Anda di halaman 1dari 9

Kelompok 3

Anisa Putri Rambe (4203131075)


Dina Asima (4203131009)
Lidya Monika (4201131010)
Nuraisyah (4201131022)
Sopia Silalahi (4203131077)
PILIHAN BERGANDA

1. Proses pengembangan kurikulum secara umum berurutan yakni..


a. Perencanaan-Evaluasi-Implementasi
b. Perencanaan-Implementasi-Evaluasi
c. Implementasi-Perencanaan-Evaluasi
d. Implementasi-Evaluasi-Perencanaan
e. Evaluasi-Perencanaan-Implementasi

Jawaban : b. Perencanaan-Implementasi-Evaluasi
2. Secara umum, Isi kurikulum dikelompokkan menjadi 3 yaitu
a. Kebermaknaan,logika,etik
b. Logika, manfaat, etik
c. Logika, etika, estetika
d. Estetika, manfaat, etik
e. Kebermaknaan, etik, estetika

Jawaban : c. Logika, etika, estetika


3. Isi Kurikulum harus memenuhi kriteria fungsi, yaitu bahwa isi Kurikulum harus ....
a. Sesuai dengan tingkat perkembangan siswa
b. Sesuai dengan minat siswa
c. Memiliki tingkat kebermaknaan yang tinggi
d. Bermanfaat bagi kehidupan
e. Bermanfaat bagi masyarakat

Jawab: d. Bermanfaat bagi kehidupan


4. Apa saja yang mempengaruhi pelaksanaan suatu kurikulum......
a. Siswa, guru dan pelaksana kurikulum
b. Menteri pendidikan, kepala sekolah dan siswa
c. Siswa, kepala sekolah dan pelaksana kurikulum
d. Siswa, guru dan orangtua
e. Siswa, guru dan kepala sekolah

Jawaban : a. Siswa, guru, dan pelaksana kurikulum


5. Yang termasuk kriteria dalam memilih isi kurikulum adalah
a. Harus valid dan mendapat persetujuan dari orang tua peserta didik
b. Memenuhi kebutuhan siswa dan berpusat pada mahasiswa
c. Menambah pengetahuan, menumbuhkan keterampilan, dan signifikan
d. Kedalaman materi harus sesuai dengan permintaan siswa
e. Memuat kebermaknaan dan bermanfaat

Jawaban : c. Menambah pengetahuan, menumbuhkan keterampilan, dan signifikan

ESSAY DAN JAWABAN

1. Bagaimana strategi penyiapan guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013?


Jawaban : Penyiapan guru-guru profesional dapat melalui kegiatan sosialisasi dan
diakhiri dengan kegiatan diklat. Diklat ini dilakukan secara berjenjang, yaitu diklat
instruktur nasional, dilanjutkan dengan diklat inti dan terakhir diklat guru sasaran.
Diklat yang dilakukan guna membedah isi kurikulum dan mempersiapkan segala
sesuatunya, termasuk kompetensi guru yang mencakup kemampuan pedagogik guru.
Untuk memaksimalkan implementasi K-13 ini, strategi lanjutan ialah melalui
pendampingan. Guru dan sekolah sasaran akan dilakukan pendampingan oleh
fasilitator pusat maupun daerah. Guru dikumpulkan untuk diadakan penyelenggaraan
melalui diskusi, sharing, dan penguatan lainnya. Dengan demikian, strategi-strategi
tersebut dapat menghasilkan penyiapan guru yang profesional dalam melaksanakan
pembelajaran Kurikulum 2013.

