Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM III

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA


SISTEM SYARAF

Dosen Pengampu : Dr.dr.Nugrahaningsih WH,M.Kes

Oleh:
Kelompok 5
Fina Ryan Lestari 4401418020
Siti Aminah 4401418032
Desi Rahmasuci 4401418045
Diyah Ayu Rahmatika SF 4401418095

Pendidikan Biologi A 2018

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
PRAKTIKUM SISTEM SYARAF

I. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan : Mengenal Anatomi system syaraf pusat dan system
syaraf tepi
2. Hari, tanggal praktikum : Kamis,26 Maret 2020
3. Tempat Praktikum : Laboratorium Biologi FMIPA Unnes

II. LANDASAN TEORI

Sistem syaraf bersama dengan endokrin melakukan fungsinya sebagai system


koordinasi bagi semua aktivitas tubuh. Sistems yaraf bukanlah suatu benda yang
abstrak yang tidak bisa dipelajari anatominya, melainkan benda konkrit yang dapat
dilihat dan dikenali.Serabut syaraf merupakan kumpulan dari neuron yang sambung-
menyambung berbentuk seperti tali/serabut berwarna putih mengkilat, dan menjalar
dari syaraf pusat dari/keseluruh bagian tubuh.
Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan
serta terdiri terutama dari jaringan saraf. Sistem saraf berfungsi untuk
menyelenggarakan kerjasama yang rapi dalam organisasi dan koordinasi kegiatan
tubuh (Pearce, 2011: 335). Sistem saraf bersama-sama dengan system endokrin,
melakukan bagian terbesar dalam pengaturan tubuh. Pada umumnya Sistem saraf
mengatur kegiatan tubuh yang cepat, seperti kontraksi otot, peristiwa viseral yang
berubah dengan cepat, dan bahkan kecepatan sekresi beberapa kelenjar endokrin
(Harun, 2011: 2).
Sistem saraf mempunyai tiga fungsi yang saling tumpang-tindih: input
sensoris, integrasi, dan output motoris. Input adalah penghantaran atau kondisi sinyal
dari reseptor sensoris, misalnya sel-sel pendeteksi cahaya mata, ke pusat integrasi.
Integrasi adalah proses penerjemahan informasi yang berasal dari stimulasi reseptor
sensoris oleh lingkungan, kemudian dihubungkan dengan respon tubuh yang sesuai.
Sebagian besar integrasi dilakukan dalam sistem saraf pusat (SSP) atau central
nervous system, CNS), yaitu otak dan sumsum tulang belakang (pada vertebrata).
Output motoris adalah penghantaran sinyal dari pusat integrasi, yaitu SSP, ke sel-sel
efektor (effector cells), sel-sel otot atau kelenjar yang mengaktualisasikan respons
tubuh terhadap stimulasi tersebut. Sinyal tersebut dihantarkan oleh saraf (nerve),
berkas mirip tali yang berasal dari penjuluran neuron yang terbungkus dengan ketat
dalam jaringan ikat (Campbell, 2004: 237).
Sistem saraf merupakan system koordinasi yang berfungsi sebagai penerima
dan penghantar rangsangan ke semua bagian tubuh tersebut. Jadi jaringan saraf
merupakan jaringan komunikasi dalam tubuh. Sistem saraf merupakan sistem yang
berhubungan dengan seluruh bagian tubuh pada umumnya. Sistem saraf mengatur
aktivitas alat-alat tubuh yang mengalami perubahan relative cepat, seperti pergerakan
otot rangka, pergerakan otot polos dan sekresi kelenjar (Raven, 1981: 214). Sistem
saraf kita terdiri dari dua kelompok, yakni Susunan Saraf Pusat (SSP) / otak dan
sumsum tulang belakang, dan Susunan Saraf Perifer dengan saraf-saraf yang secara
langsung atau tak langsung ada hubungannya dengan SSP. Saraf perifer ini terbagi
lagi dalam dua bagian,yaitu Susunan Saraf Motorik yang bekerja sekehendak kita,
misalnya otot-otot lurik (kaki, tangan, dan sebagainya) serta Susunan Saraf Otonom
(SSO) yang bekerja menurut aturannya sendiri.Sistem saraf dibedakan atas dua divisi
anatomi yaitu sistem saraf pusat yang terdiri atas otak dan medulla spinalis serta
sistem saraf tepi yang merupkan sel-sel saraf yang terletak diluar otak dan medulla
spinalis yaitu saraf-saraf yang masuk dan keluar sistem saraf pusat. Sistem saraf tepi
kemudian dibagi dalam divisi aferen yaitu neuron yang membawa sinyal dari otak dan
medulla spinalis ke jaringan tepi, serta divisi aferen yang membawa informasi dari
perifer ke sistem saraf pusat. (Bevalender, 1998: 132).
Sistem saraf volunter (saraf sadar) terdiri atas saraf pusat dan saraf tepi. Saraf
pusat terdiri atas otak (otak kecil dan otak besar) dan sumsum lanjutan, serta sumsum
tulang belakang. Sedangkan saraf tepi terdiri atas 12 pasang urat saraf otak dan 31
pasang urat saraf sumsum tulang belakang (Irianto, 2008: 244). Neuron sensori dapat
meneruskan impulsnya langsung ke neuron motor sambungannya terdapat di system
saraf pusat. Tetapi seringkali impuls dari neuron sensoris melewati satu atau banyak
interneuron sebelum akhirnya mencapai neuron motor. Sistem saraf pusat terdiri dari
jutaan interneuron (Kimball, 1983: 640).

