas sehingga jarum kompas yang
bercahaya berhimpit dengan tanda baca yang bercahaya.
(7) Garis rambut dan tanda baca yang bercahaya menunjukkan
arah kompas.

7. SKK PENGETAHUAN RESECTION DAN INTERSECTION.

a. Target Kecakapan untuk masing-masing golongan Pramuka.

1) Pramuka Siaga. (Tidak diadakan).

2) Pramuka Penggalang.

a) Mengerti dan dapat kegunaan dari Resection (mengikat ke depan)


dan Intersection (mengikat ke belakang).
b) Mengerti dan dapat melaksanakan cara Resection (mengikat ke
depan) dan Intersection (mengikat ke belakang).
c) Mengerti dan dapat menyebutkan alat yang digunakan dalam
pengetahuan Resection (mengikat ke depan) dan Intersection (mengikat ke
belakang).

3) Pramuka Penegak.

a) Memahami dan mampu menjelaskan Resection (mengikat ke depan)


dan Intersection (mengikat ke belakang).
b) Memahami dan mampu melaksanakan Resection (mengikat ke
depan) dan Intersection (mengikat ke belakang).
c) Telah melatih sekurang-kurangnya 2 (dua) orang Pramuka
Penggalang sehingga memperoleh TKK Pengetahuan Resection (mengikat
ke depan) dan Intersection (mengikat ke belakang).
15

4) Pramuka Pandega.

a) Menguasai dan mahir menjelaskan Resection (mengikat ke depan)


dan Intersection (mengikat ke belakang).
b) Menguasai dan mahir melaksanakan Resection (mengikat ke depan)
dan Intersection (mengikat ke belakang).
c) Menguasai dan mahir menentukan obyek baru untuk melaksanaan
resection (mengikat ke depan) dan intersection (mengikat ke belakang).
d) Telah melatih sekurang-kurangnya 2 (dua) orang Pramuka
Penggalang dan 2 (dua) orang Pramuka Penggalang memperoleh TKK
Pengetahuan Resection (mengikat ke depan) dan Intersection (mengikat ke
belakang).

b. Pokok Bahasan.

1) Pengertian Resection (mengikat ke depan) dan Intersection (mengikat


ke belakang).

a) Resection (mengikat ke depan) adalah cara untuk menentukan


tempat/kedudukan sendiri di medan ke titik di peta dengan menggunakan
dua titik pertolongan yang terdapat di peta dan di medan sebenarnya.
b) Intersection (mengikat ke belakang) adalah cara untuk menentukan
tempat/kedudukan pihak lain di medan ke titik yang ada di peta dengan
menggunakan titik pertolongan yang terdapat di peta dan di medan.

2) Cara Melaksanakan Resection (mengikat ke depan) dan Intersection


(mengikat ke belakang).

a) Resection (mengikat ke depan) dengan kompas.

(1) Pilih dua titik tanda yang sudah dikenali di lapangan dan juga
di peta.
Contoh : Titik 1 Menara (Arah kompas 146o ).

(2) Dari arah kompas 146o ditarik garis Back Azimuth (bidikan
arah balik/ke belakang) sebesar 326o.
Contoh : Titik 2 Pura (Arah kompas 248o ).

(3) Dari arah kompas 248o ditarik garis Back Azimuth (arah balik)
sebesar 68o.
16

(4) Dari hasil perpotongan kedua garis tersebut merupakan


kedudukan kita sendiri. Contoh gambar :

o
68 o 146

Kedudukan sendiri
o o
326 248

b) Intersection (mengikat ke belakang) dengan kompas.

(1) Pilih dua titik tanda yang sudah dikenali di medan dan di peta.
Contoh : - Titik 1 Menara (Arah kompas 146 o).

- Titik 2 Pura (Arah kompas 248o ).

