Anda di halaman 1dari 16

Pengenalan Rumput Laut

seaweed

Oleh
Maria Susana Medho
Eucheuma cottoni pada umur
panen yang berbeda

30 Hari

45 Hari

60 Hari
KLASIFIKASI RUMPUT LAUT
Marine Plants

Marine grasses Marine Algae

Benthonic Algae Planktonic Algae

Divisi Thalophyta: 4 sub Divisio:


Cyanophyta (alga hijau-biru) Phytoplankton
Chlorophyta (alga hijau)
Phaeophyta (alga coklat)
Rhodophyta (alga merah) Gelidiales:
Agar
Gelidium
Gracilaria

Phaeophyceae: Rhodophyceae:
Gigartinales:
Laminaria Eucheuma
Macrocystic Chondrus Karagenan
Sargassum Alginat Gigartina
 Rumput laut di kelompokan ke
dalam Divisio Thallophyta
Rumput laut di kelompokan ke dalam
Divisio Thallophyta. Berdasarkan
kandungan pigmenya, rumput laut di
kelompokan menjadi 4 ( empat ) kelas
: 1) Rhodophyceae ( Ganggang merah
) 2) Phaeophyceae ( Ganggang cokelat
) 3) Cholorophyceae ( Ganggang hijau
) 4) Cyanophyceae ( Ganggang biru-
hijau )
 Yang bernilai ekonomi tinggi yaitu :
dari kelas Rhodophyceae dan
Pengelompokan rumput laut berdasarkan
senyawa kimia
 Rumput laut juga dikelompokkan
berdasarkan senyawa kimia yang
dikandungnya, sehingga dikenal rumput
laut penghasil karaginan (karagenofit),
agar (agarofit) dan alginat (alginofit).
Berdasarkan cara pengelompokan
tersebut, maka ganggang merah
(Rhodophyceae) seperti Eucheuma sp.
dikelompokkan sebagai rumput laut
penghasil karaginan karena memiliki kadar
karaginan yang demikian tinggi, sekitar
62-68% berat keringnya (Aslan, 1998).
 Sebaran rumput laut Jenis euchema
cotonii Indonesia menjadi produsen
utama menguasai 50% produksi
rumput laut di dunia
Daerah penghasil rumput laut
 Perairan pantai Sabang Sumatera Barat
(Pesisir Selatan, Mentawai) Riau
(Kepulauan Riau, Batam) Sumatera
Selatan & Bangka Belitung Banten
(dekat Ujung Kulon, Teluk Banten/P.
Panjang) DKI Jakarta (Kepulauan
Seribu) Jawa Tengah (Karimun Jawa)
Jawa Timur (Situbondo dan Banyuwangi
Selatan, Madura) Bali (Nusa Dua/Kutuh
Gunung Payung, Nusa Penida, Nusa
Lembongan)
 PropinsiNusa Tenggara Timur
(Larantuka, Maumere, Sumba, Alor,
Kupang, Sabu dan Rote) termasuk
wilayah yang berpotensi untuk
pengembangan budidaya rumput
laut.
 Di Indonesia terdapat 555 jenis
rumput laut namun tidak semua
jenis mengandung ekstrak agar,
karagenan dan alginat
Nilai gizi rumput laut
 Sebagai sumber gizi, rumput laut
mengandung karbohidrat (gula atau
vegetable-gum), protein, sedikit lemak,
dan abu yang sebagian besar merupakan
senyawa garam natrium dan kalium.
Selain itu, rumput laut juga mengandung
vitamin-vitamin A, B1, B2, B6, B12, dan C,
betakaroten serta mineral seperti kalium,
kalsium, fosfor, natrium, zat besi, dan
yodium (Anggadiredja, dkk., 2006).
Kandungan rumput laut Secara kimia
 rumput laut terdiri dari air (27,8%), protein
(5,4%), karbohidrat (33,3%), lemak (8,6%)
serat kasar (3%) dan abu (22,25%). Selain
karbohidrat, protein, lemak dan serat, rumput
laut juga mengandung enzim, asam nukleat,
asam amino, vitamin (A,B,C,D, E dan K) dan
makro mineral seperti nitrogen, oksigen,
kalsium dan selenium serta mikro mineral
seperti zat besi, magnesium dan natrium.
Kandungan asam amino, vitamin dan mineral
rumput laut mencapai 2 kali lipat dibandingkan
dengan tanaman darat.
Manfaat rumput laut
 Bahan Makanan secara langsung krn
kandungan gizi tinggi : Permen Jelli,
puding, manisan, minuman, dodol,
salad, sayur sop, pickle, dll
 Obat (antioksidasi,anti bakteri, anti toksik,
anti blood cholesterol, anti hipotensi dll)
 Hasil Ekstraksi : Agar, Karagenan, Alginat
dengan fungsi : gelling agent, thickener,
,emulsifier, stabilizer, yang digunakan dlm
Industri Pangan (makanan dan minuman),
industri non pangan (industri pet foods
/makanan ternak, keramik, cat, tekstil,
kertas dan pembuatan film fotografis),
industri farmasi, kosmetik, dan
bioteknologi.

Anda mungkin juga menyukai