III. ALAT BAHAN


Atlas

IV. CARA KERJA


1. Dengan menggunakan sumber belajar online, Mahasiswa mencari dan mengenal
anatomi system syaraf
2. Kemudian di buat bagan seperti contoh pada lembar kerja
3. Mahasiswa mencari definisi dan gambar mengenai dermatom

V. LEMBAR KERJA
1. Pembagian system syaraf berdasarkan anatominya dan daerah yang
dipersyarafi
Jenis Syaraf Pembagiannya Letak Fungsi
Menentukan
kecerdasan,
kepribadian, berfikir,
mengingat,
Cerebrum ( otak membayangkan,
SYARAF
OTAK besar) merencanakan sesuatu,
PUSAT
sensasi sentuhan,
memahami bahasa dan
lain sebagainya
Mengontrol dan
menjaga keseimbangan
pergerakan mata,
kemampuan otot serta
gerakan tubuh,
Cerebellum ( otak penyimpan memori,
kecil) menginisiasi gerakan
yang disadari, dan
keseimbangan tubuh
Mengontrol respon
penglihatan seperti
Mesencephalon gerak mata serta
( otak tengah) pembesaran pupil mata.
Mengatur sistem
pendengaran dan gerak
tubuh.
Segmen cervikalis (7) Penyusun tulang bagian
Leher
Segmen thorakalis Penyusun tulang bagian
(12) Dada
MEDULLA
Segmen lumbalis (5) Penyusun tulang bagian
SPINALIS
Pinggang
Segmen sacralis (5) Penyusun tulang di
bagian sakrum
Segmen coccygeal (4) Penyusun tulang Ekor
1. Nervus olfaktorius Penciuman
2. Nervus optikus Penglihatan
3. Nervus Pergerakan otot bola
okulomotoris mata dan kelopak mata
4. Nervus troklearis Pergerakan otot bola
mata
5. Nervus trigeminus Sensorik : sensasi di
SYARAF wajah dan mulut
TEPI Motorik : mengunyah
Syaraf Kranial 6. Nervus abdusen Pergerakan bola mata
(12 pasang) 7. Nervus fasialis Sensorik : rasa (kecap)
Motorik : pergerakan di
wajah dan kelenjar
pencernaan
8. Nervus Pendengaran dan
vestibulokoklearis keseimbangan tubuh
(Auditori)
9. Nervus Sensorik : rasa (kecap)
glosofaringeal Motorik : menelan
10. Nervus vagus Saraf utama untuk
sistem pusat
parasimpatik
11. Nervus aksesorius Menelan dan
pergerakan leher
12. Nervus Gerakan lidah
hipoglossus
Cervical spinal Nerve C1
(Plexus Cervicalis) C2
C3
C4
Brachialis spinal C5
Nerve (Plexus C6
Brachialis) C7
C8
T1
T2
T3
T4
Thorachalis spinal T5
Nerve T6
T7
T8
Syaraf Spinal (31
T9
pasang)
T10
T11
T12
L1
Lumbalis spinal Nerve L2
(Plexus Lumbalis) L3
L4
L5
S1
Sacralis spinal Nerve S2
(Plexus Sacralis) S3
S4
S5
Koksigealis spinal Co
Nerve (Plexus
Koksigealis)
2. Gambar Dermatom kulit