(2) Dari titik 1 (satu) kita melaksanakan pergerakan ke arah titik 2


(dua) minimal sejauh 50 meter s.d 100 m. Dari titik 2 (dua)
melaksanakan kompas ke sasaran (mercu suar). Dari hasil
perpotongan kedua garis tersebut merupakan kedudukan pihak lain.
Contoh gambar :

o o
146 248 Kedudukan pihak lain

Bergerak minimal 50 meter s.d 100 meter


17

8. SKK PENGETAHUAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS)

a. Target Kecakapan untuk masing-masing golongan Pramuka

1) Pramuka Siaga. (Tidak diadakan).

2) Pramuka Penggalang.

a) Mengetahui dan dapat mengerti kegunaan dari alat GPS.


b) Mengetahui dan mengerti bagian-bagian alat GPS.
c) Dapat mengoperasikan alat GPS.

3) Pramuka Penegak.

a) Memahami kegunaan alat GPS.


b) Memahami dan mampu menjelaskan dan kegunaan dari bagian-
bagian alat GPS.

c) Memahami dan mampu mengoperasikan alat GPS.


d) Telah melatih sekurang-kurangnya seorang Pramuka Penggalang
sehingga memperoleh TKK Pengetahuan Global Position System (GPS).

4) Pramuka Pandega.

a) Menguasai kegunaan alat GPS.


b) Menguasai dan mahir menjelaskan dan kegunaan dari bagian-bagian
alat GPS.

c) Menguasai dan mahir mengoperasikan alat GPS.

d) Telah melatih sekurang-kurangnya 2 (dua) orang Pramuka


Penggalang dan 2 (dua) orang Pramuka Penegak sehingga memperoleh
TKK Pengetahuan Global Position System (GPS).

b. Pokok Bahasan.

1) Kegunaan Alat Global Position System (GPS). GPS adalah alat untuk
menentukan posisi suatu tempat secara teliti dengan bantuan Satelit yang ada dan
dapat digunakan untuk melaksanakan navigasi.
18

2) Bagian-bagian Alat Global Position System (GPS).

3) Pengoperasian Alat GPS.

a) Menghidupkan. Tekan tombol Merah ( Bergambar lampu )


sehingga akan muncul layar seperti gambar.

b) Jika alat belum dapat menjejak sinyal Satelit, maka akan keluar layar
konfigurasi angka-angka berupa gambar dua lingkaran dan beberapa tanda
nomor Satelit.
19

c) Tunggu sampai alat akan memunculkan layar inisial (CHOOSE INIT)

d) Pilih country, tekan Enter daftar negara akan muncul, lalu dengan
tombol besar, panah ke atas dan ke bawah, pilih Indonesia tekan enter
kemudian tunggu.

e) Layar status Satelit akan muncul dan alat sedang mencari sinyal
Satelit yang nomornya tergambar di layar.
20

f) Tunggu sampai sinyal – sinyal dapat terjejak dengan tanda diagram


batang di atas nomor – nomor yang ada. Sinyal Satelit yang terjejak ditandai
dengan diagram batang, makin kuat sinyal makin tinggi batang tergambar.

Keterangan. :

Status pengamatan Ketelitian Mendatar

Indikator Baterai Posisi Satelit

Sinyal

g) Setelah jumlah minimum sinyal satelit dapat terjejak, maka alat akan
menampilkan layar posisi secara otomatis seperti gambar :
21

h) Mematikan alat. Tekan tombol merah (gambar lampu) sampai


pesawat akan padam sendiri.

BAB III
PENUTUP

9. Penutup. Demikian Buku Panduan Krida Navrat beserta Syarat Kecakapan Khusus
Saka Wira Kartika dibuat dengan harapan dapat membantu dan sebagai pedoman bagi para
pembina, instruktur dan pamong dalam penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan Saka
Wira Kartika di wilayah, semoga Tuhan YME senantiasa memberikan bimbingan dan rahmat
terhadap kelancaran kegiatan Kepramukaan, khususnya pembinaan dan pengembangan Saka
Wira Kartika.

Jakarta, Januari 2011


Asisten Teritorial Kasad
Selaku
Pimpinan Saka Wira Kartika Nasional

Jul Effendi
Mayor Jenderal TNI
22

Anda mungkin juga menyukai