2. Apa saja kriteria yang dibutuhkan dalam memilih isi kurikulum?


Jawaban:Kriteria yang dibutuhkan dalam memilih isi kurikulum yaitu :
1) Isi kurikulum harus valid dan signifikat (terpercaya).
2) Isi kurikulum harus berpegang kepada kenyataan-kenyataan sosial.
3) Kedalaman dan keluasan isi kurikulum harus seimbang
4) Isi kurikulum menjangkau tujuan yang luas, meliputi pengetahuan,
keterampilan dan sikap.
5) Isi kurikulum harus dapat dipelajari dan disesuaikan dengan pengalaman.
6) Isi kurikulum harus dapat memenuhi kebutuhan dan menarik minat siswa
3. Bagaimana cara guru menyiapkan peserta didik untuk menghadapi masa yang akan
datang, agar belajar lebih dari sekedar untuk mendapatkan kepuasan atau menguasai
pengetahuan?
Jawaban: Guru harus mampu memberikan pembenaran sekaligus memberikan koreksi
dan bimbingan pada siswa yang sedang berintuisi. Guru bukan saja mempunyai
kemampuan intuitif, tetapi juga harus memiliki sensitifitas, ia dapat membedakan
kesalahan intuitif dengan kesalahan karena kebodohan. Serta aplikasi belajar dalam
tugas-tugas khusus, atau pekerjaan-pekerjaan khusus. Hal ini merupakan transfer
belajar dalam berbagai bentuk keterampilan. Transfer belajar dalam bentuk prinsip-
prinsip dan sikap-sikap. Tipe belajar ini merupakan inti proses pendidikan, merupakan
proses perluasan dan pendalaman yang terus menerus dari ide-ide dasar dan ide-ide
umum.

4. Apa yang akan terjadi jika pengembangan kurikulum di suatu daerah tidak cocok
dengan kondisi lingkungan tersebut?
Jawaban : Maka kurikulum tersebut tidak dijalankan lagi, kurikulum itu akan
diperbaharui dan disesuaikan dengan kondisi daerahnya. Namun bisa juga kurikulum
itu hanya di evaluasi dimana proses evaluasi ini kurikulum ditinjau apakah berjalan
dengan baik dalam penerapannya.

5. Mengapa isi dan proses kurikulum harus mempunyai keseimbangan?


Jawaban : isi kurikulum dan proses kurikulum sangat erat kaitannya. isi kurikulum
dapat dikatakan sebagai pedoman bagi proses berlangsung nya kurikulum , begitu
juga sebaliknya proses kurikulum yaitu pembelajaran bisa memberikan masukan bagi
penyempurnaan kurikulum yang selanjutnya. Oleh karena keterkaitan itu, isi dan
proses kurikulum harus dibuat dengan seimbang. Untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan isi kurikulum tersebut, dan mengevaluasi bila mana ada yang tidak
sesuai atau kurang cocok dengan kondisi lingkungan dan pemahaman peserta didik.
A. ISI KURIKULUM 2013
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dikembangkan untuk meningkatkan
dan menyeimbangkan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan secara seimbang dan berjalan secara integratif
(Sagi Winoto, 2017). Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi dan
karakter secara terpadu yang merupakan penyempurnaan dari Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) (Riana Nurmalasari dkk, 2015). Kurikulum 2013
merupakan bagian dari strategi meningkatkan pencapaian pendidikan, (Said Darnius,
2016). Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan Kurikulum 2013
adalah kurikulum berbasis kompetensi dan karakter yang bertujuan untuk
meningkatkan pencapaian pendidikan dan diharapkan dapat menghasilkan generasi
muda yang produktif, kreatif, inovatif, dan efektif.
Kurikulum 2013 mendefinisikan standar kompetensi lulusan (SKL) sesuai
dengan yang seharusnya, yakni sebagai kriteria mengenai kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan. Acuan dan prinsip
penyusunan kurikulum 2013 mengacu pada pasal 36 Undang-Undang No. 20 tahun
2003, yang menyatakan bahwa penyusunan kurikulum harus memperhatikan
peningkatan iman dan takwa; peningkatan akhlak mulia; peningkatan potensi,
kecerdasan, dan minat peserta didik; keragaman potensi daerah dan lingkungan;
tuntutan pembangunan daerah dan nasional; tuntutan dunia kerja; perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni; agama; dinamika perkembangan global; dan
persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan (Kurniasih, 2014). Kurikulum 2013
yang terkait dengan Standar Isi mengurangi jumlah mata pelajaran tetapi menambah
jumlah jam pelajaran untuk setiap mata pelajaran.
a. Proporsi kompetensi untuk tiap jenjang
Pembahasan tentang rambu-rambu ketercapaian kompetensi yang terdiri dari empat
ranah sikap, yaitu ranah sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan
(Yani, 2013) dalam kurikulum 2013 masih sangat terbatas.
b. Kerangka dasar dan struktur kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam
dan diarahkan untuk membangun kehidupan yang lebih baik. Proses pendidikan pada
Kurikulum 2013 memberi kesempatan kepada para peserta didik untuk
mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya. Landasan teoritis kurikulum
2013 mengacu pada “pendidikan terstandar” dan “berbasis kompetensi”. Pendidikan
terstandar atau standardbased education adalah pendidikan yang menetapkan adanya
standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara. Sedangkan pendidikan yang
berbasis kompetensi atau competency-based curriculum dirancang untuk
mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta didik secara total.
c. Kurikulum 2013 menambah jumlah jam pelajaran
Kurikulum 2013 memiliki misi untuk meningkatkan kinerja pendidikan.
Rancangannya adalah dengan menambah jam pelajaran karena untuk meningkatkan
kompetensi tidak cukup waktu jika hanya menyediakan waktu seperti pada kurikulum
sebelumnya. Penambahan jumlah jam mata pelajaran tidak bertentangan dengan hak-
hak hidup peserta didik, karena di banyak Negara maju seperti AS dan Korea Selatan,
dan di Negaranegara lainnya ada kecenderungan untuk menambah jam pelajaran per
hari.