Keterangan :

Dermatom adalah area kulit yang dipersarafi terutama oleh satu saraf spinalis. Ada 8
saraf cervical, 12 saraf thoracal, 5 saraf lumbal dan 5 saraf sacral dan 1 koksigeal.
Masing masing saraf menyampaikan rangsangan dari kulit yang dipersarafinya ke otak.
Dermatom sangat bermanfaat dalam bidang neurologi untuk menemukan tempat
kerusakan saraf saraf spinalis. Karena kesakitan terbatas dermatom adalah gejala bukan
penyebab dari masalah yang mendasari, operasi tidak boleh sekalipun ditentukan oleh
rasa sakit. Sakit di daerah dermatom mengindikasikan kekurangan oksigen ke saraf
seperti yang terjadi dalam peradangan di suatu tempat di sepanjang jalur saraf.
Klinis penting dermatome :
C2 dan C3 – posterior kepala dan leher
C5 – lateral eks atas diatas siku
C6 – Jempol
C7 – Jari tengah
C8 – Jari kelingking
T1 – Inner lengan
T2 – Upper dalam lengan
L3 – Lutut
L4 – Medial maleolus
L5 – Dorsum kaki
L5 – Toes 1-3
S1 – Toes 4 dan 5; lateral maleolus
T3 – tulang rusuk 3-4
T4 – Puting susu
T6 – processus xifoideus
T10 – umbilicus
T12 – Tepat di atas korset pinggul
L1 – pangkal paha / daerah inguinal
L2- Anterior paha; kulit di atas medial paha
L3 – Anterior paha; anterolateral paha dan terus ke aspek medial lutut dan aspek medial
tungkai bawah posterior, proksimal medial maleolus
L4 – Posterolateral paha dan daerah tibialis anterior; melintasi sendi lutut atas patela
dan juga mencakup kulit di atas maleolus medial dan aspek medial kaki dan jari kaki
yang besar
L5 – Posterolateral paha (hanya kalah dengan L4 dermatom) dan membungkus sekitar
untuk aspek lateral tungkai bawah anterior dan dorsum kaki; melintasi sendi lutut pada
aspek lateral lutut; juga mencakup aspek plantar kaki dan kedua melalui jari-jari kaki
keempat
S1 – lateral kaki, lateral paha posterior, dan kaki bagian bawah posterior
S2 – bagian belakang paha dan area kecil sepanjang medial tungkai bawah posterior;
yang penis dan skrotum
S3 – medial dari bokong; daerah perianal; penis dan skrotum
S4 – Kulit di atas daerah perineum; perianal area dan alat kelamin
S5 – Kulit di atas daerah perineum; kulit segera pada dan berdekatan dengan anus

