Anda di halaman 1dari 1

Identifikasi Organoleptik dan Rendemen pada Abon Ikan Tongkol

(Euthynnus affinis)

Abstrak

Ikan tongkol (Euthynnus affinis) merupakan salah satu ikan yang cukup populer di kalangan
masyarakat Kabupaten Jember. Ikan tongkol dapat dikonsumsi dengan cara digoreng,
dibakar, maupun dengan pengolahan yang lain. Mengolah ikan tongkol cukup mudah dan
dapat dilakukan dengan berbagai cara. Namun karena ikan merupakan bahan yang mudah
mengalami kerusakan, maka perlu dilakukan pengolahan khusus untuk memperpanjang umur
simpan ikan tongkol. Salah satu pengolahan yang dapat dilakukan adalah dengan cara
membuat abon. Abon merupakan produk olahan daging yang diolah dengan cara
mengecilkan ukuran daging dan mengeringkannya dengan cara digoreng. Abon dapat terbuat
dari daging sapi, ayam, maupun ikan. Abon umumnya mempunyai cita rasa yang gurih,
berwarna kecoklatan, kering, dan dapat disimpan dalam waktu yang lama. Praktikum ini
bertujuan untuk menghasilkan produk berbahan baku perikanan serta menghitung rendemen
produk. Pada praktikum yang dilakukan abon ikan dilakukan uji organoleptik, kadar air,
jumlah rendemen, perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP), serta pembuatan label produk.
Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembuatan abon ikan seperti
pengepresan dapat mempengaruhi jumlah rendemen, penggunaan santan yang mempengaruhi
rasa, warna dan aroma, serta proses pengecilan ukuran yang dapat mempengaruhi jumlah
kadar air dalam abon. Perhitungan Harga Pokok Produksi telah diketahui bahwa HPP abon
ikan adalah Rp603.550 dan HPP/kg adalag Rp75.445. Adapun jumlah produksi adalah 8 kg.
Pembuatan Label produk juga telah sesuai dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012
tentang Label Produk. Adapun informasi yang diberikan adalah nama produk, komposisi,
kode produksi, tanggal produksi, tanggal kadaluarsa, logo halal, nama dan alamat produsen,
nomor izin edar, dan berat bersih produk abon ikan.

Kata Kunci : abon, ikan tongkol, rendemen, organoleptik.

Anda mungkin juga menyukai