B. PROSES KURIKULUM 2013


Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi, maka prinsip
pembelajaran kurikulum 2013 adalah
a) dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;
b) dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka
sumber belajar;
c) dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan
pendekatan ilmiah;
d) dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;
e) dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
f) dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran
dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
g) dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
h) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan
keterampilan mental (softskills);
i) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik
sebagai pembelajar sepanjang hayat;
j) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan(ing
ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri
handayani);
k) pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;
l) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja
adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas;
m) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas pembelajaran; dan
n) pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik

Terkait dengan prinsip di atas, dapat dinyatakan bahwa proses pembelajaran


kurikulum 2013 lebih menekankan pada pembelajaran yang menekankan keaktifan
siswa belajar secara mandiri. Peserta didik diberikan kesempatan untuk membangun
pengetahuan mereka sendiri.

C. KESEIMBANGAN ISI DAN PROSES KURIKULUM 2013


Keseimbangan isi dan proses kurikulum 2013 ialah isi kurikulum 2013 yang
menggunakan metode yang aktif sehingga proses pembelajaran yang ada di kurikulum
2013 secara langsung siswa dituntutuntuk aktif dalam pembelajaran. Kurikulum
2013 merupakan perangkat mata pelajaran dan program pendidikan berbasia
sains yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan dengan
tujuan untuk mempersiapkan lahirnya generasi emas bangsa indonesia, dengan
sistem dimana siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Titik beratnya,
kurikulum 2013 ini bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa agar
lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mempresentasikan
apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah meneerima materi
pembelajaran. Adapun obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan
penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial, seni,
dan budaya. Berbeda dengan kurikulum sebelumnya, kurikulum 2013 lebih
menekankan pada ketiga aspek, yaitu menghasilkan peserta didik berakhlak mulia
(afektif), berketerampilan (psikomotorik), dan berpengetahuan (kognitif) yang
berkesinambungan. Sehingga diharapkan agar siswa lebih kreatif, inovatif dan lebih
produktif. Pelaksanaan kurikulum 2013 seperti yang sudah dikatakan di atas
dilaksanakan melalui pendekatan saintifik. Pada pelaksanaannya pendekatan ini
menekankan pada lima aspek penting yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar,
dan komunikasi. Lima aspek ini harus benar-benar terlihat pada pelaksanaan
pembelajaran di lapangan.
1. Mengamati
Pembelajaran selama ini cenderung dilakukan dengan metode ceramah.
Tidak ada yang salah dengan metode ini, metode ceramah merupakan dasar
melaksanakan setiap kegiatan. Pada kurikulum 2013 metode ceramah tidak
dilupakan hanya saja dikurangi takarannya, siswa dituntut lebih aktif dalam
segala masalah yang diajarkan. Jika pelajaran fisika, kimia, atau biologi
rasanya tidak ada masalah dalam proses mengamati kendalanya. Tentu pada