VI. PEMBAHASAN
Sistem syaraf pusat ada Otak dan Medulla spinalis. Otak merupakan sistem
syaraf pusat yang sangat lunak., sehingga keberadaannya dilindungi oleh tengkorak
serta ruas-rus tulang belakang. Selain itu otak juga dilindungi oleh lapisan membran
meninges yang memiliki 3 lapisan yaitu Piameter, Arachnoidea, dan Durameter. Otak
dibai menjadi 3 baian yaitu Otak besar,otak kecil dan otak tengah. Otak besar (
Celebrum) merupakan bagian otak terbesar serta yang paling menonjol dari otak
manusia yaitu menempati 2/3 dari massa otak dan terletak di bagian atas rongga
tengkorak.Otak besar berfungsi untuk memproses semua kegiatan intelektual seperti
menentukan kecerdasan, menentukan kepribadian, untuk berfikir, mengingat
,membayangkan, merencanakan sesuatu dan sensasi sentuhan ,memahami bahasa dan
sebagainya. Otak kecil (Cerebellum) merupakan baian terbesar dari otak belakang
dimana ia terletak di atas batang otak dan dibawah oksipital serebrum. Otak kecil
memiliki permukaan yang berlekuk- lekuk dan memiliki bentuk sebesar bola base.
Cerebellum terbagi menjadi 3 baian yaitu Vestibuloserebelum yang berfungsi untuk
mengontrol serta menjaga keseimbangan pergerakan mata. Spinoserebellum berfungsi
untuk mengontrol kemampuan otot serta gerakan tubuh. Sereberoserebellum berfungsi
sebagai penyimpan materi, menginisiasi gerakan yang disadari serta untuk melakukan
perencanaan. Secara garis besar, otak kecil berfungsi untuk mengo ntrol gerak seperti
keseimbangan tubuh seperti mengukur posisi tubuh dan membantu meningkatkan
sistem motorik. Otak tengah (Mesencephalon) merupakan penghubung antara otak
besar dan otak kecil. Fungsi otak tengah antara lain untuk mengontrol respon
penglihatan seperti gerak mata serta pembesaran pupil mata, mengatur sistem
pendengaran dan gerak tubuh.
Medulla Spinalis tersusun dari 33 segmen yaitu 7 segmen servikalis di baian
leher, 12 torakalis di bagian dada, 5 lumbalis di bagian pinggang, 5 sakaralis di bagian
sakrum, dan 4 segmen koksigeus di bagian tulang ekor.Medulla spinalis mempunyai 31
pasang saraf spinal masing- masing segmen mempunyai satu untuk setiap sisi tubuh.
Columna vertebra melindungi medulla spinalis memungkinkan gerakan kepala dan
tungkai dan menstabilkan struktur tulang untuk ambulasi. Vertebra terpisah oleh
potongan-potongan kecuali servikal pertama dan kedua,sacralis dan tulang belakang
koksigeus.
Saraf-saraf cranial langsung berasal dari otak dan meninggalkan tengkorak
melalui lubang- lubang pada tulang yang disebut foramina (tunggal,foramen). Terdapat
12 pasang saraf cranial yang dinyatakan dalam nama atau angka romawi. Saraf-saraf
tersebut adalah olfaktorius (I),optukus (II), okulomatorius (III), triklearis (IV),
trigeminus (V), abduscens (VI), fasialis (VII), vestibulokoklearis (VIII), glosofaringeus
(IX), vagus (X), asesorius (XI), hipoglosus (XII). Saraf cranial I,II dan VIII merupakan
saraf sensorik murni. Saraf cranial III,IV,VI,XI dan XII terutama merupakan saraf
motorik,tetapi juga mengandung serabut propioseptif dari otot-otot yang
dipersyarafinya. Saraf cranial V,VII,IX,X merupakan saraf campuran. Saraf cranial
II,VII dan X juga mengandung beberapa serabut syaraf dari cabang parasimpatis sistem
syaraf autonom. Masing- masing syaraf mensyarafi baian yang berbeda dan memiliki
fungsi yang berbeda pula. Nervus olfaktorius berfungsi untuk penciuman. Nervus
optikus untuk penglihatan. Nervus okulomotoris untuk pergerakan otot bola mata dan
kelopak mata. Nervus troklearis untuk pergerakan bola mata. Nervus trigeminus untuk
sensorik : sensasi di wajah dan mulut serta motorik : mengunyah. Nervus abdusen
untuk pergerakan bola mata. Nervus fasialis untuk sensorik : rasa (kecap) serta motorik
: pergerakan di wajah dan kelenjar pencernaan. Nervus vestibulokoklearis (Auditori)
untuk pendengaran dan keseimbangan tubuh. Nervus glosofaringeal untuk sensorik :
rasa (kecap) dan motorik : menelan. Nervus vagus untuk Saraf utama untuk sistem
pusat parasimpatik. Nervus aksesorius untuk menelan dan pergerakan leher. Nervus
hipoglossus untuk gerakan lidah.
Medulla spinalis terdiri dari 31 segmen jaringan syaraf dan masing- masing
memiliki sepasang syaraf spinal yang keluar dari canalis vertebralis melalui foramina
