Anda di halaman 1dari 6

Tugas!

1. Menurut saudara apa pentingnya Pengembangan Karyawan?


2. Metode-metode apa saja yang digunakan untuk mengembangkan karyawan?
3. Diklat yang dilakukan di hotel/ instansi apa saja?

Penyelesaian:
1. PENTINGNYA PENGEMBANGAN KARYAWAN

Pengembangan ( development ) adalah fungsi operasional kedua dari menejemen


personalia. Pengembangan karyawan ( baru/lama ) perlu dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan. Agar pengembangan dapat dilaksanakan dengan baik, harus lebih
dahulu di tetapkan suatu program pengembangan karyawan. Pengembangan begitu
penting, karena pada hakikatnya pengembangan memiliki tujuan sebagai berikut :

Produktifitas Kerja
Dengan pengembangan, Produktifitas kerja karyawan akan meningkat, kualitas
dan kuantitas produksi semakin baik, karena technical skill, human skill, dan
managerial skill karyawan yang semakin baik.

Efisiensi
Pengembangan karyawan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi tenaga, waktu,
bahan baku, dan mengurangi ausnya, mesin-mesin. Pemborosan berkurang, biaya
produksi relatif kecil sehingga daya saing perusahaan semakin besar.

Kerusakan
Pengembangan karyawan bertujuan untuk mengurangi kerusakan barang,sehingga
jumlah biaya pengolahan yang di keluarkan perusahaan berkurang.

Kecelakaan
Pengembangan bertujuan untuk mengurangi tingkat kecelakaan karyawan,
sehingga jumlah pengobatan yang dikeluarkan perusahaan berkurang.

Pelayanan
Pengembangan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik dari
karyawan kepada nasabah perusahaan, karena pemberian perusahaan yang baik
merupakan daya penarik yang sangat penting bagi rekanan-rekanan perusahaan
yang bersangkutan.

Moral
Dengan pengembangan moral karyawan akan lebih baik karena keahlian dan
keterampilanya sesuai dengan pekerjaaan sehingga mereka antusias untuk
menylesaikan pekerjaanya dengan baik.

Karier
Dengan pengembangan kesempatan untuk meningkatkan karier karyawan
semakin besar, karena neahlian, keterampilan dan prestasi kerjanya lebih baik.
Promosi inilah yang biasanya didasarkan kepada keahlian dan prestasi kerja
seseorang.

Konsetual
Dengan pengembangan manajer semakin cakap dan cepat dalam mengambil
keputusan yang lebih baik, karena thecnical skill, human skill, dan managerial
skillnya kebih baik.

Kepemimpinan
Dengan pengembangan kepemimpinan seorang manager akan lebih baik, human
relationsnya lebih luwes, motifasinya lebih terarah sehingga pembinaan kerja
sama vertikal dan horizontal semakin harmonis.

Balas Jasa
Dengan pengembangan balas jasa ( gaji, upah insentif, dan benefits ) karyawan
akan meningkat karena prestasi kerja mereka semakin besar.

Konsumen
Pengembangan karyawan akan memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat
konsumen karena mereka akan memperoleh barang atau pelayanan yang lebih
bermutu.

2. METODE – METODE PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KARYAWAN

Ada beberapa metode yang dapat digunakan perusahaan untuk melakukan pelatihan dan
pengembangan:
 On the job training, yakni metode pelatihan dengan cara para pekerja atau calon
pekerja ditempatkan dalam kondisi pekerjaan yang asli, dibawah bimbingan dari
pegawai yang sudah berpengalaman atau seorang supervisor. Jenis pelatihan on the
job training yang paling dikenal adalah job instruction training. Melalui pelatihan ini,
instruktur pertama kali memberikan pelatihan kepada supervisor yang selanjutnya
supervisor akan memberikan pelatihan terhadap pekerja.

 Outdoor Oriented Programs, yakni program yang biasanya dilakukan di suatu


wilayah yang terpencil dengan melakukan kombinasi kemampuan di luar kantor
dengan kemampuan di ruang kelas. Program ini dikenal dengan istilah outing; seperti
arung jeram, mendaki gunung, kompetisi tim, panjat tebing, dan lain-lain.

 Rotasi, yakni metode pelatihan silang bagi karyawan agar mendapatkan variasi
pekerjaan. Para pengajar melakukan pemindahan terhadap peserta latihan dari tempat
kerja satu ke tempat kerja lainnya. Setiap perpindahan umumnya didahului dengan
pelatihan pemberian instruksi kerja. Selain memberikan variasi pekerjaan bagi
karyawan, pelatihan silang turut membantu organisasi ketika ada karyawan yang cuti,
tidak hadir, perampingan atau terjadi pengunduran diri. 