pelajaran lain yang kurang alat dan bahan sehingga guru dituntut harus benar-
benar paham materi sebelum menghadirkan siswa ke dunia nyata. Dengan
mengamati sendiri fenomena yang terjadi proses mengamati ini sangatlah
penting di mana siswa menghadirkan angan menjadi nyata. Siswa tidak lagi
menghayal dalam setiap pembelajaran, siswa sudah melihat langsung proses
percobaan yang dituntun guru sebelum mencoba.
2. Menanya
Proses bertanya sudah bukan lagi barang baru. Siswa yang tidak berani
bertanya selama sekolah akan terus diam terpaku sampai lulus. Siswa aktif
bertanya akan terus menanyakan masalah yang tidak diketahuinya, siswa yang
aktif inilah yang harus dituntut dalam kurikulum 2013. Jika selama ini proses
pembelajaran dimulai dengan pertanyaan “Apakah” di Kurikulum 2013 yang
sangat berperan adalah pertanyaan “mengapa” dan “bagaimana”. Dengan
demikian secara tidak langsung siswa sudah digiring untuk menelaah dan
mencari-cari serta menanyakan semua permasalahan yang mengganjal. Proses
bertanya tidak harus membuka sesi pertanyaan, siswa berhak bertanya apapun
masalah diketahuinya agar jelas penjelasannya. Pertanyaan siswa akan
mengukur sejauh mana kemampuan mereka menyerap materi yang diajarkan.
3. Mencoba
Pelaksanaan kurikulum 2013 menuntut siswa untuk mencoba sendiri
ikut terlibat langsung dalam masalah yang dihadirkan guru. Jika dalam
pembelajaran IPA guru memberi penuntun pelaksanaan percobaan lalu siswa
melaksanakan percobaan tersebut. Dalam pelajaran lain misalnya
pembelajaran agama, siswa akan mencoba melaksanakan yang diamati.
Misalnya dalam melaksanakan salat semua proses pelaksanaan salat siswa
amati kemudian mencoba melaksanakan salat dan contoh lain-lain. Mencoba
akan membuat siswa sadar bahwa materi ajar penting dalam kehidupan
mereka sehari-hari bukan lagi mengejar nilai. Siswa yang mencoba akan
paham bahwa materi yang diajarkan guru berguna untuk mereka.
4. Menalar
Bagian ini yang paling sulit untuk bagian siswa. Siswa dituntut untuk
dapat memahami dengan benar materi pokok yang diajarkan guru pemahaman
siswa tidak setengah-setengah yang kemudian menimbulkan keraguan dalam
diri mereka. Proses penalaran inilah yang kemudian membuat siswa mencerna
dengan baik memilah baik buruk selalu mendapatkan kesimpulan tidak mudah
menalar suatu materi ajar apabila pelajaran yang diajarkan memberatkan
mereka. Namun, siswa akan mudah mencerna pembelajaran jika siswa mampu
konsentrasi terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung
5. Komunikasi
Hal terakhir yang diharuskan ada dalam kurikulum 2013 adalah
mengkomunikasikan semua permasalahan. Dalam hal percobaan IPA siswa
bisa mempresentasikan hasil kerja mereka. Dalam hal agama siswa dapat maju
ke depan kelas mempraktekkan tata cara salat dan lain-lain, sehingga siswa
mampu memahami dan menjalankan materi ajar dengan benar dalam
kehidupan sehari-hari.
REFERENSI

Ikhsan, K. N., & Hadi, S. (2018). Implementasi dan Pengembangan Kurikulum 2013. In
Jurnal Edukasi (Ekonomi, Pendidikan dan Akuntansi) (Vol. 6, Issue 1, p. 193).
https://doi.org/10.25157/je.v6i1.1682
Shafa. (2014). Karakteristik Proses Pembelajaran Kurikulum 2013. Jurnal Dinamika Ilmu,
14(1), 81–96.
Unit, E., & Curriculum, L. (2015). Karakteristik Kurikulum 2013 Dan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (Ktsp). El-Idare: Journal of Islamic Education Management, 1(01),
15–31.
Yusuf, W. F. (2018). Implementasi Kurikulum 2013 (K-13) Pada Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam Sekolah Dasar (Sd). Jpai, 3(20), 263–278.
https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/pai/article/view/1097

Anda mungkin juga menyukai