intervertebralis (lubang pada tulang vertebra). Saraf-saraf spinal diberi nama sesuai
dengan foramina intervertebralis tempat keluarnya saraf-saraf tersebut kecuali saraf
servikal pertama yang keluar diantara tulang oksipital dan vertebra servikal
pertama.Dengan demikian terdapat 8 pasang saraf servikal, 12 pasang torakalis, 5
pasang saraf lumbalis, 5 pasang saraf sakralis, dan 1 pasang saraf koksigeal.
Saraf spinal melekat pada permukaan lateral medulla spinalis dengan
perantaran dua radiks, radik posterior atau dorsal (sensorik) dan radik anterior atau
ventral (motorik). Radiks dorsal memperlihatkan pembesaran yaitu ganglion radiks
dorsal yang terdiri dari badan-badan sel neuron aferen atau neuron sensorik. Badan sel
seluruh neuron aferen medulla spinalis terdapat dalam ganglia tersebut. Serabut-serabut
radiks dorsal merupakan tonjolan-tonjolan neuron sensorik yang membawa impuls dari
bagian perifer ke medulla spinalis. Badan sel neuron motorik terdapat di dalam medula
spinalis dalam kolumna anterior dan lateral substansia grisea. Aksonnya membentuk
serabut-serabut radiks ventral yang berjalan menuju ke otot dan kelenjar. Kedua radiks
keluar dari foramen intervertebralis dan bersatu membentuk saraf spinal. Semua saraf
spinal merupakan saraf campuran yaitu mengandung serabut sensorik maupun serabut
motorik.
Bagian dorsal saraf spinal mempersarafi otot intrinsic punggung dan segmen-
segmen tertentu dari kulit yang melapisinya yang disebut dermatoma. Bagian ventral
merupakan baian yang besar dan membentuk bagian utama yang membentuk spinal.
Otot-otot dan kulit leher,dada,abdomen,dan
ekstremitas dipersarafi oleh baian ventral. Pada semua
saraf spinal kecuali bagian torakalis, saraf-saraf spinal
bagian ini saling terjalin sehingga membentuk jalinan
saraf yang disebut fleksus. Fleksus yang terbentuk
adalah fleksus servikalis, brakialis, lumbalis, sakralis,
dan koksigealis. Keempat saraf servikal yang pertama
(C1-C4) membentuk fleksus servikalis yang
mempersarafi leher dan baian belakang kepala. Salah
satu cabang yang penting sekali adalah saraf frenikus
yang mempersarafi diafragma. Fleksus brakialis yang
dibentuk dari C5-T1,fleksus ini mempersarafi
ekstremitas atas. Saraf torakalis (T2-T11)
mempersarafi otot-otot abdomen bagian atas dan kulit
dada serta abdomen. Fleksus lumbalis berasal dari
segmen spinal T12-L4 mempersarafi otot-otot dan
kulit tubuh baian bawah dan ekstremitas bawah,
fleksus sakralis dari L4-S4 dan fleksus koksigealis dari
S4 sampai saraf koksigealis. Saraf utama dari fleksus ini adalah saraf femoralis dan
obturatorius. Saraf utama dari fleksus sakralis adalah saraf iskiadikus,saraf terbesar
dalam tubuh. Saraf ini menembus bokong dan turun ke bawah melalui bagian
belakang paha. Kulit dipersarafi oleh radiks dorsal dari tiap saraf spinal,jadi dari satu
segmen medulla spinalis disebut dermatom. Otot-otot rangka juga mendapat
persarafan semental dari radiks spinal ventral.
Saraf spinal berada di luar otak dan hanya sekitar 2% dari sistem saraf pusat
(SSP) , namun saraf spinal ini memiliki fungsi yang sangat penting dalam tubuh
manusia. Ada banyak organ yang dipersarafi oleh saraf-saraf spinal, jadi apabila saraf
spinal ini tidak berfungsi, maka otomatis organ-organ tersebut juga tidak berfungsi.
Secara umum fungsi saraf spinalis (sumsum tulang belakang) diantaranya yaitu:
Bertanggung jawab atas persarafan anggota tubuh, anggota badan dan kepala.
Menghubungkan sistem saraf tepi ke otak. Terdapat perbedaan antara jalur asendens
dan jalur desendens. Jalur asendens mengirimkan sinyal (impuls) dari organ tubuh ke
otak, sedangkan jalur desendens mengirimkan impuls dari otak ke organ tubuh.
Menjadi jalur gerak refleks, sehingga saraf spinal disebut juga dengan sa raf refleks.
Sistem saraf spinal terdiri dari 31 pasang yang dikelompokkan menjadi:
1. Nervus Hipoglossus, yaitu nervus yang mempersarafi daerah sekitar lidah.
2. Nervus Occipitalis Minor, yaitu nervus yang mempersarafi bagian otak belakang
dalam trungkusnya
3. Nervus Thoracicus, yaitu nervus yang mempersarafi otot serratus anterior atau otot
dada bagian depan.
4. Nervus Radialis, yaitu nervus yang mempersarafi bagian-bagian otot seperti otot
lengan bawah bagian belakang, otot triceps brachii (otot lengan atas), otot