 Pelatihan dengan peralatan audio-visual, yaitu teknik pelatihan dengan


menggunakan audio-visual seperti film, power point, video konferensi, kaset audio,
dan kaset video. Pelatihan ini sangat efektif dan sering digunakan.

 Magang, yakni metode pelatihan yang melibatkan pembelajaran dari pekerja yang
lebih berpengalaman, dan dapat ditambah pada teknik Off the Job Training. Banyak
pekerja keterampilan tangan, seperti tukang pipa dan kayu, dilatih melalui program
magang resmi. Asistensi dan kerja sambilan disamakan dengan magang karena
menggunakan partisipasi tingkat tinggi dari peserta dan memiliki tingkat transfer
tinggi kepada pekerjaan.

 Ceramah Kelas, yakni Ceramah dan teknik lain dalam Off the Job Training
tampaknya mengandalkan komunikasi daripada memberi model. Ceramah adalah
pendekatan terkenal karena menawarkan sisi ekonomis dan material organisasi, tetapi
partisipasi, umpan balik, transfer dan repetisi sangat rendah. Umpan balik dan
partisipasi dapat meningkat dengan adanya diskusi selama ceramah.

 Pelatihan berbasis komputer, yaitu orang yang dilatih menggunakan sistem


berbasis komputer untuk secara interaktif meningkatkan pengetahuan atau
keterampilannya.

 Permainan Peran dan Model Perilaku, Permainan peran adalah alat yang
mendorong peserta untuk membayangkan identitas lain. Misalnya, pekerja pria dapat
membayangkan peran supervisor wanita dan sebaliknya. Kemudian keduanya
ditempatkan dalam situasi kerja tertentu dan diminta memberikan respon
sebagaimana harapan mereka terhadap lainnya. Idealnya meraka harus dapat melihat
diri mereka sebagaimana orang lain melihat mereka. Tehnik ini juga digunakan untuk
mengubah sikap, misalnya untuk meningkatkan pemahaman rasial, juga membantu
mengembangkan keterampilan interpersonal.

 Pelatihan dengan simulasi, yaitu sebuah metode dimana orang-orang yang dilatih
belajar dengan peralatan yang sebenarnya atau dengan simulasi yang akan digunakan
dalam pekerjaan, Permainan simulasi dapat dibagi menjadi dua macam. Pertama
simulasi yang melibatkan simulator yang bersifat mekanik (mesin) yang
mengandalkan aspek-aspek utama dalam suatu situasi kerja. Simulasi mengemudi
yang digunakan dalam kursus mengemudi adalah suatu contoh. Kedua, simulasi
komputer. Untuk tujuan pelatihan dan pengembangan, metode ini sering berupa
games atau permainan. Para pemain membuat suatu keputusan, dan komputer
menentukan hasil yang terjadi sesuai dengan kondisi yang telah diprogramkan dalam
komputer. Teknik ini umumnya digunakan untuk melatih para manajer, yang
mungkin tidak boleh menggunakan metode trial and error untuk mempelajari
pembuatan keputusan.

 Pelajaran yang terprogram (intruksi terprogram), Materi instruksional yang


direncanakan secara tepat dapat digunakan untuk melatih dan mengembangkan para
karyawan. Materi-materi ini sangat membantu apabila para karyawan itu tersebar
secara geografis (berjauhan jaraknya) atau ketika proses belajar hanya memerlukan
interaksi singkat saja. Teknik belajar mandiri berkisar pada cara manual sampai kaset
rekaman atau video. Beberapa prinsip belajar tercakup dalam tipe pelatihan ini.

 Pelatihan Tindakan (Action Learning), Pelatihan  ini terjadi dalam kelompok kecil


yang berusaha mencari solusi masalah nyata yang dihadapi oleh organisasi, dibantu
oleh fasilitator (dari luar atau dalam organisasi). Fokus kelompok dalam mengatasi
masalah sebagai cara untuk belajar ketika para anggota mengeksploitasi solusi,
menggarisbawahi pernyataan fasilitator sebagai pedoman dalam kelompok,
pemecahan masalah dan hal-hal lain yang berkaitan dengan suatu masalah.
Kebutuhan pelatihan dan pengembangan ini muncul ketika kelompok tersebut secara
teknik atau prosedur mengalami kebuntuan.