anconeus (otot kecil pada permukaan belakang siku), otot brachioradialis (otot
lengan bawah) dan otot ekstensor lengan bawah. Selain itu, saraf ini juga
mempersarafi kulit bagian belakang lengan atas dan lengan bawah.
5. Nervus Thoracicus Longus, yaitu nervus yang mempersarafi otot subclavius (otot
berbentuk segitiga yang terletak antara tulang selangka dan tulang rusuk pertama)
6. Nervus Thoracodorsalis, yaitu nervus yang mempersarafi bagian otot deltoid
(bahu), otot trapezius (otot yang menyusun struktur punggung manusia), dan otot
latissimus dorsi (otot besar yang berada di bagian punggung belakang lengan).
7. Nervus Axillaris, yaitu saraf yang bersandar pada collum chirurgicum humeri
(suatu penyempitan pada tulang lengan humerus).
8. Nervus Subclavius, yaitu nervus yang berasal dari akar saraf C5 dan C6,
mempersarafi otot subclavius (otot kecil berbentuk segitiga yang berada di antara
tulang selangka dan tulang rusuk pertama).
9. Nervus Supcapulari, yaitu nervus yang berasal dari akar saraf C5, mempersarafi
otot rhomboideus major dan minor (otot yang menyusun bagian lengan atas), serta
otot levator scapulae (otot yang mengatur gerakan dari tulang belikat).
10. Nervus supracaplaris, yaitu nervus yang berasal dari trunkus superior (gabungan
dari akar saraf bagian atas), mempersarafi otot supraspinatus dan infraspinatus
(otot kecil di lengan atas).
11. Nervus Phrenicus, yaitu nervus yang mempersarafi organ diafragma.
12. Nervus Intercostalis
13. Nervus Intercostobrachialis, yaitu nervus yang mempersarafi kelenjar getah
bening.
14. Nervus Cutaneus Brachii Medialis, yaitu nervus yang mempersarafi kulit sisi
tengah (medial) lengan atas.
15. Nervus Cutaneus Antebrachii Medialis, yaitu nervus yang mempersarafi kulit sisi
tengah (medial) lengan bawah.
16. Nervus Ulnaris, yaitu nervus yang mempersarafi satu setengah otot fleksor (otot
yang berperan dalam gerakan lipat) lengan bawah dan otot-otot kecil tangan, dan
kulit tangan di sebelah tengah (medial).
17. Nervus Medianus, yaitu nervus yang memberikan cabang C5, C6, C7 untuk nervus
medianus.
18. Nervus Musculocutaneus, yaitu nervus yang berasal dari C5 dan C6, mempersarafi
otot coracobrachialis (otot kecil yang melekat pada tulang belikat), otot brachialis
(otot lengan atas), dan otot biceps brachii (otot lengan atas yang mempunyai 2
cabang). Selanjutnya cabang ini akan menjadi nervus cutaneus lateralis dari lengan
atas.
19. Nervus Dorsalis Scapulae, yaitu nervus yang bersal dari ramus C5, mempersarafi
otot rhomboideus (otot yang menyususn lengan atas).
20. Nervus Transverses Colli
21. Nervus Nuricularis, yaitu nervus yang berjalan berdekatan menuju foramen
(lubang pada tulang), letak anatomisnya berada di sebelah atas lamina terminalis
(daerah hipotalamus di otak)
22. Nervus Subcostalis, yaitu nervus yang mempersarafi sistem kerja ginjal dan
letaknya.
23. Nervus Iliochypogastricus, yaitu nervus yang berpusat pada medulla spinalis
(sumsum tulang belakang).
24. Nervus Iliongnalis, yaitu nervus yang mempersarafi sistem genital (alat
reproduksi), atau kelamin manusia.
25. Nervus Genitofemularis, yaitu nervus yang berpusat pada medulla spinalis L1-2,
berjalan ke caudal (ekor), menembus otot Psoas major (otot di bagian bokong
manusia) setinggi vertebra lumbalis (tulang belakang bagian lumbal) 3 atau 4.
26. Nervus Cutaneus Femoris Lateralis, yaitu nervus yang mempersarafi tungkai atas,
bagian luar (lateral) tungkai bawah, serta bagian luar (lateral) kaki.
27. Nervus Femoralis, yaitu nervus yang mempersarafi daerah paha dan otot paha.
28. Nervus Gluteus Superior, yaitu nervus yang bercabang dari tulang belakang L4,
L5, dan paha, walaupun sering dijumpai percabanga n dengan letak yang lebih
tinggi.
29. Nervus Ischiadicus, yaitu nervus yang mempersarafi bagian pangkal paha.
30. Nervus Cutaneus Femoris Inferior, yaitu nervus yang mempersarafi pada bagian
lengan bawah.
31. Nervus Pudendus, yaitu nervus yang letaknya berdekatan dengan ujung spina
ischiadica (tonjolan pada tulang ischium di bokong). Nervus pudendus
mempersarafi otot levator ani (otot yang terletak di sisi panggul), dan otot
perineum (otot bagian bawah kemaluan) ke kiri atau kanan, sedangkan letak
kepalanya dibuat sedikit lebih rendah.

VII. JAWABAN PERTANYAAN


1. Bagaimana dasar pemberian nama sumsum tulang belakang?
Jawab : Pemberian nama sumsum tulang belakang didasarkan dengan melihat fungsi
dan letak dari sumsum tulang belakangnya.
2. Bagaimana dasar pemberian nama serabut syaraf?
Jawab : Pemberian nama serabut syaraf didasarkan dengan melihat dan mengetahui
letak dari tiap-tiap serabut syaraf
3. Apa yang dimaksud dengan dermatome dan apa fungsinya?
Jawab : Dermatom adalah area kulit yang dipersarafi terutama oleh satu saraf
spinalis. Fungsinya adalah menginervasi otot-otot yang disarafi oleh tulang belakang
dan membentuk area bergambar di lapisan kulit di setiap tempat di tubuh manusia.

VIII. KESIMPULAN

Sistem syaraf dibagi menjadi 2 yaitu sistem syaraf pusat dan sistem syaraf tepi
(perifer). Susunan Saraf Pusat (SSP) / otak dan sumsum tulang belakang, dan Susunan
Saraf Perifer dengan saraf-saraf yang secara langsung atau tak langsung ada
hubungannya dengan SSP. Saraf perifer ini terbagi lagi dalam dua bagian,yaitu
Susunan Saraf Motorik yang bekerja sekehendak kita, misalnya otot-otot lurik (kaki,
tangan, dan sebagainya) serta Susunan Saraf Otonom (SSO) yang bekerja menurut
aturannya sendiri.Sistem saraf dibedakan atas dua divisi anatomi yaitu sistem saraf
pusat yang terdiri atas otak dan medulla spinalis serta sistem saraf tepi yang merupkan
sel-sel saraf yang terletak diluar otak dan medulla spinalis yaitu saraf-saraf yang
masuk dan keluar sistem saraf pusat. Sistem saraf tepi kemudian dibagi dalam divisi
aferen yaitu neuron yang membawa sinyal dari otak dan medulla spinalis ke jaringan
tepi, serta divisi aferen yang membawa informasi dari perifer ke sistem saraf pusat.
Sistem saraf volunter (saraf sadar) terdiri atas saraf pusat dan saraf tepi. Saraf pusat
terdiri atas otak (otak kecil dan otak besar) dan sumsum lanjutan, serta sumsum tulang
belakang. Sedangkan saraf tepi terdiri atas 12 pasang urat saraf otak dan 31 pasang
urat sarafs umsum tulang belakang

IX. DAFTAR PUSTAKA

Nugrahaningsih,WH dan Lisdiana.2020.Petunjuk Praktikum Anatomi Fisiologi


Manusia.Semarang : Jurusan Biologi FMIPA UNNES.
Campbell, Neil A., et al. 2004. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Harun, Haerani. 2011. Fungsi Organ Tubuh Dari Sisi Medis dan Al- Qur’an. Jurnal
Inspirasi. Vol 4 (14): 1-12.
Pearce, Evelyn C. 2011. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Umum.
Waluyo, joko. 2016. Penuntun Praktikum Anatomi Fisiologi. Jember: Universitas
Jember Press.
Bevalender, 1998.Dasar-Dasar Histologi.Jakarta: Erlangga.
Irianto, K., 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis.Bandung:
YramaWidya.
Kimball, J. W., 1983. Biologi Jilid 2 Edisi Kelima.Jakarta : Erlangga.
Pearce.E., 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Raven, 1981.Atlas Anatomi untuk Umum dan Mahasiswa untuk Kedokteran.Jakarta:
Djambatan.

Anda mungkin juga menyukai