 Playing, adalah metode pelatihan yang merupakan perpaduan antara metode kasus
dan program pengembangan sikap. Masing-masing peserta dihadapkan pada suatu
situasi dan diminta untuk memainkan peranan, dan bereaksi terhadap taktik yang
dijalankan oleh peserta yang lain. Kesuksesan metode ini tergantung dari kemampuan
peserta untuk memainkan peranannya sebaik mungkin.
 Behavior Modeling, Modeling sebagai salah satu proses yang bersifat psikologis
mendasar di mana pola-pola baru dari suatu perilaku dapat diperoleh sedangkan pola-
pola yang sudah ada dapat diubah. Sifat mendasar dari modeling adalah bahwa suatu
proses belajar itu terjadi, bukan melalui pengalaman aktual, melainkan melalui
observasi atau berimajinasi dari pengalaman orang lain. Behavior modeling adalah
suatu metode pelatihan dalam rangka meningkatkan keahlian interpersonal.

 Management Games, Management games menekankan pada pengembangan


kemampuan problem-solving. Keuntungan dari simulasi ini adalah timbulnya
integrasi atas berbagai interaksi keputusan, kemampuan bereksperimen melalui
keputusan yang diambil, umpan balik dari keputusan, dan persyaratan-persyaratan
bahwa keputusan dibuat dengan data-data yang tidak cukup.

 In-Basket Technique, Melalui metode in-basket technique, para peserta diberikan


materi yang berisikan berbagai informasi, seperti email khusus dari para manajer, dan
daftar telepon. Hal-hal penting dan mendesak, seperti posisi persediaan yang menipis,
komplain dari pelanggan, permintaan laporan dari atasan, digabung dengan kegiatan
bisnis rutin. Peserta pelatihan kemudian mengambil keputusan dan tindakan.
Selanjutnya keputusan dan tindakan tersebut dianalisis dengan derajat pentingnya
tindakan, pengalokasian waktu, kualitas keputusan dan prioritas pengambilan
keputusan.

3. DIKLAT DI HOTEL / INSTANSI

Pelatihan (Diklat) karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan oleh
sebuah perusahaan. Mengingat karyawan merupakan salah satu asset berharga bagi
perusahaan yang tentunya harus dikembangkan dan diperhatikan. Tidak terkecuali untuk
para karyawan hotel. Training untuk karyawan hotel juga tidak kalah memiliki peranan
penting dan sudah seharusnya para pemilik usaha hotel memperhatikan hal mengenai
pelatihan dan pengembangan karyawan tersebut.

Tujuan Pelatihan (Diklat) untuk karyawan hotel adalah membantu menemukan sudut
pandang baru tentang pekerjaannya. Sehingga pegawai hotel bisa memahami sudut
pandang tamu, atasan, rekan satu timnya maupun rekan beda departemen terhadap dia
dan pekerjaannya. Selain itu juga memberikan gambaran-gambaran yang disesuaikan
dengan cita-cita karyawan tersebut. Dengan begitu akan membuka kesadaran baru
tentang pekerjaan yang digelutinya dan juga sebagai cara meningkatkan kinerja karyawan
tersebut.

Manfaat dan Keuntungan yang bisa didapatkan hotel jika melakukan kegiatan pelatihan
pegawai secara berkesinambungan adalah:
Cara meningkatkan produktivitas karyawan.
Dengan adanya training pegawai tentunya akan membuat karyawan memiliki
kemampuan yang tinggi untuk memberikan yang terbaik dalam melayani tamu

Karyawan mempunyai pandangan lebih positif terhadap perusahaan.


Hal ini karena pelatihan karyawan merupakan bentuk “perhatian” perusahaan
terhadap karyawannya, sehingga karyawan merasa diperhatikan dan lebih bangga
dengan hotel tempatnya bekerja.

Menciptakan energi positif.


Karyawan akan memberikan perasaan nyaman terhadap tamu dan sesama rekan
kerja sehingga menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik dan juga dapat
menjaga kekompakan tim.

Meningkatkan citra perusahaan.


Karyawan yang bagus akan selalu menjadi incaran pihak lain. Maka semakin
bagus kualitas dan kinerja karyawan yang berada di hotel, akan semakin bagus
citra hotel dimata hotel lain dan tamu.

Sebagai cara meningkatkan profit perusahaan.


Jika keempat poin diatas dikombinasikan, maka yang terjadi adalah tamu akan
merasa senang dan nyaman selama menginap di hotel kemudian menjadi sering
datang dan mereka akan merekomendasikan kepada teman-temannya. Dengan
begitu akan semakin banyak tamu yang datang ke hotel dan tentunya profit
perusahaan pun semakin bertambah.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai